BERBASIS AKRUAL
SKPD Pelangi merupakan salah Dinas di Kabupaten Atas Awan. Berikut adalah Neraca SKPD
tersebut pada 31 Desember 2014. Mulai 1 Januari 2015 SKPD Pelangi menggunakan metode
akrual dalam mencatat transaksi sesuai ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
terbaru. Untuk keperluan internal SKPD meyusun lapora keuangan bulanan.
Aktiva Pasiva
Kas di Bendahara Pengeluaran 0 Ekuitas 1.000.000.000
Kas di Bendahara Penerimaan 0
Kendaraan 500.000.000
Gedung kantor 1.000,000,000
Total Akumulasi Depresiasi (500.000.000)
Total Aktiva 1.000.000.000 Total Pasiva 1.000.000.000
Selama bulan Januari 2015 terdapat transaksi-transaksi di SKPD Pelangi sebagai berikut :
a. Pada tanggal 1 Januari 2015 ditetapkan bahwa Estimasi Pendapatan SKPD Pelangi untuk
tahun 2015 adalah Rp 3.650.000.000, sedangkan belanjanya dianggarkan sebesar Rp
3.550.000.000,.
b. Tanggal 2 Januari 2015, BUD menerbitkan SP2D LS Gaji sebesar Rp 90.000.000, dengan
rincian sebagai berikut :
Gaji Pokok 60.000.000
Tunjangan Keluarga 10.000.000
Tunjangan Jabatan 20.000.000
c. Tanggal 2 Januari 2015 Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP UP sebesar Rp
20.000.000. Pada hari yang sama menerbitkan SPM UP, SPM ini diotorisasi dan langsung
diserahkan kepada BUD. Tanggal 2 Januari 2015 BUD menerbitkan SP2D
d. Tanggal 5 Januari 2015 SKPD Pelangi membayar sewa gedung kantor sebesar Rp
60.000.000 untuk sewa selama 2 tahun dengan mekanisme LS
e. Tanggal 12 Januari 2015 dilakukan pembayaran dengan menggunakan uang UP atas belanja
ATK sebesar Rp 3.000.000
f. Tanggal 13 Januari 2015, SKP terbit dan menyatakan bahwa SKPD Pelangi memiliki
pendapatan pajak hotel Terang sebesar Rp. 80.000.000 dan hotel Cempaka sebesar Rp
25.000.000
g. Tanggal 15 Januari 2015, Hotel Terang membayar pajak hotel langsung ditransfer ke Kas
Daerah sebesar Rp 80.000.000.
h. Pada tanggal 16 Januari 2015 bendahara penerimaan menerima uang dari hotel Cempaka
sebesar Rp 20.000.000 dan menyetorkan uang pajak tersebut ke rekening Kas Daerah pada
hari yang sama.
i. Pada tanggal 19 Januari mengajukan pembayaran untuk pembelian kendaraan dinas
sebesar Rp 150.000.000.
j. Pembayaran pembelian kendaraan dilakukan melalui LS dan BUD menerbitkan SP2D pada
22 Januari 2014.
k. Pada 24 Januari membeli makan untuk rapat sebesar Rp 1.000.000 dan membayar biaya
pemeliharaan peralatan sebesar Rp 4.000.000 dengan menggunakan uang persedian.
l. Pada 28 Januari membeli printer seharga Rp 2.000.000 dengan menggunakan uang
persediaan.
m. Tanggal 29 Januari 2015, SKPD Pelangi menerima pendapatan retribusi parkir sebesar Rp
15.000.000 dan pada tanggal 30 Januari 2015 bendahara penerimaan menyetorkan uang
pajak tersebut ke rekening Kas Daerah.
n. Pada 31 Januari 2015 menerbitkan SKP pajak sebesar Rp 40.000.000 ke hotel Kenanga.
o. Tanggal 31 Januari 2015 dilakukan Stock Opname terhadap persediaan, diketahui
persediaan ATK tersisa sebesar Rp 500.000.
p. Pada tanggal 31 Januari 2015 dibuat jurnal untuk menyesuaikan beban sewa untuk bulan
Januari, beban depresiasi untuk bulan Januari sebesar 12.000.000
Instruksi :
1. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi pada SKPD Pelangi selama
bulan Januari (15)
2. Buatlah neraca saldo per 31 Januari 2015 (5), buku besar tidak wajib dibuat hanya sebagai
alat bantu jika diperlukan.
3. Buatlah laporan Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Ekuitas dan
Neraca untuk bulan Januari 2014) (20)
JURNAL TRANSAKSI PER JANUARI 2015
AKUN REALISASI
PENDAPATAN
Pendapatan Pajak Hotel – LRA 100.000.000
Pendapatan Retribusi Parkir – LRA 15.000.000
Total Pendapatan 115.000.000
BELANJA
Belanja Gaji Pokok 60.000.000
Belanja Tunjangan Keluarga 10.000.000
Belanja Tunjangan Jabatan 20.000.000
Belanja Sewa Gedung Kantor 60.000.000
Belanja ATK 3.000.000
Belanja Kendaraan 150.000.000
Belanja Konsumsi Makanan 1.000.000
Belanja Pemeliharaan Peralatan 4.000.000
Belanja Printer 2.000.000
Total Belanja (310.000.000)
Surplus (Defisit) - LRA (195.000.000)
Kabupaten Atas Awan – SKPD Pelangi
Laporan Operasional
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Januari 2015
AKUN JUMLAH
PENDAPATAN
Pendapatan Pajak Hotel – LO 145.000.000
Pendapatan Retribusi Parkir – LO 15.000.000
Total Pendapatan 160.000.000
BEBAN
Beban Gaji Pokok 60.000.000
Beban Tunjangan Keluarga 10.000.000
Beban Tunjangan Jabatan 20.000.000
Beban Sewa Gedung Kantor 2.500.000
Beban ATK 2.500.000
Beban Konsumsi Makanan 1.000.000
Beban Pemelihraan Peralatan 4.000.000
Beban Depresiasi 12.000.000
Total Beban (112.000.000)
Surplus (Defisit) - LO (48.000.000)
ASET KEWAJIBAN
ASET LANCAR Total Kewajiban
Kas di Bendahara Pengeluaran 10.000.000
Kas di Bendahara Penerimaan 0
Piutang Pajak Hotel 45.000.000 EKUITAS
Persediaan ATK 500.000 Ekuitas 1.048.000.000
Sewa Dibayar di muka 57.500.000 Perubahan SAL 205.000.000
Total Aset Lancar 113.000.000 Total Ekuitas 1.253.000.000
ASET TETAP
Printer 2.000.000
Kendaraan 650.000.000
Gedung Kantor 1.000.000.000
Akumulasi Penyusutan (512.000.0000)
Total Aset Tetap 1.140.000.000
TOTAL ASET 1.253.000.000 Total Kewajiban dan Ekuitas 1.53.000.000
a. Pemda ABC memiliki investasi di BUMD sebesar 100%, dengan saldo pada 1 Januari 2015
senilai Rp 25.000.000.000. Pada Maret 2015 Pemda menambah investasi di BUMD sebesar
5.000.000.000 dan memberi pinjaman BUMD sebesar Rp 2.000.000.000, yang akan
dikembalikan dalam jangka waktu 5 tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk mendanai
investasi BUMD, yang hasilnya akan dialokasikan dengan mekanisme bagi hasil dengan
Pemda. Transaksi ini dilakukan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD). Selama 2015, BUMD
tersebut laba Rp 3.000.000.000 dan menetapkan dividen dalam RUPSnya sebesar Rp
1.000.000.000. Bagaimana jurnal selama tahun 2015 dan dampak dari transaksi tersebut
dalam laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2015 baik untuk LRA, LO dan Neraca ?
Jika pinjaman tersebut jangka waktunya 1 tahun apakah akan merubah penyajiannya
dalam laporan keuangan?
Pemda memberikan dana ke masyarakat miskin melalui mekanisme belanja bansos dan
pemberian dana bergulir? Jelaskan apakah perbedaan mekanisme tersebut akan
berdampak pada penyajian dan pelaporan yang berbeda?
b. Pemda XYZ membangun jaringan jalan pada tahun 2014 mengeluarkan dana sebesar Rp
12.000.000.000. Anggaran dan pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh SKPD Dinas
Perhubungan melalui mekanisme LS. Jalan tersebut sampai belum jadi sampai akhir tahun
2014, namun beberapa ruas bagian jalan sudah dapat digunakan. Pada tahun 2015,
dianggarkan dan dikeluarkan lagi sebesar Rp 13.000.000.000 untuk menyelesaikan jalan
tersebut. Selama tahun 2015 juga dianggarkan Rp 200.000.000 untuk pemeliharaan jalan
yang telah jadi. Akhir tahun 2015 jalan dinyatakan selesai. Semua pembayaran terkait
pembangunan dan pemeliharaan diselesaikan pada Desember 2015. Atas aset tersebut
belum dilakukan penyusutan untuk tahun 2015. Bagaimana jurnal yang harus dibuat
selama tahun 2014 dan 2015. Bagaimana penyajian atas kegiatan dan aset tersebut dalam
laporan keuangan tahun 2015? Mengapa konstruksi dalam pengerjaaan diklasifikasikan
dalam aset tetap bukan aset lainnya.
Menurut Anda peralatan yang tidak dipakai namun masih memiliki nilai sisa (belum
didepresiasikan dikategorikan sebagai aset tetap atau aset lainnya, berikan argumentasi?
Menurut Anda tanah yang dikerjasamakan dengan pihak lain dalam bentuk bangun kelola
serah (BOT), selama masa kerjasama akan disajikan sebagai aset tetap atau aset lainnya,
berikan argumentasi?
c. Pemda KLM pada Neraca 31 Desember 2014 memiliki saldo Piutang pajak dan retribusi
sebesar Rp 450.000.000 dan Persediaan sebesar Rp 50.000.0000. Selama tahun anggaran
2015, Pemda melakukan pembelian barng sebesar Rp 450.000.000. Hasil stock opname
menunjukkan bahwa pada akhir periode terdapat persediaan akhir sebesar Rp 80.000.000.
Hasil stock opname menginformasikan bahwa persediaan senilai Rp 20.000.000 merupakan
obat yang sudah kadaluwarsa. Pemda selama tahun 2015 menerima kas dari pembayaran
pajak dan retribusi sebesar Rp 5.300.000.000. Berdasarkan data yang tersedia di akhir
tahun, daftar pajak yang sudah ditagihkan namun belum dibayarkan sebesar Rp
530.000.000. Dari jumlah tersebut Rp 30.000.000 merupakan piutang yang kemungkinan
tidak dapat ditagih karena perusahaannya pailit. Untuk piutang sebesar 500.000.000
dibentuk penyisihan piutang sebesar 0,5%.
Jika Pemda KLM menggunakan pendekatan penyesuaian dalam menyusun LO dalam
laporan keuangan Jelaskan bagaimana nilai persediaan dan piutang serta akun terkait
dengan informasi tersebut dilaporkan dalam LO, LRA, Neraca dan catatan atas laporan
keuangan?
Jelaskan mengapa dalam pemerintahan regulasi penghapusan persediaan dan piutang
dibuat relatif lebih sulit? Berikan argumentasi bagaimana sebaiknya?