Anda di halaman 1dari 5

CLINICAL CASE STUDY

PPD TEST

Disusun Oleh :
Lemongga Anjani Noviani Panjaitan 1915068
Ardeliana Rizkita 1915046
Samuel Septrian P 1915065
Stefanie Dita 1915053

PEMBIMBING : dr. Susana Farah Diba , Sp.A., M.Kes

SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL
BANDUNG
2020
PPD TEST

Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia.


Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan TB sebagai “Global Emergency”. Laporan WHO
tahun 2013 menyebutkan bahwa terdapat 8,6 juta kasus TB di dunia pada tahun 2012, dengan
450.000 orang menderita TB MDR dan 170.000 diantaranya meninggal dunia. Infeksi pertama
dengan kuman tuberkulosis akan mengakibatkan reaksi alergi terhadap protein tuberkulin.
Penggunaan tuberkulin merupakan salah satu tes yang diggunakan untuk melihat apakah ada
infeksi M.Tuberculosis pada seorang individu. Tes tuberkulin ini pula yang dapat digunakan
pada data epidemiologi, untuk melihat pervalensi TB pada suatu populasi.1,2,3,4

Reaksi yang didapatkan dari tuberculin test / PPD Test adalah hipersensitivitas tipe 4
atau delayed hypersensitivity, reaksi ini didapatkan apabila reagen PPD disuntikkan secara
intradermal dan akan merangsang sel T, sel T ini akan mengeluarkan lymphokines yang
menginduksi indurasi melalui vasodilatasi, deposisi fibrin, edema dan pengerahan sel-sel
radang pada daerah indurasi. Reaksi ini ditandai dengan adanya, reaksi yang tertunda dan
memuncak pada 24 jam setelah injeksi diberikan, memiliki karakteristik indurasi dan kadang
timbul reaksi vesikulasi dan nekrosis.5

Reagen yang digunakan untuk tes ini adalah purified protein derived (PPD) yang
diambil dari kultur M.Tuberkulosis, penyimpanan reagen tidak melebihi suhu 20 oC, kecuali
untuk waktu yang singkat. Jangan terkena paparan sinar matahari langsung, dan jangan
dibiarkan membeku. Penyimpanan paling baik adalah di antara suhu 2-8oC.4

1
Gambar 1 Tuberkulin PPD RT 23 dan Spuit 1 cc

Dosis yang diberikan pada PPD test adalah 2TU (Tuberculin Unit) dalam 0,1 cc PPD
RT-23, menggunakan spuit 1 cc sekali pakai, dengan jarum ukuran 26 dan Panjang 10mm
dengan bevel yang pendek. diberikan secara injeksi intradermal. Hasil tes tuberkulin dapat
dibaca 48 sampai 72 jam berikutnya, atau apabila timbul reaksi cepat, dapat dibaca 6 jam
setelah pemberian. Setiap orang yang sudah terpapar oleh bakteria dapat memiliki respon
imunitas pada kulit yang memiliki protein bakteri M.tuberkulosis.

Apabila pemberian tuberkulin sudah benar maka akan timbul indurasi pada kulit
dengan diameter 6-10 mm. Apabila pemberian tuberkulin pertama tidak sesuai, maka dapat
langsung dilakukan tes ulang dengan menentukan area penyuntikan beberapa sentimeter dari
area penyuntikan sebelumnya dengan catatan area ini harus diperhatikan dan dibedakan dari
area penyuntikan sebelumnya.4

Gambar 2 Penyuntikan Tes Tuberkulin

Secara konvensional tes ini dilakukan pada aspek volar lengan kiri, namun lengan
kanan dapat digunakan apabila ada kontraindikasi pada lengan kiri. Setelah diberikan tes ini
sangatlah penting untuk menentukan waktu untuk membaca hasil dari tes ini, pasien
diwajibkan untuk menjaga kebersihan kulit yang diberikan tes ini, tidak ditutupi, diraba
maupun digaruk. Hasil tes Mantoux dibaca antara 48-72 jam setelah penyuntikkan pada
ruangan dengan pencahayaan yang baik dengan lengan pasien sedikit difleksikan pada siku.
Dasar dalam membaca hasil Mantoux adalah pada indurasinya, dapat ditentukan dengan
inspeksi dan palpasi. Sebagai standar diameter indurasi harus diukur secara pararel sesuai
dengan aksis terpanjang dari lengan bawah. Hanya indurasi yang diukur, kemerahan tidak
diukur dalam tes ini.4

2
Gambar 3 Pembacaan Tes Tuberkulin

Tes Mantoux dinyatakan positif apabila 5 mm atau lebih pada pasien dengan HIV
positif, riwayat kontrak dengan penderita TB aktif, adanya perubahan dalam foto thorax
nodular maupun fibrotik, juga scar TB lama, dalam pengobatan kortikosteroid lebih dari 6
minggu dan dosis prednisone > 15 mg/hari. Penerima donor organ atau sedang terapi
immunosupressif lainnya.4

Tes Mantoux dinyatakan positif apabila 10 mm atau lebih apabila pergi ke daerah
endemis TB dalam 5 tahun terakhir, pengguna narkoba suntik, pegawai atau pengunjung tetap
pada instansi dengan resiko tinggi penularan seperti penjara, rumah sakit atau sanatorium,
kondisi klinis pasien buruk seperti (nephropathy, diabetes, malabsorbsi, malnutrisi), anak-anak
kurang dari usia 4 tahun atau anak dengan riwayat kontak dengan penderita TB. Tes Mantoux
dinyatakan positif pada indurasi 15 mm atau lebih pada penderita yang tidak memiliki faktor
risiko terhadap TB.4

Pada anak-anak, apabila pemberian tes Mantoux ini tepat sangat membantu dalam
menegakkan diagnosis TB pada anak. Interpretasi test ini masih dinyatakan sulit karena tenaga
kesehatan menggunakan ukuran indurasi yang berbeda-beda. Meskipun test ini tidak 100 %
spesifik maupun sensitif, namun angka prediktif anak-anak yang menderita TB sangatlah
tinggi pada reaksi Mantoux positif. Malnutrisi dapat membuat false negative pada penderita
TB.4

3
DAFTAR PUSTAKA

1. Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak. Kementerian Kesehatan RI;


2016.
2. Pedoman nasional pengendalian tuberculosis. Kementerian Kesehatan RI; 2011.
3. Pedoman nasional pengendalian tuberculosis. Kementerian Kesehatan RI; 2014.
4. Crofton John. Tuberkulosis Klinis. Ed 2. Jakarta: Widya Medika; 2002
5. Aggarwal A, Guglani L, Faridi MMA. Standardization of Mantoux Test. Indian
Pediatrics. 2002; 39: 404-406

Anda mungkin juga menyukai