Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN TUBERKULOSIS

No. Dokumen : /SOP/YANIS/


429.114.25./2018
SOP No. Revisi : 00
TanggalTerbit : Januari 2018
Halaman :1–4

UPTD
Puskesmas

1. Pengertian Tuberkulosis (TB) anak adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis yang menyerang anak -
anak. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penangananTuberkulosis.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer
2. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tatalaksana tuberculosis
Kemenkes RI 2013
5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan rekam medis
2. Petugas memberitahu pasien apa yang akan dikerjakan
3. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien yang dating dengan batuk
berdahak ≥ 2 minggu.Batuk disertai dahak, dapat bercampur darah atau batuk
darah. Keluhan dapat disertai sesak napas, nyeri dada atau pleuritic chest pain
(biladi sertai peradangan pleura), badan lemah, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan demam
meriang lebih dari 1 bulan.
4. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik dan didapatkan :demam (pada
umumnya subfebris, walaupun bias juga tinggi sekali), respirasi meningkat,
berat badan menurun (BMI pada umumnya<18,5) sedangkan pada auskultasi
terdengar suara napas bronkhial/ amforik/ ronkhi basah/ suara napas melemah
di apex paru, tergantung luaslesi dan kondisi pasien.
5. Petugas melakukan pemeriksan penunjang BTA sputum SPS
6. Dokter menegakkan diagnosis TB Paru BTA Positif bila dari hasil pemeriksaan
BTA sputum SPS positif
7. Dokter melakukan pemeriksaan foto thorax apabila hasil pemeriksaan BTA
sputum SPS Negatif
8. Dokter memberikan pengobatan antibiotic selama 2 minggu bila hasil
pemeriksaan klinis dan foto thorax tidak mendukung TB

SOP PENANGANAN TUBERKULOSIS 1


9. Dokter menegakkan diagnosa TB paru BTA Negatif bila setelah diobati
antibiotik 2 minggu tidak ada perbaikan klinis/ klinis sesuai TB
10. Dokter menegakkan diagnosa TB paru BTA Negatif Rhontgen positif bila hasilf
oto thorax mendukung TB
11. Dokter berkolaborasi dengan pemegang program TB menentukan terapi pada
penderita TB paru tersebut:

a. Fase Awal selama 2 bulan, terdiridari: Isoniazid, Rifampisin,


Pirazinamid, danEtambutol.

b. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari: Isoniazid dan Rifampisin

c. Dosis OAT yang digunakan harus sesuai dengan Terapi


rekomendasi internasional, sangat dianjurkan untuk penggunaan
Kombinasi DosisTetap (KDT/fixed-dose combination/ FDC) yang
terdiridari 2 tablet (INH dan RIF), 3 tablet (INH, RIF dan PZA) dan
4 tablet (INH, RIF, PZA, EMB).

12. Petugas memberikan konseling kepada pasien dan keluarga mengenai


penyakit, control teratur, dan pola hidup sehat.
13. Dokter mencatat semua hasil pemeriksaan dan pengobatan yang diberikan di
dalam rekam medis pasien
14. Pemegang program TB mencatat pengobatan di buku register TB
15. Pemegang program TB melakukan evaluasi terhadap respon pengobatan
( setelah fase intensif, dilakukan BTA lagi ), kondisi fisik pasien, efek samping
obat, kepatuhan pasien terhadap pengobatan
16. Pemegang program TB mencatat semua hasil evaluasi di rekam medis dan
buku laporan TB
17. Dokter melakukan rujukan keRumah Sakit bila :
a. TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan komorbid) seperti
TB pada orang dengan HIV, TB dengan penyakit metabolik, TB anak
b. Suspek TB – MDR
c.
6. Bagan Alir Persiapan rekam medis dan informed
consent

Anamnesa suspek
TB

Petugas melakukan pemeriksaan


fisik

Pemeriksaan sputum BTA


SPS SOP PENANGANAN TUBERKULOSIS 2
BTA sputum SPS positif BTA sputum SPS negatif

Dokter menegakkan Dokter merujuk pasien


diagnosa TB Paru BTA untuk foto thorax di
positif RS

Dokter berkolaborasi dengan Pemegang


program menentukan terapi penderita TB Paru

Pemegang program melakukan konseling sementara


dokter mencatat hasil pemeriksaan dan pengobatan dalam
rekam medis

Pemegang program melakukan pencatatan di


buku register TB dan evaluasi terhadap pasien

Dokter merujuk bila pasien TB dengan


komplikasi atau suspek TB-MDR

7. Unit terkait 1. Ruang pemeriksaan umum

2. Pustu
3. Ruang KIA

4. Laboratorium
8. Dokumen 1. Rekam Medis Pasien
terkait 2. Buku laporan TB
3. Buku register TB
9. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
perubahan

SOP PENANGANAN TUBERKULOSIS 3

Anda mungkin juga menyukai