sebagai biaya yang terjadi karena penyerahan aktiva. [i][/i]Itu sebabnya, biaya tersebut akan tambah
dengan PPN sesuai dengan ketentuan Pasal 16D UU PPN.
Salam
begawan5060
Genuine
Location : Yogyakarta.
Posts : 23054.
PT. B menagih ke PT. A untuk biaya penggantian (replacement cost) Aktiva yang hilang + PPN 10%.
Bisa tolong dibantu dasar hukum apa PT. B menagih biaya penggantian tersebut dengan tambahan
PPN 10%, bukankah biaya penggantian cukup ditagih dengan Debit Note?
Dalam kasus ini, apapun istilah yang dipake ataupun sarana untuk menagih... maka yang tadinya
penyerahan jasa berubah menjadi penyerahan BKP, dengan demikian terutang PPN. Utang PPN
timbul karena adanya penyerahan (lebih luas dari jual-beli)
bembomorello
Newbie
Location : Jakarta.
Posts : 65.
24 Oct 2010 22:02
Setuju rekan begawan... tetapi apakah penyerahan tsb memenuhi unsur 'penyerahan dilakukan
dalam rangka kegiatan usaha atau pekerjaannya' sebagaimana penjelasan pasal 4 (1) a huruf d ..krn
kejadian kapal tenggelam sptny tidak terjadi lebih dari 1 kali dalam 1 tahun pajak?!
hanif
Genuine
Posts : 20392.
TENTANG
Sehubungan dengan surat Saudara No. : XXX tanggal 26 Nopember 1987 perihal : Mohon petunjuk
PPN atas ganti rugi dengan ini kami berikan penegasan sebagai berikut:
1. Barang Kena Pajak yang berada di gudang laut telah hilang sebelum dimuat ke kapal (dimaksudkan
untuk diekspor) diartikan bahwa belum ada saat pajak terutang, karena PPN terutang pada saat
barang tersebut diserahkan kepada pembeli atau pada pihak ketiga atau pada saat barang
diserahkan kepada juru kirim, pengusaha jasa angkutan atau pengangkut (Pasal 11 Undang-undang
PPN 1984 jo. Pasal 20 ayat (1) huruf a Peraturan Pemerintah nomor 22 TAHUN 1985).
2. Ganti rugi yang diterima dari pengusaha gudang bukanlah termasuk dalam pengertian harga jual
karena penyerahan (ekspor) barang sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 huruf o Undang-undang
PPN 1984 tetapi merupakan ganti rugi sebagai akibat tuntutan atas hilangnya barang tersebut.
Namun untuk meyakinkan bahwa Barang Kena Pajak tersebut benar-benar hilang diperlakukan
keterangan tertulis dari Instansi yang berwenang (Kepolisian).
3. Berdasarkan penjelasan butir 1 dan 2 di atas maka dapat disimpulkan bahwa atas penerimaan
ganti rugi tersebut tidak terutang Pajak Pertambahan Nilai.
Demikian penegasan kami untuk dimaklumi.
ttd
Drs. MALIMAR
hanif
Genuine
Posts : 20392.
__________________________________________________
_________________________________________
06 Maret 1996
NOMOR S - 23/PJ.33/1996
TENTANG
Berkenaan dengan surat Presiden Direktur PT. XYZ Nomor : XXX tanggal 14 November 1995, perihal
pengenaan PPh Pasal 23 dan PPN, dengan ini dijelaskan sebagai berikut :
Pasal 23 adalah : dividen, bunga, royalti, hadiah dan penghargaan, sewa, imbalan
sehubungan dengan jasa tehnik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa
10 Januari 1995 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor : Kep-76/PJ/1995 tanggal 2 Oktober 1995, jenis jasa lain yang atas imbalannya
1. Jasa perancang bangunan, jasa perancang interior dan jasa perancang pertamanan;
6. Jasa selain yang tersebut pada butir 1 sampai dengan butir 5 yang pembayarannya
yang dilakukan oleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap, selain yang telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1994, Dasar Pengenaan Pajak adalah Harga Jual
atau Penggantian atau Nilai Impor atau Nilai Ekspor atau Nilai Lain yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang.
3. Sesuai dengan ketentuan Pasal 1 huruf p Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana
telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1994, Penggantian adalah nilai berupa uang,
termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan
Jasa Kena Pajak, tidak termasuk pajak yang dipungut menurut undang-undang tersebut, dan
proyek.
5. Saudara minta penegasan apakah pembayaran yang dilakukan oleh pemilik proyek kepada
PT. XYZ
atas kedua jenis penggantian tersebut terutang PPh Pasal 23 dan terutang PPN.
6. Berdasarkan pada uraian di atas, maka dapat diberikan penegasan sebagai berikut,
A. Pajak Penghasilan.
Penggantian peralatan drilling yang rusak dalam pekerjaan drilling dan tagihan biaya
mobilisasi dan demobilisasi yang diterima oleh PT. XYZ dari pemilik proyek dikategorikan
sebagai jasa penunjang di bidang drilling yang berdasarkan Pasal 23 Undang-undang Nomor
10 Tahun 1994 dan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Kep-76/PJ/1995 tanggal
2 Oktober 1995 tidak termasuk Objek pemotongan PPh Pasal 23, sehingga atas pembayaran
tersebut tidak perlu dipotong PPh Pasal 23. Tetapi bila dalam penggantian tersebut terdapat
unsur penghasilan maka penghasilan tersebut harus digabung dengan penghasilan lain dan
jasa drilling selain biaya yang diminta untuk penyerahan jasa itu sendiri, sehingga :
b. Biaya mobilisasi yang demobilisasi adalah merupakan bagian biaya yang diminta
penyerahan jasa. Karena PT. XYZ bukan sebagai pengusaha angkutan darat atau
angkutan laut, maka atas pembayaran biaya mobilisasi atau demobilisasi adalah
ttd
ABRONI NASUTION
handokotjk
Genuine
Location : Balikpapan.
Posts : 604.
Misalkan perusahaan kontraktor sebut saja PT. A menyewa Aktiva Tetap ke PT. B untuk pekerjaan di
laut, tetapi belum sampai ke tempat tujuan Aktiva Tetap tersebut tenggelam (loss). Atas kejadian
tsb, PT. B menagih ke PT. A untuk biaya penggantian (replacement cost) Aktiva yang hilang + PPN
10%. Bisa tolong dibantu dasar hukum apa PT. B menagih biaya penggantian tersebut dengan
tambahan PPN 10%, bukankah biaya penggantian cukup ditagih dengan Debit Note?
Menurut saya dengan atau tanpa asuransi, kejadian ini merupakan force majure, yang dalam
pembukuan biasanya dimasukkan dalam pos luar bisa, untuk claim ini biasanya tidak ada tambahan
PPN, karena disini secara logika saja, kejadian ini tidak ada penyerahan BKP.
Salam
navri
Newbie
Location : Bekasi.
Posts : 15.
sesuai dengan UU 16D, betul PT. B harus menagih berikut PPN atas harga perolehan aktiva tersebut
bila PT. A membayar sejumlah uang atas penggantiannya, kalau PT. A mau biaya rendah lihat lagi
perjanjian, apakah ada kemungkinan untuk mengganti aktiva yang sama.
dimhot
Newbie
Location : Bekasi.
Posts : 5.
sebaiknya harus dilihat dulu perjanjian sewa-menyewa yang disepakati kedua belah pihak antara
PT"A" & "B",baru bisa mengambil keputusan yang tepat mengenai ganti rugi ataupun tax-nya.tks
dimhot
Newbie
Location : Bekasi.
Joined : 25 Mar 2009.
Posts : 5.
sebaiknya harus dilihat dulu perjanjian sewa-menyewa yang disepakati kedua belah pihak antara
PT"A" & "B",baru bisa mengambil keputusan yang tepat mengenai ganti rugi ataupun tax-nya yaitu
mengacu kepada kontrak kerja yang disepakati.Dan mengenai mobdemob seharusnya sudah dimuat
dalam kontrak,tks
aag
Newbie
Location : Medan.
Posts : 43.
Tergantung Kesepakatan dikontrak bagaimana, jika penggantian dalam bentuk uang saya kira tidak
ada PPN. dasar transaksinya bukan penyerahan BKP/JKP tp merupakan Penggantian karena force
majouer. Jika penggantiannya dalam bentuk barang, maka akan terdapat PPN akan tetapi pembelian
tersebut atas nama PT. A atau PT. B. jd disini dasar hukumnya adalah perjanjian atau kontrak atas
penggunaan barang tersebut. Smoga dapat membantu. Trims