Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY IBU HAMIL DENGAN EKLAMSI

BERFIKIR KRITIS DALAM KEBIDANAN

Disusun Oleh:
Fityah Hunafa Tajdida 1910104147
Nita Komala Sari 1910104149
Lilis Sulalah 1910104153

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
ROLE PLAY TENTANG EKLAMPSIA
Peran :
1. Nita Komala Sari : Ibu Gina dan Petugas Laboratorium
2. Lilis Sulalah : Mas Gus dan Dokter
3. Fityah Hunafa Tajdida : Ayu dan Bidan

Ibu Gina adalah seorang wanita karir, ia tengah hamil 8 bulan dan
mendapat cuti dari perusahaannya, sejak mengalami insiden sakit kepala dan mual
yang tak bisa tertahankan. Kini sehari-harinya ibu mirna mengurus rumah dengan
pembantunya yang bernama Ayu. Ibu Gina dan Ayu tengah berbincang di halaman
rumah.
Ayu : “Non, usia kandungannya sudah menginjak 8 bulan. Kenapa
tidak di periksa ke dokter tentang kondisi non sekarang, di
konsultasikan, kenapa di tempat kerja non mual-mual di sertai
pusing.”
Ibu Gina : “Sebenarnya, kehamilan ini bukan keinginan saya, tapi
mungkin ini adalah rezeki. Saya terlalu fokus terhadap
pekerjaan. Jadi tidak sempat untuk melakukan konsultasi.”
Ayu : “Non, ini! Makanya jangan terlalu fokus ke pekerjaan.
Sekarang kerasakan akibatnya.”
Ibu Gina : “Iya, saya merasa menyesal. Mungkin senin nanti. Mas Gus
mau anterin aku ke Rumah Sakit, ke bagian kesehatan ibu dan
anak.”
Ayu : “Tuan, Harus mau mengantarkannya. Jangan di tunda-tunda,
non”
Setelah bercerita kepada suaminya. Keesokan harinya Ibu Gina mengalami
kejang-kejang ketika ia baru bangun tidur dan suaminya langsung membawa ibu
Gina ke Rumah Sakit.
Bidan : “Ibu kenapa? Apakah ibu bisa mendengar saya ?”
Mas Gus : “Bu cepat ini istri saya mengalami kejang-kejang.”(sambil
panik)
Bidan : “Bentar pak saya akan mengisi data pasien terlebih dahulu.”
Mas Gus : “Nanti saja Bu, sekarang selamatkan dulu istri saya!” (sambil
membentak)
Bidan : “Tidak bisa begitu pak, sebentar saja ko.”
Mas Gus : “Baiklah Bu.”
Setelah Bidan mengisi data, kemudian Bidan melakukan TTV dan
melakukan tindakan pemberian terapi oksigen dan obat MgSO4 melalui intravena
terlebih lebih dahulu sebelum visit dengan dokter.
Bidan : “Bu saya akan melakukan tindakan pemberian terapi oksigen
agar ibu tidak sesak dan saya akan memberikan obat melalui
suntikan agar ibu tidak kejang lagi.”
Mas Gus : “Iyah Bu!”
Bidan : “Pak saya akan memeriksa tekanan darah ibu yaa?”
Mas Gus : “Iyah bu boleh.”
Bidan : “Tekanan darah ibu 170/100 mmHg. Apakah ibu memiliki
riwayat hipertensi ?”
Mas Gus : “iyah Bu istri saya sudah memiliki riwayat hipertensi.”
Dokter datang untuk melihat status pasien, kemudian dokter menganjurkan
kepada pasien yang bernama ibu Gina untuk pemeriksaan Laboraturium urine
untuk melihat penyakit yang diderita ibu Gina.
Dokter : “Bu Bidan kasih tahu keluarga pasien ibu Gina harus
dilakukan pemeriksaan Laboraturim urine.”
Bidan : “Baik dok.”
Bidan membawa wadah yang kosong dan wadah tersebut diberikan kepada
keluarga pasien untuk pemeriksaan urine.
Bidan : “Pak tolong isi wadah ini dengan urine ibu, setelah itu bapak
berikan urine tersebut ke petugas Laboratorium.”
Mas Gus : “Baik Bu.”
Tidak lama kemudian petugas Laboratorium datang untuk memberikan hasil
Laboraturium.
Petugas Lab : “Dok ini hasil Lab pasien yang bernama Ibu Gina.”
Dokter : “Ok makasih pak.”
Setelah dokter melihat hasilnya ternyata ibu mengalami eklampsia, dan
dokter kemudian menemui ibu Gina dan menjelaskan penyakit yang dideritanya.
Dokter : “Selamat siang pak buuu.. bagaimana sekarang ibu apakah
masih sesak?”
Ibu Gina : “Tidak dok.. sekarang saya sudah agak mendingan.”
Dokter : “Alhamdulillah... ibu disini saya akan memberi tahu ibu
mengalami eklampsia dimana ibu mengalami hipertensi yg
disertai kejang.”
Ibu Gina : “oh seperti itu ya bu dokter, apakah eklampsia itu bisa
berbahaya pada janin saya?”
Dokter : “Iyah berbahaya bu, karena penyakit ini akan mengakibatan
bayi bisa mengalami keguguran.
Ibu Gina : “Bagaimana cara mengatasinya dok?”
Dokter : “Cara mengatasinya tergantung pada kondisi ibu. Karena
wanita hamil juga harus belajar mengerti, harus hati-hati, dan
terus memelihara kehamilannya dan periksa dengan teratur
supaya kalau ada terjadi perubahan sedikit bisa diketahui.
Sementara ibu sekarang harus dirawat disini agar kejang ibu
bisa terkontrol oleh Bidan.”
Ibu Gina : “Makasih dok atas penjelasannya, mulai sekarang saya akan
lbih berhati-hati dan akan sering kontrol kandungan saya.”
Akhirnya Ibu Gina harus dirawat selama beberapa hari agar kesehatannya
bisa terkontrol. Dan Ibu Gina meyesali atas perbuatannya yang tidak
memperdulikan kesehatan sendiri dan kandungannya.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai