Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


“ARUS KAS : METODE LANGSUNG DAN TIDAK
LANGSUNG”
Dosen Pengampu : MUH. RIDWAAN HASANUDDIN, SE., M.SI, AK, CA

KELOMPOK BEBAN

 EFRAIM SIANTURI 1710321113


 LISA MONICA 1710321111
 CITRA TANDIRERUNG 1710321120
 JUMRAINI 1710321116
 ANDI RIDA SYAHRAIDA 1710321119

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “ARUS KAS : METODE LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG”, mata
kuliah Etika, Bisnis dan Profesi.

Makalah dengan judul “ARUS KAS : METODE LANGSUNG DAN TIDAK


LANGSUNG” ini merupakan salah satu tugas kelompok yang wajib bagi setiap
kelompok sesuai dengan RPS yang telah ditetapkan.

Selesainya makalah “ARUS KAS : METODE LANGSUNG DAN TIDAK


LANGSUNG” ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan saran serta informasi kepada kami. Khususnya, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak MUH. RIDWAAN
HASANUDDIN, SE., M.SI, AK, CA selaku pengampu mata kuliah Etika,
Bisnis dan Profesi.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah yang


telah kami buat ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat
kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kelompok kami harapkan.

Makassar, 26 april 2019

Kelompok Beban

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Laporan arus kas adalah salah satu laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas
masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini
penyajiannya digolongkan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas
masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu,
kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.

Ada dua bentuk penyajian laporan arus kas, yaitu metode langsung dan tidak langsung.
Perbedaan keduanya ada pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan
metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan
arus kas keluar. Arus kas masukdan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
penerimaan atau pengeluaran kas, sedangkan metode tidak langsung, arus kas dari
opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba
rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar
serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus
kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang di maksud dengan laporan arus kas ?


2. Bagaimana cara menggunakan rumus laporan arus kas?
3. Bagaimana contoh laporan arus kas perusahaan?
4. Bagaimana cara membuat laporan arus kas menggunakan metode langsung dan tidak langsung?
5. Apakah perbedaan dari metode langsung dan tidak langsung pada laporan arus kas?

1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan maksud dari laporan arus kas.
2. Mengetahui cara menggunakan rumus laporan arus kas.
3. Memahami contoh laporan arus kas padaperusahaan.
4. Memahami cara menggunakan metode langsung dan tidak langsung
5. Mampu membedakan metode langsung dan tidak langsung pada laporan arus kas

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Laporan Arus Kas

Arus kas merupakan arus masuk dan keluarnya sejumlah kas, ataupun setara kas. Dalam
menjalankan sebuah bisnis, arus kas adalah hal penting yang harus diperhatikan. Menurut studi
yang dilakukan Jessie Hargen daru U.S. Bank mengatakan bahwa, terdapat 82% bisnis gagal
karena buruknya manajemen arus kas. Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
arus kas sebuah bisnis yaitu mengurangi umur piutang, menambah umur utang, dan mengurangi
umur persediaan.
  Selain tiga cara tersebut, untuk mengelola arus kas, sebuah perusahaan harus memiliki
laporan arus kas yang berguna sebagai indikator jumlah kas di masa datang dan membantu dalam
penilaian atas rencana arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Laporan arus kas ini juga bisa
menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan keluar selama periode laporan. Dalam
penyusunan laporan arus kas terdapat 2 metode yaitu, metode langsung dan tidak langsung.
Menurut PSAK (Peryataan Standar Akuntansi Keuangan), menjelaskan bahwa
laporan arus kas harus dapat menggambarkan dengan terperinci aliran dana kas keluar  dan
masuk suatu perusahaan dalam periode tertentu dan diklarifikasikan menurut aktiva operasi,
investasi dan pendanaan. Laporan Arus Kas  (statement of cash flow) adalah laporan yang
menyajikan informasi yang relevan mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar sebuah
perusahaan selama periode tertentu. Dan secara rinci definis Laporan Arus Kas adalah “Jenis
Laporan Keuangan yang melaporkan arus kas yang berasak dari kegiatan operasi, investasi, dan
pendanaan”.
Tujuan laporan arus kas adalah untuk mengetahui realisasi penerimaan dan pengeluaran
kas perusahaan, sehingga akan bisa diketahui potensi realisasi kas di masa yang akan datang.
Selain itu perusahaan akan bisa mengetahui potensi kemampuan perusahaan untuk membagikan
dividen dalam bentuk kas.

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Cara Membuat Laporan Arus Kas

Ada 2 cara membuat Laporan Arus Kas, yaitu: format laporan arus kas metode langsung dan
tidak langsung. Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada keuntungan dan kerugian
metode tidak langsung dalam penyusunan laporan arus kas, demikian juga dengan metode
langsung.

Keunggulan dari metode langsung dan tidak langsung

Metode langsung Metode tidak langsung


Metode langsung memiliki Sedangkan metode tidak langsung
keunggulan dalam hal melaporkan lebih memusatkan pada perbedaan
sumber dan penggunaan kas yang laba bersih dan arus kas dari
ada pada laporan arus kas. Di mana, aktivitas operasi, sehingga dapat
metode ini menggolongkan berbagai menunjukkan hubungan antara
kategori utama dari kegiatan laporan laba-rugi, neraca, dan arus
operasional. Meski data yang kas. Untuk membuat laporan arus
dibutuhkan seringkali tidak mudah kas dengan metode ini lebih mudah,
didapat, dan biaya pengumpulannya karena data yang diperlukan dapat
terbilang mahal, metode ini lebih tersedia dengan mudah, dan biaya
mudah dimengerti dan dapat yang dikeluarkan lebih mudah
memberikan informasi yang lebih dibanding metode langsung.
banyak, sehingga dapat
memudahkan pengusaha dalam
mengambil keputusan.

Perbedaan penyusunan laporan arus kas metode lngsung dan tidak langsung

Metode langsung Metode tidak langsung


Perbedaan dari laporan arus kas Sedangkan pada metode tidak
langsung dan tidak langsung dapat langsung, penyusunannya dilakukan
dilihat dari cara penyusunannya. berdasarkan laporan laba-rugi dan
Pada metode langsung, neraca. Dengan metode ini, laba/rugi
penyusunannya dilakukan besih harus disesuaikan dengan
berdasarkan pada buku kas/bank. cara mengoreksi pengaruh dari
Untuk menggunakan metode ini, transaksi bukan kas, penangguhan
Anda harus melaporkan kelompok- atau akrual dari penerimaan atau

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

kelompok penerimaan dan pembayaran kas untuk kegiatan


pengeluaran kas dari kegiatan operasional di masa lalu dan masa
operasional perusahaan. Kemudian depan, serta unsur penghasilan atau
dilanjutkan dengan kegiatan beban yang berkaitan dengan arus
investasi dan pembiayaan. kas investasi atau penerimaan.

Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung


Cara membuat laporan arus kas metode langsung adalah metode yang menyusun komponen
laporan arus kas dalam 3 aktivitas, yaitu:
 untuk elemen kas dari kegiatan usaha diletakkan paling atas
 selanjutnya diikuti arus kas dari kegiatan investasi dan
 arus kas dari kegiatan pendanaan.

Perhatikan langkah-langkah membuat Laporan Arus Kas berikut ini:


Ada 2 sumber data yang digunakan untuk membuat Laporan Arus Kas, yaitu:
1. Laporan Laba Rugi periode Berjalan.
2. Neraca periode Berjalan dengan Neraca periode sebelumnya

Agar lebih jelas, berikut ini kami sajikan contoh laporan perusahaan manufaktur tahun 2015
sebagai studi kasus penyusunan Laporan Arus Kas metode tidak langsung.

Langkah 1.
Data Laporan Laba Rugi Tahun 2015

Perhatikan contoh Laporan Laba Rugi berikut ini:

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Perhatikan Laba Bersih sebelum pajak dari contoh Laporan Laba Rugi di atas, kita bisa
melihat perusahaan dalam keadaan merugi sebesar Rp. 244.473.335,– Seluk beluk Laporan Laba
Rugi bisa anda pelajari di artikel: Ternyata ada Informasi Super Penting Bagi Bisnis Anda dari
Laporan Laba Rugi (Case Study).

Langkah 2.
Mengumpulkan data Neraca tahun 2014 dan 2015

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Untuk langkah kedua, perhatikan dua contoh Neraca berikut ini:


Neraca tahun 2014:

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Neraca tahun 2015:

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Langkah 3.
Membandingkan Neraca periode sebelumnya dengan Neraca periode Berjalan.

Langkah ketiga ini tujuannya adalah untuk memperoleh data aktivitas keuangan perusahaan pada
periode tahun berjalan (dalam studi kasus ini, menggunakan neraca tahun 2014 dan 2015). Dari
dua contoh Neraca di langkah ke-2 di atas, kita akan memperoleh data laporan sebagai berikut :

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Perhatikan pada kolom Net Change menunjukkan aktivitas atau kegiatan yang terjadi
sejak 01 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015. Kolom net change merupakan selisih
antara data neraca tahun 2015 dengan 2014 :

1. Kelompok AKTIVA :
Bila angka yang dihasilkan pada kolom net change bertanda positif, artinya : terjadi pengeluaran
kas. Contohnya  pada rekening “BANK”, net change-nya adalah  Rp. 159.031.548 artinya untuk
rekening BANK perusahaan mengeluarkan kas sebesar Rp. 159.031.548,-Sebaliknya jika angka
pada kolom net change ini bertanda negatif, artinya : terjadi penerimaan kas. Contohnya pada
rekening “KAS” net change-nya adalah  (Rp. 2.352.092.580), artinya telah terjadi realisasi kas
masuk sebesar Rp. 2.352.092.580,-.

2. Kelompok KEWAJIBAN dan EKUITAS  (Passiva) :


Bika angka yang dihasilkan pada kolom net change bertanda positif, artinya : telah terjadi
realisasi kas masuk, sebaliknya bila angka pada kolom net change bertanda negatif maka telah
terjadi penerimaan kas.

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Langkah 4.
Menyusun Laporan Arus Kas

Dari Laporan Laba Rugi  dan perbandingan neraca tahun 2014 dengan 2015 seperti
diatas, kita sudah siap untuk menyusun Laporan Arus Kas. Sebagaimana telah disebutkan di
bagian awal artikel ini bahwa Laporan Arus Kas terdiri 3 elemen. Mari perhatikan tiap
elemennya untuk menyusun laporan arus kas (masih menggunakan contoh Laporan Laba Rugi
dan Neraca di atas).

1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi (Operating Activities)


Berdasarkan sumber data dari Laporan Laba Rugi Tahun 2015, selama tahun 2015
perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp. 244.473.335,-. Kerugian itu bisa dilihat dari
angkanya yang bertanda negatif (Jika perusahaan memperoleh laba, maka tandanya akan
positif).
Laba atau rugi dikurangi dengan Cost/Expense non cash (depreciation & amortization).
Maka akan diperoleh Arus kas dari aktifitas operasi. Dalam contoh di atas nilai kas dari
operating activities sebesar (Rp. 32. 886.142.667,-)

2. Arus Kas dari Kegiatan Investasi (Investing Activities)


Arus Kas dari Kegiatan Investasi diperoleh dari kolom net change pada perbandingan
neraca periode berjalan dengan neraca periode sebelumnya. Angka yang bertanda positif
diganti  menjadi negatif, begitu juga sebaliknya angka yang bertanda negatif diganti dengan
tanda negatif.
Kebetulan dalan contoh di atas hanya ada satu rekening untuk item ini yaitu aktiva tetap.
Bila jumlah item-nya banyak  maka jumlahkan semua angka  sehingga  akan diperoleh Arus
Kas dari Aktifitas Investasi. Dari contoh di atas diperoleh jumlah arus kas dari kegiatan
investasi adalah Rp. 16.843.930.

3. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Financing Activities)


Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan diperoleh dengan memindahkan angka dari kolom net
change pada perbandingan neraca tahun 2014 dengan neraca tahun 2015 dari kelompok
KEWAJIBAN dan EKUITAS.
Angka bertanda positif dibiarkan tetap positif,  dan yang bertanda negatif dibiarkan tetap
negatif. Kemudian tinggal menjumlahkan sehingga akan diperoleh Arus Kas dari Aktifitas
Pendanaan. Dari contoh di atas diperoleh jumlah arus kas dari kegiatan pendanaan adalah Rp.
30.709.925.565,-
4. Total Kegiatan Kas (Total Cash Activities)

Total Kegiatan Kas diperoleh dengan menjumlahkan angka total dari masing-masing
kelompok A, B & C di atas. Dari contoh di atas diperoleh Total Kegiatan Kas sebesar (Rp.
2.193.061.032,-)

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

5. Saldo Awal Kas (Cash Beginning Balance)


Saldo Awal Kas (Cash Beginning Balance) diambil dari Neraca Tahun 2014. Data
yang diperoleh dari Neraca tahun 2014 diperoleh angkanya sebesar
Rp. 2.510.230.120,-.

6. Saldo Kas yang Seharusnya (Expected Cash Ending Balance)


Diperoleh dengan menjumlahkan Total Aktivitas Kas dengan Saldo Awal Kas. Dari
data-data di atas diperoleh nilainya sebesar Rp. 317.169.097,-.

7. Saldo Akhir Kenyataannya (Actual Cash Ending Balance)


Diambil dari data Kas pada Neraca Tahun 2015, nilainya Rp.  317.169.097.

8. Selisih (Variance)
Untuk memeriksa apakah laporan Arus Kas sudah selesai atau belum dengan melakukan
pengajian akhir dengan membandingkan antara Saldo Kas yang seharusnya dengan saldo
Akhir Kenyataannya (Actual Cash Ending Balance). “Bila hasil dari perhitungan ditersebut
nilai variance-nya 0 (nol), maka laporan arus  kas tersebut sudah sesuai.”

Bila semua langkah di atas telah selesai dibuat, maka hasilnya akhirnya akan nampak seperti
dibawah ini :

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Bila disusun dalam bentuk resmi sebuah Laporan Arus Kas akan nampak seperti berikut ini:

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Arus Kas Metode Langsung (Direct Method) 

Laporan Arus Kas Metode Langsung adalah suatu metode penyusunan laporan arus kas
dimana dirinci sema aliran masuk dan aliran keluar dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode
langsung menghitung saldo operasi dari selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dengan
kas keluar untuk beban usaha perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar
pada masingmasing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih masing-masing kategori
dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan
saldo kas pada awal periode sehingga menghasilakn saldo kas pada akhir periode tersebut.
Contoh :

Berikut ini contoh laporan arus kas metode langsung (Direct Method) :

PT ABC
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Kas yang diterima dari pelanggan 951.000
Dikurangi :
Kas untuk membeli persediaan 555.200
Kas untuk membayar biaya operasi 259.800
Kas untuk membayar biaya bunga 14.000
Kas untuk membayar pajak 29.000
858.000
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000
Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000)
(82.000)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000
Dikurangi :
Kas untuk membayar dividen 23.000

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000


148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000
Kenaikan kas 23.000
Saldo kas pada awal tahun 26.000
Saldo kas pada akhir tahun 49.000

Dari laporan diatas terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci
menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan
pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan
keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan
dan pengeluaran kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci
menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net income
tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.

Elemen laporan arus kas metode langsung (Direct Method) sama saja dengan Indirect method,
yang berbeda adalah sumber data dan langkah-langkahnya. Cara atau metode pembuatan
Laporan Arus Kas dengan metode langsung sumber datanya  adalah :

 Buku Kas Bank.


 Buku Kas Kecil (Petty Cash).

Perhatikan 4 (empat) langkah untuk membuat Laporan Arus Kas dengan metode langsung
berikut ini:

Langkah 1.
Lakukan pemeriksaan silang
Pemeriksaan terhadap Buku Kas Bank, Rekening Koran (Bank Statement), Bonggol Check, dan
Buku Kas Kecil. Bila rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi petty cash sudah dilaksanakan secara
teratur.

Langkah 2.
Eliminasi (menghapuskan) semua transaksi silang antar buku kas.

Langkah 3.
Klasifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen
laporan arus kas.
Aktivitas ini akan memakan banyak waktu, namun bila anda membuatnya pada saat
semua catatan sudah selesai dan laporan arus kas sudah harus selesai. Dan cara terbaik untuk
mengatasi persoalan ini adalah melakukan pekerjaan ini sejak dari awal dan dilakukan setiap hari
dengan seperti itu maka akan terasa ringan. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

elemen-elemen Laporan Arus Kas adalah  Kegiatan Operasi , Kegiatan Investasi dan Kegiatan
pendanaan. Untuk menentukan transaksi apa saja yang tergolong ke dalam masing-masing
kegiatan tersebut, maka dapat menggunakan panduan berikut ini:

Kegiatan Operasi:

Semua transaksi yang terkait dengan kegiatan utama perusahaan.Yang tergolong ke dalam
kegiatan utama perusahaan adalah semua transaksi yang akan masuk ke dalam laporan Laba
Rugi, yaitu transaksi Pendapatan (revenue), Harga Pokok Penjualan, dan Biaya operasional.

Kegiatan Investasi:

Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian aktiva tetap, penerimaan kas dari
piutang, pengembalian cash advance, pengeluaran kas yang mengakibatkan piutang meningkat.
Termasuk juga dalam hal ini adalah pemberian cash bon (cash advance), deposit, dan uang muka
biaya.

Kegiatan Pendanaan :

Adalah transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban, yaitu: pengeluaran kas
untuk pelunasan utang, penerimaan kas dari hasil utang baru (bank loans & credit loans).
Penerimaan atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.

Langkah 4.
Setelah melakukan klasifikasi terhadap semua transaksi, selanjutnya adalah  mulai
menyusun Laporan Arus Kas.
Caranya dengan menjumlahkan setiap jenis kegiatan yang telah dikelompokkan sesuai
dengan  jenis kegiatannya, yaitu operasional, investasi dan pendanaan. Sehingga menjadi bentuk
laporan arus kas. Saat melakukan langkah-langkah ini tidak perlu lagi berpikir tentang eliminasi
atas transaksi-transaksi accrual atau transaksi-transaksi non cash basis. Karena pengelompokkan
ini telah dilakukan pada buku kas. Sehingga apapun jenis transaksinya sudah pasti menggunakan
kas,.

BEBAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Demikian pembahasan tentang materi Laporan Arus Kas LENGKAP dari


pengertian, tujuan, bentuk, contoh hingga cara membuat laporan, step by step.
Perhatikan bahwa Laporan ini berorientasi pada ability to perform sebuah perusahaan. Ia
menunjukkan berapa uang masuk dan uang keluar. Namun tidak peduli pada apakah
perusahaan untung atau tidak. Sedangkan laba adalah membangun performa perusahaan
dan kas adalah upaya perusahaan untuk mampu membangun performa-nya. Maka,
perhatikan dan amankan arus kas anda untuk membuat perusahaan tetap hidup dan
memiliki performa yang fit. Dan disertai contoh dan template yang bisa langsung di-
implementasikan dalam pekerjaan atau tugas-tugas Anda. Semua data dari contoh-contoh
di atas telah dilakukan pengujian terhadap tingkat akurasinya. Bila terjadi perubahan dan
pembaharuan terhadap kebijakan maka kami secara berkala akan melakukan
pembaharuan.

3.2 SARAN

BEBAN

Anda mungkin juga menyukai