Kelompok 1 dan 2 :
Selain sampah, limbah domestik dari septic tank juga menjadi sumber pencemaran
bagi lingkungan. Masih banyaknya masyarakat yang membuang limbah tersebut
ke sungai langsung tentu akan berdampak pada pencemaran air. Pemerintah sudah
berupaya menanggulangi hal itu dengan diterbitkannya Permen LHK No 68
Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik dan Permen PUPR no 4
tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Limbah Air Domestik.
masyarakat dapat melakukan pengolahan limbah domestik sesuai standar,
setidaknya dengan begitu bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan air.
Kuncinya adalah ada sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya septik
tank yang sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh pemerintah. Berdasarkan
hasil survei dan penelitian yang dilakukan dari Kelompok Keahlian Rekayasa Air
dan Limbah Cair ITB, dengan mengambil studi kasus di Bali dan Bandung,
menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang septic tank-nya tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah. Sehingga hal itu menjadi
pekerjaan rumah yang perlu segera diselesaikan.
Dikhawatirkan tanpa adanya sarana sanitasi pengolahan air limbah domestik,
kesehatan masyarakat menurun dan mempengaruhi produktivitas masyarakat
setempat. Ketersediaan sistem pengolahan air limbah domestik secara terpusat
diharapkan dapat mengurangi tingkat pencemaran air sungai dan meningkatkan
kualitas lingkungan yang berimplikasi kepada peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.Berdasarkan pertimbangan di atas, maka dibutuhkan upaya
pengolahan yang tepat dan optimal dengan mengikuti persyaratan air limbah yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Adanya bangunan WC dan tangki septik (septik
tank) dalam skala komunal sangat efektif untuk menurunkan tingkat
pencemarandan melindungi ekosistem perairan. Perencanaan tangki septik
komunal sebagai wujud dari intalasi pengolahan air limbah dalam skala kecil
merupakan elemen yang sangat esensial untuk memperlancar sanitasi masyarakat
dalam mempertahankan stabilitas ekosistem lingkungan. Unsur fungsional dalam
tahap perencanaan ini merupakan unsur pengolahan yang merupakan bagian dari
hierarki tahap pengelolaan air limbah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari proposal ini adalah:
1. Mengetahui kondisi pengolahan limbah yang ada di Mall Boumi Kedaton.
2. Menganalisis kondisi pengolahan yang ada dan membuat perbaikan.
3. Merancang IPAL dengan output yang aman untuk dibuang ke lingkungan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Lenner (2006) limbah cair merupakan segala jenis air yang memerlukan
pembersihan setelah digunakan, air tersebut termasuk air yang telah digunakan
untuk mencuci, mandi,toilet dan tujuan perindustrian. Limbah cair juga mencakup
air hujan yang telah terkontaminasi oleh polutan. Polutan merupakan bahan kimia
yang tidak diinginkan ataupun bahan yang mengkontaminasi air udara dan tanah.
Limbah
Polutan berbahaya yang terdapat pada limbah cair dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis antara lain logam berat, kekeruhan kandungan organik, pathogen
dan nutrient (Cheremi shinoff, 2002). Menurut Mallise (2008), sebagai bagian
dari limbah cair terdapat beberapa tipe limbah cair domestik, antara lain grey
water, yellow water dan brown water. Sementara Jhonson (2011) memaparkan
bahwa semua nitrogen, phosphor dan kalium yang berasal dari urin dan feses
dapat dimnfaatkan kembali untuk pertanian, kecuali nitrogen yang masih berupa
ammonia.
Menurut Ayi Fajarwati didalam penyaluran air buangan domestik (2000), sistem
sanitasi setempat (on site sanitation) adalah system pembuangan air limbah
dimana air limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan kedalam suatu jaringan
saluran yang akan membawanya kesuatu tempat pengolahan air buangan atau
badan air penerima, melainkan dibuang ditempat. Sedangkan system sanitasi
terpusat (off site sanitation) merupakan sistem pembuangan air buang rumah
tangga (mandi, cuci, dapur, dan limbah kotoran) yang disalurkan ke luar dari
lokasi pekarangan masing-masing rumah ke saluran pengumpulan air buangan
dan
selanjutnya disalurkan secara terpusat ke bangunan pengolahan air buangan
sebelum dibuang ke badan perairan.
III. GAMBARAN UMUM LOKASI
Mall Boemi Kedaton atau MBK merupakan pusat perbelanjaan terbesar saat ini
yang berada di Kota Bandar Lampung, Lampung. Mall ini memiliki luas tanah
kurang lebih 3 hektar, serta luas bangunan kurang lebih 50.000 m2, dengan 4
lantai dan 1 basement. Mall ini diprakarsai oleh pengusaha retail lokal asal
Lampung, Chandra super store. Sedangkan penamaan mall ini diusulkan oleh
mantan Gubernur Lampung Drs. H. Sjachroedin Z.P.
Lantai Tenant
3 Boemi Kedaton XXI, Bee's Knees Food & Beverage, Julia Jewelery,
Origamii Photo Studio.
III. PEMBAHASAN
INPUT
BAK EKUALISASI
BAK PENGENDAPAN
AWAL
Pompa
sirkulasi BAK ANAEROB
Blower PENGOLAHAN
BAK AEROB
udara LUMPUR
BAK PENGENDAPAN
AKHIR
BAK KHLORINASI
OUTPUT
Ph 6-9
BOD Mg/L 28
TSS Mg/L 50
COD Mg/L 50
MBAS Mg/L 5
Amonia Mg/L 10
Jadi dari data pengamatan yang ada pengeluaran debit air limbah adalah
sebesar 5085 liter/menit. Perkiraan jumlah pengunjung saat hari kerja sebanyak
kurang lebih 300 pengunjung tetapi ketika hari raya bias mencapai kurang
lebih 8000 pengunjung. Pengumpulan data dalam pengamatan ini
dikelompokan menjadi dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer didapatkan dari obserfasi banyaknya sumber air limbah, sedangkan data
sekunder melalui rencana kegiatan Mall Boemi Kedaton.
Bak Ekualisasi
Menyeragamkan konsentrasi dan debit sehingga tidak menimbulkan
masalah shock loading di unit pengolahan, shock loading akan
mempengaruhi kinerja mikroorganisme sehingga efisiensi pengolahan
tidak optimal.
Waktu tingal di dalam bak (HRT) = 2-24 jam
Ditetapkan waktu tinggal = 5 jam
Volume bak (dibangun 2 unit bak) = 367,84 m3
Dimensi bak Panjang =8m
Lebar =5m
Kedalaman = 9,2 m
Waktu tinggal rata-rata (T) = 5 jam
Bak Khlorin
Dimensi bak Panjang =8m
Lebar =5m
Kedalaman =5m
Media Pembiakan Mikroba
Media dari bahan plastic yang ringan, tahan lama, mempunyai luas
spesifik yang besar, serta mempunyai volume rongga yang besar sehingga
resiko kebuntuan media sangat kecil.
Material = PVC sheet
Ukuran modul = 25 cmx 30 cm x 30 cm
Ketebalan = 0,15-0,23 mm
Luas kontak spesifik = 150 m2/m3
Diameter lubang = 3 cm x 3cm
Warna = bening transparan
Berat spesifik = 30-35 kg/m3
Poros rongga = 0,98
Volume media = 256 m3
Hindari dan jangan biarkan sampah padat yang tidak bisa diurai seperti
plastik, kain, batu, pembalut dan lainya masuk ke dalam sistem IPAL.
Bersihkan bak kontrol secara berkala dan rutin minimal satu minggu sekali
dan segera mungkin jika terjadi penyumbatan oleh sampah padat.
Hindari masuknya zat-zat kimia beracun yang dapat mengganggu
pertumbuhan bakteri pengurai yang ada di dalam biofilter misalnya deterjen,
cairan limbah perak, nitrat, merkuri atau logam berat lainnya.
Jika bak ekualisasi telah penuh oleh lumpur yang tak bisa terurai secara
biologis, maka perlu dilakukan pengurasan.
Perlu perawatan rutin terhadap pompa pengumpul air limbah, pompa
sirkulasi serta blower yang dilakukan 3-4 bulan sekali.
Perawatan rutin pompa dan blower udara dapat dilihat pada buku
operasional dan perawatan dari pabriknya.
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pada Mall Boumi Kedaton sekarang sudah memiliki instalasi pengolahan air
limbah namun keberadaannya kurang optimal hasil air yang keluar pada
lingkungan bebas masih berbau menyengat dan warna air masih keruh, BOD,
COD, pH, TSS serta minyak dan lemak belum sesuai dengan baku mutu yang
ada.
2. Analisis kami pada Mall Boumi Kedaton instalasi pengolahan air limbah
yang ada saat ini kurang biofilter terhadap air limbah dalam prosesnya hanya
melalui tahapan penyaringan, rancangan yang kami buat terdapat 7 bak dalam
prosesnya yangterdiri dari pengendapan, biofilter dan khlorin.
3. Rancangan instalasi pengolahan air limbah yang kami buat terdapat 7 bak
yang terdiri dari bak pemisah lemak, bak ekualisasi, bak pengendapan awal,
bak biofilter anaerob, bak biofilter aerob, bak pengendapan akhir, dan yang
terakhir bak khlorin.
4.2 Saran
Mall Boumi Kedaton merupakan mall besar dengan jumlah pengunjung mencapai
ribuan pengunjung, dengan jumlah toilet, restaurant, salon dan cukup banyak
stand pertokoan didalamnya, seharusnya dengan keadaan yang seperti itu instalasi
pengolahan air limbah yang ada juga harus besar dan optimal pengoprasiannya,
saran kami perlu adanya perbaikan dan optimalisasi untuk Intalasi pengolahan air
limbah yang sudahada pada Mall Boumi Kedaton, aman untuk dibuang di
lingkungan bebas.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 4.
Foodrourt
Gambar 5.
Restouran