Kelas/Kelompok : B/B1
Ridho Aristu Illahi (NIM: 16/395002/TK/44294)
Eka Agusta Fathun Ni'am (NIM: 17/410173/TK/45530)
Mahmud Fauzi (NIM: 17/410183/TK/45540)
Muhammad Ario Bagus Prakusa (NIM: 17/410187/TK/45544)
Bagus Triandika Saputra (NIM: 17/413543/TK/45983)
Hamdan Romadhona (NIM: 17/413553/TK/45993)
Rifdahlia Salma (NIM: 17/415128/TK/46417)
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, terdapat 3 kegiatan, yaitu Radio Rig, HT & Repeater, dan
Matching Kabel
a. Radio RIG
Radio RIG adalah alat komunikasi yang dapat dijadikan sebagai base station dan
dapat juga dijadikan sebagai alat komunikasi bergerak (mobile station) dengan
daya mulai 25 watt sampai dengan 75 watt pada frekuensi VHF maupun UHF dan
Dual Band[1] Rentang frekuensi radio VHF adalah 30 – 300 MHz, sedangkan UHF
adalah 300 – 3 GHz.
Percobaan : Menyimpan Frekuensi Menggunakan Radio Rig
1. Menyalakan Radio Rig yang akan digunakan.
5. Menekan tombol M/CALL, lalu pilih memori chanel yang ingin diberi nama.
6. Menekan tombol MONI selama 2 detik dan menekan SET untuk memunculkan
pilihan abjad kemudian isikan abjadnya melalui putaran potensiometer.
7. Menekan tombol V/MHz untuk keluar dari pengaturan.
Hand Transceiver dikenal sebagai alat komunikasi dua arah (two way radio)
sehingga dapat melakukan pembicaraan dua arah. Namun, si pengirim pesan dan si
penerima pesan tidak dapat melakukan komunikasi (berbicara) pada saat yang
bersamaan. Half-duplex merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat
ditransmisikan atau diterima secara dua arah tetapi tidak dapat secara bersama-
sama. Jika ada dua orang yang mengirimkan sinyal secara bersamaan, maka sinyal
yang lebih kuat akan menutup sinyal yang lebih lemah. Atau jika dua sinyal itu sama
kuat, maka justru kedua sinyal tidak akan terdengar oleh orang lain. Hal inilah yang
dilakukan oleh orang yang nge-jam. Dia akan terus-menerus memencet tombol
PTT (Push To Talk) sehingga orang lain tidak punya kesempatan untuk berbicara.
Jarak jangkauan dari suatu Handy Transceiver juga dipengaruhi oleh kondisi
halangan fisik (faktor external) seperti posisi dan lokasi dari HT si pemancar dan
si penerima, misalnya apakah ada pohon, tebing, tembok, dll). Pancaran dari HT
VHF akan lebih jauh daripada pancaran HT UHF karena semakin tinggi
frekuensinya, maka akan semakin kecil kemampuan gelombang radio mengikuti
lengkungan bumi sehingga pancaran pada UHF akan mendekati garis lurus.
Hand Transceiver terdiri atas HT single band dan HT dual band dimana single band
berarti HT tersebut hanya bisa beroperasi di satu band frekuensi (UHF saja atau
VHF saja), sedangkan dual band frekuensi berarti HT tersebut bisa beroperasi di
dua band frekuensi (VHF dan UHF).
Fungsi Repeater :
1. Memperluas daya jangkau signal server
Fungsi yang pertama dari alat ini adalah untuk memperluas daya jangkau
singnal. Jika signal lemah, maka daya jangkaunya akan lebih sempit, sedangkan
ketika signal kuat maka daya jangkaunya akan lebih luas.
Sistem kerja dari repeater adalah melalui signal wireless. Dengan menggunakan
alat ini, maka penggunaan kabel yang ribet dan semrawut dapat dihindari.
karena repeater terdiri dari Transmitter dan Receiver sekaligus sehingga transmisi
yang masuk dapat diterima sekaligus dikirimkan. Analoginya jika sebuah stasiun
mengirimkan transmisi dengan melewati repeater, maka transmisi tersebut akan
dikirimkan kembali ke stasiun tujuan yang masih berada dalam jangkauan (range)
repeater. Untuk menambah range tersebut, itulah sebabnya repeater selalu
diletakkan di areal yang cukup tinggi, misalnya di areal menara, ataupun
perbukitan, dengan ketinggian antena-nya disarankan lebih dari 25 meter dari
permukaan tanah.
a b
Gambar 3. Repeater
Cross band adalah module yang berfungsi untuk menghubungan 2 radio atau 2
band frekuensi, dimana :
a. Jika inputnya (RX) adalah VHF, maka outputnya (TX) adalah UHF.
b. Jika inputnya (RX) adalah UHF, maka outputnya (TX) adalah VHF.
Oleh karena itu, jika dua pengguna crossband ingin berkomunikasi, maka satu
harus standby di frekuensi VHF dan satu lagi standby di frekuensi UHF.
d. Matching Kabel
Reaktansi (XS) jika semakin besar nilainya akan semakin besar juga menghambat
pancaran radio pemancar, maka usahakan sekecil mungkin nilai XS, mendekati
atau sama dengan nilai 0 paling baik.
C. KESIMPULAN
D. DAFTAR PUSTAKA
[1] Modul Praktikum Komunikasi Data PKD 01 : Pengenalan Sistem Komunikasi Data
Berbasis Frekuensi Radio dan Alat-Alat Ukur Pendukung Sistem Komunikasi Berbasis
Frekuensi Radio. Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika. UGM.