Perancangan Dan Pembuatan Sistem Otomatis Water Bath Untuk Kalibrasi Suhu PDF
Perancangan Dan Pembuatan Sistem Otomatis Water Bath Untuk Kalibrasi Suhu PDF
INTISARI
Dalam penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan sistem kontrol water bath untuk
kalibrasi suhu. Sistem kontrol digunakan untuk mengatur suhu air dalam bak agar terjaga pada
suhu setting yang diinginkan. Sebagai sensor digunakan sensor suhu Pt 100 dan sebagai aktuator
digunakan pemanas (heater). Sistem kontrol yang dibuat diuji untuk mengetahui kinerjanya
dengan cara membandingkan pengendalian suhu dengan termometer standar. Hasil pengujian
menunjukkan sistem kontrol yang dibuat bekerja dengan baik. Nilai yang di dapat merupakan
koreksi penunjukkan setting kontroler dan suhu aktual pada bak air, pada pengujian 50 C, 75 C,
dan 100 C adalah 0,2 C.
ABSTRACT
In this research, the design and manufacture of water bath control system for temperature
calibration. The control system is used to regulate the water temperature in the waterbath to be
maintained at the desired temperature setting value. As the sensor used temperature sensor, Pt
100 and an actuator used a heater. The control system created is tested to determine its
performance by comparing temperature control with the standard thermometer. The test results
show that the control system did work well. The value that can be a correction of the controller
setting and actual temperature setting on the water bath at 50 C, 75 C, and 100 C is 0.20C.
1. PENDAHULUAN
Saat ini fasilitas proses modern dilengkapi dengan berbagai instrumen. Instrumen
dan sistem kontrol yang terkait digunakan untuk memberikan informasi kepada teknisi
operasi, untuk mempertahankan operasi dalam jangkauan aman mereka, dan untuk
mengoptimalkan keseluruhan tujuan produksi dan energi [1].
Instrumentasi sistem kontrol disusun oleh sensor dan aktuator yang
memungkinkan melakukan misi tetap tertentu oleh perancang, misi ini tidak terbatas
pada kontrol proses sehubungan dengan beberapa spesifikasi[2], namun mencakup
kegiatan pemeliharaan industri juga pengawasan dan pengendalian. Sistem kontrol terdiri
dari instrumen fisik ,sensor dan aktuator yang diorganisir untuk mencapai serangkaian
misi, tidak hanya dalam situasi normal namun juga dalam kasus yang gagal.
Salah satu aplikasi instrumen dan sistem kontrol adalah pada bak air (water bath).
Water bath adalah peralatan laboratorium metrologi suhu yang terbuat dari wadah yang
diisi dengan air. Hal ini digunakan untuk mengendalikan suhu konstan dalam jangka
waktu yang lama. Water bath merupakan salah satu media kalibrasi untuk thermometer
kontak. Semua waterbath memiliki antarmuka digital atau analog untuk memungkinkan
operator menyetel suhu yang diinginkan. Waterbath dapat berkerja pada rentang suhu
ruang sampai dengan suhu air mendidih 99,9°C .
Water bath memiliki 3 komponen utama berupa pemanas (heater), pengontrol
suhu, pengaduk (stirer) dan sensor suhu. Kawat pemanas berfungsi untuk memanaskan
air dalam bak water bath. Pengontrol suhu berfungsi untuk menjaga suhu air dalam bak.
Sedangkan pengaduk (stirer) berfungsi untuk mengaduk air sehingga suhu air dalam bak
menjadi seragam [3].
Puslit Metrologi LIPI Laboratorium Suhu memiliki water bath merk TAMSON
HOLLAND model TXVMB digunakan untuk kalibrasi termometer. Waterbath tersebut
mengalami kerusakan pada bagian kelistrikan sehingga tidak dapat digunakan, padahal
water bath sangat diperlukan dan harganya cukup mahal. Oleh karena itu untuk
memanfaatkan kembali water bath yang rusak tersebut diputuskan untuk
memperbaikinya sehingga dapat digunakan kembali.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan tersebut dimana dalam
penelitian ini dilakukan perancangan sistem kontrol water bath sehingga dapat
dijalankan secara otomatis dari sebelumnya dilakukan secara manual. Ada 3 tujuan yang
diambil dalam penelitian ini yaitu : (1) memanfaatkan peralatan yang ada, (2)
menghemat biaya pembelian alat yang baru, dan (3) meningkatkan skill SDM. Output
yang diharapkan adalah tersedianya sistem kalibrasi suhu water bath dengan sistem
kontrol yang dapat dijalankan secara otomatis.
2. PERCOBAAN
Secara garis besar sistem kalibrasi suhu water bath dibagi menjadi 2 bagian
utama yaitu water bath dan sistem kontrol.
Waterbath
Waterbath merupakan suatu alat yang digunakan untuk kalibrasi suhu
termometer. water bath merupakan alat pemanas yang menggunakan heater kering.
Heater ini dikontrol menggunakan sebuah sensor suhu PT 100. Alat ini berupa wadah
berisi air dengan kapasitas tertentu. Alat ini dilengkapi dengan pemanas (heater) untuk
memanaskan air hingga suhu 100 C, sensor suhu untuk mendeteksi suhu air dan
pengaduk untuk mengaduk air sehingga dihasilkan keseragaman suhu air.
Sistem Kontrol
[4]
Sistem kontrol yang digunakan adalah merk Omron dengan 8 port . Sensor
yang digunakan adalah sensor suhu PRT PT 100 / no. seri BM-TG-02 dengan rentang
ukur 0-100 C. Aktuator yang digunakan adalah pengaduk (stirer).
Sedangkan untuk skema sistem kontrol water bath ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Foto Sistem kontrol water bath dengan sensor suhu Pt 100
Sistem pengaturan (Control System) pada dasarnya bertujuan agar sistem yang
dikendalikan dapat bekerja sesuai dengan kehendak penggunanya. Secara umum,
berdasarkan ada dan tidaknya pengukuran sinyal keluaran yang dijadikan acuan untuk
melakukan aksi kendali terhadap proses, maka sistem pengatuaran dapat dibedakan
menjadi dua yaitu sistem pengaturan loop terbuka dan sistem pengaturan loop tertutup [5].
Dalam penelitian ini digunakan sistem pengendalian loop tertutup agar output yang
dihasilkan dapat dibandingkan dengan input (setting) melalui mekanisme umpan balik
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Berdasarkan gambar tersebut dapat dibuat
diagram blok sistem pengontrolan temperatur water bath seperti yang ditunjukkan pada
gambar 6.
Gambar 5 diagram blok sistem pengontrolan loop tertutup [5]
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa koreksi rata-rata pada setiap set point berbeda –
beda, Hasil dari pengukuran tersebut water bath sudah dapat berfungsi kembali dengan
baik. Pengontrol mampu melakukan pengontrolan suhu sesuai setting. Sensor suhu
mampu mendeteksi suhu air dan memberikan input kepada pengontrol. Elemen pemanas
sebagai aktuator bekerja berdasarkan perintah dari pengontrol. Pengaduk mampu
melakukan tugasnya untuk mengaduk air agar suhu air dalam bak seragam.
Sistem kontrol ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan
komponen akusisi data suhu sehingga dapat dicatat suhu air dalam bak water bath.
Dari hasil uji nilai koreksi didapat dengan nilai rata-rata dari set point 50 C,
75 C, dan 100 C adalah 0,2 C yang cukup besar dikarenakan posisi dari sensor alat dan
termometer standar yang berjauhan terlihat pada Gambar 6. Koreksi tersebut dapat
digunakan untuk setting point suhu agar suhu yang diinginkan dapat dicapai.
Water bath selanjutnya perlu dikarakterisasi kestabilan dan homogenitasnya
sebagai syarat dapat digunakan sebagai media kalibrasi suhu.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Alat
4. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini telah dilakukan perancangan dan pembuatan sistem kontrol
water bath untuk kalibrasi suhu. Sistem kontrol water bath yang dibuat telah bekerja
dengan baik dan dapat digunakan untuk media kalibrasi suhu. Keuntungan alat ini adalah
dapat dijalankan secara otomatis menggunakan pengontrol suhu dibandingkan
sebelumnya dijalankan secara manual. Hasil uji system dilakukan untuk mengetahui
koreksi indicator dengan suhu pada water bath sebesar 0,2 C. Hal ini mempermudah
prosedur dalam proses kalibrasi suhu untuk mendapatkan nilai yang diinginkan .
Penelitian ini dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan bila membeli peralatan
yang baru.
HASIL DISKUSI
1. Pertanyaan : Jelaskan proses dan treatment yang dilakukan sehingga mendapat kurva
seperti itu?
Jawaban : Ini merupakan upaya memperbaiki alat waterbath sebagai media kalibrasi
termometer gelas, pada alat ini sebelum mempergunakan kontrol elektronik dengan
sistem on-off. Disebabkan beberapa komponen sudah mengalami kerusakan dan sulit
ditemukan maka di ambil keputusan menggunakan sistem kendali dengan metode
PID (Proportional, Integrative, dan Derivative) dikarenakan berdasarkan referensi
mengenai otomasi kendali suhu bahwa dengan metode Kontrol PID suhu yang
didapat lebih stabil karena tidak memiliki tingkat histerisis yang tinggi serta faktor
delay time yang kecil sehingga menjamin suhu yang lebih stabil dan prosesnya lebih
cepat stabil. Kurva yang didapatkan disebabkan karena faktor algoritma kontrol
proporsi dari PID tersebut dimana fungsi step response dari kontrol PID itu pada saat
tuning PID secara proporsional dimana faktor error yang disebabkan oleh perbedaan
Set Point Value (SV) dengan Process Value (PV) dieleminir secara proporsional
sehingga mendapatkan kurva seperti step response dimana untuk mendapatkan kurva
tersebut dapat dilihat melalui alat ukur berupa osiloskop maupun dengan bantuan
perangkat lunak berupa plotting dengan menggunakan Matlab. Kurva yang diperoleh
dipengaruhi juga oleh gejala trasien sistem kontrol elektronik.