Anda di halaman 1dari 5

48 D. R. Prasetyo et al.

, Uji Kualitas Minyak Goreng Berdasarkan Indeks Bias Cahaya

UJI KUALITAS MINYAK GORENG BERDASARKAN INDEKS BIAS


CAHAYA MENGGUNAKAN ALAT REFRAKTOMETER SEDERHANA
Dody Rahayu Prasetyo1*, Mahardika Prasetya Aji2, Supriyadi2
1
SMA Negeri 2 Pati, Jl. Ahmad Yani No. 4 Pati
2
Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang

*Email: dodyslash89@gmail.com

Abstrak

Telah dilakukan uji kualitas minyak goreng dengan parameter fisika indeks bias
menggunakan alat refraktometer sederhana. Minyak goreng yang digunakan adalah dua
jenis minyak goreng nabati yang berbeda yaitu minyak goreng A dan B. Masing-masing
minyak goreng dipanaskan dengan menambahkan plastik dan dilakukan sebanyak enam
kali variasi massa plastik. Minyak goreng panas tersebut dimasukkan ke dalam
refraktometer kemudian ditembakan sinar laser melalui salah satu sisi dan diamati sinar
yang keluar dari sisi yang lain. Penentuan nilai indeks bias minyak goreng didasarkan
pada hukum Snellius dengan cara mengukur jarak sinar bias terhadap garis normal.
Kualitas minyak goreng ditentukan berdasarkan nilai indeks bias. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa semakin banyak kandungan plastik di dalam minyak goreng, semakin
besar pula indeks bias minyak goreng tersebut. Dapat dipahami, laju sinar di dalam
minyak goreng semakin berkurang dengan bertambahnya partikel plastik. Jadi, peran
partikel plastik sebagai faktor penghambat laju sinar. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa minyak goreng yang mempunyai indeks bias besar yang terindikasi
mengandung plastik memiliki kualitas buruk. Untuk minyak goreng merk A setelah
dicampur plastik 1 gram dan 11 gram masing-masing memiliki indeks bias 1,351 dan
1,443. Untuk minyak goreng merk B setelah dicampur plastik 1 gram dan 11 gram
masing-masing memiliki indeks bias 1,297 dan 1,492.

Kata kunci: alat refraktometer sederhana, indeks bias, kualitas minyak goreng

PENDAHULUAN mendalam, sehingga perlu dilakukan


Minyak goreng merupakan kebutuhan pengujian.
pokok bagi masyarakat Indonesia. Aneka Sebelumnya telah dilakukan penelitian
makanan yang menggunakan minyak goreng terhadap kualitas minyak goreng dengan
seakan menjadi makanan wajib bagi menggunakan variabel lamanya penggunaan.
masyarakat. Dewasa ini ditemukan oknum Hasil yang ditemukan menyatakan bahwa
pedagang makanan nakal yang mencampur semakin lama minyak goreng digunakan,
minyak gorengnya dengan plastik. Hal ini kualitas minyak goreng menjadi buruk dengan
dilakukan mereka dengan tujuan membuat degradasi sudut polarisasi (Susan 2011,
makanan menjadi tahan lama. Secara Nuraniza 2013) dan penurunan nilai viskositas
tampilan, makanan ini memiliki ciri fisik yang dan indeks bias (Sutiah et al., 2008).
sama seperti makanan yang lain. Jika makanan Dari permasalahan dan hasil penelitian
ini masuk ke dalam tubuh manusia, tentunya lain terhadap kualitas minyak goreng, di artikel
dapat menimbulkan penyakit. Minimnya ini akan dibahas seberapa besar nilai indeks
pengetahuan masyarakat tentang kualitas bias minyak goreng merk A dan B setelah
minyak goreng yang digunakan pedagang dicampur dengan plastik berdasarkan hukum
menyebabkan masyarakat terkecoh dengan Snellius.
tampilan makanan yang menarik. Perubahan
sifat fisika pada minyak goreng saat dicampur
dengan plastik belum dieksploitasi secara
Jurnal Fisika Vol. 4 No. 1, Mei 2014 49

METODE Keterangan:
Preparasi Sampel n = indeks bias udara
Sampel yang digunakan adalah dua n' = indeks bias kaca
minyak goreng dengan merk yang berbeda n' ' = indeks bias zat cair
yaitu merk A dan B. Massa plastik yang akan
dicampurkan pada kedua minyak goreng
d1 = tebal kaca
tersebut divariasikan 1 gram, 3 gram, 5 gram, d2 = tebal zat cair
7 gram, 9 gram, dan 11 gram. i = sudut datang ( udara- kaca)
Desain Alat Refraktometer i1 = sudut sinar datang ( kaca-zat cair)
Alat refraktometer ini merupakan hasil i2
pengembangan dari alat yang telah ada yaitu = sudut sinar datang (zat cair –kaca)
r = sudut bias ( udara-kaca)
kaca planparalel. Prinsip kerja dari alat
refraktometer ini berdasarkan hukum Snellius r1 = sudut bias (kaca-zat cair)
yang dituliskan pada persamaan 1. r2 = sudut bias (zat cair-kaca)
x = jarak garis normal 1 ke garis normal 4
sin i n2
  n1 sin i  n2 sin r x1
sin r n1 = jarak garis normal 1 ke garis normal 2
.............(1)
x2 = jarak garis normal 2 ke garis normal 3
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat
alat refraktometer ini adalah kaca yang disusun Kalibrasi Alat Refraktometer
seperti akurium dengan ketebalan kaca 5 mm Sebelum digunakan untuk pengujian
dan ukuran dalam 5 cm x 5 cm x 15 cm. sampel, alat refraktometer perlu dikalibrasi
Untuk alat yang digunakan terdiri dari: laser dengan alat yang sudah ada yaitu kaca
yang dimodifikasi, stereofoam, kertas hvs, planparalel. Langkah dalam menentukan
penggaris, busur, dan jarum pentul. Desain alat indeks bias kaca planparalel adalah dengan
refraktometer dan perjalanan sinar dapat dilihat mencari sinus sudut bias kemudian dihitung
pada gambar 1. menggunakan hukum Snellius. Untuk
menentukan indeks bias kaca menggunakan
Laser
refraktometer, langkah-langkahnya sebagai
normal 4 normal 3 normal 2 normal 1 berikut: a) menjiplak bentuk kaca pada kertas
hvs dan melukis sinar datang dengan sudut
datang yaitu: 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350,
400, 450, 500, 550, dan 600, b) menembakkan
sinar laser pada kaca dengan sudut datang pada
langkah a, c) mengamati dan menandai sinar
yang keluar dari kaca dengan menusukkan
jarum pada kertas, d) mengukur jarak jarum
terhadap garis normal 1, e) menentukan indeks
bias kaca dengan persamaan 1.
Untuk menentukan indeks bias kaca,
terlebih dahulu mengkondisikan refraktometer
dalam keadaan kosong.

nudara sin i  nkaca sin r ..................................(2)

x1
Jarum
Pentul
sin r 
dimana:
n
udara ,
1 x12  d12
, dan
Gambar 1. Desain alat refraktometer dan
analisis perjalanan sinar x1  x  x2  x  (d1 sin i) .
50 D. R. Prasetyo et al., Uji Kualitas Minyak Goreng Berdasarkan Indeks Bias Cahaya

Untuk menguji kevalidan alat Pada peristiwa ini sinar mengalami pembiasan
refraktometer digunakan uji korelasi udara-kaca dan pembiasan kaca-air. Untuk
(persamaan 3) dan kemudian dikonfirmasi menghitung indeks bias air, digunakan
menggunakan uji validitas (persamaan 4). persamaan 6. Persamaan ini berasal dari
persamaan 1 dan persamaan 5, dimana
persamaan 1 digunakan pada pembiasan udara-
Rumus uji korelasi product moment kaca dan persamaan 5 digunakan pada
 
n X 1 X 2   X 1  X 2  pembiasan kaca-air.
r
n X 2
1   X  n X
1
2 2
2   X  2
2
nkaca sin i1  nair sin r1 ...................................(5)
.........(3)
nudara sin i  nair sin r1 ...................................(6)
Rumus uji validitas
x2
sin r1 
X1  X 2 x 22  d 22 x2  x  2x1
t dimana: ,
s12 s 22  s  s 
  2r  1  2  Untuk uji perbedaan indeks bias yang
n1 n2  n  n 
 1  2  ................(4) diperoleh dari alat refraktometer dan tabel
digunakan persamaan 7.
Keterangan: X  o
r t
= reliabilitas instrumen s
X1 n ...................................................(7)
= data indeks bias alat refraktometer
X2 = data indeks bias alat kaca planparelel Keterangan:
n = jumlah data t = harga t hitung
t = harga t hitung X = indeks bias air rata-rata
X1 = indeks bias kaca rata-rata alat o = indeks bias air tabel
refraktometer s = simpangan baku
X2 n = jumlah data
= indeks bias rata-rata alat kaca
planparelel
s1 Kriteria tidak terdapat perbedaan jika t
= simpangan baku (alat refraktometer) hitung berada pada daerah penerimaan –t1-1/2 α
s2 = simpangan baku (alat kaca < t < t1-1/2 α dengan t1-1/2 α didapat dari daftar
planparalel) distribusi t dengan peluang 1-1/2 α dan dk =
r = korelasi kedua alat (n-1).
n1 Dalam menentukan indeks bias minyak
= jumlah data alat refraktometer bercampur plastik dilakukan langkah a-d
n2 = jumlah data alat kaca planparalel digunakan persamaan 7.

Kiteria alat refraktometer valid, jika t nudara sin i  nmin yak sin r1
..............................(7)
hitung berada pada daerah penerimaan –t1-1/2 α x2
< t < t1-1/2 α dengan t1-1/2α didapat dari daftar sin r1 
distribusi t dengan peluang 1-1/2 α dan dk = x 22  d 22 x2  x  2x1 .
dimana: ,
(n-2) (Sugiono, 2010).
Sebelum digunakan, alat refraktometer
ini diujicobakan terhadap air dengan cara HASIL DAN PEMBAHASAN
mengisi alat ini dengan air. Langkah Pengembangan alat refraktometer dapat
pengujiannya sama seperti pengujian indeks dilihat pada Gambar 2.
bias kaca dari langkah a-d. Untuk pengujian
indeks bias air, sinar laser tentunya akan
melalui medium udara-kaca dan kaca-air.
Jurnal Fisika Vol. 4 No. 1, Mei 2014 51

Hasil pengukuran indeks bias terhadap


minyak goreng yang bercampur plastik dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil pengukuran indeks bias minyak


goreng dengan variasi massa plastik
Massa Indeks Bias
Gambar 2. Foto alat refraktometer yang telah No. Plastik Merk A Merk B
dikembangkan (gr)
Setelah alat refraktometer dikembangkan 1. 1 1,351  1,297 
dan model persamaan matematis diturunkan, 0,142 0,077
kemudian dilakukan kalibrasi dengan alat kaca 2. 3 1,387  1,426 
planparalel dan diujicobakan pada air. Hasil 0,127 0,299
kalibrasi yang diperoleh menyatakan bahwa 3. 5 1,394  1,451 
tidak ada perbedaan indeks bias kaca pada 0,104 0,137
refraktometer dan kaca planparalel. Hal ini 4. 7 1,412  1,461
dapat dibuktikan dengan harga t hitung 1,782
0,174 0,144
lebih kecil dari t tabel 1,812 dengan taraf
signifikansi 5 %. Dalam pengujian indeks bias 5. 9 1,428  1,479 
air, diperoleh nilai t hitung - 0,014 dan t tabel 0,758 0,107
= 2,201 (dk= n-1). Hal ini dapat diartikan tidak 6. 11 1,443  1,492 
terdapat perbedaan yang signifikan antara 0,119 0,142
indeks bias air yang menggunakan
refraktometer dan indeks bias air pada tabel. Dari tabel 1 diketahui bahwa indeks bias
Uji kualitas minyak goreng dalam artikel minyak goreng A dan B yang paling kecil
ini didasarkan pada parameter indeks bias berada pada penambahan massa plastik 1
cahaya. Minyak goreng yang digunakan gram dan yang paling besar pada penambahan
sejenis tetapi berbeda merk yaitu merk A dan massa plastik 11 gram. Hal ini dapat dijelaskan
merk B. Masing-masing minyak tersebut bahwa semakin besar kandungan plastik di
dimasukki plastik kemudian dipanaskan dalam minyak goreng, semakin kecil laju sinar
hingga plastik meleleh dibutuhkan waktu akibat terhambat oleh partikel-partikel plastik.
kurang lebih 5-8 menit. Setelah plastik Dengan demikian dapat dipahami bahwa
meleleh, minyak dalam keadaan panas semakin banyak kandungan plastik di dalam
tersebut, dituang ke dalam alat refraktometer minyak, semakin besar indeks bias minyak dan
kemudian ditembakkan laser. Sinar yang dapat dilihat pada gambar 4. Dari hal ini dapat
keluar ditandai dengan jarum yang dipahami bahwa semakin banyak kandungan
ditancapkan. Akibat plastik cepat plastik, semakin besar indeks biasnya, semakin
menggumpal dan membuat minyak menjadi rendah kualitas dari minyak goreng tersebut.
keruh, pengujian dilakukan dengan cepat.
Minyak yang keruh akan membuat sinar yang
1,550
keluar sulit diamati karena terhambur. 1,500
Pengujian indeks bias minyak goreng dapat 1,450
indeks bias

dilihat pada Gambar 3. 1,400


1,350 Indeks Bias
1,300 Merk A
1,250
Indeks Bias
1,200
Merk B
1,150
1 3 5 7 9 11
Massa plastik(gram)

Gambar 3. Pengujian indeks bias minyak Gambar 4. Grafik hubungan massa plastik
goreng dengan indeks bias
52 D. R. Prasetyo et al., Uji Kualitas Minyak Goreng Berdasarkan Indeks Bias Cahaya

Berdasarkan hasil penelitian, alat


refraktometer yang dikembangkan ini
mempunyai kelemahan yaitu: 1) kurang
fleksibel dan 2) kekurang-akuratan dalam
menentukan jarak sinar bias terhadap garis
normal 1. Untuk kelebihan dari alat ini yaitu:
1) alat dan bahan mudah dicari dan 2) telah
mampu membedakan indeks bias minyak
dengan kandungan plastik yang berbeda.

SIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa:
1. Minyak goreng yang mempunyai indeks
bias besar yang terindikasi mengandung
plastik memiliki kualitas buruk.
2. Nilai indeks bias minyak goreng merk A
setelah dicampur plastik 1 gram dan 11
gram masing-masing memiliki indeks bias
1,351 dan 1,443. Nilai indeks bias minyak
goreng merk B setelah dicampur plastik 1
gram dan 11 gram masing-masing
memiliki indeks bias 1,297 dan 1,492.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Dr. Mahardika Prasetya Adi dan Prof. Dr.
Supriyadi yang telah memberikan bimbingan
dan masukkan atas terselesaikannya artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

Nuraniza. 2013. Uji Kualitas Minyak Goreng


Berdasarkan Perubahan Sudut Polarisasi
Cahaya Menggunakan Alat
Semiautomatic Polarymeter. Jurnal
Prisma Fisika 1 (2): 87-91.

Susan, A.I., K.S. Firdausi & W.S. Budi. 2011,


Studi Alternatif Kualitas Minyak
Goreng Berdasarkan Perubahan
Polarisasi Cahaya Terimbas. Jurnal
Berkala Fisika 12(4) : 135-138.

Sutiah. 2008. Studi Kualitas Minyak Goreng


Dengan Parameter Viskositas Dan
Indeks Bias. Jurnal Berkala Fisika
11(2): 53-58.

Sugiono. 2010. Statistika Untuk Penelitian.


Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai