Anda di halaman 1dari 3

Syamil Abidin

1189210094

Kewirausahaan

PRINSIP PRINSIP KEWIRAUSAHAAN SYARIAH

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata dasar Wirausaha. Wirausaha dari segi


etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha,
berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan, Pengertian Kewirausahaan
(Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.

Jadi, secara umum pengertian kewirausahaan adalah kegiatan penciptaan


bidang usaha yg baru. Istilah wirausaha sering dipadankan dengan istilah
wirasawasta. Secara etimologis, wiraswasta terdiri dari tiga kata: wira, swa, dan
sta yang masingmasing berarti berani, sendiri, dan berdiri. Adapun secara istilah,
wiraswasta berarti keberanian, keutamaan, serta keperkasaan dalam memenuhi
kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada
diri sendiri.

Kewirausahaan disebut dengan istilah entrepreneurship dalam kamus


sering diartikan dengan istilah kewiraswastaan. Sedangkan entrepreneurship itu
sendiri diambil atau diserap dari dalam bahasa dari bahasa perancis yaitu
entreprende yang berarti melakukan atau dalam bahasa Inggris sering diartikan
“in beetween taker” di antara-pengambil dan “go-beetwen” menuju - antara.

Prinsip Prinsip

Prinsip-prinsip kewirausahaan menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:

1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan putus asa
6. Jangan takut gagal
7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda

Adapun prinsip kewirausahaan menurut Khafidhul Ulum ada tujuh


prinsip yaitu:

1. Passion (semangat)
2. Independent (mandiri)
3. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5. Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
6. Persistent (pantang menyerah)
7. High ethical standard (berdasar standar etika)

Konsep Tuhan dalam Kewirausahaan Berbasis Syariah

Pertama, Allah adalah kreator segala sesuatu termasuk alam semesta


beserta isi dan hukum-hukum yang mengikatnya. Implikasi cara pandang ini
adalah pengakuan setiap entrepreneur bahwa Allah adalah “Pemilik Mutlak”
segala sesuatu dalam kehidupan. Kemegahan dan gemerlap alam ini adalah
kepunyaan Allah. Setiap entrepreneur berhak memohon kepada Allah agar
keseimbangan dan keserasian terpelihara dalam kehidupannya.

Kedua, Allah adalah Penguasa alam dan Pengatur semesta, Dia yang
mengangkat dan menurunkan, Dia yang memuliakan dan menghinakan,
Mahakuasa atas segala sesuatu. Cara pandang ini berimplikasi pada pengakuan
bahwa Allah adalah “Penguasa Tertinggi” alam semesta. Tiada daya dan upaya
apapun, melainkan atas seizin kuasa-Nya. Setiap entrepreneur berhak memohon
keizinan-Nya untuk diberi kepercayaan mengelola alam dan mohon keizinan-Nya
untuk beroleh kemuliaan.
Ketiga, hanya Allah yang berhak menjadi Zat yang pantas disembah oleh
alam semesta dan menjadi tempat bergantung segala sesuatu. Cara
pandang ini berimplikasi pada pengakuan bahwa setiap entrepreneur hanya
menyembah Allah. Setiap entrepreneur tidak boleh tunduk pada apapun selain
Allah.

Keempat, Allah adalah Penjamin dalam kehidupan alam. Cara pandang ini
berimplikasi pada pengakuan bahwa Allah satu-satunya tempat manusia
menggantungkan setiap harapan. Setiap entrepreneur berhak memohon jaminan
kehidupan yang baik kepada Allah.

Kelima, Allah membuka lebar-lebar pintu doa bagi manusia untuk


meminta penyelesaian segala urusan dalam hidupnya. Setiap entrepreneur berhak
bermohon segala bentuk bantuan dan pertolongan kepada Allah dari berbagai
keruwetan, kerumitan dan problematika kehidupan.

Dalam sudut pandang Kewirausahaan Berbasis Syariah, setiap


entrepreneur wajib memposisikan Tuhan sebagai titik sentral dalam kehidupan.
Tuhan dengan segala Kemahakuasaan-Nya merupakan satu-satunya Zat yang
pantas untuk dijadikan tempat bersandar bagi manusia. Alam di mana manusia
hidup adalah milik-Nya. Alam ini dan hukum-hukum yang berlaku tunduk pada
kekuasaan-Nya. Tidak ada yang mustahil dalam kekuasaan-Nya. Dengan segala
kemurahan-Nya Dia membuka lebar-lebar pintu doa sebagai fasilitas khusus yang
memudahkan seluruh makhluk-Nya. Tuhan itu Maha Baik dan menghendaki
kebaikan pada setiap makhluk-Nya.

Anda mungkin juga menyukai