Skripsi - Ricky Caesario Pratama
Skripsi - Ricky Caesario Pratama
0) KOREA
SELATAN MELALUI IDOL GROUP BOYBAND (BTS)
DALAM MEMPROMOSIKAN SOFT POWER KOREA
SELATAN DI INDONESIA
Oleh:
RICKY CAESARIO PRATAMA
170210160075
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna
memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Hubungan Internasional
Oleh:
Ricky Caesario Pratama
170210160075
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna
memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Hubungan Internasional
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing pada tanggal seperti tertera di bawah ini
Pembimbing Utama,
1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat atau pendapat yang lain ditulis atau
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi.
NPM. 170210160075
ABSTRAK
Ricky Caesario Pratama, Diplomasi Budaya Populer (Hallyu 2.0) Korea Selatan
melalui Idol Group Boyband (BTS) dalam Mempromosikan Soft Power Korea
Selatan Di Indonesia, Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor 2020.
Kata Kunci: BTS, Diplomasi Budaya Populer Korea Selatan, Idol Group, Soft Power
Currencies.
ABSTRACT
Ricky Caesario Pratama, Popular Culture Diplomacy Of South Korea (Hallyu 2.0)
Through Idol Group Boyband (BTS) In Promoting South Korea’s Soft Power In
Indonesia, Internasional Relations Study Program, Faculty of Social and Political
Sciences, Universitas Padjadjaran, Jatinangor 2020.
This research attempts to explain how idol group boyband (BTS) conducted
popular culture diplomacy of South Korea (Hallyu 2.0) to promote South Korea to
Indonesia. BTS becomes popular culture diplomatic actor to deliver South Korea’s
positive values through their popular culture products which can be source of
attraction in order to influence Indonesian fans, especially youth.
Research method in this research uses qualitative research method with
descriptive analysis and the concept of soft power currencies, popular culture
diplomacy, and idol group. Then, data collection methods will be conducted through
internet-based research, document-based research, and interview.
The result of this research shows that BTS’ popular culture diplomatic of South
Korea activities contains South Korea’s positive values within. BTS promotes these
values to Indonesian fans, specifically Indonesian ARMY through their popular culture
products attractively either from directly or indirectly activities. The reception of
Indonesian about South Korea’s soft power has been planted which can b seen through
Indonesian attracted to consume every kind of South Korea’s culture and increase the
eagerness to visit South Korea.
Keywords: BTS, Idol Group, Popular Culture Diplomacy of South Korea, Soft Power
Currencies.
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Diplomasi Budaya Populer (Hallyu
2.0) Korea Selatan melalui Idol Group Boyband (BTS) dalam Mempromosikan Soft
Power Korea Selatan Di Indonesia”. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu
syarat penyelesaian Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan
Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, peneliti banyak menemukan
tantangan maupun hambatan yang dijadikan pengalaman berharga bagi peneliti. Skripsi
ini tidak dapat diselesaikan oleh peneliti tanpa mendapat banyak bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti ingin sekali mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Widya Setiabudi Sumadinata, S.IP., S.Si, M.T., M.Si (Han) selaku
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, dan
Padjadjaran.
3. Ibu Dra. Junita Budi Rachman, M.Si., Ph.D selaku Dosen Pembimbing yang
segala bimbingan, tenaga, waktu, serta pikiran yang telah dicurahkan kepada
peneliti selama proses penyusunan skripsi sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini.
4. Bapak Drs. Taufik Hidayat, M.S., Ph.D; Madam Savitri Adityani, S.Sos., M.Pd.;
dan Bapak Affabile Rifawan, S.IP., M.Si. selaku Dosen Penguji atas diskusi,
kritik, saran perbaikan, pemikiran, waktu serta ilmu yang diberikan selama
5. Bapak Rizki Ananda Ramadhan, S.IP., M.Han. selaku Dosen Wali penulis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran yang senantiasa
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran atas segala pengetahuan,
pengalaman, ilmu, serta bantuan yang telah diberikan kepada peneliti selama
masa perkuliahan.
7. Kang Nahri dan seluruh jajaran SBA Program Studi Hubungan Internasional,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran yang telah sabar
8. Mr. Luis Antonio Vidal Perez selaku narasumber yang telah meluangkan waktu
9. Untuk rekan satu bimbingan ‘End Game’ terutama Ariesta Bunga, Anastasya
Ruby, dan Kevin Alfaizi, terima kasih banyak karena sudah menghadapi
depan.
10. Kepada Ibu peneliti, Asmani, terima kasih atas segala doa, dukungan, kebaikan,
serta kasih sayang yang tak terhingga. Semoga Rio dapat membalas Ibu dan
meraih impian Rio yang akan segera diwujudkan dengan telah selesainya skripsi
ini.
11. Kepada teman-teman yang telah hadir, mendengarkan, dan mewarnai masa
terima kasih sudah hadir, menemani, dan saling memberikan semangat untuk
menghadapi tugas perkuliahan dari hari pertama hingga akhir masa perkuliahan.;
Untuk teman terdekat lainnya seperti Daffa, Salsabila, Oqin, Silla, Deta, dan
Aurel, terima kasih karena selalu menemani peneliti selama masa perkuliahan.;
Untuk Ditri, Vinya, Alya, dan Trizky yang selalu menemani malam-malam
tidak semua peneliti sebutkan. Terima kasih sudah menghadirkan zona nyaman
kasih sudah menemani peneliti dari SMA hingga perkuliahan ini. Terima kasih
atas segala dukungan, cerita, serta keluh kesah yang disampaikan oleh kalian
13. Kepada Departemen Programme AYIC 2018 khususnya Adey, Vinya, Desvi,
terima kasih telah selalu bertukar cerita menarik, selalu kompak, dan menjadi
14. Untuk BTS, selain menjadi objek penelitian dalam skripsi ini, lagu-lagu BTS
telah menemani peneliti di setiap saat, baik sedih maupun senang. Terima kasih
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................................ii
ABSTRAK......................................................................................................................iii
ABSTRACT....................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.....................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................xii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................8
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian..............................................................................9
1.3.1. Tujuan Penelitian............................................................................................9
1.3.2. Manfaat Penelitian..........................................................................................9
BAB II.............................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................11
2.1. Soft Power...........................................................................................................11
2.1.1. Soft Power Currencies..................................................................................13
2.2. Diplomasi Budaya...............................................................................................14
2.2.1. Diplomasi Budaya Populer...........................................................................16
2.3. Media Budaya Populer........................................................................................17
2.4. Konsep Idol Group..............................................................................................18
2.5. Publik: Penggemar...............................................................................................20
2.5.1. Penerimaan...................................................................................................21
2.6. Kerangka Pemikiran............................................................................................23
BAB III...........................................................................................................................24
METODE PENELITIAN.............................................................................................24
3.1. Metode Penelitian Kualitatif................................................................................24
3.2. Teknik Pengumpulan Data..................................................................................25
3.3. Instrumen Penelitian............................................................................................27
3.4. Teknik Analisis Data...........................................................................................29
3.5. Validitas Data dan Reliabilitas Data....................................................................31
3.5.1. Validitas Data...............................................................................................31
3.5.2. Reliabilitas Data...........................................................................................32
3.6. Lokasi dan Waktu Penelitan................................................................................32
3.6.1. Lokasi Penelitian..........................................................................................32
3.6.2. Waktu Penelitian..........................................................................................33
BAB IV...........................................................................................................................34
SOFT POWER KOREA SELATAN, DIPLOMASI BUDAYA POPULER, DAN
IDOL GROUP................................................................................................................34
4.1. Soft Power Korea Selatan....................................................................................34
4.1.1. Sejarah Soft Power Korea Selatan................................................................34
4.1.2. Soft Power Korea Selatan Di Indonesia.......................................................42
4.2. Diplomasi Budaya Populer Korea Selatan..........................................................44
4.2.1. Hallyu 1.0.....................................................................................................44
4.2.2. Hallyu 2.0.....................................................................................................48
4.3. Idol Group...........................................................................................................55
4.3.1. Sejarah Idol Group Korea Selatan................................................................55
4.3.2. BTS...............................................................................................................61
BAB V.............................................................................................................................69
KEGIATAN DIPLOMASI BUDAYA POPULER (HALLYU 2.0) OLEH BTS
DALAM MEMPROMOSIKAN SOFT POWER KOREA SELATAN.....................69
5.1. BTS sebagai Duta Budaya Korea Selatan...........................................................69
5.2. Ragam Kegiatan Promosi Soft Power Korea Selatan oleh BTS di Indonesia.....74
5.2.1. Kegiatan BTS Mempromosi Soft Power Korea Selatan Secara Langsung Di
Indonesia.................................................................................................................75
5.2.2. Kegiatan BTS Mempromosi Soft Power Korea Selatan Secara Tidak
Langsung Di Indonesia............................................................................................82
5.3. Penerimaan Khalayak Indonesia.......................................................................106
BAB VI.........................................................................................................................116
SIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................116
6.1. Simpulan............................................................................................................116
6.2. Saran..................................................................................................................118
6.2.1. Saran Teoritis..............................................................................................118
6.2.2. Saran Praktis...............................................................................................118
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................120
LAMPIRAN 1........................................................................................................cxxvi
LAMPIRAN 2.........................................................................................................cxxx
LAMPIRAN 3......................................................................................................cxxxiv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBA
Gambar 3.1. Alur dalam Analisis Data...........................................................................28
Gambar 4. 1. Perayaan Hari Hangeul Di Depan Patung Raja Sejong.............................36
Gambar 4. 2. Berbagai Makanan Tradisional Korea Selatan (Hansik)...........................37
Gambar 4. 3. Penggunaan Hanbok Dalam Drama Dae Jang Geum...............................37
Gambar 4. 4. Rumah Tradisional Korea Selatan (Hanok)..............................................37
Gambar 4. 5. Ragam bentuk Hanji..................................................................................38
Gambar 4. 6. Hanguk-eumak...........................................................................................38
Gambar 4. 7. Drama What is Love..................................................................................44
Gambar 4. 8. Drama Wish Upon A Star..........................................................................45
Gambar 4. 9. Kedatangan "Yon-sama" di Bandar Udara Internasional Tokyo dalam
Rangka Mempromosikan Drama Winter Sonata.....................................46
Gambar 4. 10. Drama Dae Jang Geum...........................................................................47
Gambar 4. 11. Penonton Video Musik K-Pop Melalui YouTube Di Berbagai Negara. .48
Gambar 4. 12. Generasi K-Pop Pertama.........................................................................49
Gambar 4. 13. Generasi K-Pop Kedua............................................................................50
Gambar 4. 14. Generasi K-Pop Ketiga............................................................................50
Gambar 4. 15. "Gangnam Style Flash Mobs" di New Orleans Untuk Menyambut Iklan
Wonderful Pistachios Super Bowl oleh PSY...........................................51
Gambar 4. 16. Dance Cover Boy With Luv yang dilantunkan BTS oleh Para Penggemar
.................................................................................................................52
Gambar 4. 17. Anggota Idol Group Korea Selatan yang Berasal dari Negara Asing (Dari
kiri ke kanan: Lisa (BLACKPINK), Jackson Wang (GOT7), Tzuyu
(TWICE)).................................................................................................53
Gambar 4. 18. Beberapa Reality Survival Shows yang Melahirkan Banyak Idol Groups
.................................................................................................................54
Gambar 4. 19. BTS Memiliki Variety Shows Berjudul Run BTS!..................................57
Gambar 4. 20. Para Idol Groups Bertanding Dalam Berbagai Bidang Olahraga di Idol
Star Athletics Championships..................................................................57
Gambar 4. 21. TVXQ Memenangkan 3 Penghargaan Di Golden Disk Awards Melalui
Album Mirotic.........................................................................................58
Gambar 4. 22. BIGBANG berfoto bersama VIP pada Fan Meeting di Honolulu, Hawaii
pada tahun 2016.......................................................................................59
Gambar 4. 23. Para VIP Sedang Melakukan Fan Chants Dengan Menggunakan Light
Stick Pada Konser 1 Dekade BIGBANG di Hong Kong.........................60
Gambar 4. 24. Para Anggota BTS Ketika Masih Menjalani Masa Training Sebelum
Akhirnya Debut.......................................................................................61
Gambar 4. 25. School of Tears yang dibawakan oleh Rap Monster, Suga, dan Jin........63
Gambar 4. 26. Logo BTS dan ARMY.............................................................................64
Gambar 4. 27. Debut Stage BTS dengan membawakan No More Dream......................64
Gambar 4. 28. Rap Monster dari BTS Menyampaikan Pidato Speak Yourself Di Sidang
Umum PBB Ke-73...................................................................................65
Gambar 4. 29. BTS Memenangkan Penghargaan Top Social Artist di Billboard Music
Awards.....................................................................................................65
Gambar 4. 30. BTS Bersama Halsey Menyanyikan Boy With Luv Di Billboard Music
Awards.....................................................................................................66
Gambar 4. 31. Kedelapan Karakter BT21.......................................................................67
Gambar 4. 32. Para Member BTS Memakai Onesie Sesuai Dengan Karakternya di
BT21.....................................................................................................67Y
Gambar 5. 1. BTS Sebagai Brand Ambassador Tokopedia............................................70
Gambar 5. 2. Salah Satu ARMY Indonesia Sedang Berfoto dengan Banner Iklan BTS x
Tokopedia................................................................................................71
Gambar 5. 3. Keduabelas Desain BT21 x Uniqlo Indonesia...........................................72
Gambar 5. 4. Ramainya Antrian ARMY Indonesia untuk Membeli Koleksi BT21 x
Uniqlo di Mall Kota Kasablanka.............................................................72
Gambar 5. 5. BTS Berjabat Tangan dan Menunduk Kepada ARMY Indonesia Untuk
Menunjukkan Rasa Hormatnya...............................................................75
Gambar 5. 6. RM Berinteraksi dengan ARMY Indonesia Ketika Fan Meeting.............76
Gambar 5. 7. ARMY Indonesia Berfoto Bersama BTS Ketika Fan Meeting 2015 di
Jakarta......................................................................................................77
Gambar 5. 8. Fan Meeting BTS di Jakarta pada tahun 2015..........................................77
Gambar 5. 9. Konser BTS 'Wings Tour' di Jakarta..........................................................79
Gambar 5. 10. ARMY Indonesia Sedang Melakukan Fanchat menggunakan ARMY
Bomb Pada Wings Tour Jakarta 2017......................................................81
Gambar 5. 11. Kekompakkan BTS dalam Membawakan Lagu 'Boy with Luv’..............82
Gambar 5. 12. J-Hope sedang Solo Dance sebagai pembukaan dari lagu 'Fake Love' di
MelOn Music Awards 2019.....................................................................83
Gambar 5. 13. BTS Jungkook Tetap Tersenyum Kepada ARMY Setelah Membawakan
Lagu 'Boy With Luv'.................................................................................85
Gambar 5. 14. Latar Dingin dan Penuh Keputusasaan Pada Pembukaan lagu BTS
berjudul 'Spring Day'...............................................................................87
Gambar 5. 15. Latar Musim Semi Pada Akhir Lagu BTS Berjudul 'Spring Day'...........87
Gambar 5. 16. Keselarasan Gradasi Warna Dalam Kostum BTS...................................88
Gambar 5. 17. J-Hope, Jimin, Jungkook Sedang Berlatih Olah Tari Ketika Mereka
Masih Menjadi Trainee............................................................................92
Gambar 5. 18. Live BTS di Aplikasi VLIVE untuk Menyambut Tahun Baru 2020.......93
Gambar 5. 19. ARMY Indonesia Menerjemahkan Unggahan Terbaru dari...................94
Gambar 5. 20. Kampanye 'Love Myself' BTS Dengan UNICEF.....................................95
Gambar 5. 21. RM BTS Menyampaikan Pidato Di Sidang Umum PBB Ke-73.............95
Gambar 5. 22. ARMY Indonesia Dalam Kegiatan Purple Scenery di Jakarta...............96
Gambar 5. 23. Poster Kegiatan Purple Scenery Di Jakarta.............................................97
Gambar 5. 24. Deskripsi Kegiatan Purple Scenery.........................................................97
Gambar 5. 25. Situs Yes24 yang Menjual Tiket Konser BTS di Jakarta Sempat Tidak
Bisa Diakses.............................................................................................98
Gambar 5. 26. Kicauan ARMY Indonesia di Twitter Untuk Mendukung BTS sebagai
Top Social 50...........................................................................................98
Gambar 5. 27. Suga BTS Berpose Finger Heart..........................................................102
Gambar 5. 28. Jin BTS Melakukan Pose I Love You....................................................102
Gambar 5. 29. BTS Berpose Gaya Peace.....................................................................103
Gambar 5. 30. Koleksi Sheet Masks BTS x Mediheal..................................................104
Gambar 5. 31. Iklan BTS x VT Cosmetics....................................................................105
BAB I
PENDAHULUAN
nasionalnya. Pada awalnya, power digunakan untuk memengaruhi negara lain sesuai
koersi terhadap negara lain seperti intervensi militer dan sanksi ekonomi [CITATION
Nye08 \p 94 ]. Kemudian, setelah era pasca Perang Dingin, power berkembang menjadi
soft power berupa kapasitas memengaruhi the others dengan melakukan tindakan
persuasif dan memanfaatkan daya tarik sehingga preferensi mereka berubah sesuai yang
diinginkan. Daya tarik soft power biasanya mengarah pada konsep yang menyenangkan
dan menarik perhatian dari sumber-sumbernya dan juga aktor sebagai agen soft power
[CITATION Nye05 \p 12 ]. Pada masa kini, agen soft power dapat berupa selebritas
budaya populer yang memiliki reputasi internasional seperti idol group yang
sasaran utamanya ialah kalangan remaja sebagai penggemar setia [CITATION Ayh16 \p
56 ]. Melalui karya budaya populernya, idol group menyampaikan nilai-nilai positif dari
sebuah negara serta mempromosikan soft power currencies 3B (beauty, brilliance, dan
melancarkan diplomasi budaya baik budaya tinggi, rendah, maupun populer. Namun,
seiring dengan semakin berkembangnya budaya populer Korea Selatan secara global
telah membuat Korea Selatan serius untuk memanfaatkan budaya populernya sebagai
instrumen diplomasi budaya. Budaya populer tersebut dikenal dengan istilah Hallyu
sebagai salah satu diplomasi budaya populer mempunyai kelebihan berupa (1) Hallyu
berkontribusi dalam memenangkan hati publik asing; (2) aktor non-negara menjadi
melalui Hallyu diiringi dengan bantuan dari Pemerintah Korea Selatan [CITATION
OhS161 \p 169 ]. Hallyu juga telah mengalami perkembangan mulai dari Hallyu 1.0
berupa film dan drama Korea (K-Drama) hingga masa kini berkembang menjadi Hallyu
2.0 berupa jenis musik Korea (K-Pop). Dalam perkembangan Hallyu, Aktor diplomasi
Selatan pun berbeda. Pada Hallyu 1.0, aktor diplomasi budaya populer yang
berkontribusi ialah para aktor dalam film dan drama Korea (K-Drama). Pada masa kini
dalam Hallyu 2.0, aktor diplomasi budaya populer yang dominan ialah idol group yang
dapat berupa pria (boyband) ataupun wanita (girlband) dengan kecenderungan berusia
muda ataupun berpenampilan seperti kaum muda––yang dipromosikan secara luas dan
diberikan oleh idol group dengan memanfaatkan karya budaya populer mereka mulai
dari musik yang catchy, seni dalam video musik, pakaian yang modis, hingga
Selatan mampu menyampaikan kesan menjadi negara yang memiliki daya tarik bagi
negara lain [CITATION Bak17 \p 47 ]. Dalam penelitian ini, difokuskan kepada idol
group boyband khususnya BTS (Bangtan Sonyeondan) sebagai aktor diplomasi budaya
populer Korea Selatan. Terbentuk oleh Big Hit Entertainment pada 2013, BTS
merupakan idol group boyband asal Korea Selatan yang terdiri dari 7 anggota meliputi:
Suga, RM, Jin, Jungkook, V, J-Hope, dan Jimin [CITATION BBC182 \l 1057 ]. BTS
telah mendapatkan penghargaan Order of Cultural Merit’ oleh Presiden Korea Selatan
pada tahun 2018 atas kontribusinya untuk mempromosikan bahasa dan budaya Korea
Selatan melalui budaya populernya kepada penggemar setianya yang disebut sebagai
ARMY (Adorable Representative M.C. for Youth) di seluruh dunia dan juga resmi
diangkat sebagai duta budaya Korea Selatan [CITATION Her18 \t ]. Salah satu
kegiatan untuk mempromosikan nilai-nilai positif Korea Selatan oleh BTS ialah melalui
International Children’s Emergency Fund) dan melalui karya budaya populer BTS
untuk menyampaikan pesan bagi para ARMY agar dapat menghadapi masalah
personalnya dan mulai mencintai diri mereka sendiri [CITATION UNI181 \l 1057 ].
Oleh karena itu, terciptanya situasi saling peduli satu sama lain dan adanya rasa aman
antar BTS dengan ARMY. Dengan mengangkat tema seperti bullying dan mental
health, kehadiran BTS juga menuai sukses di dunia internasional melalui budaya
populernya. Mereka berhasil menjadi idol group pertama yang menduduki posisi tinggi
pada Tangga Lagu Billboard Amerika Serikat melalui album ‘Love Yourself: Answer’
dengan jumlah penjualan pre-order mencapai 1,5 juta dan juga album ‘Wings’ menjadi
album Korea pertama yang memasuki Tangga Lagu Britania Raya [CITATION
BBC182 \l 1057 ]. Selain itu, keunikan mereka juga berada pada video musik dan
dilatarbelakangi oleh kemunculan media sosial dalam Hallyu 2.0. Hingga 2019, BTS
sudah menduduki peringkat satu dalam Billboard Social 50 selama 141 minggu dan
mencetak rekor dunia sebanyak 14 kali pada tahun 2017-2018 hanya dengan melalui
media populer (Koreaboo, 2018; Real, 2019). Kesuksesan BTS ini membuat PBB
akhirnya mengundang BTS sebagai idol group pertama yang menyampaikan pidato
mengglobal ini membuat BTS tidak hanya berkarya melalui musiknya tetapi juga
mengeluarkan karya selebritasnya seperti film dan reality tv show serta juga menjadikan
BTS sebagai wajah dari berbagai brand di dunia. Dengan melalui kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh BTS melalui media budaya populernya, nilai-nilai universal 3B
(beauty, brilliance, dan benignity) dalam soft power currencies diperlihatkan kepada
Diplomasi budaya populer yang dilakukan melalui idol group juga sebelumnya
telah digunakan oleh berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan
Korea Selatan. Pada awalnya idol group di Amerika Serikat digunakan sebagai upaya
untuk menujukan supremasi budaya Ameria Serikat terhadap Uni Soviet melalui musik
bergenre Jazz pada tahun 1953 melalui debut dari The Cookies [ CITATION Bol09 \l
0 ]. Lalu, Inggris menggunakan Spice Girls untuk menarik hati Presiden Nelson
Mandela yang merupakan salah satu penggemar idol group tersebut pada saat
Selanjutnya, Jepang memiliki konsep unik seperti harus memiliki kemampuan menari
dan menyanyi yang baik serta adanya sistem pergantian anggotanya, sistem produksi
idol group baru yang terafiliasi dengan idol group yang sudah ada sebelumnya dengan
tujuan melakukan panjat sosial dan mendapatkan instant fame dan untuk memperluas
perhatian publik asing dengan melalui produksi sister group yang berbasis di luar
Jepang.
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini
yang dibagi menjadi tiga kategori meliputi (1) Hallyu sebagai instrumen diplomasi
budaya populer Korea Selatan; (2) budaya populer Hallyu yang secara spesifik
membahas tentang musik Korea; dan (3) penggunaan idol group sebagai aktor
diplomasi budaya populer Korea Selatan dijelaskan dalam artikel berjudul “Hallyu
(Korean Wave) as Part of South Korea’s Cultural Diplomacy and Its Impact On
Cultural Hybridity In Indonesia” karya Teguh Puja Pramadya dan Jusmalia Oktaviani;
artikel berjudul “Public Diplomacy and South Korea’s Strategies” karya Yun Young
Cho; serta artikel berjudul “Korean Wave as Tool for Korea’s New Cultural
Diplomacy” karya Gunjoo Jang dan Won K. Paik. Ketiga artikel tersebut menjelaskan
bahwa fenomena Hallyu sebagai bentuk dari diplomasi budaya Korea Selatan yang
memengaruhi Indonesia melalui produk budaya Korea berupa musik, film, kuliner, gaya
berpakaian, hingga pusat Bahasa Korea. Hallyu digunakan sebagai salah satu cara
Korea Selatan untuk menarik perhatian publik asing termasuk ke dalam salah satu
strategi untuk memperkuat diplomasi publik Korea Selatan berupa pendekatan regional
untuk membesarkan nama Korea Selatan melalui diplomasi budaya dan mengacu pada
konsep pendekatan soft power oleh Joseph Nye.. [ CITATION Jan12 \l 0 ] Kesuksesan
diplomasi budaya Korea Selatan datang dari faktor yaitu terbentuknya hibriditas budaya
antar budaya Korea Selatan dan negara lain sehingga publik asing dapat menerima
budaya Korea sehingga menjadi suatu bentuk gaya hidup sehari-hari [ CITATION
Pra16 \l 0 ].
Kedua, terdapat artikel tentang diplomasi budaya populer Hallyu yang secara
spesifik membahas Korea Pop (K-Pop) yang berjudul “Musik K-Pop Sebagai Alat
Diplomasi dalam Soft Power Korea Selatan” karya Syafril Alam dan Ansgrasia Jenifer
Nyarimun. K-Pop dijadikan alat diplomasi berupa pesan verbal melalui media budaya
populer berupa musik. Dengan targetnya berupa kalangan muda, popularitas K-Pop
tidak hanya menyebar di Asia tetapi ke seluruh dunia yang berefek hingga kehidupan
sehari-hari para kalangan muda dan menjadikannya gaya hidup. K-Pop berusaha
tujuannya sebagai alat diplomasi dalam soft power Korea Selatan [ CITATION Ala17 \l
0 ].
sebuah negara sudah pernah dibahas dalam artikel yang berjudul “Soft Power Jepang
di Indonesia Melalui Idol Group JKT48 dalam Mempromosikan 3B (Beauty, Benignity,
Briliance)” karya Satrio Wicaksono dan “Soft Power Jepang di Tiongkok melalui
SNH48” karya Fajar Rachmat Ramadhan. Keduanya membahas tentang soft power
milik Jepang yang diarahkan kepada publik asing dengan memanfaatkan instant fame
yaitu melalui sister group di luar Jepang. Unsur-unsur 3B tersebut terdiri dari (1) wa
(brilliance) yang diimplementasikan melalui olah tari dan suara; (2) omoiyari
interaksi terhadap penggemarnya; serta (3) kao (beauty) menggunakan medium berupa
penampilan fisik anggota sister group serta lirik dan teks dari lagu yang dilantunkan
sehingga publik asing akan merasa lebih aman untuk membangun kerja sama dengan
Internasional ingin mengisi ruas kekosongan penggunaan idol group di negara Korea
Selatan khususnya idol group boyband yang belum diteliti oleh para peneliti terdahulu.
Peneliti berusaha membahas diplomasi budaya pop (Hallyu 2.0) Korea Selatan dalam
idol group boyband (BTS). Untuk itu peneliti, mengajukan kerangka teori soft power
dan soft power currencies sebagai sumber daya tarik nilai-nilai positif yang ingin
melakukan penelitian terkait fenomena ini, yaitu (1) Korea Selatan sudah menjadi salah
satu aktor negara yang melakukan ekspor budaya ke seluruh dunia dengan cara yang
unik yaitu melalui aktor diplomasi budaya populer melalui idol group boyband seperti
BTS untuk memperkenalkan budaya dan nilai-nilai positif Korea Selatan kepada
di seluruh dunia telah berkembang hingga mencakup berbagai kalangan mulai dari
muda hingga tua, pria dan wanita, masyarakat hingga elite politik yang dipengaruhi oleh
Budaya Korea Selatan dalam gaya kehidupannya sehingga tentunya mereka dianggap
idol group boyband dimanfaatkan oleh Korea Selatan untuk menghadirkan pergeseran
dalam kehidupan penggemar meliputi gaya berpakaian, gaya hidup, serta tata cara
berbahasa dan berbicara. Maka dari itu, peneliti bermaksud untuk mengangkat judul:
Diplomasi Budaya Populer (Hallyu 2.0) Korea Selatan Melalui Idol Group Boyband
(BTS) dalam Mempromosikan Soft Power Korea Selatan Di Indonesia. Penelitian ini
memiliki relevansi dengan mata kuliah dalam Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran seperti Teori Hubungan
Diplomasi budaya populer (Hallyu 2.0) Korea Selatan melalui BTS merupakan
salah satu fenomena masa kini bahwa promosi nilai-nilai positif Korea Selatan dalam
Hallyu 2.0 dapat menggunakan idol group sebagai agen promosi soft power negara.
dilakukan oleh idolanya. Ketika BTS diangkat sebagai duta budaya Korea Selatan,
Korea Selatan sebagai daya tarik. Bagaimana kemenarikan dari nilai-nilai positif
Bagaimana diplomasi budaya populer (Hallyu 2.0) Korea Selatan melalui idol
Selatan melalui idol group boyband (BTS) dalam mempromosikan soft power
Adapun beberapa manfaat yang peneliti harapkan yang dilihat dari manfaat
terkait konsep soft power khususnya soft power currencies, diplomasi budaya
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang pemaparan teori & konsep yang berguna dalam
menjelaskan penelitian ini. Selain itu, juga dilengkapi dengan kerangkan pemikiran
penelitian ini.
preferensi pihak lain agar sesuai dengan kepentingannya dengan bergantung pada daya
personalitas yang atraktif, budaya, nilai-nilai politik dan institusi tertentu, serta
soft power ini lebih condong kepada mengarahkan pihak lain agar dapat bergerak sesuai
95 ].
Nye menyatakan bahwa soft power tentunya berkaitan dengan hard power
tujuannya dengan memengaruhi tindakan pihak lain. Namun, terdapat perbedaan yang
mencolok antara keduanya yaitu soft power tergolong sebagai co-optive power yang
berarti kemampuan untuk membentuk apa yang entitas lain inginkan (what others want)
seperti memanfaatkan budayanya yang atraktif. Sementara itu, hard power tergolong
sebagai
command power yang merupakan kemampuan untuk mengubah perilaku pihak lain
(Sumber: Joseph S. Nye Jr. 2005. Soft Power and Higher Education. Hal. 12)
dengan daya tarik yang bersumber pada nilai-nilai, ragam budaya, serta kebijakan-
kebijakan negara. Sementara, bujukan dan penyusunan agenda berada di tengah antara
soft power dan hard power yang terkadang bisa dianggap sebagai tindakan koersif
namun juga bisa dianggap sebagai bentuk kooptasi. Dapat dipahami bahwa hard power
keadaannya dan soft power cenderung untuk mengubah perilaku entitas lain dengan
Dengan adanya soft power yang berusaha untuk mengubah perilaku entitas lain
dengan memengaruhi preferensi entitas tersebut dan memanfaatkan daya tarik sebagai
sumber utama, Alexander Vuving menjabarkan tiga tolak ukur yang menjelaskan daya
tarik dalam soft power meliputi 3B (beauty, brilliance, dan benignity) [CITATION
Vuv091 \p 8 \t \l 1057 ]. Pertama, benignity dikatakan sebagai aspek relasi antar agen
soft power dengan target soft power. Beningnity merujuk kepada perilaku positif yang
dilakukan oleh agen soft power dengan berperilaku baik dan ramah terhadap target soft
power. Sebagai tolak ukur soft power, beningnity menghasilkan soft power melalui
adanya rasa bersyukur serta simpati dengan memastikan bahwa kepentingan agen soft
power tersampaikan melalui rasa aman sehingga dapat menghasilkan kerja sama dengan
target soft power. Dalam hubungan internasional, untuk dapat melancarkan soft power
menurunkan ego dari agen soft power dan berusaha bersikap baik sehingga dapat
melaksanakan kerja sama dengan target soft power tersebut [CITATION Vuv091 \p 9-
10 \t ].
Kedua, brilliance merupakan aspek berupa cara kerja agen soft power. Hal ini
merujuk kepada prestasi yang dicapai dalam performa agen soft power selama
melakukan pekerjaannya. Tolak ukur soft power dalam brilliance dapat dilihat melalui
target soft power akan kagum terhadap capaian prestasi dari agen soft power yang dapat
pengalaman sukses sebuah negara mulai dari penerapan kebijakan, institusi, ideologi,
nilai-nilai, ataupun visi. Agen soft power seperti aktor non negara yang memiliki kisah
sukses pun dapat ditiru oleh pihak yang terpengaruh oleh aktor tersebut sehingga aktor
non negara dapat disebut sebagai influencer yang cukup sulit untuk tidak terpengaruh
oleh pengaruh aktor non negara. Kemunculan rasa kagum dan tindakan imitasi tersebut
merupakan bentuk untuk menimbulkan rasa tidak curiga pada target soft power agar
Ketiga, beauty merupakan aspek berupa cita-cita, nilai-nilai, serta visi yang
dimiliki oleh agen soft power. Sebagai tolak ukur soft power, beauty bekerja melalui
terciptanya rasa aman dan kehangatan sehingga target soft power bersedia untuk bekerja
sama demi kepentingan yang sama dengan agen soft power. Agen soft power dalam
beauty berusaha untuk menyampaikan keindahan dari nilai-nilai yang ingin dicapai
bersama sebagai cita-cita bersama. Nilai-nilai ini dianggap sebagai the promise of
berusaha untuk mencapai visi yang sama. Hal ini akan menghasilkan tindakan inspirasi
oleh target soft power terhadap agen soft power dan melihat agen soft power sebagai
ide-ide, informasi, seni, dan aspek-aspek budaya lainnya antar negara dan warga negara
dengan tujuan untuk memahami satu sama lain. Sebagai soft power, diplomasi budaya
bersumber pada budaya sebuah negara dan menyalurkannya dengan berbagai cara mulai
dari orang-orang yang merepresentasikan budaya tersebut dan membangun dialog antar
budaya dengan masyarakat. Seni dan budaya dapat dikatakan telah berada di garis
terdepan dalam bentuk upaya promosi sebuah negara terhadap khalayak internasional
dengan tujuan untuk menunjukkan negara tersebut, membentuk citra positif, serta
Luis Antonio Vidal Pérez, diplomasi budaya memiliki tujuan untuk mempererat
kepentingan negara. Sering kali diplomasi budaya dikaitkan dengan diplomasi publik.
Namun, terdapat perbedaan yang cukup jelas di antara keduanya. Diplomasi publik
tidak hanya bertujuan untuk menciptakan posisi yang berefek positif pada negaranya di
mata publik internasional tetapi juga mengendalikan opini publik dengan acuannya pada
kebijakan luar negeri [CITATION Pé14 \p 16 \l 1057 ]. Diplomasi publik juga meliputi
diplomasi publik. Dengan memanfaatkan soft power, diplomasi publik berusaha untuk
mempromosikan narasi yang benar dan membangun lingkungan yang kredibel bagi
Sementara itu, diplomasi budaya bergerak di dalam ruang lingkup yang sama
namun lebih menekankan pada penyebaran budaya dan mempromosikan dialog antar
khalayak internasional mengenal dan menilai lebih baik terhadap negara yang
manfaat yang datang dari diplomasi budaya kepada khalayak internasional cukup
banyak mulai dari menambah pengetahuan budaya dan membangun koeksistensi yang
harmonis antar masyarakat sehingga memiliki risiko yang kecil karena tidak curigai
Sebagai lanjutan dari diplomasi budaya, terdapat bentuk baru dari diplomasi ini
dengan fokus berupa budaya populer yang disebut sebagai diplomasi budaya populer.
Ketika diplomasi budaya berfokus pada individu dan diplomasi publik berfokus pada
target penonton agar dapat menyalurkan promosi budaya populer negara penyalur
secara intensif baik secara kegiatan langsung dan ditunjugan melalui kegiatan tidak
langsung dalam pasar yang sudah terbentuk sebelumnya sehingga dapat membentuk
perhatian dari target penonton berupa anak muda dan bukan negaranya. Alasannya ialah
pada jangka panjang penonton tidak hanya akan melakukan investasi dan mengunjungi
negara tersebut untuk liburan tetapi juga akan memiliki kecenderungan untuk mengikuti
apa pun yang sedang menjadi tren di negara tersebut. Bagi penggemar budaya populer
sebuah negara, produk budaya populer dianggap sebagai bentuk refleksi dari negara
modern yang memiliki budaya yang terdepan dan gaya hidup idaman [CITATION Pé14
\p 49 ].
identitas global yang kolektif melalui kemampuan anak muda untuk membentuk
identitas budayanya melalui pengetahuan dari alat komunikasi yang telah berkembang
pesat. Budaya populer dilihat sebagai katalis untuk hubungan antar sosial-kultural yang
Melalui diplomasi budaya populer, aktor non negara semakin terlihat dapat
target utamanya ialah penggemar dari negara lain secara langsung dan tidak langsung.
Tujuan dari penyaluran kegiatan diplomasi budaya populer secara langsung ialah untuk
membangun interaksi yang bersifat intim dan tatap muka sehingga dapat menciptakan
loyalitas para penggemar dan biasanya dilakukan melalui konser dan fan meeting di
negara tersebut. Sementara itu, tujuan dari penyaluran kegiatan diplomasi budaya
populer secara tidak langsung ialah agar para penggemar mengikuti setiap kegiatan
idolanya di mana pun dan kapan pun sehingga meningkatkan arus penyebaran budaya
negara tersebut dapat dilakukan secara fleksibel pada setiap saat seperti melalui media
cukup berkembang. Pada dasarnya, budaya populer menurut Storey merujuk kepada apa
perkembangan teknologi, media budaya populer sekarang meliputi budaya anak muda
di seluruh dunia seperti musik, film, acara televisi, gaya berpakaian, merek, praktik dan
kebiasaan, dan urban tribes. Budaya populer cenderung memiliki aspek komersial di
Selain itu, budaya populer memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan media
massa. Semua yang termasuk ke dalam budaya populer pastinya dikonsumsi oleh
penonton secara masif yang dapat diakses melalui media massa. Maka dari itu, dapat
dikatakan bahwa sumber utama dalam konten budaya ialah media massa yang pada
masa kini berupa internet. Dengan kemudahan akses tersebut, komunikasi antar budaya
tidak lagi dibatasi oleh letak geografis ataupun keterbatasan bahasa sehingga dapat
seperti kaum muda––yang dipromosikan secara luas dan merupakan bagian dari
masyarakat luas [ CITATION Gal12 \l 0 ]. Mayoritas Idol Group biasanya dikontrak
Awal dari fenomena Idol Group di Korea sendiri muncul pada tahun 1992
sebagai gelombang K-Pop pertama kalinya hingga berkembang pesat hingga saat ini.
Berdasarkan Korean Culture and Information Service, Idol Group biasanya terdiri dari
gerakan tari kelompok yang digunakan untuk menarik perhatian kaum muda sebagai
penontonnya bukan hanya publik domestik tetapi juga publik internasional. Secara
anggotanya akan menjadi bintang tamu dalam reality shows dan program hiburan
ataupun sebagai aktor/aktris dalam drama televisi dan film [ CITATION Kuw14 \l 0 ].
yang sukses, K-pop Idol Group mempersiapkan secara keseluruhan mulai dari lirik yang
ditulis dengan sangat baik hingga koreografi yang keren. Pemilihan lirik yang
menggabungkan dua bahasa yaitu Korea dan Inggris dipadukan dengan melodi dan
beats yang menarik sebagai hooks dalam karya budaya populer K-pop Idol Group
memiliki tujuan untuk mendengarkan lagu tersebut secara terus-menerus secara tidak
Selain itu, agensi hiburan yang mengontrak mereka biasanya akan melakukan seleksi
kepada remaja yang masih sangat muda dan bertalenta agar bisa dipersiapkan sejak dini.
Agensi hiburan Korea Selatan tidak hanya melakukan penyeleksian di negaranya tetapi
juga di berbagai negara seperti AS, Kanada, Jepang, Tiongkok, dan Thailand sebagai
cara untuk melebarkan sayapnya untuk menciptakan K-Pop Idol Group yang
‘mengglobal’ dan juga sebagai lokalisasi terhadap pasar yang ingin dimasukinya untuk
Mereka yang diterima oleh agensi hiburan Korea Selatan akan selanjutnya
disebut sebagai trainee. Trainee yang dikumpulkan secara global ini kemudian selama
bertahun-tahun dipersiapkan sebagai artis global yang dengan berbagai talenta mulai
dari menyanyi, menari, menulis lagu, berbahasa asing, berkomunikasi, hingga berakting
populer budaya Korea Selatan (Hallyu). K-Pop Idol Group yang global biasanya akan
sebagai salah satu budaya Korea Selatan (representing). Melalui agensi hiburannya,
mereka selalu menjadi topik pemberitaan secara terus-menerus yang tersebar hingga ke
luar negeri. Sementara itu, stasiun televisi berusaha untuk menjaga relasinya dengan
agensi hiburan tersebut untuk mendapatkan sumber berita terkait Hallyu yang berefek
Menurut Muh Labib, publik diartikan sebagai sekumpulan orang yang memiliki
pandangan yang sama terkait suatu hal, mempunyai kepentingan bersama dalam hal
tersebut, dan terkadang tidak saling kenal satu sama lain namun memiliki perhatian dan
minat yang sama dalam suatu hal [ CITATION Lab07 \l 0 ]. Sedangkan menurut
hal berpikir, harapan, perasaan, sikap, maupun tindakan berdasarkan nilai dan norma
yang mereka miliki [ CITATION Sin11 \l 0 ]. Dalam penelitian ini, publik berupa
penggemar merupakan target dari penggunaan Idol Group dalam praktik diplomasi
suatu hal yang berbentuk kesenian, permainan, dan lainnya[ CITATION Kam191 \l 0 ].
Penggemar sendiri biasanya disebut K-Popers dalam budaya populer musik Korea. K-
Popers merujuk kepada penggemar di seluruh dunia yang ketagihan dan loyal terhadap
aliran musik K-Pop sebagai sarana untuk menyenangkan diri sendiri [ CITATION
Korea, dan mengikuti gerakan tari dari lagu tersebut [ CITATION Kor11 \l 0 ]. Publik
juga berusaha untuk mencari & mengedarkan informasi serta mengonsumsi produk
Menurut Enung Asmaya, penerimaan yang berasal dari kata ‘terima’ memiliki
proses penerimaan ini, akan dilibatkan sisi afeksi, konasi, kognisi, serta motorik
memiliki indikator meliputi (1) pengakuan langsung; (2) perasaan positif; (3)
penerimaan berupa meminta keterangan; (4) penerimaan setuju; serta (5) penerimaan
cara, serta perbuatan untuk menerima; dan (2) perlakuan ataupun sikap terhadap
pengetahuan serta sikap dari seseorang. Dalam melakukan penerimaan sebuah pesan,
terdapat kemungkinan bahwa seseorang dapat menerima seluruh pesan yang ingin
disampaikan tetapi juga terdapat kemungkinan lain bahwa seseorang tersebut tidak
Tul04 \l 0 ].
masih banyak lagi, hingga gosip terbaru tentang si idola. Melalui kegiatan mengikuti
tersebut, penerimaan pesan melalui produk budaya populer dari sang idola kepada para
K-Popers yang mengandung pesan-pesan tertentu yang membuat mereka kagum dan