Anda di halaman 1dari 115

HALAMAN JUDUL

1
2
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA

PT INTERTEKNO GRAFIKA SEJATI – JAKARTA

Diajukan Kepada Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Untuk Siap diuji dalam Memenuhi Syarat-syarat untuk meraih Gelar

3
Sarjana Strata Satu (SI)

Pada Tanggal : 13 Oktober 2018

Oleh:

RUDI RUSDIANA

NIM : 2014053296

Skripsi ini telah disetujui untuk ditunjukan kepada dewan penguji oleh:

Mengetahui/Menyetujui,

Pembimbing: Ketua Prodi Manajemen

(Drs. Jaenudin, SE, MM.) (Dr. Zaenal Abidin, S,Pd. M.Si.)

NIDN. 0305046102 NIDN. 0319076802

4
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA

PT INTERTEKNO GRAFIKA SEJATI – JAKARTA

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Oleh:

RUDI RUSDIANA

NIM : 2014053296

Telah Diuji dan Dinyatakan Lulus di Hadapan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Pada Tanggal 19 Desember 2018

Pembimbing:

(Drs. Jaenudin, SE, MM.)


NIDN. 0305046102

Dewan Penguji
Penguji I Penguji II

5
(Mukrodi. Dr. S.Sos.I.,MM) (Nurmin Arianto, SE., MM)
NIDN. 040207601 NIDN. 0419078902

Disahkan Oleh
Dekan Fakultas Ekonomi

(Dr. Ir. R. Boedi Hasmanto, MS)


NIDN. 0418015902

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rudi Rusdiana

NIM : 2014053296

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT Intertekno Grafika Sejati-


Jakarta

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi saya sebagaimana yang berjudul diatas, benar-benar hasil


karya saya sendiri.
2. Skripsi saya bukan hasil menyalin dari skripsi orang lain.
3. Apabila dikemudian hari ternyata skripsi saya ini terbukti menyalin
dari skripsi orang lain, saya bersedia dituntut dimuka pengadilan dan
bersedia dicabut atas segala hak dan wewenang yang ada hubungannya
dengan ijazah dan bersedia melepas gelas kesarjanaan (SM) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa
tanggung jawab untuk dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Pamulang, 3 November 2018

Hormat Saya

(Rudi Rusdiana)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rudi Rusdiana

Tempat / Tanggal Lahir : Kuningan, 04 Agustus 1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

E-mail : rudirusdiana42@gmail.com

No Hp : 081222100428

Menerangkan dengan sebenarnya,

Pendidikan Formal :

Lulusan SD : SDN Sindangbarang II 2000 – 2006

Lulusan SMP : MTs Pui Cikaso Kramat mulya, Kuningan 2006 – 2009
7
Lulusan SMA : SMK Muhammadiyah 3 Kuningan 2010 – 2013

Universitas Pamulang 2014 – 2018

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pamulang, 3 November 2018

Hormat Saya

(Rudi Rusdiana)

ABSTRAK

Nama : Rudi Rusdiana

Nim : 2014056296

Judul : “PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PT INTERTEKNO GRAFIKA SEJATI-JAKARTA”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan dan

kinerja karyawan karyawan pada PT Intertekno Grafika Sejati, serta untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

pada PT Intertekno Grafika Sejati di Jakarta.

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Data yang digunakan dalam

8
penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner dan studi

kepustakaan. Sampel sebanyak 50 orang. Rancangan pengujian hipotesis ialah

untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara variabel X dan variabel Y dengan

membandingkan nilai r hitung dan r tabel , apabila r hitung >r tebel maka Ho ditolak Ha

diterima dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel Ho diterima.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Kepemimpinan secara

keseluruhan masih baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang

menjawab setuju sebanyak 31,4% dan Kinerja Karyawan secara keseluruhan

masih baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 32,2%. Regresi antara variabel Kepemimpinan (X) terhadap

Kinerja Karyawan (Y) didapat hasil sebesar Y=2,926 + 0,935X, artinya jika

kepemimpinan naik sebesar 1 satuan, maka volume kinerja karyawan akan

mengalami kenaikan sebesar 0,935. Koefisian korelasi product moment sebesar

0,929 artinya mempunyai hubungan positif dan sangat kuat antara kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan. Koefisien determinasinya diperoleh nilai sebesar 74%,

sedangkan sisanya 26% dipengaruhi oleh faktor lainya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Setelah dilakukan uji signifikansi dengan mengggunakan uji t

didapatkan hasil sebagai berikut: t-hitung > t-tabel atau 46,996 > 2,011 (Ho di

tolak dan H1 diterima), artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT Intertekno Grafika

Sejati di Jakarta. Nilai koefisien korelasi r = 0,929, nilai determinasi 74% dan t-

hitung> t-tabel (46,996 > 2,011).

9
Kata kunci : Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan kelancaran dan kesehatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul : “ Pengaruh Kepemimpinan

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Intertekno Grafika Sejati” sebagai syarat

untuk menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas

Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Pada proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tanpa adanya do’a,

dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, maka skripsi ini tidak akan dapat

terwujud. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada kedua orang tua saya yang selalu memberikan do’a nya tiada

henti, selalu menyayangi saya dan juga selalu menasehati saya. Selain itu juga,

ucapan terima kasih ini saya haturkan kepada :

1. Bapak Dr. (HC) Drs. H. Darsono, Selaku Ketua Yayasan Sasmita

Jaya Group.
2. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, MM, Selaku Rektor Universitas

Pamulang Tangerang Selatan-Banten


3. Bapak Dr. Ir. Boedi Hasmanto, MS, Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Pamulang.

10
4. Bapak Dr. Zaenal Abidin, S.Pd, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Pamulang.


5. Bapak Drs. Jaenudin, SE, MM, selaku dosen Pembimbing skripsi

saya yang telah memberikan banyak masukan dan kesabaran dalam

membimbing
6. Bapak Mukrodi. Dr. S.Sos.I.,MM, selaku Dosen Penguji I
7. Bapak Nurmin Arianto. SE.,MM, selaku Dosen Penguji II
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan pelajaran

berharga selama perkuliahan


9. Seluruh staff program studi manajemen, penulis ingin

mengucapkan terima kasih


10. Semua teman-teman di Universitas Pamulang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman dan

pengetahuan penulis, baik mengenai materi, teknik penyusunan, maupun hasil

analisisnya. Oleh karena itu dengan senang hati, penulis menerima setiap kritik

dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Pamulang, 3 November 2018

Peneliti

(Rudi Rusdiana)

11
MOTTO

Bila kita merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu
akan hilang dan kebaikan yang akan kekal.

Bila kita bersenang senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan
hilang dan dosa yang akan kekal.

(Umat bin Khattab)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(Q.S Al Insyirah : 6-8)

12
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN...................................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
MOTTO.................................................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................8
C. Pembatasan Masalah.............................................................................9
D. Perumusan Masalah..............................................................................9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................10
F. Kerangka Berfikir...............................................................................11
G. Hipotesis.............................................................................................13

BAB II TINJAUAN TEORITIS..........................................................................15


A. Manajemen Sumber Daya Manusia....................................................15
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia...............................15
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia.....................................16
B. Kepemimpinan....................................................................................20
1. Pengertian Kepemimpinan...............................................................20
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan.......................22
3. Fungsi Kepemimpinan dan Sifat-Sifat Pemimpin...........................24
4. Tipe-Tipe Kepemimpinan................................................................25

13
5. Indikator Kepemimpinan.................................................................27
C. Kinerja................................................................................................27
1. Pengertian Kinerja............................................................................27
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja....................................28
3. Penilaian Kerja.................................................................................30
4. Tujuan dan Mamfaat Penilaian Kerja...............................................32
5. Indikator Kinerja..............................................................................33
6. Hubungan Antara Kepemimpinan dan Kinerja................................34
D. Penelitian Terdahulu...........................................................................34

BAB III METODOLOGI PENELITAN............................................................38


A. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................38
1. Tempat Penelitian.............................................................................38
2. Waktu Penelitian..............................................................................38
3. Metode Penelitian............................................................................39
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.........................................40
1. Populasi............................................................................................40
2. Sampel Jenuh (Sempel Sensus)........................................................41
C. Metode Pengambilan Data..................................................................41
1. Uji Validitas......................................................................................44
2. Uji Reliabilitas.................................................................................45
3. Uji Regresi Linier Sederhana...........................................................46
4. Uji Korelasi......................................................................................48
5. Uji Koefisien Determinasi...............................................................50
6. Uji Hipotesis....................................................................................50
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian...................................................52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................55


A. Gambaran Umum................................................................................55
1. Sejarah PT Intertekno Grafika Sejati...............................................55

14
2. Visi dan Misi PT Intertekno Grafika Sejati......................................56
3. Struktur Organisasi...........................................................................57
B. Hasil Penelitian...................................................................................63
1. Karakteristik Responden..................................................................63
2. Uji Validitas Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan.......................65
3. Uji Reliabilitas Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan...................77
4. Statistik Deskriptif...........................................................................78
1) Variabel Kepemimpinan...................................................................78
2) Varabel Kinerja Karyawan (Y)........................................................81
5. Statistik Referensiasi........................................................................83
A. Uji Regresi Linier Sederhana...........................................................83
B. Uji Korelasi......................................................................................85
C. Uji Determinasi................................................................................88
D. Uji Hipotesis (Uji t)..........................................................................88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................91


A. Kesimpulan.........................................................................................91
B. Saran...................................................................................................92

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

15
DAFTAR TABE

Tabel 1. 1 Data Absensi Karyawan..........................................................................5

Tabel 1. 2 Data Omset Sales dan Actual Pengiriman...............................................6

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu ……………………….……………………..……


34Y

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan penelitian................................................................38

Tabel 3.2 Skor Skala Likert....................................................................................43

Tabel 3.3 Kategori Satistik Deskripstif…………………………..……………....44


Tabel 3.4 Kategori Uji Regresi…………….…………………………………….48
Tabel 3.5 Kategori Koefisien Korelasi……………………………………….....50
Tabel 3.6 Operasional Variabel Penelitian.……………………………………..53
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..........................63

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..........................................64

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan...............................64

Tabel 4. 4 Data Penelitian Variabel Kepemimpinan..............................................66

Tabel 4. 5 Perhitungan Analasis Variabel Kepemimpinan Butir Soal no. 1...........69

Tabel 4. 6 Rangkuman Analisa Variabel Kepemimpinan (X)................................71

Tabel 4. 7 Data Penelitian Variabel Kinerja Karyawan..........................................72

Tabel 4. 8 Perhitungan Analasis Variabel Kinerja karyawan Butir Soal no. 1.......75

16
Tabel 4. 9 Rangkuman Analisa Variabel Kinerja Karyawan (Y)...........................77

Tabel 4. 10 Data Hasil Uji Reliabilitas..................................................................78

Tabel 4. 11 Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kepemimpinan....................79

Tabel 4. 12 Deskripsi jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan................81

Tabel 4. 13 Analisis Pengaruh Kepemimpianan Terhadap Kinerja Karyawan......85

DAFTAR GAMBA

Gambar 1.1 Grafik Omset Sales dan Actuating Pengiriman....................................6

Gambar 1.2 Kerangka berfikir...............................................................................13

YGambar 4. 1 Struktur Organisasi PT Intertekno Grafika Sejati...........................57

Gambar 4.2 Uji Regresi Liner Sederhana………………………………………..85

Gambar 4.3 Uji Hipotesis...………………………………………………………90

17
18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi pada saat ini, setiap organisasi atau perusahaan yang

berbentuk swasta maupun pemerintah, tentunya memiliki tujuan baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang yang hendak dicapai melalui aktivitas

yang dilakukannya. Agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai maka diperlukan

perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia sebaik-baiknya.

Menurut Handoko (2014:8), mendefinisikan bahwa manajemen

merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini

mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui

pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin

diperlukan. Oleh karena itu, agar sebuah organisasi dapat mencapai kinerja yang

maksimal diperlukan perlakuan yang adil dan memuaskan pada sumber daya

manusia yang bekerja pada organisasi tersebut.

Kepemimpinan adalah proses memberi inspirasi kepada semua karyawan

agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan, Armstrong

(dalam Sudarmanto, 2015).

1
1

M. Syamsul (2012:30) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah cara

seseorang menggunakan dominasi dan memiliki keyakinan diri untuk

mempengaruhi dan menampilkan moralitas tinggi kepada bawahanya. Sedangkan

menurut (Robbins 2015) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan

untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan

yang ditetapkan.

Dari ketiga definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan

merupakan suatu upaya dari seorang pemimpin untuk dapat merealisasikan tujuan

organisasi melalui orang lain dengan cara memberikan motivasi agar orang lain

tersebut mau melaksanakannya, dan untuk itu diperlukan adanya keseimbangan

antara kebutuhan individu para pelaksana dengan tujuan perusahaan. Lingkup

kepemimpinan tidak hanya terbatas pada permasalahan internal organisasi,

melainkan juga mencakup permasalahan eksternal.

Dalam konteks penugasan audit, secara internal seorang ketua tim harus

dapat menggerakkan anggota tim sedemikian rupa sehingga tujuan audit dapat

dicapai. Seorang ketua tim harus dapat memahami kelebihan dan kekurangan

anggota timnya, sehingga dapat menentukan penugasan yang harus diberikan

kepada setiap anggota tim. Dilain pihak secara ekternal seorang ketua tim harus

dapat mempengaruhi auditee agar mau menjadi mitra kerjanya dan memperlancar

ataupun membantu tugas tugas ketua tim dalam rangka mencapai tujuan audit.

Untuk dapat mengatasi permasalahan internal dan eksternal tersebut, ketua tim

harus mempunyai kemampuan interpersonal serta teknik komunikasi yang baik

sehingga dapat memotivasi anggota tim dan mempengaruhi auditee dengan baik.
2

Menurut Sedarmayanti (2011:260) mengungkapkan bahwa kinerja

merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja,

sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil

kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur

(dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Menurut Mangkunegara

(2011) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi

kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk kualitas pelayanan yang

disajikan. Berhasil tidaknya kinerja yang dicapai organisasi tersebut di pengaruhi

kinerja karyawan secara individual maupun kelompok. Dengan asumsi semakin

baik kinerja karyawan maka semakin baik kinerja organisasi.Dari berbagai

definisi kinerja di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja

yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi

sesuai wewenang dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi.

Pencapaian tujuan organisasi ditentukan oleh kinerja karyawan yang

optimal, dan kinerja yang optimal akan diperoleh apabila kepemimpinan sesuai

dengan kebutuhan pegawai, sehingga tercipta kondisi yang menimbulkan

kepuasan kinerja karyawan.

PT Inter Tekno Grafika Sejati ( INTEGRAS ) bergerak di bidang

Percetakan yang berdiri sejak Juli 1995 yang merupakan salah satu unit usaha dari
3

Sejati Group, anak perusahan Sejati Group. PT Inter Tekno Grafika Sejati

beralamat di jalanTanah abang 2 No.113 , Jakarta (office) dan untuk alamat

factorynya di jalan Kemanggisan No. 53 Jakarta Barat.

PT Inter Tekno Grafika Sejati merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang jasa percetakan.Salah satunya jasa cetak packaging, buku , kalender, alat

promosi dan lain-lain. Untuk jenis packaging salah satu costumer PT Inter Tekno

Grafika Sejati adalah PT Pharos Indonesia, salah satu perusahaan obat obatan dan

kosmetik. Selain packaging produk, untuk jasa alat promosi yang bisa PT Inter

tekno Grafika cetak salah satunya adalah brosur, spanduk dan alat promosi lainya.

Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan penulis, penulis menemukan

permasalahan yang berhubungan dengan kepemimpinan dan kinerja karyawan.

Salah satu permasalahan yang berhubungan dengan kepemimpinan adalah sikap

pemimpin yang terbilang acuh terhadap keluh kesah karyawanya. Terdapat banyak

masalah yang dialami karyawan dalam hal menjalankan tugasnya, namun sikap

pemimpin disini malah terkesan egois dan kurangnya respon dalam membuat

kebijakan ketika karyawan mendapatkan kendala.

Salah satu tugas pemimpin adalah memberikan solusi dan motivasi untuk

karyawanya disaat kondisi seperti apapun yang dialami karyawanya. Selain itu,

permasalahan yang menyangkut kebijakan pemimpin adalah penempatan kerja

yang tidak sesuai dengan tugas utamanya. Banyak karyawan yang mengeluh

dengan keadaan ini, dikarenakan tugas pekerjaan yang seharusnya bukan

tanggung jawabnya malah menjadi salah satu beban pekerjaanya diluar job desk
4

utamanya. Oleh karena itu, banyak karyawan yang merasa kurang nyaman

sehinggaa memutuskan untuk resend/mengundurkan diri dari perusahaan.

Selain yang telah disebutkan penulis diatas, faktor kepemimpinan disini

juga memberikan efek negatif terhadap kinerja karyawannya. Salah satu

permasalahan yang penulis temui dalam hal kinerja adalah penurunan rasa

tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaanya. Terlalu banyak pekerjaan yang

membuat karyawan terbebani dan kurang bijaksananya pemimpin terhadap

karyawanya membuat kinerja karyawan berkurang, salah satunya adalah terlalu

sering karyawan membiarkan tugasnya terbengkalai padahal target belum

mencapai hasil yang maksimal. Karyawan terkesan ikut-ikutan acuh terhadap

tanggung jawabnya. Selain itu, faktor absensi karyawanpun mengalami

penurunan. Hal ini dikarenakan faktor kurang nyamannya karyawan dalam

bekerja, sehingga sebagian karyawan terkesan malas untuk masuk kerja.

Berikut ini adalah data target omset PT Intertekno Grafika Sejati untuk

periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.

Tabel 1.1

Data Target Omset PT Intertekno Grafika Sejati Tahun 2015-2017

Tahun Target Omset

2015 1.500.000.000 2,088,780,500

2016 2.000.000.000 2,174,828,250


5

2017 2.500.000.000
2,150,792,750

Sumber : PT Inter Tekno Grafika Sejati

Tabel 1.2

2015 2016 2017


Tahun Perode Actual Actual Ac
Omset Omset Omset
Pengiriman Pengiriman Peng
Januari 135,271,000 170,444,160 162,271,000 190.000,160 233,971,000 270,4

Februari 185,967,000 76,917,000 145,967,000 86,000,000 287,967,000 233,0

Maret 223,500,000 208,537,000 212,350,000 200,007,000 112,500,000 208,5

April 122,140,000 159,472,000 162,140,000 176,870,000 167,000,000 179,4

Mei 171,258,000 111,722,750 133,580,000 110,700,750 161,258,000 100,7

Juni 155,185,000 89,370,000 145,185,000 109,300,000 151,850,000 77,3


Bulan
Juli 209,165,000 112,065,000 260,165,000 165,005,000 109,160,000 132,4

Agustus 377,025,000 226,270,000 379,025,000 384,270,000 117,070,000 326,2


Septembe
51,582,500 136,796,000 125,158,250 336,796,000 180,082,000 100,0
r
Oktober 142,002,500 109,765,000 166,002,500 129,765,000 177,600,250 165,7

November 171,850,000 121,080,000 141,850,000 160,080,000 228,500,000 291,0

Desember 143,834,500 137,730,000 141,134,500 237,730,000 223,834,500 287,5

Total 2,088,780,500 1,660,168,910 2,174,828,250 2,660,168,910 2,150,792,750 2,372,

Rata-Rata 174,065,042 138,347,409 181,235,688 238,347,409 179,232,729 197,7


6

Data Omset Sales dan Actual Pengiriman PT Intertekno Grafika Sejati

Periode Tahun 2015-2017

Sumber : PT Inter Tekno Grafika Sejati (2015-2017)

umber : PT Inter Tekno Grafika Sejati (2015-2017)

Gambar 1.1
7

Grafik Omset Sales dan Actual Pengiriman PT Intertekno Grafika Sejati

Tahun 2015-2017

Berdasarkan data tabel dan grafik laporan omset sales dan pengiriman PT

Inter Tekno Grafika Sejati diatas, menunjuakan bahwa kinerja output jasa laporan

keuangan pengiriman bahan jadi yang berupa hasil cetakan produksi mengalami

ketidakstabilan.

Hal ini ditunjukan dengan tidak meratanya proses penerimaan omset per

tahun. Mengenai laporan omset sales, rata-rata omzet sales per tahun secara

berturut-turut dari tahun 2015 : Rp174,065,042, 2016 : Rp. 181,235,688, 2017 :

Rp. 179,232,729.

Untuk actual pengiriman, rata-rata pengiriman per tahun secara berturut-

turut dari tahun 2015: Rp. 138,347,409, 2016 : Rp. 238,347,409, 2017 : Rp.

197,728,451. Pengiriman tertinggi dari 3 tahun periode ini yaitu pada tahun 2016

tepatnya pada bulan Agustus Rp. 384,270,000 dan terendah pada tahun 2015 pada

bulan September Rp. 51,582,500.

Berbagai usaha telah dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan

kinerja karyawan diantaranya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan

pemberian sanksi terhadap karyawan yang mangkir atau tanpa alasan tidak masuk

kerja. Namun hal ini belum sepenuhnya meningkatkan kinerja karyawan, hal ini

membuktikan bahwa tingkat kedisiplinan karyawan yang masih rendah, tanggung

jawab terhadap pekerjaan yang kurang baik, dan sebagainya. Dan karyawan

dituntut untuk memberikan kinerja yang optimal bagi perusahaan.


8

Berdasarkan uraian-uraian diatas penulis menjadi tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Karyawan Pada PT Inter Tekno Grafika Sejati – Jakarta ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis mengidentifikasikan

masalah yang timbul, antara lain:


1. Kurang maksimalnya motivasi pemimpin terhadap karyawan
2. Proses komunikasi yang dirasakan kurang komunikatif antara pemimpin

dan karyawan dalam menghadapi suatu masalah


3. Penempatan kerja yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaanya
4. Kurangnya rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugasnya
5. Kerjasama antar setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya masih

belum optimal

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi malasah diatas,pembatasan masalah ini dibatasi

pada permasalahan mengenai:


1. Yang dimaksud kepemimpinan adalah cara seseorang menggunakan

dominasi dan memiliki keyakinan diri untuk mempengaruhi dan

menampilkan moralitas tinggi kepada bawahanya. M Syamsul (2012:30).


2. Yang dimaksud dengan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sudarmanto

(2015:11).
3. Objek Penelitian berlangsung pada pegawai PT Inter Tekno Grafika Sejati

yang beralamat di Jalan Gili Sampeng No.53 Kemanggisan Jakarta Barat.


9

4. Periode pengambilan data berlangsung pada bulan Oktober sampai dengan

bulan Desember 2017.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas,maka

perumusan masalahnya sebaga berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan kepemimpinan pada PT Inter Tekno Grafika

Sejati?

2. Bagaimana kinerja karyawan pada PT Inter Tekno Grafika Sejati?

3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja kerja pada PT

Inter Tekno Grafika Sejati?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

a) Untuk mengetahui pelaksanaan kepemimpinan pada PT.Inter

Tekno Grafika Sejati

b) Untuk mengetahui kinerja pada PT Inter Tekno Grafika Sejati

c) Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan pada PT Inter Tekno Grafika Sejati

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

a) Bagi perusahaan
10

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan acuan

bagi PT Inter Tekno Grafika Sejati dalam menetapkan kebijakan-

kebijakan pemimpin yang berkaitan dengan kinerja karyawan yang

diterapkan pada PT Inter Tekno Grafika Sejati pada masa yang akan

datang.

b) Bagi Universitas Pamulang

Hasil penelitian ini dapat menjadi penambah literatur dan referensi bahan

bacaan atas masalah kepemimpinan guna memberikan semangat bagi

para sumber daya manusia agar dapat bekerja lebih baik lagi dan hasil

penelitan ini diharapan dapat menambah kelengkapan hasil penelitian

mahasiswa yang dapat menjadi pertimbangan bagi peneliti dengan

masalah yang sama.

c) Bagi Penulis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat diterapkan teori yang telah

diperoleh dibangku kuliah dengan keadaan yang sebenar- nya serta untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

ekonomi Universitas Pamulang.

F. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah dasar pemikiran dari penellitian yang

disintesiskan dari fakta-fakta, observasi, dan kajian perpustakaan. Uraian dalam

kerangka berfikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antara variable

penelitian. Variabel- variabel penelitian dijelaskan secara mendalam dan relevan


11

dengan permasalahan yang diteliti, sehingga dapat dijadikan dasar untuk

menjawab permasalahan penelitian.

Kepemimpinan merupakan tulang punggung perusahaan, karena tanpa ada

pemimpin yang baik akan sulit mencapai tujuan perusahaan. Dan dengan adanya

pemimpin yang baik, kinerja karyawan akan lebih maksimal dalam mencapai

tujuan perusahaan.

Menurut Robert House dalam Syamsul, (2012:30) indikator yang

mempengaruhi kepemimpinan antara lain:

1. Direktif : pengarahan khusus dari pemimpin terhadap karyawan sehingga

karyawan mengerti apa yang diharapkan pemimpin dari kinerja mereka.

2. Supportive : pemimpin mempengaruhi suasana kerja dan kesejahteraan

karyawan.

3. Partipative : Memberikan kebebasan karyawan dalam berpendapat dan

menerima pendapat dari karyawan.

4. Kepemimpinan berorientasi pada prestasi : menetapkan tujuan dan

memperlihatkan kepercayaan bahwa karyawan dapat mencapai standar yang

tinggi.

Menurut John miner dalam Sudarmanto, (2015:11) indikator yang

mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Kerja : mutu atau kualitas yang harus dihasilkan oleh setiap

karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanya.

2. Kuantitas Kerja : Jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh masing-masing

karyawan.
12

3. Absensi : Tingkat kehadiran atau keterlambatan karyawan merupakan

sesuatu yang menjadi tolak ukur setiap perusahaan dalam mengetahui sejauh

mana kontribusi karyawan pada perusahaan.

4. Kerja sama : meningkatkan rasa kerja sama antar karyawan.

Berdasarkan obyek penelitian yang dilakukan pada PT. Inter Tekno

Grafika Sejati,maka dapat digambarkan mengenai pengaruh kepemimpinan

Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Inter Tekno Grafika Sejati sebagai berikut:

Gambar 1.2

Kerangka Berfikir

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT INTER TEKNO GRAFIKA SEJATI-

JAKARTA

Kepemimpinan (X) Kinerja Karyawan (Y)

1. Direktif 1. Kualitas kerja

2. Supportive 2. Kuantitas

kerja
3. Partipative

3. Absensi
4. Berorientasi

pada prestasi 4. Kerja sama


13

Sumber : M Syamsul ( 2012:30) Sumber : Sudarmanto (2015:11)

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang digunakan sebelum

digunakannya penelitian (Sugiyono, 2010:84). Penetapan hipotesis yang akan

diuji pada penelitian ini yaitu berkaitan dengan ada atau tidak adanya hubungan

antara variabel X dengan variabel Y, yaitu dengan hipotesis nol (Hₒ) dan hipotesis

alternative (Hı).

Hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis awal diduga adanya pengaruh

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT Intertekno Grafika Sejati.

Hₒ= 0 Tidak terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja Pegawai Pada

PT Inter Tekno Grafika Sejati

Hı≠ 0 Terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja kerja pada PT Inter

Tekno Grafika Sejati.


14
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen adalah ‘penggunaan

sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran’ atau ‘pimpinan yang

bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi’. Sementara jika

dilihat dari asal katanya, manajemen berasal dari bahasa Inggris “Management”

yang berasal dari kata dasar “to manage” yang artinya mengelola. Menurut kamus

Oxford devinisi ‘manage’ adalah ‘to be a charge or make in a bussiness or in

organization’ yang artinya ‘memimpin atau membuat keputusan di perusahaan

atau organisasi’.

Menurut Kamus Oxford ‘management’ mempunyai dua pengertian

diantaranya:

1. The control and making of decisions in a business or similar organization

(pengendalian dan pembuatan keputusan di perusahaan atau organisasi sejenis)


2. The process of dealing with or controlling people or things (proses

berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sumber Daya Manusia adalah

potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Dan jika

disimpulkan manajemen sumber daya manusia adalah sebuah ilmu atau cara untuk

mengatur bagaimana hubungan serta peranan tenaga kerja (sumber daya/projek

15
2

utama) secara efektif dan efisien sehingga dapat dimaksimalkan untuk mencapa

tujuan utama, baik perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Menurut Melayu SP. Hasibuan ( 2013:10) MSDM adalah ilmu dan seni

mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Menurut Schuler, et al. (dalam Sutrisno 2014:6) MSDM merupakan

pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya

manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan

organisasi, dan menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan

bahwa sumber daya manusia tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi

kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat.

Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli diatas, dapat

disimpulkan manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengelolaan

sumber daya manusia dalam suatu perusahaan secara efektif dan efesien agar

dapat membantu terwujudnya tujuan dari perusahaan.

3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2013:21) menyebutkan bahwa fungsi manajemen

sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian.

a. Perencanaan

Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efesien agar sesuai dengan

kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan


3

dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian

meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,

pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan,

dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik akan

membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

b. Pengorganisasian

Kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan dengan menetapkan

pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan

koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk

mencapai tujuan dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya

tujuan secara efektif.

c. Pengarahan

Kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja

efektif serta efesien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan

menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.

d. Pengendalian

Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan

perusahaan dan bekerja sesuai rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau

kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.

Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerja

sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.

e. Pengadaan
4

Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk

mendapatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan

yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.

f. Pengembangan

Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral

karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang

diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa

depan.

g. Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, baik berupa uang maupun

barang, kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada

perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil artinya sesuai

dengan prestasi kerja, sedangkan layak diartikan dapat memenuhi kebutuhann

primer serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintahan dengan

berdasarkan internal maupun eksternal konsistensi.


h. Pengintegrasian

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan

karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.

Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari

hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit

dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak

belakang.

i. Pemeliharaan

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan

loyalitas karyawana, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
5

Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang

berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada

internal dan eksternal konsistensi.

j. Kedisiplinan

Merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting dan

kunci terwujudnya tujuan. Karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud

tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah kegiatan keinginan dan kesadaran

untuk menaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

k. Pemberhentian

Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini

disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja

berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya.

Menurut Notoatmodjo (2009, p86) terdapat 4 tujuan MSDM yaitu:

a. Tujuan Masyarakat (Societal Objective)


Untuk bertanggung jawab secara sosial, dalam hal kebutuhan dan tantangan-

tantangan yang timbul darimasyarakat, suatu organisasi yang berada di

tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat membawa manfaat atau

keuntungan bagi masyarakat. Oleh sebab itu suatu organisasi mempunyai

tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusianya agar tidak

mempunyai dampak negatif terhadap masyarakat.


b. Tujuan Organisasi (Organizational Objective)

Untuk mengenal bahwa manajemen sumber daya manusia itu ada, perlu

memberikan kontribusi terhadap pendayagunaan organisasi secara

keseluruhan. Manajemen sumber daya manusia bukanlah suatu tujuan dan

akhir suatu proses, melainkan suatu perangkat atau alat untuk tercapainya
6

suatu tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh sebab itu, suatu unit atau

bagian manajemen sumber daya di suatu organisasi diadakan untuk melayani

bagian-bagian lain organisasi tersebut.

c. Tujuan Fungsi (Functional Objective)

Untuk memelihraa kontribusi bagian-bagian lain agar mereka (sumber daya

manusia dalam tiap bagian) melaksanakan tugasnya secara optimal. Dengan

katalain setiap sumber daya manusia atau karyawan dalam organisasi itu

menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik.

d. Tujuan Personel (Personnel Objective)

Untuk membantu karyawan atau pegawai dalam mencapai tujuan-tujuan

pribadinya, dalam rangka pencapaian tujuan organisasinya. Tujuan-tujuan

pribadi karyawan seharusnya dipenuhi, dan ini sudah merupakan motivasi

dan pemeliharaan terhadap karyawan itu.

B. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata kepemimpinan berasal dari

kata dasar pemimpin, mendapat awalan ke- dan akhiran –an, sehingga menjadi

kepemimpinan. Ada beberapa pengertian menurut kamus besar bahasa Indonesia,

diantaranya:

1. Menuntun (dalam arti mengantar, menunjukkan jalan) atau membimbing

2. Membawa ke jalan atau ke tujuan tertentu, mengetahui, mengepalai.

3. Melatih (mendidik dan mengajar) supaya dapat mengerjakan sendiri.


7

Menurut Kartini Kartono (2011:57), Dalam buku The Art of Leadership,

Ordway ead menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi

orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Menurut Sutarto (2012:25), kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan

penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi

tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Wahjosumidjo (2010:104), kata memimpin mempunyai arti

memberikan bimbingan, menuntun, mengarahkan, dan berjalan di depan

(precede). Pemimpin berperilaku untuk membantu organisasi dengan kemampuan

maksimal dalam mencapai tujuan. Pemimpin tidak berdiri sendiri di samping,

melainkan mereka memberikan dorongan dan memacu (to prod), berdiri di depan

yang memberikan kemudahan untuk kemajuan serta memberikan inspirasi

organisasi dalam mencapai tujuan.

Berdasarkan pengertian dari teori-teori diatas, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan

orang lain dan memotivasi individu individu supaya bekerjasama dibawah

pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan perusahaan yang

diinginkan. Rumusan kepemimpinan dan sejumlah ahli tersebut menunjukkan

bahwa dalam suatu organisasi terdapat orang yang mempunyai kemampuan untuk

mempengaruhi, mengarahkan, membimbing dan juga sebagian orang yang

mempunyai kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mengikuti apa

yang menjadi kehendak dari pada atasan atau pimpinan mereka.

Oleh karena itu, kepemimpinan dapat dipahami sebagai kemampuan

mempengaruhi bawahan agar terbentuk kerjasama di dalam kelompok untuk


8

mencapai tujuan organisasi. Apabila orang-orang yang menjadi pengikut atau

bawahan dapat dipengaruhi oleh kekuatan kepemimpinan yang dimiliki oleh

atasan maka mereka akan mau mengikuti kehendak pimpinannya dengan sadar,

rela, dan sepenuh hati.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Menurut Setiawan dan Muhith (2013, p.31) ada beberapa faktor yang

mempunyai relevansi atau pengaruh positif terhadap proses kepemimpinan dalam

organisasi, yaitu:

1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin,

hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalaman yang akan

mempengaruhi pilihan gaya kepemimpinan.


2. Harapan dan perilaku atasan
3. Karakteristik, harapan, dan perilaku bawahan akan berpengaruh terhadap

gaya kepemimpinan
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya

kepemimpinan.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku

bawahan,

6. Harapan dan perilaku rekan.

Konsep mengenai faktor yang mempengaruhi kepemimpinan menurut

Karim diadopsi oleh Setiawan dan Muhith (2013, p.32) terdiri dari tiga faktor

sebagai berikut:

1. Faktor Kemampuan Individu


Dalam kepemimpinan, faktor dari pribadi individu pemimpin yang berupa

berbagai kompetensi sangat mempengaruhi proses kepemimpinannya. Secara


9

konsep kepemimpinan umumnya terpusat pada pribadi pemimpin dengan

berbagai kualitas atau kemampuan yang dimilikinya. Di era modern saat ini

pemimpin didasarkan pada beberapa kelebihan yang tidak dimiliki orang lain

dalam kelompoknya, seperti kecerdasan, tingkat pendidikan, bertanggung

jawab, aktivitas dan partisipasi sosial serta status ekonomi dan sosial.
2. Faktor Jabatan
Seorang pemimpin dalam berperilaku harus selalu mengetahui bagaimana

memposisikan dirinya. Contohnya seorang perwira tinggi tentunya dalam

memberikan perintah sangat berbeda gayanya dengan seorang rektor. Hal ini

terkait dengan aturan dan norma yang diberlakukan di masing-masing

organisasi. Hal penting yang perlu dipahami bahwa seorang pemimpin tidak

pernah bekerja sendiri tetapi selalu berada dalam lingkungan sosial yang

dinamis sehingga ia harus memilki citra tentang perilaku kepemimpinan yang

digunakan sehingga sesuai dengan situasi dan kondisi. Untuk itu pemimpin

harus bisa memahami konsep peran (role concept) dan tanggap terhadap

situasi eksternal.
3. Faktor Situasi dan Kondisi
Dalam suatu situasi atau kondisi tertentu dibutuhkan tipe kepemimpinan yang

tertentu pula. Pemimpin harus bisa memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap

situasi dan kondisi dari bawahannya. Jika tidak, maka yang akan muncul

bukan komitmen (kepatuhan) tetapi resistensi (perlawanan) dari para

bawahan yang menyebabkan kepemimpinan menjadi tidak efektif.

3. Fungsi Kepemimpinan dan Sifat-Sifat Pemimpin

Menurut Kartono (2011:93), fungsi dari kepemimpinan ialah memandu,

menuntun, membimbing, membangun, memberi atau membangunkan motivasi-


10

motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi

yang baik, memberikan supervise/pengawasan yang efisien, dan membawa para

pengikutnya kepada sasaran yang dituju, sesuai dengan ketentuan waktu dan

perencanaan.

Menurut Suwatno dan Priansa (2011:149), seorang pemimpin yang efektif

adalah seorang yang mampu menampilkan dua fungsi penting, yaitu fungsi tugas

dan fungsi pemeliharaan. Fungsi tugas berhubungan dengan segala sesuatu yang

harus dilaksanakan untuk memilih dan mencapai tujuan-tujuan secara rasional,

tugas-tugas tersebut antara lain menciptakan kegiatan, mencari informasi,

memberi informasi, memberikan pendapat, menjelaskan, mengkoordinasikan,

meringkaskan, menguji kelayakan, mengevaluasi, dan mendiagnosis.

Fungsi pemeliharaan berhubungan dengan kepuasan emosi yang

diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara kelompok, masyarakat atau

untuk keberadaan organisasi. Beberapa fungsi tersebut antara lain mendorong

semangat, menetapkan standar, mengikuti, mengekspresikan perasaan,

menciptakan keharmonisan, dan mengurangi ketegangan.

Berdasarkan pengertian dari teori-teori diatas, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa fungsi kepemimpinan adalah memastikan karyawannya

mendapatkan segala kebutuhan dalam kegiatan kerja, yang selanjutnya akan

melancarkan proses pencapaian tujuan organisasi.

Menurut Terry (Kartono, 2011:47), terdapat sepuluh sifat pemimpin yang

unggul, diantaranya sebagai berikut:


11

1. Kekuatan

2. Stabilitasemosi

3. Pengetahuan tentang relasiinsani

4. Kejujuran

5. Objektif

6. Doronganpribadi

7. Keterampilan berkomunikasi

8. Kemampuan mengajar

9. Keterampilan sosial

10. Kecakapan teknis atau kecakapanmanajerial

1. Tipe-Tipe Kepemimpinan
Menurut Suwatno dan Priansa (2011:156), tipe-tipe kepemimpinan

diantaranya sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership)

Dalam tipe ini pimpinan mengadakan hubungan langsung dengan

bawahannya, sehingga timbul hubungan pribadi yang intim.

2. Kepemimpinan Non-Pribadi (Non-Personal Leadership)

Dalam tipe ini hubungan antara pimpinan dengan bawahannya melalui

perencanaan dan instruksi-instruksi tertulis.

3. Kepemimpinan Otoriter (Authoritarian Leadership)

Dalam tipe ini pimpinan melakukan hubungan dengan bawahannya dengan

sewenang-wenang sehingga sebetulnya bawahannya melakukan semua

perintah bukan karena tanggung jawab tetapi lebih karena rasa takut.
12

4. Kepemimpinan Kebapakan (Paternal Leadership)

Tipe kepemimpinan ini tidak memberikan tanggung jawab kepada bawahan

untuk bisa mengambil keputusan sendiri karena selalu dibantu oleh

pemimpinnya, hal ini berakibat kepada menumpuknya pekerjaan pemimpin

karena segala permasalah yang sulit akan dilimpahkan kepadanya.

5. Kepemimpinan Demokratis (Democratic Leadership)

Dalam setiap permasalahan pemimpin selalu menyertakan pendapat para

bawahnnya dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka akan merasa

dilibatkan dalam setiap permasalahan yang ada dan merasa bahwa

pendapatnya selalu diperhitungkan,dengan begitu merekaakan melaksanakan

tugas dengan rasa tanggung jawab akan pekerjaannya masing-masing.

6. Kepemimpinan Bakat (Indigenous Leadership)

Pemimpin tipe ini memiliki kemampuan dalam mengajak orang lain, dan

diikuti oleh orang lain. Para bawahan akan senang untuk mengikuti perintah

yang diberikan karena pembawaannya yang menyenangkan.

Menurut Reddin dalam artikelnya yang berjudul What Kind of Manager

(Kartono, 2011:34), watak dan tipe pemimpin dibagi menjadi 3 pola dasar,

diantaranya:

1. Berorientasikan tugas (task orientation)

2. Berorientasikan hubungan kerja (relationshiporientation)

3. Berorientasikan hasil yang efektif (effectivenessorientation)


13

4. Indikator Kepemimpinan

Menurut Robert House dalam (Syamsul, 2012:30) indikator yang

mempengaruhi kepemimpinan antara lain:

1. Direktif : pengarahan khusus dari pemimpin terhadap karyawan sehingga

karyawan mengerti apa yang diharapkan pemimpin dari kinerja mereka.

2. Supportive : pemimpin mempengaruhi suasana kerja dan kesejahteraan

karyawan.

3. Partipative : Memberikan kebebasan karyawan dalam berpendapat dan

menerima pendapat dari karyawan.

4. Kepemimpinan berorientasi pada prestasi : menetapkan tujuan dan

memperlihatkan kepercayaan bahwa karyawan dapat mencapai standar yang

tinggi

C. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja mempunyai beberapa

pengertian diantaranya: sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan,

kemampuan kerja (tentang peralatan).

Menurut Moeherino, (2012:95) kinerja atau performance merupakan

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang

dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.

Menurut Abdullah, (2014:3) Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang


14

mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen

dan memberikan kontribusi ekonomi. Sedangkan Menurut Sedarmayanti,

(2011:260) kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil

kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara

keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara

konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).

Berdasarkan pengertian dari teori-teori diatas, maka peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan seseorang dalam sebuah

organisasi, hasil pekerjaan tersebut dapat menyangkut kualitas, kuantitas dan

ketepatan waktu. Oleh karena itu, untuk menciptakan hasil yang maksimal dalam

setiap prosesnya, setiap karyawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang baik agar dapat mencapai tujuan perusahaan.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Hennry Simamora dalam (Anwar Prabu Mangkunegara 2012:14),

faktor yang mempengaruhi kinerja kerja karyawan diantaranya sebagai berikut:


1. Faktor individual yang terdiri dari:
a. Kemampuan dan keahlian

Manusia pada dasarnya memiliki dua kemampuan yaitu kemampuan potensi

dan kemampuan realitas. Kemampuan realitas merupakan penggabungan

antara pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Dalam dunia kerja,

untuk dapat mencapai kinerja yang baik, pegawai, karyawan atau pekerja

harus memiliki kemampuan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya.

Misalnya, karyawan bagian mesin harus mengetahui secara detail mengenai


15

mesin atau otomotif, begitu juga dengan karyawan di bagian keuangan harus

mengetahui dan menguasai ilmu keuangan.

b. Latar belakang : menyangkut keluarga, tingkat sosial, penggajian

dll
c. Demografi : meliputi aspek umur, asal usul, dan jenis kelamin
2. Faktor psikologis yang terdiri dari:
a. Persepsi
Suatu tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi
b. Attitude
Sikap, tingkah laku atau perilaku dalam berinteraksi pada sebuah

lingkungan.
c. Personality
Merupakan sifat dan tingkah laku yang menggambarkan kepribadian,

pengetahuan, kepercayaan diri dan komitmen


d. Pembelajaran
Proses interaksi antara karyawan dengan lingkungannya
e. Motivasi
Suatu alasan yang mendorong karyawan untuk bekerja
3. Faktor organisasi yang terdiri dari:
a. Sumber daya
Meliputi Alat, Sarana dan Prasarana yang mencangkup kebutuhan

karyawan dalam meningkatkan kinerja


b. Kepemimpinan
Meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan

dorongan motivasi, semangat kerja, arahan dan dukungan kerja


c. Penghargaan
Berupa reward berupa naik jabatan dan kompensasi
d. Struktur
Merupakan suatu tugas yang subjektif yang terdiri atas unsur-unsur yang

saling berhubungan antar satu devisi dengan devisi lainnya


e. Job design
Merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang karyawan

secara organisasi, meliputi isi, fungsi dan hubungan pekerjaan.


16

3. Penilaian Kerja

Menurut Wirawan, (dalam buku M. Abdulloh 2014:5) menyatakan bahwa

evaluasi atau penilaian kinerja adalah sebuah proses penilaian oleh penilai

(pejabat) yang melakukan penilaian (appraisal) mengumpulkan informasi

mengenai kinerja ternilai (pegawai) yang dinilai (appraise) yang

didokumentasikan secara formal untuk menilai kinerja ternilai dengan

membandingkan dengan standar kinerjanya secara periodik untuk membantu

pengambilan keputusan manajemen sumber daya manusia.


Menurut Surya Dharma, (2010:14) evaluasi atau penilaian kinerja

merupakan sistem formal yang digunakan untuk mengevaluasi atau menilai

kinerja karyawan secara periodik yang ditentukan oleh organisasi.


Menurut Mangkunegara (2011:73), mengemukakan bahwa ruang lingkup

pengukuran kinerja berumuskan sebagai berikut:


5W + 1H, yaitu WHO, WHAT, WHY, WHEN, WHERE, and HOW
1. Who (siapa?)
a. Siapa yang harus dinilai? Yaitu seluruh tenaga kerja yang ada

dalam organisasi dari jabatan yang tertinggi sampai dengan pegawai

jabatan terendah
b. Siapa yang harus menilai? Penilaian kinerja dapat dilakukan oleh

atasan langsung dan atasan tidak langsung. Atau penilai kinerja dapat

ditunjuk orang tertentu yang menurut pemimpin perusahaan memiliki

keahlian dalam bidangnya.


2. What (Apa?)
Apa yang harus dinilai, yaitu:
a. Objek atau materi yang dinilai antara lain hasil kerja, kemampuan

sikap, kepemimpinan kerja, dan motivasi kerja,


b. Dimensi waktu, yaitu kinerja yang dicapai pada saat ini (current

performance) dan pontensi yang dapat dikembangkan pada waktu yang

akan datang (future potensial).


3. Why (Mengapa?)
17

Mengapa penilaian kinerja itu harus dilakukan? Hal ini untuk:

a. Memlihara potensi kerja,


b. Menentukan kebutuhan pelatihan kerja,
c. Dasar pengembangan karier,
d. Dasar promosi jabatan.
4. When (Bilamana?)

Waktu pelaksanaan penilaian kinerja dapat dilakukan secara formal dan

informal.

a. Penilaian kinerja secara formal dilakukan secara periodik, seperti

setiap bulan, kwartal, triwulan, semester, atau setiap tahun,


b. Penilaian kinerja secara informal dilakukan secara terus menerus

dan setiap saat atau setiap hari kerja.


5. Where (Di mana?)

Penilaian kinerja pegawai dapat dilakukan pada dua alternatif tempat.

Di tempat kerja (on the job appraisal). Pelaksanaan penilaian kinerja di

tempat kerja pegawai yang bersangkutan, atau di tempat lain yang masih dalam

lingkungan organisasinya sendirinya.

a. Di luar tempat kerja (on the job appraisal). Pelaksanaan penilaian

kinerja dapat dilakukan di luar organisasi dengan cara meminta bantuan

konsultan.
6. How (Bagaimana?)
Bagaimana penilaian kinerja dilakukan, yaitu dengan menggunakan metode

tradisional atau metode modern. Metode tradisional, antara lain rating scale,

employee comparison. Sedangkan metode modern, antara lain, Management

By Objective (MBO), assessment centre.


18

4. Tujuan dan Mamfaat Penilaian Kerja

Menurut Belarmino, (2013:62-63) mamfaat dan tujuan penilaian kerja

diantaranya sebagai berikut:


1. Evaluasi antar individu dalam organisasi
Penilaian kinerja bertujuan untuk menilai kinerja setiap individu dalam

organisasi dalam menentukan jumlah dan jenis kompensasi yang merupakan

hak bagi setiap individu dalam organisasi


2. Pengembangan dari diri setiap individu dalamorganisasi
Penilaian kinerja pada tujuan ini bermanfaat untuk pengembangan karyawan

yang memiliki kinerja rendah yang membutuhkan pengembangan baik

melalui pendidikan formal maupun pelatihan


3. Pemeliharaan sistem
Berbagai sistem yang ada dalam organisasi memiliki sub sistem yang saling

berkaitan antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Oleh karena itu

perlu dipelihara dengan baik


4. Dokumentasi
Penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar tindak lanjut dalam

posisi pekerjaan karyawan di masa akan datang. Hal ini berkaitan dengan

pengambilan keputusan.

5. Indikator Kinerja

Menurut John miner dalam Sudarmanto, (2015:11) indikator yang

mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

1. Kualitas Kerja : mutu atau kualitas yang harus dihasilkan oleh setiap

karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanya.

2. Kuantitas Kerja : Jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh masing-masing

karyawan.
19

3. Absensi : Tingkat kehadiran atau keterlambatan karyawan merupakan

sesuatu yang menjadi tolak ukur setiap perusahaan dalam mengetahui sejauh

mana kontribusi karyawan pada perusahaan.

4. Kerja sama : meningkatkan rasa kerja sama antar karyawan.

6. Hubungan Antara Kepemimpinan dan Kinerja

Menurut Fahmi (2013:72) mengatakan bahwa seorang pemimpin bekerja

keras untuk kemajuan organisasi tidak hanya menyukseskan dirinya sebagai

seorang pemimpin, akan tetapi juga seluruh orang yang berada di organisasi

tersebut. Dan oleh sebab itu, Fahmi juga menyimpulkan bahwa seorang pemimpin

memiliki pengaruh besar dalam mendorong peningkatan kinerja para karyawan

demi kemajuan organisasi.

Menurut Siagian (2010:128) mengemukakan bahwa kepemimpinan yang

baik adalah pemimpin yang dapat dalam memberikan pengaruh, informasi,

pengambilan keputusan, dan memberikan motivasi bertujuan untuk meningkatkan

organisasi dan pegawai.

Adanya hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja juga dipertegas

oleh Simamora dalam Mangkunegara (2011:14) yang menyebutkan beberapa

faktor untuk mempengaruhi kinerja yaitu kepemimpinan yang termasuk dalam

faktor organisasi dan motivasi yang termasuk dalam faktor psikologis.

D. Penelitian Terdahulu

Dalam peneltian ini, peneliti mengambil referensi dari penelitian-

penelitian penelitian terdahulu yang sejalur dengan penelitian yang akan

dilakukan. Adapun ringkasan penelitian terdahulu akan dijabarkan pada tabel


20

dibawah ini.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul, Variabel Alat Uji Hasil Penelitian

Tahun
1 Roni Fadli, Variabel X Analisis Terdapat

“Pengaruh (Kepemimpinan), regresi linier pengaruh

Kepemimpinan Variabel Y dan uji kepemimpinan

Terhadap Kinerja (Kinerja) korelasi antara terhadap kinerja

Karyawan Pada kepemimpinan karyawan

PT. Tunas Perkasa (x) dan kinerja sebesar 66,1%

Tekindo” 2015 (y) dan sisanya

Jurnal : Kreatif sebesar 33,9%

Vol 3, No.1 (2015) dipengaruhi oleh

UNPAM faktor lain.


2 Zarasita Shaliha, Variabel X Analisis Terdapat

“Pengaruh (Kepemimpinan), regresi linier pengaruh

Kepemimpinan Variabel Y dan uji kepemimpinan

Terhadap Kinerja (Kinerja) korelasi antara terhadap kinerja

Karyawan Pada kepemimpinan karyawan

PT. Ciwangi (x) dan kinerja sebesar 49,42%

Berlian Motor (y) dan sisanya

Cabang Ciputat” sebesar 50,58%

2018 dipengaruhi oleh


21

Jurnal : PEKOBIS faktor lain.

Vol.3 No.2 (2018)

UNPAM
3 Surya Gumelar, Variabel X Analisis Terdapat

“Pengaruh (Kepemimpinan), regresi linier pengaruh

Kepemimpinan Variabel Y dan uji kepemimpinan

Terhadap Kinerja (Kinerja) korelasi antara terhadap kinerja

Karyawan Pada kepemimpinan karyawan

PT. Bank DKI (x) dan kinerja sebesar 28,3%

Cabang Bumi (y) dan sisanya

Serpong Damai” sebesar 71,7%

2016 dpengaruhi oleh

Jurnal : EDUKA faktor lain.

Vol.2 No.2 (2016)

UNPAM
4 Lli kurnia Al- Variabel X Analisis Terdapat

Azziz, “Pengaruh (Kepemimpinan), regresi linier pengaruh

Kepemimpinan Variabel Y dan uji kepemimpinan

Terhadap Kinerja (Kinerja) korelasi antara terhadap kinerja

Karyawan Pada kepemimpinan karyawan

Pusat (x) dan kinerja sebesar 66,1%

Pendididikan dan (y) dan sisanya

Pelatihan sebesar 33,9%

(PUSDIKLAT) dpengaruhi oleh

Perdagangan faktor lain.


22

Depok” 2016

Jurnal : EDUKA

Vol.3 No.3 (2016)

UNPAM
5 Nirwansyah, Variabel X Analisis Terdapat

“Pengaruh (Kepemimpinan), regresi linier pengaruh

Kepemimpinan Variabel Y dan uji kepemimpinan

Terhadap Kinerja (Kinerja) korelasi antara terhadap kinerja

Karyawan Pada kepemimpinan karyawan

PT. Mitra Jala (x) dan kinerja sebesar 66,1%

Dharma di (y) dan sisanya

Jakarta” 2016 sebesar 33,9%

Jurnal : Kreatif dpengaruhi oleh

Vol.3 No.2 (2016) faktor lain.

UNPAM
Sumber : Roni Fadli (2015), Zarasita Shaliha (2015), Surya Gumelar (2015), Lili

Kurnia Al-azziz (2015), Niewansyah (2015)


BAB III

METODOLOGI PENELITAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Intertekno Grafika Sejati (Factory) yang

beralamat lengkapnya di Jl. Gili Sampeng No. 53 Kemanggisan, Jakarta Barat

11480. Telp : (021) 3483 0888. E-mail : sales@integras.co.id.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu dari bulan Oktober

sampai dengan bulan Desember 2017. Waktu tersebut digunakan untuk

memperoleh data dan keterangan dari seluruh karyawan pada PT. Intertekno

Grafika Sejati serta data-data lain yang berkaitan dengan hal-hal dalam penelitian

ini.

Tabel 3.1

Waktu Pelaksanaan penelitian

38
2

3. Metode Penelitian

Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari

mulai operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode

pengumpulan data atau survei, model penelitian diakhiri dengan merancang

analisis data dan pengujian hipotesis.

Dalam melakukan penelitian dibutuhkan adanya suatu metode, cara atau

taktik sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang peneliti dalam

memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun metode

yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2012:5) Metode penelitian dapat diartikan sebagai

cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada

gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisispasi

masalah.
3

Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkandengan variabel

yang lain.

Dengan metode ini penulis bermaksud mengumpulkan data historis dan

mengamati secara saksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan dengan

masalah yang sedang diteliti oleh penulis sehingga akan memperoleh data-data

yang dapat mendukung penyusunan laporan penelitian. Data-data yang diperoleh

tersebut kemudian diproses dan dianalisi lebih lanjut dengan dasar teori yang telah

dipelajari sehingga memperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat

ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2016, h. 117) mengemukakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu ysng ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya. Secara umum populasi dapat diartkan bukan hanya sekedar

jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut.

Menurut Suharsini (2013, h. 173) populasi adalah keseluruhan objek

penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
4

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau

penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.

Menurut Rully Indrawan (2016, h. 93) populasi adalah kumpulan dari

keseluruhan elemen yang akan ditarik kesimpulannya.

Menurut penjelasan para ahli diatas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa populasi merupakan seluruh subjek dan objek, kejadian dan kelompok

manusia yang dijadikan peneliti untuk diteliti dan menariik sebuah kesimpulan.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada

PT Intertekno Grafika Sejati sebanyak 50 orang pada periode tahun 2017.

2. Sampel Jenuh (Sempel Sensus)

Menurut Sugiyono (2012:73) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari

populasi tersebut harus betul betul representative (mewakili). Ukuran sampel

merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi.

Menurut Arikunto (2012:104) jika jumlah populasinya kurang dari seratus

orang, maka jumlah sampelnya diambil keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih

besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah

populasinya.

Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar

dari 100 orang responden, maka peneliti mengambil 100% jumlah populasi yang

ada pada PT Intertekno Grafika Sejati yaitu sebanyak 50 Orang responden.

Dengan demikian penggunaan seluruh populasi tanpa harus menarik sampel

penelitian sebagai unit observasi disebut sebagai teknik sensus.


5

C. Metode Pengambilan Data

Sebagian besar tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data yang

relevan, dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penyusunan

skripsi ini penulis memperoleh data dari dua sumber yaitu data primer. Data

primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa subjek

(orang) secara individual/kelompok, kejadian/kegiatan dan hasil–hasil pengujian.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan cara :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan yaitu penyusunan laporan skripsi dengan cara

kepustakaan (Library Research), penulis mencari informasi dengan cara

mengumpulkan data–data yang didapat dari buku–buku, perusahaan, catatan–

catatan dan literatur yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka diperlukan data

dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Maka sarana untuk

memperoleh data dan informasi tersebut adalah :

a. Pengamatan Langsung (Observation)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan meninjau

secara langsung. Dimaksudkan untuk mendapat keyakinan bahwa data

yang diperoleh sebelumnya adalah benar

b. Kuesioner
6

Menurut sugiono (2014: 142), kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang efesien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan diukur

dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden adalah berbentuk kuesioner tertutup.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan analisis deskriptif

dan asosiatif untuk menetapkan hubungan kausal dengan pendekatan survei,

karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya

untuk menyajikan gambaran secara terstruktur, faktual, dan akurat mengenai

fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2010:206) yang dimaksud dengan analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan

dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

yang telah diajukan. Untuk mendukung metode analisis data tersebut, teknik yang

digunakan penulis dengan mengklasifikasikan nilai dari masing-masing variabel

berikut :

Tabel 3.2

Skor Skala Likert


7

No Jawaban Skor/Nilai
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-ragu (RG) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2014)

Analisis ini dilakukan untuk menentukan, mengukur, menguji korelasi

antara kepemimpinan sebagai variabel (X) dan kinerja karyawan sebagai variabel

(Y). Sedangkan metode analisis data yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Menurut Cooper dalam Umi Narimawati (2010:42), menjelaskan definisi

validitas adalah Validity is a characteristic of measurement concerned with the

extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure.

Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu

karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test

(kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk

diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara

masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi

pearson adalah sebagai berikut:


8

xy
x
y
∑¿
¿
¿
¿
y2
∑ ¿}
¿
¿
y 2−¿
x ¿ 2 }{n ∑ ¿
∑¿
{n x 2−¿
∑ ¿¿
∑ ¿−¿
n¿
Rxy=¿

Sumber: Sugiyono, (2011:183)

Keterangan:

Rxy = Menunjuakn index korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan

R = Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan

X = Skor untuk pernyataan yang dipilih

Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

∑x = Jumlah skor dalam distribusi x

∑y = Jumlah skor dalam distribusi y

∑x2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x

∑y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y

N = Banyaknya responden
9

Agar mendapatkan nilai yang signifikan, maka dilakukan uji korelasi

dengan membandinkan rhitung dengan rtabel. Rumus uji t yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

r √ n−2
� 㤷= ; db=n−2
√1−r 2
Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:

1. Nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan dk= n-2 dan taraf

signifikan sebesar 5%.

2. Item pernyataan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel

3. Item pernyataan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel

2. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan Indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu ( Ghozali, 2013:47 )

Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu variabel dengan

cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan lebih besar dari

0,70. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:48 )


10

∑ x1 ¿2
¿
¿n
¿
2
x 1−¿
∑¿
σ 21=¿

Keterangan:

R11 = Reliabilitas Instrumen

K = Banyaknya Butir Pertanyaan

∑σ21 = Jumlah varians pertanyaan

σ21 = Varians total

Menurut Sugiyono (2016:132), untuk mengetahui reliabilitas angket

menggunakan rumus KR. 20, yaitu:

k s −∑ p1 q 1
2

r i=⌈ ⌉⌈ t ⌉
(k −1) st 2

Keterangan:

Ri = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

Pi = Proporsi subjek yang menjawab benar pada suatu butir (proporsi subjek

yang mendapat skor 1)

qi = 1-Pi

3. Uji Regresi Linier Sederhana

Menurut Danang Sunyoto (2016:47) tujuan analisis regresi untuk

mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
11

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yaitu

kepemimpinan (X), terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y), maka

digunakan analisis linear sederhana. Persamaan rumus regresi linear sederhana

adalah sebagai berikut:

Y =a+bX

Di mana nilai a dan b dicari terlebih dahulu dengan persamaan variabel sebagai

berikut:

n 

xy  
x 
y
b=

nx
2


x
2

a=  Y  b X
n

Keterangan:

n = Jumlah sampel penelitian

X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat

a = Konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan dan penurunan)

Tabel 3. 4

Kategori Uji Regresi


12

Interval Uji Korelasi Tingkat Hubungan


0,000-0,199 Sangat Rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
0,800-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Danang Sunyoto (2016)

4. Uji Korelasi

Menurut Danang Sunyoto (2016:57) tujuan uji kolerasi adalah untuk

menguji apakah dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat mempunyai

hubungan yang kuat ataukah tidak kuat, apakah hubungan tersebut positif tau

negatif.

Menurut Sugiyono (2014:241) terdapat bermacam-macam teknik kolerasi,

antara lain:

1) Kolerasi product moment : Digunakan untuk skala rasio

2) Spearman rank : Digunakan untuk skala ordinal

3) Kendall’s tau : Digunakan untuk skala ordinal

Menurut Sugiyono (2014:241), adapun rumus dari korelasi product moment

adalah sebagai berikut:


13

x
y
∑¿
¿
¿
¿
x
y
∑ ¿2
¿
¿
¿
2
y −¿
n∑ ¿
∑ ¿2¿
x 2−¿
n∑ ¿
∑ ¿¿
xy−¿
n∑ ¿
rxy=¿

Keterangan:

n = Jumlah sampel penelitian

r = Koefisien korelasi

x = Variabel independen

y = Variabel dependen

Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara variabel

independen (X) dengan variabel dependen (Y). Nilai koefisien harus terdapat

dalam batas-batas -1 hingga +1 (-1 <r < +1), yang menghasilkan beberapa

kemungkinan, yaitu:
14

1) Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif antara variabel-variabel

yang diuji, yang berarti setiap kenaikan dan penurunan nilai-nilai X akan

diikuti oleh kenaikan dan penurunan Y.

2) Tanda negatif menunjukkan adanya korelasi negatif antara variabel-

variabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan dan penurunan nilai-nilai X

akan diikuti oleh kenaikan dan penurunan Y dan sebaliknya.

3) Jika r = 0 atau mendekati 0, maka menunjukkan korelasi yang lemah atau

tidak ada korelasi sama sekali antara variabel-variabel yang diteliti.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan berikut:

Tabel 3.5

Kategori Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2014:242)

5. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model

yang dibentuk dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien

determinasi (R²) yaitu antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil mengindikasikan

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

dilakukannya prediksi terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2011: 97).


15

Berdasarkan penghitungan koefisien korelasi, maka dapat dihitung

koefisien determinasi yaitu untuk melihat persentase pengaruh kepemimpinan

(X1) dan kinerja (Y). Menurut V. Wiratma Sujarweni (2012:188) rumus

determinasi sebagai berikut:

KD=r 2 x100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

6. Uji Hipotesis

Menurut Danang Sunyoto (2016:29) tujuan uji hipotesis adalah menguji

harga-harga statistik, mean dan proporsi dari satu atau dua sampel yang diteliti.

Pengujian ini dinyatakan hipotesis yang saling berlawanan yaitu apakah hipotesis

awal (nihil) diterima atau ditolak. Dilakukan pengujian harga-harga statistik dari

suatu sampel karena hipotesis tersebut bisa merupakan pernyataan benar atau

pernyataan salah.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara

parsial (uji t) dan dalam pengujian hipotesis ini peneliti menetapkan dengan

menggunakan uji signifikan, dengan penetapan hipotesis (Ho) dan hipotesis

alternatif (Hα). Menurut Imam Ghozali (2013:98), uji t digunakan untuk menguji

hipotesis secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen

secara individu terhadap variabel dependen. Uji t adalah pengujian koefisien

regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk


16

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Hipotesis nol (Ho) adalah suatu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak

ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel

dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (Hα) adalah hipotesis yang menyatakan

bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen. Untuk pengujian parsial digunakan rumus hipotesis sebagai

berikut:

Ho1: (β1<0) Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja

karyawan.

Hα1: (β1≥0) Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja

karyawan

Uji signifikan terhadap hipotesis yang telah ditentukan dengan menggunakan

uji t. Menurut Sugiyono (2014:243), rumus untuk menguji uji t sebagai berikut:

r √ n−2
t=
√ 1−r 2
Keterangan:

t = Nilai Uji t

r = Koefisien korelasi

r2= Koefisien determinasi

n = Jumlah sampel

Kriteria untuk penerimaan dan penolakan hipotesis nol (Ho) yang

dipergunakan adalah sebagai berikut:

Ho diterima apabila : ± t hitung ≤ t tabel


17

Ho ditolak apabila : ± t hitung ≤ t tabel

Apabila Ho diterima, maka hal ini diartikan bahwa pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen dinilai tidak berpengaruh

signifikan dan sebaliknya apabila Ho ditolak, maka hal ini diartikan bahwa

pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dinilai

berpengaruh secara signifikan.

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:39) variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan dua variabel antara lain

sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independent)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent)

2. Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (independent)

Tabel 3.6

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Kisi-kisi


18

1 Kepemimpinan adalah cara 1. Direktif 1,2 dan 3

seseorang menggunakan

dominasi dan memiliki 2. Supportive 4,5 dan 6

keyakinan diri untuk

mempengaruhi dan 3. Partipative 7 dan 8

menampilkan moralitas 9 dan 10

tinggi kepada bawahanya. 4. Kepemimp

Syamsul (2012:30) inan berorientasi

pada prestasi
2 Kinerja merupakan 1. Kualitas 1,2 dan 3

terjemahan dari kerja

performance yang berarti

hasil kerja seorang pekerja, 4,5 dan 6

sebuah proses manajemen 2. Kuantitas

atau suatu organisasi kerja

secara keseluruhan, 7 dan 8

dimana hasil kerja tersebut

harus dapat ditunjukkan

buktinya secara konkrit 3. Absensi 9 dan 10

dan dapat diukur

(dibandingkan dengan

standar yang telah 4. Kerja sama

ditentukan). Sudarmanto,

(2011:260)
19
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah PT Intertekno Grafika Sejati (Factory)

PT Intertekno Grafika Sejati (INTEGRAS) adalah salah satu anak

perusahaan dari SEJATI GROUP, dimana INTEGRAS ini merupakan perusahaan

industri yang bergerak dibidang percetakan offset.

PT Intertekno Grafika Sejati berdiri pada Juli tahun 1995, dimana lokasi

factorynya di Jalan Gili sampeng no. 53 Kemanggisan Jakarta Barat, dan untuk

alamat Head officenya di Jalan Tanah Abang II No. 113. Perkembangan yang

terjadi selama 23 tahun berjalan ini, PT Intertekno Grafika Sejati telah

memunculkan banyak inovasi pada perindustrian percetakan. Salah satu

perkembangan yang terjadi adalah dengan menyediakan berbagai mesin cetak

yang lebih handal dan juga lebih modern sesuai dengan kebutuhan percetakan di

era globalisasi ini.

Selain itu, dengan adanya mesin yang lebih modern PT intertekno grafika

Sejati pun telah mempunyai para karyawan yang mempunyai skill di masing

masing devisinya. Salah satunya untuk bagian operator produksi dan bagian

design. Para karyawan pada bagian operator produksi biasanya merupakan

karyawan yang telah mahir dalam mengoperasikan mesin cetak jenis offset.

55
21

Semua peralatan dan mesin yang ada di dalam produksi semuanya hampir

menggunakan mesin dari Heidelberg. Salah satunya adalah mesin GTO V 4

warna, mesin Speed Master 52 4 warna dan mesin plate Heidelberg CTP. Selain

mesin produksi dari Heidelberg ada beberapa mesin pendukung seperti mesin

potong, mesin Lem dan mesin Pond.

PT Intertekno Grafika Sejati merupakan salah satu perusahaan percetakan

tertua di Jakarta. PT. Intertekno Grafika Sejati telah mempunyai banyak costumer

yang telah bekerja sama. Diantaranya adalah PT Pharos Indonesia, Chombipar,

PT. Kalbe, PT Puspa Pharma dan banyak lagi yang lainya.

Hasil produksi yang telah banyak dipercaya dari para customer

INTEGRAS adalah kemasan produk (packaging), selain itu dengan berlandaskan

infrastruktur yang kuat dan harga yang relatif bersaing INTEGRAS muncul

mengembangkan beberapa produk selain packaging diantaranya seperti cetak

Kalender, buku dan Alat Promosi.

2. Visi dan Misi PT Intertekno Grafika Sejati

a. Visi
“Membangun perusahaan percetakan terpadu dengan kualitas produk dan

pelayanan terbaik serta terpercaya dengan berlandaskan budaya perusahaan

dan infrastruktur yang kokoh”.


b. Misi
1. Menghasilkan produk cetakan dengan kualitas terbaik.
2. On time delivery dengan pelayanan terbaik
3. Membangun team work yang profesional, kompeten & ber-etos

kerja tinggi
4. Menciptakan team work Sejati dengan customer external sebagai

stake holder Integras yang kuat.


22

3. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi pada PT Intertekno Grafika Sejati adalah

sebagai berikut:

Sumber: PT Intertekno Grafika Sejati

Gambar 4. 1

Struktur Organisasi PT Intertekno Grafika Sejati

Adapun Job description tiap-tiap fungsi yang berada dalam struktur

organisasi PT. Intertekno Grafika Sejati sebagai berikut:


23

a. Manager Produksi
Job description Manager Produksi, antara lain:

1. Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi

2. Mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya

sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat

3. Bertanggung jawab mengatur manajemen gudang agar tidak terjadi

kelebihan atau kekurangan persediaan bahan baku, bahan penolong

maupuan produk yang sudah jadi di gudang

4. Bertanggung jawab mengatur manajemen alat agar fasilitas

produksi berfungsi sebagaimana mestinya dan beroperasi dengan lancar

5. Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan di bagiannya

6. Bertanggung jawab pada peningkatan ketrampilan dan keahlian

karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya

7. Memberikan penilaian dan sanksi jika karyawan di bawah

tanggung jawabnya melakukan kesalahan dan pelanggaran

8. Berinovasi dalam pengerjaan produksi dan memberikan masukan


pada perusahaan yang berkaitan dengan bagian produksi

b. Admin dan Support

Job description Admin & Support, antara lain:

1. Membantu Project Manager dalam administrasi dan logistik


2. Membantu Project Manager dalam ketersediaan pengadaan

kebutuhan karyawan
3. Bertanggung jawab langsung kepada Supervisor
4. Membuat Jadwal dan surat jalan Outgoing Cetakan
5. Membuat laporan bahan datang dan cetakan keluar
c. SPV Gudang
Job description SPV Gudang, antara lain:
24

1. Bertanggung jawab atas catatan administrasi persediaan barang

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan bongkar muat inventory

3. Bertanggung jawab atas ketepatan laporan gudang

4. Mengatur penempatan barang berdasarkan kelompok di gudan

5. Melakukan perhitungan harian atas fisik barang

6. Melakukan koordinasi dengan stakeholders tertentu yang

berhubungan dengan stok barang

7. Mendistribusikan pengiriman

8. Menjamin keamanan gudang dan kualitas barang yang

tersimpan

d. SPV PPIC (Production Planning and Inventory Control)

Job description SPV PPIC (Production Planning and Inventory Control),

antara lain:

1. Menyediakan pemesanan dari bagian marketing dan menyusun

rencana produksi sesuai dengan pesanan marketing


2. Memenuhi permintaan contoh produk dari bagian marketing

perusahaan serta melakukan pemantauan dalam proses pembuatan contoh

produk ke tangan konsumen langganan


3. Menyusun rencana pengadaan bahan yang didasarkan atas forecast

dari marketing melalui pemantauan kondisi stock barang yang akan

diproduksi
4. Melakukan monitoring pada bagain inventory pada proses

produksi, penyimpanan barang di gudang maupun yang akan didatangkan

pada perusahaan sehingga saat proses produksi yang membutuhkan bahan

dasar bisa berjalan dengan lancar dan seimbang


25

5. Membuat jadwal proses produksi sesuai dengan waktu, routing dan

jumlah produksi yang tepat sehingga menjadikan waktu pengiriman

produk pada konsumen bisa dilakukan secara optimal dan cepat


6. Menjaga keseimbangan penggunaan mesin perusahaan sehingga

tidak ada mesin produksi yang overload atau malah jarang digunakan oleh

perusahaan produksi
7. Melakukan komunikasi dengan bagian marketing untuk

memastikan penyelesaian masalah produksi


e. SPV Produksi

Job description SPV Produksi, antara lain:

1. Membuat perencanaan dan permintaan semua kebutuhan untuk

proses produksi

2. Mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi semua tugas

bawahannya agar sesuai perencanaan, prosedur dan standar kerja

perusahaan

3. Bertanggung jawab pada dalam pencapaian target produksi dan

kualitas standar hasil produksi

4. Memberi bimbingan pada bawahan agar bawahan dapat

meningkatkan kemampuannya dan melakukan penilaian kinerja bawahan

5. Memimpin dan mengawasi proses pelaksanaan produksi agar

sesuai dengan standar perusahaan

6. Bertanggung jawab pada ketertiban dan kedisiplinan bawahan

7. Membuat laporan kerja dan analisa permasalahan kerja yang terjadi

kepada atasan secara berkala


26

8. Bertanggung jawab pada kebersihan lingkungan kerja dan

keselamatan kerja bawahannya

f. SPV QC (Quality Control)

Job description SPV QC (Quality Control), antara lain:

1. Merancang prosedur pemeriksaan kualitas

2. Merancang alur pelaporan masalah kualitas

3. Mengawasi, membimbing, dan bekerja sama dengan inspektur,

teknisi dan staf Quality Control lainnya

4. Memahami spesifikasi dan standar yang diinginkan atas hasil

produksi

5. Menjamin kualitas dan konsistensi hasil produksi

6. Memastikan tindakan segera setelah menemukan produk gagal

7. Mengumpulkan dan membuat catatan data kualitas harian

g. SPV Teknik

Job description SPV Teknik, antara lain:

1. Mengkoordinir dan memberikan pengarahan kerja dan mengawasi

pelaksanaan kegiatan seksi-seksi di bawahnya agar dapat meningkatkan

efisiensi di dalam bagiannya.


2. Menyusun jadwal pemeliharaan dan perbaikan mesin, peralatan,

dan fasilitas produksi agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
3. Menyusun pedoman dan petunjuk-petunjuk lainnya mengenai

pemeliharaan dan perbaikan mesin atau peralatan produksi, air dan udara.
4. Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala

perbaikan atas mesin atau peralatan produksi, air dan udara.


27

5. Mengawasi pelaksanaan pencatatan pengeluaran biaya-biaya yang

terjadi dengan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan.


6. Memeriksa dan memastikan bahwa pendingin mesin dan udara

dapat berfungsi sebagaimana mestinya.


7. Mengawasi bekerjanya mesin-mesin, pompa air, dan compressor,

secara terus menerus dan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan.


8. Mengawasi pelaksanaan hasil pekerjaan bagian bengkel yang

dipesan, seperti pembubutan dan sebagainya.


9. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode

perbaikan kerja yang lebih efisien.


10. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya

secara berkala.
h. SPV Design

Job description SPV Design, antara lain:

1. Merencanakan konsep dengan mempelajari materi & informasi.

2. Memulai ide-ide desain untuk mengembangkan produk, promosi,

pemasaran dan website.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Data umum pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner

sebanyak 50 responden berdasarkan jenis kelamin,usia, dan pendidikan pada

karyawan PT. Intertekno Grafika Sejati.

Tabel 4. 1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


28

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

L 40 80%

P 10 20%

TOTAL 50 100%

Sumber: Data diolah (2018)

Dari data diatas peneliti dapat menganalisa sebagai berikut:

40
Laki-laki, sebanyak 40 orang atau 80% diperoleh dari 50 x 100

10
Perempuan, sebanyak 10 orang atau 20% diperoleh dari 50 x 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 40 orang dengan persentase 80%, sedangkan untuk responden

perempuan sebanyak 10 orang dengan persenatse 20%. Dengan persentase laki-

laki sebesar 80% menunjukan bahwa sebagian besar respondendalam penelitian

ini adalah laki-laki.

Tabel 4. 2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Frekuensi Persentase


18 – 27 tahun 25 50%
28 – 37 tahun 15 30%
38 – 47 tahun 8 16%
>47 Tahun 2 4%
TOTAL 50 100%
Sumber: Data diolah (2018)
29

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang berusia 18

sampai dengan 27 tahun ini sebanyak 25 orang dengan persentase sebesar 50%,

pada usia 28 sampai dengan usia 37 tahun sebanyak 15 orang dengan persentase

30%, dari usia 38 tahun sampai dengan usia 47 tahun sebanyak 8 orang dengan

persentase 16%, dan untuk usia lebih dari 47 tahun sebanyak 2 orang dengan

besar persentase 4%.

Tabel 4. 3

Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase


SD 5 10%
SLTP 15 30%
SLTA 24 48%
S1 6 12%
TOTAL 50 100%
Sumber: Data diolah (2018)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

berpendidikan SD sebanyak 5 orang dengan persentase 10%, SLTP sebanyak 15

orang dengan persentase 30%, SLTA sebanyak 24 orang dengan persentase 48%,

dan Strata 1 sebanyak 6 orang dengan persentase 12%.

2. Uji Validitas Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan

a. Uji Validitas Data Kepemimpinan (X)


Uji validitas digunakan untuk menguji pernyataan pada kuesioner yang

disebar valid atau tidak valid. Perbandingannya dengan cara membandingkan


30

rhitung dengan rtabel dengan tingkat signifikansi (kesalahan) 5%. Bila r hitung lebih besar

dari rtabel, maka butir pertanyaan tadi dikatakan valid.

Tabel 4. 4

Data Penelitian Variabel Kepemimpinan

SK Kuad
NO SOAL
NO OR rat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 3 4 5 2 4 4 4 4 5 39 1,521

2 4 4 4 2 4 5 5 4 4 3 39 1,521

3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 30 900
31

4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 841

5 3 5 3 4 3 3 4 3 3 4 35 1,225

6 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 24 576

7 2 2 2 2 5 2 3 2 3 3 26 676

8 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 2,401

9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 2,500

10 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 47 2,209

11 2 5 4 2 2 3 3 2 2 3 28 784

12 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 48 2,304

13 4 5 4 4 5 4 5 4 4 2 41 1,681

14 3 4 4 3 5 3 4 5 4 5 40 1,600

15 4 4 4 4 4 2 5 5 3 3 38 1,444

16 2 4 5 2 3 4 4 3 3 3 33 1,089

17 3 4 5 3 3 2 5 3 5 3 36 1,296

18 4 4 3 4 5 3 5 3 5 5 41 1,681

19 3 3 3 4 3 4 5 3 4 4 36 1,296

20 5 4 2 3 3 3 3 3 3 5 34 1,156

21 3 4 5 4 3 3 5 5 3 4 39 1,521

22 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 45 2,025

23 3 4 5 5 4 5 5 5 4 5 45 2,025

24 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 42 1,764

25 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 44 1,936

26 2 2 3 4 3 3 2 4 4 5 32 1,024

27 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 46 2,116

28 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 45 2,025

29 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 48 2,304
32

30 4 5 5 3 4 5 5 5 5 3 44 1,936

31 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 45 2,025

32 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 46 2,116

33 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 45 2,025

34 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 43 1,849

35 5 3 4 4 4 3 4 3 5 4 39 1,521

36 4 5 4 5 5 3 5 5 3 4 43 1,849

37 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 45 2,025

38 4 3 4 4 5 5 5 3 5 3 41 1,681

39 3 2 3 3 4 3 4 2 4 5 33 1,089

40 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 33 1,089

41 2 2 3 3 5 5 2 3 3 5 33 1,089

42 3 2 2 4 4 3 5 4 4 4 35 1,225

43 2 2 2 4 3 3 4 3 5 2 30 900

44 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 33 1,089

45 4 3 3 2 4 3 4 2 3 2 30 900

46 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 30 900

47 3 4 4 3 5 4 5 3 4 4 39 1,521

48 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 28 784

49 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 29 841

50 2 4 4 2 3 3 3 2 3 4 30 900

∑xi 178 186 187 18 19 18 20 18 19 19 1903 3,621


33

5 2 4 7 9 8 7 ,409

72 79 72 90 76 82 82
∑xi² 688 746 751
7 0 4 1 1 6 1

rhitun 0.78 0.68 0.7 0.7 0.6 0.7 0.7 0.7 0.7 0.5

g 7 2 29 22 75 29 30 10 15 50

0,27 0,27 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
rtabel
9 9 79 79 79 79 79 79 79 79
VA VA VA VA VA VA VA
KE VAL VAL VAL
LI LI LI LI LI LI LI
T ID ID ID
D D D D D D D

Tabel 4. 5

Perhitungan Analasis Variabel Kepemimpinan Butir Soal no. 1

No X Y X² Y² XY
1 4 39 16 1521 156
2 4 39 16 1521 156
3 3 30 9 900 90
4 3 29 9 841 87
5 3 35 9 1225 105
6 2 24 4 576 48
7 2 26 4 676 52
8 5 49 25 2401 245
9 5 50 25 2500 250
10 5 47 25 2209 235
11 2 28 4 784 56
34

12 5 48 25 2304 240
13 4 41 16 1681 164
14 3 40 9 1600 120
15 4 38 16 1444 152
16 2 33 4 1089 66
17 3 36 9 1296 108
18 4 41 16 1681 164
19 3 36 9 1296 108
20 5 34 25 1156 170
21 3 39 9 1521 117
22 4 45 16 2025 180
23 3 45 9 2025 135
24 3 42 9 1764 126
25 4 44 16 1936 176
26 2 32 4 1024 64
27 5 46 25 2116 230
28 5 45 25 2025 225
29 5 48 25 2304 240
30 4 44 16 1936 176
31 5 45 25 2025 225
32 5 46 25 2116 230
33 5 45 25 2025 225
34 4 43 16 1849 172
35 5 39 25 1521 195
36 4 43 16 1849 172
37 4 45 16 2025 180
38 4 41 16 1681 164
39 3 33 9 1089 99
40 3 33 9 1089 99
41 2 33 4 1089 66
42 3 35 9 1225 105
43 2 30 4 900 60
44 2 33 4 1089 66
45 4 30 16 900 120
46 3 30 9 900 90
47 3 39 9 1521 117
48 3 28 9 784 84
49 3 29 9 841 87
50 2 30 4 900 60
178 1903 688 74795 7057
35

Diketahui :
N = 50
X = 178
Y = 1903
2
X = 688
Y2 = 74795
XY = 7057
xy
x
y
∑¿
¿
¿
¿
y
∑ ¿2 }
¿
¿
2
y −¿
x ¿ 2 }{n ∑ ¿
∑¿
{n ∑ x 2−¿
∑ ¿¿
∑ ¿−¿
n¿
Rx � 汣=¿
178
1.903
∑ ¿2 }
¿
¿
74.795−¿
∑ ¿ 2 }{50 ∑ ¿
{50 ∑ 688−¿
√¿
50 ( 7.057 )−( 178 ) (1.903)
¿ ¿
352.850−338.734
¿
√ {34.400−31.684 } {3.739 .750−3.621 .409 }
14.116
¿
√ {2.716 x 1 18.341 }
14.116
¿
√{321.414 .156}
36

14.116
¿
17.928,027
¿ 0,787
Berdasarkan perhitungan di atas, maka rhitung (0,787) > rtabel (0,279), berarti

butir soal no 1 dinyatakan valid.

Tabel 4. 6

Rangkuman Analisa Variabel Kepemimpinan (X)

No r-hitung r-tabel Keterangan


1 0,787 0,279 Valid
2 0.628 0,279 Valid
3 0,729 0,279 Valid
4 0,722 0,279 Valid
5 0,675 0,279 Valid
6 0,729 0,279 Valid
7 0,730 0,279 Valid
8 0,710 0,279 Valid
9 0,715 0,279 Valid
10 0,550 0,279 Valid

b. Uji Validitas Data Kinerja Karyawan (Y)


Uji validitas digunakan untuk menguji pernyataan pada kuesioner yang

disebar valid atau tidak valid. Perbandingannya dengan cara membandingkan

rhitung dengan rtabel dengan tingkat signifikansi (kesalahan) 5%. Bila r hitung lebih besar

dari rtabel, maka butir pertanyaan tadi dikatakan valid.

Tabel 4. 7

Data Penelitian Variabel Kinerja Karyawan


37

SKO Kuadr
NO SOAL
NO R at

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 5 4 3 4 5 2 39 1,521

2 5 5 4 4 3 4 4 4 2 4 39 1,521

3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 30 900

4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 841

5 3 4 3 3 4 3 5 3 4 3 35 1,225

6 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 24 576

7 2 3 2 3 3 2 2 2 2 5 26 676

8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49 2,401

9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 2,500

10 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 47 2,209

11 3 3 2 2 3 2 5 4 2 2 28 784

12 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48 2,304

13 4 5 4 4 2 4 5 4 4 5 41 1,681

14 3 4 5 4 5 3 4 4 3 5 40 1,600

15 2 5 5 3 3 4 4 4 4 4 38 1,444

16 4 4 3 3 3 2 4 5 2 3 33 1,089

17 2 5 3 5 3 3 4 5 3 3 36 1,296

18 3 5 3 5 5 4 4 3 4 5 41 1,681

19 4 5 3 4 4 3 3 3 4 3 36 1,296

20 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 45 2,025

21 3 5 5 3 4 3 4 5 4 3 39 1,521

22 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 44 1,936
38

23 5 5 5 4 5 3 4 5 5 3 44 1,936

24 4 5 5 4 5 3 4 4 4 3 41 1,681

25 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 44 1,936

26 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 47 2,209

27 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 46 2,116

28 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 45 2,025

29 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 48 2,304

30 5 5 5 5 3 4 5 5 3 4 44 1,936

31 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 45 2,025

32 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 46 2,116

33 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 45 2,025

34 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 43 1,849

35 3 4 3 5 4 5 3 4 4 4 39 1,521

36 3 5 5 3 4 4 5 4 5 5 43 1,849

37 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 45 2,025

38 5 5 3 5 3 4 3 4 4 5 41 1,681

39 3 4 2 4 5 3 2 3 3 4 33 1,089

40 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 33 1,089

41 5 2 3 3 5 2 2 3 3 5 33 1,089

42 3 5 4 4 4 3 2 2 4 4 35 1,225

43 3 4 3 5 2 2 2 2 4 3 30 900

44 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 33 1,089

45 3 4 2 3 2 4 3 3 2 4 30 900

46 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 30 900

47 4 5 3 4 4 3 4 4 3 5 39 1,521

48 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 28 784
39

49 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 29 841

50 3 3 2 3 4 2 4 4 2 3 30 900

3,709,47

∑yi 186 211 191 199 197 181 189 192 188 192 1926 6

∑yi² 740 929 777 833 821 709 767 788 752 792

0.70 0.72 0.71 0.7 0.62 0.83 0.69 0.74 0.74 0.61

rhitung 8 4 1 03 1 8 2 3 2 9

0.27 0.27 0.2 0.2 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27

rtabel 9 9 79 79 9 9 9 9 9 9

VAL VAL VA VA VA VA VA VA VA VA

KET ID ID LID LID LID LID LID LID LID LID

Tabel 4. 8

Perhitungan Analasis Variabel Kinerja karyawan Butir Soal no. 1


40

No X Y X² Y² XY
1 4 39 16 1521 156
2 5 39 25 1521 195
3 3 30 9 900 90
4 3 29 9 841 87
5 3 35 9 1225 105
6 2 24 4 576 48
7 2 26 4 676 52
8 5 49 25 2401 245
9 5 50 25 2500 250
10 5 47 25 2209 235
11 3 28 9 784 84
12 5 48 25 2304 240
13 4 41 16 1681 164
14 3 40 9 1600 120
15 2 38 4 1444 76
16 4 33 16 1089 132
17 2 36 4 1296 72
18 3 41 9 1681 123
19 4 36 16 1296 144
20 3 45 9 2025 135
21 3 39 9 1521 117
22 4 44 16 1936 176
23 5 44 25 1936 220
24 4 41 16 1681 164
25 4 44 16 1936 176
26 5 47 25 2209 235
27 5 46 25 2116 230
28 4 45 16 2025 180
29 4 48 16 2304 192
30 5 44 25 1936 220
31 5 45 25 2025 225
32 5 46 25 2116 230
33 5 45 25 2025 225
34 4 43 16 1849 172
35 3 39 9 1521 117
36 3 43 9 1849 129
37 4 45 16 2025 180
38 5 41 25 1681 205
39 3 33 9 1089 99
41

40 3 33 9 1089 99
41 5 33 25 1089 165
42 3 35 9 1225 105
43 3 30 9 900 90
44 4 33 16 1089 132
45 3 30 9 900 90
46 3 30 9 900 90
47 4 39 16 1521 156
48 2 28 4 784 56
49 3 29 9 841 87
50 3 30 9 900 90
186 1926 740 76588 7405

Diketahui :
N = 50
X = 186
Y = 1926
X2 = 740
2
Y = 76588
XY = 7405

xy
x
y
∑¿
¿
¿
¿
y
∑ ¿2 }
¿
¿
y 2−¿
x ¿ 2 }{n ∑ ¿
∑¿
{n ∑ x 2−¿
∑ ¿¿
∑ ¿−¿
n¿
Rxy=¿
42

186
1.926
∑ ¿2 }
¿
¿
76.588−¿
∑ ¿ 2 }{50 ∑ ¿
{50 ∑ 740−¿
√¿
50 ( 7.405 ) −( 186 ) (1.926)
¿ ¿
370.250−358.236
¿
√ {37.000−34.596 } {3.829 .400−3.709 .476 }
12.014
¿
√ {2.404 � ꅔ119.924 }
12.014
¿
√{288.297.296 }
12.014
¿
16.979,319
¿ 0,708
Berdasarkan perhitungan di atas, maka rhitung (0,708) > rtabel (0,279), berarti

butir soal no 1 dinyatakan valid.

Tabel 4. 9

Rangkuman Analisa Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No r-hitung r-tabel Keterangan


1 0,708 0,279 Valid
2 0.724 0,279 Valid
3 0,711 0,279 Valid
4 0,703 0,279 Valid
5 0,621 0,279 Valid
6 0,838 0,279 Valid
7 0,692 0,279 Valid
8 0,743 0,279 Valid
9 0,742 0,279 Valid
10 0,619 0,279 Valid
43

3. Uji Reliabilitas Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan

Menurut Imam Ghozali (2013;48), suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel apabila memberikan nila Cronbach Alpha > 0,70.

Tabel 4. 10

Data Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Reliabilitas Standarisasi Keterangan


Kepemimpinan 0,886 0,279 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,849 0,279 Reliabel
Sumber : Data diolah (2018)

4. Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil pengumpulan data baik primer maupun sekunder,

diperoleh gambaran hasl penelitian. Data diolah berdasarkan data yang telah

terkumpulkan melalui alat pengumpul data. Sesuai dengan jumlah responden yang

telah diteapkan sebelumnya, jumlah angket yang disebarkan kepada responden

sebanyak 50 angket dan dikembalikan secara keseluruhan.


Gambaran hasil penelitian dari masing-masing variabel penelitian, yaitu

Kepemimpinan (X) dan Kinerja Karyawan (Y) Pada PT. Intertekno Grafika Sejati,

diuraikan pada bagian deskripsi data berkut ini:


44

1) Variabel Kepemimpinan

Variabel kepemimpinan (X) merupakan salah satu variabel independent.

Dengan itu peneliti membagikan kuesioner kepada 50 responden yakni para staff

dan karyawan PT. Intertekno Grafika Sejati.

Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian,

digunakan rentang kriteria penilaian rata-rata. Kriteria penilaian rata-rata tersebut

menggunakan interval untuk menentukan panjang kelas interval, dimana rumus

yang digunakan menurut Sudjana (2008: 79) adalah :

Rentang
P=
Ban y a k Kelas Interval

Dimana :

Rentang = Nilai tertinggi – Nilai terendah

Banyak kelas interval = 5

Jadi, Panjang kelas interval =

5−1
P=
5

¿ 0,8

Keterangan:

1.00 – 1.80 = Sangat Rendah

1.81 – 2.60 = Rendah

2.61 – 3.40 = Sedang

3.41 – 4.20 = Baik

4.21 – 5.00 = Sangat Baik


45

Tabel 4. 11

Deskripsi Jawaban Responden Variabel Kepemimpinan

ST
N SS S R TS Interva
U raian S Skor Ket
o l
5 4 3 2 1

Direktif
Pemimpin memberitahu apa
12 13 16 9 0 50 Bai
1 yang diharapkan dari kinerja 3.56
60 52 48 18 0 178 k
saya
Pemimpin selalu memberikan
13 19 9 9 0 50
Bai
2 petunjuk khusus disetiap tugas 3.72
65 76 27 18 0 186 k
yang bersifat kompleks
Pemimpin memberikan
14 16 13 7 0 50
Bai
3 pengarahan pada suatu kendala 3.74
70 64 39 14 0 187 k
pekerjaan yang terjadi
Supportive
Pemimpin mampu menciptakan 10 21 13 6 0 50 Bai
4 3.70
suasana kerja yang kondusif 50 84 39 12 0 185 k
Pemimpin selalu 17 14 13 6 0 50
Bai
5 memperhatikan kesejahteraan 3.84
85 56 39 12 0 192 k
karyawan
Pemimpin memberikan
13 13 19 5 0 50
Bai
6 pertimbangan atas kebutuhan 3.68
65 52 57 10 0 184 k
karyawan
46

Partipative

Pemimpin memberikan 23 14 10 3 0 50 Bai


7 4.14
kebebasan untuk berpendapat 115 56 30 6 0 207 k
Pemimpin selalu
14 16 15 5 0 50 Bai
8 mempertimbangkan atas saran – 3.78
70 64 45 10 0 189 k
saran yang diberikan

Kepemimpinan berorientasi pada prestasi


Pemimpin sering menetapkan
17 17 13 3 0 50
serangkaian tujuan dan
Bai
9 mengajak karyawan untuk 3.96
85 68 39 6 0 198 k
berpartisipasi mencapai tujuan

tersebut
Pemimpin dapat
18 14 15 3 0 50
membangkitkan rasa percaya
Bai
10 diri saya untuk dapat 3.94
90 56 45 6 0 197 k
menyelesaikan tugas dalam

mencapai tujuan
Jumlah 151 157 136 56 0 500
15. Rata-
Presentase 15.1 13.6 5.6 0 3.806 Baik
7 rata

Berdasarkan tabel diatas, peneliti dapat menarik informasi bahwa pelaksanaan

kepemimpinan masih dipersepsikan “Baik” . Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-

rata yaitu 3,80, berada dikategori skala (3,41 - 4,20: Baik) dimana tanggapan
47

responden terhadap variabel kepemimpinan (X) memiliki skala tinggi atau baik,

dilihat dari skor tertinggi yaitu 4,14 yaitu pada indikator partipative dimana

pernyataan “Pemimpin memberikan kebebasan untuk berpendapat”.

2) Varabel Kinerja Karyawan (Y)

Variabel kinerja karyawan (Y) merupakan salah satu variabel dependent.

Untuk itu peneli ti membagikan kuesioner kepada 50 responden yakni staff dan

karyawan pada PT Intertekno Grafika Sejati, dan untuk datanya sebaga berkut:

Tabel 4. 12

Deskripsi jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan

SS S R TS STS Interva
No Uraian Total Ket
5 4 3 2 1 l
Kualitas Kerja
Karyawan memenuhi 14 13 18 5 0 50
1 standar kualitas kerja yang 3.72 Baik
70 52 54 10 0 186
ditentukan
Karyawan dapat bekerja 24 15 9 2 0 50
Sangat
2 dengan cekatan, cepat dan 4.22
120 60 27 4 0 211 Baik
tepat
Karyawan cakap dalam 15 16 14 5 0 50
3 menguasai bidang 3.82 Baik
75 64 42 10 0 191
pekerjaan
Kuantitas Kerja
4 Tingkat pencapaian 17 18 12 3 0 50 3.98 Baik

volume kerja yang 85 72 36 6 0 199


48

dihasilkan sesuai dengan


Setiap karyawan selalu 18 14 15 3 0 50
harapan perusahaan
5 menetapkan target dalam 3.94 Baik
90 56 45 6 0 197
bekerja
Menetapkan hasil yang 13 13 16 8 0 50

6 maksimal dalam sebuah 3.62 Baik


65 52 48 16 0 181
produksi
Absensi
Setiap karyawan tepat 14 19 9 8 0 50
7 waktu di kantor setiap hari 3.78 Baik
70 76 27 16 0 189
pada jam kerja
Karyawan selalu 16 16 12 6 0 50
melaksanakan tugasnya

8 dengan penuh tanggung 3.84 Baik


80 64 36 12 0 192
jawab dan sesua

efektivitas waktu kerja


Kerja Sama
Adanya saling kerja sama 12 20 12 6 0 50
antar karyawan dapat
9 3.76 Baik
mempercepat proses 60 80 36 12 0 188

penyelesaian pekerjaan
Memberikan saran dan 18 12 14 6 0 50

10 kritik yang membangun 3.84 Baik


90 48 42 12 0 192
kepada sesama rekan kerja
Jumlah 161 156 482 52 0 500
49

Rata-
Presentase 16.1 15.6 48.2 5.2 0 3.852 Baik
rata

Berdasarkan tabel diatas, peneliti dapat menarik informasi bahwa kinerja

karyawan masih dipersepsikan “Baik” . Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata

yaitu 3,852, berada dikategori skala (3,41 - 4,20: Baik) dimana tanggapan

responden terhadap variabel kinerja karyawan (Y) memiliki skala tinggi atau

sangat baik, dilihat dari skor tertinggi yaitu 4,22 yaitu pada indikator kualitas

kerja dimana pernyataan “Karyawan dapat bekerja dengan cekatan, cepat dan

tepat”.

5. Statistik Referensiasi

A. Uji Regresi Linier Sederhana

Berikut rumus untuk uji regresi liier sederhana:

Y =a+bX

Dimana nilai a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

b= 
n 

xy  
x 
y

nx
2


x
2

a=  Y  b X
n
50

n  xy    x    y
n  x 2   x 2

b=

= 50.(75517)-(1903).(1926)
50.74795 - (1903)²

= 110672
118341

= 0.935

 Y b X
n

α=

= 1926-0.935.(1903)
50

= 146.32
50

= 2.926

Dari hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 2,926 + 0,935X

Dapat dijelaskan sebagai berikut:


51

a) Nilai konstanta sebesar 2,926 merupakan nilai konstanta (a)

menyatakan bahwa jka X = 0, maka nilai Y = 2,926.


b) Nilai koefisien regresi variabel Kepemimpinan (X)

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 0,935. Hal

ini berarti jika Kepemimpinan (X) naik 0 maka meningkatkan

Kinerja Karyawan (Y) pengaruhnya “Sangat Kuat”.

Gambar 4.2

Uji Regresi Liner Sederhana

B. Uji Korelasi

Tabel 4. 13

Analisis Pengaruh Kepemimpianan Terhadap Kinerja Karyawan


52

No X Y X² Y² XY
1 39 39 1521 1521 1521
2 39 39 1521 1521 1521
3 30 30 900 900 900
4 29 29 841 841 841
5 35 35 1225 1225 1225
6 24 24 576 576 576
7 26 26 676 676 676
8 49 49 2401 2401 2401
9 50 50 2500 2500 2500
10 47 47 2209 2209 2209
11 28 28 784 784 784
12 48 48 2304 2304 2304
13 41 41 1681 1681 1681
14 40 40 1600 1600 1600
15 38 38 1444 1444 1444
16 33 33 1089 1089 1089
17 36 36 1296 1296 1296
18 41 41 1681 1681 1681
19 36 36 1296 1296 1296
20 34 45 1156 2025 1530
21 39 39 1521 1521 1521
22 45 44 2025 1936 1980
23 45 44 2025 1936 1980
24 42 41 1764 1681 1722
25 44 44 1936 1936 1936
26 32 47 1024 2209 1504
27 46 46 2116 2116 2116
28 45 45 2025 2025 2025
29 48 48 2304 2304 2304
30 44 44 1936 1936 1936
31 45 45 2025 2025 2025
32 46 46 2116 2116 2116
33 45 45 2025 2025 2025
34 43 43 1849 1849 1849
35 39 39 1521 1521 1521
36 43 43 1849 1849 1849
37 45 45 2025 2025 2025
38 41 41 1681 1681 1681
39 33 33 1089 1089 1089
53

40 33 33 1089 1089 1089


41 33 33 1089 1089 1089
42 35 35 1225 1225 1225
43 30 30 900 900 900
44 33 33 1089 1089 1089
45 30 30 900 900 900
46 30 30 900 900 900
47 39 39 1521 1521 1521
48 28 28 784 784 784
49 29 29 841 841 841
50 30 30 900 900 900
1903 1926 74795 76588 75517

Diketahui:
N = 50
X = 1903
Y = 1926
2
X = 74.795
Y2 = 76.588
XY = 75.517

x
y
∑¿
¿
¿
¿
x
y
∑ ¿2
¿
¿
¿
2
y −¿
n∑ ¿
∑ ¿2 ¿
2
x −¿
n∑ ¿
∑ ¿¿
xy−¿
n∑ ¿
㐴 xy =¿
54

50 ( 76.588 )−( 1.926)²


¿
74.795−(1.903) ² ¿
50 ¿
√¿
50 ( 75.517 ) −(1.903)(1.926)
¿
¿
3.739 .750−3.621 .409
3.829 .400−3.709 .476
¿
√¿ x¿
¿
3.775 .850−3.665.178
¿ ¿
110.672
¿
√118.341 � 甲119.924
110.672
¿
√14.191 .926,084
110.672
¿
119.130
¿ 0.929
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan rumus koefisien korelasi

pearson product moment yang didapat yaitu 0,929 menunjukan bahwa ada

pengaruh yang “SANGAT KUAT”.

C. Uji Determinasi

Setelah mengukur pengaruhkedua variabel tersebut dengan menggunakan

uji korelasi product moment. Maka selanjutnya akan mencari koefisien

determinasi (Kd) untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel

kepemimpinan (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y), yaitu:

Kd = r2 x 100%

= 0,8632 x 100%

= 74%
55

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi adalah sebesar 74%,

maka Kepemimpinan (X) memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y)

yaitu 74% dan sisanya 26% dipengaruhi oleh faktor-aktor lain.

D. Uji Hipotesis (Uji t)

Selanjutnya untuk mngetahui apakah Kepemimpinan (X) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y), maka perlu dilakukan

uji korelasi dengan menggunakan uji-t, maka hipotess dalam penelitian ini adalah:

Hₒ= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Kepemimpinan terhadap

kinerja Pegawai Pada PT.Inter Tekno Grafika Sejati

Hı≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan terhadap kinerja

kerja pada PT.Inter Tekno Grafika Sejati.

Kriteria penguji :
1. thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2. thitung < ttabel, maka H0 diterma dan H1 diterima

ttabel = df = (n-2)

= (50-2)

= 48
rxy n  2
thitung = 2
1  rxy
0,929 ¿2
¿
1−¿
=
√¿
0,929 √ 50−2
¿
56

0,929 √ 40
=
√1−0.86
0,929 x 6,3245
=
√ 0.1370
6,44
=
0,1370

=46,996

Berdasarkan hipotesis yang didapat yaitu thitung = 46,996 dan ttabel = 2,011.

thitung(46,996) > ttabel (2,011), dengan demikian kriteria penguji yang dapat diterima

adalah thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga hipotesis yang

diterima adalah “adanya pengaruh yang signifikan antara Kepemimpinan (X)

terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Intertekno Grafika Sejati”

Dan dapat digambarkan kurva sebagai berikut

Wilayah

H0 ditolak H0 diterima
57

-46,996 -2,011 0 2,011 46,996


Gambar 4. 3 Uji HipotesisBAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan Kepemimpinan pada PT Intertekno Grafika Sejati sudah baik

dalam hal “Pemimpin memberikan kebebasan untuk berpendapat”, merupakan

pernyataan dalam indikator “Partivative”. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai rata-

rata jawaban responden yaitu 3,80, berada dikategori skala (3,41 - 4,20: Baik)

dimana tanggapan responden terhadap variabel kepemimpinan (X) memiliki skala

tinggi atau baik, dilihat dari skor tertinggi yaitu 4,14 yaitu pada indikator

partipative.
2. Kinerja Karyawan pada PT Intertekno Grafika Sejati sudah baik dalam hal

“Karyawan dapat bekerja dengan cekatan, cepat dan tepat” yang merupakan

pernyataan dalam indikator kualitas kerja. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai rata-

rata jawaban responden yaitu 3,852, berada dikategori skala (3,41 - 4,20: Baik)

dimana tanggapan responden terhadap variabel kinerja karyawan (Y) memiliki

skala tinggi atau sangat baik, dilihat dari skor tertinggi yaitu 4,22 yaitu pada

indikator kualitas kerja.


3. Terdapat pengaruh positif kuat dan signifikan antara kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan di PT Intertekno Grafika Sejati. Hal ini dapat dilihat

dari nilai Uji Regresi Y= 2,926 + 0,935X artinya jika kepemimpinan naik sebesar

1 satuan, maka volue kinerja karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 0,935.

Koefisien korelasi product moment sebesar 0,929 artinya mempunyai nilai

91
59

hubungan positif dan kuat antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

Koefisien determinasinya diperoleh nilai sebesar 74% sedangkan sisanya 26%

diperoleh oleh faktor lainya yang tidak diteliti dalam penelitian. Setelah dilakukan

uji signifikasi dengan menggunakan uji tdidapatkan hasil sebagai berkut : t-hitung

> t-tabel atau 46,996 > 2,011 (Ho di tolak dan H1 diterima), artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan (X) terhadap kinerja karyawan

(Y) pada PT. Intertekno Grafika Sejati di Jakarta Barat. Nilai koefisien korelasi r =

0,929, nilai determinasi 74% dan t-hitung > t-tabel (46,996 > 2,011).

B. Saran

1. Berdasarkan hasil yang diperoleh oleh penulis tentang kepemimpinan pada

PT Intertekno Grafika Sejati, maka yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah

mempertahankan kondisi yang ada sekarang dan meningkatkan kondisi ini kearah

yang lebih baik lagi. Dalam hal kepemimpinan yang harus ditingkatkan PT

Intertekno Grafika Sejati yaitu pada indikator dikrektif, dimana dalam pernyataan

“Pemimpin memberitahu apa yang diharapkan dari kinerja karyawan” dan

“Pemimpin selalu memberikan petunjuk khusus disetiap tugas yang bersifat

kompleks”. Disini dapat peneliti lihat dari jumlah jawaban responden yang

menjawab “tidak setuju” paling banyak.


2. Dalam hal kinerja karyawan, hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan

kembali pada PT Intertekno Grafika Sejati, yaitu pada indikator Kuantitas Kerja

pada pernyataan “Menetapkan hasil yang maksimal dalam sebuah produksi”.

Disini dapat dilihat dari hasil jawaban responden yang menjawab tidak setuju

paling banyak. Selain itu, pada indikator Absensi juga peneliti lihat masih banyak
60

jawaban responden yang menjawab tidak setuju dengan jumlah paling banyak,

yaitu pada penyataan “Setiap karyawan tepat waktu di kantor setiap hari pada jam

kerja’’.
3. Pimpinan harus melihat dan mengawasi kinerja karyawan dalam

menyelesaikan pekerjaanya. Supaya setiap karyawan memiliki rasa tanggung

jawabnya dan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, efisien dan tertib.

Anda mungkin juga menyukai