Anda di halaman 1dari 21

ISTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH MALL BOEMI KEDATON

(Tugas Akhir Rekayasa Pengolahan Limbah)

Kelompok 1 dan 2 :

Agata Desinta Yoanma 1714071014


Alief Ramdhany Aulia 1714071046
Dhea Arsita 1714071010
Erine Astaning Savitri 1714071012
Giantara Yuga Pratama 1614071012
Muhammad Pijar 1754071008
M Yasir Arafat 1654071021
Nurul Uswatun Khasanah 1714071018
Putri Ayu Febriani 1714071010
Taufiq Bramayuda 1614071015
Lutfi Wisnu Wijaya 1714071028

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istalasi Pengolahan Air Limbah adalah suatu perangkat peralatan teknik beserta
perlengkapannya yang memproses atau mengolah cairan sisa proses produksi
pabrik, sehingga cairan tersebut layak dibuang ke lingkungan. Banyak limbah cair
maupun yang lainnya yang sengaja di buang tanpa di olah terlebih dahulu. Hal ini
sangat merugikan masyarakat dan juga lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya
pengolahan yang spesifik untuk mengurangi pencemaran lingkungan karena
limbah dari prabik-prabik kecil maupun prabik-prabik yang sudah maju. Dengan
pembuatan IPAL yang sederhana dan cukup efisien ini diharapkan mampu
mengolah limbah dengan baik dan pada akhirnya dapat mengurangi pencemaran
lingkungan.

Keberadaan pengolahan air limbah ini memang sudah ada di perusahaan-


perusahaan besar maupun kecil. Tetapi tidak semua perusahaan memiliki IPAL.
Padahal setiap usaha kecil maupun besar akan tetap menghasilkan limbah yang
kalau tidak di olah akan mencemari lingkungan. Limbah cair adalah segala jenis
limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buanga lain yang
tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air. Limbah cair dapat
diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu limbar cair domestik, yaitu limbah cair
hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan,
perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen
sisa cucian, air sabun, dan air tinja. Sedangkan limbah cair industry yaitu limbah
cair hasil buangan industri. Contoh limbah cair industri adalah air sisa cucian
daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa
pewarnaan kain atau bahan dari industri tekstil.
Air limbah yang mengandung bahan organik dapat membusuk atau
terdegradasioleh mikroorganisme sehingga bila dibuang ke badan air akan
meningkatkan populasi mikroorganisme, sehingga akan menaikkan kadar BOD
sedangkan sabun yang mengakibatkan naiknya pH air. Kurangnya pengolahan
terhadap air limbah yang dihasilkan oleh rumah makan atau restaurant yang
menyebabkan meningkatnya kadar BOD, COD dan fosfor dalam badan air dapat
mengindikasi adanya pencemaran dalam badan air. Menurut PP Nomor 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dimana
diwajibkan semua air limbah domestik harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke saluran umum. Melihat kondisi air limbah yang dihasilkan,
pengolahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air buangan pada
rumah makan adalah proses biofilter aerobik .Proses biofilter aerobik dipilih
karena dapat menyisihkan BOD hingga 31,9% dan COD 50,7% . Sedangkan
untuk parameter TSS dapat mencapai efisiensi sebesar 72,5%. Proses inimemiliki
beberapa keunggulan yaitu mudah dioperasikan, menghasilkan lumpur yang
sedikit, dan tahan terhadap fluktuasi debit dan konsentrasi air limbah.

Selain sampah, limbah domestik dari septic tank juga menjadi sumber pencemaran
bagi lingkungan. Masih banyaknya masyarakat yang membuang limbah tersebut
ke sungai langsung tentu akan berdampak pada pencemaran air. Pemerintah sudah
berupaya menanggulangi hal itu dengan diterbitkannya Permen LHK No 68
Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik dan Permen PUPR no 4
tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Limbah Air Domestik.
masyarakat dapat melakukan pengolahan limbah domestik sesuai standar,
setidaknya dengan begitu bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan air.
Kuncinya adalah ada sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya septik
tank yang sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh pemerintah. Berdasarkan
hasil survei dan penelitian yang dilakukan dari Kelompok Keahlian Rekayasa Air
dan Limbah Cair ITB, dengan mengambil studi kasus di Bali dan Bandung,
menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang septic tank-nya tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga hal itu menjadi
pekerjaan rumah yang perlu segera diselesaikan.
Dikhawatirkan tanpa adanya sarana sanitasi pengolahan air limbah domestik,
kesehatan masyarakat menurun dan mempengaruhi produktivitas masyarakat
setempat. Ketersediaan sistem pengolahan air limbah domestik secara terpusat
diharapkan dapat mengurangi tingkat pencemaran air sungai dan meningkatkan
kualitas lingkungan yang berimplikasi kepada peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.Berdasarkan pertimbangan di atas, maka dibutuhkan upaya
pengolahan yang tepat dan optimal dengan mengikuti persyaratan air limbah yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Adanya bangunan WC dan tangki septik (septik
tank) dalam skala komunal sangat efektif untuk menurunkan tingkat
pencemarandan melindungi ekosistem perairan. Perencanaan tangki septik
komunal sebagai wujud dari intalasi pengolahan air limbah dalam skala kecil
merupakan elemen yang sangat esensial untuk memperlancar sanitasi masyarakat
dalam mempertahankan stabilitas ekosistem lingkungan. Unsur fungsional dalam
tahap perencanaan ini merupakan unsur pengolahan yang merupakan bagian dari
hierarki tahap pengelolaan air limbah.

1.2 Tujuan
Tujuan dari proposal ini adalah:
1. Mengetahui kondisi pengolahan limbah yang ada di Mall Boumi Kedaton.
2. Menganalisis kondisi pengolahan yang ada dan membuat perbaikan.
3. Merancang IPAL dengan output yang aman untuk dibuang ke lingkungan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Lenner (2006) limbah cair merupakan segala jenis air yang memerlukan
pembersihan setelah digunakan, air tersebut termasuk air yang telah digunakan
untuk mencuci, mandi,toilet dan tujuan perindustrian. Limbah cair juga mencakup
air hujan yang telah terkontaminasi oleh polutan. Polutan merupakan bahan kimia
yang tidak diinginkan ataupun bahan yang mengkontaminasi air udara dan tanah.
Limbah

Polutan berbahaya yang terdapat pada limbah cair dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis antara lain logam berat, kekeruhan kandungan organik, pathogen
dan nutrient (Cheremi shinoff, 2002). Menurut Mallise (2008), sebagai bagian
dari limbah cair terdapat beberapa tipe limbah cair domestik, antara lain grey
water, yellow water dan brown water. Sementara Jhonson (2011) memaparkan
bahwa semua nitrogen, phosphor dan kalium yang berasal dari urin dan feses
dapat dimnfaatkan kembali untuk pertanian, kecuali nitrogen yang masih berupa
ammonia.

Menurut Ayi Fajarwati didalam penyaluran air buangan domestik (2000), sistem
sanitasi setempat (on site sanitation) adalah system pembuangan air limbah
dimana air limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan kedalam suatu jaringan
saluran yang akan membawanya kesuatu tempat pengolahan air buangan atau
badan air penerima, melainkan dibuang ditempat. Sedangkan system sanitasi
terpusat (off site sanitation) merupakan sistem pembuangan air buang rumah
tangga (mandi, cuci, dapur, dan limbah kotoran) yang disalurkan ke luar dari
lokasi pekarangan masing-masing rumah ke saluran pengumpulan air buangan
dan
selanjutnya disalurkan secara terpusat ke bangunan pengolahan air buangan
sebelum dibuang ke badan perairan.
III. GAMBARAN UMUM LOKASI

Mall Boemi Kedaton atau MBK merupakan pusat perbelanjaan terbesar saat ini
yang berada di Kota Bandar Lampung, Lampung. Mall ini memiliki luas tanah
kurang lebih 3 hektar, serta luas bangunan kurang lebih 50.000 m2, dengan 4
lantai dan 1 basement. Mall ini diprakarsai oleh pengusaha retail lokal asal
Lampung, Chandra super store. Sedangkan penamaan mall ini diusulkan oleh
mantan Gubernur Lampung Drs. H. Sjachroedin Z.P.

Mall Boemi Kedaton beralamat di Jl.Teungku Umar-Sultan Agung No.1,


Kedaton, Bandar Lampung, Lampung. Mall ini dibuka pada tanggal 12 juli 2014.
Dimiliki, dikembangkan sekaligus di urus oleh PT Sekawan Chandra Abadi,
dengan jumlah toko dan jasa kurang lebih 120 tempat, jumlah toko induk yaitu
kurang lebih10 tempat. Total luas pertokoan yaitu kurang lebih 55.000 meter
persegi. Dengan jumlah 5 lantai (retail). Mall Boemi Kedaton parker mall ini
mampu menampung kurang lebih 800 mobil.

Gambar 1. Mall Boemi Kedaton


Berikut adalah beberapa tenant yang ada di Mal Boemi Kedaton:

Lantai Tenant

B Erafone, Pazia Shop, Sentral Ponsel, ATM Center.

G Chandra Supermarket, Gramedia, A&W Restaurants, Holland


Bakery, Cathy Doll, Samsung, Asus, Optik Modern, Kettler Sport &
Fitness, Century Health Care, Innovation Store, Jaco TV Shopping,
Oke Shop, Casio, Zoom & Watch, BlackBall, SamWon Express.

1 Chandra Department Store, Optik Melawai, Starbucks, Optik Seis,


Colorbox, Giordano, Levi's, Adidas, The Executive, Wrangler, 3
Second, Sports Station, Royal Surf, Lea Jeans, Gaudi, Hammer,
Coconut Island, Nail, Chandra Play Land, The Body Shop, C&F
Perfumery, Shabu Kitchen, Bakso Lapangan Tembak Senayan, J.Co
Donuts & Coffee, BreadTalk, Gang Nam BBQ Korean Grill, Tong
Ji Tea House, El's Coffee Bar, Calais Artisan Tea, Mon Zeboo
Asian Street Snacks, Ta Wan Restaurants, Orchard Ice Road
Singapore, Starbucks

2 Chandra Department Store (Busana Pria & Anak-anak), ACE


Hardware, Timezone, Electronic City, Kawasaki, Rainbow Gift
House, Yopie Salon, Cool Kids, Curly Kids & Baby, Snoopy Baby,
Wacoal, Salt n Pepper, Johnny Andrean, KFC, iBox, Hardware,
Sushi Okage, Sour Sally Mini, Bakmi Naga Resto, Madame Hanoi,
House of Teppanyaki, Sanctuaria Daiquiri Bar, Waffelicious,
Shihlin Taiwan Street Snacks, Golden Dragon Lounge & Resto.

3 Boemi Kedaton XXI, Bee's Knees Food & Beverage, Julia Jewelery,
Origamii Photo Studio.
III. PEMBAHASAN

3.1 Rancang Teknis


Membangunan IPAL berfungsi untuk menampung air limbah yang
dialirkan dari sistem perpipaan untuk diolah agar menghasilkan air
buangan (Effluent) yang aman bagi lingkungan. Dalam pengolahan limbah maka
perlu rancangan teknis untuk proses jalannya pengolahan tersebut. Berikut ini
adalah rancangan teknis sketsa tahapan dalam pengolahan:

INPUT

BAK PEMISAH LEMAK

BAK EKUALISASI

BAK PENGENDAPAN
AWAL
Pompa
sirkulasi BAK ANAEROB

Blower PENGOLAHAN
BAK AEROB
udara LUMPUR

BAK PENGENDAPAN
AKHIR

BAK KHLORINASI

OUTPUT

Gambar 2. Diagram Skema IPAL Mall Boemi Kedaton


3.2 RAB Dana yang Diburuhkan

Dalam setiap perancangan IPAL akan melalui berbagai tahapan untuk


mendapatkan baku mutu yang sesuai sehingga dapat di buang ke lingkungan
bebas, setiap proses yang ada pastinya membutuhkan bahan serta material untuk
membangunnya, berikut ini adalah RAB dana yang dibutuhkan:

No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga


    Nilai Satuan    
I PEK. PERSIAPAN        
1 Pek. Pembersihan Lokasi 266 M2 13.750,00 3657500
2 Pek. Pemasangan Bouwplank 177 M'' 47.360,00 8382720
           
  Sub Total       12040220
II PEK. PONDASI        
1 Pekerjaan Galian Tanah 341,64 M3 66.375,00 22676355
2 Pasir Urug Lantai 6,98 M3 182.805,00 1275978,9
3 Lantai Kerja (Beton k 125) 6,98 M3 1.210.872,62 8451890,888
           
  Sub Total       32404224,79
PEK. STRUKTURAL IPAL &
III BAK KONTROL        
1 BANGUNAN IPAL        
Cor Beton Camp Mutu fc = 19,3
  Mpa (K225) 155,88 M3 1.390.609,63 216768229,1
11.137,0
  Besi 8 KG 20.721,75 230779787,5
  Bekisting 886,16 M2 217.080,00 192367612,8
Pemasangan 1 m2 plesteran 1 SP
  4PP Tebal 15 mm 964,19 M2 57.644,16 55579922,63
           
  Sub Total       695495552
IV PEK SANITASI        
1 Pipa PVC 6'' 22,16 M'' 231.000,00 5118960
2 Pipa PVC 4'' 687,16 M'' 115.500,00 79366980
3 T 4'' 193,95 Bh 496.100,00 96218595
           
  Sub Total       180704535
V PEK. LAIN-LAIN        
Pengadaan & Pemasangan Man Holl
1 Dari Plat Besi 6 mm 39 unit 500.000,00 19500000
2 ijuk 6 LSM 500.000,00 3000000
3 Sintu (Filter) 45,71 M3 590.000,00 26968900
           
  Sub Total       49468900
  JUMLAH TOTAL       970113431,8
3.3 Analisis
Setiap proses pengolahan air limbah bertujuan untuk merubah kadar kandungan
struktur dari limbah sesuai dengan baku mutu yang ada, berikut baku mutu
berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air:
Parameter Satuan Kadar maksimum

Ph 6-9

BOD Mg/L 28

TSS Mg/L 50

Minyak dan Lemak Mg/L 10

COD Mg/L 50

MBAS Mg/L 5

Colifrom MPN 4000

Amonia Mg/L 10

3.4 Perencanaan Pembangunan IPAL


A. Penentuan Debit Air Limbah Pencucian Mobil
Penentuan debit air limbah diperoleh melalui jumlah fasilitas yang ada pada
Mall Boemi Kedaton, dan dengan melihat parameter penghasil debit air
disetiap fasilitasnya, berikut ini adalah perhitungan penghasil debit air yang
dihasilkan.

 Toilet ± 30 toilet menghasilkan 10 liter/menit maka 300 liter/menit


 Westafel ± 7 westafel menghasilkan 5 liter/menit maka 35 liter/menit
 Foodrourt ± 20 tempat menghasilkan 95 liter/menit maka 1900 liter/menit
 Restourant ± 30 tempat menghasilkan 95 liter/menit maka 2850 liter/menit

Jadi dari data pengamatan yang ada pengeluaran debit air limbah adalah
sebesar 5085 liter/menit. Perkiraan jumlah pengunjung saat hari kerja sebanyak
kurang lebih 300 pengunjung tetapi ketika hari raya bias mencapai kurang
lebih 8000 pengunjung. Pengumpulan data dalam pengamatan ini
dikelompokan menjadi dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer didapatkan dari obserfasi banyaknya sumber air limbah, sedangkan data
sekunder melalui rencana kegiatan Mall Boemi Kedaton.

B. Perhitungan Dimensi Unit Pengolahan

 Bak Pemisah Lemak


Menyisihkan minyak dan lemak yang terakumulasi di permukaan air, baik
ini akan dialirkan ke bak ekualisasi.
Kapasitas pengelolaan = 5085 liter/menit = 3631,25 m3/hari
Kriteria perencanaan = 30 menit
Volume bak = 73,57 m3
Dimensi bak Panjang =5m
Lebar =5m
Kedalaman =3m
Volume efektif = 90 m3

 Bak Ekualisasi
Menyeragamkan konsentrasi dan debit sehingga tidak menimbulkan
masalah shock loading di unit pengolahan, shock loading akan
mempengaruhi kinerja mikroorganisme sehingga efisiensi pengolahan
tidak optimal.
Waktu tingal di dalam bak (HRT) = 2-24 jam
Ditetapkan waktu tinggal = 5 jam
Volume bak (dibangun 2 unit bak) = 367,84 m3
Dimensi bak Panjang =8m
Lebar =5m
Kedalaman = 9,2 m
Waktu tinggal rata-rata (T) = 5 jam

 Bak Pengendapan Awal


Unit ini dapat mengendapkan (50-70) % padatan yang tersuspensi dan
mengurangi (30-40)% BOD
Debit air limbah = 3531,25 m3/hari
Waktu tinggal di dalam bak = 3-5 jam
Volume bak yang diperlukan = 441,40625m3
Dimensi tetap Panjang =9m
Lebar =5m
Kedalaman = 9,9 m
Volume efektif = 445,5 m3
Waktu tinggal rata-rata = 3,03 jam

 Bak Biofilter Anaerob


Debit limbah = 3531,25 m3/hari
Tinggi ruang lumpur = 0,5 m
Tinggi air di atas bed media = 20 cm
Tinggi bed media pembiakan mikroba = 0,9-1,5 m
Untuk pengolahan air dengan proses standar beban BOD per volume
media 0,4-4,7 kg BOD/m3 hari. Ditetapkan beban BOD yang digunakan
1,5 kg BOD/m3. Hari dan kadae maksimal BOD adalah sebesar 100 mg/L
Beban BOD di dalam air limbah = BOD = 353,125 kg/hari
Volume media = 235,41 m3
Volume reactor = (60%) = 392,35 m3
Volume tinggal di dalam reactor anaerob = 2,66 jam
Dimensi reactor anaerob panjang =8m
lebar =5m
kedalaman = 9,9 m
volume efektif = 396 m3
waktu tinggal rata- rata (T) = 2,69 jam

 Bak Biofilter Aerob


Debit limbah = 3531,25 m3/hari
Tinggi ruang lumpur = 0,5 m
Tinggi air di atas bed media = 20 cm
Tinggi bed media pembiakan aerob = 1,2 m
Kadar BOD = 60% dari BOD maksimal yaitu sebesar 100 mg/l
Beban BOD = 141,250 kg/hari
Volume media = 141,25 m3
Volume reactor = 353,125 m3
Dimensi reactor biofilter aerob
Ruang aerasi Panjang = 5,7 m
Lebar =5m
Kedalaman =5m
Ruang bed media Panjang = 8,5 m
Lebar =5m
Kedalaman =5m
Total volume efektif biofilter aerob = 355 m
Waktu tinggal rata-rata (T) = 2,4 jam

 Bak Pengendapan Akhir


Debit air limbah = 3531, 25 m3/hari
Waktu tinggal di dalam bak = 3-5 jam
Volume bak yang diperlukan = 441,4 m3
Dimensi bak Panjang =9m
Lebar =5m
Kedalaman = 9,9 m
Volume efektif = 445,5 m3
Waktu tinggal rata- rata (T) = 3,03 jam

 Bak Khlorin
Dimensi bak Panjang =8m
Lebar =5m
Kedalaman =5m
 Media Pembiakan Mikroba
Media dari bahan plastic yang ringan, tahan lama, mempunyai luas
spesifik yang besar, serta mempunyai volume rongga yang besar sehingga
resiko kebuntuan media sangat kecil.
Material = PVC sheet
Ukuran modul = 25 cmx 30 cm x 30 cm
Ketebalan = 0,15-0,23 mm
Luas kontak spesifik = 150 m2/m3
Diameter lubang = 3 cm x 3cm
Warna = bening transparan
Berat spesifik = 30-35 kg/m3
Poros rongga = 0,98
Volume media = 256 m3

3.5 Perawatan dan Pemeliharaan IPAL


Unit Instalasi Pengolahan Air Limbah Mall Boemi Kedaton tidak memerlukan
perawatan khusus namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga
dan merawat unit IPAL agar tetap bekerja dengan baik, berikut ini yang harus
diperhatikan :

 Hindari dan jangan biarkan sampah padat yang tidak bisa diurai seperti
plastik, kain, batu, pembalut dan lainya masuk ke dalam sistem IPAL.
 Bersihkan bak kontrol secara berkala dan rutin minimal satu minggu sekali
dan segera mungkin jika terjadi penyumbatan oleh sampah padat.
 Hindari masuknya zat-zat kimia beracun yang dapat mengganggu
pertumbuhan bakteri pengurai yang ada di dalam biofilter misalnya deterjen,
cairan limbah perak, nitrat, merkuri atau logam berat lainnya.
 Jika bak ekualisasi telah penuh oleh lumpur yang tak bisa terurai secara
biologis, maka perlu dilakukan pengurasan.
 Perlu perawatan rutin terhadap pompa pengumpul air limbah, pompa
sirkulasi serta blower yang dilakukan 3-4 bulan sekali.
 Perawatan rutin pompa dan blower udara dapat dilihat pada buku
operasional dan perawatan dari pabriknya.
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari proposal ini adalah:

1. Pada Mall Boumi Kedaton sekarang sudah memiliki instalasi pengolahan air
limbah namun keberadaannya kurang optimal hasil air yang keluar pada
lingkungan bebas masih berbau menyengat dan warna air masih keruh, BOD,
COD, pH, TSS serta minyak dan lemak belum sesuai dengan baku mutu yang
ada.
2. Analisis kami pada Mall Boumi Kedaton instalasi pengolahan air limbah
yang ada saat ini kurang biofilter terhadap air limbah dalam prosesnya hanya
melalui tahapan penyaringan, rancangan yang kami buat terdapat 7 bak dalam
prosesnya yangterdiri dari pengendapan, biofilter dan khlorin.
3. Rancangan instalasi pengolahan air limbah yang kami buat terdapat 7 bak
yang terdiri dari bak pemisah lemak, bak ekualisasi, bak pengendapan awal,
bak biofilter anaerob, bak biofilter aerob, bak pengendapan akhir, dan yang
terakhir bak khlorin.

4.2 Saran

Saran dari proposal ini adalah:

Mall Boumi Kedaton merupakan mall besar dengan jumlah pengunjung mencapai
ribuan pengunjung, dengan jumlah toilet, restaurant, salon dan cukup banyak
stand pertokoan didalamnya, seharusnya dengan keadaan yang seperti itu instalasi
pengolahan air limbah yang ada juga harus besar dan optimal pengoprasiannya,
saran kami perlu adanya perbaikan dan optimalisasi untuk Intalasi pengolahan air
limbah yang sudahada pada Mall Boumi Kedaton, aman untuk dibuang di
lingkungan bebas.
DAFTAR PUSTAKA

Cheremi sinoff. 2002. Kandungan polutan berbahaya.


http://sahabatlingkungan.multiplay.com/journal/. Diakses tanggal 26
November 2019.

Fajarwati. Ayi. 2000. Perencanaan sistem penyaluran air bangunan domestik


Kota Palembang, study kasus: Kecamatan Ilir Timur 1 dan Kecamatan
ILir Timur II. Program studi teknik lingkungan. Institut Teknologi
Bandung.

Jonson. 2011. Pemanfaatan limbah. http://yukez.wordpress.com/2009/. Diakses


26 November 2019.

Lenner. 2005. Limbah cair. http://chem-istry.org. Diakses 26 November 2019.

Malisie. 2008. Limbah cair domestik. http://chen-is-try.org. Diakses 26 November


2019.
LAMPIRAN
Gambar 2. Toilet Gambar 3. Westafel

Gambar 4.
Foodrourt

Gambar 5.
Restouran

Gambar 6. Air Limbah pada Lingkungan Bebas

Anda mungkin juga menyukai