id
TUGAS AKHIR
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Disusun oleh:
REVI AULIA PURBANDINI
I0207079
Dosen Pembimbing:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto dengan Pendekatan Arsitektur Hijau adalah
suatu bangunan yang memiliki dua fungsi kegiatan di dalamnya yang berupa wadah pelayanan
untuk penginapan berupa hotel bagi orang-orang yang melakukan perjalanan, serta
menyediakan sarana perbelanjaan baik bagi penginap maupun masyarakat umum dengan
menerapkan konsep arsitektur yang meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan dan
menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan sehat. Dampak fenomena pemanasan global
ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor bangunan justru menjadi
kontributor terhadap kerusakan alam dan konsumsi energi. Arsitektur seringkali didesain
dengan orientasi estetis dan ekonomis semata, serta mengesampingkan aspek keberlanjutan.
Arsitektur Hijau merupakan salah satu konsep yang dapat mengatasi permasalahan dis-
orientasi tersebut melalui konsep efisiensi energi dan ramah lingkungan. Tulisan ini bertujuan
untuk merumuskan landasan konseptual perencanaan dan perancangan hotel dan shopping
mall dalam satu bangunan yang mampu melayani wisatawan dan masyarakat Purwokerto dan
sekitarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Hotel and Shopping Mall in Purwokerto with Green Architecture Approach is a building
that has two functions that form of activity inside the container in the form of service for
hotel accommodation for people who travel, and provide shopping facilities for both
residential as well as the general public by applying the concept of architecture that minimize
impacts on the environment and produce a better life and healthier. The impact of global
warming phenomenon is characterized by worsening natural conditions on earth. Building
sector became contributors to the destruction of nature and of energy consumption.
Architectures are often designed with aesthetic and economic orientation only, and exclude
aspects of sustainability. Green architecture is a concept that can overcome the problems of
dis-orientation through the concept of energy efficiency and environmentally friendly. This
concept aims to formulate a conceptual foundation of planning and design of the hotel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
and shopping mall in one building that can cater to tourists and peoples in Purwokerto
and surrounding communities.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
Purwokerto
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
108 derajat 39 ‘17’’ - 109 derajat 27 ‘15’’ Bujur Timur dan 7 derajat 15 ‘05’’ -
bagian wilayah Propinsi Jawa Tengah yang berada di jalur transportasi antar
propinsi baik transportasi bus antar kota maupun kereta api, menjadikan kota
Purwokerto sangat strategis untuk menjadi tujuan bagi para pengunjung dari luar
kota.
Perbatasan wilayah meliputi:
Utara : Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang
Timur :Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten
Kebumen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Ke Purbalingga = 20 km
- Ke Banjarnegara = 65 km
- Ke Cilacap = 53 km
- Ke Kebumen = 85 km
Arsitektur Hijau
terhadap lingkungan dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih
sehat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tersebut, termasuk Indonesia yang aktif dengan AFTA sebagai salah satu
upaya untuk menghadapi dan mengantisipasi era globalisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2005-2009 (persen)
Sektor 2005 2006 2007 2008*) 2009
1. Pertanian 1,70 1,73 3,14 5,15 4,89
2. Penggalian 4,09 4,62 5,17 4,68 5,12
3. Industri Pengolahan 2,45 3,24 3,47 3,33 3,04
4. Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51 4,39 6,36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
2005-2015.
3 M.Koderi, PURWOKERTO Wisata dan Budaya, Purwokerto: Penerbit CV. Metro Jaya
Purwokerto,Tahun 1991.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
menjadi salah satu faktor sangat kuat dari terjadinya transformasi industri
pariwisata dunia.
Asia Pasifik menjadi pasar yang semakin penting bagi industri pariwisata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
a.
Peningkatan apresiasi nilai budaya dan pelestarian asset budaya,
b.
Pengembangan promosi serta potensi wisata dan budaya daerah,
c.
Pemberdayaan fasilitas obyek dan daya tarik wisata, serta sarana dan
prasarana wisata,
d.
Pembinaan dan pengembangan kelembagaan seni dan budaya daerah,
e.
Pembangunan dan pengembangan seni dan budaya daerah,
f.
Pengembangan jaringan wisata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
dilihat dari kondisi, potensi, visi, dan misi kota. Bidang pariwisata sangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
dapat dipandang dari satu bidang pariwisata saja tetapi juga harus didukung
oleh bidang – bidang yang lain.
Tabel 1.2. Banyaknya Pengunjung Objek Wisata di Wilayah Purwokerto
Selama Tahun 2005-2009
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Puri Wisata
Astro
Cendrawasih 18 36
Mutiara 17
Darajati 17 37
Wisata Niaga
Sumber: Purwokerto Guine Book (HMJM FE Universitas Jendral
Soedirman)
terakhir ini juga akan berdampak bagus dalam prospek perencanaan hotel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
business travel, yaitu kegiatan wisata dengan tujuan utama adalah bisnis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
fasilitas rekreasi dan penginapan untuk wisatawan dan pebisnis dari luar
kota. Mereka hanya sekedar menyediakan fasilitas perbelanjaan saja.
Fasilitas rekreasi di Purwokerto masih terpisah–pisah dan tersebar,
sehingga kurang efisien karena harus menyita waktu untuk menempuh
perjalanan. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, perlu adanya unsur–
unsur rekreatif untuk dimasukkan ke dalam kawasan perdagangan
sehingga dapat memberikan warna baru akan pusat bisnis dan pusat
perbelanjaan yang sudah ada, misalnya:
a. Bioskop
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
I.3.2. Persoalan
a. Pemilihan lokasi
Bagaimana menentukan lokasi dan site yang tepat untuk hotel dan
shopping mall, sesuai dengan fungsi kegiatan dan keberadaannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
b. Pengolahan site
d. Tampilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
dengan jaman (20 – 25 tahun) sebagai daya tarik awal pengunjung dan
penyewa.
e. Bagaimana menentukan tata lansekap yang dapat menunjang kegiatan
perbelanjaan sekaligus rekreasi .
f. Bagaimana menentukan sistem struktur, konstruksi, material dan utilitas
yang diperlukan.
I.4. TUJUAN DAN SASARAN
1.4.1. Tujuan
hotel dan shopping mall dalam satu bangunan yang mampu melayani
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
menyangkut disiplin ilmu arsitektur dan masalah lain yang dianggap dapat
mendasari dan mendukung pemecahan masalah pada pembahasan dalam
penulisan ini. Adapun topik batasan tersebut adalah:
a. Pembahasan ditekankan pada disiplin arsitektur dan hal–hal yang berkaitan
dengan hotel dan shopping mall yang ditekankan pada strategi-strategi
penataan ruang dan fasitas pendukung lainnya yang tepat dan didukung
oleh
secara umum berdasarkan literatur yang terbatas dan logika yang sederhana.
b. Dalam pembahasan hotel dan shopping mall ini diproyeksikan dalam jangka
waktu 20–25 tahun mendatang sengan pertimbangan untuk mempertahankan
konsep hijau yang sesuai dengan jaman pada periode
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
tersebut.
c. Untuk mendapatkan fungsi hotel dan mall dengan tampilan arsitektur hijau
yang optimal, maka masalah finansial tidak ditekankan dan dianggap sudah
tersedia,
•
Melalui survey terhadap hotel dan shopping mall yang telah ada, survey yang dilakukan guna
mendapatkan data pendukung berupa data statistik fakta-fakta tentang perkembangan hotel dan
•
Melakukan studi banding untuk menentukan preseden. Studi banding
dilakukan terhadap bangunan hotel dan shopping mall yang sesuai dengan
konsep hotel dan shopping mall yang direncanakan.
Studi Literatur
•
Mencari referensi buku yang berkaitan dan representatif dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
•
Mencari buku di perpustakaan baik perpustakaan umum, maupun
perpustakaan jurusan Arsitektur
•
Mencari referensi kasus konsep perancangan yang sudah ada sebelumnya.
•
Mencari refrensi mengenai hotel dan shopping mall melalui pencarian di
internet
•
Mencari buku-buku yang berkaitan dengan hotel dan shopping mall
melalui toko buku.
I.6.3. Metode Mengolah Data
Terdapat beberapa langkah dalam mengolah data yang didapat baik
data primer maupun data sekunder, diantaranya:
I.6.3.1 Penyortiran Data
Menyortir data-data yang diperlukan, penyortiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
• Grafik
•
Analisa data yang didapat di lapangan (data primer) dengan data yang didapat
melalui refrensi (data sekunder).
•
Menganalisa data, guna mendapatkan aspek-aspek yang sesuai dengan dasar-
dasar arsitektur hijau.
•
Membagi tiap-tiap data yang didapat kedalam pokok-pokok
pembahasan dan dijadikan sebagai data pendukung.
•
Mencari benang merah antara hotel dan shopping mall dari data yang didapat
dengan arsitektur hijau berdasarkan data yang sudah didapat
I.6.3.5. Menarik kesimpulan
preseden; serta Mencakup tinjauan data fisik kota, data non fisik, konteks
(peraturan, sosial budaya, lingkungan, dan teknologi), dan tinjauan obyek yang
direncanakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang dikelola sebagai usaha
swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
Secara harfiah, kata hotel berasal dari bahasa Latin yaitu hospitium,
yang artinya ruang tamu. Kata ini kemudian mengalami proses perubahan
pengertian dan untuk membedakan guest house dengan mansion house yang
berkembang saat itu, maka rumah besar disebut hostel. Hostel disewakan pada
masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, dan
dikoordinir oleh seorang host. Seiring perkembangan dan adanya tuntutan
terhadap kepuasan, di mana orang tidak menyukai peraturan yang terlalu
banyak pada hostel, maka kata hostel kemudian mengalami perubahan, yakni
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
1)
Hotel Kota
2)
Hotel Pegunungan
Hotel yang terletak disuatu daerah yang sebagian alamnya masih asli
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
yang ingin menikmati keindahan flora dan fauna alam, serta adat
1) Businness Hotel
2) Resort Hotel
3) Pleasure Hotel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
6) Sport Hotel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
• Guest Room Space, kelompok yang terdiri daei ruang tidur bagi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
Service Room
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
tersebut telah digunakan oleh banyak Negara. Di Indonesia ada instansi yang
berwenag dalam hal itu yaitu Dirjen Pariwisata dan menentukan persyaratan –
persyaratan sesuai dengan kondisi lokal.
a. Penilaian World Trade Orrganization (WTO)
Sejak tahun 1962 telah menetapkan sistem penggolongan hotel yang
telah diterima secara universal. Proposal yang sama telah diajukan oleh
IHA (International Hotel Association). Confederation of National and
Restaurant association (HOTREC) atau konfederasi hotel nasional dan
asosiasi restaurant Negara – Negara Eropa menemukan sistem alternative
menggunakan symbol untuk mewakili fasilitas yang ada tanpa klasifikasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Pada tahun 1995 terdapat lebih dari 100 sistem klasifikasi yang
beroperasi mayoritas berdasarkan standar WTO, tetapi disesuaikan dengan
kondisi lokal. Sistem yang telah meluas dibagi dalam 2 grup, yaitu
klasifikasi resmi dan penilaian bebas.
syarat wajib untuk pendaftaran atau pemberian ijin. Untuk penilaian bebas
dilakukan dengan cara hotel diperiksa dan dinilai oleh asosiasi perhotelan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
• Hotel luar biasa dengan kulaitas akomodasi perlengkapan khusus dengan standar
kenyamanan internasional menyediakan kenyamanan
dan keleluasaan.
b. Penilaian Dirjen Pariwisata
Dirjen Pariwisata telah menetapkan persyaratan – persyaratan
penilaian yang digunakan untuk menentukan klasifikasi bintang bagi
sebuah hotel yaitu :
• Persyaratan fisik, meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan.
• Bentuk pelayanan yang diberikan.
• Jumlah kamar minimum yang tersedia.
• Kulifikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan dan kesejahteraan
karyawan.
• Fasilitas olahraga dan rekreasi.
Berdasarkan persyaratan – persyaratan tersebut, maka klasifikasi
1. Hotel Bintang I
Kamar single : 18 m2
Kamar double : 20 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
Kamar single : 20 m2
Kamar Doule : 24 m2
Kamar single : 24 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Kamar duble : 28 m2
5. Hotel Bintang V
a. Jumlah kamar minimum 96 kamar +4 suite room
b. Ukuran kamar + kamar mandi minimum
Kamar single : 24 m2
Kamar duble : 28 m2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 3 area aktivitas, antara lain:
• Private area
Area ini merupakan area untuk kegiatan pribadi pengunjung, seperti kamar
pada hotel.
• Public area
Area ini merupakan area pertemuan antara yang melayani, yaitu karyawan
dengan yang dilayani, yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
tema yang
utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas
bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya.
Lobby
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
o Bell man
o Support function
o Consession space
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
• Pameran
• Seminar
• Pertemuan / pernikahan
Area rekreasi
Daerah yang dipergunakan oleh para pengunjung untuk berekreasi,
berolah raga, santai dan lain-lain, yang antara lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
•
Taman
•
Sarana olahraga
•
Fitness
•
Spa dan Sauna
•
Back of the house (sektor belakang hotel)
Terdiri dari area servis. Yang termasuk back of the house yaitu: Daerah
dapur dan gudang (food and storages area)
Area ini merupakan gudang penyimpanan makanan dan minuman.
Terdapat gudang kering dan gudang basah, disesuaikan dengan
kebutuhan makanan dan minuman yang dimasukkan.
Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (receiving, trash and
general storage area)
Area ini merupakan tempat turun naiknya barang dari dan ke dalam
mobil pengangkut.
Daerah pegawai / staff hotel (employees area)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
keseluruhan. Yang harus diperhatikan adalah bahwa ruang publik juga harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
sehingga bagian publik tidak terganggu dengan aktivitas servis. Untuk itulah,
Hotel
Kamar Tamu
Administrasi
Public space
Lobby
Diagram 2.3 Penzoningan Area Privat, Publik dan Semipublik pada Hotel
Sumber: Analisis Pribadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
untuk tujuan bisnis dan wisata. Karakteristik pengunjung hotel dapat dibagi
atas:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Wisata
Keluarg • Liburan keluarga Double-double,
a Double-plus king, sofa,
• Bertamasya
(termasuk kamar
anakanak) • Olahraga, aktivitas berdekatan
1-4 malam, keluarga
Area duduk dan
bahkan lebih televisi
lama di area Kamar mandi
resort
Harga Memiliki
balkon, teras, dan
menengah jalan masuk dari
luar
Pasanga Double Tour, clubs, King
n perkumpulan
• 1-7 • Area makan
ma Bertamasya dan
la kerja
m
Teater,berolahraga • Areapenyimpa
• Ha Liburan akhir nan
rga pekan Kamar mandi
menengah ke Belanja, liburan
atas
Single Single Tour, clubs, Queen
• Profesional perkumpulan Area makan dan
muda Budaya, seni, teater kerja
• Harga berbelanja Kamar mandi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
• Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal
dan Hotel Rijswijk.
• Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension Van Hangel ( kini Hotel
Panghegar ).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
adalah Hotel Aston yang dibangun dengan investasi 50 milliar, jumlah yang
sangat fantastis dan ini mungkin sudah diperhitungkan oleh investornya yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
satu pemicu yang menarik bagi para investor untuk dapat menanamkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Tiara Hotel
Sumber: http://hotelpurwokerto.com
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
II.2.1. Pengertian
• Shopping mall diartikan sebagai suatu area pergerakan (linier) pada suatu
area pusat bisnis kota yang lebih diorientasikan bagi pejalan kaki;
berbentuk pedestrian dengan kombinasi plaza dan ruang-ruang
interaksional (Rubinstein, 1978).
• Shopping mall adalah shopping mall yang berintikan satu atau beberapa
departemen store besar sebagai daya tarik dari retail-retail kecil dan rumah
makan dengan tipologi bangunan seperti toko yang menghadap ke koridor
utama mall atau pedestrian yang merupakan unsur utama dari sebuah
shopping mall, dengan fungsi sebagai sirkulasi dan sebagai ruang komunal
1987).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
4. Departement Store, merupakan toko yang sangat besar, biasanya terdiri dari beberapa lantai
yang menjual macam-macam barang termasuk pakaian. Perletakkan barang-barang memiliki
tata letak yang khusus, memudahkan sirkulasi dan memberikan kejelasan akses. Luas lantai
2500 m2.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
1.
Convenience Store, toko yang menjual barang kebutuhan yang bersifat
member kesenangan belaka, seperti toko aksesoris dan toko mainan.
2.
Demand Store, toko yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, missal
toko makanan, pakaian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
6. Hanging Lose atau Almari Penggantung, missal untuk kemeja, jaket, jas.
1.
Grosir, pertokoan yang menjual barang dalam jumlah besar, transaksi
dapat dilakukan di toko dan disana hanya tersedia samplenya saja.
2.
Eceran (retail), toko yang melayani penjualan dalan jumlah satuan, jenis ini
menawarkan banyak variasi dalam hal barang yang ditawarkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
2. Transit Mall, sebuah transit atau jalur transit merupakan pengembangan dari
seperti bus taksi. Perparkiran dilarang, area pejalan kaki diperluas dan fasilitas
kenyamanan ditambah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
10
Gideon Golany, dikutip Guntoro, TA/UII,1997
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
3. Semi Mall, pada jenis ini terisi kegiatan lalu lintas namun perparkiran
Shopping Mall juga merupakan gambaran dari sebuah kota yang terbentuk
oleh suatu elemen-elemen:
62
•
Magnet (Anchor):
•
Magnet Sekunder:
12
Maithland,Bary,.”Shopping Malls,Planning and Design”,1978
Merupakan transformasi dari “district” perwujudannya berupa took
• Street Mall
menghubungkan magnet-magnet.
Landscaping:
Merupakan transformasi dari
edge”“ sebagai pembatas pusat pertokoan di
tempat-tempat luar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
a.
b.
c.
d.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
14
Dedy, 1994, h-17, dikutip Guntoro
adalah: York Dale dengan bentuk L di kota Toronto, Explanade Oxnar dengan
bentuk I yang terletak di kota California, dan Franklin Park Mall dengan
•
Sport Center
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
•
Cinema/Cineplex/Theater
•
Community Hall
•
Swimming Pool
•
Disco/Scate/Ice Scate
•
Medical Centre
•
Area Bermain
a. Pengunjung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
b. Tenant atau penyewa
c. Supplier
Pengelola
Bagan pelaku dan kegiatan dalam Shopping Mall
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
•
Distribusi barang
•
Penyimpanan dan penyajian barang
•
Kegiatan perpindahan dan pergerakkan pelaku Kegiatan pengelola antara
lain:
•
Kegiatan operasional
•
Kegiatan manajemen
•
Kegiatan pemeliharaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
2.
Mall sebagai fasilitas penunjang
Melihat makin banyaknya bisnis usaha yang terdiri dari grosir dan retail,
macam-macam industry kota formal, maupun informal menuntut suatu
sarana untuk menyampaikannya kepada masyarakat. Maka untuk
memenuhi kebutuhan tersebut perlu dibangun sebuah mall perbelanjaan
dan untuk sarana semua golongan lapisan masyarakat. Oleh karena itu,
3.
Mall sebagai sarana rekreasi
komersial yang terdiri atas barang dan jasa mampu menarik pengunjung
untuk dapat melakukan kegiatan dalam satu tempat dan waktu. Sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
3. Reuse
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
tetapi arsitektur hijau lebih estetis, nyaman, dan biaya operasiionalnya relatif
rendah. Arsitektur hijau lebih merespon terhadap panas,
dingin, atau pencahayaan dalam bangunan. Karena mengkonsumsi sedikit
energi, arsitektur hijau lebih sedikit polusi. Biaya utilitas yang rendah
membuatnya lebih mudah untuk dipenuhi. Selain itu, arsitektur hijau lebih
sehat karena hampir dari 80% waktu dari penghuni bangunan dihabiskan di
dalam bangunan.
Beberapa alasan untuk selalu menggunakan arsitektur hijau dalam mendesain
bangunan yaitu:
1. Menguntungkan dari segi ekonomi
Arsitektur hijau selalu berusaha menggunakan prinsip – prinsip
efisiansi terhadap energi, air, maupun limbah. Hal ini menurunkan biaya
operasional dan perawatan banguanan. Berbagai keuntungan – keuntungan
tersebut mendorong kesadaran masyarakat untuk menggunakan desain
dengan prinsip arsitektur hijau. Dalam berbagai proyek bangunan seperti
perumahan dengan konsep green architecture, ternyata lebih laku dibanding
perumahan dengan bangunan konvensional, sehingga lebih menguntungkan
bagi pengembang.
2. Menghemat konsumsi energi
Dalam ukuran yang sama arsitektur hijau akan lebih hemat energi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
3. Meningkatkan Produktivitas
lebih. Hal ini dikarenakan kualitas ruangan yang tercipta lebih baik sehingga
para pekerja merasa nyaman dan dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik dan lebih cepat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
Unsur pokok dalam arsitektur hijau mengacu pada pola manusia tradisional
yang mengenal empat unsure yang menjadi dasar dari penyusunan segala jenis
material yang ada di alam. Elemen – elemen tersebut dianggap sebagai pokok
1. Bumi (Tanah)
2. Udara
Udara merupakan kebutuhan dasar bagi makhluk hidup untuk bernafas agar
tetap hidup. Makin tercemar udara, pernafasan akan semakin sulit dan kualitas
kehidupan manusia akan menurun. Polusi udara juga berdampak buruk pada
lingkungan yaitu timbulnya ozon dan pemanasan global.
3. Air
Bumi ini terbentuk dari daratan dan perairan. Perairan yang terdiri atas lautan,
sungai – sungai, lapisan es pada kutup, serta air bawah tanah mempunyai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
volume yang dominan yaitu sebesar 1,384 x 106 km3. Dan banyaknya air
tersebut 97,4 % merupakan air asin dan 2,6 % merupakan air tawar. Penggunaan
air yang berlebihan serta pencemaran yang terus menerus mengakibatkan
penurunan kualitas air.
4. Api (energi)
Energi selalu dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk melakukan aktifitasnya.
Pembangkitan energi selalu membebani lingkungan alam. Energi dapat
digolongkan menjadi dua yaitu energi yang dapat diperbaharui dan energi yang
tidak dapat diperbaharui.
1. Lokasi site
matahari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
bangunan
- Kemudahan dan ketahanan dalam pemasangan
- Kesesuaian biaya yang tersedia
5. Pemilihan struktur dan konstruksi bangunan
- Pertimbangan kondisi tahan gempa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
untuk Runag Terbuka Hijau (RTH). Dimana lahan sudah habis terbangun karena
sifat land hungry (lapar lahan), yaitu sifat mengkonsumsi lahan perkotaan untuk
dijadikan built-space (lahan terbangun). Akibatnya jumlah lahan terbuka hijau
16
makin lama makin berkurang. menurut Evawani untuk memperoleh lahan
terbuka hijau.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Mal Namba Park Jepang,
atap hijau Namba Park dapat mengurangi panas dan menurunkan suhu di
permukaan hingga 170 celcius. Hal ini mengurangi penggunaan energi listrik
untuk mendinginkan suhu ruang. Selain itu dapat berfungsi sebagai ruang
rekreasi untuk menikmati hijaunya taman. Suasana yang hijau dan nyaman
dapat menurunkan stress bagi pengguna bangunan. 17
Adapun fungsi dari ruang hijau (vegetasi), antara lain:
- Sebagai zona relaksasi dan zona hijau hunian
- Sebagai penyedia oksigen
- Sebagai filter
- Sebagai penahan air, yang dapat disimpan (sebagai cadangan air saat
musim hujan)
Di bawah ini terdapat tiga klasifikasi jenis tanaman pada suatu taman atau
ruang hijau dalam sebuah kawasan dan atau bangunan, yaitu:
- Tanaman kering, merupakan tanaman gurun yang membutuhkan sinar
matahari tinggi, sedikit air, dan tingkat kelembapan yang rendah. Yang
termasuk jenis tanaman kering antara lain jenis-jenis kaktus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
- Tanaman air, merupakan tanaman yang media hidup utamanya yaitu air.
Yang termasuk dalam jenis tanaman air antara lain Nymphaea (teratai),
•
Peneduh, seperti Cerbera manghas (bintaro), Jatropha integerrina (Batavia), Pisonia alba,
flamboyant, asoka, beringin, dan sebagainya.
•
Pergola, atau dapat digolongkan dalam tanaman merambat. Beberpa
•
Tanaman berdaun indah, seperti Aglonema, keladi hias, sansivera,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
e. Penghawaan alami
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
dalam hal ini. Ada anggapan bahwa besaran volume bangunan (koofisien
dasar bangunan / KDB) harus lebih kecil dari koofisien dasar hijau (KDH)
pada total luas lahan. Sesuai standart, perbandingan KDB (50 – 70 %) dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
3. Healthy Site
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
Pengotoran udara d Disamping asap dank abut atau gas, timbul juga
lingkungan i gangguan oleh bau, misalnya : bau harum,
site pembusukan, peragian, zat pelerang, zat klor,
zat lemas dan sebagainya.
Sinar
kosmik
berhubung
an
dengan bumi dan atmosfer radio aktivitas alam dan buatan.
Sinar yang berhubungan dengan bumi :
Gangguan geopatik, aliran air di bawah tanah,
kerusakan dan kelabilan geologic,perubahan
dalam
Sumber: Frick, Heinz, 1995
4. Transport Orientation
Polusi dan dampak lingkungan dari pemakaian mobil dapat
dikurangi dengan menempatkan bangunan di lokasi yang dekat dengan
akses transportasi umun, jalur sepeda, dan akses pejalan kaki menuju
fasilitas umum. Konstruksi jalan yang baik juga menghemat biaya karena
terhindar dari biaya – biaya perbaikan jalan. (sumber: www,doer.org, 23-7-
2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
5. Solar Orientation
Gambar 2.3. Skematik desain berdasarkan orientasi matahari dan arah angin
Sumber: www.doer.org
6. Wind Orientation
Dalam penggunaannya untuk orientasi bangunan, bukaan–bukaan
dalam banguanan dimaksimalkan pada sisi utara. Jendela–jendela yang besar
dan ventilasi diperbanyak pada sisi barat lau, sehingga pada musim hujan
angin yang sejuk dapat masuk dengan leluasa ke dalam bangunan. Bukaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
pada sisi selatan sebaiknya dihindari khususnya pada permukaan yang selalu
terkena radiasi matahari pada saat intensitas tinggi.
Menggunakan sistem air pump (pemompaan angin) dan cross
ventilation untuk mendistribusikan udara yang paling bersih dan sejuk ke
dalam ruangan. Caranya dengan membuat jendela di atas atap (cerobong) untuk menciptakan
tekanan udara yang cukup tinggi di atas bangunan supaya udara panas yang ada di dalam
ruangan naik dan keluar keatas,
tekanan udara dalam ruangan menjadi rendah dan udara dari luar ruangan
Gambar 2.4. Pola sirkulasi udara menurut jumlah dan letak ventilasi
Sumber: YB. Mangunwijoyo
7. Vegetative Cooling
Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap kenyamanan manusia,
yaitu panas matahari (solar radiation), suhu udara, kecepatan angin, dan
kelembaban. Pada iklim tropis, suhu dan kelembaban sangat berperan dalam
menentukan faktor kenyamanan. Tumbuh–tumbuhan mempunyai
kemampuan sebagai pengensali faktor–faktor tersebut di atas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
Gambarr 2.5.Hubungan Jarak dari permukaan tanah pada suatu naungan pohon
dengan kerapatan dan jenis yang relatif sama dengan tingkat kelembaban dan suhu
udara
8. Vertical Landscaping
86
Sumber : laely-widjajati.blogspot.com
Sumber: analisis
penulis
commit to user
Gb. 2.8. Vertical Landscaping
sumber: defpoints.wordpress.com
perpustakaan.uns.ac.id
9. Green roof digilib.uns.ac.id
Green roof
adalah atap dari bangunan yang sebagian atau seluruhnya
ditutupi oleh vegetasi, tanah, atau suatu media tanam yang ditanam diatas
suatu lapisan tahan air. (sumber: . 18-8-2011)
www.wikipedia.org
87
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90
elektrik. Dengan menyediakan suatu mata rantai yang dinamis dan terus
menerus dengan memanfaatkan iliminasi dari luar ruangan, daylighting
Keuntungan daylighting :
a. Meningkatkan nilai daur-hidup
Pada suatu perhitungan kenaikan biaya didapatkan bahwa kenaikan
mencapai harga sebesar $0.50-$0.75 / sq.ft pada ruangan dengan cahaya
redup. Daylighting dapat menyimpan $0.05-$0.20 setiap tahun. (sumber :
www.wbdg.org, 8-8-2011)
b. Meningkatkan produktivitas
Daylighting juga membuat orang lebih sehat dan produktif. Hal ini dikarenakan
adanya jendela-jendela yang dapat memperlihatkan
pemandangan di luar bangunan sehingga orang yang bekerja di dalamnya tidak
mengalami kejenuhan dan dapat bekerja lebih baik
c. Mengurangi Emisi
Dengan mengurangi kebutuhan akan konsumsi elektris untuk penerangan
dan pendinginan, penggunaan daylighting dapat mengurangi gas rumah
kaca dan melambat penghabisan bahan bakar fosil. (sumber :
www.wbdg.org, 8-8-2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
penerangan ini juga menambah beban mesin pendingin bangunan. Hal ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92
· Distribution (distribusi)
Menggunakan daylighting sebanyak mungkin pada interior bangunan.
Mata manusia dapat melakukan penyesuaian pada tingkat yang tinggi
pada cahaya sama panjang dengan distribusinya. Secara umum, cahaya
yang sampai secara tidak langsung (misal : cahaya yang dipantulkan
dari dinding putih akan menyediakan kualitas pencahayaan yang
lebih
· Glare (silau)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93
b.
Daylighting yang baik memerlukan perhatian pada aspek kualitatif dan
c.
Agar efektif, daylighting harus dikombinasikan dengan desain
alami secara efektif adalah 2,5 kali ketinggian ruang untuk hunian dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94
b. Material kaca
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
96
Gb. 2.14.
Daylighting contribution
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
dan mengeluarkan udara ke luar bangunan secara alami, hal ini dilakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98
menerus dalam ruangan tanpa ventilasi alami yang mengalirkan udara segar
listrik. Solar cells menghasilkan listrik arus searah dari sinar matahari yang
dapat digunakan untuk peralatan penghasil energi atau mencharge baterai. Sistem ini
menguntungkan karena biaya pemeliharaannya rendah, tahan lama, dan tidak
menimbulkan polusi namun sistem ini juga mempunyai beberapa kelemahan
diantaranya sangat tergantung pada musim, harganya masih cukup mahal dan
belum banyak diproduksi di negara-negara tertentu termasuk Indonesia.
(Sumber dan : www.wikipedia.com
www.earthtoys.com, 22-6-2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99
Sumber: www.earthtoys.com
commit
Berupa to celah
pemisah/ userkecil pada komponen
upper
structuralbangunan atau cladding yang dapat
yang signifkan.
perpustakaan.uns.ac.id
3. Thermo-shippon effect digilib.uns.ac.id
Menggunakan prinsip yang sama dengan
stack
effect, hanya saja pemanasan udara dibantu oleh
cahaya matahari. Variasi dari sistem ini adalah
solar
chimneydanatrium spaces.
100
15.Building Envelope
Buiding Envelope atau kulit bangunan terdiri dari material struktur dan
finishing ruangan, memisahkan sisi dalam dan luar bangunan. Kulit
perlindungan suhu dan kelembaban pada kondisi iklim di dalam site. Kulit
• Struktur Fungsional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101
alam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103
Bahan Tanah
anorgani timbunan
k:
t
a
n
a
h
g
a
l
i
a
n
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104
j
a
l
a
n
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105
flam
Kaca Dilebur menjadi kaca baru Dipasang
pada
jendela
baru
Logam Dilebur menjadi logam baru Dipotong/dilas,di Digunaka
(besi, bentuk baru n sebagai
baja,
kaleng) tulangan
dalam
beton
Bahan Diproses lagi menjadi Dipotong/dilem
sintetis:
bahan sintetis disambung
pipa
berkualitas rendah pipa
plastik,
dsb lagi
(mis: pipa air)
Cat Sisa
sintetis digunakan
pada
tempat
lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107
a.
Penggolongan bahan bangunan secara ekologis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
108
Tanah, tanah
liat, lempung,
tras, kapur,
batu kali, batu
alam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
109
Bahan bangunan berasal dari sumber alam lokal (di tempat dekat).
19. Water Recycling
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus tersedia setiap
saat. Penggunaan air yang paling besar justru berasal dari operasional
bangunan. Saat ini kebanyakan bangunan tidak memiliki system pengolahan
limbah air dengan baik. Padahal sistem ini seharusnya merupakan hal yang
sangat penting untuk menghemat konsumsi air dan mengurangi dampak
lingkungan seperti pencemaran dan banjir. Air limbah dari bangunan dapat
diatur ulang dengan sistem-sistem sebagai berikut :
1. Grey Water System
Yang dimaksud dengan grey water adalah limbah air yang berasal dari
dapur, air cucian, air dari shower kamar mandi, dll. Sistem kerjanya adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110
sebagai berikut: air yang berasalhdari grey water ditampung dalam suatu
bak khusus yang dapat menyaring lemak, sabun, dan kotoran-
kotoran lainnya. Setelah itu air dialirkan melalui pipa menuju ke return
Black Water merupakan air yang berasal dari air limbah yang berasal dari
toilet. Sistem kerja dari Black Water System adalah sebagai berikut: air
dalam bangunan. Air hujan dapat pula digunakan sebagai sumber air
minum karena air hujan cukup bersih dan tidak mengandung kuman-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111
II.3.7.1.
1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
112
tiga lantai, berfungsi sebagai gallery, hall, dan ruang rapat kolektif pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
113
a. Building Envelope
full dengan material kaca, sedangkan fasad selatan berupa kisi – kisi
material cladding.
b. Green Structure
Struktur utama konstruksi beton bertulang, dan struktur atap konstruksi
baja. Pemilihan struktur tersebut didasarkan untuk menghindari
kerusakan pada bangunan perumahan yang padat di
sekitar bangunan.
c. Green Material
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114
Panel Alumunium
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
115
Sumber: www.purwokerto.go.id
atas permukaan laut yang meliputi areal seluas 3.873,482 ha dan jumlah
penduduknya sebanyak 233.841 jiwa (pada tahun 2010) dan laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Banyumas per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
116
Aspek fisik kota yang penting untuk pertimbangan pengembangan Tata Ruang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
117
- Dari kondisi topografi kota Purwokerto, kemiringan yang ada, kota ini cukup
- Adanya beberapa sungai yang melalui Kota Purwokerto, maka potensi untuk
• Pemukiman
Perkantoran
10 Pemerintah Kota Administratif Purwokerto, RTURK, Op.Cit.
17 Evaluasi dan Revisi RUTRK/RDTRK Kota Purwokerto Tahun 2010, p.II.4 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
118
• Perdagangan
Fasilitas Pendidikan
• Fasilitas Sosial /
Umum
•
factor ekonominya. Sehingga terlihat bahwa sebagian besar elemen fisik kota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119
berbagai tingkatan fungsi. Pola tata ruang peruntukkan tanah untuk kegiatan
sejenis (zoning) Kota Purwokerto susunannya diatur membentuk
struktur yang dibagi dalam pusat-pusat pengembangan sebagai berikut:
•
Bagian Wilayah Kota I, merupakan bagian pusat kota yang meliputi 4
(empat) SBWK.
•
Bagian Wilayah Kota II, merupakan bagian pengembangan wilayah
kota yang meliputi 3 (tiga) SBWK.
•
Bagian Wilayah Kota III, merupakan bagian pengembangan wilayah
kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.
18
Evaluasi dan Revisi RUTRK/RDTRK Kota Purwokerto Tahun 2010, p.IV.1
•
Bagian Wilayah Kota IV, merupakan bagian pengembangan wilayah
kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.
•
Bagian Wilayah Kota V, merupakan bagian pengembangan wilayah kota yang meliputi 2
(dua) SBWK.
•
Bagian Wilayah Kota VI, merupakan bagian pengembangan wilayah
kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.
•
Bagian Wilayah Kota VII, merupakan bagian pengembangan wilayah kota yang meliputi 2
(dua) SBWK.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
120
•
Bagian Wilayah Kota VIII, merupakan bagian pengembangan wilayah kota yang meliputi 2
(dua) SBWK.
2. Daerah Cadangan Pengembangan dan Ruang Hijau Kota
Dipergunakan sebagai kawasan cadangan pengembangan kota
(kawasan terbangun), sempadan, penghijauan, maupun pertanian, yang
letaknnya menyebar di tiap bagian wilayah kota.
Pusat-pusat pengembangan susunan pola tata ruang peruntukkan
tanah untuk kegiatan sejenis (zoning) Kota Purwokerto membentuk
struktur kota sebagai berikut:
a. Pusat Kota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
121
kegiatan yaitu:
•
Pemerintahan • Pendidikan
•
Perkantoran • Kesehatan, dll
•
Perdagangan/jasa
Ditinjau dari hirarkinya dalam menguraikan bagian fungsi kegiatan
tersebut menurut tingkatannya dibagi dalam pola jaringan jalan baik
langsung maupun tidak langsung.
II.4.4. Kondisi Umum
II.4.4.1. Penyebaran Kepadatan Penduduk11
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah
penduduk di Kota Purwokerto adalah 233.841 orang, yang terdiri dari 115.348
laki-laki dan 118.493 perempuan dan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Banyumas per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000-2010
sebesar 0,58 persen.
Tabel 2.8. Jumlah Penduduk Kota Purwokerto
merata, sebagian besar terkonsentrasi pada daerah pusat kota dan sepanjang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122
jalur jalan regional atau jalur jalan utama kota. Perkiraan jumlah penduduk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
Kota Purwokerto sampai tahun 2020 adalah sebesar 235.866 jiwa dan dengan
sesuai dengan daya dukung lahan bagi perumahan di pusat kota yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
a. Aspek Ekonomi
dan pengolahan yang lebih baik, untuk mendukung kepariwisataan Jawa Tengah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
dapat cepat berlangsung. Strategi ini diharapkan akan mengurangi beban yang
berlatar belakang kurangnya fasilitas social.
- Pemanfaatan peluang yang bertujuan memfungsikan kota kecil atau kota
kecamatan sebagai bumper urbanisasi sepertu yang telah digariskan dalam
National Urban Development Strategi, yaitu dalam strategi pengembangan
kecil agar mendapat porsi perhatian yang cukup besar karena kendala
pembangunan wilayah biasanya dilihat dari aspek social yang berasal dari sumber
daya manusia akan memberi daya kemungkinan perluasan dan pemerataan
kesempatan kerja.
Purwokerto12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
untuk memenuhi dan mengisi serta menciptakan struktur dan bentuk kota
yang kompak.
2. Penyebaran fasilitas pelayanan sebagai usaha untuk memeratakan pelayanan
bagi penduduk kota dan bagian kota, agar tidak terkonsentasi pada suatu
tempat saja. Fasilitas tersebut berupa pelayanan yang merata prasarana dan
sarana kotanya. Untuk penyebaran fasilitas tersebut, baik jenis dan skala
pelayanannya disesuaikan dengan fungsi pelayanan masingmasing bagian
kota.
3. Peningkatan aktivitas kekotaan pada daerah-daerah transisi dan pinggiran
Kota Purwokerto, terutama kegiatan-kegiatan yang bersifat sekunder
(perdagangan dan jasa)
4. Usaha untuk memeratakan arah perkembangan fisik kota ke segala arah,
untuk mengarahkan perkembangan fisik kota agar tidak selalu mengikuti
Pada bagian-bagian kota yang masih kosong di bagian dalam antara jalan
utama kota, perlu diciptakan suatu kegiatan aktivitas kota agar mendorong
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
•
Kemandirian kota sebagai kota Administratif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
•
Keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan yang sudah ada yaitu kota
•
Fungsi dan citra kota yang spesifik serta fungsi-fungsi umum kota lainnya
22
II.4.6.1. Penentuan Fungsi Kota
Berdasarkan pada potensi dan kendala yang ada, RKDP penentuan fungsi
Kota Purwokerto pada masa yang akan dating dapat diarahkan sebagai
berikut:
sekitarnya.
- Sebagai pusat pengelolaan dan pengendali pembangunan kota
Administratif Purwokerto.
- Sebagai pusat kegiatan ekonomi dan transportasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
Berdasarkan pada potensi dan kendala, maka RDKP penentuan peran Kota Purwokerto dilihat
dari aspek regional antara lain sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
14
II.4.7. Rancangan Rencana Sistem Jaringan Jalan dan Transportasi Kota
sebagai terminal sebaran jasa dan barang, kota transit, pendidikan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
1.
Kawasan parkir dapat menempati daerah milik jalan di luar jalan lalu
lintas atau di luar daerah milik jalan berupa taman parkir atau gedung
parkir.
2.
Tidak diperkenankan parkir di tepi jalan (on street parking) pada jalur
jalan kolektor primer dan kolektor sekunder.
3.
Parkir tepi jalan (on street parking) pada jalan lainnya hanya
diperkenankan pada jalan yang tidak padat pada jam sibuk dan bersifat
sementara.
4.
Parkir depan jalan (off street parking) berupa kantong-kantong yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
5. Setiap tempat usaha atau kantor dan fasilitas umum lainnya diharapkan
menyediakan pelataran parkir untuk roda dua.
trees) dan fasilitas untuk pejalan kaki, tempat penyebrangan, traffic light,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
tahun !(*% tentang jalan dan Undang-Undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Dr. Bunyamin, Jalan Gerilya, Jalan Jend. Sudirman, Jalan Gatot Subroto,
dan jalan lingkar utara.
4. Jaringan Jalan Kolektor Sekunder
Adalah jalan yang menghubungkan antara kawasan sekunder kedua, atau
menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Jaringan jalan kolektor sekunder yang ada di Kota Purwokerto antara lain
adlah Jalan Dr. Sukarso, Jalan Jend. Achmad Yani, Jalan Kyai Wahi
sekarang merupakan refleksi sejarah kota yang bersangkutan. Disisi lain setiap
39
Konsep arahan “massa dan Bentuk Bangunan” tidak dapat lepas dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
2.
Pengeambangan promosi serta potensi wisata dan budaya daerah,
3.
Pemberdayaan fasilitas obyek dan daya tarik wisata, serta sarana dan
prasarana wisata,
4.
Pembinaan dan pengembangan kelembagaan seni dan budaya daerah, 5. Pembangunan dan
pengembangan seni dan budaya daerah,
6. Pengembangan jaringan wisata.
Bidang Pariwisata di kota Purwokerto cukup strategis apabila dilihat
dari kondisi, potensi, visi dan misi kota. Bidang pariwisata sangat dipengaruhi
oleh factor – factor intern maupun ekstern dan bersifat multidimensi.
satu bidang pariwisata saja tetapi juga harus didukung oleh bidang – bidang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
yang lain.
didukung oleh
Wanawisata Baturaden
Curug Gede
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Curug Ceheng
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
Bangunan multi fungsi ini terletak di daerah Jakarta Barat dengan akses
pencapaian melalui Grogol Fly Over ( jalan Let.Jend. Suparman) maupun dari jalan
Daan Mogot. Daerah sekitar terdapat dua buah instansi pendidikan Universitas Trisakti
• Fungsi Bangunan
Bangunan terdiri dari dua fungsi utama sebuah hotel dan shopping mall. Shopping
mall tersebut difokuskan bagi pengguna hotel dan masyarakat sekitar, terutama
daerah kawasan pendidikan. Sedangkan untuk hotel, difokuskan bagi wisatawan
bisnis dari nusantara maupun mancanegara. Kedua kegiatan tersebut dilengkapi oleh
fasilitas parkir basement dan sebagian di pelataran (pelataran hotel).
Untuk hotel terletak di atas dengan fasilitas kamar sesuai dengan bintang empat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Sirkulasi naik turun pengunjung dilakukan dengan lift yang terletak di tengah
bangunan.
Pola pergerakkan berbentuk huruf L, pemisahan tersebut dimulai dari pintu masuk
yang telah dipisah dengan tanda panah “hotel” dan “mall”. Pemisahan fungsi hotel
dan fungsi mall dimaksudkan untuk tetap menjaga privacy tiap fungsi dengan tanpa
mengabaikan akses ke tiap fungsi tersebut agar interaksi antar fungsi tetap terjalin,
untuk itu dibuat akses jalan laying yang memiliki akses langsung menuju lobby
hotel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
sebagai shopping mall kelas atas di Jakarta. Selama 17 tahun beroperasi, Plaza
Indonesia tetap berfokus pada pangsa pasar kelas atas dan membangun reputasi yang
kuat dan terpercaya melalui fashion, gaya hidup, kecanggihan dan kualitas. Keunggulan
Plaza Indonesia dengan para pesaingnya terletak dalam hal eksklusifitas merek-merek
internasional, keunggulan kualitas gedung, pelanggan-pelanggan kelas atas dan lokasi
yang strategis di pusat bisnis Jakarta.
Plaza Indonesia berdiri di atas lahan seluas 38.050 meter persegi pada
pertemuan Jalan M.H. Thamrin dan Jalan Kebon Kacang Raya, tepat di pusat bisnis
Jakarta. Shopping mall ini memiliki area seluas 62.747 meter persegi dengan 4 lantai
area ritel, satu lantai perkantoran dan lantai area parkir bawah tanah. Dengan total area
sewa seluas 41.536 meter persegi, Plaza Indonesia menampung 250 toko kelas atas
Plaza Indonesia terhubung dengan Grand Hyatt Jakarta dan eX. Sinergi bisnis
yang kuat dengan keduanya merupakan salah satu keuntungan yang sangat kompetitif.
Merupakan suatu kebanggaan bagi Plaza Indonesia dengan mempunyai sejumlah butik-
butik papan atas dari merek-merek internasional yang terkenal. Shopping mall ini juga
mempunyai berbagai label fashion internasional, restoran kelas atas yang menawarkan
masakan internasional dan lokal serta berbagai konsep gaya hidupa mewah dan
pelayanan pelanggan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
• Bangunan ini pada awalnya hanya mengoperasikan hotel yang bekerja sama dengan
manajemen asing Hyatt International. Tetapi, seteelah melakukan studi, dilakukan penambahan
fasilitas yaitu sebuah shopping mall yang bertaraf internasional dan diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan tamu hotel, kawasan
perkantoran di jalan M.H. Thamrin ataupun kota Jakarta. Bangunan terdiri dari dua
fungsi utama yaitu sebuah hotel bintang 4 dan shopping mall. Terdapat 3 lantai
basement dengan jumlah parkir mobil menampung 1643 mobil. Penyewa terbesar
dari shopping mall tersebut adalah Sogo denganluas penyewaan lantai lebih kurang
80% dari area retail lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
(empat) entrance masuk ke dalam bangunan pada sisi tapak jalan. Untuk
pengunjung dengan kendaraan umum dapat masuk melalui akses yang mudah ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
shopping mall melalui pintu timur, sedangkan sirkulasi masuk pengunjung hotel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114
BAB III
III.1. Umum
1. Pengetian judul
Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto adalah suatu bangunan yang
memiliki dua fungsi kegiatan di dalamnya yang berupa wadah pelayanan
untuk penginapan berupa hotel bagi orang-orang yang melakukan perjalanan,
serta menyediakan sarana perbelanjaan baik bagi penginap maupun
masyarakat umum.
2. Tujuan
Tujuan dari pembangunan fasilitas hotel dan shopping mall adalah
menyediakan sarana penginapan berupa kamar-kamar hotel yang disewakan
juga menyewakan/ menjual ruang-ruang penjualan/ toko.
Sedangakn tujuan penggabungan dari dua macam fasilitas yang
berbeda dalam satu bangunan, antara lain:
- Kedua fasilitas tersebut diharapkan merupakan dua aktifitas yang saling
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
115
3. Status
20-25 tahun.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
116
1.
Berada pada zona komersial berdasarkan RUTRK.
2.
Potensial bagi pengembangan pariwisata dan bisnis.
3.
Pencapaian mudah, dapat diakses kendaraan penulis maupun umum.
4.
Adanya fasilitas pendukung infrastruktur.
5.
Tidak jauh dari pusat kota, memudahkan pencapaian.
Kriteria pemilihan site berdasarkan konsep arsitektur hijau.
1. Sesuai dengan tata guna lahan.
2. Tidak terletak pada lahan konservasi.
terhadap lingkungan.
5. Memiliki sedikit dampak negatif terhadap kesehatan, kebisingan, polusi dan lain – lain.
III.3. Klasifikasi Jenis Bangunan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
117
1. Hotel
a. Jenis Bangunan Hotel
Jenis bangunan hotel yang direncanakan berupa “Hotel Kota”,
yaitu jenis hotel atau pelayanan akomodasi yang terletak di pusat kota,
yang ditujukan memberikan fasilitas penginapan bagi pebisnis, dengan
tugas kedinasan dan wisatawan umum.
b. Jumlah Kamar
Hotel kota ini direncanakan dapat menampung jumlah penginap sampai
20-25 tahun mendatang. Berdasarkan perhitungan perkiraan kebutuhan
kamar di Purwokerto sampai tahun 2020 adalah 135 buah
Kesimpulan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
118
•
Terhadap benda milik pribadi tamu
•
Terhadap bahaya kebakaran
- Kenyamanan (comfort)
•
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119
b. Pengelola
Pengelola merupakan pihak yang mengatur terselenggaranya
kegiatan perhotelan, seperti:
- Mengatur berlangsungnya kegiatan perhotelan yaitu dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
120
b. Kegiatan penunjang
Kelompok kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang
- Kegiatan restaurant
- Kegiatan pertokoan
c. Kegiatan pengelola
- Perkantoran (staf)
- Service (karyawan)
• Pemeliharaan gedung
•
Pelayanan MEE
Pelayanan tamu hotel
4. Waktu Operasional
commit to user
Waktu operasional hotel secara garis besar beroperasi selama 24
jam, dengan
spesifikasi kegiatan :
• Waktu aktifitas penerimaan tamu : 24 jam
• Waktu aktifitas
clening service
danlaundry: 07.00 - 17.00
2. Shopping Mall
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Tinjauan Shopping Mall
1. Karakteristik Shopping Mall
121
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122
penempatan pintu masuk dan unit pusat harus jelas. Lay out mall
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123
-
Restaurant - Tempat permainan anak
124
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
125
- Penyewa
Yaitu pemakai yang menyewa retail shop sebagai tempat usaha komersial dengan kewajiban
membayar sewa.
- Pengelola
•
Kegiatan para pengunjung mall yang ingin berbelanja.
•
Kegiatan para pengunjung mall yang ingin berjalan – jalan menikmati suasana mall.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126
•
Kegiatan para pengunjung
mall yang ingin hiburan di mall. menikmati
fasilitas
b. Penyewa/penjual
Meliputi:
• Menjual barang di outletnya
• Menerima barang dari supplier
• Berhubungan dengan pengelola bangunan
c. Pengelola
- Staf
- Karyawan
3. Skope Pelayanan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
127
antara 10-15 ribu jiwa. Hal ini berdasarkan pada perhitungan jumlah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
128
• r. unit retail
• r. supermarket . r. penjualan
. r. penitipan barang
. r. kasir
. r. packing
. r. istirahat karyawan
. toilet
. r. direksi
. r. administrasi, gudang
• r. variety store
. r. penjualan/display
. r. pas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129
Kesimpulan:
Berdasarkan pada standar kebutuhan ruang shopping
fasilitas mall
untuk kota dengan penduduk padat adalah 0,18 m2 orang ( Sumber:
Dirjen. Cipta Karya, Pedoman Perancangan Lingkungan Pemukiman
Kota. YLPMB, 1979), maka kebutuhan luas lantai shopping mall
2
adalah 0,18 x 9486=1707,5 m
9486
jiwa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
130
. r. kasir
. r. packing
. r. direksi
. r. administrasi
. r. supplier
. r. istirahat/locker
. toilet
. gudang
• r. toko buku
. r. penjualan
. r. kasir
. r. penitipan barang
. r. packing
. r. direksi
. r. administrasi
. r. istirahat karyawan
. toilet
. gudang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
131
. r. shower
. toilet
2. R. rekreasi/hiburan dan . gudang
• Kolam renang
. r. shower
. r. ganti
. loker
. toilet
• r. mandi uap/sauna
. r. mandi uap
. r. pijat dan basuh
. r. ganti
• r. bermain anak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
132
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
133
e
t
• Bar/diskotik . r. duduk
. r. bartender
. gudang
. r. dansa.
• r. rapat pertemuan
• r. prefuncitiom •
gudang
• biro perjalanan
• beauty parlour
• bank/money changer
• pos/telex
3. Function Room
• drugstore
5. Poliklinik • boutique
• coffee
shop
• r. tunggu
• r. periksa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
134
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
135
Keuangan+sta
f
.r. pimp.
Pemasaran+st
af
• .r. pimp.
Operasional
+staf .r.
pimp.
Personalia+
staf
r. rapat
r. makan
karyawan
r. ganti
karyawan+lok
er
Pemeliha 1. R. Mekanikal&elektrikal • r. pimp.
raan Teknik+staf
.r. r. control
Peralatan
dan MEE .r. sampah
.r. limbah/STP
.r. genset
.r. mesin AC
.r. pemanas air
.r. pompa +
bak
penampung
• r. registrasi
• lobby
• lounge
• save deposit
• toilet
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
136
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Tata Graha
137
4. Gudang
• loading
dock
5. Parkir
6. R. Bongkar muat
7. R. security
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
138
dirasakan oleh perasaan dan indera fisik manusia. Dalam hal ini dikaitkan dengan
pengkondisian ruang, fasilitas ruang yang baik dan memenuhi syarat.
- Keamanan
sifat, dan tuntutan yang sama. Sehingga, dapat menghasilkan fungsi bangunan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
139
1. Ruang Publik
- Atrium/plaza
- Art shop
- Money changer, Bank
- Travel agent
- Restaurant, cafeteria
- Salon kecantikan/ barber shop
- Parkir
2. Ruang Pengelola
- Security office
- House keeping
- Ruang rapat
- Parkir staf
- Mushola
- Dapur
3. Ruang Servis
- Ruang MEE
- Ruang AC/water supplai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
140
segi kenampakan dan privacy yang dikaitkan dengan perletakkan pada level
bangunan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
141
(magnet).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
142
b. Penghawaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
143
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
144
tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat. Berikut criteria
pemilihan lokasi untuk hotel dan shopping mall yang direncanakan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
145
commit to user