Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM OTOMATIS WATER

BATH UNTUK KALIBRASI SUHU

Agus Prihartono, Dwi Larassati, Bambang Herlambang, Asep Insani


Puslit Metrologi LIPI, Kompleks Puspiptek Setu, Tangerang Selatan, Banten
agus.prihartono@lipi.go.id

INTISARI
Dalam penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan sistem kontrol water bath untuk
kalibrasi suhu. Sistem kontrol digunakan untuk mengatur suhu air dalam bak agar terjaga pada
suhu setting yang diinginkan. Sebagai sensor digunakan sensor suhu Pt 100 dan sebagai aktuator
digunakan pemanas (heater). Sistem kontrol yang dibuat diuji untuk mengetahui kinerjanya
dengan cara membandingkan pengendalian suhu dengan termometer standar. Hasil pengujian
menunjukkan sistem kontrol yang dibuat bekerja dengan baik. Nilai yang di dapat merupakan
koreksi penunjukkan setting kontroler dan suhu aktual pada bak air, pada pengujian 50 C, 75 C,
dan 100 C adalah 0,2 C.

Kata Kunci: sistem kontrol, bak air , pengukuran suhu

ABSTRACT
In this research, the design and manufacture of water bath control system for temperature
calibration. The control system is used to regulate the water temperature in the waterbath to be
maintained at the desired temperature setting value. As the sensor used temperature sensor, Pt
100 and an actuator used a heater. The control system created is tested to determine its
performance by comparing temperature control with the standard thermometer. The test results
show that the control system did work well. The value that can be a correction of the controller
setting and actual temperature setting on the water bath at 50 C, 75 C, and 100 C is 0.20C.

Keywords: control system, waterbath, temperature measurement

1. PENDAHULUAN
Saat ini fasilitas proses modern dilengkapi dengan berbagai instrumen. Instrumen
dan sistem kontrol yang terkait digunakan untuk memberikan informasi kepada teknisi
operasi, untuk mempertahankan operasi dalam jangkauan aman mereka, dan untuk
mengoptimalkan keseluruhan tujuan produksi dan energi [1].
Instrumentasi sistem kontrol disusun oleh sensor dan aktuator yang
memungkinkan melakukan misi tetap tertentu oleh perancang, misi ini tidak terbatas
pada kontrol proses sehubungan dengan beberapa spesifikasi[2], namun mencakup
kegiatan pemeliharaan industri juga pengawasan dan pengendalian. Sistem kontrol terdiri
dari instrumen fisik ,sensor dan aktuator yang diorganisir untuk mencapai serangkaian
misi, tidak hanya dalam situasi normal namun juga dalam kasus yang gagal.
Salah satu aplikasi instrumen dan sistem kontrol adalah pada bak air (water bath).
Water bath adalah peralatan laboratorium metrologi suhu yang terbuat dari wadah yang
diisi dengan air. Hal ini digunakan untuk mengendalikan suhu konstan dalam jangka
waktu yang lama. Water bath merupakan salah satu media kalibrasi untuk thermometer
kontak. Semua waterbath memiliki antarmuka digital atau analog untuk memungkinkan
operator menyetel suhu yang diinginkan. Waterbath dapat berkerja pada rentang suhu
ruang sampai dengan suhu air mendidih 99,9°C .
Water bath memiliki 3 komponen utama berupa pemanas (heater), pengontrol
suhu, pengaduk (stirer) dan sensor suhu. Kawat pemanas berfungsi untuk memanaskan
air dalam bak water bath. Pengontrol suhu berfungsi untuk menjaga suhu air dalam bak.
Sedangkan pengaduk (stirer) berfungsi untuk mengaduk air sehingga suhu air dalam bak
menjadi seragam [3].
Puslit Metrologi LIPI Laboratorium Suhu memiliki water bath merk TAMSON
HOLLAND model TXVMB digunakan untuk kalibrasi termometer. Waterbath tersebut
mengalami kerusakan pada bagian kelistrikan sehingga tidak dapat digunakan, padahal
water bath sangat diperlukan dan harganya cukup mahal. Oleh karena itu untuk
memanfaatkan kembali water bath yang rusak tersebut diputuskan untuk
memperbaikinya sehingga dapat digunakan kembali.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan tersebut dimana dalam
penelitian ini dilakukan perancangan sistem kontrol water bath sehingga dapat
dijalankan secara otomatis dari sebelumnya dilakukan secara manual. Ada 3 tujuan yang
diambil dalam penelitian ini yaitu : (1) memanfaatkan peralatan yang ada, (2)
menghemat biaya pembelian alat yang baru, dan (3) meningkatkan skill SDM. Output
yang diharapkan adalah tersedianya sistem kalibrasi suhu water bath dengan sistem
kontrol yang dapat dijalankan secara otomatis.

2. PERCOBAAN
Secara garis besar sistem kalibrasi suhu water bath dibagi menjadi 2 bagian
utama yaitu water bath dan sistem kontrol.
Waterbath
Waterbath merupakan suatu alat yang digunakan untuk kalibrasi suhu
termometer. water bath merupakan alat pemanas yang menggunakan heater kering.
Heater ini dikontrol menggunakan sebuah sensor suhu PT 100. Alat ini berupa wadah
berisi air dengan kapasitas tertentu. Alat ini dilengkapi dengan pemanas (heater) untuk
memanaskan air hingga suhu 100 C, sensor suhu untuk mendeteksi suhu air dan
pengaduk untuk mengaduk air sehingga dihasilkan keseragaman suhu air.

Gambar 1. Foto water bath untuk kalibrasi suhu

Gambar 2. Bak air water bath dengan pemanas dan pengaduk

Sistem Kontrol
[4]
Sistem kontrol yang digunakan adalah merk Omron dengan 8 port . Sensor
yang digunakan adalah sensor suhu PRT PT 100 / no. seri BM-TG-02 dengan rentang
ukur 0-100 C. Aktuator yang digunakan adalah pengaduk (stirer).
Sedangkan untuk skema sistem kontrol water bath ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Foto Sistem kontrol water bath dengan sensor suhu Pt 100

Gambar 4. Foto bagian dalam sistem kontrol water bath

Sistem pengaturan (Control System) pada dasarnya bertujuan agar sistem yang
dikendalikan dapat bekerja sesuai dengan kehendak penggunanya. Secara umum,
berdasarkan ada dan tidaknya pengukuran sinyal keluaran yang dijadikan acuan untuk
melakukan aksi kendali terhadap proses, maka sistem pengatuaran dapat dibedakan
menjadi dua yaitu sistem pengaturan loop terbuka dan sistem pengaturan loop tertutup [5].
Dalam penelitian ini digunakan sistem pengendalian loop tertutup agar output yang
dihasilkan dapat dibandingkan dengan input (setting) melalui mekanisme umpan balik
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Berdasarkan gambar tersebut dapat dibuat
diagram blok sistem pengontrolan temperatur water bath seperti yang ditunjukkan pada
gambar 6.
Gambar 5 diagram blok sistem pengontrolan loop tertutup [5]

Gambar 6. Diagram blok sistem pengontrolan temperatur water bath

Pengontrol temperatur bertugas untuk menyalakan atau mematikan pemanas air


pada water bath. Pada pengontrol dimasukkan nilai setting suhu yang diinginkan sebagai
input pengontrol. Pengontrol akan menyalakan pemanas sehingga suhu air pada
waterbath akan meningkat. Suhu air dideteksi oleh sensor suhu Pt 100 sebagai umpan
balik ke pengontrol. Hasil pengukuran sensor dikirimkan ke pengontrol untuk
dibandingkan dengan input setting suhu yang dimasukkan. Bila suhu air lebih tinggi dari
input setting maka pengontrol akan mematikan pemanas. Sebaliknya bila suhu air lebih
rendah dari input setting pengontrol akan menyalakan pemanas. Demikian seterusnya
hingga tercapai suhu yang diinginkan yang dimasukkan pada pengontrol.
Prinsip dari water bath adalah pada saat saklar ditekan pada posisi on, maka arus
listrik dari sumber akan memberi suplai listrik pada heater. Heater yang diberi arus
[6]
listrik akan memberikan panas pada air sehingga suhu air dalam bak semakin tinggi .
Sensor suhu Pt 100 yang ditempatkan di bak pada water bath akan mendeteksi suhu air.
Pada derajat suhu tertentu sesuai setting pada pengontrol, sensor Pt 100 akan
memberikan input kepada pengontrol. Berdasarkan input dari PT 100 tersebut maka
pengontrol akan membuka kontaktor relay sehingga arus listrik terputus. Dengan
demikian heater tidak mendapatkan suplai arus dan proses pemanasan akan berhenti.
Sensor Pt 100 akan mendeteksi suhu air dan memberikan input pada pengontrol untuk
menutup kontaktor relay sehingga terjadi pemanas akan menyala dan pemanasan air
kembali terjadi. Demikian seterusnya sehingga suhu air dalam bak konstan sesuai setting
pada pengontrol.

Gambar 7. Skema sistem kontrol waterbath untuk kalibrasi suhu

3. HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA


Sistem kontrol water bath yang dibuat diuji untuk mengetahui kinerjanya, set up
pengujian pada Gambar 8. Pengujian dilakukan pada set point 50 C, 75 C, dan 100 C
dengan membandingkan hasil pengukuran alat yang dibuat dengan termometer standar
merk Rosemount no. seri R 326..
Pengujian dilakukan dengan setting suhu pada controller alat mulai suhu
terendah sampai tinggi, setelah suhu air pada water bath tercapai sesuai set point
tunggu beberapa saat sampai kondisi stabil dapat dilihat pada indikator standar.
Pengambilan data dilakukan 5 kali pembacaan alat dan pembacaan standar.untuk setiap
set point suhu.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian suhu water bath dapat
bekerja dengan baik dan mengetahui koreksi setting point pada kontroler alat dengan
termometer standar yang merupakan nilai actual dari air dalam waterbath. Koreksi
dihitung penunjukkan termometer standar dikurangi penunjukkan setting point /
indikator alat. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.

Gambar 8. Set up Pengujian water bath

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa koreksi rata-rata pada setiap set point berbeda –
beda, Hasil dari pengukuran tersebut water bath sudah dapat berfungsi kembali dengan
baik. Pengontrol mampu melakukan pengontrolan suhu sesuai setting. Sensor suhu
mampu mendeteksi suhu air dan memberikan input kepada pengontrol. Elemen pemanas
sebagai aktuator bekerja berdasarkan perintah dari pengontrol. Pengaduk mampu
melakukan tugasnya untuk mengaduk air agar suhu air dalam bak seragam.
Sistem kontrol ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan
komponen akusisi data suhu sehingga dapat dicatat suhu air dalam bak water bath.
Dari hasil uji nilai koreksi didapat dengan nilai rata-rata dari set point 50 C,
75 C, dan 100 C adalah 0,2 C yang cukup besar dikarenakan posisi dari sensor alat dan
termometer standar yang berjauhan terlihat pada Gambar 6. Koreksi tersebut dapat
digunakan untuk setting point suhu agar suhu yang diinginkan dapat dicapai.
Water bath selanjutnya perlu dikarakterisasi kestabilan dan homogenitasnya
sebagai syarat dapat digunakan sebagai media kalibrasi suhu.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Alat

4. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini telah dilakukan perancangan dan pembuatan sistem kontrol
water bath untuk kalibrasi suhu. Sistem kontrol water bath yang dibuat telah bekerja
dengan baik dan dapat digunakan untuk media kalibrasi suhu. Keuntungan alat ini adalah
dapat dijalankan secara otomatis menggunakan pengontrol suhu dibandingkan
sebelumnya dijalankan secara manual. Hasil uji system dilakukan untuk mengetahui
koreksi indicator dengan suhu pada water bath sebesar 0,2 C. Hal ini mempermudah
prosedur dalam proses kalibrasi suhu untuk mendapatkan nilai yang diinginkan .
Penelitian ini dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan bila membeli peralatan
yang baru.

5. UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang telah
membiayai penelitian tematik melalui DIPA 2018. Terima kasih kepada Bapak Arfan
Sindhu Tistomo, M.Sc. selaku Kasubbid Metrologi Suhu yang telah memberikan akses
ke laboratorium metrologi suhu dan Bapak Eka Purwanto, S.T. atas bantuannya sehingga
penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] William C. Dunn, Fundamentals of Industrial Instrumentation and Process Control.
McGraw Hill. 2005, Pages 241–249.
[2] Zine-eddine Meguetta, B. Blaise Conrard, C. Mireille Bayart. Design of control
system instrumentation using reliability criteria. IFAC-Papers On Line Volume 48,
Issue 21, elsevier, ISSN 2405-8963, New York, 2015, Pages 1491-1496.
[3] K.A Akpado. C.O Ezeagwu, A.Ejiofor, A.O Nwokeke. Design, Modelling and
Simulation of a microcontroller Based Temperature Controller in Ventilation,
IJREEIE Papers Volume 2, Issue 7, July 2013, ISNN: 2320-3765.
[4] Omron. Digital Temperature Controller User Manual E5CC-E5EC
[5] Norman S Nise. Control system Engineering. 6th Ed. John Wiley & Sons, Inc. New
Jersey. 2011.
[6] Bambang Sridadi, Pemodelan dan Simulasi Sistem. Penerbit Informatika. 2009.
[7] Nicholas, J.V & White,D.R, 2001. Traceable Temperature (An Introduction to
Temperature Measurement & Calibration). England: John Wiley & Sons. Inc.
[8] Robin E.Bentley, Resistance and Liquid-in-Glass Thermometry , Handbook of
Temperature Measurement, vol.2, ,NML-CSIRO, Australia, 1998.

HASIL DISKUSI
1. Pertanyaan : Jelaskan proses dan treatment yang dilakukan sehingga mendapat kurva
seperti itu?
Jawaban : Ini merupakan upaya memperbaiki alat waterbath sebagai media kalibrasi
termometer gelas, pada alat ini sebelum mempergunakan kontrol elektronik dengan
sistem on-off. Disebabkan beberapa komponen sudah mengalami kerusakan dan sulit
ditemukan maka di ambil keputusan menggunakan sistem kendali dengan metode
PID (Proportional, Integrative, dan Derivative) dikarenakan berdasarkan referensi
mengenai otomasi kendali suhu bahwa dengan metode Kontrol PID suhu yang
didapat lebih stabil karena tidak memiliki tingkat histerisis yang tinggi serta faktor
delay time yang kecil sehingga menjamin suhu yang lebih stabil dan prosesnya lebih
cepat stabil. Kurva yang didapatkan disebabkan karena faktor algoritma kontrol
proporsi dari PID tersebut dimana fungsi step response dari kontrol PID itu pada saat
tuning PID secara proporsional dimana faktor error yang disebabkan oleh perbedaan
Set Point Value (SV) dengan Process Value (PV) dieleminir secara proporsional
sehingga mendapatkan kurva seperti step response dimana untuk mendapatkan kurva
tersebut dapat dilihat melalui alat ukur berupa osiloskop maupun dengan bantuan
perangkat lunak berupa plotting dengan menggunakan Matlab. Kurva yang diperoleh
dipengaruhi juga oleh gejala trasien sistem kontrol elektronik.

Anda mungkin juga menyukai