Anda di halaman 1dari 4

EVOLUSI MAKANAN

SOSIO BUDAYA

Makanan dan cara mendapatkan makanan


Makanan dan cara mendapatkan makanan Pada awalnya manusia tidak begitu
mempermasalahkan rasa dari makanan. Mereka cukup mengunyah mentah-mentah daging
maupun tumbuhan yang didapat. Dalam buku The Origin of Humankind (2003) karya
Richard Leakey, manusia Australopithecus menjadi awal peradaban manusia yang hidup
berdampingan dengan kera. Mereka memakan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhannya.
Hal ini terlihat dari struktur gigi, di mana bentuk gigi graham tidak mirip kera yang tidak
rapi. Gigi mereka cocok untuk mengunyah tanaman. Menjelang 2,5 juta tahun yang lalu,
muncul spesies manusia lainnya dengan otak yang lebih besar dan struktur gigi yang
berubah.

Dilihat dari struktur gigi yang berubah muncul kombinasi tumbuhan dan daging yang
dikonsumsi. Selain itu juga ditemukan beberapa alat dari batu yang mulai berubah.
Dituliskan Richard, memasuki masa paleotik, manusia mulai menggunakan alat batu dan
menggantungkan hidupnya dengan hewan buruan. Manusia suka makan daging

Semakin berjalannya waktu, Homo neanderthalensis merupakan manusia yang lebih banyak
makan daging hewan. Hal ini karena wilayahnya jarang terdapat tumbuhan. Hewan yang
sering menjadi buruan mereka adalah rusa, banteng, kerbau gajah, kuda sungai, kambing,
beruang, dan masih banyak lainnya. Mereka juga mengonsumsi madu dan larva yang
dihasilkan oleh hewan. Homo erectus menjadi spesies manusia pertama yang menggunakan
api. Saat sudah menemukan api, mereka mulai menggunakannya untuk makan daging.
Sehingga makan daging lebih mudah.

Perubahan pola dan cara makan kembali berubah di periode yang lebih modern disebut
mesolitik. Mereka mulai memelihara hewan, diawali dari anjing, kemudian sapi, kuda,
keledai, kambing, babi, kucing, dan unggas. Dengan kebiasaan ternak, mereka lebih
dominan mengonsumsi daging. Bahkan spesies tersebut sudah mengenal susu. Pada masa
Neolitik, manusia semakin banyak mengonsumsi tumbuhan. Ini didukung pertanian yang
mulai dilakukan. Mereka rajin makan gandum dan beras. Bahkan beberapa dari mereka
sudah mulai membuat bubur, roti, nasi, bir, dan arak. Cara memilih makanan Manusia
memiliki lima indra pada tubuh. Saat makan biasnaya kita menggunakan indra perasa dan
indra penciuman. Pada zama manusia purba, kedua indra tersebut sangat kuat. Sehingga bisa
menentukan makanan atau minuman apa yang aman untuk dikonsumsi. Baca juga: Jenis
Manusia Purba yang Ditemukan di Bumiayu Sama dengan di Sangiran Misalnya, jika ada
buah-buahan dengan kadar gula tinggi seperti beri, mereka akan memakan dalam jumlah
yang banyak. Sebaliknya, jika ada makanan atau buah yang pahit mereka akan
menghindarinya. Manusia purba juga memiliki naluri yang sangat kuat. Sehingga bisa
memilih makanan atau minuman yang aman dikonsumsi. Mampu menyimpan makanan
tanpa kulkas Dilansir dari Kompas.com, kebiasaan menyimpan makanan ternyata sudah
terjadi sejak 420 ribu tahun yang lalu. Hal ini ditemukan di sebuah gua di Israel. Baca juga:
Ahli Percaya, Cara Simpanse Belajar Menggali Tanah Mirip Manusia Purba Dalam
penelitian tersebut terungkap manusia purba menyimpan sumsum tulang sehingga mereka
bisa memakan di lain waktu. Selain itu juga ditemukan kebiasaan manusia purba yang
menyimpan makanan di antara tumpukan es ketika musim dingin atau salju. Diawali dengan
mengisi lubang-lubang dengan salju dan menyimpan makanan mereka di dalamnya.
Berkembang secara modern, mereka membuat sebuah ruangan yang bagian bawahnya diisi
dengan es. Kemudian di bagian atas mereka mulai menempatkan makanan yang ingin
diawetkan.

Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)

Alat yang tersedia pada zaman ini masih sangat sederhana. Batu yang dipakai alat pun masih
berbentuk kasa. Beberapa contoh alat-alat yang dijumpai pada zaman ini seperti kapak
genggam yang digunakan untuk memotong. Tidak hanya itu alat tersebut juga digunakan
untuk menggali dan menguliti binatang.disebut dengan istilah atau nama kapak genggam
karena jika dilihat dari wujudnya hampir sama dengan kapak. Akan tetapi kapak genggam
ini tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara menggenggam.Jika dilihat dari
bentuknya, nenek moyang kita membuat alat ini dengan cara memangkas salah satu sisi
batu.  Pada salah satu sisinya dibuat lebih tajam dan pada sisi yang lainnya dibiarkan apa
adanya. Nenek moyang kita menggunakan kapak genggam ini untuk membuat dan menggali
umbi.

Alat-alat zaman batu tua yang banyak dijumpai yaitu alat-alat yang terbuat dari tulang
binatang. Perlu diketahui bahwa alat yang satu ini termasuk hasil dari kebudayaan
Ngandong. Kebanyakan alat yang dijumpai dalam bentuk alat penusuk dan ujung tombak.
Fungsi utama dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan juga keladi dari dalam tanah

Zaman mesolitikum

zaman batu madya atau tengah Berasal dari bahasa YunaniMesos = tengahlithos =
batuZaman batu madya ini adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia,
antara paleolitik ( zaman batu tua ) dan neolitik ( zaman batu muda ).Istilah ini
diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya “Zaman Prasejarah” yang diterbitkan
tahun 1865.
Kehidupan Zaman MesolitikumMereka masih memenuhi kebutuhan keseharian dengan
mengumpulkan makanan dan juga berburu.Sehingga di lokasi tersebut banyak ditemukan
peninggalan kebudayaan manusia pada zaman itu.Tapi, pada zaman ini manusia lebih cerdas
dibandingkan dengan para pendahulunya.1 5 4 3 2Mereka sudah mulai menetap dan
membangun tempat tinggal yang semi nomaden dan mulai bercocok tanam meski dengan
cara yang sederhana.Lokasi yang mereka tempati umumnya di tepi pantai
(kjokkenmoddinger) dan goa-goa ( abris sous roche ).

Manusia purba pada zaman ini masih menggunakan alat-alat yang terbuat dari tulang dan
tanduk hewan untuk digunakan sehari-hari. 7 6 9 8Benda-benda hasil budaya mesolitikum
yang ditemukan, diantaranya adalah kapak genggam Sumatera, flake di daerah Toala, alat
dari bahan tulang di Sampung.Alat-alat pada zaman mesolitikum banyak ditemukan di pulau
Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara bagian timur.Manusia yang hidup di zaman batu
tengah ini sudah mempunyai kemampuan untuk membuat gerabah dari bahan tanah liat.

 Ciri-ciri Zaman Mesolitikum

Sudah tidak lagi nomaden atau sudah mempunyai tempat tinggal yang semi permanen
seperti di goa dan di pantai.Sudah mempunyai kemampuan untuk bercocok tanam walaupun
masih menggunakan cara yang sederhana.Sudah bisa membuat kerajinan dari gerabah.Masih
melakukan food gathering ( mengumpulkan makanan )Alat-alat yang dihasilkan, yaitu alat-
alat yang terbuat dari batu dan masih kasar. Ditemukan sampah dapur yang disebut
kjokkenmoddinger.

Zaman Batu Muda (Neolitikum)


Masyarakat masa neolitik mulai menunjukkan tanda-tanda cara hidup menetap di suatu
tempat, berkelompok membentuk perkampungan-perkampungan kecil. Di masa ini
kelompok manusia sudah lebih besar, karena pertanian dan peternakan dapat memberi
makanpenduduk dalam jumlah yang lebih besar. Masyarakat mulai mengembangkan peng-
hidupan baru berupa kegiatan bercocok tanam sederhana dengan sistem slash and burn, atau
terjadi perubahan dari food gatheringke food producing. Cara mengolah makanan juga
makin beragam. Manusia tak lagi mengonsumsi makanan mentah. Tak juga cuma dibakar
atau dipanaskan di atas batu. Mereka sudah mengenal cara merebus dan memanggang.
Bahan makanan mereka awetkan dengan dijemur, disalai, diasinkan, dan dibumbui. Mereka
pun mulai mencampur bahan-bahan makanan.
Zaman Logam
Orang sudah mengenal teknik melebur logam dan mencetaknya menjadi peralatan. Teknik
pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan
dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Banyak alat alat logam
pendukung dalam memasak, dalam pengelolahan makanan tidak hanya di bakar saja namun
juga mengalami proses merebus, memanggang dan lain sebagainya.
Zaman Abad Pertengahan

- Orang abad pertengahan suka susu almond Pada zaman dulu, susu almond disukai
karena dianggap lebih praktis dan bisa disimpan lebih lama. Bahkan, nyaris semua buku
menu dari abad pertengahan akan memakai susu almond.

- Sudah ada makanan cepat saji Bedanya, makanan cepat saji zaman dulu tidak
semenarik sekarang. Alih-alih, yang disebut makanan cepat saji adalah pancake, pai
daging, dan wafel. Parahnya lagi, makanan cepat saji saat itu disebut tidak sehat karena
daging untuk pai kadang diambil dari bangkai kelinci atau angsa.

- Buah dan sayuran mentah dianggap berbahaya Di zaman sekarang, memakan buah
dan sayuran tanpa dimasak dianggap sehat. Bahkan, salad pun menjadi salah satu kuliner
favorit banyak orang. Namun, di tahun 1500-an, buah dan sayuran mentah dianggap
sebagai penyebab penyakit. Baik buah dan sayuran harus dimasak lebih dulu sebelum
disajikan untuk dimakan.

- Sarapan adalah untuk orang rakus Menurut pendeta bernama Thomas Aquinas, makan
sarapan dianggap sebagai jalan menuju kerakusan dan dosa. Dengan kata lain, sarapan
adalah bentuk penghinaan baik kepada Tuhan dan diri sendiri. Sebagai gantinya, orang
abad pertengahan akan melewati sarapan, makan siang yang ringan, kemudian makan
berat di saat malam.

Anda mungkin juga menyukai