Anda di halaman 1dari 5

Bowo “Tik Tok” Menembus Dimensi Waktu

Ilustrasi: @ryuarandhi

Pesatnya perkembangan teknologi memunculkan banyak varian sosial media yang sering
dipakai oleh kaum milenial, satu diantaranya adalah Tik Tok. Untuk yang belum tau, Tik Tok
merupakan sebuah aplikasi jaringan sosial dan platform video musik buatan perusahaan
teknologi Cina, ByteDance Inc, yang resmi diluncurkan pada bulan September 2016.
Aplikasi ini digunakan oleh pengguna untuk merekam, mengedit, dan menggunggah video
mereka sendiri yang pada akhirnya bisa dibagikan ke beberapa sosial media, sehingga bisa
dilihat oleh miliaran warga dunia. Namun yang membedakan Tik Tok dengan aplikasi digital
lain terletak pada fitur - fitur special effect yang dapat dipakai untuk membuat video. Dengan
adanya fitur tersebut, orang-orang bisa membuat video pendek yang unik dan menarik untuk
dipamerkan ke orang lain.

Tik Tok sekarang jelas berbeda sekali bila dibandingkan dengan Tik Tok satu atau dua taun
yang lalu, tepatnya saat Bowo Alpenlieble masih menjadi artis Tik Tok atau mungkin bisa
kita sebut seleb Tik Tok. Bowo yang saat itu masih berumur 13 taun menjelma menjadi
seorang bintang yang mampu membius para gadis remaja tanah air. Bowo sering dibilang
alay dan norak karena mengunggah video jogetan-jogetannya yang nggak jelas diiringi lagu-
lagu yang ada di aplikasi itu. Gara-gara hal itu platform Tik Tok pun juga tak terhindar dari
makian netijen serta ikut terseret dicap sebagai aplikasi alay. Saking dianggap alay banyak
orang yang waktu itu bersumpah nggak akan men-download aplikasi tersebut.

Tak hanya itu, Bowo Alpenliebe juga pernah menjadi bahan bully netijen yang maha suci
juga maha benar ketika mendadak mengadakan meet and greet dan mematok tarif cukup
fantastis Rp. 80ribu hingga Rp. 100ribu cuma untuk foto bareng bocil berponi tersebut. Pada
saat itu, nominal tersebut termasuk mahal beud untuk fans-fansnya yang masih sekolah
berusia di bawah 15 taun. Masyarakat mendadak takut akan pengaruh buruk bagi anak-anak
yang ditimbulkan jikalau sosok Bowo jadi idola remaja. Karena hal itu pemerintah melalui
kominfo sempat memblokir Tik Tok karna dianggap memuat konten negatif bagi anak-anak.

Kini setelah pemblokiran dicabut oleh kominfo dan mulai aktif kembali, keadaan justru
berbanding terbalik. Tik Tok yang dulu dicaci dan dihina sekarang jadi dipuja. Jumlah
pengunduh aplikasi ini meningkat pesat bahkan hingga mengalahkan Facebook dan
Whatsapp. Menurut Louise Matsakis dari Wired, Tik Tok jadi banyak digandrungi karna
menyajikan hal-hal ganjil, konyol, dan cenderung di luar akal sehat manusia. Semakin
nggak penting semakin disukai. Mungkin alay justru jadi kekuatan aplikasi ini. Dalam
laporan perusahaan survei mobile, Sensor Tower menunjukkan bahwa TikTok menjadi media
sosial paling populer di seluruh dunia. Media sosial yang sempat dianggap remeh, alay,
cringe dan sempat dilarang ini ternyata mampu menguasai tangga media sosial di dunia.

Banyak artis-artis muda Indonesia yang ikut meramaikan dunia pertiktokan mulai dari Zara
Adhisty, Marsha Aruan, dan Anya Geraldine. Tidak hanya itu bahkan artis Indonesia yang
sudah berkeluarga seperti Dian Sastro, Wulan Guritno, Rano Karno dan Raditya Dika juga
turut asyik bergojet memakai Tik Tok. Mereka membagikan video jogetan mereka di media
sosial lain seperti Instagram dan Twitter.

Tak hanya di Indonesia, Tik Tok juga banyak digunakan oleh artis luar negeri. Platform ini
populer di kalangan Hollywood, banyak seleb Hollywood membuat video lucu-lucuan
memakai Tik Tok. Salah satu yang gue nggak ingat band pop rock, Jonas Brothers ketika
menirukan pertengkaran keluarga Kadarshian dengan cara lipsync. Ada juga selebgram Zach
King juga sempat beberapa kali memainkan Tik Tok yang tertunya dikolaborasikan dengan
video trik yang biasa dia lakukan.

Melihat kesuksesan Tik Tok saat ini, mungkin bowo kini sedang capek menahan tawa untuk
netijen yang dulu menghina dan meremehkannya dan sambil bertanya “Gimana? Asikkan?”.
Mereka yang dulu meledek dan sekarang ikut bermain seolah menjilat ludah sendiri. Fakta ini
membuat gue berpikir bahwa bowo adalah seorang visioner yang mikir jauh ke depan. Bowo
seolah tahu apa yang akan terjadi pada Tik Tok di masa depan. Atau jangan-jangan, sosok
Bowo yang selama ini diledekin oleh masyarakat dan dimaki habis-habisan adalah orang
yang datang dari masa depan menembus dimensi waktu memakai Quantum Realm seperti
yang dipakai Avengers di End Game.

Tapi kini kita kesusahan untuk mencari semua video Bowo di Tik Tok, bahkan akun dia
kosong melompong tanpa satu unggahan pun. Apakah ini pertanda dia telah kembali ke masa
depan karna misinya untuk memperkenalkan Tik Tok telah usai. Mungkin kini dia sedang
melaksanakan misi yang lain untuk memperkenalkan jutaan platform digital yang lain.
Dari kisah ini mungkin dapat kita ambil kesimpulan, bisa jadi orang-orang yang selama ini
kita bully, ledek, caci maki karna kita anggap berbeda dengan kita hanyalah orang yang
pikiran dan jiwanya sudah mendahului zaman. Mereka justru jauh berpikir dan melangkah
seratus kali ke depan, disaat kita masih stuck dengan apa yang kita lakukan, mereka justru
sudah menikmati hasil jerih payah yang selama ini mereka perjuangkan.
BIODATA DIRI

NAMA : YUARANDHI SHULISTYO NOORARUMA

EMAIL : RYUARANDHI@GMAIL.COM

NOMOR HP : 082135958189

NOMOR REKENING : 595101014315538

BANK : BRI

ATAS NAMA : YUARANDHI SHULISTYO NOORARUMA

AKUN MEDIA SOSIAL : FACEBOOK : YUARANDHI SHULISTYO N

FOTO DIRI :

DESKRIPSI : HANYA SESEORANG YANG INGIN MENGISI WAKTU LUANG


DENGAN TULISAN

Anda mungkin juga menyukai