Anda di halaman 1dari 11

Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research

ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)


Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

ETNOBOTANI TANAMAN ANTIPIRETIK MASYARAKAT


DUSUN MESU BOTO JATIROTO WONOGIRI JAWA
TENGAH
ETHNOBOTANY ANTIPYRETIC PLANTS PEOPLES IN DUSUN MESU
BOTO JATIROTO WONOGIRI CENTRAL JAVA
Arum Suproborini1),Mochamad Soeprijadi Djoko Laksana2),Dwi Fitri Yudiantoro3)
1)
Progam Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sain Universitas PGRI Madiun,Indonesia
2)
Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun,
Indonesia
3)
Fakultas Teknik Geologi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia

arum@unipma.ac.id

ABSTRAK

Pengobatan tradisional di Indonesia sudah di kenal masyarakat jauh sebelum pelayanan


kesehatan formal dengan obat-obatan modern. Indonesia memiliki banyak spesies tanaman yang
mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan beberapa khasiat lainnya
yang berguna bagi kesehatan manusia. Tanaman antipiretik adalah tanaman yang mempunyai
khasiat sebagai obat penurun panas. Kandungan flavonoid pada tanaman berhasiat sebagai
pereda demam (antipiretik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanaman pekarangan yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat penurun panas (antipiretik). Metode penelitian
yang digunakan adalah metode survey. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanaman
dilakukan dengan teknik purposive random sampling yaitu dengan membuat plot petak ukuran 2x2
meter, 5x5 meter (menyesuaikan lokasi lahan). Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan
terdapat 8 spesies tanaman antipiretik yaitu kunyit (Curcuma domestica), pepaya (Carica
papaya), dadap (Erythrina sp), bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis), rambutan (Nephelium
lappaceum), pisang (Musa paradisiaca), sirsak (Annona muricata), dan bengkuang (Pachirrhyzus
erosus) yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Kata kunci : tanaman, antipiretik, flavonoid.

ABSTRACT
Traditional medicine in Indonesia has been known to the public long before formal health services
with modern medicine. Indonesia has many species of plants that have properties to cure various
diseases and some other useful properties for human health. Antipyretic plants are plants that
have the property as a febrifuge. The content of flavonoids in plants merit as a reliever fever
(antipyretic). This study aims to determine the garden plants that can be utilized by the community
as a febrifuge. (antipyretic). The research method used is survey method. The location of the
observation and sampling of the plants was done by purposive random sampling technique by plot
plot size 2x2 meter, 5x5 meter (adjust the location of the land). Based on research and
observation, there are 8 species of antipyretic plants tumeric (Curcuma domestica), papaya
(Carica papaya), dadap (Erythrina sp), hibiscus (Hibiscus rosasinensis), rambutan (Nephelium
lappaceum), banana ( Musa paradisiaca), soursop (Annona muricata), and yam (Pachirrhyzus
erosus) which can be utilized by the local community.
Keywords: plant, antipyretic, flavonoid.

1
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

PENDAHULUAN sistem budaya masyarakat yang


manfaatnya sangat besar dalam
Kabupaten Wonogiri adalah salah pembangunan kesehatan masyarakat.
satu kabupaten di Jawa Tengah, WHO mendukung gerakan untuk
terdiri dari 25 kecamatan. Jatiroto back to nature dengan
adalah salah satu kecamatan di merekomendasi penggunaan obat
Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari herbal dalam pemeliharaan kesehatan
15 Desa/Kelurahan, salah satunya masyarakat, pencegahan dan untuk
adalah desa Boto. Desa Boto meliputi pengobatan berbagai macam
5 dusun yang terdiri dari dusun penyakit, terutama untuk penyakit
Mipitan, Paro, Boto, Mesu, dan kronis, penyakit degeneratif dan
Dungkul. Penduduk dusun Mesu kanker (Novri, dkk., 2011).
sebagian besar bermatapencaharian Etnobotani berasal dari kata
sebagai petani. Hasil pertanian "etnologi" yang berarti kajian
utamanya adalah padi, selain itu juga mengenai budaya, dan "botani" yang
jagung, ubi kayu, beberapa tanaman berarti kajian mengenai tumbuhan.
buah diantaranya mangga, rambutan, Etnobotani adalah suatu bidang ilmu
dan pepaya, juga terdapat tanaman yang mempelajari hubungan antara
perkebunan diantaranya jambu mete, manusia dan tumbuhan. Etnobotani
kelapa, dan cengkeh. Berdasarkan merupakan studi mengenai
hasil penelitian Suproborini, A (2017) pengetahuan masyarakat lokal tentang
di kawasan penambangan emas rakyat botani. Ilmu etnobotani berkisar pada
dusun Mesu terdapat 33 spesies pemanfaatan tumbuh-tumbuhan oleh
tanaman yang tumbuh di pekarangan orang-orang di sekitarnya, yang pada
yang terdiri dari tanaman bunga, aplikasinya mampu meningkatkan
empon-empon, sayuran, tanaman daya hidup manusia.
buah, tanaman perkebunan dan Demam merupakan salah satu
beberapa tanaman penghasil kayu. gangguan kesehatan yang hampir
Diantara spesies tanaman tersebut pernah dirasakan oleh setiap orang.
banyak yang dimanfaatkan oleh Demam ditandai dengan kenaikan
masyarakat sebagai obat. suhu tubuh di atas suhu tubuh normal
Pengobatan tradisional di yaitu 36-37 ℃ , yang diawali dengan
Indonesia sudah dikenal masyarakat kondisi menggigil pada saat terjadi
jauh sebelum adanya pelayanan peningkatan suhu, dan setelah itu
kesehatan formal dengan obat-obatan terjadi kemerahan pada permukaan
modern seperti sekarang ini. kulit. Pengaturan suhu tubuh terdapat
Indonesia memiliki sumber daya pada bagian otak yang disebut
hayati khususnya flora yang hipotalamus.
berkhasiat untuk menyembuhkan Penyebab utama demam adalah
berbagai macam penyakit dan infeksi oleh bakteri dan virus,
berguna bagi kesehatan manusia. meskipun ada beberapa jenis demam
Tanaman yang berkhasiat obat yang tidak diakibatkan oleh infeksi
mempunyai efek samping yang relatif melainkan oleh kondisi patologis
lebih kecil dibandingkan dengan obat yang lain seperti serangan jantung,
kimia (Rifatul, 2009). Pengobatan tumor, kerusakan jaringan yang
tradisional merupakan bagian dari disebabkan oleh sinar X, efek

2
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

pembedahan dan respons dari dan mulai beralih ke tanaman yang


pemberian vaksin. Dinding sel bakteri berkhasiat antipiretik. Tanaman obat
mengandung zat yang bersifat dinilai mempunyai keamanan yang
pirogen, yaitu dapat menyebabkan relatif tinggi dengan tingkat
peningkatan suhu. Antipiretik adalah efektivitas yang tidak kalah dengan
golongan obat dengan target untuk sediaan antipiretik sintetik. Laporan
menurunkan temperatur badan. Obat penelitian (Wan.J. et al., 2011 dan
yang termasuk antipiretik diantaranya Jethani. B. et al., 2011) menyatakan
adalah acetaminophen, ibuprofen dan bahwa tanaman berkhasiat antipiretik
aspirin (Yusri, D.J. dkk., 2015). itu pada umumnya mempunyai
Menurut Husori, D.I., 2016) obat aktivitas yang menghambat enzim
yang mampu menurunkan suhu cyclooxygenase (COX). Menurut
demam kembali ke suhu normal Andriana, D. (2007) bahwa flavonoid
bekerja melalui penghambatan enzim sebagai senyawa bahan alam yang
siklooksigenase-2 di susunan saraf dihasilkan tanaman memiliki berbagai
pusat sehingga dapat mencegah macam bioaktivitas, diantaranya
terjadinya konversi asam arakidonat adalah efek antipiretik, analgetik dan
menjadi prostaglandin yang antiinflamasi. Flavonoid bekerja
merupakan mediator demam. sebagai inhibitor cyclooxygenase
Mekanisme aksi antipiretik adalah (COX). Cyclooxygenase (COX) akan
dengan memblokade produksi menghambat pembentukan
prostaglandin yang berperan sebagai prostaglandin sehingga tidak terjadi
penginduksi suhu di termostat demam. Penelitian ini bertujuan
hipotalamus. untuk mengetahui tanaman
Sediaan antipiretik sintetik yang pekarangan masyarakat dusun Mesu
banyak dikonsumsi untuk yang berkhasiat sebagai tanaman
menurunkan demam, diantaranya penurun panas (antipiretik).
adalah parasetamol (Leonis, M.A. et
al., 2013), ibuprofen (Nayudi,S.H. et METODE
al., 2013) dan aspirin (Yusri, D.J.
dkk., 2015) sering kali berdampak Penelitian ini dilakukan di
pada mual, muntah, nyeri, dan kawasan penambangan emas rakyat
kerusakan organ, terutama hati atau Dusun Mesu Desa Boto Kecamatan
hepatotoksisitas. Mengingat kerugian Jatiroto Kabupaten Wonogiri. Peta
yang ditimbulkan oleh parasetamol, lokasi daerah penelitian dapat dilihat
ibuprofen,dan aspirin, masyarakat pada Gambar 1.
mulai mengurangi penggunaan
sediaan antipiretik sintetik tersebut

3
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

7o39’49,49”S ; 110o41’06,52”E

7o49’40,04”S ; 110o58’33,45”E
Gambar 1. Peta lokasi daerah
penelitian (Suproborini, A., 2017).
Pengambilan sampel dengan
Alat dan bahan menggunakan metode survey dengan
Alat dan bahan yang digunakan teknik purposive random sampling.
adalah : buku catatan lapangan, Metode ini dilakukan dengan
polpen, tali rafia, pathok kayu, membuat plot petak menggunakan
kamera, GPS (Global Positioning rafia dengan ukuran 2x2 meter, 5x5
System) merk Tom Tam VIA 260. meter dan 10x10 meter
Prosedur kerja (menyesuaikan lahan) diletakkan di
a. Penentuan lokasi pengamatan sekitar tailling mengikuti aliran air
Penelitian ini menggunakan pembuangan penggolahan emas,
metode survey. Lokasi pengamatan semuanya ada 19 plot sampling
ditentukan dengan menggunakan dengan luas total 0,1 ha. Di masing-
teknik purposive random sampling. masing plot pengamatan dicatat jenis
b.Penentuan sampel titik hitung tanaman yang berkhasiat sebagai
pengamatan tanaman antipiretik (penurun panas).
Penentuan sampel titik hitung
pengamatan dibantu dengan GPS HASIL DAN PEMBAHASAN
(Global Positioning System)
c. Pengambilan data Berdasarkan hasil pengamatan
Observasi lapangan pada setiap didapatkan 8 spesies tanaman yang
lokasi pengamatan. berkhasiat sebagai tanaman antipiretik
Lokasi pengamatan dan (Tabel 1).
pengambilan sampel dilakukan di
pekarangan pemukiman penduduk
yang melakukan pengolahan emas.

4
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

Tabel 1. Spesies tanaman yang berkhasiat sebagai antipiretik.


No. Nama ilmiah Nama Lokal
1. Curcuma domestica Kunyit
2. Carica papaya Pepaya
3. Erythrina lithosperma Miq Dadap serep
4. Hibiscus rosasinensis Kembang sepatu
5. Nephelium lappaceum Rambutan
6. Musa paradisiaca Pisang
7. Annona muricata Sirsak
8. Pachirrhyzus erosus Bengkuang

satu kandungan senyawa kunyit yang


Kunyit (Curcuma domestica) diduga dapat mengobati demam
Pengobatan demam dapat adalah flavonoid. Efek antipiretik dari
dilakukan dengan menggunakan ekstrak rimpang kunyit ini
terapi farmakologi dan non kemungkinan disebabkan oleh
farmakologi. Salah satu pengobatan kandungan fenol, salah satunya yaitu
non farmakologi yaitu dengan senyawa flavonoid. Senyawa
memanfaatkan terapi herbal sebagai flavonoid dalam kandungan rimpang
antipiretik dan salah satunya yaitu kunyit akan menempel pada sel imun
dengan pemanfaatan tanaman dan memberikan signyal intraseluler
rimpang kunyit (Kohli et al., 2005). untuk mengaktifkan kerja sel imun
Rimpang kunyit merupakan salah agar lebih baik (Agus, K. dan Fauzi,
satu tanaman herbal yang dapat R. K. dalam Dewi, K. dkk., 2014)
digunakan sebagai obat demam. Salah

Gambar 1. Pohon dan rimpang kunyit


1, maserasi dosis 2, maserasi dosis 3
Berdasarkan hasil penelitian dan dekok).
Dewi, K. dkk. (2014), terdapat
pengaruh pemberian ekstrak rimpang Pepaya (Carica papaya)
kunyit terhadap suhu tubuh tikus Pepaya (Carica papaya L.)
putih yang diberi vaksin DPT. Dilihat merupakan salah satu tanaman berkhasiat
dari nilai deskriptif, penurunan obat. Salah satu bagian dari tanaman
terbesar terjadi pada kelompok pepaya yang berkhasiat obat ialah
maserasi dosis 2 yaitu sebesar 2,33ºC daunnya. Daun pepaya sering dijadikan
bahan olahan makanan sehari-hari
dan tidak terdapat perbedaan nilai
walaupun rasanya pahit. Masyarakat
rata-rata penurunan suhu tubuh antar biasa menggunakan tanah lempung
kelompok perlakuan (maserasi dosis

5
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

ataupun daun jambu biji untuk sakit gigi. Daun pepaya mengandung
mengurangi rasa pahit daun pepaya. senyawa alkaloid, enzim papain,
Khasiat daun pepaya diyakini masyarakat flavonoid, glikosid, karposid, sakarosa,
bisa mengatasi demam, keputihan, dekstrosa, levulosa, benzilgluko-sinolat
jerawat, menambah nafsu makan, dan tannin.
menambah air susu ibu, dan mengobati

Gambar 2. Pohon pepaya


mengetahuinya. Daun tanaman dadap
Berdasarkan hasil penelitian serep mempunyai khasiat sebagai obat
Yapian,S.A.dkk.(2012), hasil uji efek demam bagi wanita (demam nifas),
antipiretik ekstrak daun pepaya pada pelancar ASI, perdarahan bagian dalam,
tikus Wistar yang diamati selama 120 sakit perut, mencegah keguguran,
menit, dapat disimpulkan bahwa ekstrak sedangkan kulit batangnya dapat
daun pepaya dengan dosis 200mg/kg BB digunakan sebagai pengencer dahak
dapat memberikan efek antipiretik pada (Revisika, 2011).
tikus Wistar, namun efek antipiretiknya Uji fitokimia dari berbagai bagian
lebih rendah dibandingkan dengan pada tanaman dadap serep dilaporkan
parasetamol. memiliki kandungan saponin, flavonoid,
polifenol, tannin, dan alkaloid,
Dadap serep (Erythrina lithosperma kandungan zat-zat tersebut inilah yang
Miq) membuat tanaman dadap serep memiliki
Tanaman Dadap serep (Erythrina fungsi sebagai antimikroba,
lithosperma Miq) termasuk dalam famili antiinflamasi, antipiretik, dan
papilonaceae merupakan tanaman yang antimalaria (Desianti, 2007).
memiliki banyak sekali khasiat sebagai
obat tradisional, namun belum banyak
masyarakat Indonesia yang

Gambar 3. Tanaman dadap serep


Tanaman kembang sepatu
Kembang sepatu (Hibiscus memiliki banyak manfaat bagi
rosasinensis) kesehatan, diantaranya sebagai obat
penurun demam malaria. Untuk

6
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

menurunkan demam malaria caranya direbus hingga mendidih, kemudian


adalah dengan cara merebus 50 gram disaring dan diminum airnya selagi
daun kembang sepatu dengan ½ liter masih hangat (Hilwannisa, H.U.,
air bersama dengan ½ lembar daun 2016).
pepaya dan ditambahkan 10 gram
garam inggris. Campuran tersebut

Gambar 4. Kembang sepatu


Kandungan fenolik yang tinggi pada
Rambutan (Nephelium lappaceum ) kulit buah rambutan rapiah berpotensi
Kulit buah rambutan (Nephelium sebagai obat penurun panas karena
lappaceum L) secara empiris telah kemiripan stukturnya dengan senyawa
dimanfaatkan oleh masyarakat di penurun panas sintetik parasetamol
berbagai daerah di Indonesia sebagai yang mengandung gugus fenolik.
obat penurun demam atau antipiretik Hasil penelitian Swantara, I.M.D.
(Dalimartha, 2008). Namun kajian dkk. (2017) menunjukkan bahwa
ilmiah tentang efek antipiretik dari ekstrak etanol kulit buah rambutan
kulit buah rambutan ini belum banyak mempunyai aktivitas antipiretik
dipublikasikan. Hasil penelitian terhadap tikus jantan galur wistar
Tjandra, O., (2011) menunjukkan terinduksi ragi pada semua dosis yang
bahwa kulit buah rambutan rapiah diujikan yaitu 5 mg/100 g BB; 10
mengandungan senyawa steroid, mg/100 g BB; dan 20mg/100 g BB.
terpenoid, fenolik, dan flavonoid Kandungan fenol total dalam ekstrak
dengan kandungan senyawa fenolik etanol kulit buah rambutan sebesar
yang dominan dan menunjukkan 39,7861 g GAE/ 100 g atau 39,78 %.
aktivitas antioksidan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan asam askorbat.

Gambar 5. Pohon rambutan


menyembuhkan berbagai macam
Pisang (Musa paradisiaca) penyakit seperti pendarahan rahim,
Pisang (Musa paradisiaca) ambeien, cacar air, disentri, amandel,
merupakan tanaman berkhasiat obat yang kanker perut, sakit kuning (lever),
oleh masyarakat dapat digunakan untuk pendarahan usus besar, diare dan luka

7
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

(Dalimartha, 2005). Salah satu jenis tanaman. Senyawa-senyawa yang


pisang yang dikenal baik oleh masyarakat tergolong dalam kelompok metabolit
adalah pisang kepok, selain buahnya ada sekunder antara lain alkaloid, flavonoid,
bagian lain dari tanaman pisang yang tanin, saponin dan minyak atsiri
dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu air (Djauharia,E. dan Hermani, 2004).
batang pisang karena banyak Secara empiris air batang pisang kepok
mengandung senyawa metabolit banyak digunakan sebagai pengobatan
sekunder. untuk menurunkan panas (demam).
Metabolit sekunder merupakan
senyawa kimia yang terbentuk dalam

Gambar 6. Pohon pisang

Hasil penelitian Maya, S.W. dkk. mengenal sirsak sebagai tanaman


(2015) menunjukkan bahwa air batang buah. Seiring dengan banyaknya
pisang kepok: mengandung senyawa penelitian tentang tanaman sirsak
fitokimia tanin, alkaloid dan saponin maka tanaman ini juga populer
serta memiliki efek antipiretik dimana sebagai tanaman obat terutama
penurunan suhu dari jam 1-4 pada dosis daunnya yang memiliki banyak
0,37 mL/200g BB yaitu dari 37,1-35,0, khasiat untuk beberapa macam
pada dosis 0,75mL/200g BB penurunan penyakit, diantaranya demam,
suhu dari 36,5-34,8 sedangkan pada tekanan darah tinggi, tumor, dan
dosis 1,5 mL/200g BB mengalami sebagai pereda rasa nyeri. Adapun
penurunan suhu dari 35,0-34,1
kandungan kimia tanaman sirsak
Sirsak (Annona muricata) yang berkhasiat sebagai antipiretik
Menurut Viani dan Hijratul adalah flavonoid. Flavonoid
(2016), sirsak (Annona muricata L.) menghambat enzim utama dalam
merupakan tanaman tropis yang biosintesis prostaglandin yaitu
buahnya memiliki aroma dan rasa siklooksigenase.
yang khas. Masyarakat lebih

Gambar 7. Pohon dan buah sirsak

8
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

Berdasarkan hasil penelitian dan Holzgrabe (2014) menunjukkan


terhadap sampel ekstrak daun sirsak bahwa bengkuang mengandung
(Annona muricata L.) maka dapat senyawa golongan isoflavon, saponin
disimpulkan bahwa ekstrak daun dan flavonoid. Hal ini sesuai dengan
sirsak (Annona muricata L.) memiliki hasil penelitian Wiryawan, I.G.A.
efek antipiretik terhadap mencit (Mus (2014) yang menunjukan bahwa
musculus). Efek antipiretik ekstrak senyawa flavonoid dalam ekstrak
daun sirsak (Annona muricata L.) bawang merah (Allium ascalonicum
mempunyai perbedaan efektifitas L.) juga dapat menyebabkan
yaitu pada konsentrasi 60% penurunan suhu tubuh pada tikus
dibandingkan konsentrasi 20% dan putih yang mengalami demam.
40% (Viani dan Hijratul, 2016). Senyawa flavonoid memiliki efek
antipiretik dengan cara menghambat
Bengkuang (Pachirrhyzus erosus) kerja enzim COX-3 di hipotalamus
Bengkuang adalah tanaman sehingga menurunkan set point
tradisional yang juga sering thermic hipotalamus yang
digunakan oleh masyarakat untuk menyebabkan penurunan suhu tubuh
menurunkan demam. Hasil penelitian (Lukitaningsih,E.,Holzgrabe,U.,2014)
yang dilakukan oleh Lukitaningsih

Gambar 8. Tanaman bengkuang

Berdasarkan hasil penelitian SARAN


Zulfa, N.R.A., dkk. (2017)
menunjukkan bahwa ekstrak air umbi Perlu dilakukan penelitian lebih
bengkuang memiliki efek antipiretik lanjut untuk mengetahui
pada mencit model hiperpireksia. keanekaragaman tanaman obat di
Dosis 145,6 mg / 20 g BB / kali pekarangan yang berpotensi sebagai
memberikan efek antipiretik yang antidepresan sehingga masyarakat
paling efektif dengan mula kerja 30 menjadi lebih relaxs dan tidak mudah
menit dan durasi kerja 90 menit. stress.

KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH

Tanaman yang berkhasiat sebagai Terima kasih penulis sampaikan


antipiretik mengandung metabolit kepada: Lembaga Penelitian dan
sekunder fenolik yang merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat UPN
golongan senyawa flavonoid. “Veteran” Yogyakarta yang telah

9
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

mendanai penelitian ini, Dr. Ir. Dwi Boarding School Mutiara Qur’an.
Fitri Yudiantoro, M.T., Dr. Ir. M.
Nurcholis, M.Agr., Dr. Eng. Mirzam Husori , D.I. 2016. Antipiretika Dan
Abdurrachman, S.T., Ir. Dewi Sri Analgetika. Departemen Farmakologi
Sayudi, seluruh masyarakat Dusun Farmasi. Fakultas Farmasi USU.
Mesu dan Desa Boto, dan pihak-pihak Jethani B, Sharma RK, Raipuria M, Jain
yang tidak dapat penulis sebutkan H. 2011. Antipyretic activity of
satu persatu yang telah banyak aqueous and alcoholic extracts of
memberi bantuan dalam pelaksanaan noni on yeast induced pyrexia in rats.
penelitian. Int J Pharm Sci Res. 2(7): 1850–4.

DAFTAR PUSTAKA Kohli, K., Ali, J., Ansari, M.J., dan


Raheman, Z. 2005. Curcumin: A
Andriana, D. 2007. Uji Efek Natural Anti Inflammatory Agent,
Analgesik Perasan Daun Biduri Indian J. Pharmacol., 7: 141–147
(Calotropis gigantea) Pada
Mencit Dengan Metode Geliat Lukitaningsih E, Holzgrabe U. 2014.
(Writhing refleks). Skripsi. Bioactive Compounds in Bengkoang
Fakultas Kedokteran Gigi (Pachyrhizus erosus) As Antioxidant
Universitas Jember and Tyrosinase Inhibiting Agents.
Indones J Pharm. 25(2):68–75.
Dalimartha, S. 2005. Atlas Tumbuhan
Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta Leonis, M.A, Alonso, E.M, Belle, S.H,
Trubus Agriwidya. Squires ,R.H. 2013. Chronic
acetaminophen exposure inpediatric
Dalimartha, S., 2008, Atlas Tumbuhan acute liver failure. Pediatrics.
Obat Indonesia, Jilid 5. Jakarta 131(3):740–6.
Pustaka Bunda.
Maya, S.W.,Citraningtyas,G., Lolo, W.A.
Desianti D. 2007. Efek Antipiretik 2015. Phytochemical Screening and
Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep Antipyretic Effect of Stem juice From
terhadap Mencit Jantan Galur Kepok-Banana (Musa paradisiaca L)
DDY. Skripsi. Bandung: Universitas on White Male Rats Stain Wistar
Kristen Maranatha. (Rattus norvegicus) Induced With
DTP-Hb. Pharmacon. Jurnal Ilmiah
Dewi,K., Kadeh, N., Jawi., M., Andriana, Farmasi Unsrat. Vol.4 no.1,
D. 2014. Pengaruh Ekstrak Rimpang Februari.ISSN 2302-2493.
Kunyit (Curcuma domestica Val)
Metode Maserasi dan Dekok Nayudu. S.H., Kavuturu, S., Niazi, M.,
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Daniel, M., Dev ,A., Kumbum ,K.
Tikus Putih (Rattus novergicus) 2013. A rare coexistence:Drug
Yang Diberi Vaksin DPT.Artikel induced hepatitis and meningitis
inassociation with ibuprofen. J Clin
Djauharia, E.,Hernani. 2004. Gulma Med Res.5(3):243–6.
Berkhasiat Obat. Cetakan I.Jakarta
Penebar Swadaya. Novri, Y. K., Margaretha, S. , Jusna ,A.
2011. Laporan Penelitian
Hilwannisa, H.U. 2016. Kembang Sepatu Pengembangan Program Studi Dana
(Hibiscus rosasinensis). Islamic Pnbp Tahun Anggaran 2011. Kajian

10
Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research
ISSN 2614-4840 (print) 2614-6118 (online)
Vol. 1 No. 1 Tahun 2018

Etnobotani Tanaman Obat Oleh danPercetakan UNS.


Masyarakat Kabupaten Bonebolango
Provinsi Gorontalo. Laporan Viani dan Hijratul. 2016. Uji Efek
Penelitian Etnobotani Tanaman Antipiretik Ekstrak Daun Sirsak
Obat/ Jurusan Biologi FMIPA UNG (Annona muricata L) Secara Oral
Terhadap Mencit (Mus musculus).
Revisika. 2011. Efektifitas Daun Dadap Prosiding Seminar Nasional
Serep (Erythirna Subumbrans Tumbuhan Obat Indonesia Ke-50.
(Hask.)Merr) Sebagai Penyembuh Samarinda.20-21 April.
Luka Pada Tikus Putih (Rattus
norvegicus Strain Wistar). Skripsi. Wan J, Gong X, Jiang R, Zhang Z, Zhang
Malang: Jurusan Biologi F-MIPA, L. 2013. Antipyretic and
Universitas Muhammadiyah anti‐inflammatory effectsof
Malang. asiaticoside in
Lipopolysaccharidetreated rat
Rifatul, 2009. Efek Samping Obat Herbal through up‐regulation of
terhadap Kesehatan Masyarakat. hemeoxygenase‐1. Phytother Res.
http://www.smallcrab.com/kesehatan 27(8):1136–42.
/ 687-efeksamping-pengobatan -
herbal. Tanggal Akses 20 Juni 2010. Wiryawan IGA. 2014. Skripsi. Efek
Ekstrak Bawang Merah .
Risandi Y, Emriadi, Stiadi Y. Ekstrak
Daun Pepaya (Carica papaya) Yahya M. 2012. Pepaya. Dalam: Novieta
Sebagai Inhibitor Korosi Baja St.37 N,editor. Khasiat Daun Pepaya
Dalam Medium Asam Sulfat. Untuk Penderita Kanker. Jakarta:
2012 Jurnal Kimia Unand. 1(1):27. Dunia Sehat; h. 49-60.

Suproborini, A. 2017. Dampak Yapian,S.A.,Baras,R.,Awaloei,H.,Waisan


Penambangan Emas Rakyat .,J. 2012. Uji Efek Antipiretik Ekstrak
Terhadap Kandungan Hg Tanah, Air, Daun Pepaya (Carica papaya L)
Tanaman, Struktur Dan Komposisi Pada Tikus Wistar (Rattus
Vegetasi Di Dusun Mesu Desa Boto norvegicus). Kandidat Skripsi.
Kecamatan Jatiroto Kabupaten Manado.Unsrat.
Wonogiri .Tesis. Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Yusri DJ, Yorva S, Marlia M. 2015.
Kelainan hati akibat penggunaan
antipiretik. Jurnal Kesehatan
Swantara,I.M.D, Rahman,R.F., Andalas. 4(3):978–87.
Puspawati,N.M. 2017. Aktivitas
Antipiretik Ekstrak Kulit Buah Zulfa.,N.R.A., Sastramihardja,H.S.,
Rambutan (Nephelium lappaceum Dewi, M.K. 2017. Uji Efek
L) Secara In Vitro dan kandungan Antipiretik Ekstrak Air Umbi
fenolik Totalnya. Jurnal Kimia Bengkuang (Pachirrhyzus erosus)
11(2), Juli;107-112. Pada Mencit (Mus musculus)
Model Hiperpireksia. Bandung
Tjandra, O., Rusliati, R., dan Zulhipri, Meeting on Global Medicine &
2011, Uji Aktifitas Antioksidan dan Health (BaMGMH), Vol. 1 No.
Profil Fitokimia Kulit Rambutan 1 Tahun 37
Rapiah (Nephelium lappaceum),
Karya Ilmiah. Solo.UPT Penerbitan

11

Anda mungkin juga menyukai