Anda di halaman 1dari 4

Menambahkan bangunan baru pada bangunan lama

Dalam memperluas rumah, muncul beberapa masalah, yaitu muncul keretakan di sambungan
tembok utama dan tembok baru, hal ini disesebabkan :
1. Bangunan lama berdiri pada tanah yang sudah stabil ( sudah dibebani sejak usia rumah
berdiri, sedang tanah dimana berdiri ruang baru masih mengalami proses
pemadatan/penurunan. Penurunan ini akan menyebabkan tembok baru dan kemudian
retak pada sambungan
2. Semen dalam proses pengerasan mengalami shrinkage/ susut sehingga sepanjang
sambungan tembok akan retak
Oleh karena itu untuk meminimalisir kemungkinan diatas dilakukan dengan sambungan
antara bangunan lama dan bangunan baru sekuat/ serapat mungkin, yang dilakukan
dengan cara :
1. Pada sambungan, dinding ruang baru harus ada kolom beton tersendiri ( Gb.1 )
2. Pada ruangan baru harus ada sloof yang cukup kuat dengan tulangan sloof baru
mengangker ke sloof lama ( gb.2 dan 3) agar penurunan fondasi yang terjadi bisa
bersama-sama dengan fondasi lama
3. Diujung atas tembok ada ring balk dimana tul ring balk baru mengangker ke ring balk
lama ( gb.4)
4. Bisa juga pada elevasi tengah kolom ( misal di + 2.00) antara kolom baru dengan lama
juga diangkerkan
5. No 1 sd 4 tsb dikerjakan dengan sedikit membobok bangunan lama untuk kemudian
nanti dicor bersama dengan struktur baru

Keadaan dimana bangunan lama tidak memiliki kolom beton tetapi pilar beton
1. Pada ruang baru tetap harus ada kolom beton pada ujung sambungan
2. Disambung, minimal pada 3 titik ( ujung bawah, tengah, atas kolom) bangunan
lama dan bangunan baru disatukan dengan angker ( gb 6 dan gb 7 )

Keadaan dimana tembok yang terlanjur retak


1. Bobok sambungan lama dan sambungan baru tersebut, kemudian
pasang angker yang dicor beton
2. Bobok plesteran sepanjang sepanjang retakan luar dari dalam, beri
kawat kasa ayam dan plesteran dengan plesteran yang kurus ( jangan
plesteran yang gemuk karena susut pengerasannya tinggi sehingga
plesteran baru akan retak juga )
3. Akan sangat baik jika semen yang dipakai adalah jenis semen dengan
susut pengerasan kecil
Plesteran kurus dimana kandungan semen sedikit dan sebaliknya untuk itu bisa dipakai
plesteran dengan perbandingan campuran 1 semen : 1 kapur : 7 pasir ( pengalaman
empiris dari penulis)

Daftar Pustaka :
https://medium.com/@dwiheriyanto/menambah-ruang-di-rumah-3fc3ef1a8b3b

Anda mungkin juga menyukai