Anda di halaman 1dari 5

ROLE PLAY KEBIDANAN TENTANG EKLAMPSI

STANDAR OPERASIANAL PROSEDUR


Standar Penanganan Kegawatan Obstetri dan Neonatal
Standa 17 : Penanganan Kegawatan dan Eklampsi
Tujuan : Menggali secara dini tanda-tanda dan gejala preeklampsi
berat dan memberikan perawatan yang tepat dan segera dalam
penanganan kegawatdaruratan bila eklampsi terjadi
Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala pada eklampsi,
serta melakukan pertolongan pertama.

Pemeran Role Play:


1. Pasien Eklampsi : Inka Putri Palilati
2. Suami dan Doktet : Wahyuningsih
3. Kakak : Nurindah Bobihu
4. Bidan 1 : Nurma Yunita Kadeni
5. Bidan 2 dan Petugas Lab : Frilian Madjid
6. Clincial Instruktur : Indy Oktiyawati
Ibu Inka adalah seorang wanita karir, ia tengah hamil 8 bulan dan mendapat cuti
dari perusahaannya, sejak mengalami insiden sakit kepala dan mual yang tak bisa
tertahankan. Kini sehari-harinya ibu inka mengurus rumah dengan kakaknya yang
bernama Indah. Ibu inka dan indah tengah berbincang di halaman rumah.

Indah :“In, usia kandungannya sudah menginjak 8 bulan. Kenapa tidak


diperiksa ke dokter tentang kondisinya sekarang, di konsultasikan,
kenapa di tempat kerja in mual-mual di sertai pusing.

Ibu Inka : “Sebenarnya, kehamilan ini bukan keinginan saya, tapi mungkin ini
adalah rezeki. Saya terlalu fokus terhadap pekerjaan. Jadi tidak
sempat untuk melakukan konsultasi.”

Indah : “In, ini! Makanya jangan terlalu fokus ke pekerjaan. Sekarang


dirasakan akibatnya.”

Ibu Inka : “Iya, saya merasa menyesal. Mungkin senin nanti. Mas Wahyu mau
anterin aku ke Rumah Sakit, ke bagian kesehatan ibu dan anak.”

Indah : “Wahyu, Harus mau mengantarkannya. Jangan di tunda-tunda,


inka”

Setelah bercerita kepada suaminya. Keesokan harinya Ibu Inka


mengalami kejang-kejang ketika ia baru bangun tidur dan suaminya langsung
membawa ibu Inka ke Rumah Sakit.

Bidan Nurma : “Ibu kenapa? Apakah ibu bisa mendengar saya ?”

Mas Wahyu : “ Sus cepat ini istri saya mengalami kejang-kejang.”(sambil


panik)

Bidan Nurma : “Bentar pak saya akan mengisi data pasien terlebih dahulu. ”
Mas Wahyu : “Nanti saja sus, sekarang selamatkan dulu istri saya!” (sambil
membentak)

Cuci tangan menggunakan sabun, air mengalir dan keringkan


Bidan Nurma : “baiklah pak , permisi sebentar pak saya mau cuci tangan
(sambil mencuci tangan)

Mas Wahyu : “Baiklah sus.”

Setelah bidan nurma mencuci tangan, kemudian bidan nurma melakukan


TTV dan melakukan tindakan pemberian terapi oksigen dan obat MgSo4
melalui intravena terlebih dahulu sebelum visit dengan dokter. Serta bidan lya
akan melakukan pemasangan cairan infuse RL (sambil bidan lya melakukan
pemasangan infus pada ibu)

Bidan Nurma : “Pak saya akan melakukan tindakan pemberian terapi oksigen
agar ibu tidak sesak dan saya akan memberikan obat melalui suntikan
intravena agar ibu tidak kejang lagi. Tetapi sebelumnya bidan lya
akan melakukan pemasangan infus dulu pak. Apakah bapak setuju?”

Mas Wahyu : “Iya sus!”

Bidan Nurma : “Pak saya akan memeriksa tekanan darah ibu yaa?”

Mas Wahyu : “Iyah sus boleh.”

Bidan Nurma : “Tekanan darah ibu 170/100 mmHg, nadi ibu 96 x/menit,
pernafasan 36 x/menit. Apakah ibu memiliki riwayat hipertensi
?”

Mas Wahyu : “iya sus istri saya sudah memiliki riwayat hipertensi.”
CI datang untuk melihat status pasien, kemudian CI Memberitahu kan
kepada suami pasien bahwa pasien dianjurkan untuk melakaukan pemriksaan
laboratorium kepada pasien yang bernama ibu inka.

Laboraturium urine untuk melihat penyakit yang diderita ibu Inka.

CI : “pak saya menyarankan agar istri anda di lakukan


pemeriksaan laboratorium .”

Mas Wahyu : “Iya sus lakukan saja yang terbaik untuk istri saya.”

“Beberapa menit kemudian dokter datang untuk melakukan pemeriksaan”

Dokter : “apa yang ibu rasakan sekarang? .”

Ibu Inka : “masih sedikit sesak dok”

Dokter : “masih pusing? Kabur gak liat saya?”

Ibu Inka : “iya dok masih sedikit pusing tapi sudah agak mendingan
dok.

Dokter : “Dari hasil pemeriksaan saya dan hasil laboratorium ibu


mengalami eklampsia. Eklampsia itu kasus akut pada penderita
preeklampsia, yang disertai dengan kejang menyeluruh sampai
menyebabkan koma. Dan jika kejang ibu masih berlanjut itu
dapat membahayakan bagi ibu dan janin yang ada diperut ibu.
Saat ini saya menyarankan bidan melakukan pemantauan
terhadap kondisi ibu. Saya menyarankan untuk terminasi
kehamilan dengan melakukan operasi Sectio caesarea untuk
mencegah penyakit ibu menjadi lebih berat, dari hasil USG
kondisi janin ibu baik dan beratnya sudah lebih dari 2500 gram
walaupun usia kehamilan ibu masih berumur 8 bulan
insyaAllah ibu dan bayi akan selamat. Apakah ibu bersedia?”

Ibu Inka : “Baik dok, lakukan saja yang terbaik dok.”

Suami : “iya dok tidak apa-apa pokoknya selamatkan anak dan istri
saya dok.”

Dokter : “Baiklah. Nanti bidan Lya akan memberikan surat


persetujuan tindakan.”

Bidan Lya memberikan surat persetujuan dan menyarankan bapak


untuk menyiapkan persediaan darah untuk operasi dan mempersiapkan
keperluan lainnya.

Sambil bidan Lya memberikan surat persetujuan. CI memberikan


asuhan kebidanan yang tepat untuk penanganan Eklamsia.

CI : “ibu saya menganjurkan ibu untuk banyak istirahat, jangan


panik, supaya tekanan darah ibu tidak naik lagi. Agar janin
yang ada dikandungan ibu tetap sehat. Semoga operasinya
berjalan dengan lancar ya bu.

Ibu Inka :”Baik sus. Terima kasih sus.”

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai