Anda di halaman 1dari 3

SOP PELAYANAN KLINIS

TB PARU
No. Dukumen : 440/UKP.VII/ /PKM-
SBY/2019
SOP No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/3
Mengesahkan  
UPT  
PUSKESMAS SUBIYANTO,S. Kep
SUMBERJAYA NIP. 197206281998031004

1. Pengertian Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang


disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis.
2. Tujuan Menyembuhkan , mengembalikan kualitas dan produktivitas
pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan ,mencegah
terjadinya resistensi obat, mengurangi penularan TB kepada orang
lain.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sumberjaya Nomor 440/ /KPTS
/PKM-SBY/2016 tentang Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.02.02/MENKES/ 514/2015
5. Alat dan 1. Alat :
bahan a. Laboratorium Sputum/ BTA dan atau TCM
b. Radiologi
2. Bahan :
a. Obat OAT/ Fixed Dose Combination (FDC)
b. Rekam medik/kartu berobat
6. Prosedur 1. Petugas memeriksa pasien yang diduga TB : anamneses,
pemeriksaan fisik, laboratorium penunjang.
2. Petugas menegakkan diagnosis
3. Petugas memberikan terapi pasien TB Paru positif dalam dua
tahap :
a. Tahap awal menggunakan obat RHZE.
- Pada tahap awal pasien mendapatkan 4 jenis obat
rifampisin/ R, isoniazid/ H, pirizinamid/ Z, etambutol/ E
diminum setiap hari diawasi langsung oleh petugas PMO.
- Bila pemberian tahap awal diberikan secara adukuat
daya penularan menurun dalam kurun waktu dua minggu.
- Pasien TB Paru BTA positif sebagian besar konversi
menjadi negative bila menyelesaikan tahap awal
dilanjutkan ketahap lanjutan.
b. Tahap lanjutan menggunakan panduan obat rifampisin dan
isoniazid.
- Pada tahap lanjutan pasien mendapat 2 jenis obat
(rifampisin dan isoniazid), namun dalam jangka waktu
yang lebih lama ( minimal 4 bulan).
- Obat dapat diminum secara intermitten yaitu 3x/ minggu
(obat program) atau tiap hari (obat non program).
- Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman
persisten sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
4. Panduan OAT :
a. Kategori I : 2 HRZE/ 4H3R3
b. Kategori II : 2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3
c. OAT sisipan : HRZE
5. Pencatatan dan pelaporan pada rekam medic, kartu, dan lembar
pelaporan.
6. Konseling dan edukasi:
a. Memberikan KIE tentang penularan TB pada pasien dan
keluarga, dan etika batuk.
b. Pengawasan ketaatan minum obat dan control secara
teratur.
c. Pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan.
7. Dirujuk apabila :
a. BTA negative, klinis positif tapi tidak ada perbaiakan setelah
pengobatan.
b. Pasaiaen dengan BTA negative, klinis negative meragukan.
c. BTA tetap positif setelah terapi.
d. Suspek TB MDR.
7. Bagan Alir
Pasien dengan keluhan

Subjective
Anamnesa :

Objective
pemeriksaan fisik, laboratorium penunjang

Assessment /Diagnosis

Planing Rujukan
Penatalaksanaan Bila tidak ada
: perbaikan, atau
Pengobatan timbul komplikasi.
sesuai sop
Konseling dan
edukasi

.
Petugas melakukan pencatatan dan
pelaporan

Pulang / RS
.

8. Hal-hal Kualitas dahak dan pemeriksaan laboratorium, KIE etika batuk,


yang perlu dan kepatuhan minum obat.
diperhatikan
9. Unit Terkait BP, Laboratorium, Loket/ Rekam Medik, P2M, dan Farmasi.
10. Dokumen Rekam Medis, Kartu kontrol,dan Dokumen/ register pelaporan/
logbook.
11. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan      
     
     
     
     
     

Anda mungkin juga menyukai