id
TUGAS AKHIR
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Disusun oleh:
REVI AULIA PURBANDINI
I0207079
Dosen Pembimbing:
Ir. EDI PRAMONO SINGGIH, MT
YOSAFAT WINARTO, ST.MT
ABSTRAK
oleh:
Revi Aulia Purbandini
I0207079
Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto dengan Pendekatan Arsitektur Hijau adalah
suatu bangunan yang memiliki dua fungsi kegiatan di dalamnya yang berupa wadah
pelayanan untuk penginapan berupa hotel bagi orang-orang yang melakukan perjalanan,
serta menyediakan sarana perbelanjaan baik bagi penginap maupun masyarakat umum
dengan menerapkan konsep arsitektur yang meminimalkan pengaruh buruk terhadap
lingkungan dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan sehat. Dampak fenomena
pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor
bangunan justru menjadi kontributor terhadap kerusakan alam dan konsumsi energi.
Arsitektur seringkali didesain dengan orientasi estetis dan ekonomis semata, serta
mengesampingkan aspek keberlanjutan. Arsitektur Hijau merupakan salah satu konsep yang
dapat mengatasi permasalahan dis-orientasi tersebut melalui konsep efisiensi energi dan
ramah lingkungan. Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan landasan konseptual
perencanaan dan perancangan hotel dan shopping mall dalam satu bangunan yang mampu
melayani wisatawan dan masyarakat Purwokerto dan sekitarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
by:
Revi Aulia Purbandini
I0207079
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Arsitektur Hijau
Konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk
terhadap lingkungan dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih
sehat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalamnya yang berupa wadah pelayanan untuk penginapan berupa hotel bagi
orang-orang yang melakukan perjalanan, serta menyediakan sarana
perbelanjaan baik bagi penginap maupun masyarakat umum dengan
menerapkan konsep arsitektur yang meminimalkan pengaruh buruk terhadap
lingkungan dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan sehat.
1 commit to user
Pendapatan Regional Kabupaten Banyumas 2009.Katalog BPS: 9200.3302
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
9
9.19
8.34
P 8
7 7.27
6.43
E 6
5.58
5
R 4
3
2 3.96 4.17 4.4
S 3.6 3.76
1
0 PDRB
E konstan
2005 2006 2007 2008 2009
2
Pemerintah Administratif Kota Purwokerto,RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA, Tahun
2005-2015.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
M.Koderi, PURWOKERTO Wisata dan Budaya, Purwokerto: Penerbit CV. Metro Jaya
Purwokerto,Tahun 1991. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
15
16
17
18
penataan ruang dan fasitas pendukung lainnya yang tepat dan didukung oleh
arsitektur hijau pada desainnya. Halhal di luar disiplin ilmu arsitektur
seperti aspek sosial, ekonomi, bisnis, dan sebagaimana dianggap
menentukan dan mendasari perencanaan dan perancangan fisik akan dibahas
secara umum berdasarkan literatur yang terbatas dan logika yang sederhana.
b. Dalam pembahasan hotel dan shopping mall ini diproyeksikan dalam jangka
waktu 2025 tahun mendatang sengan pertimbangan untuk
mempertahankan konsep hijau yang sesuai dengan jaman pada periode
tersebut.
c. Untuk mendapatkan fungsi hotel dan mall dengan tampilan arsitektur hijau
yang optimal, maka masalah finansial tidak ditekankan dan dianggap sudah
tersedia,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Tabel
Grafik
I.6.3.4 Analisis Data
Analisa data yang didapat di lapangan (data primer) dengan
data yang didapat melalui refrensi (data sekunder).
Menganalisa data, guna mendapatkan aspek-aspek yang sesuai
dengan dasar-dasar arsitektur hijau.
Membagi tiap-tiap data yang didapat kedalam pokok-pokok
pembahasan dan dijadikan sebagai data pendukung.
Mencari benang merah antara hotel dan shopping mall dari
data yang didapat dengan arsitektur hijau berdasarkan data
yang sudah didapat
I.6.3.5. Menarik kesimpulan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KOTA
24
25
4) Hotel Pedalaman
Hotel yang terletak disuatu daerah yang sebagian alamnya masih asli
seperti hutan tropis, cagar alam khusus diperuntukkan bagi wisatawan
yang ingin menikmati keindahan flora dan fauna alam, serta adat
istiadat suatu penduduk asli pedalaman.
b. Hotel berdasarkan Lamanya Menginap
1) Seasonal Hotel
Hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang menginap dalam jangka
waktu tertentu (singkat).
2) Transit Hotel
Hotel yang diperuntukan bagi pengunjung, dimana hotel tersebut dekat
dengan jalur lalu lintas dan dipergunakan sebagai transit karena dekat
dengan fasilitas umum. Biasanya merupakan tempat singgah atau
istirahat sebelum melanjutkan tujuan.
3) Residential Hotel
Hotel diperuntukan bagi tamu yang tinggal dalam jangka waktu lama
tetapi tidak menetap.
c. Hotel Berdasarkan Peruntukan Hotel
1) Businness Hotel
Untuk tamu yang bertujuan bisnis / kegiatan lain yang berhubungan
degan profesi misalkan olahragawan, peserta seminar, dsb.
2) Resort Hotel
Salah satu bentuk akomodasi bagi wisatawan yang berlibur.
3) Pleasure Hotel
Pengunjung hotel pada umumnya menginap dengan tujuan untuk
bersenang-senang dan menikmati suasana serta fasilitas hiburan dari
pihak hotel.
4) Country Hotel
Hotel bagi tamu antar antarnegara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
5) Research Hotel
Hotel yang menyediakan akomodasi bagi tamu yang menginap dengan
tujuan mengadakan penelitian / riset.
6) Sport Hotel
Hotel di mana pengunjung pada umumnya adalah olahragawan.
d. Penggunaan Hotel berdasarkan Jumlah Kamar yang tersedia
1) Hotel kecil : jumlah kamarnya antara 10 49 kamar.
2) Hotel menengah : jumlah kamarnya antara 50 - 100 kamar.
3) Hotel besar : jumlah kamarnya lebih dari 100 kamar.
e. Hotel berdasarkan Kesibukan Lalu Lintas
1) Hotel Lintas (Highway / Motor Hotel / Motel)
Hotel yang terletak sepanjang jalur antarkota dengan fasilitas utama
sara parkir kendaraan yang letaknya dekat dengan kamar kamar yang
disewakan.
2) Hotel Station
Hotel yang terletak dekat dengan tempat transportasi darat.
3) Hotel Pelabuhan
Hotel yang terletak di pelabuhan dan difungsikan sebagai pendukung
aktivitas pelabuhan.
f. Hotel berdasarkan Sistem Operasi
1). Chain Hotel Operation
Hotel yang beroperasi secar berantai pada beberapa kota besar di
beberapa negara denga tetap memakai satu nama.
2). Federal Operation Sistem
Beberapa perhotelan yang bersatu dengan tujuan agar dapat saling
memberi informasi dan bantuan kepada yang lain.
3). Franchised Operation Sistem
Beberapa perhotelan secar bersama menunjuk suatu badan yang
menjadi induk dan bertindak sebagai wakil mereka.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
Service Room
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
Kulaitas keseluruhan
Beberapa perusahaan memiliki cirri- cirri yang istimewa baik itu
sejarah, lokasi dan karakter. Beberapa pola berdasarkan poin berharga
tersebut.
Dasar yang sesungguhnya
Seluruh pola mempertimbangkan factor yang nyata seperti ruangg,
fasilitas, cirri cirri dan penyediaan pelayanan. Aspek kulaitatif
seperti penampilan dan pelayanan pribadi yang melibatkan penilaian
subjektif cenderung lebih bervariasi.
Lokasi dan kebutuhan pasar
Persyaratan pengguna untuk hotel resort berbeda dengan hotel di pusat
kota. Standar yang terpisah dapat diterapkan.
Perawatan
Kualitas hotel tergantung pada kebersihan dan perawtan yang mampu
menghalangi kenyamanan dan keamanan, namun sulit untuk
dimonitor.
Berdasarkan persyaratan persyaratan tersebut, WTO memberikan
penilaian secara umum bagi sebuah hotel yaitu :
Hotel dengan fasilitas dasar yang baik dan menjamin kenyamanan
akomodasi. Pelayanan makanan dibatasi pada hotel ini. Termasuk
golongan ini adalah hotel pribadi kecil.
Hotel yang memiliki standar standar akomodasi yang lebih tinggi
dan memiliki fasilitas lebih untuk kenyamanan bagi tamu. Termasuk
golongan ini adalah hotel pribadi.
Hotel yang amat baik dengan akomodasi yang nyaman kebanyakan
dengan kamar mandi pribadi. Fasilitas dan minum disediakan secara
lengkap pada hotel ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
Public area
Area ini merupakan area pertemuan antara yang melayani, yaitu karyawan
dengan yang dilayani, yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu lainnya.
Semi Public area
Area ini merupakan area untuk kegiatan para karyawan terutama
karyawan administrasi, ruang rapat, zona di mana hanya orang-orang
tertentu yang dapat memasukinya.
Service area
Area ini merupakan area khusus untuk karyawan, di sini segala macam
pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung.
Secara fungsional, hotel mempunyai 2 bagian utama, antara lain:
Front of the house (sektor depan hotel)
Terdiri dari private area dan public area. Yang termasuk dalam area front
of the house yaitu:
A. Guest Room
Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap.
B. Public Space Area
Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan
tema yang
ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan
utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas
bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya.
Lobby
Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi,
menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian
dengan penyewaan kamar.
Ruang-ruang yang termasuk dalam lobby:
o Entrance hall
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
o Consession space
Pada dasarnya ruang-ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk
hotel berbintang, ruang-ruang konsesi ini terpisah sendiri dan
merupakan bagian dari publik area, yang antara lain terdiri dari:
- Travel agent room
- Perawatan kecantikan / salon
- Toko buku dan majalah
- Money changer
- Souvenir shop
- Toko-toko khusus
Food and Beverages outlets
Yaitu area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman
berupa :
Restoran
Coffee shop
Lounge
Bar
Ruang Serbaguna
Yaitu ruangan yang disediakan untuk berbagai macam penemuan
antara lain:
Pameran
Seminar
Pertemuan / pernikahan
Area rekreasi
Daerah yang dipergunakan oleh para pengunjung untuk berekreasi,
berolah raga, santai dan lain-lain, yang antara lain:
Swimming pool
Food court
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Retail area
Kolam dan kanal buatan , Amphitheatre + Dancing Fountain
Taman
Sarana olahraga
Fitness
Spa dan Sauna
Back of the house (sektor belakang hotel)
Terdiri dari area servis. Yang termasuk back of the house yaitu:
Daerah dapur dan gudang (food and storages area)
Area ini merupakan gudang penyimpanan makanan dan minuman.
Terdapat gudang kering dan gudang basah, disesuaikan dengan
kebutuhan makanan dan minuman yang dimasukkan.
Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (receiving, trash
and general storage area)
Area ini merupakan tempat turun naiknya barang dari dan ke dalam
mobil pengangkut.
Daerah pegawai / staff hotel (employees area)
Area ini merupakan ruang karyawan yang berisi loker untuk
karyawan, gudang, dll.
Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping)
Untuk hotel berbintang, laundry berukuran cukup luas dan berfungsi
sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika, dan mesin press yang
digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan. Pada area
housekeeping, terdapat ruang kepala dan asisten departemen, gudang,
tempat menjahit kain, sarung bantal, gorden, dll. Yang disiapkan untuk
melayani tamu hotel.
Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Engineering Area)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa
tangki dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal secara
keseluruhan. Yang harus diperhatikan adalah bahwa ruang publik juga harus
berhubungan dengan ruang pelayanan dan mempunyai batas yang jelas,
sehingga bagian publik tidak terganggu dengan aktivitas servis. Untuk itulah,
penzoningan berdasarkan jenis area sangat penting.
Hotel
Kamar Tamu
Administrasi
Public space
Lobby
Diagram 2.3 Penzoningan Area Privat, Publik dan Semipublik pada Hotel
Sumber: Analisis Pribadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
Niaga yang terletak di jalan Merdeka dan Hotel Astro yang sedang
mempercantik diri dengan fasilitas pendukung seperti caf, tempat karaoke,
billiard dan ruang meeting.
Purwokerto merupakan kota yang cukup pesat pertumbuhan
ekonominya setelah kota Semarang dan kota Solo, sehingga sarana
pendukung seperti hotel sangat dibutuhkan sebagai sarana penunjang kegitan
bisnis di kota Purwokerto, meskipun boleh dibilang cukup banyak hotel di
Purwokerto, diperkirakan ada sekitar 170 hotel baik yang berkelas bintang
sampai yang melati, semua dapat hidup dan beroperasi dengan baik, ini
menandakan perekonomian Purwokerto sangat kondusif.
Adapun daftar hotel yang berada di Purwokerto berdasarkan bintang
antara lain:
Tabel 2.2. Daftar Hotel di Purwokerto
Nama Hotel Bintang Alamat
Dynasti Hotel *** Jl. Dr Angka No. 11 Purwokerto
Queen Garden Hotel *** Jl. Baturaden Munegangsari, Purwokerto
Rosenda Hotel *** Jl. Pariwisata Baturaden
Borobudur Hotel * Jl. Yos Sudarso No. 32, Purwokerto
Palapa Hotel * Jl. S. Parman, Purwokero
Puri Wisata Hotel Jl. Raya Baturaden
Astro Hotel Jl. Suparjo Rustam Km. 4 Purwokerto
Cendrawasih Hotel Jl. Jend. Sutoyo, Purwokerto
Mutiara Hotel Jl. Gatoto Subroto No. 70, Purwokerto
Darajati Hotel Jl. HR. Bunyamin Purwokerto
Wisata Niaga Hotel Jl. Merdeka Purwokerto
Atrium Resort and Hotel Jl. Supardjo Rustam Purwokerto
Green Valley Hotel Jl. Raya Baturaden km. 8 Purwokerto
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
45
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
melebihi 15% dari seluruh area penjualan. Luas lantai berkisar 1000-
2500 m2.
6. Department store dan supermarket, merupakan bentuk-bentuk
perbelanjaan modern dengan penggabungan dua jenis perbelanjaan.
7. Super store merupakan toko satu lantai yang menjual macam-macam
barang kebutuhan sandang dengan sistem self-servixe dengan luas 5000-
7000 m2 dan luas area penjualan maksimum 2500 m2. 4
II.2.2.2. Menurut variasi barang yang dijual5
1. Speciality Shop, pertokoan yang menjual hanya satu jenis barang.
2. Variety and General Household Store, pertokoan yang menjual dengan
harga murah.
3. Super Market, pertokoan eceran yang sebagian besar menjual makanan
dan dilengkapi dengan barang-barang rumah tangga.
4. Hyper Market, pertokoan yang menjual barang-barang kebutuhan rumah
tangga dengan harga relative murah, swalayan dalam jumlah besar dan
pembayaran kontan.
5. Departement Store, usaha penyediaan kebutuhan masyarakat mulai dari
jenis makanan kepada peralatan dan bahan kebutuhan rumah tangga serta
jasa.
II.2.2.3. Menurut jenis barang yang diperdagangkan6
1. Convenience Store, toko yang menjual barang kebutuhan yang bersifat
member kesenangan belaka, seperti toko aksesoris dan toko mainan.
2. Demand Store, toko yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, missal
toko makanan, pakaian.
4
Gruen, Victor, 1960, p-23
5
Agung 1997, mengutip David Mun, 1981, h-14
6 commit
Endin, 1997, mengutip Nadine 1982, h-23 to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
7
Guntoro, 1997, Shopping Mall di Lampung
8
ibid
9
Dedy, 1984, dikutip Guntoro, h-20 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
10
Gideon Golany, dikutip Guntoro, TA/UII,1997
11
Rubenstein,Harvey,M.,Padestrian Malls,Streetscapes,and Urban Spaces, h-3,4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
3. Semi Mall, pada jenis ini terisi kegiatan lalu lintas namun perparkiran
dikurangi. Pola pedestrian berkembang sebagai akibat dipertingginya nilai
dengan pola perkerasan paving, pepohonan, perlengkapan jalan (bangku,
lampu, dan kenyamanan lain).
II.2.3.2. Menurut Mithland12
Open Mall (Mall Terbuka)
Mall ini memiliki keuntungan; menghasilkan kesan luas, perencanaan teknis
yang mudah. Kerugian dari open mall adalah sulitnya pengaturan suhu
kenyamanan (climatic control) dan kesan pewadahan kurang.
Enclosed Mall (Mall Tertutup)
Keuntungan mall ini adalah kenyamanan klimatik dapat diatur. Kerugiannya
adalah mahalnya biaya dan ruangan terkesan sempit.
Integrated Mall (Mall Campuran)
Mall campuran adalah penggabungan dari open mall dan enclosed mall. Biasa
berupa mall tertutup dengan akhiran mall terbuka. Munculnya bentuk
campuran ini sebagai antisipasi terhadap keborosan energi dan perencanaan
klimatik, mahalnya pembuatan dan perawatan mall tertutup. Mall ini juga
berusaha untuk mengkonsentrasikan daya tarik pengunjung pada mall
tertutup.
12
Maithland,Bary,.Shopping Malls,Planning and Design,1978
commit to user Urban Spaces, h-25
13
Rubenstein,Harvey,M.,Padestrian Malls,Streetscapes,and
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
14
Dedy, 1994, h-17, dikutip Guntoro commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Kegiatan manajemen
Kegiatan pemeliharaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
56
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
58
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
60
61
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Mal Namba Park Jepang,
atap hijau Namba Park dapat mengurangi panas dan menurunkan suhu di
permukaan hingga 170 celcius. Hal ini mengurangi penggunaan energi listrik
untuk mendinginkan suhu ruang. Selain itu dapat berfungsi sebagai ruang
rekreasi untuk menikmati hijaunya taman. Suasana yang hijau dan nyaman
dapat menurunkan stress bagi pengguna bangunan.17
Adapun fungsi dari ruang hijau (vegetasi), antara lain:
- Sebagai zona relaksasi dan zona hijau hunian
- Sebagai penyedia oksigen
- Sebagai filter
- Sebagai penahan air, yang dapat disimpan (sebagai cadangan air saat
musim hujan)
Di bawah ini terdapat tiga klasifikasi jenis tanaman pada suatu taman atau
ruang hijau dalam sebuah kawasan dan atau bangunan, yaitu:
- Tanaman kering, merupakan tanaman gurun yang membutuhkan sinar
matahari tinggi, sedikit air, dan tingkat kelembapan yang rendah. Yang
termasuk jenis tanaman kering antara lain jenis-jenis kaktus.
- Tanaman air, merupakan tanaman yang media hidup utamanya yaitu air.
Yang termasuk dalam jenis tanaman air antara lain Nymphaea (teratai),
Cyperus papyrus (papyrus), Nulembo nucifera (lotus), Equisentum
hyemale (paku ekor kuda), Thalia dealbata (kana air), Pistia tratiotes
(kubis air), dan sebagainya.
- Tanaman tropis, terbagi menjadi beberapa klasifikasi tanaman, yaitu:
Peneduh, seperti Cerbera manghas (bintaro), Jatropha integerrina
(Batavia), Pisonia alba, flamboyant, asoka, beringin, dan
sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Sumber energi listrik yang terbatas dan biaya pemakaian listrik yang tinggi
memberikan tantangan untuk membuat suatu desain bangunan yang nyaman
dengan memanfaatkan kondisi alam. Selain itu, penggunaan cara penyejuk
udara alami tidak hanya menghasilkan suatu kenyamanan dan penghematan
energi serta biaya, tetapi juga menyederhanakan konstruksi, pembangunan, dan
perawatannya.
64
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
Gambar 2.3. Skematik desain berdasarkan orientasi matahari dan arah angin
Sumber: www.doer.org
6. Wind Orientation
Dalam penggunaannya untuk orientasi bangunan, bukaanbukaan
dalam banguanan dimaksimalkan pada sisi utara. Jendelajendela yang
besar dan ventilasi diperbanyak pada sisi barat lau, sehingga pada musim
hujan angin yang sejuk dapat masuk dengan leluasa ke dalam bangunan.
Bukaan pada sisi selatan sebaiknya dihindari khususnya pada permukaan
yang selalu terkena radiasi matahari pada saat intensitas tinggi.
Menggunakan sistem air pump (pemompaan angin) dan cross
ventilation untuk mendistribusikan udara yang paling bersih dan sejuk ke
dalam ruangan. Caranya dengan membuat jendela di atas atap (cerobong)
untuk menciptakan tekanan udara yang cukup tinggi di atas bangunan
supaya udara panas yang ada di dalam ruangan naik dan keluar keatas,
tekanan udara dalam ruangan menjadi rendah dan udara dari luar ruangan
yang lebih segar akan masuk ke dalam ruangan, sehingga penggunaan AC
(Air Conditioner) dapat dikurangi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
Gambar 2.4. Pola sirkulasi udara menurut jumlah dan letak ventilasi
Sumber: YB. Mangunwijoyo
7. Vegetative Cooling
Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap kenyamanan manusia,
yaitu panas matahari (solar radiation), suhu udara, kecepatan angin, dan
kelembaban. Pada iklim tropis, suhu dan kelembaban sangat berperan dalam
menentukan faktor kenyamanan. Tumbuhtumbuhan mempunyai
kemampuan sebagai pengensali faktorfaktor tersebut di atas.
Fungsi tanaman sebagai pengendali kelembaban dan suhu
lingkungan yang terkait langsung dengan siklus hidrologi yang dialami
tanaman. Proses tersebut adalah proses evapotranspirasi yaitu proses
penguapan air dari tanah lewat permukaan daun. Karena tumbuhan dapat
berperan sebagai absorban radiasi matahari dab untuk proses
evepotransporasi tersebut memerlukan panas maka tanaman dapat
menurunkan suhu lingkungannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
Gambarr 2.5.Hubungan Jarak dari permukaan tanah pada suatu naungan pohon
dengan kerapatan dan jenis yang relatif sama dengan tingkat kelembaban dan suhu
udara
sumber : Better Living Environment, 2005
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
78
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
ini udara luar akan mengisi bukaan dan mengikuti aliran angin.
3. Thermo-shippon effect
Menggunakan prinsip yang sama dengan stack
effect, hanya saja pemanasan udara dibantu oleh
cahaya matahari. Variasi dari sistem ini adalah solar
chimney dan atrium spaces.
82
panas yang tinggi, beban termal justru lebih banyak secara internal daripada
secara eksternal (dari matahari).
16. Struktur dan Konstruksi
Struktur dan konstruksi yang baik harus memenuhi kualitas struktur:
a. Kualitas struktur fungsional, lingkungan, bangunan, dan bentuk
Struktur Fungsional
Menentukan dimensi geometris yang berhubungan dengan penggunaan
atau fungsi (kebutuhan ruang, ruang gerak, ruang sirkulasi, dimensi
pengaturan ruang, dan sebagainya).
Struktur Lingkungan
Meliputi lingkungan alam (iklim, topografi, geologi, hidrologi,
florafauna) serta lingkungan buatan (bangunan, sirkulasi, prasarana
teknis, dan radiasi buatan).
Struktur Bangunan
Susunan kegiatan yang dibutuhkan untuk membangun, memelihara,
dan membongkar suatu gedung.
Struktur Bentuk
Mengandung masa dan isi, ruang antara dan segala kegiatan
membanguna ruang.
b. Integralistiknya dengan alam
Kualitas struktur kemudian dapat dinilai dari segi integralistiknya dengan
alam
c. Kesinambungan (sustainability) pada struktur
Hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan
mempengaruhi baik pilihan struktur maupun penggunaan bahan bangunan
menurut prinsip-prinsip kualitas struktur :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
88
89
90
Panel Alumunium
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
15
Hasil Sensus Penduduk 2010 Kota Purwokerto
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92
- Dari kondisi topografi kota Purwokerto, kemiringan yang ada, kota ini cukup
ideal untuk penggunaan tanah sebagai kawasan pemukiman karena kemiringan
yang ada menunjukkan berkisar 0% - 15%.
- Adanya beberapa sungai yang melalui Kota Purwokerto, maka potensi untuk
perencanaan drainase yang baik dapat dikembangkan, sehingga kemungkinan
bahaya banjir dapat dicegah.
Dari kedua pertimbangan tersebut diatas wilayah Kota Purwokerto sangat
cocok untuk kawasan pemukiman atau perkotaan. 16
II.4.2. Data Klimatologi Kota Purwokerto
Keadaan cuaca dan iklim di Purwokerto memiliki iklim tropis basah
karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari pesisir pantai maka
pengaruh angin laut tidak begitu tampak. Namun dengan adanya dataran
rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak
bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata
antara 1.001 mbs. Suhu udara di Purwokerto berkisar antara 23 C - 31 C
dengan kelembapan 65-95% dan kecepatan angin 20 km/jam. (sumber: Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, berlaku mulai tanggal 14 Desember
2011 sampai dengan tanggal 15 Desember 2011).
II.4.3. Gambaran Terhadap Kecenderungan Perkembangan Fisik Kota17
Perkembangan fisik kota disebabkan dari semakin tumbuh dan
berkembangnya beberapa elemen fisi kota seperti:
Pemukiman
Perkantoran
Perdagangan
Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Sosial / Umum
Perkembangan elemen-elemen tersebut sesuai dengan fungsi atau
peran dan kebutuhan masing-masing elemen kota tersebut.
16
Pemerintah Kota Administratif Purwokerto, RTURK, Op.Cit.
17
Evaluasi dan Revisi RUTRK/RDTRK Kotacommit to user
Purwokerto Tahun 2010, p.II.4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93
18
Evaluasi dan Revisi RUTRK/RDTRK Kota Purwokerto Tahun 2010, p.IV.1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95
fungsi kegiatan yang lebih tinggi ketingkat yang lebih rendah pada
daerah hunian.
Pada fungsi-fungsi eksternal terbagi dalam berbagai dominasi jenis
kegiatan yaitu:
Pemerintahan Pendidikan
Perkantoran Kesehatan, dll
Perdagangan/jasa
Ditinjau dari hirarkinya dalam menguraikan bagian fungsi kegiatan
tersebut menurut tingkatannya dibagi dalam pola jaringan jalan baik
langsung maupun tidak langsung.
II.4.4. Kondisi Umum
II.4.4.1. Penyebaran Kepadatan Penduduk19
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah
penduduk di Kota Purwokerto adalah 233.841 orang, yang terdiri dari
115.348 laki-laki dan 118.493 perempuan dan laju pertumbuhan penduduk
Kabupaten Banyumas per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari
tahun 2000-2010 sebesar 0,58 persen.
Tabel 2.8. Jumlah Penduduk Kota Purwokerto
KECAMATAN Laki-Laki Perempuan Jumlah Penduduk Sex Ratio
(jiwa) (jiwa) (jiwa)
Purwokerto Utara 28.168 29.010 57.178 97,10
Purwokerto Timur 27.929 29.231 57.160 95,55
Purwokerto Selatan 35.106 35.353 70.459 99,30
Purwokerto Barat 24.145 24.899 49.044 96,97
JUMLAH 115.348 118.493 233.841 388,92
Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010 Kota Purwokerto
Penyebaran kepadatan penduduk di Purwokerto belum sepenuhnya
merata, sebagian besar terkonsentrasi pada daerah pusat kota dan sepanjang
jalur jalan regional atau jalur jalan utama kota. Perkiraan jumlah penduduk
19
Evaluasi dan Revisi RUTRK/RDTRK Kota Purwokerto Tahun 2010, p.III.9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
Kota Purwokerto sampai tahun 2020 adalah sebesar 235.866 jiwa dan dengan
luas wilayah sebesar 3.858,34 Ha. Maka diperhitungkan kepadatan rata-rata
penduduk Kota Purwokerto 10 tahun mendatang adalah sebesar 56 jiwa/Ha.
Sedangkan untuk kepadatan bersih (Netto) di daerah pemukiman penduduk
dengan peruntukkan lahan terbangun sebesar 2.146,92 Ha adalah sekitar 100
jiwa/Ha. Sehingga dilihat dari proyeksi tingkat kepadatan penduduk netto
Kota Purwokerto di tahun 2020 masih tergolong sebagai kota dengan tingkat
kepadatan penduduk sedang dan dari proyeksi kepadatan penduduk bruto
masih tergolong daerah dengan tingkat kepadatan penduduk rendah.
Sesuai dengan kecenderungan perkembangan penduduk Kota
Purwokerto maka distribusi penduduk untuk masa yang akan dating diarahkan
tidak terlalu terkonsentrasi di pusat kota dan sepanjang jalur jalan utama,
melainkan lebih merata dalam penyebarannya agar distribusi penduduk yang
terjadi lebih seinmbang dengan kondisi daya dukung lahan dan lingkungan
yang ada. Oleh karena itu, distribusi penduduk di Kota Purwokerto diarahkan
sebagai berikut:
Distribusi kepadatan penduduk akan diarahkan secara lebih merata dan
berimbang, dimana penduduk di daerah pusat kota dan di sepanjang jalur
jalan utama diarahkan pengembangannya ke daerah-daerah yang relative
masih kosong.
Kepadatan penduduk di daerah pusat kota, pertambahannya akan dibatasi
sesuai dengan daya dukung lahan bagi perumahan di pusat kota yang
semakin berkurang mengingat tingginya konsentrasi penduduk dan
aktivitas di daerah tersebut.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pola distribusi kepadatan
penduduk untuk masa mendatang adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
20
Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, Loc.Cit,p.II.23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
21
Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, Loc.Cit,p.II.26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
22
Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, ibid
23
Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, Loc.Cit,p.II.27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
24
Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, Loc.Cit,p.II.15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
3. Parkir tepi jalan (on street parking) pada jalan lainnya hanya
diperkenankan pada jalan yang tidak padat pada jam sibuk dan bersifat
sementara.
4. Parkir depan jalan (off street parking) berupa kantong-kantong yang
melayani kawasan tertentu seperti kawasan perdagangan dan kawasan
pemukiman.
Berdasarkan criteria tersebut diatas, konsep rancangan rencana sistem
perparkiran, direncanakan sebagai berikut:
1. Untuk melayani perdagangan di jalan Gerilya dan Komisaris Bambang
Suprapto dibuat model kantong parkir dengan mengambil salah satu sisi
jalur lambat yang ada dalam pengaturan antara parkir untuk kendaraan
roda dua, roda empat, dan plaza yang dapat dimanfaatkan untuk pedagang
kaki lima dalam suatu pengaturan tapak.
2. Untuk melayani terminal induk yang ada sekarang (sub terminal angkutan
antar kota pada tahun 2010) dan sekitarnya direncanakan taman parkir
untuk kendaraan roda dua (termasuk sepeda).
3. Untuk sub terminal pada pertemuan jalur local primer dengan jalur kolektor
sekunder direncanakan du buah kantong parkir di bagian utara kota.
4. Disediakan kantong parkir pada setiap lingkungan pemukiman.
5. Setiap tempat usaha atau kantor dan fasilitas umum lainnya diharapkan
menyediakan pelataran parkir untuk roda dua.
6. Pengaturan sebaran dan besaran sistem perparkiran,perlengkapan-
perlengkapan jalan termasuk di dalamnya pohon-pohon pelindung (strip
trees) dan fasilitas untuk pejalan kaki, tempat penyebrangan, traffic light,
dan pengaturan median.
33
34
25 commitRUTRK,
Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, to user Loc.Cit,p.II.115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
36
37
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
39
Plaza Indonesia berdiri di atas lahan seluas 38.050 meter persegi pada
pertemuan Jalan M.H. Thamrin dan Jalan Kebon Kacang Raya, tepat di pusat bisnis
Jakarta. Shopping mall ini memiliki area seluas 62.747 meter persegi dengan 4 lantai
area ritel, satu lantai perkantoran dan lantai area parkir bawah tanah. Dengan total area
sewa seluas 41.536 meter persegi, Plaza Indonesia menampung 250 toko kelas atas
yang menyajikan pengalaman belanja kelas atas bagi para pengunjungnya.
Plaza Indonesia terhubung dengan Grand Hyatt Jakarta dan eX. Sinergi bisnis
yang kuat dengan keduanya merupakan salah satu keuntungan yang sangat kompetitif.
Merupakan suatu kebanggaan bagi Plaza Indonesia dengan mempunyai sejumlah
butik-butik papan atas dari merek-merek internasional yang terkenal. Shopping mall
ini juga mempunyai berbagai label fashion internasional, restoran kelas atas yang
menawarkan masakan internasional dan lokal serta berbagai konsep gaya hidupa
mewah dan pelayanan pelanggan.
Bangunan ini pada awalnya hanya mengoperasikan hotel yang bekerja sama
dengan manajemen asing Hyatt International. Tetapi, seteelah melakukan studi,
dilakukan penambahan fasilitas yaitu sebuah shopping mall yang bertaraf
internasional dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tamu hotel, kawasan
perkantoran di jalan M.H. Thamrin ataupun kota Jakarta. Bangunan terdiri dari dua
fungsi utama yaitu sebuah hotel bintang 4 dan shopping mall. Terdapat 3 lantai
basement dengan jumlah parkir mobil menampung 1643 mobil. Penyewa terbesar
dari shopping mall tersebut adalah Sogo denganluas penyewaan lantai lebih kurang
80% dari area retail lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
41
1. Antara kegiatan hotel dan mall tetap terdapat perbedaan peruangan yang jelas.
2. Dipertimbangkan sirkulasi antara hotel dan mall dapat disatukan dengan
menetapkan bahwa hanya pihak pengunjung hotel dapat mengakses ke dalam
bangunan mall, sedangkan untuk pengunjung mall sebaiknya tidak dapat
mengakses ke dalam bangunan hotel.
3. Meminimalkan atau menghindari konflik pertemuan antara pengunjung hotel dan
mall yang dating pada bangunan dwi fungsi tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
114
BAB III
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
HOTEL DAN SHOPPING MALL YANG DIRENCANAKAN
III.1. Umum
1. Pengetian judul
Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto adalah suatu bangunan yang
memiliki dua fungsi kegiatan di dalamnya yang berupa wadah pelayanan
untuk penginapan berupa hotel bagi orang-orang yang melakukan
perjalanan, serta menyediakan sarana perbelanjaan baik bagi penginap
maupun masyarakat umum.
2. Tujuan
Tujuan dari pembangunan fasilitas hotel dan shopping mall adalah
menyediakan sarana penginapan berupa kamar-kamar hotel yang disewakan
juga menyewakan/ menjual ruang-ruang penjualan/ toko.
Sedangakn tujuan penggabungan dari dua macam fasilitas yang
berbeda dalam satu bangunan, antara lain:
- Kedua fasilitas tersebut diharapkan merupakan dua aktifitas yang saling
menunjang, sehingga akan memberikan sumbangan terhadap keterkaitan
pola aktivitas lingkungan sekitarnya.
- Optimasi penggunaan tanah yang tersedia karena merupakan bangunan
komersial maka pertimbangan ekonomis perlu diperhatikan.
- Hotel dan shopping mall masing-masing memiliki fasilitas umum,
dimana ruang-ruangnya ada yang sama, sehingga memungkinkan
adanya penyatuan kedua fasilitas umum tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
115
3. Status
Fasilitas hotel dan shopping mall di Purwokerto adalah milik swasta
dengan system Built, Operate, and Transfer (B O T) dengan jangka waktu
20-25 tahun.
III.2. Lokasi Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto yang Direncanakan
116
117
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
118
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
119
c. Kegiatan pengelola
- Perkantoran (staf)
- Service (karyawan)
Pemeliharaan gedung
Pelayanan MEE
Pelayanan tamu hotel
4. Waktu Operasional
Waktu operasional hotel secara garis besar beroperasi selama 24
jam, dengan
spesifikasi kegiatan :
Waktu aktifitas penerimaan tamu : 24 jam
Waktu aktifitas clening service dan laundry : 07.00 - 17.00
Waktu aktifitas keamanan : 24 jam
2. Shopping Mall
a. Tinjauan Shopping Mall
1. Karakteristik Shopping Mall
Bentuk mall sebagai konsep shopping center modern
menjadikan sirkulasi pengunjung sebagai titik tolak konsepnya.
Pengembangan bentuk mall adalah pengembangan shopping center
modern, yaitu komplek pertokoan yang terdiri dari stand-stand
(toko) yang disewakan atau djual.
Dalam perencanaan Shopping Mall, ada tiga sistem yang
harus diperhatikan, yaitu:
- Desain
Untuk menghidupkan suasana dan minat pengunjung
shopping mall harus memberikan unsur penarik pengunjung
yang disebut magnet/anchor, berupa tempat bermain anak,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
120
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
121
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
122
penyewa ingin terus menyewa unit retail maka dapat pindah ke unit
lain. Hal ini dimaksudkan agar kondisi atau suasana mall selalu baru.
Penyewa terbesar disebut anchor tenant, dengan harga sewa yang
lebih rendah dibandingkan retail karena jangka waktu pemilikkan
yang lebih lama.
2. Waktu operasional
Waktu operasional shopping mall mempertimbangkan
kebiasaan masyarakat setempat, dimana masyarakat memanfaatkan
waktu dalam sehari kerja.
- Waktu aktifitas pertokoan dan fasilitas penunjang: 09.00-21.00
WIB.
- Waktu aktifitas theatre : 13.00-03.00 WIB
- Waktu aktifitas keamanan 24 jam.
d. Program ruang
1. Tinjauan Unsur Pelaku
- Pengunjung
Yaitu pelaku yang datang untuk tujuan berbelanja atau konsumen
maupun yang datang di samping untuk berbelanja juga berekreasi.
- Penyewa
Yaitu pemakai yang menyewa retail shop sebagai tempat usaha
komersial dengan kewajiban membayar sewa.
- Pengelola
Yaitu pelaku yang bertugas mengelola secara administrasi
umumnya, untuk organisasi fungsional suatu bangunan komersial,
menggunakan tenaga-tenaga untuk menangani bidang-bidang
yang sesuai dengan keahliannya.
2. Kegiatan yang ditampung
a. Kegiatan pengunjung/pembeli
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
123
Meliputi:
Kegiatan para pengunjung mall yang ingin berbelanja.
Kegiatan para pengunjung mall yang ingin berjalan jalan
menikmati suasana mall.
Kegiatan para pengunjung mall yang ingin menikmati fasilitas
hiburan di mall.
b. Penyewa/penjual
Meliputi:
Menjual barang di outletnya
Menerima barang dari supplier
Berhubungan dengan pengelola bangunan
c. Pengelola
- Staf
- Karyawan
3. Skope Pelayanan
Shopping mall yang direncanakan mempunyai skope pelayanan
lokal yaitu melayani suatu lingkungan dengan jumlah penduduk
antara 10-15 ribu jiwa. Hal ini berdasarkan pada perhitungan jumlah
penduduk pada bab sebelumnya. Fasilitas shopping mall di
Purwokerto, direncanakan untuk melayani:
- Daerah pelayanan primer, yaitu Kecamatan Purwokerto Timur
dengan jumlah penduduk 57.160 jiwa.
- Daerah pelayanan sekunder, merupakan daerah yang dipengaruhi
oleh fasilitas perbelanjaan lainnya, yaitu Kecamatan Purwokerto
Selatan, Kecamatan Purwokerto Utara, dan Kecamatan Purwokerto
Barat dengan jumlah penduduk sekitar 150.000 jiwa.
- Penduduk siang hari yang berada di daerah pelayanan sekitar
30.000 jiwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
124
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
125
. r. kasir
. r. packing
. r. direksi
. r. administrasi
. r. supplier
. r. istirahat/locker
. toilet
. gudang
r. toko buku
. r. penjualan
. r. kasir
. r. penitipan barang
. r. packing
. r. direksi
. r. administrasi
. r. istirahat karyawan
. toilet
. gudang
Penunjang 1. R. Olah Raga r. fitness
. r. senam
. r. loker
. r. shower
. toilet
. gudang
Kolam renang
. r. shower
. r. ganti
. loker
. toilet
r. mandi uap/sauna
. r. mandi uap
. r. pijat dan basuh
. r. ganti
2. R. rekreasi/hiburan dan r. bermain anak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
126
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
127
drugstore
boutique
coffee shop
5. Poliklinik r. tunggu
r. periksa
Pengelola 1. R. Manager dan Staf r. GM
. r. GM
. r. sekretaris
r. manajer+staf Hotel
. r. manager hotel
. r. sekretaris
. r. pimpinan restoran
.r. pimp. pemasaran+staf
.r. pimp. Pengadaan+staf
.r. pimp. Pembelian
.r. pimp. keuangan+staf
.r. pimp. Personalia+staf
r. manager+staf shopping
mall
.r. manager perbelanjaan
.r. ass. Manager
.r. sekretaris
.r. pimp. Keuangan+staf
.r. pimp. Pemasaran+staf
.r. pimp. Operasional+staf
.r. pimp. Personalia+staf
r. rapat
r. makan karyawan
r. ganti karyawan+loker
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
128
.r. genset
.r. mesin AC
.r. pemanas air
.r. pompa + bak penampung
2. R. Front Office r. registrasi
lobby
lounge
save deposit
toilet
mail box
3. Tata Graha room boy stasion
r. linen
r. jahit menjahit
r. laundry
r. karyawan (KM+loker)
r. makan karyawan
r. ibadah
r. uniform
4. Gudang
Gd. Makanan & minuman
Gd. peralatan& perlengkapan
Gd.engineering
Gd. botol kodong
Gd. barang bekas
Gd.furniture
parker tamu hotel
5. Parkir perkir konsumen mall
parker pengelola
loading dock
6. R. Bongkar muat
7. R. security
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
129
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
130
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
131
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
132
133
134
commit to user