Maniur Pasaribu+
AtsSTRACT
Adal law is d series of norms lhtt originaled iionr pcople riShtcousness scnsc thal keeps
elol\irs. Ir is characteriz.d by religiomagis mcnrahly, c.mmunalny, cash .nd concrete Snrce
lhc rnlroduction ol Chrislianity in Bltak land. alon! wrlh other lictors such as educarion
devclopmenl, sciencc and lechnolo8y and mclropolitxn liie style (undcr lhe influence of
modernization and indjvidualily), Adal law has long undergoing changes th^t m.rnipulates its
religiomagis menlaliry rnd communality. Fu.lher morc, the dynamic sidc of Adal law will
encourage an.l act as a catalysr to a less demanding lalue shiiting in Adat nra age law for
Batak Tobr people in Jakarta.
ヨ ③
Bel ndii yaitu dati kati\ Adatrecht C. van Vollenhoven mcmberikan
dimana istilah itu digunakan un- pengertian Hukum Adat sebxgai
tllk menyebut suatu sistim Pe- hukllm yang tidak bcrsumber
ngendllian sosial yang berlaku di kepada peraturan-pcraturan Yang
Iingkungan pendlrduk pribumi se- dibuat oleh pemerintah Hindia
hagai kaula jajahan Belanda pada Bclanda dahulu atau alat alat
rnisr itu. kekuasaan lainnya yang menjddi
Bebempa ahli meclefinisikan sendinya dan diadakan scndiri
Hukum Adat. Soepomo mengar oleh kekuasaan Bclanda dahulu
tikan Hukum Adal sebagai hukum (Diaren Saragih, 1982: I7).
!llng ridak lertlrlis di dalam pcr Apabila dianalisis dan bcrba-
aturan-peraturan legislative (un- gai pengenian tersebut di atas di
statutory law) meliputi peraturan gabungkan, maka daPat disim-
peraturan hidup yang meskipun puJkan bahwa yang dimaksud de-
tidak direlapkan oleh yang berwa- ngnn Hukum Adat meruPakan 3a-
iib, toh ditaati dan didukung oleh bungan dari norma-norma yang
r ukyat berdasarkan atas keyakinan bersumber pada rasa keadilan ma-
bithwasanyd pcraturan-Petaturan syarakat yang lumbuh dan ber-
tersebrrt mcmpunyai kckuatan hu kembang dalam kehidupan ma-
kLrm (Diaren Saragih, 1982: 16). syarakat yang mencakup Pcra_
Sukmto nremberikan penge ian tumn peraturan tingkah laku ma
HukLun Adal sebagai kompleks nusia dalam kehidupan keseh.r
adat vrng kebanyakan tidak di- riannya di mana sebagian besar
kirrbkan tidak dikodifikasi dan dad peraturan itu tidak tenulis,
bcrsiflrt paksaan, dan mcmpunyai tetapi senantiasa dihormati dan di-
sanksi jadi mcmpunyai akibat taati oleh masyarakat kalena me-
hukum (D jaren Saragih, 1982: rasa peraturan itu suatu kewajaran
l6 ). J.P.H.Bellctioid memberikan dan mempunyai akibat hukrnn
pengertirn Hukum Adat sebagai (sanksi).
pcrrtu r rn -pel aturan hidup yang Sanksi yang dimaksud belum
meskipLrn tldak diundangkan oleh tcntu betupa hukuman badan
penE!uasa toh dihormati dan dilaati tetapi bisa berupa denda atxu
olch rakya! dengan keyakinan permintaan maaf atau Pengucilan
bahwa pcraturan-pcraluran terse- dari masyarakat adat, tetapi .justru
but berlaku sebagai hukum. tindakan ilu dirasakan sangat bc
(Djarcn Saragih. I982: l7). M..M. rat olch peldku.
Djojocligoeno menberi pengertian Hukum Adat adalah hasil Pc
Ilukurr Adat adalah hukum Yang mikiran Bangsa Indonesia, Yang
lidlk bersumbcr kepada Peratur_ tumbuh dan ditaati d:Llarn Pcr
an {Dldrcn Saragih. 19821 17). gaulan hidup Bangsa Indonesit.
マ
輌
bagian hanrs dilakukan secara Hukum Adat untuk memecahkan
screnlak. suatu persoalan atau unluk me-
netapkan kedudukan hukum dari
d. Konkret. sualu hal, selalu dilakukan dengan
Konkrcl adalah bahwa tiap mempertimbangkan faktor- faklor
tiirfpctbuatan atau keinginan relevan bagi pcrsoalan yaog bcr
atau hubungan-hubungan ter- sangkuian. Faktor fitktor rclevan
tenlu dinyatakan dcngan ben- ini sangat ditentukan oleh keadaan
da yang berwujud. Contohnya sosial yaog ada pada saat keputus
pxdn oang Sunda. hubungan an itu dijatuhkan. Keadaan sosial
fcltunangan dinlatakan de- itu tidaklah slatis. rnelainkan me-
n:!lrn pembcrian scsuatu dari rupakan suatu proscs pcrubahan
pihak laki-laki kcpada pihak terus meneflrs. sehingga nilai dari
pcrcnrpuan secara bertimbal faktor-faktor relevan suatu pcrso-
balik (Djaren Salagih 1982: alan juga mengalami perllbahan
21 23). Semua perubahan itu mendorong
masyarakat untuk mqmbcrikan
Karcna IIukum Adat tidak kcputusan yang berbeda-beda uiau
re Lrlis. maka coraknya bersifat mcnyimpang dari keputusan yang
tradisional dan dinam. Bangsa biasanla diberikan bagi suatu pcr
lndonesia memandang bahwa Hu- soalan yang sama. Karena Hukum
kum Adut berasal dari keinginan Adat tidak tertulis, maka sifatnya
nenek moyrng. Karena itu dalam mudah mcnycsuaikan diri pada
nrclrksanakan hukum, para pclak setiap situasi. karena itu Hukum
sana Hukum Adat selalu dipe- Adat bersilat dinarnis (Djarcn
ngaluhi oleh anggapan ini. Kepu- Saragih, 1982:24).
lusan hukum yang telah/pernah
clilaturhkan lerhadap suatu persoal-
an mcmpunyai pengaruh bagi per PERT,IASAI,AHAN
soalan yang sama yang terjadi di Dari latar bclakang rersebut .li
kcnludian hari. Jadi dalam suasa atas, maka permasalahan pokok
na IIukum Adat memang ada kc- yang perlu dibahas adalah apakah
cenderungan untuk memberi ke- hLlkum adat Batak Toba itu mem
putusar vxng scnla bagi pcrsoal punyai menlalitet sendiril Apakah
itn+cr'soalan ),ang sama. Iniiah mentalitet hukum adat ilu telah
,r,rng dimaksud dengan sifat tra- berubah secara total? Permasalah-
disional I{LrkLrm Adat. an itu perlu diangkat dalam tulis
Keputusan atau penetapan hu- an ini, karcna penulis mengharap-
kunr !ang diberikan oleh pim- kan agar perubahan sosial yang
piniLn maslar|kat dalanr suasana
丁
lcr jadi
lidak nrcnguhilh fundarncn scr ta bcrkcnrbungDylr pondidikiln,
tal dari hukum adat itu. ilrnu pcngclahuan d!ln tcknologi,
maka kebebasan mcmilih iodoh
senakin berkembang, sehlngga
I II. METODA PI.]NI]I,I TI AN padr akhirnya penentuan Jodoh
Tulisan ini menggunakan me beralih pudir pilihan pemuda yang
toda penelitian Pdrticiptition Ac bcrsangkutan dan peranan orang
tion Researh dan obse.,^ation de tua semakin berkulang. Hal ini
ngan cara menyenggarakan atau sangal didorong oleh pengaruh
tcrlibat di dalarn penyelenggaraan agama yang mempcrsyaratkan a-
dan melalukan pcngarnatan ra- drnya kcmauan bebas pada kedua
tusan kali perkaminan adat mar belah pihak pcngantin.
husip, nlarhata sinamot, dan ma Perkembangan bcrikutnya per-
runjuk di kalangan orang Batak jodohan anlara pemuda dan pe-
Tobx di Jakarta selama 23 tahun. nrudi menjadi pilihen yang ber
baik sebagai pelaku langsung sangkutan dan praklis taopa cam
maupun sebagai undangan. Me- pur tangan orang tua. Memang o-
tode ini digabung dengan metoda rang tua tetap berhak membcrikan
penelitian kepustakaan, yakni de- pengarahan dan mcngingatkan a-
ngan mempelajari dan mcngkaji naknya tctepi tidak berhak lagi
berbagai literatur yang relevan. memaksnkan kehendaknya, teru-
Pcndckaran yang digunakan ada- tama pada anak laki. Sepasang a
lah pendekalan fenomenologi de- nak rnuda yxng sudah mcncntukan
ngan mengungkapkan gejala yang pilihannya mewujudkan dan me-
ierjadi secara kualitatif. realisasikan niatnya itu dengan
mclaksanakun pertunangao atau
dalam bahasa Batak disebut "Ma-
IV.PEMBAHASAN ngillean tiinda" atau Masl.jaloan
A, Adat Perkawinan Batak Tanda" (T.M. Sihombing, 1989:
Toba 48) bempa pcmbcrian suatu benda
Pada dahulu kala, pcrjodohan yang nlelrandakan bah!va di anlara
antara seorang pemuda dan seo- nrdek, heftlur sudah adlr ikatan
rang gadis ditentukan oleh orang khusus. Tcrrda yang diberikan itu
tua kcdua belah pihak, sehingga biasanya bcrupa sarung, ulos, atau
mereka berdua praktis hanya mc bisa Juga berupa duit, pcrhiasan
nunSgu dan meJaksanakan kepu- diLn kalau sekarang ini berupa
tusan dan pilihan orang tuanya. pertukaran ciocin.
Sejalan dengan perubahan waktu, Setelilh acara "mangalean tan-
masuk dan menyebarnya agama da' atau pcrtunangan, maka di-
Kristen di sekitar Danau Toba lanjutkim dengan palua hata atau
ど″■ 〃〔 IMヽ 0 2′ 77′
lκ 〔 ′5′JANa4R′ 2θ θ8
輌
nlclamar. tnarhusip. nlarhata sjna- utusan atau pcrantara dan disebut
]nol. sibuha buhai, pasu-pasu raja. 'Domu-domu" lHilman HadikLr
marunJok. prulak une. dan ntil- suma, 1992: 193) untuk melaku
n in!k ir tirngga. kan penjajakan pelamaran secxra
Kekcrlbatan orang Batak pada resmi. Pelanaran itu dilakukan
desarnyLl disolonqkan pada iiga oleh pihak kerabat laki-laki kep.r-
kelompok yaitu Dongan Sabutuha da pihak kcluarga perempuan de-
laitll orang yang semarga. Hula, ngan rnemberi tanda lamaran atalr
hula llitLr rnarga isteri, dan Boru tanda pengikai yang biasanya
a-ailu orang vang menga[rbil anak tcrdiri da.i sirih pinang, uang, ba-
pelenrpuan mcnJadi iste nya. Hu- han makanan, bahan pakaian dan
bungan adei antara ketiga kelom- perhiasan. KhLlsus untuk orang
pok ilu disebut "dalihan na tolu" Batak acara ini disebut patua hata
atau hcrtungku liga. yang berarti hubungan antara
Pada \ctiap acara adat. ketiga nuda-mudi itu ditingkatkan mcn
kL'lonrl\)k itu, biasanya, selalu jadi sepengetahuan orang tua atau
hadir. Dongan Sabutuha menjadi direstuj orang tua dan dinamakan
teman seiring, dan tcman beke{a- Patua hata (melanlar).
samx dxlam segala urusan adat. Sinamot, boli, atau tuhor yang
sehirgga yang punya hajat tinggal bisa dianalogikan dengan mahar
men-eikuti scmua acara yang telah atau mas kawin merupakan suatu
diatul olch para saudaranya. Hula- hal yang sangal vital bagi terlak-
hula nlenjadi orang atau kelom- sananya suatu perkawinan di ka-
pok r-ang dihormati. dimintai pe langan orang Batak, sebab teriak
tuujLrk dan berkah serta Boru ber sana atau tidaknya pcrkawinan itu
pern. \ebagai orang yang disuruh iergantung pilda disepakatinya
oleh lliiu a-ang melayani hula- sinamot- Kalau tidak tercapai ke-
hulanya. scrta hertugas untuk me- sepakatan. maka pe{odohan akan
nyiapkan seltula sesuatu yang di- macet dan berhenti sampai di situ,
pe ukrn dalam suatu perhelatan schingga sinamot dapat digunakan
adnt. kerabal pihak si gadis guna meng-
Scrclah percsmian hubungan gagalkan perkawinan anaknya de-
ainta rntara seorang pemuda dan ngan pria yang tidak disukai o
scoranr gadis dengan cara "ma- rdng tuanya, dengan cara meminla
nllillcan tandiL' atau bertunangan. sinamot yang sangat tinggi, se
rraka kclLrarga si femuda menyu- hingga tidak bakal terjangkau olch
ruh Borlrnya unluk berkunjung ke keluarga pihak pria. Untuk mcng-
kumpurns si gadis dan bertemu an!isipusi keaduun \eperli itu,
dengan Boru dari pihak keluarga maka diadakanlah acara marhusip
si gr(li\. Dir bc|tindak scbagai yrng bsrtujurn mcngildakrn pcn
PfRarll5l,(.11 l/1,1/ PL fi K,1 ll'/r\l1N .'1/)'1'
輌
sehingga sinamot ilu mutlak harus sudah tcrdapart kesepakatan ten-
disepakati dahulu, kemudian bisa tang Upa Suhut. maka kemudian
dilarljutkan ke lahap unjuk atau dilaniutkan dengan pembicaraan
percsnrian perkawinan, dan seba- tentang sinamot untuk fungsiona-
liknya pcrkawinan itu akan batal ris yang lainnya. Pembicaraan
dilrksrnakan kalau tidak terdapat tentang sinamot untuk empat
kcscpakatan nrengenai jumlah dari fungsionaris lainnya akan berjalan
sinamot itu. \4arhata sinamot atau dengan lancar sebab sudah ada
rrembicarakan pencntuan jumlah semacam patokan bahwa sinamot
Lrarrg Juitrr yang akan diterima untuk mereka masing-masing ber-
oleh plhak keluarga pengantin kisar l0 persen dari LIpa Suhur.
percmpuan dan dibagikan kepada Sebaliknya bila pembicaraan tcn-
tua tua kerabat pihak perempuan. tirng Upa Suhut menSalami jalan
Kcrabiu yang berhak menerima- buntu, maka pembicaraan tidak
nya adalah orang tua pengantin perlu dilanjutkan lagi karena per-
clan disebut "Upa Suhut", saudara jodohan itu tidak bakal bcrlanjut
laki laki dari ayahnya yang dise dan itulah yang disebul "Sirang
but Llpa Paramaan atau Pama- ala siramot hurang" atau ceral a-
rai . srudara laki laki dari pe- tau putus jodoh kaaena mahamya
nganlin yang disebut "Upa Sima- kurang. Dengan demikian sinamot
lohon etaLr Simandongkon", sau- menentukan jadi atau tidaknya
diila percmpuan dari pcngantin perkawinan itu dilaksanakan, dan
lang disebut "Upa Pariban", dan sebaliknya perkawinan yang su-
saudara lriki laki dari ibu pengan- dah berlangsung itu bila temyata
tin yang disebut "Upa Tulang". harus diakhiri dengan perceraian,
Kelima posisi atau fungsionaris maka juiur atau sinamot itu harus
itu dibicarakan satu persatu, mulai dikembalikan bila diminta olch
dari Upa Suhut berapa jumlah kerabat laki 1aki.
yang akan diter-imanya. Acara berikutnya adaiah "si-
Biasanya pembicaraan itu di- buha-buhaj". Acara ini merupakan
mulai dari permintaan dari juru proscs jemput pengantin percm-
bicara keluarga perempuan de puan dari kediamannya oleh ke
ngan mengutarakan sejumlah te.- luarga pihak pengantin laki-laki-
nak. perhiasan. sertu sejumlah Keiuarga pihak pengantin Iaki
uang, Ialu permintaan itu ditawar laki membawa makanan khusus
oleh.jutu bicara kciuarga lakllaki, yang dihidangkan sebagai sarapan
kemudian diselingi oleh scluruh pagi sebelum acara peresmian
kerabal yang hadir di situ sampai perkawinan. Sclesai makan maka
terdaprt sualu .jumlah yang di- rombongan kedua belah pihak
scpiklli kedur hclah pihak. Kalau menuju ke tempat di tnana acara
pFRdl,(8R,1.\.\/L,i1 l'EIl(, i!',/l71N :tDAI
ヨ ⑨
tarra diberi ulos atau diulosi ada- maka dilakukanlah acara paulak
lah orang tua pengantin laki laki. une, sedangkan kalau ridak, maka
lalu diikuti ke pengantin yang di perkawinan itu dapat segera dipu-
ntmakrn ulos hela atau ulos man- tuskan. Pasangan itu bcrcerai dan
tu sefla dilanjulkan dcngan pem, pcngantin putri dikembalikan ke
he|ian Lrlos kepada saudara ayah orang tuanya dcngan tuntutan agar
nva, anak lelakinya. anak perctu- maharnya dikembalikan.
plrann\a. dan saudara perent Pclaksanaan acara paulak une
puanrya sefta kcrabal yang lain itu berupa kunjungan dari pengun-
yang jumiah keseluruhan ulos itu tin dan kerabat pengantin laki laki
sekarang ini biasanya disepakati ke kediaman orang tua pengantin
l7 lemhrr perempuan dengan membawa ma
Pemberian ulos itu disertai de kanan adat dan pada kesempatan
n{an pcn!ampaian berkah dan scserahan makanan itulah kerabat
doil restu yang diucapkan dalarr lakiJaki menyampaikan bahwa
bentuk pepatah ata[ peritih yang perkawinan itu sudah berlang,
tujunnnya agar yanS diberi ulos sung dengan baik dan sebagaima
rtu mcndapat berkah dari Tuhan na mestjnya.
herupa kesehaian, kemudahan re- Pengantin baru itu untuk se
Jeki, panjang usia, dan kesuksesan mentara tinggal di rurnah orang
dalam hidup, sedangkan khusus tua pcngantin laki-laki tctapi tidak
bagi pengantin agar segera mem- lama kemudian mereka terus men-
pcroleh keturunan dan hidup ber- car dengan menempati rumah ba-
hahagia. sehingga inti dari pem- ru agar segera membangun ru-
berien ulos itu scbenarnya terletak mahtangga sendiri. Setelah mere-
pacla pcmbelian bcrkahnya. ka telah pisah rumah, maka da-
Makna daai paulak une sebe- tanglah kerabat pengantin perem-
nernya adalah laporan dari keiu- puan mengunjungi rumah menan-
urga pcnganlin laki-laki bahwa tunya dengan membawa ikan mas
proses perkawinan itu sudah ber- dan beras sena mercka dilerima
langsung sebagaimana mestinya. oleh kerabat pihak laki-laki. Kun
Pada pcrkawinan jujur, yang dika jungan ini juga bisa dilakukan ke
winkan adalah scorang lakiJaki rumah besannya sebelum pengan-
lajang dengan seorang gadis pe- tin mencar, karena sudah kangen
rawan. Selelilh nlereka resmi dini- dengan anak dan mantunya (T.M.
kahkrn dan mclaksanakan hu Sihombing, l989: 108). Selesai
hungun suami isteri, maka akan acara makan bersarna, keluarga
kctahu.In apakah pengantin putri pihak perempuan menyampaikan
jtu rnasih pcrawan atau lidak. nasihat dan petunjuk bagai mana
Kalau mcnrang ntasih perawan, caru membangun kclua|ga yang
T
⑨
7● BA
a■ 7ヽ κ'[ゞ D■ ヽ PERκ ε ■ヽCハ `` l
'I′
⑩
hrta sinamot masih melaknasana- saling menyerahkan makanan a
kan acara marhata sinamot seba- dat, lalu acara dilanjutkan dengan
gai mana aslinya yaitu sebelum makan pagi bersama. Selesai ma-
ecara pcmberkatan perkawinan di kan kemudian seluruh rombongan
gereia. Acara marhata sinamot se- siap berangkat ke gereja unruk
pelti ini dihadirl oleh semua kera- menerima pembcrkatan pernikah-
bat kedua belah pihak termasuk an pengantin.
Hula-hula. Acara yang dibica
rukan sanla denuan marhusip ala 3. Pemberkatan pernikahan
Jaka a dengan perbedaan bahwa Acara ini murni kcgiatan kc
setelah marhata sinamot pihak ke- agamaan dan bukan acara adat.
luarga laki-laki langsung membe- Memang dahulu ada perkawinan
rikan sebagian besar dari sinamot adat yang dilakukan oleh para
yang telah disepakatj, dan itu di- tetua adat yang disebLrl Raja Bius
namakan "Bohi ni Sinamot,' atau oleh Kepala Nagari setempat,
(T.M. Sihombing, 1989: 65) arau tetapi selelah agama Kristen ter,
panjar. Panjar ini rcsmi diminta sebar di tanah Batak maka ridak
oleh keluarga pcngantin perem, dilakukan lagi pemberkatan adat_
puan dengan alasan agar segcra Sekarang ini baik di ranah Barak
bisa dibelanjakan untuk memper maupun di perantauan perkawinan
siapkan pesta perkawinan itu. orang Batak Toba yang beragama
Personil atau fungsionaris Kristen dilakukan di gereja dan
yang hadir pada acara marhusip pemberkatan itu dilaksanakan o-
itu praklis sama clengan personil leh pejabat gereja sesuai dengan
pada acara rnarhata sinamot. ke- agama pengantin.
cuali pihak Hula-hula yaitu sau-
clala leki-laki dari ibu pengantin zt. Marunjuk
pulri p{dahll sinamot untuk me Kerabat pengantin laki-laki
rckx yaitlr "upa Tulang" sudah i- menamakannya manrnjuk scdang-
kut diputuskan tanpa sepengcta- kan kerabat pengantin perempuan
huan yang bersangkulan. menyebutnya mangan juhul ni
boru untuk pesta pemberkatan
2. Sibuha-buhai perkawinan ini. Sesuai dengan
Acara sibuha-buhai atau jem- hukum adat maka nyawa diganti
put pcngantin ini tetap berjalan dengan nyawa, yang bcrarti kalau
sebagai mana aslinya yaitu rom- mengambil sesuatu yang bernya-
bongan kerabat pengantin laki wa maka harus diganti yang ber-
laki datang ke rumah pengantin nyawa juga. Pada saat seorang
perernpuan dengan membawa ma laki laki menSawini seorang pe-
kanan tclat. Setelah seserahan atau rempuan dari marga Iain, maka
PERGT.SERAN )ittAI P llRr(A w7r\HN A DA r
∝ Il,\'1AK f0Il,\ ltAN I'D R K li,lrll.4 N6/1NN )//1
麺
rakat Batak 'lirba pasti dipcnga- Dengan percaya dan meyelr
ruhi oleh orang tsarak Toba. Mcn- hah Tuhan, maka akibatnyir
tulitct au struktur rohani yang manu sia menjadi tidak percaya
renjiwai adat Batak menurut F.D. lagi pa-da adanya dunia gaib yang
Ilolleman adalah adanya ciri dari me-ngatasi kekuatan :ranusia dln
nrcntulitet I rng tnenjtwai hukutn mc nentlrkan nasib manusiit.
J!l.rr. )artu ReltNit dgis tfrrLki- keseim-bangan kosrris yang harus
prrrntl cottttisth). Komunal, Kon dipe lihara dan terganggunya
lun dan Konkrit (Djaren Saragih, keseim bangan kosmis yang dapat
1982: 2(l21 ) men-datangkan mala petaka. Hal
C'iri R./i8iolx.rgir memperli, ini mengubah atau menetralisasi
hatkan bahrva Bangsa Indonesia ciri utama hukum adat yang rr:li-
pcrcava kepada adanya dunia gaib Biomagis ttr dan sckaligus juga
rang ntenElatasi kekuatan manu- ikut mempengaruhi kepercayaan
sir, urempengaruhi bahkan me terhadap keseimbangan religio
Ienlukan nasib manusia. Mayo ,,a8rr yang dipengaruhi oleh ke-
r rlus dari orang Batak Toba seka kuatan gaib itu. Di lain pihak
rang ini menganut agama Kristen kemajuan pendidikan, ilmu pe-
dan Katolik yang percaya pada ngetahuan, dan teknologi membu-
Tuhan Yang Maha Kuasa dan at manusia dan orang Batak Toba
sumbcr- segala kchidupan manu khususnya, menjadi tidak percaya
sia. Alaran Kristen dan Katolik lagi kepada hal-hal gaib. yaog
nengenai Tuhan adalah: mengatasi kekuatan manusia dan
l. Akulah Tuhan Allahmu, ja- menentukan nasib manusia itu-
ngan mcnyembah berhala, Perkawinan jujur yang menga
berbaktilah kepadaKu saja, lihkan keanggotaan pengantin pe-
dan cintailah Aku lebih dari rempuan dari marganya ke marga
segala sesuatu. lakilaki yang mengganggu kese-
2. Kasihilah Tuhan Allahmu de- imbangan klennya, mengakibat-
ngan scgenap hatimu, dengan kan sinamot yang diberikan olch
segenap jiwamu, dengan se- kerabat laki-laki harus juga men
genap akal budimu dan de- cakup benda pusaka yang akan
nsirn segenap kekuatanmu. mengembalikan keseimbangan i-
3. Aku percaya akan Allah, Ba- tu, sekarang ini menjadi dianggap
pak Yang Maha Kuasa, pen- tidak perlu lagi, sehingga sinamot
cipta langit dan bumi. dan itu cukup berupa uang saja yang
akan Yesus Kristus Putranya akan digunakan untuk membiayai
yrng tunggal Tuh^n kitu (Sya segala penSeluaran yang diperlu
hadat para Rasul) kan untuk pelaksanaan pesta per
´
●〓■〓 一一●●●●●■■● ●●●
⑨
一●〓●●●●●●●●● ●■■●●●〓
⑩
dengan kerabal pcrempuan. Ke- Hukum adat pada umumnya
mudiiln makanan itu yang bla dalam kcadaan ridak rertulis. Ka-
\ilnya berupa daging babi, sapi rena tidak tcrtulis. maka lidak
utau kerbau dibasikan lebih lanjut dikodifikasikan dan coraknya ada-
k!'padx kerabar kedua belah pi- lirh tradisional dan dinamis. Hu-
hrk. Llos atau tenunan khas Batak kurn adat berasal dari keinginan
yang drgunakan sebagai iambang rcnek moyang yang diwariskan
kaslh dxl] perberran berkat juga kepada keturunannya, karena itu
disnllpaikannya sccara langsung. di dalam pelaksanaaDnya, hukurr
I'embcriun ulos pertama disampai- adat itu selalu dipengaruhi olch
kan kepada orang lua pcngantin pesan yang berlanjul iru dan ang-
laki-laki dan dinamai "Ulos Pan- gapan itu sudah merupakan kcbia-
samot', disampaikan oleh orang saan yang belpengaruh pada ke-
tua pcrgantin percmpuan, kemu hidupan dalam suasana hukum
diun dilanjutkan kepada pcnganrin adat, dan menjadi tradisi yang tu-
dan dinanrai "Ulos Hela" oleh run temurun. Hal ini dihuktikrn
orang tua pcngantin putri. Pem- dcngan adanya peribahasa yang
l)erian ulos selanjutnya diberikan berbunyi "Ompunta napar.jolo
olch kerabat pengantin putri martungkot siala gunde, angka
kcpada kcrabat pengantin laki laki nauli napinungka ni pa.jolo djto-
secara berpadanan. yang saat ini rushon ni parpudi" yang berarti
disepakati jumlahnya 17 helai, hal-hal yang baik yang dimulai
dan pemberian ulos yang selan nenek moyang dilanjutkan oleh
I Lrtn),a diberikan kcpada pengantin turunannya.
olch kerabrt kedua pihak. Hukum adat Indonesia yang
Pcirberian konkrit yang lain- oormatif pada umumnya menun-
nya adalah bantuan kepada orang jukkan corak yaog tradisional, ke-
lua pcngantin laki-laki oleh kera- aga:naan, kebersamaan, konkrit
batnya dan handai tolannya. Acara visual, terbuka, sederhana, dapat
ini dilaksanakan secara khusus berubah, menyesuaikan, tidak di
dan diminta secara rcsmi agar se- kodifikasi, musyawarah, dan mu-
lnua kcrabat dan handai tolannya fakat (Hilman Hadi kusuma,
datang memberikan bantuannya. 1992.33).
Llul1tuannya itu dinamakaD "Tum- Corak dinamis dipengaruhi o-
p.rk" dao setlap orang yang mem- leh dinamika sosial kehidupan.
berikan tunlpak dalang ke depan Keputusan atau penetapan hukum
menrbcrrkln uang dan menaruh- yang diberikan oleh pimpinan ma-
nva pada tempat yang sudah di- syarakat dalam suasana hukum a-
scdiakcn. dat selalu dibcrikan dengan mem-
pertimbangkan faktor laktor rele-
PER(;I'SERAN NlLAl P /jR(A it'lAIN N A'A I
⑨ tlA IAK TOUA D,\N P ER Kt,trIlAN6,{NNv,{
麺
narn)a hanya sepuluh juta itu di pengantin perempuan dan orang
n\atlken be{umlah iima puluh tuanya.
juta rr.rpiah. Paulak une berlungsi sebagal
Di samping sandiwara tcrjadi klarifikasi atas kesucian pengantin
pemborosan waktu, padahal unjuk putri. Tempo dulu "Buka Pera-
itu senrliri sudah berlangsung cu- wan" harus dibuktikan dengan
kuf lama dirn lidak perlu diper perdarahan dari pengantin dan
penlang lagi dengan acara yang karena itu ditempat tidumya di
lidak Lllgcn. Marhata sinamot se- pasang scpotong kain putih ydng
pcrti itLl yang memakan waktu akan menampung darah yang
sekitar :15 mcni! sebenarnya tidak keluar dan begitu selesai hubung-
perlu lagi dilaksanakan apabila an suami isteri yang pertama kain
marhata sinamot itu sudah dilak- Itu langsung djberikan kepada
sanakan sebelum unjuk dengan ibu-ibu yang menungguinya. Ka
cara marhusip ditiadakan dan lau memang masih suci maka
langsung marhata sinamot. dilanjutkan dengan acara "paulak
Aslinya marhata sinamot itu une". sedangkan kalau sebaliknya
,rutlek harus dilaksanakan sebe- maka pengantin putri bisa lang
lLnn pemberkalan pernikahan, se sung dikembalikan kepada orang
bab pernikahan tidak teriadi kalau tuanya alias diceraikan denBan
sinanrot tidak disepakati. Tempo dise ai tuntutan agar maharnya
tlulu sinamot itu menjadi alat ken- dikembalikan.
dali untuk menenlukan jadi tidak- Pelaksanaan paulak une yang
n i/a pcrkawinan. Sinamot menjadi dilaksanakan Iangsung dilempat
lcara yang mcrnbedakan antara pesta sebenamya menghilangkan
yang kauin adat dengan yang ka arti dan tujuan acara paulak une.
win lari. Kawin adat maka sina- Sekiranya terjadi bahwa pengan
rnotnya ha,-us jadi dulu baru di tin perempuan bukan gadis lagi,
ka\\'inkan sedangkan yang kawin maka pengantin laki-laki lidak bi-
lari. kiLwin dulu baru sinamotnya sa menceraikannya lagi dengan
dibicalakan. Marhata sinamot ba alasan tidak suci lagi sebelum
gi yang kawin lari hanya sekadar kawin. Karena itu tuntutan perce-
tbrmalitas sebab .jadi tidaknya raiannya tidak sah lagi, sebab su
perkawinan itu sama sekali bukan dah dilaksanakan paulak une yang
tcrgantung pada besarnya sina- berarti kerabat pengantin laki-laki
r1ro1, karena perkawinan itu tidak sudah menyatakan dimuka umum
nrungkin dibatalkan lagi. Dengan bahwa pengantin putri tidak ada
demikian sinamot itu bisa meru- cacat dan masih suci. Dengan de-
pakan alau semacam gengsi dari mikian pertimbangan efisiensi
waktu yang menghendaki semua
一
一一´
一一一
一一一
一一^
一´一
一一一
一一一
一一一
一一一
一ヽ一
P L: RC ESERAN N I L4 I P T: R KAW I NAN A DAT
^一ヽ
∝
一ヽ一
^
4.
一
⑩
Hadikusuma, H. Hilman (1992)
P?ltunkr llnu Hukun Aclat
hlr-,nc.ria. Bandung C.V.Mandar
M.lu.
Kowani (Kongres Wanita lndonesia).
(tanpl tahun). Pedomdn Pery\L
lultm Urulurg-Undang Perka
ttikrt. (tampa tempat dan
pene$ir).
Prodjohamidjojo, Martiman. (2002).
Hukunr Perkay,inan Indanesia-
Jxkarta: Indonesia I-egal Center
Publishing.
Saragih. Djarcn. (1982). Pengantar
Hukunt Adat lndonesid. Bandung
Tarsito.
Siagian, N4arihot & Robinson Togap
(1992). Atlat (Paradaton) Medan.
Medan: Punguan Raja Siagian
dohot Boruna di Indonesia
bekerja sama C.V.Lopian.
Sihombing, T.M. (1989). (Ompu ni
Mttrhulalan). .ltnlnr Hatn
Dongdn tu Ulaon Adat. Medan:
C.V.Tulus Jaya.
Supomo,R. (.1963). Bab-Bab Hukum
Ar1./t. Jakafta: Penerbitan Univer-
sitas.
'ler Harr. B, Bzn. (1960). Asas'asas
datt Susunan Hukum Adctt.
tc{cinahan K.Ng. Soebakti
Poesponoto. Jakarta: Pradnja
Par Lunila.