XII IPS2/20
Masa Orde Baru
Kabinet Ampera ialah Kabinet yang dibentuk pertama kali pada masa peralihan kekuasaan (28
Juli 1966). Program Kabinet
AMPERA yang disebut Catur Karya Kabinet AMPERA adalah sebagai berikut:
c) Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional.
d) Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya.
II. KABINET PEMBANGUNAN I
Hasil sidang istimewa MPRS tahun 1968 menetapkan Soeharto sebagai presiden untuk masa
jabatan 5 tahun maka dibentuklah kabinet yang baru dengan nama Kabinet Pembangunan . Tugas
dari Kabinet Pembangunan I disebut dengan Pancakrida, meliputi:
5) Pembersihan aparatur negara di pusat pemerintahan dan daerah dari pengaruh PKI.
III. KABINET PEMBANGUNAN II
Program kerjanya yakni Pelita III, dilaksanakan pada tanggal 1 April 1979 hingga 31 Maret
1984. Pelita III pembangunan masih berdasarkan pada Trilogi Pembangunan dengan penekanan
lebih menonjol pada segi pemerataan disebut Delapan Jalur Pemerataan, isinya antara lain:
V. KABINET PEMBANGUNAN IV
Program kerjanya yakni Pelita IV, dilaksanakan pada tanggal 1 April 1984 hingga 31 Maret
1989. Prioritas utamanya ilah sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan
industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri.
VI. KABINET PEMBANGUNAN V
Program kerjanya yakni Pelita V, dilaksanakan pada tanggal 1 April 1989 hingga 31 Maret 1994.
Titik beratnya pada sektor pertanian dan industri. Indonesia mempunyai kondisi ekonomi yang
cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,8 % per tahun. Ekspor meningkat dari
tahun sebelumnya. P
VII. KABINET PEMBANGUNAN VI
Program kerjanya yakni Pelita VI, dilaksanakan pada tanggal 1 April 1994 hingga 31 Maret
1999. Prioritas utamanya yakni ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta
pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. Bidang
ekonomi dinilai sebagai penggerak utama pembangunan. Saai itu terjadi krisis moneter yang
melanda Indonesia.
Kabinet pembangunan VII hanya bertahan selam 3 bulan (16 Maret 1998-21 Mei 1998).
Adapun Catur Krida Kabinet Pembangunan VII adalah sebagai berikut:
1) trilogi pembangunan.
2) kemandirian.
3) ketahanan nasional.
Hal ini disebabkan karena adanya perluasan kesempatan di bidang pendidikan dengan adanya
program wajib belajar. Melalui program tersebut pemerintah mendirikan banyak sekolah di
berbagai daerah di Indonesia melalui Instruksi Presiden (Inpres)
● Pengendalian inflasi :
Pada masa Orde Baru tercatat inflasi berada sekitar di bawah 10 % pertahun dengan nilai rupiah
yang relatif stabil. Tingkat inflasi yang relatif stabil dan terkendali mengakibatkan rakyat dapat
memperoleh barang kebutuhan pokok dengan harga yang relatif terjangkau.
Revolusi Hijau telah menaikkan produksi pangan menjadi cukup signifikan. Pada tahun 1984
Indonesia mencapai swasembada pangan (baca ; beras) dan mendapatkan pebghargaan dari
organisasi Pangan Dunia (FAO). Melalui Revolusi Hijau Indonesia berubah dari negara
pengimpor beras terbesar menjadi negara pengekspor beras.
pemerintah Orde Baru berhasil melakukan pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat.
Sepanjang Orde Baru tidak terjadi fluktuasi harga kebutuhan pokok yang signifikan.
Pengendalian sembako antara lain dilakukan dengan adanya lembaga pertanian seperti Badan
Urusan Logistik (Bulog)
pemerintah Orde Baru membangun berbagai infrastruktur transportasi, baik transportasi darat,
laut dan udara. Pengembangan infrastruktur transportasi tersebut mendorong peningkatan
moblitas penduduk antardaerah dan antar pulau sehingga mempercepat proses integrasi nasional
dan pemerataan pembangunan.
Pertumbuhan ekonomipada masa Orde Baru pernah mencapai hingga 7,7 % pertahun.
Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi ini terjadi pada tahun 1970-an sebagai akibat dari
adanya peristiwa Oil Boom, yaitu ketika pendapatan pemerintah di sektor migas meningkat pesat
sebagai akibat dari lakunya minyak indonesia di pasar global.
● Peningkatan pendapatan perkapita sampai sekitar 1000 USD dan berkurangnya jumlah orang
miskin