Anda di halaman 1dari 17

1

Tugas 1:

a. Mencari paling sedikit 3 teori ekonomi mikro, selain teori permintaan

b. Konsep apa yang terdapat di teori tersebut

c. Bentuk model teori tsb

Pembahasan:

1. Teori perilaku konsumen

Dalam menganalisis perilaku konsumen, para ahli ekonomi biasanya menggunakan asumsi berikut ini:

a) para konsumen sudah mengetahui sendiri apa yang dibutuhkan dan apa yang mau dibelinya;

b) konsumen dapat mengatur (membanding - bandingkan dan mengurutkan) kebutuhan -


kebutuhannya menurut penting atau mendesaknya.

c) para konsumen benusaha mencapai taraf pemenuhan kebutuhan yang “sebaik mungkin”
(optimal) atau setinggi-tingginya (maksimal).

d) barang yang satu, sampai batas tertentu, dapat menggantikan barang yang lain (substitusi).

Dengan kata lain diandaikan bahwa seorang konsumen bertindak secara rasional meskipun kita sadari
dalam kenyataannya  para konsumen belum tentu selalu bertindak rasional.

Bertindak rasional di sini diartikan bahwa pendapatan yang terbatas akan mendorong orang untuk
ber-ekonomi dan memilih/memutuskan untuk membeli barang yang satu (bukan barang yang lain)
atau membeli lebih banyak dan barang yang satu (bukan barang lain) berdasarkan pertimbangan
mana yang akan dapat memenuhi kebutuhan/keinginannya dengan paling baik.

Pada dasarnya ada teori yang menjelaskan perilaku konsumen, yaitu:

a) Teori preferensi konsumen

b) Teori Utility

c) Teori indeferensi

1) Teori Preferensi Konsumen

Konsep

Preferensi terhadap suatu komoditi Kepuasan/manfaat (satisfaction/utility) yang lebih besar daripada komoditi ya

disebabkan

Sejumlah komoditi yang dikonsumsi oleh satu unit konsumen dalam satu periode waktu
tertentu disebut kumpulan komoditi (a commodity bundle).
2

Dari  kumpulan komoditi tersebut tersusun daftar urutan komoditi, yaitu konsumen memilih mana
yang akan dikonsumsi dan mana yang belum saatnya dikonsumsi. Dengan kata lain, setiap unit
konsumen harus dapat menentukan daftar urutan preferensi (order of preference) komoditi yang ada.

Model teori:

 Model preferensi konsumen.

Dalam menentukan urutan preferensi tersebut, syarat-syarat berikut harus terpenuhi yaitu :

a) Untuk setiap dua unit komoditi, misalnya A dan B, bila A memberi kepuasan yang lebih besar
dibanding B, maka A harus dipilih dan bukan B ( A is preference to B ) begitu juga sebaliknya,
bila B memberi kepuasan yang lebih besar dibanding A, maka B harus dipilih dan bukan A ( B is
Preference to A).
b) Bila harus A dipilih dan bukan B, sedang B harus dipilih bukan C, maka A harus dipilih dan bukan
C. Jadi, dalam menemukan preferensi, berlaku hubungan yang bersifat transitif.
c) Bila untaian komoditi A terdiri unsur-unsur yang sama dengan B, sedangkan untuk unsurnya
untaian A lebih besar dari B, maka A harus dipilih dan bukan B. Tetapi bila hanya sebagian yang
lain lebih kecil atau sama, maka tidak dapat dikatakan begitu saja bahwa A harus dipilih dan
bukan B.

 Indiferensi Model

Seorang konsumen akan membagi-bagi pengeluarannya atas berbagai macam barang


sedemikian rupa sehingga ia mencapai taraf pemenuhan kebutuhan yang terbaik (maksimal
atau optimal) yang mungkin dicapainya sesuai dengan penghasilan yang tersedia dan harga-
harga yang berlaku. Situasi yang paling cocok (equilibrium) tercapai kalau penilaian subyektif
konsumen terhadap barang itu sesuai dengan harga obyektif yang berlaku dalam
masyarakat.

2) Teori UTILITY

Hasil yang diperoleh konsumen bila ia membelanjakan uangnya untuk membeli barang dan jasa, yaitu
terpenuhinya kebutuhan karena utility atau manfaat barang yang dikonsumsikan.

Konsep utama:

Kepuasan (satisfaction) atau manfaat (utility) mengkonsumsi sejumlah komoditi dalam periode waktu tertentu
disebabkan

Suatu unit konsumen, individu/perorangan atau rumah tangga/kelompok, akan mendapatkan


kepuasan (satisfaction) atau manfaat (Utility) karena mengkonsumsi sejumlah komoditi dalam
periode waktu tertentu.

Model:

 Marginal Utility model


3

Menurut teori ini, seorang konsumen yang bertindak secara rasional akan membagi-bagikan
pengeluarannya atas bermacam-ragam barang sedemikian rupa sehingga tambahan
kepuasan yang diperoleh per rupiah yang dibelanjakan itu sebesar mungkin.

3) Teori INDIFERENSI

Berbagai kombinasi dua komoditas yang menghasilkan kepuasan yang sama besarnya bagi
konsumen.

Kombinasi dua komoditas Kepuasan/utility yang sama besar


menyebabkan

Model Indiference curve:

100

75

50

25 IC
x
1 2 3 4

Indiference curve: suatu kurva yang melambangkan tingkat kepuasan konstan, atau sebagai tempat
kedudukan titik-titik, yang masing-masing titik tersebut melambangkan kombinasi dua
komoditas (atau berbagai macam komoditas) yang memberikan kepuasan yang sama pada
konsumen

Sifat-sifat Indiference Curve (IC):

 Bentuknya senantiasa berslope negatif atau melengkung ke bawah (mendekati sumbu


horizontal)

 Terdapat disetiap titik pada ruang komoditas

 Kurva-kurva indiferen tidak dapat berpotongan satu dengan yang lain

 Konveksitas (bentuk cekung terhadap poros sumbu), yang menunjukkan asumsi diminishing
marginal rate of substitution, yaitu tingkat substitusi marjinal yang selalu berkurang

2. Teori Biaya Produksi Jangka Pendek

B. Biaya Total (Total Cost / TC)


4

Konsep:

Total biaya variabel dan total biaya tetap mempengaruhi biaya total.

Total Variable Cost


Total Cost
mempengaruhi
Total Fixed Cost

Model Biaya Total:

Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari Biaya Variabel dan Biaya
Tetap.

TC = TVC + TFC

C. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / TVC)

Konsep
Kuantitas output/produksi menyebabkan perubahan pada total Variable Cost

Output Quantity mempengaruhi Total Variable Cost

Model Biaya Variabel Total


Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat Variabel
atau dapat berubah–ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan. Semakin banyak produk
yang dhasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.

Contoh : Biaya bahan baku, upah tenaga kerja, bahan bakar, dll.
TVC = TC - TFC

D. Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)

Konsep
Fixed Cost Total  Konstan/tidak berubah-ubah

Model Biaya Tetap


Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Artinya biaya ini besarnya tidak
dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan.
Contoh: biaya abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan Bangunan,biaya penyusutan, dll.

TFC = TC - TVC

E. Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)


5

Biaya Total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah
Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).

ATC = TC / Q

Q = jumlah Output yang dihasilkan

Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ATC = AVC +
AFC
F. Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)

Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan
jumlah produksi tertentu(Q).
AVC = TVC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


AVC = ATC - AFC

f. Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)

Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah
produksi tertentu (Q).

AFC = TFC/Q

Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

AFC = ATC - AVC

G. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)

Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah satu satuan output.
MC = ∂TC/∂Q

3. Teori Biaya Produksi Jangka Panjang

Seperti halnya dalam teori biaya produksi jangka pendek, dalam teori biaya produksi jangka
panjang juga terdapat teori – teori biaya diantaranya ialah :

a. Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel.


Konsep:
Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.
6

Model:

TC = ∆LVC

LTC = biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)


∆LVC = Perubahan Biaya Variabel jangka panjang

b. Biaya Marjinal jangka panjang


Konsep
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit.

Model
Perubahan biaya total sama dengan perubahan biaya variable. maka,

LMC = ∆LTC/∆Q

LMC = Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)


∆LTC = Perubahan Biaya Total jangka Panjang
∆Q = Perubahan Output

4) Biaya Rata – rata

Konsep
Biaya total dibagi Jumlah Output.

Model

LRAC = LTC/Q

LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)

Q = Jumlah output

Tugas 2:
Sumber:

Walter Nicholson. Microeconomic Theory – Basic Principles and Extensions . USA: South-Western-
Thomson, 2005. Pages 89-91:

3.1 Gambarkan kurva indiferen untuk fungsi utilitas berikut dan tentukan apakah fungsi tersebut
merupakan kurva indiferen yang berbentuk konveks (dimana MRS mengalami penurunan saat x
meningkat)
a. U (x,y) = 3x + y
b. U (x,y) = √(xy)
c. U (x,y) = √x + y
d. U (x,y) = √(x2 – y2)
e. U (x,y) = xy .
(x+y)
3.3 Perhitungkan fungsi utilitas berikut:
a. U (x,y) = xy
7

b. U (x,y) = x2y2
c. U (x,y) = ln x + ln y

Buktikan fungsi-fungsi diatas memiliki MRS yang menurun, dengan marginal utility yang konstan,
meningkat, ataupun menurun. Berikan kesimpulan
α ᵝ
3.8 Contoh 3.3 memperlihatkan MRS untuk fungsi Cobb-Douglas: U (x,y) = x y

Dimana: MRS = α (y/x)



a. Apakah MRS tersebut tergantung pada α + β = 1? Apakah penjumlahan ini ada kaitannya
dengan teori pilihan?
b. Bila kumpulan komoditas y = x, bagaimana cara MRS bergantung pada nilai α dan β?
Kembangkan dengan penjelasan kenapa jika α > β, MRS > 1. Ilustrasikan penjelasanmu
dengan grafik
c. Misalkan seseorang memenuhi kepuasannya dengan nilai x dan y setelah dikurangi x 0, y0 :

α ᵝ
U (x,y) = (x - x0) (y - y0)

Apakah fungsi ini homotetis? (perhatikan pembahasan bab 4)

Pembahasan:

Soal 3.1

a. U (x,y) = 3x + y
 MUx = 3
 MUy = 1
 MRS = MUx = 3 =3
MUy 1

Misalkan nilai Utilitas= 10


Maka:
U (x,y) = 3x + y
3x + y = 10
y = 10 – 3x

bila x1 = 1  y1 = 10 – 3 (1) = 7
bila x2 = 2  y2 = 10 – 3 (2) = 4
bila x3 = 3  y3 = 10 – 3 (3) = 1

U (x,y) = 3x + y
1 x
1 2 3
8

Kesimpulan:

 Kurva yang dihasilkan adalah linear indifference curve yang berupa garis lurus
 MRS konstan sebesar 3 satuan setiap adanya peningkatan konsumsi terhadap x (tidak
terjadi penurunan MRS)
 Jadi, kemauan seseorang menukarkan (mengorbankan) komoditas y untuk mendapatkan
x dengan tidak memperhatikan banyaknya komoditas x yang dikonsumsi (perfect
substitution).
 Biasanya hal ini terjadi pada produk yang sama namun memiliki merek berbeda, dimana
konsumen lebih memilih merek x dibandingkan merek y.

b. U (x,y) = √(xy) = (xy)1/2

 MUx = ½(xy)-1/2 (y)

 MUy = ½(xy)-1/2 (x)

 MRS = MUx = ½(xy)-1/2 (y) = y


MUy ½(xy)-1/2 (x) x

Misalkan nilai Utilitas = 10


Maka:
U (x,y) = (xy)1/2

 (xy)1/2 = 10
 xy = 102
 y = 100/x

bila x1 = 1  y1 = 100/1 = 100


 MRS = y/x = 100/1 = 100

bila x2 = 2  y2 = 100/2 = 50
 MRS = y/x = 50/2 = 25

bila x3 = 4  y3 = 100/4 = 25
 MRS = y/x = 25/4 = 6,25

100

75

50

25 U(x,y) = √(xy)
x
1 2 3 4

Kesimpulan:
9

 Dari kurva indiferen diatas, MRS mengalami penurunan sebesar y/x saat konsumsi atas
komoditas x ditambah.
 Jadi, kemauan/pengorbanan seseorang menukarkan komoditas y untuk mendapatkan x
adalah sebesar y/x

c. U (x,y) = √x + y = x1/2 + y

 MUx = ½(x)-1/2

 MUy = 1

 MRS = MUx = ½(x)-1/2 = . 1


MUy 2√x

Misalkan nilai Utilitas = 10


Maka:
U (x,y) = √x + y

 √x + y= 10
 y = 10 - √x

bila x1 = 4  y1 = 10 - √4 = 8
 MRS = 1/(2√x) = 1/(2√4) = 1/4

bila x2 = 9  y2 = 10 - √9 = 7
 MRS = 1/(2√x) = 1/(2√9) = 1/6

bila x3 = 16  y3 = 10 - √16 = 6
 MRS = 1/(2√x) = 1/(2√16) = 1/8

10

6 U (x,y) = √x + y

4 8 12 16 x

Kesimpulan:
 Dari kurva indiferen diatas dengan fungsi utilitas U(x,y) = √x+y, MRS mengalami
penurunan sebesar 1/(2√x) saat konsumsi atas komoditas x ditambah.
 Jadi, pengorbanan seseorang menukarkan komoditas y untuk mendapatkan x adalah
sebesar 1/(2√x)
 kemauan untuk menukarkan barang y akan semakin menurun bila komoditas x
ditingkatkan.
10

d. U (x,y) = √(x2 – y2) = (x2 – y2)1/2

 MUx = ½(x2 – y2)-1/2(2x) = x(x2 – y2)-1/2

 MUy = ½(x2 – y2)-1/2(-2y) = -y(x2 – y2)-1/2


 MRS = MUx = x(x2 – y2)-1/2 = -x
MUy -y(x2 – y2)-1/2 y

Misalkan nilai Utilitas = 10


Maka:
U (x,y) = √(x2 – y2)

 √(x2 – y2) = 10
 (x2 – y2) = 102
 -y2 = 102 – x2
 y2 = -(102 – x2) = x2 - 102
 y = √( x2 - 102)
 y = x - 10

bila x1 = 15  y1 = x – 10 = 15 – 10 = 5
 MRS = - x/y = -15/5 = -3

bila x2 = 20  y2 = x – 10 = 20 – 10 = 10
 MRS = - x/y = -20/10 = -2

bila x3 = 25  y3 = x – 10 = 25 – 10 = 15

 MRS = - x/y = -25/15 = -5/3

y
Kesimpulan:

Dari kurva indiferen fungsi


utilitas U(x,y) = √(x2 - y2),

20 saat konsumsi
komoditas x ditambah,
atas

komoditas y meningkat,

U (x,y) = √(x² – y²)


MRS tidak
penurunan,
mengalami
sehingga
kurvanya bukan
merupakan convex curve
(MRS menurun disaat x
meningkat dan y berkurang).

e. U (x,y) = xy .
(x+y)

 MUx = y(x+y) – (1)(xy) = xy + y2 – xy


(x+y)2 (x+y)2
= . y2 .
(x+y)2
= y2(x+y)-2
11

 MUy = x(x+y) – (1)(xy) = x2 + xy – xy


(x+y)2 (x+y)2
= . x .
2

(x+y)2
= x2(x+y)-2

 MRS = MUx = y2(x+y)-2 = y 2

MUy x2(x+y)-2 x

Misalkan nilai Utilitas = 10


Maka:
U (x,y) = . xy .
(x+y)

 . xy . = 10
(x+y)

 xy = 10 (x+y)
 xy = 10x + 10y
 xy – 10y = 10x
 y(x-10) = 10x
 y = . 10x .
(x – 10)

bila x1 = 15  y1 = . 10x . = 10 (15) = 30


(x – 10) 15 – 10

 MRS = (y/x) 2 = (30/15)2 = 4

bila x2 = 30  y2 = . 10x . = 10 (30) = 15


(x – 10) 30 – 10

 MRS = (y/x) 2 = (15/30)2 = 1/4

bila x3 = 45  y3 = . 10x . = 10 (45) = 450/35 = 90/7 = 12,86


(x – 10) 45 – 10

 MRS = (y/x) 2 = ((90/7)/45)2 = (12,86/45)2 = 0,286

y
Kesimpulan:

 Dari kurva
indiferen
diatas
terhadap
fungsi utilitas
U(x,y) =
12

xy/(x+y), MRS mengalami penurunan sebesar (y/x) 2 saat konsumsi komoditas x


ditambah.
 Jadi, pengorbanan seseorang menukarkan komoditas y untuk mendapatkan x adalah
sebesar (y/x) 2
 kemauan untuk menukarkan barang y akan semakin menurun bila komoditas x
ditingkatkan.

Soal 3.3

a. U (x,y) = xy
 MUx = y

 MUy = x

 MRS = MUx = y/x


MUy

Misalkan nilai Utilitas = 10


Maka:
U (x,y) = xy

 xy = 10
 y = 10/x

bila x1 = 1  y1 = 10/1 = 10
 MRS = y/x = 10/1 = 10

bila x2 = 2  y2 = 10/2 = 5
 MRS = y/x = 5/2 = 2,5

bila x3 = 4  y3 = 10/4 = 2,5


 MRS = y/x = 2,5/4 = 0,625

10

2.5 U(x,y) = xy
x
1 2 3 4

Dari perhitungan diatas, bila komoditas x ditambah:


 MU barang x mengalami penurunan sebesar y,
 MU barang y mengalami peningkatan sebesar x,
 MRSnya mengalami penurunan sebesar y/x
b. U (x,y) = x2y2
 MUx = 2xy2
13

 MUy = 2x2y

 MRS = MUx = 2xy2 = y/x


MUy 2x2y

Misalkan nilai Utilitas = 10


Maka:
U (x,y) = x2y2
 x2y2 = 10
 y2 = 10/x2
 y = √10/x

bila x1 = 1  y1 = √10/1 = √10 = 3,16


 MRS = y/x = 3,16/1 = 3,16
 MUx = 2xy2 = 2(1)(√10)2 = 20
 MUy = 2x2y = 2(1)2 (√10) = 6,32

bila x2 = 2  y2 = √10/2 = 1,58


 MRS = y/x = 1,58/2 =0,79
 MUx = 2xy2 = 2(2)(√10/2)2 = 10
 MUy = 2x2y = 2(2)2 (√10/2) = 12,65

bila x3 = 3  y3 = √10/3 = 1,05


 MRS = y/x = 1,05/3 = 0,35
 MUx = 2xy2 = 2(3)(√10/3)2 = 20/3 = 6,67
 MUy = 2x2y = 2(3)2 (√10/3) = 18,97

1 U(x,y) = x²y²
x
1 2 3 4

Dari perhitungan diatas, bila komoditas x ditambah :


 MU barang x mengalami penurunan sebesar 2xy2,
 MU barang y mengalami peningkatan sebesar 2x2y,
 MRSnya mengalami penurunan sebesar y/x

c. U (x,y) = ln x + ln y
 MUx = 1/x

 MUy = 1/y

 MRS = MUx = 1/x = y/x


MUy 1/y
14

Misalkan nilai Utilitas = 10


Maka:
U (x,y) = ln x + ln y
 ln x + ln y = 10
 ln y = 10 – ln x
 y = e10-lnx = 2,71810-lnx

bila x1 = 1  y1 = 2,71810-lnx = 2,71810-ln1 = 22003,64


 MRS = y/x = 22003,64/1 = 22003,64
 MUx = 1/x = 1/1 = 1
 MUy = 1/y = 1/22003,64

bila x2 = 2  y2 = 2,71810-lnx = 2,71810-ln2 = 11002,61


 MRS = y/x = 11002,61/2 = 5501,31
 MUx = 1/x = 1/2
 MUy = 1/y = 1/11002,61

bila x3 = 3  y3 = 2,71810-lnx = 2,71810-ln3 = 7335,38


 MRS = y/x = 7335,38/3 = 3667,69
 MUx = 1/x = 1/3
 MUy = 1/y = 1/3667,69

y(ribuan)

20

10
U(x,y) = x²y²
x
1 2 3 4

Dari perhitungan diatas, bila komoditas x ditambah :


 MU barang x mengalami penurunan sebesar 1/x,
 MU barang y mengalami peningkatan sebesar 1/y,
 MRSnya mengalami penurunan sebesar y/x

Kesimpulan:

 Bila koefisien komoditas x dan komoditas y memiliki rasio yang sama, maka besarnya MRS = y/x.
Hal ini diperlihatkan juga oleh kuva indiferen dari tiap-tiap soal diatas yang memiliki kecondongan
sama.
 Jadi, pengorbanan seseorang menukarkan komoditas y untuk mendapatkan x adalah sebesar y/x
 Besarnya nilai MRS dipengaruhi oleh besarnya konsumsi kuantitas x. Sehingga kemauan untuk
menukarkan barang y akan semakin menurun bila konsumsi komoditas x terus ditambahkan.

Soal 3.8
15

α ᵝ
Diket: Contoh 3.3 memperlihatkan MRS untuk fungsi Cobb-Douglas: U (x,y) = x y

Dimana: MRS = α (y/x)



Ditanya:
a. Apakah MRS tersebut tergantung pada α + β = 1? Apakah penjumlahan ini ada kaitannya
dengan teori pilihan?
Jawab:
 MRS dipengaruhi oleh nilai α dan β yang merupakan penentu besarnya rasio barang x
dan y.
Karena penjumlahan α + β = 1 merupakan parameter dalam utilitas yang harus bernilai
positif dan konstan yang memperlihatkan seberapa besar preferensi seseorang terhadap
barang x ataupun barang y (atau untuk memperlihatkan seberapa besar arti kedua
barang tersebut bagi konsumen)

 Penjumlahan α + β = 1 berkaitan dengan teori pilihan yang harus memilih antara barang
x dan y yang memberi tingkat kepuasan sama.
Pemilihan antara komoditas x dan y ditentukan oleh seberapa besar preferensi orang
tersebut terhadap komoditas yang dipilihnya berdasarkan pemikiran rasional.
 Besarnya preferensi seseorang terhadap barang x, ditentukan oleh besarnya
rasio α = 1 – β
 Besarnya preferensi seseorang terhadap barang y, ditentukan oleh besarnya
rasio β = 1 – α

b. Bila kumpulan komoditas y = x, bagaimana cara MRS bergantung pada nilai α dan β?
Kembangkan dengan penjelasan kenapa jika α > β, MRS > 1. Ilustrasikan penjelasanmu
dengan grafik

Jawab:
 Bila y = x, maka MRS = α/β.
Berarti kemauan seseorang untuk menukarkan barang x dan y sangat ditentukan oleh
besarnya nilai α atau β.

 Jika α > β maka MRS > 1; MRS = α/β


0,8
Contoh: U (x,y) = x y0,2

x = y = 2 ; α = 0,8; β = 0,2 (α > β)


maka:
 MUx = 0,8(x)-0,2y0,2

0,8
 MUy = 0,2x (y)-0,8

 MRS = MUx = 0,8(x)-0,2y0,2


0,8
MUy 0,2x (y)-0,8

x = y maka:

MRS = 0,8(x)-0,2x0,2 = 0,8(x)-0,2+0,2


0,8
0,2x (x)-0,8 0,2(x)0,8-0,8
16

= 0,8(x)0
0,2(x)0

= 4>1
Jadi, karena β merupakan faktor pembagi dalam persamaan MRS = α/β, maka akan
membuat MRS > 1 bila faktor pembaginya (β) < α.

U (x,y) = x0,8 y0,2


x
1 2 3

Kesimpulan:

 Kurva yang dihasilkan adalah linear indifference curve yang berupa garis lurus
 MRS konstan sebesar 4 satuan setiap adanya peningkatan konsumsi terhadap x (tidak
terjadi penurunan MRS)
 Jadi, kemauan seseorang mengorbankan komoditas y untuk mendapatkan x, tidak
memperhatikan banyaknya komoditas x yang dikonsumsi (perfect substitution)
melainkan besar rasionya.

c. Misalkan seseorang memenuhi kepuasannya dengan nilai x dan y setelah dikurangi x 0, y0 :

α ᵝ
U (x,y) = (x - x0) (y - y0)

Apakah fungsi ini homotetis? (perhatikan pembahasan bab 4)

Jawab:
α ᵝ
 Fungsi U (x,y) = (x - x0) (y - y0)

 Merupakan pengembangan fungsi Cobb-Douglas yang menyatakan bahwa


seseorang harus membeli jumlah minimal setiap barang (x 0, y0)
 Menggunakan asumsi: Nilai x > x0 dan y > y0 dan α + β = 1
 Digunakan untuk mengetahui utilitas maksimum yang dipengaruhi oleh Income
dan harga barang.

α ᵝ
U (x,y) = (x - x0) (y - y0) merupakan fungsi homotetis, karena :

 marginal rate of substitution (MRS) dan slove kurva indiferen untuk fungsi ini dipengaruhi
oleh rasio 2 komoditas bukan pada besarnya kuantitas komoditas yang dikonsumsi.

TUGAS I
TEORI EKONOMI MIKRO LANJUTAN
17

Dosen: Dr. Hasdi Aimon, MSi

OLEH :
SRI MEUTIA NINGSIH, SE, Ak.
NIM: 1203827
M.Pd.E Angkatan II - 2012

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2013

Anda mungkin juga menyukai