Anda di halaman 1dari 4

M.Firmansyah Dwi S.

XII IPS2/20
Masa Orde Baru

 Program kerja Soeharto per periode


I.  KABINET AMPERA

Kabinet Ampera ialah Kabinet yang dibentuk pertama kali pada masa peralihan kekuasaan (28
Juli 1966). Program Kabinet

AMPERA yang disebut Catur Karya Kabinet AMPERA adalah sebagai berikut:

a)   Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan.

b)   Melaksanakan pemilihan Umum dalam batas waktu yakni 5 Juli 1968.

c)   Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional.

d)  Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan
manifestasinya.

II. KABINET PEMBANGUNAN I

Hasil sidang istimewa MPRS tahun 1968 menetapkan Soeharto sebagai presiden untuk masa
jabatan 5 tahun maka dibentuklah kabinet yang baru dengan nama Kabinet Pembangunan . Tugas
dari Kabinet Pembangunan I disebut dengan Pancakrida, meliputi:

1)   Penciptaan stabilitas politik dan ekonomi.

2)   Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun Tahap pertama

3)   Pelaksanaan Pemilihan Umum.

4)   Pengikisan habis sisa-sisa Gerakan 30 September.

5)   Pembersihan aparatur negara di pusat pemerintahan dan daerah dari pengaruh PKI.

III. KABINET PEMBANGUNAN II

Ini ialah nama kabinet pemerintahan di Indonesia pada tahun 1973-1978. Wakil presiden pada


masa ini ialah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Pada masa kabinet ini, dimulailah Pelita II (1
April 1974 – 31 Maret 1979).  Pelita II dilaksanakan pada tanggal 1 April 1974 hingga 31 Maret
1979. Targetnya ialah tercukupinya pangan, sandang,perumahan, sarana dan prasarana,
mensejahterakan rakyat dan memperluas kesempatan kerja. Pelaksanaan Pelita II cukup berhasil
pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% per tahun

IV. KABINET PEMBANGUNAN III

Program kerjanya yakni Pelita III, dilaksanakan pada tanggal 1 April 1979 hingga 31 Maret
1984. Pelita III pembangunan masih berdasarkan pada Trilogi Pembangunan dengan penekanan
lebih menonjol pada segi pemerataan disebut Delapan Jalur Pemerataan, isinya antara lain:

a)   Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, khususnya sandang, pangan, dan


perumahan.

b)   Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.

c)   Pemerataan pembagian pendapatan

d)   Pemerataan kesempatan kerja

e)   Pemerataan kesempatan berusaha

f)    Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda


dan kaum perempuan

g)   Pemerataan penyebaran pembagunan di seluruh wilayah tanah air

h)   Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

V. KABINET PEMBANGUNAN IV

Program kerjanya yakni Pelita IV, dilaksanakan pada tanggal 1 April 1984 hingga 31 Maret
1989. Prioritas utamanya ilah sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan
industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri.

VI. KABINET PEMBANGUNAN V

Program kerjanya yakni Pelita V, dilaksanakan pada tanggal 1 April 1989 hingga 31 Maret 1994.
Titik beratnya pada sektor pertanian dan industri. Indonesia mempunyai kondisi ekonomi yang
cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,8 % per tahun. Ekspor meningkat dari
tahun sebelumnya. P

VII. KABINET PEMBANGUNAN VI

Program kerjanya yakni Pelita VI, dilaksanakan pada tanggal 1 April 1994 hingga 31 Maret
1999. Prioritas utamanya yakni ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta
pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. Bidang
ekonomi dinilai sebagai penggerak utama pembangunan. Saai itu terjadi krisis moneter yang
melanda Indonesia.

VIII.    KABINET PEMBANGUNAN VII

Kabinet pembangunan VII hanya bertahan selam 3 bulan  (16 Maret 1998-21 Mei 1998).
Adapun Catur Krida Kabinet Pembangunan VII adalah sebagai berikut:

1) trilogi pembangunan.

2) kemandirian.

3) ketahanan nasional.

4) persatuan dan kesatuan.

 Peristiwa-peristiwa yang terjadi


1. Supersemar (Kelahiran Surat Sebelas Maret 1966)
2. Sidang Umum MPRS
3. Nawaksara
4. Pemilihan Umum
5. Sidang MPR 1973
6. Peristiwa Malari 1974
7. Kerusuhan Medan 1998
8. Tragedi Gejayan
9. Peristiwa Trisakti 1998
10.Kerusuhan 1998

 KEBERHASILAN ORDE BARU


Selama tigapuluh tahun pemerintahan Orde Baru tercatat sejumlah keberhasilan penting yang
diakui oleh dunia internasional, Berikut ini adalah sejumlah prestasi yang berhasil dicapai oleh
pemerintah Orde Baru ;

● Peningkatan angka melek huruf dari 40 % sampai 90 % :

Hal ini disebabkan karena adanya perluasan kesempatan di bidang pendidikan dengan adanya
program wajib belajar. Melalui program tersebut pemerintah mendirikan banyak sekolah di
berbagai daerah di Indonesia melalui Instruksi Presiden (Inpres)

● Pengendalian inflasi :
Pada masa Orde Baru tercatat inflasi berada sekitar di bawah 10 % pertahun dengan nilai rupiah
yang relatif stabil. Tingkat inflasi yang relatif stabil dan terkendali mengakibatkan rakyat dapat
memperoleh barang kebutuhan pokok dengan harga yang relatif terjangkau.

● Peningkatan produksi padi melalui Revolusi Hijau ;

Revolusi Hijau telah menaikkan produksi pangan menjadi cukup signifikan. Pada tahun 1984
Indonesia mencapai swasembada pangan (baca ; beras) dan mendapatkan pebghargaan dari
organisasi Pangan Dunia (FAO). Melalui Revolusi Hijau Indonesia berubah dari negara
pengimpor beras terbesar menjadi negara pengekspor beras.

● Pengendalian harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) ;

pemerintah Orde Baru berhasil melakukan pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat.
Sepanjang Orde Baru tidak terjadi fluktuasi harga kebutuhan pokok yang signifikan.
Pengendalian sembako antara lain dilakukan dengan adanya lembaga pertanian seperti Badan
Urusan Logistik (Bulog)

● pengembangan infrastruktur transportasi ;

pemerintah Orde Baru membangun berbagai infrastruktur transportasi, baik transportasi darat,
laut dan udara. Pengembangan infrastruktur transportasi tersebut mendorong peningkatan
moblitas penduduk antardaerah dan antar pulau sehingga mempercepat proses integrasi nasional
dan pemerataan pembangunan.

● Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi :

Pertumbuhan ekonomipada masa Orde Baru pernah mencapai hingga 7,7 % pertahun.
Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi ini terjadi pada tahun 1970-an sebagai akibat dari
adanya peristiwa Oil Boom, yaitu ketika pendapatan pemerintah di sektor migas meningkat pesat
sebagai akibat dari lakunya minyak indonesia di pasar global.

● Peningkatan pendapatan perkapita sampai sekitar 1000 USD dan berkurangnya jumlah orang
miskin

Anda mungkin juga menyukai