Anda di halaman 1dari 13

“BIODIVERSITAS”

TUGAS RUTIN
Diajukan Unuk Memenuhi Tugas Yang Diberikan Oleh Dosen Pembibing Biologi
Umum Yaitu Ibu Martina

OLEH :

AGNES BUNGA TRIANI SITUMORANG

4193311016

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019/2020
PENDAHULUAN
Keanekaragaman hayati merupakan hal yang penting bagi kehidupan. Keanekaragaman
hayati berperan sebagai indikator dari sistem ekologi dan sarana untuk mengetahui adanya
perubahan spesies. Keanekaragaman hayati juga mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas
ekosistem sehingga dapat memengaruhi komunitas organisme, perkembangan dan stabilitas
ekosistem (Rahayu 2016).

Indonesia dikenal oleh masyarakat dunia sebagai salah satu negara megabiodiversity. Sebutan ini
didukung oleh keadaan alam di Indonesia dengan iklim tropis yang menjadi habitat yang cocok
bagi berbagai flora dan fauna. Hal ini menjadikan keanekaragaman hayati (biodiversitas) di
Indonesia menjadi terhitung sangat tinggi (Pahlewi 2017).

1. Pengertian Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati adalah kekayaan atau bentuk kehidupan di bumi, baik tumbuhan, hewan,
mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, maupun ekosistem, serta proses-proses ekologi yang dibangun
menjadi lingkungan hidup (Primak et al dalam 1998 dalam Kuswanda 2009).

Frasa keanekaragaman hayati sendiri sering pula disebut sebagai biodiversitas. Biodiversitas ini dapat kita
temui di sekitar kita, berbagai makhluk hidup yang kita temui menggambarkan adanya perbedaan-perbedaan
antara makhluk hidup yang saling menyeimbangkan.

2. Tingkatan Keanekaragaman Hayati


Biodiversitas dapat terjadi pada berbagai tingkatan kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai
organisme tingkat tinggi. Secara garis besar biodiversitas ini dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem.

2.1 Keanekaragaman Gen


Biodiversitas pada tingkatan ini menyebabkan variasi antar individu dalam satau spesies. Contoh dari
biodiversitas pada tingkat gen ini misalnya perbedaan antara varietas padi, varietas padi ini sangat bermacam-
macam misalnya varietas rojolele, cianjur, IPB 3S, IR, dan kapuas.

Tanaman mangga pun memiliki biodiversitas gen yang cukup mencolok, misalnya terdapat mangga
(Mangifera indica) varietas harum manis, bali, gadung, dan si manalagi.

Manusia pun merupakan contoh biodiversitas gen yang paling mencolok. Manusia meskipun merupakan
spesies yang sama yaitu Homo sapiens, tetapi manusia memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan manusia
lainnya.

Biodiversitas ini terjadi akibat adanya variasi gen yang berbeda pada setiap individu sejenis. Gen sendiri
adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen ini menyebabkan
adanya suatu variasi yang nampak (fenotipe) dan variasi yang tidak nampak (genotipe). Susunan gen ini pada
setiap makhluk hidup akan berbeda karena gen merupakan hasil dari campuran gen betina dan gen jantan
ketika dalam proses perkawinan.
2.2 Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman pada tingkat spesies sangat mudah diamati karena perbedaan yang sangat mencolok. Sebagai
contoh kucing, harimau, dan macan memiliki morfologi yang berbeda satu sama lain, tetapi mereka sebenarnya
berkerabat dekat.

2.3 Keanekaragaman Ekosistem


Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya, baik itu faktor biotik maupun faktor abiotik. Faktor
biotik merupakan bagian-bagian dalam ekosistem yang merupakan makhluk-makhluk hidup misalnya
tumbuhan, sedangkan faktor abiotik merupakan bagian dalam ekosistem yang tidak hidup misalnya iklim,
cahaya, air, tanah, tingkat keasaman tanah, dan kandungan mineral dalam tanah.

Faktor biotik maupun faktor abiotik ini sangat beragam, oleh sebab itu ekosistem yang tersusun atas dua faktor
tersebut pun memiliki perbedaan antar ekosistem satu dengan ekosistem lainnya.

Berbagai jenis ekosistem ini di antaranya adalah

1. Ekosistem Lumut

Ekosistem lumut merupakan ekosistem yang mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh tumbuhan lumut.
Biasanya ekosistem ini terdapat di daerah yang bertemperatur rendah, seperti di puncak gunung, perbukitan,
dan di daerah dekat kutub. Hewan yang berada di ekosistem ini biasanya adalah hewan yang berbulu tebal dan
toleran terhadap suhu yang dingin.

2. Ekosistem Hutan Berdaun Jarum

Ekosistem hutan berdaun jarum berada di daerah sub tropis. Ekosistem ini biasanya tumbuh pada suhu yang
relatif rendah.

3. Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem ini terdapat di daerah tropis dengan ciri khas utama tumbuhan yang beranekaragam. Ekosistem ini
biasanya memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar. Indonesia yang memiliki ekosistem jenis ini
dikenal sebagai negara megabiodiversity karena memiliki jutaan spesies makhluk hidup.

4. Ekosistem Padang Rumput

Ekosistem ini didominasi oleh rerumputan dan terdapat di daerah yang memiliki iklim yang cukup kering.
Ekosistem ini misalnya terdapat di hutan-hutan Afrika.

5. Ekosistem Padang Pasir

Ciri utama dari ekosistem ini adalah adanya tumbuhan kaktus yang hanya membutuhkan sedikit air untuk
hidup. Hewan yang ada di sini antara lain reptil, mamalia kecil, dan berbagai jenis burung.

6. Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai didominasi oleh hewan-hewan seperti kepiting, serangga, dan burung-burung
pantai.bioteknologi terdiri dari dua kata, yaitu: biologis, yang berarti kehidupan dan teknologi, dan dalam
lingkup ilmu terapan. Dengan demikian, definisi bioteknologi adalah ilmu atau teknologi terapan yang
menggunakan makhluk hidup sebagai komponen penting dalam produksi produk atau barang atau jasa yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Ada 2 macam jenis bioteknologi yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Pengertian bioteknologi konvensional atau bioteknologi tradisional yaitu suatu penerapan bioteknologi yang
sudah digunakan sejak ilmu pengetahuan belum berkembang pesat, bioteknologi konvensional terbatas pada
peran organisme melalui fermentasi dalam skala kecil dan proses pembuatannya masih sangat sederhana.
Ada beberapa contoh penerapan bioteknologi konvensional, dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemui dalam
pembuatan makanan atau bahan pangan seperti tape, anggur, tauco, oncom, kecap, tempe, dan banyak lainnya.
Pengertian Bioteknologi Modern
Pengertian bioteknologi modern meliputi sejumlah teknik yang melibatkan manipulasi gen, sel, dan jaringan
hidup secara sengaja dengan cara yang dapat diprediksi dan dikendalikan. Tujuannya untuk mengubah
organisme atau menghasilkan jaringan modern. Contoh bioteknologi modern seperti bayi tabung, produksi
hormon pertumbuhan manusia, antibiotik, vaksin malaria, hormon BST, hewan transgenik, tanaman tahan
hama, dan kalau Quipperian pernah dengar, yaitu domba Dolly.
Manfaat Bioteknologi
1. Menghasilkan obat-obatan yang lebih efektif dan murah. Salah satu contohnya
pembuatan hormon insulin dari isolasi gen Bekteri E. coli.
2. Menghasilkan antibiotik untuk membunuh penyakit yang berbahaya.
3. Mengurangi pencemaran lingkungan, beberapa bakteri yang dapat membantu daur ulang
4. Meningkatkan hasil produksi pertanian dari tanaman transgenik karena tanaman ini
memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim dan tidak mudah
diserang oleh hama.
5. Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern
6. Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi Konvensional
7. Kelebihan/Manfaat Bioteknologi Konvensional
8. Meningkatkan nilai gizi dari produk makanan dan minuman.
9. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya air kelapa menjadi nata de coco.
10. Dapat membuat makanan lebih tahan lama, misalnya asinan.
11. Biaya yang diperlukan lebih murah
Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi Modern
1. Di bidang pertanian dan peternakan, bioteknologi modern dapat menciptakan bibit
unggul yang akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitas ,
meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman.
2. Di bidang Lingkungan dan pelestarian, bioteknologi modern dapat mengatasi masalah
pelestarian spesies langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus,
hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan.
3. Di bidang kesehatan, mampu menciptakan produk obat untuk penyakit. Seperti penyakit
kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan
vaksin.
4. Di bidang industri, Bioteknologi modern dapat menciptakan pemberantas hama secara
biologis (seperti Bacillus thuringensis) dan tanaman tahan hama yang dalam tubuhnya
disisipkan gen bakteri.
5. Di bidang pertambangan, bioteknologi modern dapat digunakan untuk pengolahan biji
besi membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi.
Kerugian dan Dampak Bioteknologi Modern
1. Ada masyarakat yang menganggap bahwa menyisipkan gen makluk hidup ke makhluk hidup lain
bertentangan dengan nilai budaya dan melanggar hukum alam
2. Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka bisa membawa konsekuensi bagi penganut agama
tertentu.
3. Menimbulkan kesenjangan antara negara/ perusahaan yang memanfaatkan bioteknologi dengan yang
belum memanfaatkan bioteknologi.
4. Pelepasan organisme transgenik ke alam dapat merusak keseimbangan alam dan kelestarian
organisme.
5. Dapat menyebabkan pencemaran biologi, karena jika makhluk hidup transgenik lepas ke alam bebas
dan kawin dengan makhluk normal bisa menghasilkan keturunan yang mutan.

Jenis-Jenis Dan Perkembangan Bioteknologi

Penerapan Bioteknologi sudah dilakukan sejak dulu, misalnya dalam pembuatan makanan
fermentasi dan pembuatan obat. Makanan dan minuman hasil fermentasi seperti tempe, tape, bir,
yoghurt, dan cuka. Dengan bioteknologi dihasilkan obat-obatan, seperti vaksi hepatitis, antibiotic
dan hormone insulin. Tahun 1767, Edward Jenner menghasilkan vaksin penyakit cacar.
Pada Saat ini, bioteknologi dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit seseorang secara dini.
Boteknologi sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu bioteknologi sederhana (konvesional) dan
bioteknologi modern.

1. Bioteknologi Konvesional

Bioteknologi konvesional merupakan biologi yang menggunakan organisme atau mikroba untuk
menghasilkan sutau senyaman kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum
menggunakan enzim

Berikut ini contoh dari bioteknologi konvesinal atau tradisional di bidang kesehatan, antara lain
sebagai berikut :

Vaksin merupakan mikroorganisme yang toksinnya dimatikan dan dapat bermanfaat untuk
mengingkatkan imunitas.

Antibiotic, merupakan hasil isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan.

2. Bioteknologi Moderen

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel
untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia, contoh-contoh bioteknologi
moderen.

a. Rekayasa genetika

Merupakan upaya untuk mengadakan modifikasi gen pembawa sifat dan pengatauran repoduksi
sehingga generasi berikutya mempunyai sifat-sifat gen seperti yang diinginka. Dengan teknologi
rekayasa genetik terjadilah revolusi gen dan revoludi bioteknologi yang menyentuh berbagai
bidang seperti pangan, indsutri, dan obat-obatan. Penerapan teknologi rekayasa genetic yang
digunakan antara lain DNA rekomendasi (DNA hasil rekayasa genetic), fusi (Penggabungan) sel,
dan fusi proroplasma.

1. Teknologi plasmida
Transplantasi gen atau penyisipan gen atau teknologi plasmida adalah penyisipan gen organisme
satu ke genom organisme lain, dengan tujuan untuk produksi suatu dalam skala besar atau cepat,
untuk terapi medis, atau untuk mengatasi masalah lingkungan.

Misalnya diperlukan hormon insulin dalam skala besar. Manusia mempunyai keterbatasan dalam
memperoduksi hormon tersebut. Dicari organisme inang yang dapat berproduksi dengan DNA-
nya pendek. Organisme tersebut adalah bakteri plasmid. Dilakukan upaya untuk menyisipkan
gen yang menghasilkan protein yang membentuk insulin ke dalam plasmid DNA penentu
hormone mengandung basa nitrogen yang sama dengan DNA bakteri.

2. Teknologi hibridoma

Teknologi hibridoma meliputi penggabungan dua sel jaringan atau organisme yang berbeda
menjadi satu sel hibrid. Salah satu syarat sel yang disatukan adalah bahwa sel memiliki
kemampuan untuk cepat membelah. Sel semacam itu dijumpai pada sel-sel kanker (oma =
kanker, hybrid = campuran, gabungan dua sel) Teknik hibridoma mampu mengasilkan antibodi
monoklonial. Antibody monoklanial adalah suatu antibodi yang berfungsi untuk melawan atau
antigen tertentu saja. hal ini serupa antibodi konvesional yang diperoleh melalui darah hewan
yang diimunisasikan, yang dapat dapat tercemar oleh multiklonial antibodi dengan kekhususan
yang tidak diinginkan. Cara konvesional menghasilkan antibodi multiklonal karena antibodi
dalam tubbuh hewan diimunisasi
3. Kloning

Proses kloning merupakan suatu bentuk reporduksi aseksual. Kata klon berasal dari kata yunani
kuno, yaitu klon artinya, ranting atau cangkokan dalam teknik cloning ini suatu organisme
diproduksi dari satu sel tunggal yang diambil dari tubuh induknya (misalnya tanaman atau
hewan). Sel tunggal ini merupakan sel tubuh, bukan sel kelamin, yang mengandung dua
perangkat kromosom (2n).

Peranan Mikroorganisme dalam Bioteknologi

1. Pemanfaatan Mikroorganisme sebagai Obat

2. Mikroorganisme merupakan agen yang dapat membantu bidang pengobatan.


Mikroorganisme tersebut misalnya digunakan untuk membuat antibiotic dan vaksin.

3. Vaksin

Pembuatan vaksin dilakukan dengan rekayasa genetic. Pada masa ini berjuta-juta orang
melakukan vaksinisasi terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Vaksin telah membantu
dalam pencegahan serangan penyakit. Vaksin berasal dari mikroorganisme yang
telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin pada umumnya dimasukkan dengan suntikan
atau oral ke dalam tubuh manusia agar aktif melawan mikroorganisme tersebut.
Cobtohnya, vaksin disentri, tetanus, dan lain.

4. Antibiotik

Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu atau dibuat
secara semisitetis. Antibiotic berguna menghambat atau membunuh pertumbuhan kuman
penyebab penyakit. Antibiotik pertama yang ditemukan adalah antibiotic yang dihasilkan
dari jamur penicillum notatum.

Salah satu contoh antibiotic adalah Penisilin. Penisilin adalah antibiotic yang ampuh melewati
infeksi yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus. Antibiotic lainnya yang sekarang banyak
dipakai adalah antibiotic yang berasal dari genus Streptomyces. Antibiotic yang termasuk
kelompok ini adalah streptomycin dan tetracycline. Antibiotik tersebut sangat ampuh melawan
bakteri Tuberculosis. Berikut beberapa jenis antibiotic tersebut

5. Penicillin

Penicilin ini dapat menghambat infeksi dengan mencegah terbentuknya dinding sel bakteri
sehingga tidak membahayakan sel manusia. Jadi, apabila anda sakit yang disebabkan oleh bakteri
atau virus, maka penggunaan antibiotic ini tidak ada gunanya.

6. Tetrasiklin

Tetrasiklin dihasilkan oleh bakteri Streptomycin aureofaciens. Berbagai bentuk tetrasiklin aktif
melawan bakteri yang mempunyai karakter dengan kisaran kurang lebih sama dengan penisilin.
Walau demikian,berkembang yaresistensi (kebalnya kumah terhadap obat) telah mengurangi
efektivitasnya antibiotic ini. Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam tulang dan gigi
yang sedang berkembang.

7. sefalosporin

Sefalosporin berasal dari jamur Chepalosporium yang ditemukan pada tahun 1984. Sefalosporin
aktif untuk bakteri yang mempunyai karakter dengan kisaran yang kurang lebih sama dengan
penisilin. Sefalosporin terbaru sangat efektif untuk melawan bakteri yang resisten terhadap
penisilin.
Prinsip Dasar Bioteknologi
Prinsip dasar bioteknologi merupakan rangkaian proses dalam tingkatan bioteknologi itu sendiri.
Proses tersebut yaitu:
1. Fermentasi (fermentation)
2. Seleksi dan persilangan (selection and cross breed)
3. Analisis genetik (genetic analysis)
4. Kultur jaringan (tissue culture)
5. Rekombinasi DNA (DNA recombination)
6. Analisis DNA (DNA analysis.
Prinsip dasar Bioteknologi: Fermentasi
Fermentasi adalah proses mengubah bahan kompleks menjadi lebih sederhana menggunakan bantuan
mikroorganisme (kadang dengan katalisator tertentu), dalam kondisi lingkungan anaerobik (tanpa oksigen)
atau parsial anaerobik (sedikit oksigen).

Jadi akseptor elektron eksternal yaitu Oksigen ditiadakan pada proses fermentasi. Proses fermentesi
menghasilkan produk yogurt dan banyak lagi produk bioteknologi konvensional lainnya.

Produk dan Perkembangan Bioteknologi dalam Bidang Kesehatan dan Farmasi


Prinsip- Prinsip Bioteknologi

Objek kajian dan aplikasi bioteknologi melalui produksi makanan yang di fermentasi, bahan
kimia berupa antibiotik, enzim, etanol, asam cuka, asam sitrat, hingga produksi energi seperti
biogas, fiksasi nitrogen dn penemuan minyak. Saat ini, aplikasi bioteknologi tidak hanya pada
mikroorganisme saja namun, pada tumbuhan dan hewan

Agen biologi yang dimaksud antara lain katalisator biologi yang diperoleh dari sel hewan, sel
tumbuhan, dan sel mikroorganisme. Pengolahanya mengacu pada proses yang melibatkan agen
biologi, sediaan, dan bahan hasil kegiatan biologi. Bahan yang dimaksudkan antara lain bahan
anorganik dan bahan organik.

Adapun yang dimaksud dengan produk atau jasa ialah produk industri berupa pangan, minuman,
obat-obatan, senyawa biokimia, dan pengelolahan limbah industri. Konsep yang menedasari
bioteknologi, antara lain sebagai berikut :
1.Penggunaan mikroorganisme, anatara lain dalam fermentasi dan pembuatan vaksin

2.Pembasaran dan radiasi

3.Inseminasi buatan dengan pemilihan bibit unggul.

4.Kultur jaringan, yaitu suatu teknik penanaman sebagian organ atau jaringan dalam suatu
medium tertentu

5.Rekayasa genetic, yaitu teknik pengendalian ge-gen untuk mendapatkan sifat yang diinginkan,
termasuk didalamnya, transplantasi gen, transplantasi nucleus, dan cloning

Bioteknologi dengan Pembuatan Insulin dan Vaksin

PEMBUATAN INSULIN

Insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Hormon ini berperan dalam
mengatur kadar gula dalam darah (glukosa). Namun, tida semua orang dapat memproduksi
insulin dengan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh. Bahkan, terdapat pula orang yang sama
sekali tidak memproduksi insulin. Orang iin adalah penderita diabetes melitus.

Pasien diabetes memerlukan suntikan insulin tambahan.pada awalnya insulin dibuat dari kelenjar
pankreas sapi atau babi. Insulin yang dibutuhkan seorang pasien diabetes selama setahun lebih
kurang sebanyak 0.5 g. insulin sebanyak itu diperoleh dari 4.800 g kelenjar pankreas dari 28 ekor
hewan. Padahal, bila penderita diabetes melitus sebanyak 800 pasien lebih, berapa banyak hewan
yang harus diambil pankreasnya setiap tahun ?

Kebutuhan insulin terpenuhi melalui pengambilan insulin dari hewan, tetapi bebrapa pasien
menunjukkan gejala alergi. Melalui teknik rekayasa genetika, dapat mengorbankan banyak
hewan ternak. Insulin ini diperoleh dengan mencangkokkan gen (transplantasi gen) yang
mengkod insulin ke dalam plasmid bakteri. Bakeri dengan gen gabungan ini dbiarkan ini
dibiarkan membiakkan diri. Bakteri yang dibiakkan tersebut dapat memproduksi insulin.

Produksi Vaksin
Selain digunakan untuk memproduksi hormon mau-pun enzim, teknologi DNA
rekombinan juga digunakan untuk membuat vaksin. Pada aplikasi ini, secara garis besar
beberapa mikroorganisme digunakan untuk menghambat kemampuan mikroorganisme patogen
(penyebab penyakit).

Mikrobia menjadi suatu bibit penyakit dalam tubuh apabila mikrobia tersebut menghasilkan
senyawa toksik bagi tubuh manusia. Selain itu, bagian-bagian tubuh mikrobia seperti flagel dan
membran sel juga dapat menimbulkan penyakit. Hal ini karena bagian-bagian tersebut
kemungkinan terdiri dari protein asing bagi tubuh. Senyawa dan protein asing ini disebut
antigen.

Gen yang mengkode senyawa penyebab penyakit (antigen) diisolasi dari mikrobia yang
bersangkutan. Kemudian gen ini disisipkan pada plasmid mikrobia yang sama, tetapi telah
dilemahkan (tidak berbahaya). Mikrobia ini menjadi tidak berbahaya karena telah dihilangkan
bagian yang menimbulkan penyakit, misal lapisan lendirnya. Mikrobia yang telah disisipi gen ini
akan membentuk antigen murni. Bila antigen ini disuntikkan pada manusia, sistem kekebalan
manusia akan membuat senyawa khas yang disebut antibodi. Munculnya antibodi ini akan
mempertahankan tubuh dari pengaruh senyawa asing (antigen) yang masuk dalam tubuh.

Indonesia juga memanfaatkan bioteknologi untuk membuat vaksin flu burung. Baru-baru
ini para ahli dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB bekerja sama dengan Shigeta Pharmaceutical,
sebuah perusahaan farmasi dari Jepang telah berhasil menemukan vaksin untuk penyakit yang
meresahkan masyarakat ini. Vaksin ini diberi nama Bird CLOSE 5.1.

Vaksin ini diperoleh melalui rekayasa genetika dari virus penyebab flu burung H5N1
yang dikawinkan dengan virus influenza Puerto Rico yang dapat tumbuh dengan pesat. Virus
yang dijadikan sampel dalam pembuatan vaksin ini yaitu virus H5N1 yang ditemukan di daerah
Legok, Tangerang, Banten. Zat-zat berbahaya dari virus ini dihilangkan kemudian virus ini
dikembangbiakkan dengan cepat. Virus yang sudah tidak berbahaya inilah yang digunakan
sebagai vaksin.
NO 4 3 2 1

Cover

Halaman

Pendahuluan

Pengertian keanekaragaman hayati

Tingkatan keanekaragaman hayati

Jenis –jenis Bioteknologi

Pengertian bioteknologi konvensional

Pengertian bioteknologi modern

Perkembangan bioteknologi
Produk dan perkembangan bioteknologi dalam bidang
tertentu

Anda mungkin juga menyukai