Anda di halaman 1dari 4

TUBERCULOSIS

No. Dokumen : 440/A.I.SOP. . /436.7.2.60/2021


No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD Puskesmas drg. Ilfin Martiana


Tambak Wedi Surabaya NIP: 19700311 200604 2004

1. Pengertian TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tuberkulosis

3. Kebijakan Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Tambak Wedi No


440/C.VII.SP.0003.02/436.7.2.60/2021 Tentang Tahapan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Tambak Wedi

4. Referensi Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer


2022

5. Prosedur / 1. Petugas melakukan pengkajian awal pasien (SOP Pengkajian Awal


Klinis) didapatkan keluhan utama batuk ≥2 minggu, berat badan
Langkah-
turun, panas pada malam hari. Pada anak nafsu makan tidak ada/
langkah berkurang, BB turun, demam ≥2 minggu umumnya tidak tinggi dan
dapat disetai keringat malam, lesu atau malaise (anak kurang aktif
bermain), batuk ≥3 minggu bersifat non remitting (tidak pernah reda
atau intensitas semakin lama semakin parah) dan penyebab batuk
lain telah disingkirkan.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien meliputi pemeriksaan
umum dan pemeriksaan spesifik pada paru serta dicek bekas
imunisasi BCG pada lengan.
3. Petugas merujuk ke unit laboratorium untuk diperiksakan dahak S-P-
S (sewaktu-pagi-sewaktu) ditemukan kuman TB (BTA) atau
Pemeriksaan darah jika diperlukan (limfositosis/ monositosis, LED
meningkat, Hb turun) anak). Pemeriksaan penunjang dengan uji
tuberkulin cara mantoux dengan menyuntikkan 0.1 ml PPD RT-23
2TU atau PPD S 5TU, secara intrakutan di bagian volar bawah.
Pembacaan dilakukan setelah 48-72 jam setelah penyuntikan.Hasil
positif jika diameter indurasi ≥10 mm
4. Petugas menegakkan diagnosis dengan anamnesa, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada anak penegakkan diagnosa
melalui dua pendekatan utama, yaitu: Riwayat anak yang kontak erat
dengan pasien TB dewasa aktif dan menular dan Anak yang datang
ke pelayanan kesehatan dengan gejala dan tanda klinis mengarah
ke TB (sistem skoring)

SOP JUDUL | 1
5. Petugas memulai penatalaksanaan dengan
a. Non medikamentosa :
Konseling dan edukasi dilakukan dengan memberikan
informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
tuberkulosis, pengawasan ketaatan minum obat dan
kontrol secara teratur, serta menerapkan pola hidup sehat
dan sanitasi lingkungan.
b. Medikamentosa (OAT) :

Fase Intensif Fase Lanjutan


Harian Harian 3x/ minggu Harian 3x/ minggu
BB
(R/H/Z/
E) (R/H/Z) (R/H/Z) (R/H) (R/H)
30 - 37 2 2 2 2 2
38 - 54 3 3 3 3 3
55 - 70 4 4 4 4 4
>71 5 5 5 5 5

Rekomendasi dosis dalam mg/kgBB


Obat Harian 3x seminggu
INH 5(4-6) max 300 mg/hr 10(8-12) max 900 mg/dosis
RIF 10(8-12) max 600 mg/hr 10(8-12) max 600 mg/dosis
25(20-30) max 1600
PZA 35(30-40) max 2400 mg/dosis
mg/hr
15(15-20) max 1600
EMB 30 (25-35) max 2400 mg/dosis
mg/hr

 OAT (Obat Anti TB) diberikan dalam bentuk kombinasi


dari beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis
tepat sesuai ketegori pengobatan
 Obat ditelan sekaligus/ single dose dalam keadaan perut
kosong
 Semua pasien (termasuk yang terinfeksi HIV) yang
belum pernah diobati harus diberi obat lini pertama
 Untuk menjamin kepatuhan pasien berobat hingga
selesai dilakukan pengawasan langsung oleh seorang
pengawas minum obat (PMO)
 Dilakukan monitoring respons obat dengan pemeriksaan
berkala pada akhir tahap awal, bulan ke-5 dan akhir
pengobatan
 Rekaman tertulis tentang pengobatan, respons
bakteriologis dan efek samping harus tercatat dan
tersimpan
c. Kriteria rujukan apabila pasien dengan sputum BTA (-),
klinis (+) tapi tidak menunjukkan perbaikan setelah
pengobatan dalam jangka waktu tertentu; pasien dengan
BTA (-), klinis (-/ meragukan); pasien dengan BTA tetap
SOP JUDUL | 2
(+) setelah jangka waktu tertentu; TB dengan komplikasi/
keadaan khusus (TB dengan komorbid); suspek TB-MDR
6. Diagram Alir

Mulai

Petugas melakukan pengkajian awal pasien (SOP


Pengkajian Awal Klinis)

Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien


meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan
spesifik pada paru

Petugas merujuk ke unit laboratorium

Petugas menegakkan diagnosis dengan


anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang

Rekam
Petugas memulai penatalaksanaan
medis

Selesai

7. Unit Terkait 1. Unit Pengobatan Umum;


2. Unit Pelayanan Kefarmasian;
3. Unit Laboratorium.

8. Rekaman historis perubahan


Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

SOP JUDUL | 3
SOP JUDUL | 4

Anda mungkin juga menyukai