Anda di halaman 1dari 26

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT JOGJA

1. Sejarah Singkat dan Lokasi Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Kota Yogyakarta berdiri
sejak tanggal 1 Oktober 1987. Rumah Sakit ini merupakan pengembangan
dari klinik Bersalin Tresnowati yang beralamat di Jalan Letkol Sugiyono
Yogyakarta.Dari klinik ini berkembang menjadi sebuah rumah sakit umum
dengan tipe kelas “D” meliputi pelayanan dasar umum, gigi dan kebidanan.
Pada tahun 1988 pelayanan sudah mulai memanfaatkan gedung rumah sakit
yang berada di wilayah Wirosaban Kelurahan Sorosutan Kecamatan
Umbulharjo. Selanjutnya pada tanggal 1 Oktober 2010 Rumah sakit berubah
nama menjadi Rumah Sakit Jogja namun masyarakat lebih sering
menyebutnya sebagai Rumah sakit Wirosaban.
Rumah sakit mendapatkan penetapan dari Pemerintah melalui SK
Menkes RI No. 496/Menkes/SK/V/1994 dan dikukuhkan dengan Perda No.1
Tahun 1996 Tentang Pembentukan RSUD Kota Yogyakarta dan Perda No.2
Tahun 1996 mengenai Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kota
Yogyakarta. Pada saat itu rumah sakit telah berkembang menjadi rumah sakit
kelas C.
Dalam hal mutu pelayanan Rumah Sakit Daerah Kota Yogyakarta
pada tahun 1999, memperoleh Sertifikat dari KARS Pusat “ terakreditasi
penuh “ dengan 5 pelayanan yang meliputi: Administrasi Dan Manajemen,
Pelayanan Medis, Rawat Darurat, Keperawatan, Dan Rekam Medis.
Selanjutnya pada tahun 2010mendapat Sertifikasi lagi dari KARS Pusat “
terakreditasi penuh 12 Pelayanan “. Yaitu dari 5 bidang yang sebelumnya
ditambah 7 bidang meliputi : Farmasi, K3, Radiologi, Laboratorium,
Pelayanan Kamar Operasi, PPI, dan Perinatal Resiko Tinngi.
Melalui Perda No. 42 Tahun 2000 Pemerintah Kota Yogyakarta
sebagai pemilik menetapkan RSUD Kota Yogyakarta sebagai Rumah Sakit
Unit Swadana, dengan pengertian khusus kewenangan mengelola pendapatan
fungsional untuk keperluan memenuhi biaya operasionalnya.

1
RSUD Kota Yogyakarta juga ditetapkan menjadi BLUD (Badan
Layanan Umum Daerah) berdasarkan Keputusan Walikota Yogyakarta
No.423/Kep/2007 pada tanggal 12 September 2007.
Dengan meningkatnya jenis-jenis pelayanan, kemampuan SDM,
peralatan medis, sarana dan prasarana maka RSUD Kota Yogyakarta
ditetapkan menjadi Rumah Sakit kelas “B” Non Pendidikan oada tanggal 28
Nopember 2007dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1214/MENKES/SK/XI/2007.
Dengan ditetapkannya RSUD kelas “B” Non Pendidikan maka
susunan dan tata kerja organisasi telah disempurnakan dengan peraturan
Walikota Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan,
Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah yang sudah sesuai
peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007. Uraian Rincian Tugasnya
ditetapkan berdasar Peraturan Walikota No. 64 Tahun 2008.

2. Pemilik Rumah Sakit Jogja


Kepemilikan Rumah Sakit Jogja saat ini berada di bawah Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia (Pemerintah).

3. Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit Jogja


a. Visi
“ Menjadi pilihan utama dalam pelayanan Perumahsakitan”
b. Misi
1) Mewujudkan pengembangan pelayanan perumahsakitan dengan
standar profesi tertinggi.
2) Mewujudkan pengembangan sarana, prasarana dan infrastruktur rumah
sakit yang modern.
3) Mewujudkan pengembangan manajemen rumah sakit modern.
4) Mewujudkan Sistim Informasi Dan Manajemen Rumah Sakit yang
handal.

2
5) Meningkatkan secara terus menerus pengetahuan, ketrampilan, sikap,
dan kinerja pegawai.
6) Meningkatkan pelayanan rumah sakit sebagai tempat pendidikan,
pelatihan serta penelitan dan pengembangan.
7) Ikut mewujudkan Yogyakarta sebagai kota dengan lingkungan yang
bersih dan sehat.
8) Memberikan pelayanan yang memuaskan bagi semua pelanggan.
c. Motto
“Pelayanan dengan Senyum, Sapa, Sopan, Santun, dan Sembuh”

4. Jenis-jenis Pelayanan di Rumah Sakit Jogja


Menurut Perda No 104 Tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan
kesehatan pada Rumah Sakit Daerah, jenis pelayanan yang ada di RSUD Kota
Yogyakarta terdiri dari :
a. Pelayanan Rawat Jalan
1) Klinik Spesialis Anak.
2) Klinik Spesialis Bedah.
3) Klinik Spesialis Dalam.
4) Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan.
5) Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin.
6) Klinik Spesialis THT
7) Klinik Spesialis Mata
8) Klinik Spesialis Syaraf
9) Klinik Spesialis Jiwa
10) Klinik Spesialis Gigi dan Mulut
11) Klinik Spesialis Gizi
12) Klinik Eksekutif/Perjanjian.
b. Pelayanan Rawat Darurat 24 Jam
c. Pelayanan Paripurna satu hari ( One Day Care )
d. Pelayanan Rawat Inap dan Tindakan Operasi
e. Pelayanan Penunjang

3
1) Instalasi Bedah Sentral : dengan 4 kamar operasi Instalasi Rehabilitasi
Medik siap melayani : Traksi, Diatermi,Ultra Sound therapy, Terapi
Latihan, Infra Merah, Stimulasi, Senam Hamil, Senam Astma, Senam
Stroke, Senam Nifas, Senam Diabetes.
2) Instalasi Radiologi dengan fasilitas : Rontgen, USG, Pemeriksaan
Canggih BNO-IVP, Cystografi, Colon In Loop, Appendicogram.
3) Instalasi Farmasi dengan pelayanan 24 jam
4) Laboratorium Klinik yang siap melayani : Pemeriksaan sederhana s/d
canggih antara lain: CKMB, LDL, TG, LDH, dan lain-lain.
5) Instalasi Sterilasasi Sentral.
6) Instalasi Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan.
7) Instalasi pendidikan dan Latihan.
8) Instalasi Gizi : Menyelenggarakan makanan pasien, memberikan
penyuluhan gizi Rawat Inap.
9) Pelayanan Hemodialisa (Cuci Darah)
10) Pelayanan Endoscopy Gastro Intestinal.

5. Jumlah Tempat Tidur di Rumah Sakit Jogja


Tabel 2.1
Kapasitas Tempat Tidur di Rumah sakit Jogja Tahun 2011.
No. Ruang VIP Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah

1. Vinola 11 - - - 11
2. Anggrek - 4 10 6 20
3. Dahlia - - 8 16 24
4. Bougenvile - 7 8 14 29
5. Kenanga - - - 10 10
6. Kanna - - 2 0 2
7. Wijaya - 0 5 - 5
Kusuma
8. Padma 3 3 18 8 32
9. Cempaka - 10 7 - 17
10. Edelweis - - - 42 42
11. IRD 0 0 4 0 4
12. IBS 0 0 4 0 4
JUMLAH 11 24 66 96 200

4
Ket : Ruang Edelweis mulai beroperasi Juli 2010
Sumber : Bagian Pelaporan dan Statistik Instalasi Catatan Medik Rumah
Sakit Jogja.

6. Performance RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2011


Tabel 2.2
Performance Rumah Sakit Jogja Tahun 2011
No. Indikator Hasil
1. BOR (Bed Occupancy Rate) 60,1 %
2. AvLOS (Average Length of Stay) 3,91 Hari
3. TOI (Turn Over Interval) 2,37 Hari
4. BTO (Bet Turn Over) 54,85 Kali
5. NDR (Net Death Rate) 16,30 ‰
6. GDR (Gross Death Rate) 36,82 ‰
Sumber : Bagian Pelaporan dan Statistik Instalasi Catatan Medik Rumah
Sakit Jogja.

1. Organisasi Rumah Sakit Jogja


a. Bentuk dan Struktur Organisasi Rumah Sakit Jogja
Bentuk organisasi Rumah Sakit Jogja adalah organisasi lini
yaitu organisasi dimana peranan pimpinan sangat dominan. Segala
kendali berada di tangan pimpinan, serta dalam melaksanakan
kegiatan, yang diutamakan ialah wewenang dan perintah.Dalam

5
organisasi lini, pembagian tugas serta wewenang terdapat perbedaan
yang nyata antara satuan organisasi pimpinan dengan satuan
organisasi pelaksana.
Struktur organisasi yang ada di Rumah Sakit Jogja terdiri dari :
1) Direktur Utama
2) Wakil Direktur Pelayanan
3) Wakil Direktur Umum dan Keuangan
4) Komite Medis
5) Komite Paramedis
6) Kelompok Jabatan Fungsional
7) Instalasi-Instalasi

b. Tugas, Wewenang, Tanggung jawab Masing-Masing Jabatan


1) Direktur Utama
Dalam pelaksanaannya direktur menpunyai fungsi dan
tugas sebagai berikut :
(a) Direktur wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi secara vertikal
dan horizontal.
(b) Direktur bertanggung jawab memimpin, menberikan
bimbingan, petunjuk, perintah, dan mengawasi
pelaksanaan tugas bawahannya.
(c) Direktur mengadakan rapat berkala dalam rangka
menberika bimbingan kepada bawahannya.

2) Wakil Direktur Pelayanan


Wakil Direktur Pelayanan mempunyai fungsi
melaksanakan kebijakan direktur dibidang operasional
pelayanan medis, para medis dan pelayanan non medis di
RSUD.

6
Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas sebagai
berikut :
(a) Merumuskan kebijakan operasional pelayanan
kesehatan sesuai tugas pokok dan fungsinya.
(b) Menyelenggarakan pengunpulan data, informasi,
permasalahan, peraturan perundang-undangan dan
kebijakan teknis dan upaya pemecaham masalah yang
berkaitan dengan bidang operasional pelayanan
medis, para medis dan pelayana non medis RSUD.
(c) Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, evaluasi, dan pelaporan kegisatan
Wakil direktur pelayanan.
(d) Menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan serta
petunjuk teknis yang berkaitan dengan operasional
pelayanan medis, para medis dan pelayanan non
medis RSUD.
(e) Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan pelayanan
medis, pelayanan para medis dan pelayanan non
medis serta pelayanan yang berhubungan dengan
pelayanan terhadap pasien dan keluarga pasien.
(f) Mengkoordinasi pelaksanaan tugas administrasi
kesehatan yang berhubungan dengan pelayanan
medis, pelayanan para medis dan pelayanan non
medis.
(g) Mengkoordinasikan ketugasan kepala bidang dan
kepala seksi dibawahnya, dan melakukan komunikasi
dengan komite medis komite para medis, ketua-ketua
kelompok jabatan fungsional agar dapat terselenggara
pelayanan medis, pelayanan para medis, pelayanan
non medis, dan pelayanan rumah sakit lainnya dalam

7
jalinan kerja sama yang sinergis, harmonis, dan saling
menghormati.
(h) Menyusun kebijakan kebutuhan tenaga medis baik
tenaga penuh maupun tenaga paruh waktu agar
pelayayan kedokteran selaluterselenggara dengan
baik.
(i) Melakukan perencanaan pengembangan pelayanan
medis, para medis dan non medis.
(j) Mengawasi dan mengendalikan kebutuhan bahan
medis pakai habis dan sarana pendukung lainnya yang
dierlukan untuk pelaksanaan pelayanan medis, Rawat
Jalan dan Rawat Inap.
(k) Merumuskan kebijakan mutu pelayanan medis,
paramedis, dan penunjang pelayanan RSUD.
(l) Mengkoordinasi kebutuhan instalasi-instalasi Rawat
Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat, Rawat Intensif
Hemodilisa, Bedah sentral dan Instalasi Penunjang
Medis dan Non Medis, dan instalasi pelayanan
lainnya.
(m)Menyelenggarakan anlisis dan pengembangan kinerja
Wakil Direktur Pelayanan,
(n) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh
direktur.

3) Wakil Direktur Umum dan Keuangan


Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai
fungsi pelaksanan kebijakan di bidang administrasi, hukum,
manajemen keuangan, pengelolaan aset, ketatausahaan,
kerumah tanggaan, kepegawaian, pengembanagn sumber daya
manusia, administrasi data dan pelaporan.

8
Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas
sebagai berikut :
(a) Merumuskan kebijakan administrasi, hukum,
manajemen keuangan, pengelolaan aset,
ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian,
pengembangan sumber daya manusia, administrasi
data dan pelaporan.
(b) Menyelenggaraka pengumpulan data, informasi,
permasalahan, peraturan perundang-undangan dan
kebijaksanaan teknis dan upaya pemecahan masalah
yang berkaitan dengan administrasi, hukum,
manajemen keuangan, pengelolaan aset,
ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian,
pengembangan sumber daya manusia, administrasi
data dan pelaporan.
(c) Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Wakil
Direktur Umum dan keuangan.
(d) Menyelenggarakan bimbingan dan pembinaan
sertapetunjuk teknis yang berkaitan dengan
administrasi, hukum, manajemen keuangan,
pengelolaan aset, ketatausahaan, kerumahtanggaan,
kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia,
administrasi data dan pelaporan.
(e) Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi rumah
sakit, hukum, pengelolaan keuangan, pengelolaan
aset, ketatausahaan dan rumah tangga serta
pelaksanaan pengelolaan kepegawaian dan
pengembangan SDM.
(f) Merumuskan kebijakan mutu pelayanan administrasi
umum dan keuangan.

9
(g) Mengkoordinasikan perencanaan program rumah
sakit, administrasi data dan pelaporan.
(h) Mengkoordinasikan ketugasan kepala bagian.
(i) Menyusun kebujakan kebutuhan anggaran untuk
pelayanan perumahsakitan.
(j) Melaksanakan penilaian kinerja kepala bagian.
(k) Nmengevaluasi ketugasan bagian di bawahnya dan
menbuat laporan berkala sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada direktur.
(l) Menyelenggarakan analisa dan pengembangan kinerja
Wakil Direktur Umum dan keuangan.
(m) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
direktur.

4) Komite Medis dan Komite Para Medis


Komite Medis dan Para Medis mempunyai fungsi dan
tugas senagai berikut :
(a) Komite Medis dibentuk untuk membantu Direktur
dalam menyusun standart pelayanan medis,
melaksanakan pemantauan dan evaluasi,
melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur
kewenangan profesi anggota staf medis fungsional
dan mengembangkan program pelayanan.
(b) Komite Para Medis di bentuk untuk membantu
direktur dalam menyusun standart pelayanan,
pembinaan asuhan keperawatan, kebidanan,
paramedis lainnya, dan melaksanakan pembinaan
etika profesi, kewenangan ptofesi dan
pengembangan progran pelayanan keperawatan,
kebidanan, para medis lainnya.

10
(c) Komite Medis dan Komite Para Medis masing-
masing dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih
dari dan oleh anggotanya, yang ditetapkan dengan
keputusan durektur.

5) Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok Jabtan Fungsional mempunyai fungsi dan
tugas sebagai berikut :
(a) RSUD dalam melaksanakan fungsi dn jabatan
pelayanan rumah sakit dilakukan oleh Jabatan
Fungsional yang dikelompokan sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(b) Kelompok Jabatan Fungsional dalam menjalankan
fungsinya dikoordinasikan oleh seorang pejabat
fungsional yang ditetapkan, berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada direktur.
(c) Kelmpok Jabatan Fungsional medis dan Para Medis
ditugaskan oleh direktur di Instalasi-instalasi dan
satuan organisasi RSUD sesuai kompetensi dan
kebutuhan.

6) Instalasi-instalasi
Instalsi-instalasi mempunyai fungsi dan tugas sebagai
berikut :
(a) Instalasi-instalasi dibentuk untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan di RSUD sesuai fungsi dan
standar pelayanan rumah sakit.
(b) Pembentukan jumlah dan jenis-jenis instalasi
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
RSUD yang ditetapkan oleh direktur.

11
(c) Instalasi-instalasi dalam melaksanakan fungsinya
dipimpin oleh seorang kepala instalasi yang diangkat
dan diberhentika oleh direktur.
(d) Kepala instalasi bukan merupakan jabatan struktural
(e) Uraian fungsi dan tugas kepala instalasi ditetapkan
oleh direktur.

2. Organisasi Unit Rekam Medis di Rumah Sakit Jogja


a. Struktur Organisasi Unit Rekam Medis
Organisasi rekam medis di Rumah Sakit Jogja berbentuk lini.
Kepala Instalasi Rekam Medis memiliki staf pelaksana dan berperan
sebagai pemimpin karena setiap pengambilan keputusan harus
diajukan kepada Kepala Instalasi Rekam Medis terlebih dahulu.
Kepala Instalasi Rekam Medis mempunyai hak untuk menegur
stafnya jika mereka melanggar peraturan yang berlaku.
Tiap staf rekam medis bekerja sesuai dengan bagian pekerjaan
mereka yang telah ditempatkan menurut kemampuan mereka. Kepala
instalasi rekam medis bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan di
instalasi rekam medis.

b. Jabatan, Tugas, Wewenang, Tanggung Jawab masing-masing Staf


di Instalasi Rekam Medik Rumah Sakit Jogja
1) Kepala Instalasi Rekam Medis
(a) Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan mengawasi ketugasan di
Instalasi Rekam Medis meliputi pendaftaran pasien,
administarsi pencatatan rekam medis, penyimpanan,
dan pengolahan berkas rekam medis serta pelayananan
pelaporan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(b) Wewenang

12
1. Melakukan penilaian terhadap kinerja staf di
Instalasi Rekam Medis
2. Membuat keputusan yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan di Instalasi Rekam Medis
3. Memberikan teguran dan sanksi terhadap staf yang
lalai terhadap tugasnya
4. Melakukan rolling pegawai di Instalasi Rekam
Medis.
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya
kegiatan di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib
dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : S1 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan
Pendidikan Non Formal : Pelatihan Manajemen Rekam
Medis Pelatihan Manajemen
SDMPelatihan Pemberian
Pelayanan Prima

2) Koordinator Penerimaan Pasien


(a) Tugas Pokok
Mengkoordinasikan terciptanya kegiatan penerimaan
pasien, baik Rawat Jalan, Rawat Inap maupun Rawat
Darurat yang baik, tepat dan cepat sehingga dapat
terwujud sistem penerimaan pasien yang berkualitas
dalam upaya pemberian pelayanan prima kepada
pasien.

(b) Wewenang

13
1. Membagikan pekerjaan penerimaan pasien Rawat
Jalan, Rawat Inap dan Rawat Darurat
2. Mengawasi kegiatan pelaksana penerimaan pasien
Rawat Jalan, Rawat Inap dan Rawat Darurat
3. Memberikan teguran terhadap pelaksana
penerimaan pasien yang lalai terhadap tugasnya.

(c) Tanggung Jawab


Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
penerimaan pasien rawat yang baik di Instalasi Rekam
Medis secara baik, terib dan teratur.

(d) Kualifikasi Jabatan


Pendidikan Formal : D3 Rekam Medis dan
InformasiKesehatan
Pendidikan Non Formal : Pelatihan Manajemen
Rekam Medis Pelatihan
Manajemen SDM
Pelatihan Pemberian
Pelayanan Prima
3) Koordinator Pengolahan Berkas Rekam Medis
(a) Tugas Pokok
Mengkoordinasikan terciptanya kegiatan pengolahan
berkas rekam medis pasien yang berkualitas dalam
upaya mewujudkan manajemen berkas rekam medis
yang baik. Berkas rekam medis yang dimaksud adalah
berkas rekam medis pasien Rawat Inap.

(b) Wewenang
1. Membagikan tugas kepada pelaksana pengolahan
berkas rekam medis

14
2. Mengawasi tugas pelaksana pengolahan berkas
rekam medis
3. Memberikan teguran terhadap pelaksana
penerimaan pasien yang lalai terhadap tugasnya.
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
pengolahan berkas rekam medis di Instalasi Rekam
Medis secara baik, benar dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan
4) Koordinator Pelaporan dan Surat Keterangan Medis
(a) Tugas Pokok
Mengkoordinasikan tetciptanya kegiatan pelaporan
yang baik sehingga upaya mewujudkan tujuan kegiatan
di Instalasi Rekam Medis yaitu sebagai penyedia
laporan yang berkualitas berkaitan dengan kegiatan
pelayanan di rumah sakit.
(b) Wewenang
1. Membagikan tugas penyusunan laporan di Instalasi
Rekam Medis
2. Mengawasi tugas pelaksana pengolahan pelaporan
di Instalasi Rekam Medis
3. Memberikan teguran terhadap pelaksana
penerimaan pasien yang lalai terhadap tugasnya.

(c) Tanggung Jawab


Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
pelaporan di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib
dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan

15
Pendidikan Formal : S1 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
Pendidikan Non Formal : Pelayanan Manajemen
Pelaporan.

5) Koordinator Penyimpanan Berkas Rekam Medis


(a) Tugas Pokok
Mengkoordinasikan terciptanya kegiatan penyimpanan
berkas rekam medis yang baik, tertib, teratur dan sesuai
dengan kaidah penyimpanan yang berlaku
(b) Wewenang
1. Membagikan tugas penyimpanan berkas rekam
medis Rawat Jalan dan Rawat Inap
2. Mengawasi tugas dan pelaksana penyimpanan dan
pengambilan berkas Rawat Jalan dan Rawat Inap
3. Merencanakan pemilahan rekam medis inaktif
4. Mengusulkan pengapusan rekam medis (Retensi
berkas rekam medis).
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
penyimpanan berkas rekam medis di Instalasi Rekam
Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : SLTA
Pendidikan Non Formal : Pelayanan Manajemen
Rekam Medis

6) Pelaksana Penerimaan Pasien Rawat Jalan


(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan penerimaan pasien Rawat Jalan
yang baik, tepat dan cepat sehingga dapat terwujud

16
sistem penerimaan pasien yang berkualitas dalam upaya
pemberian pelayanan prima kepada pasien.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugas penerimaan pasien Rawat Jalan
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan apabila diperlukan
3. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala
Instalasi Rekam Medis
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : SLTA
Pendidikan Non Formal : Pelatihan Pemberian
Pelayanan Prima

7) Pelaksana Penerimaan Pasien Rawat Inap


(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan penerimaan pasien Rawat Inap
yang baik, tepat dan cepat sehingga dapat terwujud
sistem penerimaan pasien yang berkualitas dalam upaya
pemberian pelayanan prima kepada pasien.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugas penerimaan pasien Rawat Inap
2. Mengevaluasi sistem dan menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan apabila diperlukan.
(c) Tanggung Jawab

17
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan
teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : SMA
Pendidikan Non Forma : Pelatihan Pemberian
Pelayanan Prima

8) Pelaksana Penerimaan Pasien Rawat Darurat


(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan penerimaan pasien Rawat
Darurat yang baik, tepat dan cepat sehingga dapat
terwujud sistem penerimaan pasien yang berkualitas
dalam upaya pemberian pelayanan prima kepada
pasien.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan.

(c) Tanggung Jawab


Bertanggung Jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : SMA
Pendidikan Non Formal : Palatihan Pemberian
Pelayanan Prima

9) Pelaksanaan Evaluasi dan Assembling


(a) Tugas Pokok

18
Melaksanakan kegiatan pengolahan berkas khsususnya
evaluasi berkas dan Assembling (Perakitan) berkas
Rawat Inap yang baru kembali dari bangsal (Ruang
Perawatan) seecara baik, tepat dan cepat sehingga dapat
terwujud sistem pengolahan berkas yang berkualitas.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan
3. Meminta kepada dokter untuk melengkapi berkas
rekam medis secara tertib.
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan

10) Pelaksana Pengkodean dan Pengindeksan


(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan pengolahan berkas, khususnya
koding dan indeksing berkas Rawat Inap yang baru
kembali dari bangsal (Ruang perawatan) secara baik,
tepat dan cepat sehingga dapat terwujud sistem
pengolahan berkas yang berkualitas.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem kodifikasi yang benar

19
3. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan.
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan

11) Pelaksanaan Pengolahan Pelaporan Internal


(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan pengolahan pelaporan internal
yang baik sebagai upaya mewujudkan tujuan kegiatan
di Instalasi Rekam Medis yaitu sebagai penyedia
laporan yang berkualitas berkaitan dengan kegiatan
pelayanan di rumah sakit.

(b) Wewenang
1. Menolak sensus harian yang belum lengkap
2. Mengolah data sensus harian menjadi informasi
yang dibutuhkan oleh rumah sakit
3. Membuat laporan dan menyerahkan kepada
koordinator.
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan

20
12) Pelaksana Pelaporan Eksternal
(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan pengolahan pelaporan eksternal
yang baik sebagai upaya meweujudkan tujuan kegiatan
di Instalasi Rekam Medis yaitu sebagai penyedia
laporan yang berkualitas berkaitan dengan kegiatan
pelayanan di rumah sakit.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan
3. Melaksanakan tugas yang diberikan Kepala
Instalasi Rekam Medis

(c) Tanggung Jawab


Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan

13) Pelaksana Pelayanan Surat Keterangan Medis (SKM) dan


Visum ET REPERTUM(VER)
(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan pelayanan Surat Keterangan
Medis dan Visum Et Repertum yang baik sebagai upaya
menyediakan data dan memberikan informasi berkaitan
dengan kondisi pasien yang sesungguhnya serta dapat

21
digunakan sebagai alat bukti yang kuat dibidang
hukum.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan.
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan

14) Pelaksana Pengadaan Berkas Rekam Medis


(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan pengadaan berkas rekam medis,
baik dari segi desain hingga pemesanan formulir
kepada pihak ketiga. Desain yang baik adalah desain
berkas rekam medis dan formulir yang terdapat
didalamnya tersebut mampu menampung seluruh
pelayanan dan pemeriksaan yang berkesinambungan di
RSUD Kota Yogyakarta.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan.
(c) Tanggung Jawab

22
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : SLTA

15) Pelaksana Penyimpanan dan Pengambilan Berkas Rekam


Medis
(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan penyimpanan dan pengambilan
berkas rekam medis Rawat Jalan setiap pasien yang
berkunjung untuk berobat, sebagai upaya memberikan
pelayanan yang baik kepada pasien. Berkas rekam
medis Rawat Jalan tersebut berisikan riwayat perawatan
pasien selama berobat di RSUD Kota
Yogyakarta,sehingga keberadaannya sangat penting
dan harus dijaga kerahasiaan isinya.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan.
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : SLTA
Pendidikan Non Formal : Pelatihan Manajemen
Rekam Medis
16) Pelaksana Distribusi Berkas Rekam Medis Rawat Jalan
(a) Tugas Pokok

23
Melaksanakan kegiatan distribusi berkas Rawat Jalan
pada kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan.
Pelaksana kegiatan ini harus mampu menyediakan
berkas rekam medis sebelum dokter melakukan
pemeriksaan dan mengembalikan kembali ke bagian
penyimpanan berkas rekam medis setelah pasien
tersebut setelah diberikan pelayanan di Instalasi Rawat
Jalan.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan.
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : SMA
17) Pelaksana Peminjaman Berkas Rekam Medis
(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan peminjaman berkas rekam
medis yang digunakan untuk kegiatan penelitian atau
kegiatan lain yang bersifat pendidikan hukum.
(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan
3. Melaksanakan tugas yang diberikan Kepala
Instalasi RekamMedis
(c) Tanggung Jawab

24
Bertanggung Jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : SMA
18) Pelaksana Retensi Berkas Rekam Medis
(a) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan retensi berkas rekam medis
yang sesuai dengan kaidah penghapusan data medis
secara benar dan sah menurut hukum.

(b) Wewenang
1. Menggunakan dan memelihara peralatan penunjang
tugasnya
2. Mengevaluasi sistem dalam menjalankan tugasnya
guna mengusulkan perubahan bila diperlukan
(c) Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya kegiatan
di Instalasi Rekam Medis secara baik, tertib dan teratur.
(d) Kualifikasi Jabatan
Pendidikan Formal : SLTA

2. Fungsi Unit Pelayanan lain di Rumah Sakit Jogja


a. Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Jalan merupakan salah satu unit pelayanan di
Rumah Sakit Jogja yang berfungsi melayani pasien yang memerlukan
pelayanan kesehatan untuk Rawat Jalan (tidak Rawat Inap). Pada
instalasi Rawat Jalan ini terdapat 12poliklinik.

b. Instalasi Gawat Darurat


Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Jogja melayani
seluruh pasien dalam kondisi darurat selama 24 jam. Di instalasi rawat

25
darurat ini, tiap petugas dituntut untuk bekerja secara cepat dan tepat
karena biasanya pasien yang datang ke unit gawat darurat ini
membutuhkan penanganan dan pertolongan yang segera, misalnya
pasien korban kecelakaan.

c. Instalasi Rawat Inap


UnitRawat Inapmerupakan salah satu jenis pelayanan di Rumah
Sakit Jogja untuk pasien yang mendapatkan perintah opname (Rawat
Inap) dari dokter. Instalasi ini bertujuan agar pasien mendapatkan
pengobatan ataupun pelayanan kesehatan secara intensif dan maksimal
sehingga diharapkan kondisi saat pasien keluar sudah membaik
(sembuh).

d. Instalasi Penunjang Medis


1) Instalasi Farmasi
Instalasi farmasi merupakan instalasi penunjang medis di
Rumah Sakit Jogjayang mempunyai fungsi menyelenggarakan
kegiatan penyediaan, peracikan dan penyaluran obat dan bahan
kimia bagi pasien Rawat Jalan serta Rawat Inap dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

2) Instalasi Radiologi
Instalasi radiologi merupakan instalasi penunjang medis di
Rumah Sakit Jogja yang mempunyai fungsi menyelenggarakan
pelayanan radiologi foto rontgensebagai penunjang diagnosis.

3) Instalasi Laboratorium
Instalasi laboratorium merupakan instalasi penunjang medis di
Rumah Sakit Jogja yang mempunyai fungsi menyelenggarakan
pelayanan yang berkaitan dengan laboratorium sebagai penunjang
diagnosis pasien.

26

Anda mungkin juga menyukai