Prinsip jumlah 5
Cermin cekung Cermin cembung
1. Jika benda diletakan pada ruang 3, maka bayangan akan terbentuk pada ruang 2
2. Jika benda diletakan pada ruang 2, maka bayangan akan terbentuk pada ruang 3
3. Jika benda diletakan pada ruang 1, maka bayangan akan terbentuk pada ruang 4
Dari data tersebut, nampak bahwa jumlah ruang benda dan ruang bayangan sama dengan 5.
Hal ini sesuai dengan Dalil Esbach:
(1) Jumlah nomor ruang benda dengan nomor ruang bayangan sama dengan 5
(2) Untuk setiap benda nyata dan tegak, maka:
- semua bayangan yang terletak di depan cermin adalah nyata dan terbalik
- semua bayangan yang terletak di belakang cermin adalah maya dan tegak
(3) Bila nomor ruang bayangan lebih besar daripada nomor ruang benda, maka bayangan
diperbesar
Bila nomor ruang bayangan lebih kecil daripada nomor ruang benda, maka bayangan
diperkceil
Ini berarti bahwa jarak benda sama dengan jarak bayangan tapi bersifat maya (dibelakang
cermin).
Agar seseorang dapat melihat seluruh tubuhnya maka cermin yang digunakan haruslah
separuh dari tingginya. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Pada gambar agar wanita dapat melihat ujung kakinya maka dia membutuhkan separuh jarak
antara mata ke ujungkakinya. Sama dengan itu pada saat dia ingin melihat ujung kepalanya
maka dia membutuhkan separuh jarak antara mata ke kepalanya. Jiak semuanya dijumlahkan
maka akan diperoleh bahwa panjang cermin yang dibutuhkan adalah separuh tinggi tubuhnya.
Dua buah cermin yang digabung menjadi satu padasudut tertentu akan menghasilkan
bayangan tidak hanya 1. Pada gamabr dibawah ini ditunjukkan pencerminan pada dua buah
cermin yang digabung dengan sudut 90o. bayangan yang terbentuk ada 3.
Bila kita tuliskan akan mengikuti persamaan
360
n= −1
θ
Dimana
N = jumlah bayangan
θ = sudut antara dua cermin
Pembentukan bayangan pada cermin gabungan dengan sudut 90 dan 60 derajat dapat dilihat
pada gamabar dibawah ini.
dengan
M= | qp|= hh'
6. Pembiasan pada permukaan spheris cembung
n ( Rh + hp )=n ( Rh − hq )
'
n n n' n'
+ = −
R p R q
n' n n' n
+ = −
q p R R
n n ' n '−n
+ =
p q R
7. Pembiasan pada permukaan Spheris Cekung
n ( Rh − hp )=n ( Rh − qh )
'
n n n' n'
− = −
R p R q
n' n n' n
− = −
q p R R
n n ' n '−n
− =
p q −R
Bayangan maya (-q) dan jari-jari bernilai negatif (–R). Maka
n n ' n '−n
+ =
p q R
8. Titik fokus
Setiap permukaan bias mempunyai dua macam titik api (titik fokus).
1. Titik api benda
Titik api benda diperoleh jika bayangan berada di tak hingga (q = ∞) maka benda akan
berada pada titik api benda ( p = f1 )
n n ' n '−n
+ =
p ∞ R
n n '−n
=
f1 R
nR
f 1= '
n −n
2. Titik api bayangan
Titik api bayangan diperoleh jika benda berada di tak hingga (p = ∞) maka benda akan
berada pada titik api bayangan ( q = f2 )
n n ' n ' −n
+ =
∞ q R
n ' n '−n
=
f2 R
n' R
f 2=
n' −n
Perjanjian tanda
1. semua digambar dengan cahaya yang berjalan dari kiri ke kanan.
2. jarak benda positif jika berada di kiri verteks dan jarak benda negatif jika di sebelah kanan
verteks.
3. jarak bayangan positif jika berada di kanan verteks dan jarak bayangan negatif bila berada
di kiri verteks.
4. bila jarak fokus semua positif maka disebut sebagai sistem konvergen dan jika jarak fokus
semua negatif disebut sebagai sistem divergen
5. semua permukaan konveks/cembung dilihat dari kiri mempunyai jari-jari positif, dan
semua permukaan konkaf/cekung dari kiri mempunyai jari-jari negatif.
Contoh 1
Sebuah permukaan cekung dengan jari-jari 4 cm memisahkan dua medium yang mempunyai
indeks bias n = 1 dan n’ = 1,5. Sebuah benda diletakkan pada jarak 10 cm dari verteks.
Hitunglah a. jarak fokus benda, b. jarak fokus bayangan, c. jarak bayangan
Jawab :
Diketahui :
R= - 4 cm, p = 10 cm, n = 1 dan n’ = 1,5
a. jarak fokus benda
1.−4
f 1= =−8 cm
1,5 ' −1
b. jarak fokus bayangan
1,5.−4
f 2= =−12 cm
1,5−1
c. jarak bayangan
1 1,5 1,5−1
+ = =−6,666 cm
10 q −8
Contoh 2
Sebuah permukaan cembung dengan jari-jari 6 cm memisahkan dua medium yang
mempunyai indeks bias n = 1 dan n’ = 1,5. Sebuah benda diletakkan pada jarak 8 cm dari
verteks. Hitunglah a. jarak fokus benda, b. jarak fokus bayangan, c. jarak bayangan
Jawab :
Diketahui :
R= 6 cm, p = 8 cm, n = 1 dan n’ = 1,5
a. jarak fokus benda
1. 6
f 1= =12cm
1,5 ' −1
b. jarak fokus bayangan
1,5 . 6
f 2= =18 cm
1,5−1
c. jarak bayangan
1 1,5 1,5−1
+ =
8 q 6
9. pembentukan bayangan pada pembiasan permukaan spheris
Pembentukan bayangan mengikuti ketentuan berikut ini :
a. sinar sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus bayangan
b. sinar melalui fokus benda akan dibiaskan sejajar sumbu utama
c. sinar yang melalui pusat kelengkungan akan dibiaskan lurus....
10. Lensa tipis
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu
diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum akhirnya keluar dari
lensa.
Penyederhanaan
1. medium di kedua sisi lensa sama yaitu udara n = 1.
2. indeks bias lensa = n’
3. tebal lensa <<<<< r (lensa tipis)
Bayangan yang dibuat oleh permukaan 1 menjadi benda untuk permukaan kedua. Permukaan
akhir akan membuat bayangan akhir.
Diasumsikan kita tidak mengetahui apa jenis lensa pada permukaan 1 dan permukaan 2
sehingga jari-jari lensa dianggap positif. Tetapi pada akhirnya nanti kita harus melihat
permukaan 1 dan 2 untuk bisa memecahkan soal yang berkaitan dengan lensa tipis ini.
1 1 1 1
+ =( n ' −1 ) −
p 1 q2 r1 r2 ( )
Atau
1 1 1
f (
= ( n' −1 ) −
r1 r2 )
11. Fokus lensa tipis
Titik fokus benda (fokus 1) diperoleh jika q 2=∞ maka diperoleh p1=f
Titik fokus benda (fokus 2) diperoleh jika p1=∞ maka diperoleh q 2=f '
1 1 1 1
+ =( n'−1 ) ( − )
∞ f' r r 1 2
1 1 1
=( n' −1 ) ( − )
f' r r 1 2
Dari dua persamaan diatas maka diperoleh bahwa :
f =f '
Jarak fokus benda dan jarak fokus bayangan untuk lensa tipis sama jika lensa berada di udara.
Bila
f > 0 disebut lensa positif atau lensa konvergen (lensa konveks) : mengumpulkan sinar
f < 0 disebut lensa negatif atau lensa divergen (lensa konkaf) : menyebarkan sinar
lensa positif adalah lensa yang lebih tebal bagian tengahnya daripada sampingnya
lensa negatif adalah lensa yang lebih tipis bagian tengahnya daripada sampingnya
P= ( n' −1 ) ( r1 − r1 )= 1p + 1q
1 2
Lensa tebal adalah lensa yang tebalnya tidak diabaikan. Jarak fokus lensa tebal tidak diukur
dari verteks tetapi diukur dari titik utama 1 dan 2, yaitu H dan H’. Letak F dan F’ dihitung
dengan
jika p1=∞, q 2 menunjukkan letak F '
jika q 2=∞ , p 1 menunjukkan letak F
Hal tersebut dihitung melalui tiap permukaan . Jarak dari F ke verteks 1 ( V 1 ) disebut jarak
fokus depan (jfd = ffl =front focal lenght). Jarak dari F’ ke verteks 2 ( V 2 ) disebut jarak
fokus belakang (jfb = bfl =back focal lenght).
Berkas cahaya yang masuk dan keluar jika diperpanjang setiap pasang akan berpotongan
pada satu pemukaan. Bidang ini berbentuk bidang datar dan disebut sebagai titik utama 1
dan titik utama 2 ( H dan H’ ). Bidang ini tidak harus berada dalam lensa tebal akan tetapi
bisa berada di luar lensa tebal.
Pembentukan bayangan pada lensa tebal juga hampir sama dengan lensa tipis biasa.
Perbedaanya pada penggambarannya melibatkan jarak fokus depan (jfd) berpasangan dengan
H serta jarak fokus belakang (jfb) berpasangan dengan H’
BF AB p1 h
= maka = '
JF CJ f h
Kemudian perhatikan juga ∆ ABG ∆ DEG
AB BG q h
= maka− 1 = '
DE EG p2 h
Maka diperoleh
p 1 −q 1
=
f p2
− p1
f = p2 ( )
q1
b. jarak fokus bayangan lensa tebal (f’= F’H’)
Perhatikan gambar diatas. ∆ ABG ∆ DEG
p1=∞
BG AB q1 h
= maka = '
EG DE − p2 h
Kemudian perhatikan juga ∆ CKF ' ∆≝'
CK KF ' h f'
= maka ' =
DE EF ' h q2
Maka diperoleh
q1 f'
=
−p 2 q2
−q2
f '=q 1 ( )
p2
17. Lensa tipis gabungan
Lensa tipis gabungan adalah dua buah lensa tipis yang disusun pada jarak d . Lensa
gabungan ini akan mempunyai fokus lensa gabungan f gab yang merupakan fokus bersama dua
buah lensa tersebut. Masing-masing lensa akan mempunyai fokus. Fokus lensa 1 kisa sebut f 1
dan fokus lensa kedua kita sebut f 2. Fokus lensa gabungan dapat ditentukan dengan
mengembalikan perumusan pada lensa tebal karena penurunan rumus semuanya sama dengan
lensa tebal (mempunyai dua buah fokus).
Penurunan rumus fokus gabungan f gab
Apabila jarak benda p1=∞ maka q 2 akan menentukan letak F’ .
1 1 1
= + ,maka f 1 =q1
f 1 p 1 q1
p2=d−q1 =d−f 1
1 1 1 1 1 1 d−f 1−f 2
= + maka = − =
f 2 p 2 q2 q2 f 2 d−f 1 f 2 ( d−f 1)
Jadi
f 2 ( d−f 1 )
q 2=
d−f 1−f 2
Lensa tebal menentukan
−q2
f '=q 1 ( )
p2
Maka
−f 2 ( d −f 1 )
f gab =f 1
( ( d−f 1−f 2 )( d−f 1 ) )
−f 1 f 2
f gab =
( ( d−f 1−f 2) )
Diperoleh
1 d−f 1−f 2
=
f gab −f 1 f 2
1 1 1 d
= + −
f gab f 1 f2 f1f2
Persamaan inilah yang merupakan persamaan fokus lensa gabungan dari dua buah lensa tipis.