Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN RESIKO

TINGGI TUBERCULOSIS PARU

No Dokumen :
No Revisi :
S Tanggal :
O Terbit
P Halaman :
UPTD dr. Madiana Sudebby, M.Kes
Puskesmas Tugu NIP. 197812092009042002

Penanganan pasien resiko tinggi Tuberculosis Paru adalah proses


memberikan pelayanan klinis kepada pasien dengan penyakit infeksi
A. Pengertian mengenai paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis
complex yang bisa menimbulkan kematian ataupun pasien yang bisa
menularkan penyakit baik pada petugas maupun pasien lainnya.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menerapkan
B. Tujuan
penanganan pasien resiko tinggi tuberculosis paru.
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas 02/I/201
Panduan Tatalaksana 20 Kasus Non Spesialistik Di Fasilitas Kesehatan
D. Referensi
Tingkat Pertama
E. Langkah- 1. Perawat melakukan anamnesa terhadap keluhan yang dialami pasien
Langkah/ seperti batuk > 2 minggu, batuk darah, sesak, nyeri dada, demam,
Prosedur malaise, keringat malam, tidak nafsu makan dan berat badan menurun.
2. Perawat mengukur tanda tanda vital pasien, bila kerusakan paru cukup
luas maka pasien akan terlihat sesak dengan frekuensi nafas dan
frekuensi nadi meningkat.
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik, dapat ditemukan keadaan gizi
kurang atau malnutrisi, suara nafas bronkial, amforik, melemah, ronki
basah.
4. Dokter menentukan pemeriksaan yaitu : pemeriksaan bakteriologik (Bila
ditemukan 1 spesimen BTA positif dari 2 atau 3 spesimen sputum,
Pemeriksaan/tes uji cepat Xpert MTB/Rif: bila deteksi M.Tb positif,
Pemeriksaan kutur M.Tb: tumbuh kuman M.Tb)
5. Dokter memberikan pengantar Register TB 06 untuk melakukan
pemeriksaan bakteriologik dan pemeriksaan tes uji cepat
6. Dokter menentukan pasien dengan diagnosis Tuberculosis Paru
7. Dokter memberikan pengantar untuk menjalani pengobatan sesuai
kasus Tuberculosis Paru kepada perawat pemegang program
Tuberculosis Paru
8. Perawat mempersiapkan register rawat jalan pasien
a) Register TB 05
b) Form TB 01
c) Form TB 02
d) Form TB 03
e) Obat OAT
9. Perawat menjelasakan tentang tindakan pengobatan yang akan
dilakukan pada pasien
10. Perawat menjelaskan sesuai dengan hasil pemeriksaan dahak di TB 06
11. Perawat memberikan penjelasan kepada pasien dengan hasil BTA
positif diberikan pengobatan dengan OAT kategori I sesuai BB pasien
12. Perawat memberikan penjelasan kepada pasien dengan hasil BTA
negative dan rontgen mendukung diberikan pengobatan dengan OAT
kategori I sesuai BB pasien
13. Perawat memberikan penjelasan kepada pasien dengan Hasil
pemeriksaan tes uji cepat dengan hasil TB Rifamficin Resistence
diobati dengan kategori TB RO/MDR

Tabel 01. Pemberian obat TB paru sesuai BB pasien


Berat Badan Tahap awal tiap hari Tahap Lanjutan 3 kali
selama 56 hari selama seminggu selama 4
2 bulan bulan

30-37kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT


38-54kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT
55-70kg 4 tablet 4 KDT 4 tablet 2 KDT
>71kg 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT

14. Perawat dan Dokter melakukan pendokumentasian ke rekam medis.


F. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Laboratorium
3. Poli TB
Algoritme Diagnosis TB pada Pasien Dewasa

Terduga TB

Sputum mikroskopis (BTA) Foto Torax

BTA (-)
BTA (+)

Kasus definitive TB BTA (+) Liat klinis dan foto toraks

Tidak sesuai TB Tidak sesuai TB

G. Diagram Alir

Antibiotik 2 minggu Kasus TB BTA (-)

Perbaikan Tidak perbaikan,

klinis sesuai TB

Bukan TB Obati

Sesuai Kasus TB

H. Rekaman Histori No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggl Mulai Diberlakukan

Perubahan

Anda mungkin juga menyukai