Anda di halaman 1dari 11

XIII.

INSTRUKTUR

A. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian


sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian
Sementara PNS.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun
1994.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Disiplin PNS.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
PNS.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun
2002.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan PNS.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Kewenangan
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS.
9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional PNS.
10. Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Instruktur.
11. Keputusan MENPAN Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003 tanggal 28 Maret 2003
tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya.
12. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rl dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor KEP.188/MEN/2003 dan Nomor 25A
Tahun 2003 tanggal 10 Juli 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya.
13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.07/MEN-
KP/KP.430/2006 tentang Pemberian Kuasa Penandatanganan Keputusan
Tentang Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhentian, dan Mutasi
Kepegawaian Lainnya PNS dilingkungan DKP.
14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kelautan dan Perikanan,
sebagaimana telah diubah yang ketiga kalinya Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2007

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. Instruktur adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan
pelatihan dan pembelajaran kepada peserta pelatihan di bidang atau kejuruan
tertentu.

144
2. Instruktur Terampil, adalah Instruktur yang mempunyai kualifikasi teknis yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan teknis dan
prosedur kerja di bidang pelatihan dan pembelajaran kejuruan tertentu.
3. Instruktur Ahli, adalah Instruktur yang mempunyai kualifikasi profesional yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu
pengetahuan.metodologi, dan teknik analisis di bidang pelatihan dan
pembelajaran kejuruan tertentu.
4. Melatih, adalah keseluruhan kegiatan untuk memberikan, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan keterampilan, produktivitas, disiplin,
sikap kerja, dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu berdasarkan
persyaratan Jabatan dengan metoda pelatihan tertentu yang pelaksanaannya
lebih mengutamakan praktek daripada teori.
5. Mengajar, adalah suatu proses interaksi edukatif antara peserta, instruktur,
dan lingkungan dengan metoda pengajaran tertentu yang pelaksanaannya
lebih mengutamakan teori daripada praktek serta diarahkan pada upaya
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
6. Peserta pelatihan, adalah masyarakat, pencari kerja, calon pekerja,
pekerja/PNS atau swasta, maupun pekerja yang lepas dari pekerjaannya.
7. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit adalah daftar yang berisi jumlah angka
kredit butir kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Widyaiswara yang
selanjutnya disebut DUPAK.
8. Penetapan Angka Kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan
penilaian atas prestasi kerja yang telah dicapai oleh seorang Widyaiswara
yang selanjutnya disebut PAK.

C. TUGAS POKOK, UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

1. Tugas Pokok
Tugas pokok Instruktur adalah melaksanakan kegiatan pelatihan dan
pembelajaran serta pengembangan pelatihan

2. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan


a. Pendidikan, meliputi :
1) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;
2) Pendidikan dan pelatihan fungsional Instruktur serta memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP).

b. Pelaksanaan pelatihan, meliputi :


1) Penyusunan rencana pelatihan;
2) Pembuatan perangkat pelatihan;
3) Pengajaran dan pelatihan;
4) Pemberian pelayanan pelatihan;
5) Pelaksanaan evaluasidan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelatihan;
6) Perencanaan pelaksanaan uji kompetensi kerja;
7) Pelaksanaan uji kompetensi kerja, dan;
8) Pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan uji
kompetensi kerja.

145
c. Pengembangan pelatihan, meliputi :
1) Pengembangan program pelatihan;
2) Pembinaan dan pengembangan sistem pelatihan;
3) Pengembangan standar kompetensi kerja.

d. Pengembangan profesi, meliputi:


1) Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pelatihan & pembelajaran;
2) Pengembangan sistem,strategi atau metoda pelatihan & pembelajaran;
3) Penerjemahan/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang pelatihan
dan pembelajaran

e. Pendukung kegiatan Instruktur.meliputi:


1) Mengajar/melatih di luar tugas pokok;
2) Berperan serta dalam seminar/lokakarya/konferensi;
3) Menjadi anggota dalam organisasi profesi;
4) Menjadi anggota dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Instruktur;
5) Memperoleh piagam penghargaan/kehormatan;
6) Memperoleh gelar kesarjanaan lain.

D. JENJANG JABATAN, GOLONGAN, ANGKA KREDIT, TUNJANGAN, DAN


BUP

NO JABATAN GOL ANGKA TUNJANGAN BUP


KREDIT Rp
Tingkat Terampil
II/b 40
II/c 60
II/d 80
1 Instruktur Pelaksana III/a 100 197.000,-
III/b 150
III/c 200
III/d 300
2 Instruktur Pelaksana III/a 100 220.000,-
56 Th
Lanjutan III/b 150
3 Instruktur Penyelia III/c 200 264.000,-
III/d 300
Tingkat Ahli
1 Instruktur Pertama III/a 100 220.000,-
III/b 150
2 Instruktur Muda III/c 200 330.000,-
III/d 300
3 Instruktur Madya IV/a 400
IV/b 500 440.000,-
IV/c 700

146
E. PENGANGKATAN PERTAMA KALI

1. Pejabat yang berwenang


a. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan bagi Instruktur
Madya.
b. Kepala Biro Kepegawaian a.n Menteri Kelautan dan Perikanan bagi
Instruktur Pelaksana Lanjutan s/d Instruktur Penyelia dan Instruktur
Pertama s/d Instruktur Muda.
c. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n Menteri Kelautan dan Perikanan
bagi Instruktur Pelaksana.

2. Persyaratan
PNS yang diarigkat pertama kali harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Instruktur Terampil
1) Berijazah serendah-rendahnya D.ll sesuai kualifikasi yang ditentukan.
2) Serendah-rendahnya berpangkat Pengatur Muda Tk.l - ll/b.
3) Lulus diklat fungsional di bidang pelatihan dan pembelajaran.
4) Setiap unsur penilaian DP3 tahun terakhir minimal bernilai baik.

b. Instruktur Ahli
1) Berijazah serendah-rendahnya S1/D.IV.
2) Serendah-rendahnya berpangkat Penata Muda - Ill/a.
3) Lulus diklat fungsional di bidang pelatihan dan pembelajaran.
4) Setiap unsur penilaian DP3 tahun terakhir minimal bernilai baik.

3. Ketentuan dalam Pengangkatan Pertama Kali


a. Pengangkatan PNS dalam jabatan Instruktur dapat dilakukan setelah
memperhitungkan jumlah kebutuhan/formasi Instruktur pada unit kerja
yang bersangkutan.
b. Memenuhi jumlah angka kredit minimal yang ditetapkan oleh Pejabat yang
berwenang, untuk jenjang jabatan/pangkatnya.

4. Tata Cara Pengangkatan Pertama Kali


a. PNS/calon Instruktur menyiapkan berkas usul pengangkatan, yaitu :
1) Penetapan angka Kredit oleh pejabat yang berwenang.
2) Fotocopy keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat
berwenang
3) Fotocopy ijazah pendidikan terakhir yang dilegalisir pejabat berwenang.
4) Fotocopy STTPP atau sertifikat diklat fungsional di bidang pelatihan
dan pembelajaran yang dilegalisir pejabat yang berwenang.
5) Fotocopy DP3 satu tahun terakhir.
b. Berkas usul pengangkatan disampaikan kepada Pimpinan unit kerjanya
untuk diperiksa dan diteliti kelengkapan dan kebenaran persyaratannya.
c. Pimpinan unit kerja yang bersangkutan, menyampaikan usulan calon
Instruktur disertai kelengkapan berkas persyaratan pengangkatan kepada
pejabat yang berwenang sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
d. Pejabat berwenang menerbitkan keputusan pengangkatan ke dalam
jabatan fungsional Instruktur.

147
e. Keputusan pengangkatan pertama kali tersebut disampaikan oleh pejabat
yang berwenang kepada Instruktur yang bersangkutan melalui pimpinan
unit kerjanya dengan tembusan kepada unit kerja/instansi terkait.

F. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN

1. Pejabat yang berwenang


a. Sekretaris Jenderal a.n Menteri Kelautan dan Perikanan bagi Instruktur
Madya.
b. Kepala Biro Kepegawaian a.n Menteri Kelautan dan Perikanan bagi
Instruktur Pelaksana Lanjutan s/d Instruktur Penyelia dan
Instruktur Pertama s/d Instruktur Muda.
c. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n Menteri Kelautan dan Perikanan
bagi Instruktur Pelaksana.

2. Persyaratan
a. Memenuhi syarat sebagaimana ketentuan pada pengangkatan pertama
kali;
b. Memiliki pengalaman di bidang pelatihan dan pembelajaran sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun, dan;
c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun berdasarkan Jabatan terakhirnya.

3. Ketentuan dalam Pengangkatan dari Jabatan lain


a. Pangkat Instruktur ditetapkan sesuai dengan pangkat terakhir yang dimiliki
PNS yang bersangkutan sedarig jenjang jabatannya ditetapkan sesuai
dengan jumlah angka kredit yang berasal dari kegiatan unsur utama yang
telah dinilai oleh Tim Penilai dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
b. Bagi Instruktur yang karena perpindahan Jabatan, memiliki pangkat/
golongan ruang lebih tinggi dari Jabatan Instruktur yang diperolehnya
dapat mengajukan kenaikan Jabatan satu tingkat lebih tinggi setelah satu
tahun dalam jabatan dan memenuhi angka kredit yang diperlukan untuk
kenaikan Jabatan tersebut sepanjang tidak melampaui jenjang
kepangkatan yang ditentukan.
c. Pengangkatan dalam jabatan Instruktur harus memperhitungkan
kebutuhan jumlah Instruktur pada unit kerja yang bersangkutan.

4. Tata cara pengangkatan dari jabatan lain.


Tata cara pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan Instruktur
mengikuti tata cara pengangkatan pertama kali sebagaimana tersebut pada
huruf E butir 4

G. PENETAPAN ANGKA KREDIT

1. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit


a. Kepala Badan Pengembangan SDMKP bagi Instruktur Madya.
b. Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan bagi Instruktur Pelaksana
s/d Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama s/d Instruktur Muda.

148
2. Jadwal waktu penetapan angka kredit
Penetapan angka kredit selambat-lambatnya akhir bulan Januari untuk
kenaikan pangkat bulan April dan akhir bulan Juli untuk kenaikan pangkat
periode bulan Oktober tahun berjalan.

H. PENGUSULAN ANGKA KREDIT

1. Pejabat pengusul
Instruktur/Calon Instruktur menyampaikan DUPAK kepada Pejabat Penetap
Angka Kredit, melalui Pimpinan Unit kerja/Pimpinan UPT yang bersangkutan,
bagi Instruktur Pelaksana s/d Instruktur Penyelia dan Instruktur Pertama s/d
Instruktur Madya.

2. Waktu pengajuan DUPAK


a. DUPAK disampaikan setelah menurut perhitungan, yang bersangkutan
memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggl.
b. DUPAK beserta lampirannya harus sudah diterima oleh Sekretariat Tim
Penilai selambat-lambatnya awal Januari untuk kenaikan pangkat periode
April dan awal Juli untuk kenaikan pangkat periode Oktober tahun berjalan.

3. Tata cara Pengajuan DUPAK

A B C D
Instruktur/ Pimpinan Kepala Sekretaris
Calon Unit Kerja BPSDMKP Jenderal
Instruktur Biro
3 2 Kepegawaian

E
Sekretariat/
Tim Penilai

Keterangan :
1) DUPAK dari Instruktur/Calon Instruktur (A) ke unit kerjanya, persetujuan
DUPAK disahkan oleh Kepala Unit kerja.
2) DUPAK dari unit kerja (B) kepada Kepala Badan Pengembangan SDMKP
(C), PAK Instruktur Pelaksana sampai dengan Instruktur Penyelia dan
Instruktur Pertama sampai dengan Instruktur Madya.
3) Realisasi Penetapan Angka Kredit 1, 2, 3

149
I. KENAIKAN JABATAN

1. Pejabat yang berwenang menetapkan kenaikan jabatan


a. Sekretaris Jenderal a.n Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan
jabatan menjadi Instruktur Madya.
b. Kepala Biro Kepegawaian a.n Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
kenaikan jabatan menjadi Instruktur Pelaksana Lanjutan s/d Instruktur
Muda

2. Persyaratan
Pengusulan kenaikan jabatan Instruktur dapat dilakukan setelah yang
bersangkutan memenuhi persyafatan sebagai berikut :
a. Memperoleh angka kredit minimal yang telah ditetapkan oleh pejabat
penetap angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi.
b. Sekurang-kurangnya telah satu tahun dalam jabatan terakhir.
c. Setiap unsur penilaian DP3 minimal bernilai baik dalam satu tahun terakhir.

3. Tata cara pengusulan kenaikan jabatan


a. Instruktur yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan,
menyiapkan berkas kelengkapan persyaratan sebagai berikut :
1) Fotocopy keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat
berwenang;
2) Fotocopy keputusan jabatan terakhir yang dilegalisir pejabat
berwenang;
3) Penetapan Angka Kredit;
4) Fotocopy DP3 tahun terakhir yang dilegalisir pejabat yang berwenang.
b. Usul kenaikan jabatan disampaikan oleh pimpinan unit kerja yang
bersangkutan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku.
c. Berdasarkan usulan tersebut, pejabat yang berwenang memproses dan
menerbitkan keputusan kenaikan jabatan.
d. Keputusan kenaikan jabatan disampaikan oleh pejabat yang berwenang
kepada Instruktur yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dengan tembusan
kepada unit kerja/instansi terkait.

J. KENAIKAN PANGKAT

1. Pejabat yang berwenang menetapkan kenaikan pangkat


a. Presiden untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina Utama Muda, IV/c
setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala BKN.
b. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan pangkat menjadi Pembina
Tk.l, IV/b setelah mendapat persetujuan teknis Kepala BKN.
c. Sekretaris Jenderal a.n Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan
pangkat menjadi Pembina, IV/a setelah mendapat persetujuan teknis
Kepala BKN.
d. Kepala Biro Kepegawaian a.n Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
kenaikan pangkat menjadi Penata Muda, Ill/a s/d Penata Tk.l, Ill/d setelah
mendapat persetujuan teknis Kepala BKN.

150
e. Kepala Bagian Mutasi a.n Menteri Kelautan dan Perikanan untuk kenaikan
pangkat menjadi Pengatur ll/c s/d Pengatur Tk. I II/d setelah mendapat
persetujuan teknis Kepala BKN.

2. Persyaratan
Instruktur yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat, menyiapkan
berkas kelengkapan persyaratan sebagai berikut:
a. Fotocopy keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat berwenang.
b. Fotocopiy keputusan jabatan terakhir yang dilegalisir pejabat berwenang.
c. Asli PAK.
d. Fotocopi DP3, 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir pejabat berwenang.

3. Tata cara pengusulan kenaikan pangkat


a. Berkas usul kenaikan pangkat Instruktur secara hirarkhi disampaikan
kepada Menteri Kelautan dan Perikanan cq. Biro Kepegawaian.
b. Kepala Biro kepegawaian memproses berkas usulan untuk selanjutnya
disampaikan kepada :
1) Presiden dengan tembusan Kepala BKN untuk usul kenaikan pangkat
menjadi Pembina Utama Muda, IV/c.
2) Kepala BKN untuk usul kenaikan pangkat menjadi Pengatur, ll/c sampai
dengan Pembina Tk.l, IV/b.
c. Usulan kenaikan pangkat untuk menjadi Pengatur, golongan ruang ll/c
sampai dengan Pembina Tk.l golongan ruang IV/b, yang telah memperoleh
persetujuan Kepala BKN, selanjutnya diproses penerbitan Keputusan
kenaikan pangkatnya oleh Biro Kepegawaian.
d. Kenaikan pangkat hanya dapat dilakukan pada periode kenaikan pangkat
sesuai peraturan yang berlaku, yaitu 1 April dan 1 Oktober.

4. Ketentuan kenaikan pangkat/jabatan.


a. Komposisi jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi oleh
Instruktur untuk kenaikan pangkat/jabatan, sekurang-kurangnya 80% harus
dari unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20% dari unsur penunjang.
b. Instruktur Madya yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi,
pangkat Pembina Tk.l, IV/b sampai dengan Pembina Utama Muda, IV/c,
wajib mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 angka kredit dari kegiatan
pengembangan profesi.
c. Instruktur yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit untuk kenaikan
pangkat pada tahun pertama dalam masa pangkat yang dimiliki, pada
tahun berikutnya wajib memperoleh angka kredit sekurang-kurangnya 20%
dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi dari kegiatan pelaksanaan pelatihan,
pengembangan pelatihan dan/ atau pengembangan profesi.
d. Instruktur yang dibebaskan sementara karena tugas belajar, dapat
dipertimbangkan kenaikan pangkat tanpa angka kredit dengan ketentuan :
1) Telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir.
2) Setiap unsur penilaian dalam DP3 2 (dua) tahun terakhir bernilai baik.

151
K. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN
PEMBERHENTIAN

1. Pembebasan sementara
Instruktur dibebaskan sementara dari jabatannya apabila :
a. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat memperoleh angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.
b. Dalam jangka waktu satu tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat memperoleh angka kredit sekurang-kurangnya :
1) (sepuluh) dari kegiatan unsur utama bagi Instruktur Penyelia,
pangkat Penata Tk.l, Ill/d.
2) 20 (dua puluh) dari kegiatan unsur utama bagi Instruktur Madya,
pangkat Pembina Utama Muda, IV/c.
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa penurunan
pangkat berdasarkan PP No. 30 Tahun 1980.
d. Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan PP No. 4 Tahun
1966.
e. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Instruktur, termasuk diangkat
dalam jabatan struktural.
f. Cuti di luar tanggungan Negara, kecuali cuti di luar tanggungan Negara
untuk persalinan.
g. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Instruktur yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin,
maka selama yang bersangkutan menjalani masa hukuman tersebut tetap
wajib melaksanakan tugas pokoknya sebagai Instruktur tetapi kegiatan
tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya.

2. Pengangkatan Kembali
a. Krlteria pengangkatan kembali
1) Instruktur yang telah menjalani pembebasan sementara sebagaimana
tersebut pada butir 1 di alas dapat diangkat kembali dalam jabatan
Instruktur, apabila memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
2) PNS yang diangkat kembali dalam jabatan Instruktur dapat
menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah
dari prestasi di bidang pelatihan dan pembelajaran yang diperoleh
selama tidak menduduki jabatan Instruktur, setelah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang/menetapkan angka kredit.

b. Tata cara pengangkatan kembali


1) Instruktur yang telah selesai menjalani pembebasan sementara
melaporkan secara tertulis kepada pimpinan unit kerjanya dengan
melampirkan :
a) PAK terakhir yang telah dimiliki atau PAK terakhhir yang telah
ditambah angka kredit yang berasal dari prestasi di bidang pelatihan
dan pembelajaran yang diperoleh selama dibebaskan sementara
b) Fotocopy keputusan pangkat terakhir yang dilegalisir pejabat
berwenang.
c) Fotocopy keputusan pembebasan sementara sebagai Instruktur
yang dilegalisir pejabat berwenang.

152
d) Surat keterangan/keputusan/pernyataan telah selesai menjalani
tugas diluar jabatan Instruktur.
e) Fotocopy ijazah/STTPP yang telah dilegalisir Pejabat berwenang
dengan disertai keputusan pengangkatan/ penugasan kembali pada
unit kerja semula bagi yang telah selesai tugas belajar.
f) Surat keterangan telah selesai menjalani hukuman disiplin, bagi
yang dibebaskan karena dijatuhi hukuman disiplin.
g) Fotocopy keputusan pengangkatan kembali sebagai PNS bagi yang
telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
2) Berdasarkan laporan tersebut pimpinan unit kerja yang bersangkutan
mengusulkan pengangkatan kembali sebagai Instruktur dengan
melampirkan persyaratan sebagaimana butir 1), sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3) Pejabat yang berwenang menerbitkan keputusan pengangkatan
kembali dalam jabatan semula sebagai instruktur, sesuai usul dan
ketentuan yang berlaku.
4) Keputusan pengangkatan kembali disampaikan kepada Instruktur yang
bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya dengan tembusan kepada
unit kerja/instansi terkait.

c. Ketentuan dalam pengangkatan kembali


Prestasi kerja yang berkaitan dengan bidang pelatihan dan pembelajaran
yang dikerjakan selama pembebasan sementara dihitung angka kreditnya,
kecuali bagi yang dibebaskan karena dijatuhi hukuman disiplin.

3. Pemberhentian
a. Alasan pemberhentian
Instruktur diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila :
1) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat, kecuali jenis hukuman disiplin
berat berupa penurunan pangkat.
2) Diberhentikan sebagai PNS berdasarkan PP No. 32 Tahun 1979.
3) Dalam jangka waktu satu tahun sejak dibebaskan sementara dari
jabatannya karena tidak dapat memperoleh angka kredit yang
ditentukan, yang bersangkutan tetap belum memperoleh angka kredit
minimal yang ditetapkan.

b. Tata cara pemberhentian


1) Pimpinan unit kerja mengusulkan pemberhentian sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, dengan melampirkan :
a) Fotocopy keputusan pangkat/golongan terakhir yang dilegalisir
pejabat berwenang.
b) Fotocopy keputusan pengangkatan dan atau pembebasan
sementara dari jabatan Instruktur.
c) Surat keterangan dari Ketua Tim Penilai yang menerangkan bahwa
yang bersangkutan tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
dipersyaratkan dalam jangka waktu yang ditentukan setelah
pembebasan sementara.
d) Fotocopy keputusan hukuman disiplin yang dilegalisir pejabat yang
berwenang.

153
2) Berdasarkan usulan tersebut pejabat yang berwenang menetapkan
keputusan pemberhentian dari jabatan Instruktur.
3) Keputusan pemberhentian disampaikan kepada Instruktur yang
bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya dengan tembusan kepada
unit kerja/instansi terkait.

154

Anda mungkin juga menyukai