Anda di halaman 1dari 9

Pelanggaran sila 1

Bom Medan, GP Ansor duga didalangi ISIS


Rabu, 13 November 2019 13:08 WIB

Polisi berjaga di lokasi ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11/2019). ANTARA
FOTO/Irsan Mulyadi/pras.

Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menduga aksi bom bunuh diri yang
terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu, didalangi oleh kelompok Jamaah Ansharut
Daulah (JAD) atau ISIS yang ingin balas dendam atas tewasnya pemimpin ISIS Abu Bkar Al
Baghdadi.

"Kami menduga aksi teroris ini dilakukan JAD/ISIS. Tujuannya balas dendam atas tewasnya
pemimpin mereka, khalifah ISIS, yakni Abu Bkar Al Baghdadi,” kata Ketua Kajian Stretegis PP GP
Ansor Mohamad Nuruzzaman dalam keterangannya di Jakarta.

Solusi dari kasus diatas pemerintah melaakukan kegiatan sosialisasi pencegahan terorisme
kepada masyarakat dan kita sebagai masyarakat harus bisa membentengi diri dengan
melakukan hal-hal positif dil lingkungan sekitar kita.
Pelanggaran sila ke 2

Pabrik gawai ilegal pekerjakan anak di bawah umur

Senin, 2 Desember 2019 21:44 WIB

Polisi membawa pemilik pabrik gawai ilegal NG usai jumpa pers di Ruko Toho, Kelurahan Kamal, Kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (2/12/2019). (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Jakarta (ANTARA) - Kapolres Jakarta Utara Kombes Polisi Budhi Herdi menyatakan pabrik gawai
ilegal di Jakarta Utara mempekerjakan tiga anak di bawah umur.

"Dari 29 karyawan, tiga diantaranya masih anak di bawah umur," kata Kapolres Budhi saat
jumpa pers di Ruko Toho, Penjaringan, Senin.

Karyawan pabrik itu didominasi dari luar kota Jakarta yang bekerja sejak Senin hingga Sabtu.
Bahkan karyawan tidak dibayar berdasarkan Upah Minimum Provinsi (UMP).

"Dalam sebulan karyawan hanya mendapatkan sekitar Rp1,6 juta, sementara UMP di DKI
Jakarta sekitar Rp3,9 juta," kata Kapolres.
Saat ini, polisi hanya menetapkan pemilik usaha inisial NG sebagai tersangka. Sementara
seluruh karyawan dan keluarga tersangka sebatas saksi.

Polres Metro Jakarta Utara mengungkap pabrik gawai ilegal di Ruko Toho, Kelurahan Kamal,
Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Solusi adalah memberi bimbingan kepada anak melalui keluarga

Ini adalah faktor internal walaupun ruang lingkupnya kecil tetapi ini dapat menjadi dasar
untuk si anak menentukan nasibnya, jadi disini peran orang tua sangat lah besar karena
faktor utama anak melakukan kerja juga berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya
rendah. Jadi disini sebagai ortu membimbing bahwa ilmu itu adalah hal yang paling utama,
bukan pekerjaan. Pemerintah melakukan kegiatan seperti pengurangan pekerja anak guna
mendukung Program Keluarga Harapan (PPA - PKH).
Pelanggaran sila ke 3

LSM ajak masyarakat tolak perayaan HUT OPM

Jumat, 29 November 2019 16:56 WIB

LSM Masyarakat Papua Cinta NKRI menggelar Deklarasi Damai untuk menolak perayaan HUT
Organisasi Papua Merdeka (OPM) 1 Desember di depan Gedung Kementerian Polhukam,
Jakarta, Jumat (29-11-2019). ANTARA/LSM Masyarakat Papua Cinta NKRI

Jakarta (ANTARA) - LSM Masyarakat Papua Cinta NKRI mengajak masyarakat untuk menolak
perayaan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh pada 1 Desember.

Bentuk penolakan dilakukan dengan melakukan Deklarasi Damai di depan Gedung Kementerian
Polhukam, Jakarta, Jumat.
Dalam deklarasi tersebut, Koordinator Aksi Masyarakat Papua Cinta NKRI Jefri Tenus meminta
aparat keamanan untuk menindak tegas kelompok-kelompok yang akan merayakan HUT OPM.

Menurut dia, OPM sebenarnya bukan berjuang atas nama Papua, melainkan mereka adalah
segelintir orang yang dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan asing dan menuntut Papua
berpisah dari NKRI.

Solusi dari kasus di atas kita sebagai warga Negara harus bisa menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa kita harus harus tolong menolong dan Setiap unsur negara memiliki
peranan tersendiri dalam mempertahankan keutuhan bangsa, dan peran paling mendesak
bagi masyarakat sipil saat ini adalah mendukung terciptanya kondisi sosial yang kondusif bagi
masyarakat Papua.
Kegiatan yang dapat mempersatukan kita contoh nya menonton dan mendukung timnas
sepakbola kita ketika berlaga.
Pelanggaran sila ke 4

Divonis 2 Bulan, Kakek Samirin yang Pungut Getah Karet Seharga RP 17.000
Akhirnya Bebas Kompas.com - 22/01/2020, 09:49 WIB

Samirin, terdakwa pencuri getah pohon rambung usai menjalano sidang vonis di Pengadilan
Simalungun, Rabu (15/1/2020) Lihat Foto Samirin, terdakwa pencuri getah pohon rambung usai
menjalano sidang vonis di Pengadilan Simalungun, Rabu (15/1/2020)(Tribun Medan/Tommy
Simatupang) Editor Rachmawati KOMPAS.com - Samirin, kakek 68 tahun asal Simalungun,
Sumatera Utara akhirnya menghirup udara bebas pada Kamis, 16 Januari 2020. Ia dinyatakan
bebas dari Lembaga Permasyarakatan kelas IIA Kota Pematangsiantar setelah divonis 2 bulan
karena dituduh mencuri getah pohon karet seberat 1,9 kilogram. Getah karet senilai Rp 17.000
tersebut dipungut Samirin di perkebunan PT Brigstone Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten
Simalungun. Saat itu Samirin sedang menggembala sapi milik orang lain. Samirin sempat
ditahan di Polsek Serbelawan, Polres Simalungun pada 17 Juli 2019.

Solusi nya adalah penegak hikum harus bisa berlaku adil agar hokum di Negara kita tidak
menjadi tajam ke bawah namun tumpul ke atas.

Kita sebagai masyarakat ketika ada informasi di media social tentang ketidak adilan hokum
bagi masyarakat yg tidak mampu dan kita membatu menyebarkan beritadi medsos supaya
viral dan mendapat perhatian pemerintah.
Pelanggaran sila ke 5

Berlaku Nih! Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik Dua Kali Lipat

Jakarta, CNBC Indonesia - Iuran BPJS Kesehatan mulai hari ini, Kamis, (2/1/2020), sudah resmi
naik hingga dua kali lipat. Kenaikan iuran ini juga berlaku bagi sistem pembayaran via e-
commerce, Tokopedia.

Selain tertera dalam aplikasi BPJS Kesehatan atau Mobile JKN. Jumlah tagihan baru BPJS
Kesehatan tersebut juga sudah dicantumkan pada aplikasi Tokopedia. Itu artinya mulai 1
Januari 2020, tarif premi BPJS Kesehatan yang harus dibayarkan masyarakat sudah
menggunakan tarif baru.
Berikut

melalui keterangan aplikasi Tokopedia:

- Kelas 1 sebesar Rp. 80.000 menjadi Rp. 160.000

- Kelas 2 sebesar Rp 51.000 menjadi Rp. 110.000

- Kelas 3 sebesar Rp 25.500 menjadi Rp 42.000

dari masalah diatas adalah pemerintah harus menurunkan iuran bpjs karena jika iuran naik
maka rakyat akan kesusahan untuk mebayar iuran di karena upah minimum kerja di daerah
berbeda-beda dan jika iuran naik akan membebani rakyat.

Solusinya ialah pemerintah harus menurunkan iuran bpjs.

Anda mungkin juga menyukai