Anda di halaman 1dari 47

8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

0   Lainnya    Blog Berikut» asem.sekali@gmail.com   Dasbor   Keluar

PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI
TEPUNG

SENIN, 23 JULI 2012 MENGENAI SAYA
Risang indrayanto
PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG:
Hello,,, Saya
mengaplikasikan hasil
pengalaman saya dan
SELAMA  lebih  dari  10,000  tahun,  gandum  dan beberapa pengetahuan saya kedalam
produk­produk  berbasis  gandum  merupakan  pelopor hasil karya saya Ini, diharapkan
kesejahteraan  manusia  dan  keluarganya,
pengetahuan ini dapat berguna bagi
membebaskan  mereka  dari  belenggu  kehidupan
siapa pun yang membacanya Terima
nomaden,  memperkenalkan  mereka  pada  dunia
kasih Risang indrayanto
pertanian  dan  perdagangan,  dan  membuat  mereka
leluasa  mempraktekkan  kesenian  dan  ilmu.  Dapat Lihat profil lengkapku
dikatakan bahwa dari satu biji gandum secara harfiah
berkecambahlah bibit peradaban modern. 
Seberapa pentingnya peran gandum dewasa ini tidaklah sebanding dengan posisinya
dalam  sejarah  kehidupan  manusia.  Betapa  tidak!  Terbukti  bahwa  manusia  mulai
membudidayakan  gandum  sebelum  ia  belajar  menyimpan  catatan.  Kebudayaan
gandum terbentuk sejalan dengan perkembangan peradaban. 

 Sejarah gandum
   
Tidak  ada  yang  pernah  tahu  asal­usul  tanaman  gandum.  Yang  hanya  diketahui
adalah gandum ditanam di tempat mana manusia diperkirakan pertama kali
muncul,  yaitu  di  daerah  Asia  Tenggara.  Bahkan  manusia  diperkirakan  sudah
menggunakan gandum sebagai bahan makanan sekurang­kurangnya sepuluh sampai
lima  belas  ribu  tahun  sebelum  masehi.  Pada  tahun  1948,  seorang  arkeolog  dari
Universitas  Chicago  menemukan  sebuah  desa  kuno  di  Irak,  dibangun  6,700  tahun
yang  lalu.  Di  puing­puing  desa  tersebut,  mereka  menemukan  dua  jenis  gandum
mirip  dengan  tanaman  gandum  yang  tumhuh  sekarang.Manusia  pertama
kemungkinan  besar  selalu  berpindah­pindah  tempat,  membawa  keluarganya
menjelajahi  hutan  dan  padang  rumput,  mencari  makanan  yang  dibutuhkan  untuk
tetap  hidup.  Sampai  pada  suatu  hari  mereka  menemukan  jenis  rumput,  yaitu
gandum, yang ternyata dapat mereka makan. Pada hari itu juga, mereka menandai
tempat di mana jenis rumput tersebut ditanam, untuk kembali setiap tahunnya pada
tempat yang sama.
Setelah  melewati  beberapa  abad,  mereka  mulai      menyadari  bahwa  gandum  dapat
disimpan  untuk  memenuhi  kebutuhan  makanan  mereka  selama  musim  dingin,  dan
bibit  gandum  adalah  sumber  panen  baru  ketika  musim  semi  tiba.  Karena
penanaman gandum hanya cocok di tempat­tempat yang tanahnya subur dan sering
hujan,  akhirnya,  manusia  dan  keluarganya  memutuskan  tinggal  di  sekitar  lokasi
penanaman.
Untuk  menjalani  hidup  di  sekitar  lokasi  tanaman  gandumnya  dan  menikmati  hasil
panennya,  manusia  purba  mendirikan  semacam  tempat  berteduh.  Bila  tanahnya
memang  luas  dan  subur,  keluarga  lain  akan  datang  dan  bergabung,  membentuk
dusun­dusun  kecil  demi  keamanan  bersama.  Ketika  manusia  tidak  lagi  terpaksa
berpindah  tempat,  tersedia  waktu  baginya  untuk  berpikir  dan  berencana,  seperti
memperbaiki  hash  panenannya,  tempat  tinggalnya  dan  pola  hidupnya.  Ia  mulai
mengamati  pergantian  musim,  semakin  lama  semakin  mengerti  arti  waktu.  Secara
perlahan­lahan masyarakat nomaden berubah menjadi masyarakat petani. Didorong
kebutuhan untuk bertukar pikiran dan keinginan untuk sating mengerti, bahasa lisan
mulai  berkembang.  Tak  lama  kemudian,  dibuatlah  seperangkat  simbol  untuk
melengkapi kebutuhan komunikasi, cikal bakal bahasa tulis di kemudian hari. Bibit­
bibit gandum menjadi bibit pengawal perkembangan peradaban manusia.

Makanan  sehari­hari  kita  terlalu  banyak  yang  mengandung  gandum.  Tidak  terhitung
jumlahnya  hingga  terkadang  kita  terlena  dan  tidak  sadar  atau  bahkan
mengesampingkan  arti  kandungan  gandum  tersebut  dalam  makanan  kita.  Seperti
roti,  yang  merupakan  jenis  makanan  gandum  yang  paling  populer,  contoh  kasarnya
sudah  ditemukan  di  antara  puing­puing  desa  sisa  jaman  purbakala,  milik  para
penghuni  danau  di  Swiss.  walaupun  demikian,  biji­bijian  gandum  diperkirakan  jenis
makanan gandum pertama, terkelupas dari kulitnya, untuk dikunyah. 

http://ilmubakery.blogspot.com/ 1/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
Gandum  yang  ditemukan  selama  penggalian  kota­kota  purbakala  sering  mengambil
bentuk karbon, kulitnya seperti terkelupas melalui proses pemanasan. Kulit biji yang
dipanaskan  atau  dijemur  memang  lebih  mudah  mengelupas.  Bentuk  sereal  lain,
seperti  jagung  atau  beras,  dan  mungkin  varietas  awal  gandum,  layaknya  makanan
popcorn,  dapat  diledakkan  keluar  dari  kulitnya.  Jadi,  biji  yang  dipanaskan
menyebabkan kelembaban yang terkurung dalam kulit keras sebelah dalam berubah
menjadi uap. Akibatnya biji pun meledak keluar. 
Satu  fakta  menarik  dalam  sejarah  gandum,  gandum  masih  dimakan  dengan  cara
primitif  di  berbagai  belahan  dunia  hingga  saat  ini.  Berbagai  alat  dapur  yang
digunakan awal mula kebudayaan gandum mulai berkembang masih dapat dijumpai,
notabene perangkat­perangkat kasar yang kerap digunakan beberapa ribu tahun yang
lalu  masih  digunakan  sehari­hari.  Dengan  berkembangnya  kemampuan  menulis
manusia, cerita tentang gandum mulai tercatat dalam sejarah. 
Beberapa  tablet  perunggu  tertanggal  sembilan  abad  sebelum  jaman  masehi
menceritakan  kegiatan  penggilingan  gandum  dan  pembuatan  roti  di  Assyria.  Pada
abad  ke  lima,  Herodotus,  seorang  ahli  sejarah  dari  jaman  Yunani  kuno,  sudah
menulis  tentang  pembuatan  roti  di  Mesir.  Beberapa  dinding  bangunan  makam
sepanjang  sungai  nil,  menampilkan  lukisan  kegiatan  tanam  dan  panen  gandum,
penggilingan tepung dan pembuatan roti. Juga ditemukan simpanan gandum dan roti
terbuat  dari  bahan  makanan  keras  di  berbagai  bangunan  makam.  Penduduk  Mesir
bahkan  terbiasa  mengayak  makanan  mereka  untuk  membuat  tepung  dan  roti,  suatu
kegiatan yang hanya diperuntukkan untuk kelas pemimpin. Sampai­sampai, pendapat
umum  menyetujui  bahwa  Mesir  adalah  tempat  pertama  kali  ditemukan  roti  yang
dapat mengembang. 
Referensi  tentang  gandum  dapat  ditemukan  di  bagian  dunia  lainnya.  Tulisan  kuno
Cina menjelaskan tentang pertumbuhan gandum 2.700 tahun sebelum jaman masehi.
Hingga saat ini pun, gandum tetap dianggap sakral di berbagai tempat di Cina. 
300  tahun  sebelum  jaman  masehi,  Theophrastos,  seorang  Yunani,  sering  menulis
tentang  perbedaan  jenis  gandum  yang  tumbuh  di  sepanjang  laut  Mediterania.
Sejumlah  catatan,  barang  seni  dan  hasil  penggalian  kota­kota  purbakala
menunjukkan  perkembangan  yang  progresif  dari  seni  penggilingan  dan  pembuatan
kue di Yunani dan Roma hingga jaman pertengahan. 
Spekulasi tentang penemuan jenis roti yang dapat mengembang masih diperdebatkan
sesama  ilmuwan.  Diperkirakan  bahwa  setelah  manusia  belajar  menggiling  gandum,
ia  belajar  membuat  berbagai  jenis  bubur,  dari  yang  encer  sampai  yang  kental,
dengan  hanya  menambahkan  air.  Bila  kondisi  cuaca  bagus,  bubur  yang  dijemur  di
luar akan terfermentasi secara alamiah. Diperkirakan ramuan inilah yang membekali
manusia  dengan  pengetahuan  untuk  membuat  bir  atau  adonan  yang  dapat
mengembang.  Dengan  menambahkan  air  sedikit,  ragi  yang  terbentuk  dalam  proses
tersebut menyebabkan adonan terangkat. Contohnya adalah roti tipe sourdough yang
banyak  dimakan  penjelajah  bangsa  Amerika.  Kegiatan  pembuatan  roti  dan  ramuan
bir meningkat seiring dengan meningkatnya kemampuan dan keahlian manusia. Dari
sekian  banyak  jenis  biji  sereal,  hanya  sifat  biji  gandum  yang  dapat  menyediakan
struktur selular yang dibutuhkan untuk produk­produk roti yang mengembang. 
(*/ Sumber. From Wheat to Flour. Revised Edition 1976. Washington, DC. Library of
Congress Catalog Card No.: 76­27767)
Panen gandum : 

Gandum (Triticum aestivum L.) berasal dari daerah subtropik dan salah satu serealia dari
family  Gramineae  (Poaceae).  Komoditas  ini  merupakan  bahan  makanan  penting  di  dunia
sebagai  sumber  kalori  dan  protein.  Gandum  merupakan  bahan  baku  tepung  terigu  yang  banyak
digunakan  untuk  pembuatan  berbagai  produk  makanan  seperti  roti,  mie,  kue  biskuit,  dan
makanan  ringan  lainnya  (Wiyono,  1980).  Gluten  pada  tepung  terigu  tidak  dimiliki  oleh  tepung
lainnya, menyebabkan keunggulan daya kembang pada tepung gandum. Kebutuhan tepung terigu
di  Indonesia  meningkat  setiap  tahun  sejalan  dengan  perkembangan  ekonomi  dan  jumlah
penduduk (Azwar et al. 1989).
Indonesia  merupakan  negara  yang  mengonsumsi  gandum  cukup  besar  di  dunia  dengan
volume  impor  dari  tahun  1997­2001  berkisar  antara  3­4  juta  ton.  Pada  tahun  1984  konsumsi
tepung  terigu  mencapai  6,18  kg/kapita/  tahun,  kemudian  pada  tahun  1988  meningkat  menjadi
6,59  kg,  pada  tahun  1990  menjadi  9,17  kg,  dan  pada  tahun  1999  sebesar  14,29  kg/kapita/tahun
(Musa  2002).  Mengingat  makin  besarnya  devisa  yang  dikeluarkan  maka  perlu  mengurangi
ketergantungan  terhadap  terigu  impor.  Salah  satu  upaya  untuk  menekan  volume  impor  terigu
adalah  mengembangkan  gandum  dalam  negeri  dengan  penerapan  teknologi  budi  daya  yang
sesuai dengan kondisi agroklimat di Indonesia (Sovan, 2002).
Budidaya  gandum  di  Indonesia  masih  terbatas  pada  daerah  tertentu,  karena  gandum  menyukai
daerah  dingin  dengan  ketinggian  800  m  dpl.  Tanaman  gandum  dijadikan  alternatif  baru  bagi
petani  di  lahan  kering  setelah  padi.  Umur  tanaman  gandum  berkisar  antara  100­120  hari
(Handoko 2001).  Tetapi  pada  lahan  kering  kandungan  Al  tinggi  sehingga  dapat  mempengaruhi
pertumbuhan tanaman gandum.

http://ilmubakery.blogspot.com/ 2/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Ladang gandum

Tanaman gandum muda

Tanaman gandum yang mulai matang

Gandum tua yang siap untuk di panen

http://ilmubakery.blogspot.com/ 3/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Proses panen gandum

Titik daerah pertumbuhan gandun di Amerika 

Klasifikasi gandum

Jenis hard red winter dan titik lokasi pertumbuhannya di Amerika

Jenis hard red spring dan titik lokasi pertumbuhannya di Amerika

http://ilmubakery.blogspot.com/ 4/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Jenis soft red winter dan titik lokasi pertumbuhannya di Amerika

Jenis white dan titik lokasi pertumbuhannya di Amerika

Jenis durum dan titik lokasi pertumbuhannya di Amerika

Tipe gandum

Tipe gandum  Soft red & Soft white

http://ilmubakery.blogspot.com/ 5/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Tipe gandum durum

Penampang gandum yang terdiri dari Endosperm, Bran, dan Germ

Penampang Butir gandum (tampak muka)

Penampang Butir gandum (tampak samping)

Penggilingan tepung  dan siklusnya :

http://ilmubakery.blogspot.com/ 6/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Sketsa denah pabrik  penggilingan tepung

Mesin Separator pemilah/pendeteksi metal/logam asing pada gandum

Sekrup , besi dan material logam hasil pemilahan mesin Separator

Mesin aspirator

http://ilmubakery.blogspot.com/ 7/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Mesin stoner pemilah/ pendeteksi kerikil batuan pada gandum

Material batu kerikil hasil pemilahan mesin stoner

Mesin scourer pemilah material non logam pada gandum

Material non logam kapas, jerami hasil pemilahan mesin Scourer

http://ilmubakery.blogspot.com/ 8/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Proses tempering

Denah wadah tempering

Denah tempering dan cleaning

Mesin first & second break

http://ilmubakery.blogspot.com/ 9/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Hasil jadi produk proses first & second break

Milling & sifting ( penggilingan dan penyaringan)

Mesin sifter ( Pengayak / penyaringan)

Siklus penggilingan dan penyaringan :

Beberapa produk hasil proses penggilingan dan penyaringan : 

http://ilmubakery.blogspot.com/ 10/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Produk awal

Produk kedua

Produk ketiga

Produk akhir

Tepung gandum utuh

http://ilmubakery.blogspot.com/ 11/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Hasil pemilahan tepung berdasarkan kadar protein gandum

Flour treatment (Penanganan akhir tepung)

Mesin Bleaching & maturing (pemutihan dan pematangan)

Proses packing ( pengepakan )

 pengiriman massal

Uji kimia dasar :

http://ilmubakery.blogspot.com/ 12/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
Tes kimia dasar meliputi:
* Moisture konten
* Ash konten
* Protein konten
* Wet gluten tes
* Falling number tes
* Flour color analysis

Moisture konten :
*Suhu yang rendah dalam pemanasan
*Jumlah kadar air

Metode uji moisture :
Sebuah contoh kecil dari tepung atau gandum (2­3 gram) ditimbang dan ditempatkan
dalam cawan kelembaban
Sampel dipanaskan pada 130 C dalam oven udara selama 1 jam
Sampel didinginkan sampai suhu kamar dan residu ditimbang

Test uji kelembaban

Hasil uji kelembaban :
Kadar air ditentukan dengan memanaskan sampel atau tepung gandum dalam oven udara
dan membandingkan bobot sampel sebelum dan setelah pemanasan
Jumlah penurunan berat badan adalah konten moiture
Moisture hasil konten dinyatakan sebagai persentase. Contoh dari kadar air gandum
adalah 12%

Mengapa hal ini penting :
Menentukan kadar air merupakan langkah awal yang penting dalam menganalisis kualitas
gandum atau tepung karena data ini digunakan untuk tes lain
Tepung pabrik mengatur kelembaban dalam gandum ke tingkat standar sebelum
penggilingan
Kadar air 14% umumnya digunakan sebagai faktor konversi untuk tes lain yang hasilnya
dipengaruhi oleh kadar air
Kelembaban juga merupakan indikator daya simpan gabah. Gandum atau tepung dengan
kadar air tinggi (lebih dari 14,5%) menarik jamur, bakteri, dan serangga, yang semuanya
menyebabkan penurunan mutu selama penyimpanan
Gandum atau tepung dengan kadar air rendah adalah lebih stabil selama penyimpanan
Kadar air dapat menjadi indikator profitabilitas di penggilingan
tepung dijual berat, gandum dibeli berat, dan air ditambahkan untuk mencapai tingkat
kelembaban standart sebelum penggilingan
Air tambah, yaitu lebih berat dan keuntungan yang diperoleh dari gandum
Gandum dengan kelembaban terlalu rendah, bagaimanapun, mungkin memerlukan
peralatan khusus atau proses sebelum penggilingan untuk mencapai tingkat kelembaban
standar

http://ilmubakery.blogspot.com/ 13/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
Ash konten :
*Suhu pembakaran yang tinggi
*Mineral ash konten

Metode tes Ash :
Contoh tepung atau gandum (3­5 gram) ditimbang dan ditempatkan di sebuah cangkir abu
Sampel dipanaskan pada 585 C dalam oven sampai abu weght adalah stabil (biasanya
semalam)
Residu didinginkan sampai suhu kamar dan kemudian ditimbang
Tes laboratorium  :
 

Hasil uji ash :
Ash konten ditentukan oleh insinerasi suhu tinggi dalam tungku meredam listrik
Ketika sampel dibakar dalam oven abu suhu tinggi mengusir kelembaban dan membakar
habis semua bahan organik (pati, protein, dan minyak), hanya menyisakan abu
Residu (abu) terdiri dari non­terbakar, mineral anorganik yang terkonsentrasi pada lapisan
bekatul
Hasil kadar abu untuk gandum atau tepung abu dinyatakan sebagai persentase dari berat
sampel awal: misalnya, abu 1,58% dari gandum atau tepung abu 0,52%
Gandum atau tepung abu biasanya dinyatakan secara umum dari kelembaban 14%

Kenapa ini penting :
Kadar abu dalam gandum dan tepung memiliki arti penting bagi penggilingan
pabrik perlu mengetahui kandungan mineral keseluruhan dari gandum untuk mencapai
tingkat abu yang diinginkan atau ditetapkan dalam tepung
karena abu terutama terkonsentrasi di dedak, abu konten dalam tepung merupakan
indikasi imbal hasil yang dapat diharapkan selama penggilingan
Kadar abu juga menunjukkan kinerja penggilingan dengan secara tidak langsung
mengungkapkan jumlah kontaminasi dalam tepung dedak
Abu di tepung dapat mempengaruhi Collor, memberikan warna yang lebih gelap untuk
produk jadi
beberapa produk khusus yang memerlukan panggilan khususnya tepung putih untuk kadar
abu rendah, sementara produk lainnya, seperti tepung gandum utuh, memiliki kadar abu
yang tinggi

Protein konten :
tinggi suhu pembakaran

http://ilmubakery.blogspot.com/ 14/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
tindakan kadar protein
pembakaran nitrogen analisis (CNA) adalah salah satu dari beberapa metode yang
digunakan untuk menentukan protein dalam tepung atau gandum

Metode tes protein :
Contoh tepung atau gandum (0,15­0,20 gram) ditimbang dan ditempatkan ke dalam
analisa protein CNA
Proses ini sepenuhnya otomatis dan mulai dengan menjatuhkan sampel ke dalam oven
panas di mana ia dibakar pada 952 C
Jumlah gas nitrogen dilepaskan selama pembakaran diukur dan formula diterapkan untuk
mengkonversi pengukuran ini untuk kadar protein dalam sampel

Tes laboratorium protein :

Hasil uji protein :
kandungan protein ditentukan melalui pembakaran suhu tinggi dalam analisa protein
karena protein adalah compund gandum utama yang mengandung nitrogen, kandungan
protein dapat ditentukan dengan mengukur jumlah nitrogen yang dilepaskan
Protein hasil konten dinyatakan sebagai persentase dari berat total sampel: misalnya, 10%
kadar protein secara kelembaban 12% untuk gandum atau 8,5% atas dasar kelembaban
14% untuk tepung

Kenapa ini penting :
kadar protein juga dapat dikaitkan dengan atribut produk jadi, seperti tekstur dan
penampilan
kandungan protein rendah yang diinginkan untuk produk garing atau tender, seperti
makanan ringan atau kue
kandungan protein tinggi yang diinginkan untuk produk dengan tekstur kenyal, seperti
panbread dan bagel
Bakers menggunakan hasil kadar protein untuk mengantisipasi penyerapan air dan waktu
adonan pengembangan proses dan produk, karena kandungan protein yang lebih tinggi
biasanya membutuhkan lebih banyak air dan waktu yang lebih lama pencampuran untuk
mencapai konsistensi adonan yang optimal
pembakaran analisis nitrogen (CNA) sering digunakan untuk mengembangkan kalibrasi
untuk metode protein lain, seperti transmisi inframerah dekat (NIRT) atau pantulan
inframerah dekat (NIRR)

http://ilmubakery.blogspot.com/ 15/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
Konten wet gluten :
*Pencuci gluten
*Penanganan konten wet gluten

Metode tes wet gluten :
A 10 gram sampel tepung atau gandum ditimbang dan ditempatkan ke dalam ruang cuci
glutomatic di atas layar poleyster
sampel dicampur dan dicuci dengan larutan garam 2% selama 5 menit
gluten basah akan dihapus dari ruang cuci, ditempatkan di pemegang centrifuge, dan
disentrifugasi
residu yang tertinggal pada bagian atas layar dan melalui layar ditimbang

Hasil tes wet gluten :

Konten gluten basah ditentukan dengan mencuci
tepung atau sampel tanah gandum dengan larutan garam
untuk menghilangkan pati dan terlarut lainnya dari
contoh
Residu yang tersisa setelah pencucian adalah basah
perekat
Selama sentrifugasi, gluten dipaksa melalui
saringan. Persentase gluten yang tersisa di
saringan didefinisikan sebagai Indeks Gluten, yang
indikasi kekuatan gluten
Sebuah indeks gluten yang tinggi menunjukkan gluten kuat 
Hasil gluten basah konten dinyatakan sebagai persentase atas dasar kelembaban 14%
misalnya, 35% untuk tinggi, protein gandum gluten kuat atau 23% untuk protein rendah,
gandum gluten lemah

Kenapa ini penting :
Tes gluten gandum yang menyediakan informasi kuantitas dan memperkirakan kualitas
gluten dalam sampel gandum atau tepung
gluten adalah bertanggung jawab untuk karakteristik elastisitas dan diperpanjang dari
adonan tepung
gluten basah mencerminkan kandungan protein dan merupakan spesifikasi tepung umum
diperlukan oleh pengguna akhir dalam industri makanan

Tes falling number :
*viskositas analisis
*mengukur efek dari kerusakan tunas 
Contoh 7­gram gandum atau tepung tanah adalah
ditimbang dan dikombinasikan dengan 25ml dari suling
air dalam tabung gelas jatuh dengan jumlah pengaduk
dan terguncang untuk membentuk bubur
Sebagai bubur dipanaskan dalam penangas air mendidih pada
100 ° C dan diaduk terus­menerus, pati gelatinizes
dan membentuk pasta tebal
Waktu yang diperlukan pengaduk untuk drop melalui
pasta dicatat sebagai jumlah nilai yang jatuh 
  

http://ilmubakery.blogspot.com/ 16/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
  

Hasil tes falling
number :
Instrumen jumlah jatuh menganalisis
viskositas dengan mengukur ketahanan suatu
tepung dan air paste ke pengaduk jatuh
Hasil jumlah Falling dicatat sebagai
Indeks aktivitas enzim dalam gandum atau tepung
sampel dan hasilnya dinyatakan dalam waktu
sebagai detik
Sejumlah jatuh tinggi (misalnya, di atas
300 detik) menunjukkan enzim minimal
aktivitas dan kualitas suara gandum atau tepung
Sejumlah jatuh rendah (misalnya, di bawah
250 detik) menunjukkan enzim substansial
aktivitas dan tumbuh­rusak gandum atau tepung 

Kenapa ini penting :
Tingkat pengukuran aktivitas enzim dengan uji fallingnumber mempengaruhi kualitas
produk
ragi dalam adonan roti, misalnya, membutuhkan gula untuk berkembang dengan baik dan
karena itu membutuhkan tingkat aktivitas enzim dalam adonan
Aktivitas enzim terlalu banyak, bagaimanapun, berarti bahwa terlalu banyak gula dan pati
terlalu sedikit yang hadir
sejak pati menyediakan struktur pendukung roti, terlalu banyak aktivitas menghasilkan
adonan lengket selama pemrosesan dan tekstur miskin dalam produk jadi
jika fallingnumber yang terlalu tinggi, enzim dapat ditambahkan ke tepung dalam berbagai
cara untuk mengkompensasi
jika fallingnumber yang terlalu rendah, enzim tidak dapat dihapus dari tepung atau
gandum, yang menghasilkan masalah serius yang membuat tepung tidak dapat digunakan 

Analisa warna tepung :
*Analisa warna
*Ukuran warna tepung
Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur warna tepung adalah Minolta kroma
tes meteran
Contoh tepung ditempatkan pada lampiran bahan granular
pengukuran dilakukan dan dicatat

Pengukuran warna tepung sesuai  standart : 

http://ilmubakery.blogspot.com/ 17/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Analisis hasil warna tepung :
warna tepung ditentukan dengan
mengukur putihnya sampel tepung
dengan Minolta kroma meteran
Hasil warna Tepung yang dilaporkan
dalam bentuk 3­dimensi nilai warna 

Kenapa ini penting : 
warna tepung sering mempengaruhi
warna dari produk jadi dan karena itu
salah satu spesifikasi tepung banyak
dibutuhkan oleh pengguna akhir
secara umum, tepung warna putih
terang yang lebih diinginkan untuk banyak produk

Tes kelayakan tepung :
*chemical test
*protein
*ash
*moisture
*wet gluten
*color grade
*enzyme activity
*starch damage  

Perubahan warna tepung sebagai akibat dari kerusakan pati, meningkatnya absorbsi air
,gula hasil 
fermentasi  meningkatkan berkurangnya adonan selama fermentasi

Tes fisik :
• Uji fisik meliputi:
­ Farinograph
­ Extensigraph
­ Alveograph
­ Amylograph 

Farinograph :
Pencatatan adonan dalam mixer
Pengukuran penyerapan air dalam adonan
kekuatan
 
Metode farinograph :
Sebuah sampel tepung dari 50 atau 300 gram pada
Dasar kelembaban 14% ditimbang dan ditempatkan
ke farinograph sesuai pencampuran mangkuk
Air dari buret yang ditambahkan tepung dan
dicampur untuk membentuk adonan
Sebagian adonan dicampur, farinograph membuat

http://ilmubakery.blogspot.com/ 18/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
catatan kurva pada kertas grafik 
Jumlah air yang ditambahkan (penyerapan)
mempengaruhi posisi kurva pada kertas grafik
Penguurangan air meningkat adonan tidak konsisten dan
kurva bergerak ke atas
Kurva berpusat pada­500 Brabender
Unit (BU) line 20 BU dengan menambahkan
jumlah yang tepat dari air dan berjalan sampai
kurva meninggalkan garis 500­BU

Hasil farinograph :
farinograph menentukan adonan dan gluten serta
mengukur ketahanan terhadap tindakan pencampuran 
Hasil Farinograph meliputi penyerapan,
waktu kedatangan, waktu stabilitas, waktu puncak,
waktu keberangkatan, dan pencampuran toleransi indeks

Evaluasi farinograph :
Penyerapan adonan terhadap air
ke pusat kurva farinograph pada 500Brabender
Hal ini berkaitan dengan jumlah air yang dibutuhkan
untuk tepung yang akan diolah optimal menjadi produk akhir
Penyerapan dinyatakan sebagai persentase

http://ilmubakery.blogspot.com/ 19/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Evaluasi Farinograph :
Peak time atau development time
adonan menunjukkan perkembangan waktu,
mulai saat air ditambahkan sampai
adonan mencapai kekentalan maksimum
Hal ini memberikan indikasi pencampuran optimal
waktu di bawah kondisi standar
Puncak Waktu atau Pengembangan Waktu adalah
dinyatakan dalam menit

Arrival Time adalah waktu ketika bagian atas kurva menyentuh garis 500­BU
Hal ini menunjukkan tingkat hidrasi tepung
(tingkat di mana air diambil oleh
tepung)
Arrival time dinyatakan dalam menit

Departure Time adalah waktu ketika bagian atas
kurva meninggalkan garis 500­BU
Hal ini menunjukkan waktu ketika adonan
mulai gugur dan merupakan
indikasi konsistensi adonan selama
pengolahan
Departure Time dinyatakan dalam menit

http://ilmubakery.blogspot.com/ 20/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Stability Time adalah perbedaan waktu
antara waktu kedatangan dan waktu keberangkatan
Ini menunjukkan waktu adonan mempertahankan
maksimum konsistensi dan adalah baik
indikasi kekuatan adonan
Stability Time dinyatakan dalam menit

Time to Breakdown adalah waktu dari awal
pencampuran sampai ada telah terjadi penurunan dari 30
BU dari waktu puncak
Pengukuran ini diambil dari pusat dari kurva menurun
Ini menunjukkan waktu adonan mulai
kerusakan dan merupakan indikasi yang baik dari  kekuatan adonan
Time to Breakdown dinyatakan dalam menit

Mixing Tolerance Index (MTI) adalah
selisih nilai BU di bagian atas
kurva pada saat puncak dan nilai di bagian atas
dari kurva 5 menit setelah puncak
Hal ini menunjukkan tingkat pelunakan
selama pencampuran
Mixing tolerance index dinyatakan dalam BU 

http://ilmubakery.blogspot.com/ 21/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Evaluasi farinograph :
Tepung rendah gluten memiliki:
­ Sebuah penyerapan air yang lebih rendah
­ Shorter puncak atau waktu pengembangan
­ Waktu yang lebih pendek stabilitas
­ Shorter waktu untuk rincian
­ Lebih MTI atau derajat selama pelunakan
percampuran
dari tepung gluten kuat

Mengapa ini penting :
Uji Farinograph adalah salah satu yang paling
umum digunakan tes kualitas tepung standar internasional
Hasilnya digunakan sebagai parameter dalam formulasi:
Untuk memperkirakan jumlah air yang dibutuhkan untuk membuat adonan
Untuk mengevaluasi efek dari pencampuran bahan pada sifat
Untuk mengevaluasi kebutuhan tepung campuran
Dan untuk memeriksa keseragaman tepung
Hasilnya juga digunakan untuk memprediksi pengolahan efek
Termasuk persyaratan campuran untuk adonan pengembangan
Toleransi ke lebih dari pencampuran
Dan konsistensi adonan selama produksi
Hasil Farinograph juga digunakan untuk
memprediksi tekstur produk jadi dan berkarakteristik:
Sebagai contoh, sifat adonan kuat pencampuran
terkait dengan tekstur perusahaan produk 

Extensigraph :
• Visco­elastis perekam
• Masa ketahanan adonan
 
Metode extensigraph :
Sebuah 300­gram tepung sampel pada 14%
dasar kelembaban dikombinasikan dengan garam
dicampur dalam farinograph untuk membentuk adonan
Setelah adonan beristirahat selama 5 menit, 
Sebuah sampel 150­gram adonan disiapkan dan
ditempatkan pada extensigraph bulat dan dibentuk menjadi bola 

http://ilmubakery.blogspot.com/ 22/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
Bola adonan akan diubah dari bentuknya
bulat dan berbentuk menjadi silinder
Silinder adonan ditempatkan ke dalam
extensigraph adonan cradle, 
extensigraph mencatat kurva pada grafik
kertas sewaktu tes dijalankan
Adonan yang sama dibentuk dan membentang
dua kali, pada 90 menit dan 135 menit 

Contoh terdapat pada gambar berikut :

Hasil extensigraph :
extensigraph menentukan resistensi
dan diperpanjang dari adonan dengan mengukur
gaya yang dibutuhkan untuk meregangkan adonan dengan hook sampai rusak
Extensigraph hasil akan mencakup ketahanan terhadap
ekstensi, diperpanjang, dan area di bawah kurva
Resistensi terhadap ekstensi adalah ukuran kekuatan adonan
Sebuah resistensi yang lebih tinggi untuk perpanjangan membutuhkan
lebih kekuatan untuk meregangkan adonan Perluasan menunjukkan jumlah
elastisitas dalam adonan dan kemampuannya untuk meregangkan tanpa melanggar

http://ilmubakery.blogspot.com/ 23/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
Referensi extensigraph : 

http://ilmubakery.blogspot.com/ 24/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

 MENGAPA INI PENTING?
Uji Extensigraph adalah salah satu yang paling
umum digunakan tes kualitas tepung standar internasional
Hasilnya digunakan sebagai parameter dalam formulasi:
Untuk mengevaluasi perilaku adonan karena fermentasi
Untuk mengevaluasi efek aditif pada adonan 
Untuk mengevaluasi kebutuhan tepung campuran
Dan untuk memeriksa keseragaman tepung
Hasilnya juga digunakan untuk memprediksi efek pengolahan
Termasuk stretchability adonan selama pengolahan
­ Toleransi untuk pengolahan lebih
­ Perilaku Adonan karena aditif
­ Dan adonan kinerja selama produksi

 Alveograph :
• Visco­elastis perekam
• mengukur kekuatan adonan
 
Metode alveograph :
Contoh 250 gram tepung dicampur
dengan larutan garam untuk membentuk adonan
Lima 4,5 cm roti adonan melingkar
dibentuk dan kemudian beristirahat di alveograph dalam
kompartemen suhu­diatur 25 ° C selama sekitar 20 menit
Setiap adonan patty diuji secara individual.
Para alveograph pukulan udara ke dalam adonan
patty, yang berkembang menjadi gelembung 
Tekanan di dalam gelembung dicatat
sebagai kurva pada kertas grafik

Proses kerja  terdapat pada gambar berikut : 

http://ilmubakery.blogspot.com/ 25/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 26/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 27/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 28/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 29/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 30/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Hasil Alveograph : 
alveograph menentukan gluten kekuatan adonan dengan membran adonan
Hasil meliputi Nilai p, L Nilai dan W nilai
Sebuah adonan kuat membutuhkan kekuatan lebih untuk
meniup dan resting gelembung (nilai yang lebih tinggi P)
Sebuah gelembung yang lebih besar berarti adonan bisa
meregang untuk membran yang sangat tipis 
Sebuah gelembung yang lebih besar menunjukkan adonan memiliki
lebih tinggi diperpanjang, yaitu kemampuannya untuk
peregangan sebelum melanggar (nilai L)
Sebuah gelembung yang lebih besar memerlukan lebih banyak kekuatan dan
akan memiliki area yang lebih besar di bawah kurva (W nilai)
Uji Alveograph memberikan hasil 
spesifikasi yang umum digunakan oleh tepung
pabrik dan prosesor untuk memastikan lebih
konsisten terhadap proses dan hasil produk
alveograph ini cocok untuk mengukur
karakteristik adonan gluten rendah

Amylograph :
• Viskositas analisis
• Pengukuran tepung pati
  
Amylograph :
Sebuah sampel dari 65 gram tepung dikombinasikan
dengan 450 ml air suling dan dicampur untuk membuat bubur
bubur tersebut diaduk sambil dipanaskan dalam
amylograph, dimulai pada 30 ° C dan
meningkat pada tingkat yang konstan 1,5 ° C per
menit sampai bubur mencapai 95 ° C
amylograph mencatat resistensi terhadap
aduk sebagai kurva viskositas pada kertas grafik

Proses kerja Amylograph : 

http://ilmubakery.blogspot.com/ 31/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 32/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Hasil Amylograph :
amylograph ini menganalisis viskositas dengan mengukur hambatan tepung dan
air lumpur dengan tindakan pengadukan pin atau dayung
Ketika bubur dipanaskan,  pati membengkak dan bubur menjadi pasta 
Sebuah bubur tebal memiliki ketahanan lebih 
selama pengadukan dan memiliki puncak kelekatan yang lebih tinggi
Secara umum, bubur tebal menunjukkan kurang
aktivitas enzim dan membuat produk yang lebih baik
Amylograph hasil meliputi viskositas puncak
 
Mengapa ini penting :
Uji Amylograph mengukur pati tepung
sifat dan aktivitas enzim yang mengalami kerusakan (alfa amilase
aktivitas enzim)
Sprouting dalam gandum, seperti ditunjukkan oleh tingginya
aktivitas enzim, dan menghasilkan adonan lengket yang
dapat menyebabkan masalah selama proses dan
menghasilkan produk dengan warna miskin dan lemah tekstur
Untuk produk mie Asia, tepung medium
untuk viskositas puncak tinggi lebih disukai karena
memberikan mie berkarakteristik tekstur yang lebih baik

Test panggang :

http://ilmubakery.blogspot.com/ 33/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Sample tepung dalam laboratorium penyimpanan :

Produk tes
• Panbread
• Hearthbread
• Flatbread
• Roti kukus asia
• Kue kering (cookies/biscuit)
• Sponge cake
• Pasta
• Mie asia
• Mie instant asia
 
Metode uji produk :
• Tergantung pada produk yang akan diuji
•  khusus sesuai permintaan pelanggan

Mengapa ini penting :
Menyediakan pengguna akhir dengan informasi tentang
tepung kualitas karakteristik
Memberikan informasi kepada produsen pada
kinerja pengolahan tepung
Memberikan informasi untuk mengevaluasi
kesesuaian tepung untuk produk ini
Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk
mengoptimalkan kondisi pengolahan sebelum
skala produksi komersial

  
Enam kelas gandum yang terdapat di amerika :

http://ilmubakery.blogspot.com/ 34/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 35/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 36/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 37/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

http://ilmubakery.blogspot.com/ 38/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

Produk­produk berbasis gandum : 

http://ilmubakery.blogspot.com/ 39/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

KUALITAS TEPUNG 
Kualitas tepung yang baik tergantung dari :
• Banyaknya kadar protein
• Kualitas protein
• Aktivitas enzyme
• Warna tepung bukan ASH
• Pengolahan dan penanganan yang baik

http://ilmubakery.blogspot.com/ 40/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

NON TEPUNG

selama  berabad­abad,  biji­bijian  kering  dan  akar  dari  berbagai  tumbuhan  telah  digiling
dan  digunakan  untuk  membuat  roti.  tepung  dan  makanan,  termasuk  yang  terbuat  dari
gandum,  oat,  barley,  dan  jagung.  Setiap  bibit  dari  biji  bervariasi  dalam  bentuk  dan
ukuran, tetapi semua memiliki struktur mirip dengan  kernel gandum 
dengan cara yang sama. Tepung ini menghasilkan roti dengan berbagai rasa, tekstur, dan
nilai gizi, tepung terigu, mempunyai kandungan gluten yang tinggi cocok untuk membuat
 roti, tepung  gluten  rendah  dan  tepung  nongluten  harus  dicampur  dengan  sedikitnya  50
persen  tepung  terigu  untuk  membuat  roti  mengembang,  tapi  penambahan  beberapa
sendok makan salah satu tepung akan memperdalam rasa roti

JENIS PADI­PADIAN UNTUK SEREAL :

Tanaman Rye

Tanaman Oat

Tanaman Barley

Tanaman Jagung

TEPUNG RENDAH GLUTEN DAN NON GLUTEN

Orang­orang yang tidak toleran terhadap gluten gandum atau tepung dapat menggunakan
tepung  ber  gluten  rendah  atau  nongluten  untuk  membuat  roti,  namun  karena  gluten
merupakan penting dan memberikan elastisitas adonan dan kekuatan agar memungkinkan
untuk  naik,  roti  yang  dibuat  secara  eksklusif  dengan  tepung  ditampilkan  di  sini  dan
sebaliknya  mungkin  memiliki  kepadatan,  tekstur  yang  gembur,  bila  digunakan  dalam
kombinasi  dengan  tepung  terigu,  tepung  ini  akan  memberikan  kontribusi  nilai  gizi
tambahan dan rasa pada roti

http://ilmubakery.blogspot.com/ 41/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

 Tepung spelt (spelt flour)
Tepung kaya nutrisi dengan rasa sedikit pedas, spelt rendah gluten, tetapi tinggi protein. ini
membuatnya menjadi tepung terigu bersubstitusi untuk dicerna dalam pembuatan roti dan
kadar gluten yang rendah.

 Tepung millet (millet flour)
Tepung millet rendah gluten, tapi sangat kaya protein, vitamin, dan  mineral,  dengan  rasa
khas manis, digunakan terutama dalam kombinasi dengan tepung terigu untuk roti

 Tepung beras merah (brown rice flour)
Digiling dari biji beras utuh, coklat tepung beras saya bebas gluten ketika dicampur dengan
tepung terigu, memberikan kontribusi tekstur kering dan rasa, manis pedas dari roti

 Tepung kentang (potato flour)
Tepung  ini  bebas  gluten  terbuat  dari  kentang    yang  matang,  dan  kering.  Digunakan
terutama  sebagai  pengental,  ketika  dikombinasikan  dengan  tepung  lain,  menghasilkan
remah roti yang bertekstur lembut.

http://ilmubakery.blogspot.com/ 42/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG

 Tepung buncis (chickpea flour)
Terbuat dari  buncis kering, tepung ini adalah bebas gluten. memberikan rasa kaya untuk
roti datar beragi dan hidangan gurih lainnya.

 Tepung quinoa (quinoa flour)
Quinoa  mengandung  lebih  banyak  protein  daripada  biji­bijian  lain  serta  semua  delapan
asam amino esensial.Tepung ini bebas gluten dan bila dicampur  dengan  tepung  gandum
merupakan sumber yang kaya nutrisi untuk sebuah roti.

Tepung jagung (cornmeal flour)
Paling umum digunakan di amerika untuk roti beragi  dan  tanpa  ragi  ,    tepung    ini  bebas
gluten dan dapat dikombinasikan dengan tepung terigu untuk membuat roti dengan tekstur
pasir kasar,  dan rasa jagung yang manis.

Tepung soba (buckwheat flour)
Tepung  soba  ditanam  dari  biji  tanaman  asli  rusia  yang  tidak  mirip  dengan  tanaman
gandum, dan bebas gluten, tepung coklat abu­abu ini memiliki rasa pahit yang khas
         

Flour mills ( pabrik penggilingan tepung yang terdapat di indonesia ):

Nama Perusahaan : PT Indofood Sukses Makmur, Tbk (
Bogasari flour mills )
Produk Utama :
Industri tepung terigu dan pati,makanan ternak, dedak
gandum, tepung pollard, macaroni dan tepung ubi
Status : PMDN
Alamat
Perusahaan : Sudirman Plaza, Indofood Tower Lt 27,
Jl. Jend.Sudirman kav. 70­71, Jakarta Selatan
Pabrik :

http://ilmubakery.blogspot.com/ 43/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
1.  Jl. Raya Cilincing No. 1 Tanjung Priok Jakarta Utara 14110
2.  Jl. Nilam Timur No. 16 Tanjung Perak Surabaya 60165

Tenaga Kerja : +/­ 3500 orang
Produksi :
Kapasitas Produksi (dalam MT)
Jakarta Factory
Tepung Terigu 2,450,250
Tepung Pollard 65,340
Dedak gandum 751,410
Pasta (macaroni) 55,800
Tepung Ubi 600
Surabaya Factory

Tepung Terigu : 1,169,928
Tepung Pollard : 57,997
Dedak gandum : 3,711,979
Pasta (macaroni) : ­
Tepung Ubi : ­

Investasi :
Jakarta : Rp. 846.948.000.000
Surabaya : Rp. 191.379.000.000
Izin Usaha :
No. 346/T/Industri/2004
No. 110/B.2/A.6/2004
No. 26/P­IVT/2007
No. 624/T/Industri/1999
No. 157/T/Industri/2000
No. 407/T/Industri/2004

  

   
Nama Perusahaan : PT Eastern Pearl Flur Mills
Produk Utama :
Tepung terigu, tepung industri, bran, pollard, pellet dan germ
Status : PMA
Alamat
Perusahaan : Plaza Lippo lt.6 Jl.Jend.Sudirman kav.25, Jakarta 12920
Pabrik : Jl.Hatta No.302, Makassar 90164, Sulawesi Selatan ­ Makasar
Tenaga Kerja : +/­ 594 orang
Produksi :
Kapasitas Produksi (dalam MT)
Tepung terigu : 810.000
Dedak gandum : 270.000
Investasi : Rp 497.608.700.000,­
   

   

http://ilmubakery.blogspot.com/ 44/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
Nama Perusahaan : PT Sriboga Raturaya
Produk Utama :
Industri Tepung Terigu dan makanan ternak
Status : PMDN
Alamat
Perusahaan  :  Plaza  Daniprisma  Lt.3,  Jl.  Sultan
Hasanuddin no. 47­48 Jakarta 12160
Pabrik : Jl. Deli 10, Tanjung Emas Semarang 50714
Produksi : 1,5 MT/ hari
                                                                     

Nama Perusahaan : PT Panganmas Inti Persada
Produk Utama :
Industri Tepung Terigu dan makanan ternak
Status : PMDN
Alamat
Perusahaan : Mega Kuningan E33 unit D.8, Jakarta Selatan
Pabrik : Jl. Laut Jawa, Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap Jawa
Tenaga Kerja : +/­ 345 orang
Produksi : 30.000 ton/ tahun
Investasi : Rp. 95.400.000.000,­
Izin Usaha :
347/T/Industri/1997
482/I/PMDN/1993
061/11.07/PB/X/2004/P
11.68.1.15.00316  NPWP
  

Nama Perusahaan : PT. Pundi Kencana
Produk Utama :
Pengolahan biji gandum menjadi tepung terigu yang berkualitas
Status : PMDN
Alamat
Kantor : Jl. Tanah Abang II/14, Jakarta Pusat Jakarta 10160
Pabrik : Jl. Raya Anyer KM 10, Cilegon Banten 42445
Profil :Di dalam pengelolaan pabrik, kami menerapkan manajemen secara professional
dan memberikan perhatian terhadap mutu produk melalui pengawasan yang ketat, serta
didukung oleh teknologi dan pengalaman dalam industri tepung terigu. Kami berkomitmen
untuk aktif berpartisipasi dalam pengadaan kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia
dengan mengedepankan hasil produk dan pelayanan yang berkualitas dan konsisten
secara berkesinambungan.

http://ilmubakery.blogspot.com/ 45/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
Nama Perusahaan : PT. Cerestar Flour Mills
Produk Utama :
Falcon Hijau, Falcon Merah, Falcon Jingga, Falcon Biru
Pemegang Saham: PT. Adams Capitol & Second Bridge Pte. Ltd
Alamat
Perusahaan : Jl. Jawa Kav. A2, Kiec 2 Cilegon 42435 ­ Banten
Pabrik : Jl. Jawa Kav. A2, Kiec 2 Cilegon 42435 ­ Banten
Tenaga Kerja : ... orang
Produksi :
Kapasitas Produksi (dalam MT)
Kapasitas Produksi : 500 MT/Hari
Kapasitas Penggilingan Gandum : 500 MT/Hari
Investasi : US$ 23.000.000
   

Nama Perusahaan : PT Lumbung Nasional Flour Mill
Produk Utama :
Jade, Agate, Torpedo, Topaz, Sungai, Kerang, Bujur Sangkar, Onyx, Zircon, Cemara
Pemegang Saham : White Pearl, Andry Pribadi & Wilson Pribadi
Alamat
Kantor : Jl. Ir. H. Juanda III No.6 Jakarta Pusat
Pabrik : Jl. Selayar Blok D­9 Kawasan Industri MM2100 Cibitung Bekasi
Tenaga Kerja : 380 orang
Kapasitas Produksi : 1.100 Ton/Hari
Kapasitas Penggilingan Gandum : 1.100 Ton/Hari
Nilai Asset : USD 43,757,339.57
   

Nama Perusahaan : PT. Berkat Indah Gemilang
Produk Utama : Mustafa, Swordfish
Pemegang Saham : Bambang Soemardi
Alamat
Perusahaan : Jl. Manis Raya No. 10 Kawasan Industri Manis, Desa Kadu Kec.
Curug ­ Tangerang
Pabrik : Jl. Manis Raya No. 10 Kawasan Industri Manis, Desa Kadu Kec.
Curug ­ Tangerang
Tenaga Kerja : 120 orang
Produksi :
Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi : 215 TON/Hari

http://ilmubakery.blogspot.com/ 46/47
8/15/2015 PROSES PENGOLAHAN GANDUM MENJADI TEPUNG
Kapasitas Penggilingan Gandum : 300 TON/Hari
Investasi : Rp. 46.681.593.863,­

Diposkan oleh Risang indrayanto di 23.15  Tidak ada komentar: 

+1   Rekomendasikan ini di Google

Beranda

Langganan: Entri (Atom)

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

http://ilmubakery.blogspot.com/ 47/47

Anda mungkin juga menyukai