Kehidupan Manusia Purba pada masa bercocok tanam kadang lebih di kenal dengan bahasa
inggris yakni Food Producing, Setelah berlangsungnya kehidupan masa berburu dan meramu
lambat laun pola pikir manusia purba pun berubah, dari yang dahulunya Food Gathering atau
yang di kenal dengan Proses Mengumpulkan makanan mengalami perubahan pola hidup
menjadi Food Producing atau penghasil makanan. Lalu manusia purba melakukan kegiatan
Pertanian dan Juga perternakan setelah mereka tinggal di kampung kecil yang biasanya dekat
dengan Sumber air. Manusia purba pada saat itu sudah tidak lagi hidup dengan cara
berpindah-pindah tempat, akan tetapi sudah mulai menetap(Semi Nomaden). Masyarakat
purba pertanian ini di perkirakan oleh para ahli Muncul pada zaman Mesolitikum dan
manusia pendukungnya merupakan homo sapiens yang berasal dari rumpun proto melayu
yang terlah bermigrasi atau pindah di indonesia. Sistem irigrasi ladang mereka masih
sangatlah sederhana dan juga masih bergantung dari kesuburan tanah dan air hujan. bila tanah
pertanian sudah di anggap tidak subur maka mereka akan mencari tempat yang masih subur
untuk melakukan pertanian. Tradisi seperti ini masih banyak kita jumpai sampai saat ini di
Indonesia, seperti contoh nya di wilayah pedalaman sumatra, kalimantan dan juga papua.
Dari kampung kampung kecil itulah kemudian lambat laun terbentuklah desa-desa yang
masih sangat sederhana dengan pertanian sebagai basis perekonomianya. pada masa ini sudah
adanya pemimpin yang di pilih untuk memimpin suatu desa tersebut, pemimpin pada masa
itu biasanya di pilih berdasarkan kekuatan Fisik, kewibawaan dan juga di segani serta
mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah dengan baik. pada masa bercocok
tanam tingkat lanjut manusia purba yang sebelumnya masih semi-menetap sudah berubah
menjadi menetap(sedenter), tinggal berkelompok dii suatu tempat menyerupai kampung dan
mempunyai kemampuan untuk membuat peralatan untuk menggosok-gosok sampai halus
alat-alat yang di buatnya dari batu. Mereka juga sudah memiliki kemampuan untuk membuat
tembikar dan juga tentun yang sudah semakin maju. Sebagian penemuan tembikar oleh para
ahli, jika tembikar atau gerabah pada beberapa tempat di gunakan sebagai bekal kubur, an
juga sebagian lagi di temukan warna hitam bekas api di bagian bawah tembikar, hal ini tentu
saja menunjukan bahwa manusia purba pada masa itu suah mengenal memasak makanan
dengan menggunakan tembikar.
Sementara itu alat-alat batu pada masa itu yang sering di gunakan pada masa itu adalah
beliung persegi, belincung. Beliung persegi di gunakan untuk melubangi kayu dan membuat
ukiran. para ahli memperkirakan bahwa belincung di gunakan untuk membuat perahu dari
batang pohon. tiga alat tersebut di temukan di situs buni bekasi, Jawa Barat.
Di akhir masa Manusia purba juga terlihat sudah ada kepercayaan terhadap kekuatan yang
melebihi kekuatan manusia, mereka sudah percaya terhadap hal-hal ghaib ataupun Roh-roh
orang yang telah meinggal dunia bisa mempengaruhi kehidupan mereka. hal ini dapat kita
lihat dari posisi tengkorak yang menghadap ke suatu Gunung di dekat makan tersebut,
Manusia purba pada saat itu percaya bahwa gunung di anggap sebagai tempat tinggal para
roh, agar roh-roh atau kekuatan tersebut melindungi mereka dan tidak mendatangkan bahaya
mereka melakukan peroses pemujaan atau upacara.
Manusia Purba pada masa itu juga telah membuat bangunan-bangunan besar di tempat-
tempat yang di yakini sebagai tempat tinggal Roh, Misalnya di Gunung Gunung atau di
Daratan Tinggi.
TUGAS SEJARAH TERHADAP MANUSIA
PURBA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
1. Ketua : Regita
2. Moderator : Yudha Pratama
3. Notulen : Choirun nisa
4. Pemakalah : Agus Rifani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Manusia Purba............................................................................................. 2
2.2. Jenis-jenis Manusia Purba ........................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 15
3.2 Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
purba. Tanah air kita sudah dihuni manusia sejak jutaan tahun yang lalu.
jutaan tahun yang lalu terutama di Pulau Jawa. Manusia purba adalah
2. Pithecanthropus
Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia
purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri
berarti manusia kera yang berjalan tegak.Fosil Pithecanthropus berasal dari
Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan Mereka sudah memakan segala, tetapi makanannya
belum dimasak. Terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di
Indonesia, yaitu Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus
mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis. Berdasarkan pengukuran umur
lapisan tanah, fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia mempunyai
umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000 sampai 1 juta tahun yang lalu.
1. Pithecanthropus erectus, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di
sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa Tengah. Mereka hidup
sekitar
satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus
berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat pengunyah yang kuat. Volume
otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume otak manusia modern lebih dari
1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc. (Pithecanthropus erectus)
2. Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan Pithecanthropus
robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh Von Koeningswald pada
tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Temuan tersebut berupa fosil anak-anak
berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25
juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis berbadan tegap, mukanya
menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
3. Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua tempat terpisah oleh Von
Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran antara tahun 1931-
1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering.
Ciri-ciri Pithecanthropus :
· Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm.
· Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus.
· Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.
· Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
· Hidung lebar dan tidak berdagu.
· Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar.
· Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah)
disebut manusia purba. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi
pada zaman prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal
tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak.
Jenis-jenis manusia purba dibedakan dari zamannya yaitu
zaman palaeolitikum, zaman mezolitikum, zaman neolitikum, zaman
megalitikum, zaman logam dibagi menjadi 2 zaman yaitu zaman perunggu
dan zaman besi. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di
wilayah Indonesia Meganthropus Paleojavanicus yaitumanusia purba
bertubuh besar tertua di Jawa danPithecanthrophus adalah manusia kera
yang berjalan tegak.
Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk
tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat
seperti manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan
hidupnya mengembara. Jenis kaum Homo Sapiens yang ditemukan di
Indonesia ada 2 yaitu:
1. Homo Soloensis
2. Homo Wajakensis
Hasil kebudayaan Homo sapiens adalah perkakas yang
terbuat dari batu dan zaman manusia mempergunakan perkakas dari batu
disebut Zaman Batu. Zaman batu terbagi dua tahap, yaitu: Zaman Batu
Tua (paleolithikum) dan Zaman Batu Baru (Neolithikum).
3.2 Saran
Diharapkan agar masyarakat dapat memahami maksud dari makalah ini
dan bisa menambah pengetahuan dan wawasan tentang kehidupan
manusia purba pada zaman dahulu.