A. Pengertian Mutasi
1
Mutasi menghasilkan kelainan dalam kolam gen, dan mutasi yang
tidak diingini (atau melemahkan) akan disingkirkan dari kolam gen melalui
pilihan semulajadi, sementara yang lebih baik (membawa kebaikan atau
kelebihan) cenderung untuk terhimpun, menghasilkan pertukaran evolusi.
Sebagai contoh, rama-rama mungkin menghasilkan keturunan dengan mutasi
baru yang disebabkan ultra ungu dari matahari. Dalam kebanyakan kes,
mutasi ini tidak bagus kerana tiada tujuan bagi pertukaran sedemikian pada
tahap selular. Bagaimanapun, kadang-kala mutasi mungkin menukarkan ,
katakan, warna rama-rama, menyebabkan ia sukar bagi pemangsa melihat
akan dia; ini merupakan kelebihan dan peluang bagi rama-rama terus hidup
dan menghasilkan keturunannya adalah lebih baik, dan menurut peredaran
masa jumlah rama-rama dengan mutasi sebegini mungkin membentuk
sebahagian besar spesies ini.
2
dan pengawet buatan yang berada pada makanan dalam jumlah
tertentu juga dapat berpengaruh terhadap terbentuknya sel-sel kanker.
b. Mutasi Germinal
Mutasi ini terjadi pada sel-sel gamet dan memiliki sifat dapat
diwariskan. Mutasi germinal dapat dialami oleh gen-gen yang terdapat
pada kromosom autosomal yang disebut dengan mutasi autosomal.
Hasil mutasi autosomal dapat berupa mutasi dominan atau mutasi
resesif. Mutasi germinal juga dapat terjadi pada kromosom kelamin
yang disebut dengan mutasi tertaut kelamin.
3
kehilangan bentuknya yang normal dan berubah menjadi bentuk
sabit. Strukturnya dapat Anda lihat pada gambar berikut ini.
2) Kaki pendek pada domba Ancon
Penemuan domba ini dilaporkan oleh Seth Wright. Peristiwa ini
bersifat menurun.
3) Albinisme
Albinisme merupakan suatu kondisi pada tubuh seseorang yang
kekurangan pigmen kulit, sehingga kulit menjadi lebih terang.
4) Hidrosefalus
Kelainan ini merupakan pembesaran kepala karena
menumpuknya cairan di bagian kepala.
5) Diabetes melitus (kencing manis)
6) Warna pada mata Drosophilla melanogaster
7) Warna pada biji jagung dan kacang ercis
Apabila diamati, sifat-sifat yang diwariskan oleh mutan alam ini
umumnya bersifat resesif dan merugikan bagi mutan sendiri atau
keturunannya. Biasanya mutan tidak dapat bertahan hidup, tetapi jika
ada yang hidup, hal itu disebabkan mutan dapat beradaptasi dengan
lingkungannya kemudian menjadi varietas baru.
b. Mutasi Buatan
Mutasi buatan adalah mutasi yang terjadi akibat campur tangan
manusia. Mutasi buatan ini memang sengaja dibuat oleh manusia
untuk suatu kepentingan tertentu dan diambil manfaatnya. Mutasi
buatan ini merupakan awal dari lahirnya rekayasa genetika dalam
bidang bioteknologi. Mutasi buatan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain pemakaian bahan radioaktif untuk memperoleh bibit
unggul, penggunaan radiasi peng-ion, pemakaian bahan kolkisin, dan
penggunaan sinar X.
Peristiwa mutasi buatan ini dapat ditemui pada kehidupan
sehari-hari, misalnya:
1) Penemuan padi Atomita I dan Atomita II;
2) Tanaman gandum dapat berbunga dan berbuah lebih cepat;
3) Teknik jantan Mendel dalam metode pemberantasan hama;
4) Warna warni pada bunga rose antara lain kuning, ungu, oranye,
dan lain-lain;
5) Dihasilkannya buah semangka dan tomat tanpa biji,
Macam-macam mutasi buatan tersebut merupakan mutasi yang
menguntungkan bagi manusia.
4
4. Macam Macam Mutasi Berdasarkan Materi Genetisnya
Berdasarkan materi genetisnya, mutasi dapat dibedakan ats mutasi
gen dan mutasi kromosom
a. Mutasi Gen ( Mutasi Titik )
Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi akibat perubahan pada
satu pasang basa DNA suatu gen. Perubahan pasangan basa tersebut
dapat terjadinya perubahan kodon pada RNAd yang dibentuk oleh gen
tersebut.
Mekanisme mutasi titik ada dua, yaitu subtitusi pasangan basa
dan perubahan jumlah pasangan basa .
1) Subtitusi pasangan basa
Subtitusi pasangan basa adalah pergantian satu pasangan
nukleotida oleh pasangan nukleotida yang lain. Subtitusi
tersebut terdiri atas dua kategori, yaitu sebagai berikut.
a) Transisi, yaitu penggantian satu basa purin ( adenine
atau guanine ) oleh basa purin yang lain atau
penggantian basa pirimidin ( timin atau sitosin ) oleh
basa pirimidin yang lain.
b) Transversi, yaitu penggantian basa purin oleh pirimidin
atau sebaliknya.
5
RNAd : GSU UUA AAU AAU ASU AGU UAA U
Polipeptida : Ala Leu Asn Asn Thr Ser Stop
a) Aneuploid
Aneuploid adalah penambahan atau pengurangan satu
atau beberapa kromosom pada ploid ( genom ) sehingga
kandungan kromosom di dalam nucleus bukan merupaka
kelipatan dari jumlah kromosom haploidnya. Kasus
aneuploid yang paling banyak dijumpai adalah
penambahan atau pengurangan satu kromosom .
(1) Penambahan satu kromosom ( 2n + 1 ), disebut
Trisomi. Berarti, di dalam nucleus terdapat satu
nomor kromosom dengan tiga homolog,
sedangkan nomor yang lain tetap mengandung
dua kromosom.
(2) Pengurangan satu kromosom ( 2n- 1 ), disebut
Monosomi.Berarti, ada satu kromosom tanpa
pasangan homolog
b) Euploid
Euploid adalah perubahan jumlah kromosom
pada tingkat ploidi atau genom. Muatan memiliki lebih
dari dua perangkat kromosom yang lengkap. Jumlah
kromosom makhluk hidup euploid merupakan kelipatan
dari jumlah kromosom pada satu genom. Misalnya, n
adalah jumlah karomosom haploid, euploidnya mungkin
berjumlah kromosom n ( monoploid ), 2n ( diploid ), 3n
( triploid ), dan 4n ( tetraploid ).
Peristiwa alami poliploid pada hewan sangat
jarang terjadi. Slah satu hewan yang mengalami
6
poliploid adalah lebah.Perbedaan pada tingkat ploid
yang ditemukan pada lebah madu menunjukkan bahwa
jantan adalah monoploid, sedangkan betina diploid. Jika
makhluk diploid dianggap sebagai makhluk normal ( liar
), maka makhluk euploid lain merupakan hasil mutasi
diploid. Pengurangan kromosom dari diploid akan
menghasilkan poliploid.
2) Perubahan Struktur Kromosom
Kerusakan pada sebuah kromosom dapat menimbulkan
ketidakteraturan susunan gen. Perubahan struktur kromosom
terdiri ats delesi, duplikasi, inverasi, dan trnslokasi
a) Delesi
Delesi adalah mutasi yang disebabkan oleh
hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan.
Rangkaian nukleotida yang hilang dapat mencapai
ribuan, bahkan ratusan basa. Delesi dapat menyebabkan
perubahan gen atau hilangnya satu atau beberapa gen
dari kromosom akibat besarnya ukuran rangkaian
nukleotida yang hilang.
Kebalikan dari proses delesi adalah penyisipan
gen, yaitu penambahan serangkaian basa ke dalam
kromiosom. Delesi dan penyisipan gen dapat terjadi
akibat penyimpangan dalam proses rekombinasi atau
akibat faktor luar yang merusak DNA, misalnya radiasi.
Kedua proses tersebut dapat berlangsung di bagian
ujung kromosom atau di bagian tengah.
b) Duplikasi
Duplikasi adalah mutasi yang terjadi akibat
penambahan ruas kromosom atau gen dengan ruas yang
telah ada sebelumnya. Duplikasi menyebabkan
pengulangan ruas-ruas DNA dengan runtunan basa yang
sama sehingga kromosom muatan menjadi lebih panjang
dibandingkan kromosom liar.
c) Inversi
Inversi adalah penataan kembali struktur
kromosom melalui pemutaran arah suatu ruas
kromosom. Inversi menyebabkan kromosom muatan
memiliki ruas yang runtunan basanya merupakan
kebalikan dari runtunan basa kromosom liar.
7
d) Translokasi
Translokasi adalah mutasi yang terjadi akibat
perpindahan ruas DNa ke tempat yang baru.
Perpindahan terasebut dapat twerjadi pada satu
kromosom atau antarkromosom yang berbeda
( nonhomolog ). Translokasi yang terjadi di antara dua
kromosom dapat terjadi secara resiprok atau
penggabungan dua kromosom