Jutaan orang gak sadar kalo ternyata bau badannya gak enak. Bau badan walaupun
tidak berbahaya tapi sangatlah mengganggu dan sering bikin minder. Apa sih yang
menyebabkan bau badan? dan bagaimana cara mengatasinya?
Berkeringat adalah hal yang normal sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi kulit dan
mengatur suhu tubuh (termoregulasi)
Saat cuaca panas atau saat tubuh banyak aktivitas seperti olahraga, suhu tubuh akan naik,
maka untuk menstabilkan suhu tubuh agar kembali normal, tubuh akan mengeluarkan
keringat
Keringat terdiri dari air, laktat, urea dan mineral (kalium, magnesium, natrium atau garam)
Inilah kenapa keringat rasanya asin.
Komposisi air, laktat, urea dan mineral dalam keringat setiap orang berbeda tergatung apa
yang dimakan dan diminum.
Keringat keluar dari kelenjar keringat yaitu kelenjar ekrin (yang ada diseluruh bagian tubuh
dan menghasilkan keringat dengan konsistensi lebih cair) yang biasanya tidak berbau, dan
kelenjar apokrin (ada di ketiak, dan area genital menghasilkan keringat lebih lengket
dan kaya akan bahan organik yang kalau kontak dengan bakteri bisa menghasilkan bau
yang tidak sedap).
Di dunia kedokteran ada beberapa masalah keringat yang umum terjadi yaitu :
Hiperhidrosis
Kromhidrosis
Bromhidrosis
Hiperhidrosis adalah masalah keringat berlebih tapi tidak berbau. Contohnya ketika
seseorang tiba-tiba berkeringat banyak di telapak tangan padahal tidak sedang melakukan
aktivitas berat ini disebut hiperhidrosis lokal yang bisa disebabkan oleh kelainan regenerasi
saraf simpatis yang terlalu aktif atau gangguan psikis.
Ada juga hiperhidoris menyeluruh di seluruh tubuh, yang mungkin akibat dari gangguan saraf
otonom, atau akibat penyakit sistemik, gangguan endokrin atau efek samping obat.
ada juga yg namanya Kromhidrosis yaitu suatu kondisi dimana keringat yang dihasilkan
berwarna dan disertai sensasi gatal dan panas yang biasanya muncul di ketiak tapi kondisi ini
sangat jarang ditemukan.
Penyebabnya karena produksi keringat berlebih yang dihasilkan kelenjar apokrin (biasanya di
ketiak)
Kelenjar apokrin tidak berfungsi sampai pada masa pubertas, jadi bau badan sering dialami
setelah menginjak masa pubertas. Bromhidrosis lebih banyak ditemukan pada laki-laki
dibandingkan perempuan, pada orang dengan obesitas dan pada ras kulit hitam daripada kulit
putih.
Selain itu bau badan juga dipengaruhi faktor hormonal, genetic, dan faktor makanan.
Makanan seperti bawang putih, bawang merah, cabai, merica, cuka, keju, lobak, produk
susu fermentasi, ikan asin, dan daging dapat berpengaruh penting pada bau badan.
reff :
1. Setiawan S, Suling PL. 2018. Gangguan kelenjar keringat apokrin: bromhidrosis dan
kromhidrosis. Jurnal Biomedik. 2018;10(2)80-84.
2. Semkova K, et al. Hyperhidrosis, bromhidrosis, and chromhidrosis: Fold
(intertriginous) dermatoses. Clinics in Dermatology. 2015;33:483–491.
3. Wang Y, et al. A new type of surgery for the treatment of bromhidrosis. Medicine.
2019; 98(22):1-3.
4. Lee GK, et al. Subdermal coagulation treatment of axillary bromhidrosis by 1,444 nm
Nd:YAG laser: a comparison with surgical treatment. Dermatol. 2014;26(1):1-4.
5. Triman NH, Yenny TS. Liposuction untuk bromhidrosis aksilaris. CDK. 2018;45(1):
25-8.
6. Nguyen, et al. The effectiveness of local surgical technique in treatment of axillary
bromhidrosis. Open Access Maced J Med Sci. 2019;7(2):187-191.