Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH TUNE UP MOTOR

BENSIN

Disusun Oleh :

Nama : Taufiq Margiyanto

Kelas : 3TKR1

No. Absen : 28

SMK NEGERI 2 PENGASIH


Jalan KRT. Kertodiningrat, Margosari, Pengasih, KulonProgo, Yogyakarta
Telpon (0274) 7733029, Fax. (0274) 774289,77388
Email:smkn2pengasih_kp@yahoo.com
Home page :www.smkn2pengasih.sch.id
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah Tune Up Motor Bensin ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Sahudi selaku guru pengajar
mata pelajaran Tune Up Engine Bensin yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, langkah-
langkah,kebutuhan-kebutuhan pada saat Tune Up Egine. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... i


Kata pengantar .................................................................................................. ii

Daftar isi ............................................................................................................. iii

ENGINE TUNE UP CONVENTIONAL


A. PENGERTIAN.................................................................................................... 1
B. PEKERJAAN TUNE UP.................................................................................... 1

1. Persiapan peralatan.............................................................................. 1

2. System Pelumasan............................................................................... 4

3. Systemp Pendinginan.......................................................................... 6

4. System Kelistrikan............................................................................... 9

5. Pengecekan Baut Kepala Silinder...................................................... 19

6. Mekanisme Katup................................................................................. 20

7. System Bahan Bakar .......................................................................... 27

8. Emisi Gas Buang.................................................................................. 24

9. Diagnostic.............................................................................................. 26

iii
Diktat
Makalah Tune
Tune UpUp ConventionalBy margiyanto
Conventional_Taufiq Wiewiet

TUNE UP CONVENTIONAL

A. PENGERTIAN

Tune up merupakan perkerjaan yang dilakukan oleh seorang mekanik untuk


merekondisi mesin sehingga didapatkan tenaga maksimal. Tune up merupakan hal

yang harus dilakukan sehingga kendaraan akan tetap siap pakai dalam kodisi

apapun. Hal yang perlu dilakukan dalam pekerjaan tune up adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Peralatan
2. System Pelumasan

3. System Pendinginan

4. System Kelistrikan

5. Pengecekan Baut Kepala Silinder

6. System Mekanisme Katup

7. System Bahan Bakar

8. Diagnostic

B. PEKERJAAN TUNE UP
Dalam tune up, semua pekerjaan harus dilakukan yang meliputi : persiapan,

keselamatan kerja, pemeriksaan, pengukuran, dan penyetelan .

1. Persiapan Peralatan
Peralatan merupakan komponen-komponen yang menunjang sebuah

pekerjaan yang akan dilakukan. Peralatan tersebut meliputi :

a. Vender cover, j. Tune up tester


b. Kunci ring 7, 8, 10, 12, 14, 17, dan k. Spring scale
19. l. Mistar baja
c. Kunci shock 12, 14 m. Vaccum terster
d. Kunci T 10, 12, 14 n. Sikat baja
e. Kunci busi o. Ampelas
f. Kunci Moment p. Nampan
g. Obeng minus (-) dan plus (+) q. Majun.
h. Feller gauge
i. Multi meter

14
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

a. Vender cover  merupakan alat yang berfungsi untuk melindungi


kendaraan dari kekotoran atau kecelakan kerja saat pekerjaan sedang

berlangsung.

b. Kunci ring  dalam pekerjaan tune up diperlukan kunci-kunci yang


presisi untuk membuka/melepas atau mengeraskan baut sehingga kepala

baut/mur tidak luka.

c. Kunci shock  dipergunakan untuk kepala baut yang mempunyai


moment cukup besar.

d. Kunci T  dipergunakan untuk mengendorkan/mengeraskan baut yang


cukup jauh dari jangkauan.

e. Kunci Busi  khusus dipergunakan untuk mengendorkan/mengeraskan


busi.

2
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

f. Kunci momen  dipergunakan untuk mengukur kekuatan pengerasan


suatu baut pengikat.

g. Obeng  obeng yang dipakai biasanya mengandung magnet yang


bertujuan untuk menghindari baut yang dilepas jatuh.

h. Feller gauge  merupakan bilah ukur yang berfungsi untuk mengukur


clearn/celah suatu benda kerja.

i. Multi tester  alat ini untuk mengukur besar tegangan, besar arus listrik

dan besar tahanan sebuah benda kerja.

j. Tune up tester  merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur


tekanan kompresi, besar sudut dwell dan putaran mesin.
3
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

1 2

Ket :
 Timing light (1) difungsikan untuk mengetahui saat pengapian terjadi

dengan melihat tanda V pada pully saat mesin hidup.

 Tachometer (2) difungsikan untuk mengukur besar sudut dwell dan

besar putaran mesin

k. Vaccum test  merupakan alat yang berfungsi untuk memeriksa kerja


vaccum advancer pada distributor. Alat ini dipasangkan pada pipa vaccum

yang terdapat pada sisi distributor.

2. System Pelumasan

System pelumasan adalah suatu system yang berfungsi untuk melumasi


komponen-komponen mesin yang bergerak. Minyak pelumas yang digunakan

harus sesuai dengan standart SAE (Sociaty Automotive of Enginner). Minyak

pelumas yang dipakai untuk mesin bensin adalah SAE 40. Sedangkan

pekerjaan yang dilakukan pada system pelumas adalah :

a. Pemeriksaan kualitas (mutu)

b. Pemeriksaan viscositas (kekentalan)

c. Pengukuran kuantitas ( jumlah )

4
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

Minyak pelumas mempunyai sifat :


 Melumasi
 Meredam panas
 Mengendapkan kotorana
 Membentuk film

 Pemeriksaan kualitas  pemeriksaan kualitas minyak pelumas


dilakukan dengan cara visual dari warna ataupun dengan kekotoran

minyak pelumas.

 Pemeriksaan viscositas  pemeriksaan viskositas adalah kekentalan

minyak pelumas.

 Pemeriksaan kuantitas  merupakan pemeriksaan jumlah minyak

pelumas pada karter. Jumlah minyak harus di garis F, jika minyak

berada di bawah F maka minyak pelumas harus ditambah.

5
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

3. System Pendinginan

System pendingin merupakan system yang berfungsi untuk menjaga suhu


kerja mesin sehingga mesin saat bekerja tidak mengalami overheating. System

pendingin yang biasa dipakai adalah system pendinginan udara dan system

pendingin air.

Pekerjaan system pendingin meliputi :

a. Pemeriksaan kuantitas

b. Pemeriksaan kebocoran

c. Pemeriksaan kerja tutup radiator

d. Pemeriksaan tali kipas

e. Periksaan sirkulasi air pendingin

 Pemeriksaan kuantitas  pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui


jumlah air pendingin pada radiator dan tangki cadangan.

 Pemeriksaan kebocoran  pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui


kebocoran ke dalam ataupun keluar, kebocoran yang terjadi akan

berakibat mesin overheating. Pemeriksaan dilakukan dengan

menggunakan tune up tester.

6
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

1,2 Kg/cm²

 Pemeriksaan tutup radiator  pemeriksaan dilakukan untuk


mengetahui kerja pembukaan tutup radiator. Fungsi tutup radiator
adalah untuk menjaga suhu air agar tidak mendidih, dengan cara

menaikan tekanan pada radiator. Saat suhu air panas katup akan

membuka dan mengalirkan sebagian air ke reservoir dan saat mesin

dalam kondisi dingin maka air akan dikembalikan ke radiator.

 Kerja Tutup Radiator


1. Saat kondisi tekanan didalam radiator naik maka katup relieve
valve (1) akan membuka dan mengalirkan air pendingin ke

reservoir.

7
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

2. Saat kondidi tekanan didalam radiator turun maka katup


vaccum (2) akan menghisap air dalam tangki reservoir dialirkan

ke radiator.

Coustion !
Jangan membuka tutup radiator manakala mesin dalam
kondisi panas

 Pemeriksaan sirkulasi air pendingin  pemeriksaan dilakukan untuk


mengetahui sirkulasi air pendingin manakala suhu mesin telah

mencapai suhu kerja.

 Pemeriksaan tali kipas  pemeriksaan tali kipas dilakukan untuk


mengetahui tegangan tali kipas dan kondisi fisik tali kipas. Ketegangan

tali kipas yang berlebihan akan menyebabkan bearing water pump

atau bearing alternator cepat rusak.

10 - 11mm

8
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

4. System Kelistrikan

System kelistrikan yang dimaksud dalam pekerjaan tune up ini adalah system
pengapian. Dimana system pengapian ini berfungsi untuk menyediakan nyala

api untuk mengawali suatu proses pembakaran dalam ruang baker.

Pekerjaan yang harus dilakukan dalam system pengapian adalah :


a. Pemeriksaan dan pengukuran Baterai

b. Pemeriksaan dan pengukuran Busi

c. Pengukuran tahanan Koil

d. Pemeriksaan dan penyetelan Platina

e. Penyetelan Saat Pengapian

f. Pengukuran Sudut Dwell

g. Pemeriksaan Kerja Vaccum Advancer

h. Pemeriksaan Kerja Sentrifugal Advancer

 Pemeriksaan dan Pengukuran Baterai  Baterai merupakan sumber


tegangan yang digunakan pada system pengapian konvensional,

baterai yang digunakan mempuyai kapasitas tegangan 12 volt. Baterai

terdiri dari sel positif (Pbo) dan sel negative (Pb), cairan yang

digunakan didalam batarai adalah asam sulfat (H 2SO 4) yang


mempunyai berat jenis 1,25-1,27 pada suhu 20°.
9
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

Pada baterai pekerjaan yang dilakukan adalah ;


 Pengukuran berat jenis elektrolit  Besarnya berat jenis elektrolit

atau H2SO4 yang terdapat pada baterai dapat digunakan untuk

mengetahui kandungan listrik baterai, semakin lama baterai digunakan

akan semakin besar kandungan airnya hal ini menunjukan bahwa

baterai mulai kekuarang arus listrik.

Kondisi Elektrolit :
Berat jenis pada suhu
0 Diagnosa Koreksi
20 C
Tambahkan air suling hingga
Lebih dari 1.30 Terlalu tinggi
berat jenis 1,25-1,27
1.25 - 1.27 Baik
1.10 - 1.21 Kurang Strum accu
Setelah menyetrum accu ukur
Dibawah 1.10 Rendah
berat jenis

 Pengukuran tegangan baterai  Baterai mempunyai sell-sell tiap sel


mempunyai nilai 2 volt. Pengukuran tegangan dilakukan dengan

menggunakan voltmeter.
10
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

 Pemeriksaan jumlah elektrolit  Pemeriksaan jumlah elektrolit

dilakukan agar jumlahnya tetap pada batas yang dianjurkan. Jumlah

elektrolit berada antara garis upper dan lower

 Pemeriksaan Body baterai  Pemeriksaan body dilakukan untuk

mengetahui keretakan dan kebocoran baterai.

 Pemeriksaan pole baterai  Pemeriksaan ini dilakukan untuk

memperkecil tahanan akibat dari adanya kerak pada pul baterai.


 Membersihkan tutup baterai  Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk

menghidari lubang ventilasi pada tutup tersumbat. Fungsi lain dari

tutup ini adalah untuk memisahkan antara gas hydariogen dengan

asam sulfat.

 Pemeriksaan dan Pengukuran Busi  Busi merupakan salah satu bagian

dari system pengapian yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada

awal proses pembakaran campuran bahan baker dan udara. Baik


buruknya kondisi busi akan mempengaruhi sempurna dan tidaknya suatu

proses pembakaran.

11
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

0,80
mm

 Pengukuran Tahanan Koil  Koil merupakan komponen system


pengapian yang berfungsi untuk menaikan tegangan dari 12 volt menjadi

+ 20.000 volt. Pengukuran ini dilakukan utuk mengetahui besarnya nilai

tahanan primer dan sekunder pada koil, dimana tahanan diluar spec

menunjukan penurunan kualitas tegangan yang dihasilkan.

Catatan :
 Nilai Tahanan Primer adalah 1,3 Ω -1,6 Ω (External Resistor) dan 1,5 Ω - 1,9 Ω.
 Tahanan Sekunder adalah : 10,7 KΩ - 14,5 KΩ (external Resistor) 13,7KΩ - 18,5
KΩ (Internal Resistor)
 Tahanan Ballast Adalah : 1,1 Ω - 1,3 Ω (external Resistor), 0,9 Ω - 1,2 Ω
(Internal Resistor)

12
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

 Pengukuran Kabel Tegangan Tinggi  Kabel tegangan tinggi


berfungsi untuk menghantarkan tegangan tinggi yang dihasilkan

koil.

Nilai Tahanan kabel Busi/Tegangan Tinggi adalah < 25 KΩ

 Pemeriksaan dan penyetelan Platina  Platina adalah satu komponen


system pengapian konvensional yang befungsi untuk memutus dan

menghubungkan arus listrik ke masa. Platina duduk pada breaker plate

yang ditempatkan pada distributor. Besar celah platina diperlukan untuk

mendapatkan sudut dwell yang tepat.

13
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

Langkah Penyetelan;
1. Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata, tempatkan feller

gauge pada diantara rubbing blok atau pada kontak point.

2. Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan ukuran feller

gauge.
3. Keraskan baut pengikat platina.

 Penyetelan Saat Pengapian  Saat pengapian adalah saat dimana

tegangan induksi dialirkan ke busi. Saat pengapian merupakan awal proses

pembakaran yang hasil akhirnya akan mendapatkan tekanan pembakaran

maksimal.

Kisaran Saat
Pengapian
Selang
Vaccum
Terlepas :
5º - 8º
Sebelum TMA

14
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

Jika saat pengapian terjadi tidak tepat maka tenaga maksimal tidak
akan terbentuk. Pengapian yang di berikan akan berubah -ubah sesuai

dengan putaran mesin , artinya manakala putaran mesin bertambah

maka pengapian terjadi harus lebih cepat dan sebaliknya jika putaran

mesin turun maka pengapian akan terjadi lebih mundur. Saat pengapian

untuk konvensional juga bisa diatur manakala penggunaan bahan baker

mempunyai nilai oktan yang lebih tinggi.

 Oktan selector diputar ke arah "R" manakala bahan baker yang


digunakan mempunyai nilai oktan rendah.
 Oktan selector diputar ke arah "A" manakala penggunaan yang
digunakan mempunyai nilai oktan tinggi

 Pengukuran Sudut Dwell  Sudut dwell merupakan celah yang dibentuk


platina dari mulai menutup sampai mulai membuka atau dengan kata lain

yang dimaksud sudut dwell adalah lamanya platina menutup.

Besar kecilnya platina akan mempengaruhi besar kecilnya arus yang

dimanfaatkan koil untuk membentuk kemagnetan yang selanjutnya akan

berpengaruh terhadap besar kecilnya tegangan induksi mutual yang

dihasilkan.

Besar
 kecilnya sudut dwell akan berbanding terbalik dengan

besarnya celah platina, artinya semakin besar sudut dwell akan

semakin kecil celah platinanya.

Besarnya
 sudut dwell dapat dicari dengan rumus sebagai

berikut :

15
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

º = 360 º x 60% n = Jumlah Silinder


n

 Pemeriksaan Vaccum Advancer  Vaccum Advancer adalah komponen


system pengapian yang berfungsi untuk memajukan saat pengapian

berdasarkan besarnya kevakuman yang terjadi di dalam mesin. Pengajuan

yang dimaksud adalah dengan cara memanjukan platina melawan arah

putaran nok distributor untuk lebih cepat membuka sehingga bunga api

akan cepat timbul. Pengajuan akan terjadi saat mesin pada kondisi beban

berat.

16
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

 Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat vaccum tester atau


dpat juga dihisap. Saat ditest maka breaker plate harus bergerak

beberapa derajat.


 Sebelum Terjadi Penga
juan Pengapian.

 Setelah Terjadi Penga


juan Pengapian.

17
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

 Pemeriksaan Sentrifugal Advancer  Merupakan salah satu komponen


system pengapian yang berfungsi untuk memajukan saat pengapian

berdasarkan gaya sentrifugal hal ini akan terjadi sesuai kecepatan

kendaraan.

Pengajuan pengapian dilakukan dengan menggerakan nok(cam)


distributor lebih cepat beberapa derajat dari putaran poros distributor,

atau dengan kata lain gerakan cam akan mempercepat rubbing blok

untuk bergerak membuka platina sehingga gerakan tersebut akan

diikuti oleh munculnya tegangan induksi.

18
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

5. Pengecekan Baut Kepala Silinder

Pengecekan baut kepala silinder dilakukan untuk memeriksa kerataan momen


pengerasan baut pengikat kepala silinder, hal ini perlu dilakukan karena jika

momen pengersan baut tidak sama maka akan berakibat melengkungnya

kepala silinder saat mesin panas yang diikuti oleh kebocoran system pendingin

dan system pelumas,

 Pengecekan dan pengerasan baut kepala silider dilakukan dengan


urutan sebagai berikut :

7 5 1 3 10

9 4 2 6 8

19
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

6. System Mekanisme Katup

Mekanis katup adalah suatu system yang berfungsi untuk mengatur


pembukaan dan penutupan saluran masuk atau buang. Penyetelan katup

meliputi penyetelan katup masuk (in) 0,20mm dan katup buang (ex). Dimana

tujuan penyetelan katup adalah untuk mengatasi pemuaian artinya bahwa

katup bekerja berhubungan dengan pana, maka batang katup akan cenderung

memuai memanjang. Jika celah katup tidak diberikan maka saat terjadi

pemuaian akan terjadi kebocoran tekanan kompresi yang berakibat pada

lemahnya tenaga mesin yang dihasilkan.

Terdapat beberapa model mekanisme katup yang tidak dibutuhkan


penyetelan berkala saat perawatan berkala (Tune Up). Jenis katup tersebut

adalah katup hydarioulik untuk model mesin-mesin berteknologi tinggi.

Katup-katup tersebut hanya dicek celahnya dan jika sudah tidak standar

maka disetel dengan cara mengganti shim.

20
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

 Langkah Penyetelan Katup :


 Posisikan mesin pada top kompresi 1 dengan cara memutar pully

dan menempatkan tanda V pully pada posisi 0º. Penentuan Kompresi


pada sebuah silinder dilakukan dengan cara melihat kondisi kedua katup (in & ex) pada
silinder tersebut tidak dalam keadaan bekerja (katup tidak tertekan oleh rocker arm)

 Setel katup dengan cara mengendorkan mur pengikat dan dan


mengatur besarnya celah melalui baut penyetel.

Katup yang disetel pada Top Kompresi 1

Ket :

V = katup dapat disetel

X = katup tidak dapat disetel

21
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

 Putar poros engkol 360º searah putaran jarum jam dan


Lakukan dengan cara yang sama seperti pada langkah

sebelumnya.

Katup yang disetel pada Top Kompresi 4

Sil 1 2 3 4

In x x v v

Ex x v x v

7. System Bahan Bakar

System bahan baker adalah system yang berfungsi untuk menyuplay bahan
baker sesuai dengan kebutuhan mesin. Jumlah bahan baker yang diberikan

akan berpengaruh terhadap baik tidaknya suatu proses pembakaran yang

pada akhirnya akan mempengaruhi tenaga maksimal yang dihasilkan.

Perkerjaan yang dilakukan dalam system bahan baker adalah :


a. Membersihkan filter udara

b. Membersihkan filter bahan baker

22
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

 Filter bahan baker berfungsi untuk menyaring bahan baker dari


kotoran. Arah penyemprotan dengan udara tekan dilakukan dari

arah keluar bahan baker dari filter.

c. Penyetelan campuran bahan baker dan udara


 Penyetelan bahan baker dilakukan guna mendapatkan hasil

percampuran yang sempurna sehingga dihasilkan tenaga maksimal

dan hasil pembakaran yang ramah lingkungan.

d. Penyetelan putaran idle


 Penyetelan putaran idle adalah penyetelan putaran mesin sesuai

dengan manual book suatu kendaraan missal untuk mesin seri 5 K


23
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

750 + 50 rpm. Putaran idle ada lah kerja mesin dengan penggunaan
bahan baker paling ekonomis.

8. Emisi Gas Buang


Gas buang adalah hasil proses pembakaran campuran udara dan bahan baker

yang terjadi di dalam ruang baker pada sebuah kendaraaan. Unsur-unsur

kimia yang terdapat dalam gas buang adalah :

 CO (Carbon Dioxsida)

 CO 2 (Carbon Monooxsida)

 O 2 (Oxigen)
 NOx (Natrium Oxsida)

 HC (Hydario Carbon)

 Lamda ( )

 CO (Carbon Monooxsida)
CO merupakan gas yang sangat beracun, bentuk dalam ruang bakar

manakala terjadi pembakaran yang tidak sempurna. Besarnya CO

menunjukkan bagaimana bahan baker & udara dicampur & dibakar yang

diukur dalam % volume. Terkait dengan system pembakaran terdapat

perbedaan antara mesin dengan system injeksi bensin dengan mesin system

bahan baker konvensional :

a. Efisiensi pembakaran mesin injeksi: 0,2-1,5% toleransi 0,5%

b. Efisiensi pembakaran mesin kaburator: 1-3,5% tol ; 1-2%

Jika ternyata angka CO diluar nilai ideal artinya perlu diadakan

pemeriksaan sbb: cek karburator, filter udara, choke karburator, intake

manipol hingga sampai kebocoran kompresi .

 CO 2 (Carbon Dioxsida)

CO 2 menunjukkan hasil pembakaran didalam mesin, dimana besarnya nilai

CO 2 idealnya 12%. Apabila nilai CO 2 yang terukur pada sebuah kendaraan


kurang dari 12% maka mesin harus dicek kembali.

24
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

 Gas O 2 (Oxigen)

Oksigen yang terlalu banyak dari sisa gas buang menandakan proses

pembakaran dimesin tidak efisien. Nilainya tidak boleh > 2%.

Catatan

• Jika terjadi pembakaran/penyalaan, CO2 akan dihasilkan & O2


dipakai.

 NOx (Natrium Oxsida)

Nitrogen Oksid tjd karena reaksi molekul nitrogen dengan oksigen pada
temperatur tinggi (1800oC), NOx terbentuk selama berlangsungnya

pembakaran yang sempurna.

Faktor yang mempunyai efek thd timbulnya NOx slm proses pembakaran

: temperatur maksimal diruang baker&perbandingan udara&bensin.

Jalan terbaik mengurangi NOx : mencegah temperatur diruang baker

mencapai 1800oC / memperpendek waktu dalam mencapai temperature

tinggi yaitu dengan menurunkan konsentrasi oksigen.

Konsentrasi NOx paling besar pada perbandingan udara&bensin 16:1

 HC (Hydario Carbon)
HC merupakan gas beracun yang terdapat dalam gas buang sebagai akibat

dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Besarnya HC diukur dalam

satuan ppm (part per million), dimana nilai ideal HC pada kendaraan tidak

boleh lebih dari 400 ppm. Nilai HC yang tidak sesuai dengan standart

disebabkan oleh :

 Kesalahan pada system pengapian

 Pembakaran yang tidak sempurna

 Tekanan kompresi yang terlalu rendah.

 Lamda ( )
 (lambda) merupakan Simbol perbandingan campuran udara & bensin
yang masuk ke dalam ruang baker.

Hal-hal yang membengaruhi besar kecinya lamda adalah :

25
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

  = Jumlah udara masuk

Jumlah syarat udara menurut teori


  = 1 Jumlah udara masuk ke dalam silinder mesin = jumlaah
syarat udara dalam teori

  < 1 Jumlah udara yang masuk < dari jmlh syarat udara dalam
teori, pada situasi ini mesin kekurangan udara campuran

gemuk,dalam bts tertentu dpt meningkatkn daya mesin

  > 1 Jumlah udara yang masuk > dari syarat udara scr teoritis
saat ini mesin kelebihan udara, campuran kurus & daya

kurang.

  > 1,2 dalam situasi seperti ini campuran bensin & udara sangat
kurus sehingga pembakaran berkemungkinan tidak dapat

terjadi pada tempat yang lebih luas.

9. DIANOGSTIC

Dianostic adalah sustu langkah untuk menentukan letak permasalahan

dengan cara menganalisa permasalahan yang dilakukan secara deduktif

ataupun induktif. Deduktif adalah menganalisa permasalahan dilakukan dari

yang umum ke yang khusus artinya dari hasil akhir ke sumber berdasarkan
rangkaian. Sedangkan Induktif adalah menganalisa permasalahan dari yang

khusus ke yang umum artinya dari sumber ke hasil akhir sebuah system pada

sebuah rangkain..



26
Makalah Tune Up Conventional_Taufiq margiyanto

DAFTAR PUSTAKA

Manual Book, Toyota Astra Motor


Materi Presentasi Emisi Gas Buang BPDIKJUR/BLPT Semarang

Manual Book, Astra Internasional Daihatsu

Manual Book, Hino Manufacturing Indonesia

Modul Diklat, VEDC/PPPGT Malang

27

Anda mungkin juga menyukai