Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan Proyek Smart Parking berbasis IOT

(Internet of Things) di Kota Palembang dalam


mewujudkan konsep Smart Digital City
Btari Puspa Yahya Iwan Krisnadi
Teknik Elektro Teknik Elektro
Program Pascasarja Manajemen Telekomunikasi Program Pascasarjana Manajemen Telekomunikasi
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia
btari.puspa@ui.ac.id iwan.krisnadi.dr@gmail.com

Abstract— Pada paper ini menyajikan perencanaan proyek mempermudah masyarakat dalam mendapatkan infromasi baik
smart parking yang berbasis Internet Of Things dalam berupa lahan parkir yang tersedia ataupun tidak.
mewujudkan konsep smart digital city di kota Palembang. Kota Palembang merupakan salah satu kota yang
Perencanaan proyek ini dilakukan dua metode yaitu metode
belum mewujudkan program smart digital city, khusunya pada
survei dan deskriptif. Dimana metode survei digunakan untuk
mensurvei lahan parkir yang tersedia dan layak di uji cobakan. smart parking. Dalam kondisi demografis, Palembang
Sedangkan metode deskriprif berdasarkan perbandingan memiliki banyak bangunan bertingkat dengan lahan parkir
keefektifitan dari lahan parkir konvensional dengan smart yang minim. Sehingga para pengemudi yang membawa
parking. Diharapkan hasil dari perencanaan proyek smart kendaraan harus mencari dan mengantre untuk memarkirkan
parking dapat berguna dan bermanfaat khususnya dalam kendaraan mereka
mencari lahar parkir yang tersedia. Maka dari itu, makalah ini akan membahas tentang
perencenaan proyek smart parking yang berbasis IOT
Keywords—Internet Of Things; Smart City ; Smart Parking ;
Manajemen Proyek; Project Scope (internet of things) untuk mewujudkan konsep smart digital
city khususnya di kota Palembang. Dalam hal ini penulis akan
I. PENDAHULUAN membahas project scope pada smart parking di kota
Palembang.
Pertumbuhan lalu lintas kendaraan di daerah urban
menjadi salah satu meningkatkan pertumbuhan masyarakat di
II. TINJAUAN PUSTAKA
daerah urban . Dampak negatif dari peningkatan lalu lintas
menyebabkan polusi udara dan permintaan masyarakat dalam A. Manajemen Proyek
perluasan lahan parkir yang dapat di akses oleh umum. Akibat Manajemen proyek merupakan suatu tata cara yang untuk
dari pengemudi yang bekeliling untuk mencari lahan parkir mengorganisir atau mengelola sumber penghasilan untuk
menyebabkan kemacetan lalu lintas dan pembakaran bahan menyelesaikan proyek dari awal sampai selesai. Tujuan utama
bakar yang berlebihan.[1] Dalam hal ini, kebutuhan lahan seorang manajemen proyek adalah pencapaian suatu proyek
parkir menjadi salah satu perhatian dalam pemerintah. Salah dengan batasan yang ada, waktu dan dana yang tersedia.
satu bentuk perhatian pemerintah yaitu dengan Adapun proses dalam menjalankan manajemen proyek yaitu :
mengoptimalisasikan ketersediaan lahan parkir dengan konsep a. Insiasi : tahapan awal dari sebuah proyek.
smart digital city. Tahapan ini merupakan tahapan yang
Smart digital city merupakan suatu pengembangan memberikan gambaran suatu proyek secara
perkotaan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang keseluruhan.
berbasis internet (internet of things) dalam mengelola suatu b. Planning : merupakan tahapan sebelum
aset kota[2]. Teknologi smart digital city berguna untuk implementasi pada suatu proyek. Tujuan dari
tahapan ini untuk mengidenstifikasi rancangan
memberikan kemudahan dalam pengambilan informasi data
proyek selama proyek berlangsung
yang akurat dalam situasi dan waktu yang tepat[3].
c. Action : merupakan tahapan untuk menindak-
Salah satu pengaplikasian smart digital city yaitu
lanjuti hal-hal yang sudah di bahas dalam tahapan
dalam bidang transportasi. Smart parking atau parkir cerdas
planning. Tujuan tahapan ini adalah bagaimana
merupakan suatu konsep dimana data sistem yang bersifat real
proyek dapat selesai sesuai dengan rancangan
time dapat mengelola catatan tempat parkir yang tersedia dan
waktu dan biaya yang sudah ditentukan.
menginfromasikannya kepada pengemudi lain yang akan
mencari lahan parkir. Dengan adanya smart parking ini dapat
d. Monitoring : merupakan proses pengontrolan b. Mengumpulkan requirement : kegiatan untuk
terhadap aktivitas-aktivitas dalam suatu proyek, mengumpulkan kebutuhan dari stakeholder.
apakah sudah sesuai dengan planning yang sudah c. Mendefinisikan scope : pada tahap ini dilakukan
di buat atau belum. pemlihan requirement berdasarkan requirement
e. Project closing : merupakan proses terakhir yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya.
dalam suatu proyek dimana pengerjaan proyek Pada tahap ini dibuat deskripsi lengkap tentang
telah selesai dan diterima oleh client. proyek dan produk, atau layanan
Pada gambar 2.1 terdapat bagan yang menunjukkan project d. Membuat WBS (Work Breakdown Structure) :
management profession area mapping berdasarkan buku melakukan pemecahan pekerjaan agar lebih
PMBOK Guide ( Project Management Body of Knowledge). mempersingkat pengerjaan dalam suatu proyek
e. Memvalidasi scope : proses ini dilakukan
berdasarkan control quality yang ditinjau oleh
client.
f. Mengontrol scope : proses pemantauan aktivitas
dari suatu proyek dan scope produk serta
pengolahaan perubahan pada scope.
C. Internet of Things (IOT)
Internet of Things adalah suatu konsep dimana
konektifitas internet dapat bertukar informasi satu sama
lainnya dengan benda-benda yang ada di sekelilingnya.
Pada dasarnya, internet of things dipacu dengan
benda yang dapat mengidentifikasi secara unik dan
representasikan dalam bentuk virtual yang berbasis internet.
Salah satu pemanfaatan Internet of Things adalah
mengalokasikan kendaraan ke tempat parkir. Dengan
menyesuaikan status sistem pensinyalan dapat memehuni
lokasi parkiran yang tersedia seperti pada gambar 2.2 dibawah
ini[5]

Gambar 2.1 Project Management Profession Area Mapping

B. Project Scope Management Gambar 2.2 Sistem overview

Dari gambar sistem diatas, terdapat empat tempat parkir yang


Project Scope Management merupakan suatu kegiatan berbeda yaitu :
untuk meyakinkan semua kegiatan yang dilakukan telah a. Lahan parkir yang tersedia, dimana tempat parkir itu
mencakupi semua requirement yang telah didefinisikandan
bisa digunakan oleh siapa saja
tidak terdapat kegiatan tambahan yang tidak berhubungan
b. Tempat parkir yang sudah di reserved, dimana tempat
dengan requirement.[4]
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan parkir tersebut sudah milik orang lain yang
kegiatan project scope management, yaitu : mengambil keuntungan dengan cara memesan tempat
a. Plan Scope Management : kegiatan untuk parkir terlebih dahulu
mendokumentasikan pendefinisian, proses c. Tempat parkir yang ditempati oleh pengguna yang
validasi, dan pengontrolan proyek. Tujuannya terdaftar
adalah untuk memberikan arahan tentang cara d. Tempat parkir bongkar muatan, sebagian besar
scope pengolahan dalam proyek digunakan untuk pengiriman barang
III. METODE PENELITIAN Tabel 4.1 Project Charter Proyek Smart Parking di Kota
Dalam makalah ini, metode penelitian yang digunakan Palembang
Project Charter
adalah metode survei dan metode deskriptif . Metode survei Project Name Perencaan Proyek Smart Parking berbasis IOT
digunakan untuk mensurvei lahan parkir yang ada dan (Internet of Things) di kota Palembang
memadai di daerah kota Palembang. Dimana lahan parkir Author Btari Puspa Yahya
tersebut akan menjadi tempat uji coba pengemudi untuk Date 21 Okt 2019
mengimplementasikan konsep smart parking. Metode Deskripsi Proyek ini untuk mengimplementasikan konsep smart
parking di kota Palembang
deskriptif merupakan metode yang melakukan riset tentang Tanggal 05 Januari 2020
hasil perbandingan antara lahan parkir yang menggunakan Mulai
konsep smart parking ataupun tidak. Tanggal 05 Maret 2020
Aristektur dalam proyek ini dapat digambarkan pada Selesai
Tujuan Proyek ini untuk mempermudah pengemudi mencari
gambar 3.1 sebagai berikut[5] :
lahan parkir tanpa membuat kemacetan
Batasan Proyek ini berlangsung selama 180 hari
Resiko 1. Data base yang digunakan pada sistem tidak
dapat memproses transaksi perdetik sebanyak
yang diharapkan
2. 2. Aplikasi tidak dapat digunakan
3. 3. Human error

b. Pembuatan WBS (Work Breakdown Structure) :


pembuatan WBS berfungsi untuk mempermudah jobdesk
yang sudah diberikan. Berikut gambar 4.1 tentang bagan
WBS pada proyek smart parking tersebut

Gambar 3.1 Arsitektur konsep smart parking di kota Palembang

Perangkat yang membentuk suatu arsitektur dengan sistem dan


fungsi utamanya adalah[5] :
a. Server aplikasi parkir : mengelola database yang
menangani informasi tentang ketersediaan lahan
parkir, pemesanan, dan pembayaran parkir/
b. Sensor pendeteksi kendaraan : perangkat yang
berfungsi untuk melaporkan tempat parkir yang
tersedia gratis atau tidak
c. Signalling System : memberikan sinyal tentang
kondisi tempat parkir yang masih tersedia
d. Gateaways : mengumpulkan sensor pendeteksi
kendaraan, berkomunikasi dengan aplikasi, dan
memberikan informasi kepada pengguna
e. User Device : menghubungkan pengguna dan
aplikasi
IV. PEMBAHASAN
Smart parking merupakan sebuah sistem dimana Gambar 4.1 WBS Proyek Smart Parking di Kota
bersifat real-time yang dapat memberikan informasi tentang Palembang
posisi parkiran yang tersedia. Adapun project scope
management yang dilakukan pada proyek ini adalah V. KESIMPULAN
a. Project Charter : dalam tahap ini, pembuatan sebuah Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan
dokumen pada penggunaan smart parking yang ada di informasi, smart city menjadi salah satu konsep ICT yang
Palembang. Tahap ini bertujuan untuk memberikan harus dikembangkan di daerah kota besar. Palembang
penjelasan ringkas dari proyek tersebut. Berikut tabel 4.1 merupakan salah satu kota besar yang belum mengembangkan
Project Charter untuk proyek smart parking di kota konsep smart city demi kelangsungan masyarakat.
Palembang Dalam hal ini, diharapkan dengan adanya proyek
pengembangan smart parking di kota Palembang dapat
mempermudah dan bermanfaat bagi masyarakat dalam
mencari lahan parkir dan tidak mengantrelama untuk mencari
parkiran yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA [5] J. Rico, J. Sancho, B. Cendon, and M. Camus,
“Parking easier by using context information of a
[1] A. Gupta, S. Kulkarni, V. Jathar, V. Sharma, and N. smart city: Enabling fast search and management of
Jain, “Smart Car Parking Management System Using parking resources,” Proc. - 27th Int. Conf. Adv. Inf.
IoT,” Http://Www.Sciencepublishinggroup.Com, vol. Netw. Appl. Work. WAINA 2013, pp. 1380–1385,
2, no. 4, p. 112, 2017. 2013.
[2] K. Su, J. Li, and H. Fu, “Smart city and the
applications,” 2011 Int. Conf. Electron. Commun.
Control. ICECC 2011 - Proc., pp. 1028–1031, 2011.
[3] E. Polycarpou, L. Lambrinos, and E. Protopapadakis,
“Smart parking solutions for urban areas,” 2013 IEEE
14th Int. Symp. a World Wireless, Mob. Multimed.
Networks, WoWMoM 2013, pp. 1–6, 2013.
[4] A. Khan, “Project scope management,” Cost Eng.
(Morgantown, West Virginia), vol. 48, no. 6, pp. 12–
16, 2006.

Anda mungkin juga menyukai