EPIDEMIOLOGI
MUSCULOSKELETAL
DISORDER
&
RHEUMATOID
ARTHITIS
“ Oleh kelompok 1
Risda Anjani (10011381823148)
Chelly Meliana (10011381823147)
Putri Dwi Santika (10011381823138)
Nadyatara AP (10011381823128)
Solin Pratama (10011381823151)
Satrio Pahrizki (10011381823132)
Dwiki Aidil (10011181823026)
Sistem Muskuloskeletal
Muskuloskeletal adalah sistem penting yang terdapat pada
tubuh manusia terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang
yang membentuk susunan kerangka (skelet).
3
Musculoskeletal Disorders (MSDs)
MSDs merupakan sekumpulan gejala atau
gangguan yang berkaitan dengan jaringan
otot, tendon, ligamen, kartilago, sistem saraf,
struktur tulang, dan pembuluh darah.
(OSHA, 2000)
menyebabkan rasa sakit, nyeri,
mati rasa, kesemutan,
bengkak, kekakuan, gemetar,
gangguan tidur, dan rasa
terbakar
PREVALENSI MSDs
Bureu of labor statistic
(USA)
Di Amerika serikat 335.390
kasus ditahun 2007
(Depkes, 2014)
Di indonesia 428.844
Statistik K3 (Kesehatan kasus ditahun 2013
dan Keselamatan Kerja)
Di Inggris 539.000
kasus ditahun 2007-2008
5
Jenis-Jenis MSDs
⦁ Sakit leher : peningkatan tegangan otot atau myalgia, leher miring atau kaku leher
⦁ Nyeri punggung : merupakan istilah yang digunakan untuk gejala nyeri punggung yang
spesifik seperti herniasi lumbal, arthiritis, ataupun spasme otot
⦁ Carpal Tunnel Syndrome : merupakan kumpulan gejala yang mengenai tangan dan
pergelangan tangan yang diakibatkan iritasi dan nervus medianus
⦁ Thoracic Outlt Syndrome : keadaan yang mempengaruhi bahu, lengan, dan tangan yang
ditandai dengan nyeri, kelemahan, dan mati rasa pada daerah tersebut
⦁ Tennis Elbow : suatu keadaan inflamasi tendon ekstensor, tendo yang berasal dari siku
lengan bawah dan berjalan keluar ke pergelangan tangan.
⦁ Low Back Pain : terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal yaitu L4 dan L5
6
FAKTOR RESIKO MSDs
7
DAMPAK MSDs
❑ Rasa sakit yang menganggu ❑ Rasa nyeri pada tubuh juga
sistem muskuloskeletal pada secara psikologis dapat
saat bekerja dapat menyebabkan menurunnya
menyebabkan pecahnya tingkat kewaspadaan dan
lempeng dan bahan atau kelelahan akibat
bagian dalam yang menonjol terhambatnya fungsi-fungsi
keluar serta mungkin kesadaran otak dan
menekan saraf-saraf di perubahan- perubahan pada
sekitarnya, hal tersebut yang organ-organ di luar kesadaran
menyebabkan cidera atau sehingga berpotensi
bahkan menyebabkan menimbulkan kecelakaan dan
kelumpuhan penyakit akibat kerja
8
PENCEGAHAN
1. Rekayasa Teknik
• Eliminasi, yaitu dengan menghilangkan sumber bahaya yang ada.
• Substitusi, yaitu mengganti alat/bahan lama dengan alat/bahan baru yang
aman,
• Partisi, yaitu melakukan pemisahan antara sumber bahaya dengan
pekerja.
• Ventilasi, yaitu menambah ventilasi untuk mengurangi risiko sakit.
2. Rekayasa Manajemen
• Pendidikan dan pelatihan agar pekerja lebih memahami lingkungan dan
alat kerja sehingga diharapkan dapat melakukan penyesuaian dan
inovatifdalam melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap risiko sakit
akibat kerja.
• Pengaturah waktu kerja dan istirahat yang seimbang,
• Pengawasan yang intensif, Selain pencegahan-pencegahan di atas,
tempat kerja yang ergonomi perlu juga diperhatikan.
9
Artritis
Kata artritis berasal dari bahasa Yunani
yang terdiri dari dua kata. Pertama,
arthron yang berarti sendi. Kedua, itis
yang berarti peradangan. Secara harfiah,
artritis berarti radang sendi.
10
Rheumatoid Arthritis
(Febriana,2015)
Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit
autoimun dimana persendian (biasanya
tangan dan kaki) mengalami peradangan,
sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan
seringkali menyebabkan kerusakan pada
bagian dalam sendi.
11
PREVALENSI ARTHRITIS
Perancis 0,3%
India 0,75%
Amerika
Serikat 1,1%
Eropa 1%
Inggris dan
Finlandia
sekitar 0,8%
Jepang 1,7%
Cina 0,28%
12
Faktor Risiko Rheumatoid Arthritis
TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI
DAPAT DIMODIFIKASI
(Idris, 2010)
Pembengkakan sendi, kelemahan otot serta gangguan gerak.
(Hyulita, 2014)
Sendi yang biasa mengalami pembengkakan serta kelemahan
adalah sendi bagian jari, pergelangan tangan , bahu, lutut, dan
kaki.
14
PENCEGAHAN
1. Membiasakan berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk
mengurangi risiko peradangan oleh RA
2. Melakukan peregangan setiap pagi untuk memperkuat
otot sendi
3. Menjaga berat badan
4. Mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti almond,
kacang polong, jeruk, bayam, buncis, sarden, yoghurt, dan
susu skim.
5. Memenuhi kebutuhan air tubuh
15
REFERENSI
Hyulita, S. (2014). Pengaruh Kompres Serei Hangat terhadap Penurunan Intensitas nyeri Athritis rheumatoid pada Lanjut Usia Di
Kelurahan Tarok Dipo Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi. ‘Afiyah. Vol. I, No. I, , 1-3.
JURNAL POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA MANUAL HANDLING
BAGIAN ROLLING MILL file:///C:/Users/USER/Downloads/3309-19930-3-PB-2.pdf
JURNAL Prevalensi dan karakteristik keluhan muskuloskeletal pada petani di Desa Aan Kabupaten Klungkung tahun 2018
file:///C:/Users/USER/Downloads/22-Article%20Text-40-3-10-20191028-1.pdf
JURNAL Prevalensi Dan Faktor-Faktor Penyebab Musculoskeletal Disorders Pada Operator Gudang Industri Ban PT X
Tangerang Indonesia file:///C:/Users/USER/Downloads/51315-541-118242-5-10-20191101-1.pdf
https://ekosistem.co.id/muskuloskeletal/
JURNAL Prevalensi musculoskeletal disorders(MSDs) pada pengemudi angkutan umum di terminal mengwi, kabupaten
Badung-Bali file:///C:/Users/USER/Downloads/125-349-1-PB.pdf
http://repository.ump.ac.id/8017/3/Dwi%20Kuat%20Ariska%20BAB%20II.pdf
16
Thanks!
17