(MMD)
A. Definisi
Dalam upaya mencapai Visi dan Misi Kementrian Kesehatan, ditetapkanlah strategi
untuk mencapainya yaitu dengan pemberdayaan masyarakat, swasta, dan masyarakat madani
dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global. Kegiatan yang dilakukan
adalah dengan strategi yang berbasis model pendekatan dan kebersamaan yaitu berupaya
memfasilitasi percepatan dan pencapaian peningkatan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk
dengan mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat desa.
1. Tahapan : Analisa situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) sebagai bahan penyusunan RUK tahun 2017 dan Rencana
Lima Tahunan periode 2017 s.d 2021, dengan pendekatan Top-Down dan Bottom-Up.
5. Keluaran : Hasil analisa situasi, Hasil SMD dan MMD, Usulan kebutuhan pelayanan
kesehatan masyarakat desa/ kelurahan sesuai harapan rasional masyarakat
desa/kelurahan.
Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, yang dilakukan melalui Survey Mawas Desa:
1. Survei Mawas Desa adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang
dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah
tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-
peluang yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat
sendiri, agar selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif
memperkuat upaya-upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya.
2. Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder, pengolahan dan
penyajian data masalah dan potensi yang ada dan membangun kesepakatan bersama
masyarakat dan kepala desa/kelurahan, untuk bersama-sama mengatasi masalah
kesehatan di masyarakat.
3. Instrumen SMD disusun Puskesmas sesuai masalah yang dihadapi dan masalah yang
akan ditanggulangi Puskesmas. Instrumen yang disusun mencakup format pendataan
yang dilakukan wakil masyarakat yang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan
masyarakat dan dapat memberi informasi.
Sementara itu dalam kebutuhan pemenuhan akreditasi, hasil SMD dan MMD akan erat
kaitannya dengan :
1) Promotif
2) Preventif
3) Kuratif
1. Pembelajaran oleh masyarakat, untuk masyarakat. Puskesmas sebagai pendamping dan
nara sumber. Kalau semua dilakukan oleh Puskesmas maka masyarakat tidak belajar
sesuatu.
2. Salah satu tujuan SMD adalah: masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan
diwilayahnya sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut
program pengentasan wilayah dari diare menjadi gerakan masyarakat; Puskesmas bisa
memberi masukan program apa saja untuk mengatsi diare; Cuci tangan pakai sabun,
enam langkah mencuci tangan, Tidak BAB disembarang tempat (ODF), Satu rumah satu
jamban, program air bersih, dll.
3. Salah satu pembelajaran yang penting dalam SMD adalah dapat membedakan antara,
KEINGINAN terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan KEBUTUHAN pelayanan
kesehatan karena adanya masalah kesehatan di wilayahnya. Pelayanan diare akan
dibutuhkan masyarakat jika memang masih sering terjadi KLB diare, tetapi pelayanan
bedah kosmetik mungkin hanya keinginan beberapa orang saja.
4. SMD dan MMD itu satu rangkaian dengan Musrenbang Desa,Musrenbang Kecamatan.
N KEGIATA
DESA PELAKSANA PERMASALAHAN TEMUAN/FAKTA PEN
O N
1 Batu Survey Petugas Masih banyak Dari 70 KK yang disurvey Kurangn
Kalung Mawas Diri Promkes, Bidan masyarakat yang ditemukan sebanyak 47 pengeta
(SMD) Desa dan 2 tidak ikut JKN KK (67 ,14%) Tidak pentingn
orang kader mengikuti JKN
Poskesdes