Anda di halaman 1dari 5

STANDAR KOMPETENSI

Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga dengan peraturan yang sebenarnya dan nilai-
nilai yang terkandung didalamnya
KOMPETENSI DASAR
Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bela diri secara
berpasangan dengan peraturan yang sebenarnya serta nilai kerja sama, kejujuran,
mengahargai lawan. Kerja keras, percaya diri dan menerima kekalahan.
INDIKATOR
-          Menerapkan strategi dan taktik penyerangan dan pertahanan dalam olahraga bela diri.
-          Mengimplementasikan peraturan pertandingan dan perwasitan 
-          Mengorganisasikan pertandingan

 F. PENCAK SILAT

Pencak silat merupakan seni bila diri asli bangsa Indonesia. Akan tetapi, sudah banyak negara
lain yang mempelajarinya, seprti bangsa Eropa. Banyak atlet-atlet bela diri Eropa yang sengaja
mendatangkan pelatih pencak silat dari Indonesia. Didalam pencak silat, tersirat makna dan
unsur yang terkandung sangat  tinggi. Pencak silat terdiri atas empat unsure, yaitu unsur
olahraga, unsur kesenian, unsur bela diri, dan unsur kerohanian. Oleh karena itu, pencak silat
berperan sebagai salah satu alat untuk pembentukan manusian yang bersifat kesatria, sehat,
terampil, dan percaya diri.
1.       Taktik dan Strategi dalam Pencak Silat
Taktik merupakan siasat atau akal yang digunakan pada saat pertandingan untuk mencari kemenangan secara
sportif.
Beberapa  faktor  yang harus diperhatikan dalam penerapan taktik dan strategi dalam pencak silat, antara lain
sebagai berikut:
a.       Kemampuan fisik, teknik, pola-pola, serta sisitem-sistem mental yang dimilki diri sendiri dan lawan;
b.       Keadaan lingkungan, alat, perlengkapan, lapangan, dan situasi sosial yang dohadapi;
c.       Peraturan-peraturan pertandingan, baik yang bersifat internasional, nasional, maupun local.
2.       Manfaat dan Kegunaan Taktik dalam Pencak Silat
Adapun manfaat atau kegunaan taktik dan strategi dalam pencak silat adalah sebagai berikut :
a.       Mencari kemenangan bertanding, dengan penerapan fisik, teknik, dan mental dengan efektif dan efisien;

b.       Menganalisis kebenaran fisik, teknik, dan mental agar lawan melakukan kesalahan;
c.       Pengembangan akal, kreatif, dan daya piker bagi pesilat;
d.       Mencegah terjadinya cedera, kekalahan, dan mencapai kemengan.
Perbedaan antara strategi dan taktik dalam olahraga pencak silat adalah sebagai berikut.
a.       Strategi
Strategi dalam pencak silat, antara lain sebagai berikut :
1)       Siasat dijalankan sebelum pertandingan pencak silat dimulai;
2)       Kondisi, tempat, alat, asrama, dan makanan agar disesuaikan dengan keadaan pertandingan yang dihadapi;
3)       Perang saraf dengan lawan yang akan dihadapi;
4)       Observasi kekuatan dan kelemahan lawan;
5)       Latihan untuk mengotomatiskan system, pola, serta tipe bertahan dan menyerang;
6)       Pelatih lebih berperan daripada pesilat dalam pembentukan startegi.
b.      Taktik
Terdapat bebrapa taktik dalam pencak silat, antara lain sebagai berikut:
1)       Siasat yang dikerjakan pada saat bertanding pencak silat;
2)       Akal mencari senjata yang tepat untuk mengalahkan lawan secara efisien dan efektif;
3)       Menentukan sikap dan tindakan yang cepat, tepat, dan cermat untuk mengalahkan lawan.
4)       Atlet lebih berperan dari pada pelatih dalam tindakan taktik. Atlet lansung menghadapi masalah didalam arena
pertandingan;
5)       Taktik belum tentu selaras dengan strategi dalam penerapannya.
Adapun beberapa faktor-faktor yang menentukan baik atau tidaknya suatu teknik, yaitu:
a)     Strategi yang direncanakan sebelum pertandingan;
b)     Kemampuan akal, daya piker dan kreativitas atlet;
c)     Kemampuan fisik, teknik, dan sikap mental atlet;
d)     Kemapuan mengatasi segala sesuatu yang dihadapi atau kemampuan daya adaptasi terhadap lingkungan;
e)     Kemampuan penguasaan sistem-sistem, pola-pola, dan tipe-tipe pertandingan pencak silat.

a.       Taktik Menyerang
Seorang pesilat harus dapat membaca taktik lawannya sehingga dapat mengalahkan dengan taktik yang digunalkan.
Pesilat pun harus menguasai taktik menyerangan dan bertahan.
Taktik penyerangan ialah suatu saisat yang dijadikan terhadap lawan dengan tujuan untuk mematahkan
pertahanan lawan guna mencari kemenangan dalam bertanding secara sportid. Serangan daoat dibagi jenisnya
berdasarkan bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan serangan, yaitu sebagai berikut :
1)       Serangan lengan atau tangan yang lazim disebutpukulan
2)       Serangan tungkai atau kaki yang lazim disebut tendangan.

b.      Taktik Pertahanan
Taktik pertahanan ialah suatu siasat yang dilakukan terhadap lawan dengan tujuan untuk menahan serangan lawan
atau menghindar dari serangan lawan (pembelaan) agar tidak mengalami kekalahan dalam pencak silat sehingga.
Pembelaan merupakan prinsip dasar utama dalam pencak silat sehingga perlu dipelajari dan diperkuat landasnya
terlebih dahulu. Dasar-dasar yang perlu dipelajari dan diperkuat dan dilatih, antara lain hindaran/elakan dan
tangkisan.
           Hal ini merupakan dasar yang memperkuat pembelaan aktif, serangan, nelaan, serta teknik-teknik lainnya.
Prinsip pembelaan harus dipupuk menjadi sikap pembelaan diri secara mental, jiwa, dan teknik. Taktik pembelaan
pun mempunyai beberapa tingkatan. Tingkatan pembelaan terdiri atas pembelaan dasar, pembelaan lanjutan, dan
pembelaan teknik. Teknik pembelaan harus sesuai dengan teknik menyerang dan bertahan.
b.      PERTANDINGAN OLAHRAGA PENCAK SILAT
Pada 1970, pencak silat dikembangkan sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan. Sejak itu, olahraga pencak
silat mendapat tempat di masyarakat sebagai olahraga yang dipertandingkan. Pertandingan dilakukan dengan
bersaskan norma-norma olahraga dan kaidah pencak silat. Dengan adanya pengembangan dibidang olehraga ini
maka jalur pembinaan pencak silat berkembangan melalui 3 aspek, antara lain sebagai berikut:
1.       Pencak silat sebagai bela diri;
2.       Pencak silat sebagai kesenian;
3.       Pencak silat sebagai olahraga. 
Ketika aspek ini memiliki keterkaitan dan merupakan unsur-unsur yang terjalin dalam tujuan pendidikan mental
spiritual pencak silat. Di samping itu, pencak silat merupakan sarana bagi silaturahmi dan pembinaan persatuan
bangsa Indonesia sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika. Pencak silat sebagai seni bela diri dan kesenian
berkembang dalam berbagai aliran di daerah-daerah yang mempunyai bentuk dan cirri khsus. Pencak silat sebagi
olahraga mempunyai batasan dan standar yang bersifat nasional dan internasional.
Oleh karena itu, agar berprestasi dalam pertandingan olahraga pencak silat harus mengetahui dan memahami
peraturan-peraturan pertandingan serta melakukan latihan yang sesuai dengan prinsip-prinsip latihan dengan teratur.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Kemampuan gaya, pola, system-sistem, serta mental yang dimilki diri sendiri;
b.       Derajat kebugaran atlet atau pelajar;
c.       Kemampuan fisik dan teknik si petarung;
d.       Keadaan lingkungan, alat, perlengkapan, lapangan dan situasi sosial yang dihadapi, tempat pertandingan, cuaca
atau iklim, kondisi lampu dan penonton;
e.       Peraturan atau ketentuan perlombaan yang bersifat internasional nasional, dan local.

1.     Peraturan Pertandingan Olahraga Pencak Silat


a.      Ketentuan Bertanding
 Pertandingan olahraga pencak silat dilakukan oleh dua orang pesilat yang saling berhadapan untuk mencapai
prestasi. Dua orang pesilat tersebut melakukan hal-hal sebagai berikut:
1)       Melakukan pembelaan (hindari/elakan dan tangkisan);
2)       Melakukan serangan pada sasaran;
3)       Menjatuhkan lawan;
4)       Menguci lawan.
Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak. Setiap babak lamanya 2 menit dan waktu istirahat antara babak
lamanya 1 menit.
Ketentuan dalam pertandingan pencak silat ditentukan sebagai berikut.
1)       Setiap pembelaan dan serangan harus berpola dari sikap awal. Selain itu, koordinasi dalam melakukan pembelaan
dan serangan. Setelah melakukan serangan atau pembelaan harus kembali pada sikap awal.
2)        Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara serangan ke arah lawan.
3)       Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan, dan kaidah-kaidah pencak silat. Selain ketentuan dalam
pertandingan, penialain pun perlu dilakukan untuk meningkatkan prestasi dan ketentuan-ketentuan perwasitan
umumnya.
 Penialain
Adapun ketentuan penilaian untuk prestasi adalah sebagai berikut.
5)       Nilai 1: a)  Elakan/tangkisan yang berhasil, dan lansung disusul oleh serangan yang masuk pada sasaran atau teknik jatuhan
yang berhasil.
                  b)  Serangan tangan yang masuk pada sasaran.
6)       Nilai 2: Serangan kakai yang masuk pada sasaran.
7)       Nilai 3: Menjatuhkan lawan.
8)       Niali 4: Mengunci lawan.
      Selain itu, pemberian nilai dilakukan pada teknik. Penilaian terendah permainan pencak silat 2 dan niali tertinggi
5 pada setiap babak. Sasaran yang boleh diserang adalah semua bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan.
Bagian tungkai dan lengan dapat dijadikan sasaran serangan untuk menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak
mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan.
      Pertandingan olahraga pencak silat fipimpin oleh seorang wasit dan dibantu oleh 5 orang juri. Ada bebrapa
ketentuan untuk menentukan kemengan seorang pesilat. Ketentuan tersebut adalah sebagai berikut.

a.       Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan jumlah juri yang memenangkan lebih banyak dari pihak
lawannya.
b.       Menang teknik, jika lawanya jatuh tidak dapat melanjutkan pertandingan, antara lain karena:
1)       Menyatakan diri tidak dapar terus melanjutkan pertandingan;
2)       Atas putusan dokter pertandingan karena kondisinnya tidak layak tanding;
3)       Atas permintaan pelatih/Pembantu pesilat
c.       Menang mutlak, jika lawanya jatuh karena serangan yang sah dan tidak menjadi sadar setelah hitungan ke-10 dari
wasit dalam waktu 10 detik serta tidak dapat berdiri tegak.
d.       Menang diskualifikasi, jika :
1)       Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2;
2)       Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman lansung diskualifikasi;
3)       Melakukan pelanggran tingkat pertama dan lawan cedera tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan
dokter per-tandingan   
e.       Menang karena pertandinagn tidak seimbang, diputuskan oleh wasit,
f.        Menang karena lawan tidak muncul di gelanggang (mengundurkan diri).
Selain memberikan nialia, wasit pun memberikan hukuman. Ketentuan hukuman diberikan jika seorang pesilat
melakukan pelanggaran ringan atau berat. Hukuman tersebut, antara lain sebagai berikut.
a.       Teguran, jika pesilat melakukan pelanggran ringan :
1)       Teguran I dikurangi nilai 1, dan
2)       Teguran II dikurang 2, 
b.       Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran yang ke-3 dalam satu babak akibat pelanggaran ringan. Peringatan I,
nilai akan dikurangi sebanyak 5 poin.
c.       Peringatan II, diberikan jika pesilat mendapat peringatan setelah peringatan I. Peringatan II, akan dikurangi
sebanyak 10 poin.
d.       Diskualifikasi diberikan jika pesilat mendapat peringatan setelah peringatan I dan melakukan pelanggaran berat
yang disorong oleh unsur kesengajaan dan bertentangan dengan norma keolahragaan.
2.     Gelanggang Pertandingan dan Susunan Pelaksanaan
Ketentuan gelanggan pencak silat adalah sebagai berikut :
a.       Gelanggang dapat dilantai atau penggung dengan ketentuan sebagai berikut :
1)       Dilapisi matras setebal 5 cm;
2)       Permukaan harus rata dan ditutup dan alas yang tidak licin;
3)       Berukuran 10 x 10 m. 

b.       Bidang laga
1)       Merupakan segi empat bujur sangkar;
2)        Ukuran 8 x 8 m
3)       Jarak antara bidang laga dan tepi matras 1 m.
c.       Batas gelanggang dibuat dengan garis setebal 5 cm
Ditengah gelanggang dibuat lingkaran bergaris tengah 2m dan tanda tempat dimulai pertandingan. 
d.       Perlengkapan pertandingan yang pokok terdiri atas:
1)       Jam pertandingan atau stopwatch;
2)       Gong atau alat yang fungsinnya sama;
3)       Lampu babak dan lampu pemenang;
4)       Perlengkapan untuk pesiloat, ember, kain pel, dan lain-lain.
Selain itu, pesilat harus mengenakan pelindung badan, pelindung kemaluan, serta memakai pakaiana
pencak silat berwarna hitam. 
e.       Susunan pelaksana teknis pertandingan, antara lain sebagai berikut.
1)       Ketua pelaksana yang  dibantu oleh:
a)       Sekretaris pertandingan dan pembantu-pembantunya;
b)       Pengamat waktu dan pembantu-pembantunya;
c)       Pengatur babak;
d)       Pengatur gelanggang.
2)       Tim dokter pertandingan dan tim kesehatan
3)       Dewan wasit juri
4)       Dewan hakim 
Dewan hakim merupakan badan panitia yang mempunyai keputusan tertinggi jika terjadi masalah pada suatu
pertandingan.

Anda mungkin juga menyukai