Anda di halaman 1dari 20

PERGESERAN NILAI PERKAWINAN ADAT

BATAK TOBA DAN PERKEMBANGANNYA


DI PERANTAUAN:
SUATU TIN.IAUAN HUKUM ADAT

Maniur Pasaribu+

AtsSTRACT
Adal law is d series of norms lhtt originaled iionr pcople riShtcousness scnsc thal keeps
elol\irs. Ir is characteriz.d by religiomagis mcnrahly, c.mmunalny, cash .nd concrete Snrce
lhc rnlroduction ol Chrislianity in Bltak land. alon! wrlh other lictors such as educarion
devclopmenl, sciencc and lechnolo8y and mclropolitxn liie style (undcr lhe influence of
modernization and indjvidualily), Adal law has long undergoing changes th^t m.rnipulates its
religiomagis menlaliry rnd communality. Fu.lher morc, the dynamic sidc of Adal law will
encourage an.l act as a catalysr to a less demanding lalue shiiting in Adat nra age law for
Batak Tobr people in Jakarta.

Kata kunci : Perkawinan Adat, Batak Toba, Perkembangannya.

I. PI'NDAHULUAN pcraturan txta tertib dalam kehi-


Sebelum orang Eropa datang dupan berrnasyarakat yang dise
ke Indonesia di bumi nusantara ini but Adat lstiadat. Adat lstiadat ini
sudah berdiri k craj aan -keraj aan tumbuh, berkembang. dihayati.
besar, seperti Sriwijaya dan Ma' dan ditaati oleh scluruh masyara
Japahit yang wilayah kckuasaan- kat. Demikianlah suasana kehi-
nya melebihi wilayah nusanlara dupan mas)arakat Indonesia pada
rni bahkan sampai ke Madagaskar slat bangsa Belanda datang kc
di seberang lautan lndia. Pada Indonesia peda tahun 1596, yang
nasa itu di bumi nusantara ini kemudian mendirikan Vercniqing
sudah berkembang budaya yang O1st Ituli? Compugnic [VOC] dan
sudah maju di bidang pelayaran meIaklukkan Jakarta pada tahun
dan perkapalan, sehinggu rnampu 1602. Unluk kcpcntingnn perda
melintasi samudeta Iuas. Seirama !!angan dan penguasaannya atas
dengan perkembangan budaya itu rvilayah Ind,rncsia. Belanda mem-
di bidan8 sosial dibuat berbagai pelajari aturan-aturan kcmasyara-
kaian dan sistim pengendalian so-
' Stal Pcngnjar Fakulus Hukum Universitas sial. Istilah Hukum Adat meru-
Tfira Jarakar\a Jak!rrd
prkan tcrjenahan dari Bahasa
εRヽ ″げκげllヽ 02/η り ′シυハNげ AR′ 200ド

ヨ ③
Bel ndii yaitu dati kati\ Adatrecht C. van Vollenhoven mcmberikan
dimana istilah itu digunakan un- pengertian Hukum Adat sebxgai
tllk menyebut suatu sistim Pe- hukllm yang tidak bcrsumber
ngendllian sosial yang berlaku di kepada peraturan-pcraturan Yang
Iingkungan pendlrduk pribumi se- dibuat oleh pemerintah Hindia
hagai kaula jajahan Belanda pada Bclanda dahulu atau alat alat
rnisr itu. kekuasaan lainnya yang menjddi
Bebempa ahli meclefinisikan sendinya dan diadakan scndiri
Hukum Adat. Soepomo mengar oleh kekuasaan Bclanda dahulu
tikan Hukum Adal sebagai hukum (Diaren Saragih, 1982: I7).
!llng ridak lertlrlis di dalam pcr Apabila dianalisis dan bcrba-
aturan-peraturan legislative (un- gai pengenian tersebut di atas di
statutory law) meliputi peraturan gabungkan, maka daPat disim-
peraturan hidup yang meskipun puJkan bahwa yang dimaksud de-
tidak direlapkan oleh yang berwa- ngnn Hukum Adat meruPakan 3a-
iib, toh ditaati dan didukung oleh bungan dari norma-norma yang
r ukyat berdasarkan atas keyakinan bersumber pada rasa keadilan ma-
bithwasanyd pcraturan-Petaturan syarakat yang lumbuh dan ber-
tersebrrt mcmpunyai kckuatan hu kembang dalam kehidupan ma-
kLrm (Diaren Saragih, 1982: 16). syarakat yang mencakup Pcra_
Sukmto nremberikan penge ian tumn peraturan tingkah laku ma
HukLun Adal sebagai kompleks nusia dalam kehidupan keseh.r
adat vrng kebanyakan tidak di- riannya di mana sebagian besar
kirrbkan tidak dikodifikasi dan dad peraturan itu tidak tenulis,
bcrsiflrt paksaan, dan mcmpunyai tetapi senantiasa dihormati dan di-
sanksi jadi mcmpunyai akibat taati oleh masyarakat kalena me-
hukum (D jaren Saragih, 1982: rasa peraturan itu suatu kewajaran
l6 ). J.P.H.Bellctioid memberikan dan mempunyai akibat hukrnn
pengertirn Hukum Adat sebagai (sanksi).
pcrrtu r rn -pel aturan hidup yang Sanksi yang dimaksud belum
meskipLrn tldak diundangkan oleh tcntu betupa hukuman badan
penE!uasa toh dihormati dan dilaati tetapi bisa berupa denda atxu
olch rakya! dengan keyakinan permintaan maaf atau Pengucilan
bahwa pcraturan-pcraluran terse- dari masyarakat adat, tetapi .justru
but berlaku sebagai hukum. tindakan ilu dirasakan sangat bc
(Djarcn Saragih. I982: l7). M..M. rat olch peldku.
Djojocligoeno menberi pengertian Hukum Adat adalah hasil Pc
Ilukurr Adat adalah hukum Yang mikiran Bangsa Indonesia, Yang
lidlk bersumbcr kepada Peratur_ tumbuh dan ditaati d:Llarn Pcr
an {Dldrcn Saragih. 19821 17). gaulan hidup Bangsa Indonesit.

PERGESI:RA\" r"lLAI P ER(,IIy/NIN Al)A r


⑨ BATAK lOI]I DAN PI:RKI]UNANGA,\NYA ,,,

llukurn Adxl. pasti dipengaruhi Ci, i Lorrrllr)al nrcnunjukkan


oleh sikap mcntal Bangsa Indone Pandargan tentang tempat in-
sia scndiri. Karena itu untuk me dividu daidm pcrgaulan hidup.
ngerti Hukum Adat haruslah terlc- Dalam pundangan inl setiap
bih dalrulu mengerti atau mempe- individu selalu dilihat scbagai
「 lajari st{uktur rohani (nrentalitas)
dari Hukum Adat itu sendiri.
anggota persekutu^n. Jadi tiaP
individu hanva mempunyai ar
F.D.Holleman rnenyimpulkan ciri li dalam kehidupannya seba-
mentalilas yang menjiu ai Hukum gai anggota persekutuan. Ka
Adat yairu: rena illr tingkah laku dari in
a. Rlrligiomagis dividu hdrusleh sclalu dilak-
Ciri ini memperlihatkan bah sanaken dalum kedudukannya
wa Bangsa Indonesia percaya sebagai anggota persekutuan
pada adanya dunia gaib, yang dan di dalam rangka kesatuan
mengatasi kckuatan manusiu. dari persckutuan.
Dunia gaib itu mcmpengaruhi
bahkan menentukan nasib ma- c. Ko0tan.
nusia. Di samping kepercaya- Berdasarkan pemikiran rcligio
an tcrhadap adanya dunia gaib magis, Bangsa lndonesia me-
Bangsa Indonesia jugir rne- nlaharni dunie dan alarn sc-
mandangan alam scmesla ada- mcsla sebagai suatu keselu-
lah suatu keseluruhan yang sc ruhan !ltng lerdjri dan bagian-
imbang. Keseluruhan itu ter bagiirn.Tiap tiap bagiai dari
diri dari bagian bagiar tiap- kesatuun ilu mcmang dapa! di-
tiap hal yang yang ada yang pindahkan pada kesatuan yang
merupakan bagian dari kese- lein, lelapi untuk menja8a diln
lrrnrhan ini ladi tidek ada mempcrtahankan keseimbang-
salupun yang iepas dari ikatan Jn. m:.k.r J.Ur kc'rturn lrng
kescluruhan itu. Keadaan yang rnenerillrir hug:.rn ,lLr hJru. Ji-
seimbiLng rtu harus dipcrtahln l<1r,k,,r .c'u:rtu )JnS :elrr.rl
kan. Gangguan terhadap kese- dcngao lang diterinanya un
imbangan akan menimbulka. l-l J.re rrlrlkJr 1.rdr Le.:r-
bahaya dari dunin gaib. Bila lL:.1 \., t perl.llnJ lrdi. AgJr
sudah terjadi gangguan tcrha k<.ern'n-n!rn .;rrrr .ek.rli ti-
dap kescimbangan itu maka u.r^ r( r!r'1tEu. rnrrkr prrpin-
harus dilakukan tindakan-tin- d.rnrn L,:'3iun-bigirn kc.ctuan
dakan untuk memulihkan ke- rlr h.r L\ Ierirdi
pJd.r sJrl
seinlbangan itu. tang srma, xrtinya peristiwa
men!erahkan dan menerim&
b. Komunal.
ιR■ 〃″κι
,│′ N02′ らり ′5,JAN771′ ′2″ ″お


bagian hanrs dilakukan secara Hukum Adat untuk memecahkan
screnlak. suatu persoalan atau unluk me-
netapkan kedudukan hukum dari
d. Konkret. sualu hal, selalu dilakukan dengan
Konkrcl adalah bahwa tiap mempertimbangkan faktor- faklor
tiirfpctbuatan atau keinginan relevan bagi pcrsoalan yaog bcr
atau hubungan-hubungan ter- sangkuian. Faktor fitktor rclevan
tenlu dinyatakan dcngan ben- ini sangat ditentukan oleh keadaan
da yang berwujud. Contohnya sosial yaog ada pada saat keputus
pxdn oang Sunda. hubungan an itu dijatuhkan. Keadaan sosial
fcltunangan dinlatakan de- itu tidaklah slatis. rnelainkan me-
n:!lrn pembcrian scsuatu dari rupakan suatu proscs pcrubahan
pihak laki-laki kcpada pihak terus meneflrs. sehingga nilai dari
pcrcnrpuan secara bertimbal faktor-faktor relevan suatu pcrso-
balik (Djaren Salagih 1982: alan juga mengalami perllbahan
21 23). Semua perubahan itu mendorong
masyarakat untuk mqmbcrikan
Karcna IIukum Adat tidak kcputusan yang berbeda-beda uiau
re Lrlis. maka coraknya bersifat mcnyimpang dari keputusan yang
tradisional dan dinam. Bangsa biasanla diberikan bagi suatu pcr
lndonesia memandang bahwa Hu- soalan yang sama. Karena Hukum
kum Adut berasal dari keinginan Adat tidak tertulis, maka sifatnya
nenek moyrng. Karena itu dalam mudah mcnycsuaikan diri pada
nrclrksanakan hukum, para pclak setiap situasi. karena itu Hukum
sana Hukum Adat selalu dipe- Adat bersilat dinarnis (Djarcn
ngaluhi oleh anggapan ini. Kepu- Saragih, 1982:24).
lusan hukum yang telah/pernah
clilaturhkan lerhadap suatu persoal-
an mcmpunyai pengaruh bagi per PERT,IASAI,AHAN
soalan yang sama yang terjadi di Dari latar bclakang rersebut .li
kcnludian hari. Jadi dalam suasa atas, maka permasalahan pokok
na IIukum Adat memang ada kc- yang perlu dibahas adalah apakah
cenderungan untuk memberi ke- hLlkum adat Batak Toba itu mem
putusar vxng scnla bagi pcrsoal punyai menlalitet sendiril Apakah
itn+cr'soalan ),ang sama. Iniiah mentalitet hukum adat ilu telah
,r,rng dimaksud dengan sifat tra- berubah secara total? Permasalah-
disional I{LrkLrm Adat. an itu perlu diangkat dalam tulis
Keputusan atau penetapan hu- an ini, karcna penulis mengharap-
kunr !ang diberikan oleh pim- kan agar perubahan sosial yang
piniLn maslar|kat dalanr suasana

zERGf-st- firl N N1L4/ I',EllKt tt],\',.,lN ,4 D,4 7

∝ RAl'AK IABl\ DAN PERKE,I/AAN6,4}NYA .,

lcr jadi
lidak nrcnguhilh fundarncn scr ta bcrkcnrbungDylr pondidikiln,
tal dari hukum adat itu. ilrnu pcngclahuan d!ln tcknologi,
maka kebebasan mcmilih iodoh
senakin berkembang, sehlngga
I II. METODA PI.]NI]I,I TI AN padr akhirnya penentuan Jodoh
Tulisan ini menggunakan me beralih pudir pilihan pemuda yang
toda penelitian Pdrticiptition Ac bcrsangkutan dan peranan orang
tion Researh dan obse.,^ation de tua semakin berkulang. Hal ini
ngan cara menyenggarakan atau sangal didorong oleh pengaruh
tcrlibat di dalarn penyelenggaraan agama yang mempcrsyaratkan a-
dan melalukan pcngarnatan ra- drnya kcmauan bebas pada kedua
tusan kali perkaminan adat mar belah pihak pcngantin.
husip, nlarhata sinamot, dan ma Perkembangan bcrikutnya per-
runjuk di kalangan orang Batak jodohan anlara pemuda dan pe-
Tobx di Jakarta selama 23 tahun. nrudi menjadi pilihen yang ber
baik sebagai pelaku langsung sangkutan dan praklis taopa cam
maupun sebagai undangan. Me- pur tangan orang tua. Memang o-
tode ini digabung dengan metoda rang tua tetap berhak membcrikan
penelitian kepustakaan, yakni de- pengarahan dan mcngingatkan a-
ngan mempelajari dan mcngkaji naknya tctepi tidak berhak lagi
berbagai literatur yang relevan. memaksnkan kehendaknya, teru-
Pcndckaran yang digunakan ada- tama pada anak laki. Sepasang a
lah pendekalan fenomenologi de- nak rnuda yxng sudah mcncntukan
ngan mengungkapkan gejala yang pilihannya mewujudkan dan me-
ierjadi secara kualitatif. realisasikan niatnya itu dengan
mclaksanakun pertunangao atau
dalam bahasa Batak disebut "Ma-
IV.PEMBAHASAN ngillean tiinda" atau Masl.jaloan
A, Adat Perkawinan Batak Tanda" (T.M. Sihombing, 1989:
Toba 48) bempa pcmbcrian suatu benda
Pada dahulu kala, pcrjodohan yang nlelrandakan bah!va di anlara
antara seorang pemuda dan seo- nrdek, heftlur sudah adlr ikatan
rang gadis ditentukan oleh orang khusus. Tcrrda yang diberikan itu
tua kcdua belah pihak, sehingga biasanya bcrupa sarung, ulos, atau
mereka berdua praktis hanya mc bisa Juga berupa duit, pcrhiasan
nunSgu dan meJaksanakan kepu- diLn kalau sekarang ini berupa
tusan dan pilihan orang tuanya. pertukaran ciocin.
Sejalan dengan perubahan waktu, Setelilh acara "mangalean tan-
masuk dan menyebarnya agama da' atau pcrtunangan, maka di-
Kristen di sekitar Danau Toba lanjutkim dengan palua hata atau
ど″■ 〃〔 IMヽ 0 2′ 77′
lκ 〔 ′5′JANa4R′ 2θ θ8


nlclamar. tnarhusip. nlarhata sjna- utusan atau pcrantara dan disebut
]nol. sibuha buhai, pasu-pasu raja. 'Domu-domu" lHilman HadikLr
marunJok. prulak une. dan ntil- suma, 1992: 193) untuk melaku
n in!k ir tirngga. kan penjajakan pelamaran secxra
Kekcrlbatan orang Batak pada resmi. Pelanaran itu dilakukan
desarnyLl disolonqkan pada iiga oleh pihak kerabat laki-laki kep.r-
kelompok yaitu Dongan Sabutuha da pihak kcluarga perempuan de-
laitll orang yang semarga. Hula, ngan rnemberi tanda lamaran atalr
hula llitLr rnarga isteri, dan Boru tanda pengikai yang biasanya
a-ailu orang vang menga[rbil anak tcrdiri da.i sirih pinang, uang, ba-
pelenrpuan mcnJadi iste nya. Hu- han makanan, bahan pakaian dan
bungan adei antara ketiga kelom- perhiasan. KhLlsus untuk orang
pok ilu disebut "dalihan na tolu" Batak acara ini disebut patua hata
atau hcrtungku liga. yang berarti hubungan antara
Pada \ctiap acara adat. ketiga nuda-mudi itu ditingkatkan mcn
kL'lonrl\)k itu, biasanya, selalu jadi sepengetahuan orang tua atau
hadir. Dongan Sabutuha menjadi direstuj orang tua dan dinamakan
teman seiring, dan tcman beke{a- Patua hata (melanlar).
samx dxlam segala urusan adat. Sinamot, boli, atau tuhor yang
sehirgga yang punya hajat tinggal bisa dianalogikan dengan mahar
men-eikuti scmua acara yang telah atau mas kawin merupakan suatu
diatul olch para saudaranya. Hula- hal yang sangal vital bagi terlak-
hula nlenjadi orang atau kelom- sananya suatu perkawinan di ka-
pok r-ang dihormati. dimintai pe langan orang Batak, sebab teriak
tuujLrk dan berkah serta Boru ber sana atau tidaknya pcrkawinan itu
pern. \ebagai orang yang disuruh iergantung pilda disepakatinya
oleh lliiu a-ang melayani hula- sinamot- Kalau tidak tercapai ke-
hulanya. scrta hertugas untuk me- sepakatan. maka pe{odohan akan
nyiapkan seltula sesuatu yang di- macet dan berhenti sampai di situ,
pe ukrn dalam suatu perhelatan schingga sinamot dapat digunakan
adnt. kerabal pihak si gadis guna meng-
Scrclah percsmian hubungan gagalkan perkawinan anaknya de-
ainta rntara seorang pemuda dan ngan pria yang tidak disukai o
scoranr gadis dengan cara "ma- rdng tuanya, dengan cara meminla
nllillcan tandiL' atau bertunangan. sinamot yang sangat tinggi, se
rraka kclLrarga si femuda menyu- hingga tidak bakal terjangkau olch
ruh Borlrnya unluk berkunjung ke keluarga pihak pria. Untuk mcng-
kumpurns si gadis dan bertemu an!isipusi keaduun \eperli itu,
dengan Boru dari pihak keluarga maka diadakanlah acara marhusip
si gr(li\. Dir bc|tindak scbagai yrng bsrtujurn mcngildakrn pcn
PfRarll5l,(.11 l/1,1/ PL fi K,1 ll'/r\l1N .'1/)'1'

∝ BATA K TO ITA D,\ i\' P trR KElll,,lNG.lNNvA "

juJrkirn bcrirpll kiriLnya siniilnot puan dcni]!ll tLltuall untuk nlcle_


yang akan diminta pihak keluer-ga paskan calon pengantin PercmPu_
si gadis. Falsafah yanS diPedoma an lcrsebL( dari kcanggolaan klen
ni dalam acua ini adalah Manat orang luan)'a atau dcngan kata
unang ta(uktuk, dadaP unang ta- lain melepaskan yang bersangkut-
rrobung, jolo nidodo asa hino an drri keanggotaan marganYa,
nong, lolo tinaha garung niba ni- untuk dimasukkan ke dalam klen
antan sulanEJat niba" Yang artinya dari pengan!in laki-laki. Dengan
teliti supaya jangan lerantuk dan denrikian pembaYalan uang jujur
masuk lobaog, diduga dulu da- sebenarnyr tidak sama dengan
lamnya baru direnangi. dicek. den mas kawin. scbab nlas kawin ada_
dihitung dulu bcrapa kemampuan lah kewa.iiban agama ketika dilak-
sebelum membicarakan mahar" sanakan akad nikah. Jadi fungsi
(T.M. Sihombing, 1989: 45). Aca- dari"juiur' adalah:
ra ini sifalnya semi fbrmal dan a. Secara lurudis ullluk mengu
dihadiri oleh kalangan terbatas da- bah stalus keangSotaan klen
ri kcdua belah pihak serla belum dari pcngantin Perempuan kc
meiibatkan orang tua dari calon Pengan!in laki-laki;
pengantin. Utusan dari kedua be- b Secara ekonomi membawa
lah pihak cukup liga orang, Yaitu pergeseran dalam kekaYaan;
seorang saudara dati orang tuanya C Secara sosial tindakan peiye_
dise ai seorang boru, dan seorang rahan julur itu nlcmpunYai xrti
tcman sekampunS. lsi dari Pem- fihak wanita mempunyai ke
bicaraan dari kedua belah Pihak dudukan yang dihormati.
belum mengambil kcputusan tcta- [Djaren Saragih 1982,135]
pi dapat digunakan sebagai ancer-
ancer, dan karena itu Perlu disak- Dcngan perubahan status Pe-
sikan teman sckampung kedua be ngantin perempuan itu, maka ter
lah pihak. jadi gangguan kescimbangan kos-
sistern garis keturunan masya mis di Iingkungan kelu^rga Pe-
r,rkat Batak Toba adalah Patrili- re lpuan. Untuk memelihara kese-
neal. Karena itu bentuk Perkawi inlbangan kosmis itu, maka harus
nannya disebut "Kawin Jujur", ar- dibayar jujur oleh pihik laki laki
tinya perkawinan itu bcnujuan berupa uang dan hewan disertai
melanjutkan kcturunan dari pihak barang pusaka, dan itulah yang
laki laki secara konsekuen [Mr.B. disebut Sinalnot. Boli atau Tuhor
Ter Haar 1960,i651. Daldm Per oleh masvarakat Batak.
kawinan ini, pihak laki-laki harus Begitu vital dan mutlaknYa
menyerahkan sesuaiu Yang dise_ posisi sinrmot itu dalam Proses
but "jujur" kepada pjhak Perem- perkawinan orang Batak Toba,
ER.\ t!{tKLr No 2/fH t5/JANUARI2a08


sehingga sinamot ilu mutlak harus sudah tcrdapart kesepakatan ten-
disepakati dahulu, kemudian bisa tang Upa Suhut. maka kemudian
dilarljutkan ke lahap unjuk atau dilaniutkan dengan pembicaraan
percsnrian perkawinan, dan seba- tentang sinamot untuk fungsiona-
liknya pcrkawinan itu akan batal ris yang lainnya. Pembicaraan
dilrksrnakan kalau tidak terdapat tentang sinamot untuk empat
kcscpakatan nrengenai jumlah dari fungsionaris lainnya akan berjalan
sinamot itu. \4arhata sinamot atau dengan lancar sebab sudah ada
rrembicarakan pencntuan jumlah semacam patokan bahwa sinamot
Lrarrg Juitrr yang akan diterima untuk mereka masing-masing ber-
oleh plhak keluarga pengantin kisar l0 persen dari LIpa Suhur.
percmpuan dan dibagikan kepada Sebaliknya bila pembicaraan tcn-
tua tua kerabat pihak perempuan. tirng Upa Suhut menSalami jalan
Kcrabiu yang berhak menerima- buntu, maka pembicaraan tidak
nya adalah orang tua pengantin perlu dilanjutkan lagi karena per-
clan disebut "Upa Suhut", saudara jodohan itu tidak bakal bcrlanjut
laki laki dari ayahnya yang dise dan itulah yang disebul "Sirang
but Llpa Paramaan atau Pama- ala siramot hurang" atau ceral a-
rai . srudara laki laki dari pe- tau putus jodoh kaaena mahamya
nganlin yang disebut "Upa Sima- kurang. Dengan demikian sinamot
lohon etaLr Simandongkon", sau- menentukan jadi atau tidaknya
diila percmpuan dari pcngantin perkawinan itu dilaksanakan, dan
lang disebut "Upa Pariban", dan sebaliknya perkawinan yang su-
saudara lriki laki dari ibu pengan- dah berlangsung itu bila temyata
tin yang disebut "Upa Tulang". harus diakhiri dengan perceraian,
Kelima posisi atau fungsionaris maka juiur atau sinamot itu harus
itu dibicarakan satu persatu, mulai dikembalikan bila diminta olch
dari Upa Suhut berapa jumlah kerabat laki 1aki.
yang akan diter-imanya. Acara berikutnya adaiah "si-
Biasanya pembicaraan itu di- buha-buhaj". Acara ini merupakan
mulai dari permintaan dari juru proscs jemput pengantin percm-
bicara keluarga perempuan de puan dari kediamannya oleh ke
ngan mengutarakan sejumlah te.- luarga pihak pengantin laki-laki-
nak. perhiasan. sertu sejumlah Keiuarga pihak pengantin Iaki
uang, Ialu permintaan itu ditawar laki membawa makanan khusus
oleh.jutu bicara kciuarga lakllaki, yang dihidangkan sebagai sarapan
kemudian diselingi oleh scluruh pagi sebelum acara peresmian
kerabal yang hadir di situ sampai perkawinan. Sclesai makan maka
terdaprt sualu .jumlah yang di- rombongan kedua belah pihak
scpiklli kedur hclah pihak. Kalau menuju ke tempat di tnana acara
pFRdl,(8R,1.\.\/L,i1 l'EIl(, i!',/l71N :tDAI

∝ BAT.AK T(:)1lA DAN PERKLIIA;TYGANNY.I . .

peresmian perkilwinan itu bakal mudian diniunakan Perkawinan


dilaksanakan. Kescmpatan makan "Calalirn Sipil".
pagi Lrersama itu sekaligus digu Urr juk rlau rrarunjuk meru-
nakan oleh orang tua pengantin pakan pcsll adat untuk meres-
perempuan untuk memberi makan mikan perkawinan itu secara adat,
untuk terlkhir kali pengantin pe agar perka$inan itu dikelahui o
rempuun selaku anggota klennya leh seluruh anggota klen dari kc-
dan pertama kali penganlin laki- dua belah pihak pengantin seka-
laki sclaku mantunya dan acara ligus un!uk menyelesaikan segala
disebut "marmeme atau mangupa" proscs adat Yang harus dilalui.
(T.M.Sihombing. 1989: 76). Sete- Acara ini hiasanya dllaksanakan
lah selesai disuapi oleh orang tua di kampung pcngantin perempuan
pcngantin perempuan, maka acala dan dilaksanakan di halaman di-
rnakan pcngantin itu dilanjutkan nrulai dengin seserahan makanan
dengan makan berdua dengan cara udat yang dinamilkan "Tudu-tudu
suap suapan. ni sipanganon . Seserahan dimu-
Pada tempo dahulu, peresmian lai dari kerabat pcnganlin laki-lakj
pcrkawinan dilaksanakan oleh berupa penycrahan kepala habi
Tetua-tetua adat yang discbut atau sapi atau kerbau ditambah
"Raja Bius" yaitu sejumlah tokoh dengan bagian bilgian tertentu d{-
adat dari sernua marga yanS Inen- ri badan hewan itu dan dari pihak
diami suatu Desa. Kuria atau kerabat pengantin perempuan be-
Nagar-i. Percsmian perkawinan itu rupa ikan mas besar sebanyak ti8a
dilakukan oleh raja bius dari kam- alau lima rt u tuluh ckor yang d!
pung pcngantin perempuan dan masak sccara khusus unluk dija_
pengantin laki-laki secara ber- dikan lauk. Sctclah seserahan itu.
sama sama. Pernah juga pcresmi maka itcara dilanjutkan dengan
an perkawinan itu dilakukan oleh makan bersama seluruh kerabat
Kepala Nageri dari kedua pihak dxn undanElan. Sclcsai makan,
pengantin atau Kepala Nageri acara dilanjutkan dengiln melu-
yang bersangkutan kalau tcrnyata nasi mahar yang belum dibayar
kedua pengantin berasal dari desa khususnya Upa Suhut yang bja
atau nageri yang sama. Sesudah sanya sengaia lidak dibayar kon
agama Kristcn menyebar di tanah tan semuirnyd sewaktu marhata
Batak nraka peresmian perkawin- sinamot. agar pelunasan itu disak
an itu dilakukan di gereja olch sikan selur-uh kcrabat. Sesudah
Pastor alau Pendela dan sekaligus mahar dilu,rasi lalu dilanjutkan
dildnjutkan dcngan perkawinan dengan pcrnberian ulos berupa
mcnurut aturan negara, yang ke- kain tenunrn Batak kepada kera-
bat pengan!in laki-laki. Yang per-
Fん│″ υκ″′ ヽ02″ ″ ′5′JAN“ R′ 2α 18

ヨ ⑨
tarra diberi ulos atau diulosi ada- maka dilakukanlah acara paulak
lah orang tua pengantin laki laki. une, sedangkan kalau ridak, maka
lalu diikuti ke pengantin yang di perkawinan itu dapat segera dipu-
ntmakrn ulos hela atau ulos man- tuskan. Pasangan itu bcrcerai dan
tu sefla dilanjulkan dcngan pem, pcngantin putri dikembalikan ke
he|ian Lrlos kepada saudara ayah orang tuanya dcngan tuntutan agar
nva, anak lelakinya. anak perctu- maharnya dikembalikan.
plrann\a. dan saudara perent Pclaksanaan acara paulak une
puanrya sefta kcrabal yang lain itu berupa kunjungan dari pengun-
yang jumiah keseluruhan ulos itu tin dan kerabat pengantin laki laki
sekarang ini biasanya disepakati ke kediaman orang tua pengantin
l7 lemhrr perempuan dengan membawa ma
Pemberian ulos itu disertai de kanan adat dan pada kesempatan
n{an pcn!ampaian berkah dan scserahan makanan itulah kerabat
doil restu yang diucapkan dalarr lakiJaki menyampaikan bahwa
bentuk pepatah ata[ peritih yang perkawinan itu sudah berlang,
tujunnnya agar yanS diberi ulos sung dengan baik dan sebagaima
rtu mcndapat berkah dari Tuhan na mestjnya.
herupa kesehaian, kemudahan re- Pengantin baru itu untuk se
Jeki, panjang usia, dan kesuksesan mentara tinggal di rurnah orang
dalam hidup, sedangkan khusus tua pcngantin laki-laki tctapi tidak
bagi pengantin agar segera mem- lama kemudian mereka terus men-
pcroleh keturunan dan hidup ber- car dengan menempati rumah ba-
hahagia. sehingga inti dari pem- ru agar segera membangun ru-
berien ulos itu scbenarnya terletak mahtangga sendiri. Setelah mere-
pacla pcmbelian bcrkahnya. ka telah pisah rumah, maka da-
Makna daai paulak une sebe- tanglah kerabat pengantin perem-
nernya adalah laporan dari keiu- puan mengunjungi rumah menan-
urga pcnganlin laki-laki bahwa tunya dengan membawa ikan mas
proses perkawinan itu sudah ber- dan beras sena mercka dilerima
langsung sebagaimana mestinya. oleh kerabat pihak laki-laki. Kun
Pada pcrkawinan jujur, yang dika jungan ini juga bisa dilakukan ke
winkan adalah scorang lakiJaki rumah besannya sebelum pengan-
lajang dengan seorang gadis pe- tin mencar, karena sudah kangen
rawan. Selelilh nlereka resmi dini- dengan anak dan mantunya (T.M.
kahkrn dan mclaksanakan hu Sihombing, l989: 108). Selesai
hungun suami isteri, maka akan acara makan bersarna, keluarga
kctahu.In apakah pengantin putri pihak perempuan menyampaikan
jtu rnasih pcrawan atau lidak. nasihat dan petunjuk bagai mana
Kalau mcnrang ntasih perawan, caru membangun kclua|ga yang
T

PERて ιll■ ` ,` ′ハ′P″バκ11'′ NAN Ar)Ar



7● BA
a■ 7ヽ κ'[ゞ D■ ヽ PERκ ε ■ヽCハ `` l
'I′

baik agar rumatangganva selalu siramot rlau mahar Yang akan


harmonis, disayangi keluarg.i dan drh-rr urkirn pihrk fengJntrn lrki-
lingkungan. se a diakhiri dengan l-rkr Srn.rtrut drrn.rksud sudi'lr
pemberian bcrkah dari orang tun. sekaligus mencakup sinamot un-
tuk tlpa Paramaan, UPa Simolo
「 B. Perkawinan Batak Toba Di
Perantauan
hon. Upa Periban, dan UPa Tu-
lang di.jddikan satu dengan UPa
Jxka[a meruPakan Pusat Pe_ suhLrt den dinamakan "Sinomot
rantauan darl mayodtas orarlg Ranlbu Pinu.lun". Bahkan lebih
untuk
Batak sekarang ini, karcna orang luuh dJri rtLr dlnlLrnglrnkJn
Batak yang berdomisili di Jakarta dr\eprk.rli dt drllm qinrmot tttl
jauh lebih banYak bila dibanding- tenn$uk biaya untuk Penlbelien
kan dengan }ang tinggal di kola hewan yang akan diPotong dan
lain di luar kota Medan. Karena drtrdrLJn lJLlk lnlkrn f'.rdc pestil
itu perkawinan adat Batak di perka*rnrn rlu drkumPulkrn ja'li
Jakarta bisa dibuat sebagai baro- satu dan itu dinanakan "Sinamot
metcr perubahan Perkawinan adat Sitombol". Di samping itu juga
orang Batak Toba di Perantauan' climungkinkan untuk sekaligus di-
Proses perkawinan orang Batak bicarakan tertang berapa banYak
sekarang ini di Jakarta dilaksa ulos atau kain Batak Yang akan di-
nakan dengan urutan: marhusip, serahkan keluarga Pihak Pengan-
sibuha buhai. Pcmberkatan Perka- tin perempuan kepada Pihak Pe-
winan, dan marunjuk. Urutan aca- nPantin laki-laki, di mana Pesta
jtu dilaksanakan, aPakah di Pihak
ra perkawinan tersebut, PenLllis
uraian di bawah ini. keluarga perempuan atau di Pihak
keluarga laki-laki serta lainlain
l. Marhusip yang diperlukan, sehingga secara
Marhusip YanE aslinYa berupa prxktis seglla scsuatu Yang di-
penjajakan antara utusan Pihak nel lukrn untLlk nrernpersiapkrn

keluarga pcngantin laki-laki dan ,hn melrk.rnuk-rn perk.l$ inrn itu


utusan keluarga Penganlin Perem_ scluruhnya sudah disePakaii dan
puan dengan tujuan agar acara dipLrtuskan. AkibatnYa acara mar-
marhata sinarnot iangan sampal huta sinamot Yang sesungguhnYa,
gagal, sckarang berubah fllngsi hanya merupakan formalitas be-
seperti marhata sinamot. Pelaksa_ laka.
naan marhusip biasanYa dinlulai Sebagian bcsar' masYarakat o
dengan Patua Hata dan acara se- rrng Batak di Jakarta sudah me
laniutnya sudah sama dengan laksanakan acara marhusip seperti
marhata sinrmot dalam arti sudah itu. tetapi sebagian lainnYa Yang
dibicarakan dan disepakati iumlah nrcngerti rnlrkna dan hakekat mar-
ERA UK Lil\l NO. 2/T . l s/JAN IlARI 2008


hrta sinamot masih melaknasana- saling menyerahkan makanan a
kan acara marhata sinamot seba- dat, lalu acara dilanjutkan dengan
gai mana aslinya yaitu sebelum makan pagi bersama. Selesai ma-
ecara pcmberkatan perkawinan di kan kemudian seluruh rombongan
gereia. Acara marhata sinamot se- siap berangkat ke gereja unruk
pelti ini dihadirl oleh semua kera- menerima pembcrkatan pernikah-
bat kedua belah pihak termasuk an pengantin.
Hula-hula. Acara yang dibica
rukan sanla denuan marhusip ala 3. Pemberkatan pernikahan
Jaka a dengan perbedaan bahwa Acara ini murni kcgiatan kc
setelah marhata sinamot pihak ke- agamaan dan bukan acara adat.
luarga laki-laki langsung membe- Memang dahulu ada perkawinan
rikan sebagian besar dari sinamot adat yang dilakukan oleh para
yang telah disepakatj, dan itu di- tetua adat yang disebLrl Raja Bius
namakan "Bohi ni Sinamot,' atau oleh Kepala Nagari setempat,
(T.M. Sihombing, 1989: 65) arau tetapi selelah agama Kristen ter,
panjar. Panjar ini rcsmi diminta sebar di tanah Batak maka ridak
oleh keluarga pcngantin perem, dilakukan lagi pemberkatan adat_
puan dengan alasan agar segcra Sekarang ini baik di ranah Barak
bisa dibelanjakan untuk memper maupun di perantauan perkawinan
siapkan pesta perkawinan itu. orang Batak Toba yang beragama
Personil atau fungsionaris Kristen dilakukan di gereja dan
yang hadir pada acara marhusip pemberkatan itu dilaksanakan o-
itu praklis sama clengan personil leh pejabat gereja sesuai dengan
pada acara rnarhata sinamot. ke- agama pengantin.
cuali pihak Hula-hula yaitu sau-
clala leki-laki dari ibu pengantin zt. Marunjuk
pulri p{dahll sinamot untuk me Kerabat pengantin laki-laki
rckx yaitlr "upa Tulang" sudah i- menamakannya manrnjuk scdang-
kut diputuskan tanpa sepengcta- kan kerabat pengantin perempuan
huan yang bersangkulan. menyebutnya mangan juhul ni
boru untuk pesta pemberkatan
2. Sibuha-buhai perkawinan ini. Sesuai dengan
Acara sibuha-buhai atau jem- hukum adat maka nyawa diganti
put pcngantin ini tetap berjalan dengan nyawa, yang bcrarti kalau
sebagai mana aslinya yaitu rom- mengambil sesuatu yang bernya-
bongan kerabat pengantin laki wa maka harus diganti yang ber-
laki datang ke rumah pengantin nyawa juga. Pada saat seorang
perernpuan dengan membawa ma laki laki menSawini seorang pe-
kanan tclat. Setelah seserahan atau rempuan dari marga Iain, maka
PERGT.SERAN )ittAI P llRr(A w7r\HN A DA r
∝ Il,\'1AK f0Il,\ ltAN I'D R K li,lrll.4 N6/1NN )//1

dia harus menggantinya dengan kedua pcngantin serta memberi


sesuatu yang bernyawa juga dan kesenrpatan kepada mereka untuk
karena itulah kerabat laki-luki berbicrra sccara adal pada acnra
harus menyediakan seekor hewan unJuk i!u. tctapi tidak dalam pe-
kepada kerabat Percmpuan untuk ngcrtian marhata sinamot Yang
mereka lnakan pada pesta perka sesungguhnya. karena acara itu
winan anak perempuannya itu dan sudah dilaksanakan pada saat
karcna itulah pesta itu disebu! marhusip.
"mangan juhut ni boru" atau me- Perubahan lainnya adalah di
makan daging sianak percmpuan lxnjutkannla ccera marunjuk itu
(T.M.Sihombing, 1989: 74). Aslj- dengan paulak une yang langsung
nya, selesai makan, acara dilan- dilaksanakan di tenlpa! pesta itu.
jutknn dengan melunasi sinamot Acara inipun sifatnya juga hanya
yang sudah disepakati dan se- fbrmalitas, karena sudah ada pe_
sudah itu dilanjutkan dengan pem- ngakuan bahwa sudah berjalan de-
berian ulos yang disertai doa dan ngun baik seluruhnYa, Padahal
berkat kepada orang tua pcngantin perbuatan atau Pernyalaan itu
laki-laki, pengantin berdua dan dilakukan tanpa pembuktian arau
para kerabat dari pengantin laki- uji coba yang layak, sehingga ka-
laki. lau ada tuntulan kemudian tentang
Marunjuk ini mengalami peru- kondisi pengantin perempuan su-
bahan yang bersifat prinsipil, dah tidak berlaku lagi.
karena pada acara ini sudah Demikian juga dengan acara
tercakup marhata sinamot, paulek mxningkir langga atau berkunjung
une dan maningkir taogga. Mar ke lempat tinggal pengantin yang
hata sinamot yang aslinya mutlak dilaksanakan pada tempat pesta
dilaksanakan sebelum pemberkaF itu, juga formalitas belaka, sebab
an pernikahan, saat ini di Jakarta yang dikunjungi bukan tempat
dilakukan setelah pemberkatan ni tinggal pengantin.
kah dan sifatnya hanya berupa
ibrmalitas belaka, karena pada da- C. Mentalitet Hukum Adat
sarnya pembicaraan tentang sina Huku,n adat merupakan hasil
mot sudah disepakati pada saat pemikiran dar'i bangsa Indonesia
marhusip, sehingga marhusip ber- yang bilngkil dan ditnati dalam
ubah fungsi jadi marhata sinamot pergaulan hidup Bangsa Indone
sedangkan marhata sinamot pada sia. karena itu hukum adat itu pas-
saat unjuk atau marunjuk merupa- ti dipengaruhi oleh mentalitet da-
kan duplikasi dari marhusip untuk ri Bangsa Indonesia itu sendiri.
sekadar menghormati Hula-hula Bertolak dari pernikiran itu, maka
atau saudam laki-laki dari ibu hukum adat perkawiDan masya-
LR.\ H{|KUJI NO 2/TI1 I\/JANUARI2OAi]


rakat Batak 'lirba pasti dipcnga- Dengan percaya dan meyelr
ruhi oleh orang tsarak Toba. Mcn- hah Tuhan, maka akibatnyir
tulitct au struktur rohani yang manu sia menjadi tidak percaya
renjiwai adat Batak menurut F.D. lagi pa-da adanya dunia gaib yang
Ilolleman adalah adanya ciri dari me-ngatasi kekuatan :ranusia dln
nrcntulitet I rng tnenjtwai hukutn mc nentlrkan nasib manusiit.
J!l.rr. )artu ReltNit dgis tfrrLki- keseim-bangan kosrris yang harus
prrrntl cottttisth). Komunal, Kon dipe lihara dan terganggunya
lun dan Konkrit (Djaren Saragih, keseim bangan kosmis yang dapat
1982: 2(l21 ) men-datangkan mala petaka. Hal
C'iri R./i8iolx.rgir memperli, ini mengubah atau menetralisasi
hatkan bahrva Bangsa Indonesia ciri utama hukum adat yang rr:li-
pcrcava kepada adanya dunia gaib Biomagis ttr dan sckaligus juga
rang ntenElatasi kekuatan manu- ikut mempengaruhi kepercayaan
sir, urempengaruhi bahkan me terhadap keseimbangan religio
Ienlukan nasib manusia. Mayo ,,a8rr yang dipengaruhi oleh ke-
r rlus dari orang Batak Toba seka kuatan gaib itu. Di lain pihak
rang ini menganut agama Kristen kemajuan pendidikan, ilmu pe-
dan Katolik yang percaya pada ngetahuan, dan teknologi membu-
Tuhan Yang Maha Kuasa dan at manusia dan orang Batak Toba
sumbcr- segala kchidupan manu khususnya, menjadi tidak percaya
sia. Alaran Kristen dan Katolik lagi kepada hal-hal gaib. yaog
nengenai Tuhan adalah: mengatasi kekuatan manusia dan
l. Akulah Tuhan Allahmu, ja- menentukan nasib manusia itu-
ngan mcnyembah berhala, Perkawinan jujur yang menga
berbaktilah kepadaKu saja, lihkan keanggotaan pengantin pe-
dan cintailah Aku lebih dari rempuan dari marganya ke marga
segala sesuatu. lakilaki yang mengganggu kese-
2. Kasihilah Tuhan Allahmu de- imbangan klennya, mengakibat-
ngan scgenap hatimu, dengan kan sinamot yang diberikan olch
segenap jiwamu, dengan se- kerabat laki-laki harus juga men
genap akal budimu dan de- cakup benda pusaka yang akan
nsirn segenap kekuatanmu. mengembalikan keseimbangan i-
3. Aku percaya akan Allah, Ba- tu, sekarang ini menjadi dianggap
pak Yang Maha Kuasa, pen- tidak perlu lagi, sehingga sinamot
cipta langit dan bumi. dan itu cukup berupa uang saja yang
akan Yesus Kristus Putranya akan digunakan untuk membiayai
yrng tunggal Tuh^n kitu (Sya segala penSeluaran yang diperlu
hadat para Rasul) kan untuk pelaksanaan pesta per
´
●〓■〓 一一●●●●●■■● ●●●

PER(; t.SERAN N t L'\l P ER(,1w/NANADA?


一●〓●●●●●●●●● ●■■●●●〓

I]A'IAK TOBA DAN PERKEMAANG.INNIA ,,,

kawinan atau unjuk yan8 akan bahkan saking banytknYa orang


dilaksanakan. satu marga maka Pada acara
Ciri komunal menunjukkan perkawinrn dan kemuljxnPun be-
〓●■●●●● ●一〓〓一〓〓●

pandangan tentang tempat indivi_ lum tentu semua diundang atau

「 du dalam pe.gaulan hidup. Sctiap


individu selalu dilihar sebagai
diberitiihu.
Ciri kontan ynng mengatur ke-
scimbangan antar klcn tetap terj
〓 ■ ■ 一 ■ ■ 一● 一 一 一〓 ヽ 一 一 一

anggota persekutuan. Jadi setiap


individu hanya mempunyai arti aga. dan mcnghendaki agar Pertu-
dalam kedudukannya sebagai anB karan itLl dilaksanakan secara kon_
gota persekutuan. Karena ilu ting tan atau sercmpak sehingga tidak
sempat terjadi kekosongan. Pada
一 一 一 ● 一 〓 一 一一 一 一 一〓 〓 一 一

kah laku individu haruslah selalt


dilaksanakan dalam kedudukan- perkawinan jujur, hal ini masih
nya sebagai anggota persekutuan tetap dipegang biarpun tidak Per-
dan di dalam rangka kesatuan dari sis sama. Misalnya pembayaran
persekutuan (Djaren Saragihl, sinamot diliksanakan pada uniuk
982: 22). Jakarta sekarang ini di- yang berarii bahwa Pada saat ke-
huni oleh orang Batak perantauan anggotaan pengantin pereflpuan
yang sudah kctularan modcrnisasi pindah ke klen suaminya, maka
dan individualisme, sehingga ko- sinamotnya sudah lunas biarPun
munalisme sudah menipis. Tidak tanpa disertai barang pusaka.
ada satu kampung atau RT/RW Ciri konkril yang berarti tiap-
yang dihuni oleh sualu mar8a, tiap perbuatrn alau keinginan atau
tetapi angSota suatu marga ber- hubungan-hubrrng.rn teflenlu di-
serakan secara acak di seluruh nyatakan dalaln bentuk benda
Jakarra, sehingga hubungan dan benJ:r beru ulud lelrp dilcnahan-
komunikasi antar anggota menjadi kan pada perkawinan jujur. Ada
jarang, yang berakibat ciri komu- elrprl mrci,m pcrbu.Icn Jcn ke
nal praktis sudah hilang. inginan yang menunjukkan rasa
Sarana komunikasi dan keber- h.rmlr drrr cinrr ka.ih pxda pc
samaan, ting8al kumpulan marga Lk':rnccn pe:tu unJLIk. )ailu \ese_
yang anggotanya terdiri dari ke rahan nlakanao adat, Pembagian
lompok satu marga serta borxnya. pariambatan. pembedan ulos, dan
Organisasi ini mengurus berbagai pemberian lumpak.
acara adat yang dilakukan oleh Se\erJhirn mal.rnan alat iln-
anggola, sepcrti perkawinan, kc t.rrir lelulr!u kerabJt lrki-laki de
matian. selamatan rumah dan aca- ngan kelurrga kerabat peremPuan
ra natal bersama serta tahun baru. dilJksrnrkrn JcngJn menJediit-
Dj llrar acara itu praktis setiap kun mrkirnun lerscbul :ecar.r ber'
keluarga jalan sendi dan sibuk hadapan clcn dimulxi diri kerabat
dengan pekerjaan masing-masing laki laki, kemudian dilanjutkaD
ER.T llllKtill i\o. )/'f U. t5/JA^"UARt 20A8


dengan kerabal pcrempuan. Ke- Hukum adat pada umumnya
mudiiln makanan itu yang bla dalam kcadaan ridak rertulis. Ka-
\ilnya berupa daging babi, sapi rena tidak tcrtulis. maka lidak
utau kerbau dibasikan lebih lanjut dikodifikasikan dan coraknya ada-
k!'padx kerabar kedua belah pi- lirh tradisional dan dinamis. Hu-
hrk. Llos atau tenunan khas Batak kurn adat berasal dari keinginan
yang drgunakan sebagai iambang rcnek moyang yang diwariskan
kaslh dxl] perberran berkat juga kepada keturunannya, karena itu
disnllpaikannya sccara langsung. di dalam pelaksanaaDnya, hukurr
I'embcriun ulos pertama disampai- adat itu selalu dipengaruhi olch
kan kepada orang lua pcngantin pesan yang berlanjul iru dan ang-
laki-laki dan dinamai "Ulos Pan- gapan itu sudah merupakan kcbia-
samot', disampaikan oleh orang saan yang belpengaruh pada ke-
tua pcrgantin percmpuan, kemu hidupan dalam suasana hukum
diun dilanjutkan kepada pcnganrin adat, dan menjadi tradisi yang tu-
dan dinanrai "Ulos Hela" oleh run temurun. Hal ini dihuktikrn
orang tua pcngantin putri. Pem- dcngan adanya peribahasa yang
l)erian ulos selanjutnya diberikan berbunyi "Ompunta napar.jolo
olch kerabat pengantin putri martungkot siala gunde, angka
kcpada kcrabat pengantin laki laki nauli napinungka ni pa.jolo djto-
secara berpadanan. yang saat ini rushon ni parpudi" yang berarti
disepakati jumlahnya 17 helai, hal-hal yang baik yang dimulai
dan pemberian ulos yang selan nenek moyang dilanjutkan oleh
I Lrtn),a diberikan kcpada pengantin turunannya.
olch kerabrt kedua pihak. Hukum adat Indonesia yang
Pcirberian konkrit yang lain- oormatif pada umumnya menun-
nya adalah bantuan kepada orang jukkan corak yaog tradisional, ke-
lua pcngantin laki-laki oleh kera- aga:naan, kebersamaan, konkrit
batnya dan handai tolannya. Acara visual, terbuka, sederhana, dapat
ini dilaksanakan secara khusus berubah, menyesuaikan, tidak di
dan diminta secara rcsmi agar se- kodifikasi, musyawarah, dan mu-
lnua kcrabat dan handai tolannya fakat (Hilman Hadi kusuma,
datang memberikan bantuannya. 1992.33).
Llul1tuannya itu dinamakaD "Tum- Corak dinamis dipengaruhi o-
p.rk" dao setlap orang yang mem- leh dinamika sosial kehidupan.
berikan tunlpak dalang ke depan Keputusan atau penetapan hukum
menrbcrrkln uang dan menaruh- yang diberikan oleh pimpinan ma-
nva pada tempat yang sudah di- syarakat dalam suasana hukum a-
scdiakcn. dat selalu dibcrikan dengan mem-
pertimbangkan faktor laktor rele-
PER(;I'SERAN NlLAl P /jR(A it'lAIN N A'A I
⑨ tlA IAK TOUA D,\N P ER Kt,trIlAN6,{NNv,{

van. Perubahan keadaan sosial sepcrti rnarhxta sinamot.Apa yang


menyebabkan nilai dari faktor re- dibicarakan dan diputuskan Pada
levan mengalami perubehan. Per- acdra marhusiP Persis slma dc-
ubahan sosiirl itu menyebabkan ngan yang marhato sinamot. Per-

「 perobahan dalam penilaian dan


syarat syarat tingkah laku yang
dikehendaki- Semua perubahan itu
bedaan yang teriadi hanya Pada
fungsionais adat Yang hadir Yaitu
tanpa kehadiran Tulang dan Yang
mendorong masyarakat memberi- kedua adul:rh sehabis marhusiP ti-
kan kcputusan yang berbeda atau dak diberikan panjar, tctapi panjar
menyimpang dari kepulusan Yang ilu sehenaroya tetap dibcrikan o
biasa diberikan pada persoalan rang tua Pengrntin lakil^ki kePa
yang sama (Djaren Saragih, 1982: du orang tua pengantin Perem
24). Karena daya penyesuaian ter- puxn, cuma tidak di hadapan u-
hadap perubahan sosial dan hu- rnum, sedangkan kalau marhata
krm adat itu tidak iertulis. maka sinamot mnka Tulang wajib hadir
hukum adnt itu bersifat dinamis. serta panjar dari sinamot langsung
Permasalahannya adalah apakah dibetikan serta dinamai "Bohi ni
sifat dinamis itu memungkinkan sinamot".
perubahan fundamental pada hu Dengan pelaksanaan marhllsiP
kum adal perkawinan o.ang batak seperti itu. maka Praktis acara
toba? marhuta sinirmot menjadi kehi-
Telah terjadi perubahan fun- langan a i, hanya sekadar forma_
damentdl pada hukum adat Per litas, pengulangan yang lidak Per-
kawinan orang batak toba di Ja- lu, bahkan menjadi sandiwara bo-
karta pada saat ini, biarpun peru- hoog-bohongan. Pada acara ma-
bahan itu belum diterima oleh se- rhusip lidak diberikan Panjar, te-
mua pihak karena masih ada yan8 tapi secara tidak resmi tetap diberi
tetap berpegang pada adat aslinya. pJnJrr.:ehrnggJ pada rcara mlr-
Di antara berbagai perubahan hata sinanot terjadi sandiwara da_
itu yang menonjol adalah: l.rm n urngnya. Mi.al-
'errghitung
l. Marhusip berubah fungsi ki.n di.cprk.rti iumlah sincmot se-
menjadi marhata sinamot. carr kescluruhan sebanYak ljma
2. Marhata sinamot tergradasi frluh jutJ rulrah dan .udrh dibc-
menjadi hanya sekadar for- yar panjar sebesar empat puluh
malitas belaka. jutr rul'rirn. makd )ang dihrYJr
3. Paulak une tidak memiliki l"dJ J.Jr; nJrhrtr sinamol ting-
konsekwensi hukum lagi. gt,l .epuluh iull ruprirLh. letlpi Prr
Tidak ada alasan kuat, prinsip, \rnJhung Jl.rJ juru brcul.r darr ke-
dan urgen yang mengakibatkan dLr. l.elrh prhJL lelap harus me-
marhusip berubah fungsi menjadi ngrlrLrn h:,hqa urng ying sebe-
εR■ 〃〔:κ に,ヽ て
,2′ ηり 75′JANrr4R′ 2の の8


narn)a hanya sepuluh juta itu di pengantin perempuan dan orang
n\atlken be{umlah iima puluh tuanya.
juta rr.rpiah. Paulak une berlungsi sebagal
Di samping sandiwara tcrjadi klarifikasi atas kesucian pengantin
pemborosan waktu, padahal unjuk putri. Tempo dulu "Buka Pera-
itu senrliri sudah berlangsung cu- wan" harus dibuktikan dengan
kuf lama dirn lidak perlu diper perdarahan dari pengantin dan
penlang lagi dengan acara yang karena itu ditempat tidumya di
lidak Lllgcn. Marhata sinamot se- pasang scpotong kain putih ydng
pcrti itLl yang memakan waktu akan menampung darah yang
sekitar :15 mcni! sebenarnya tidak keluar dan begitu selesai hubung-
perlu lagi dilaksanakan apabila an suami isteri yang pertama kain
marhata sinamot itu sudah dilak- Itu langsung djberikan kepada
sanakan sebelum unjuk dengan ibu-ibu yang menungguinya. Ka
cara marhusip ditiadakan dan lau memang masih suci maka
langsung marhata sinamot. dilanjutkan dengan acara "paulak
Aslinya marhata sinamot itu une". sedangkan kalau sebaliknya
,rutlek harus dilaksanakan sebe- maka pengantin putri bisa lang
lLnn pemberkalan pernikahan, se sung dikembalikan kepada orang
bab pernikahan tidak teriadi kalau tuanya alias diceraikan denBan
sinanrot tidak disepakati. Tempo dise ai tuntutan agar maharnya
tlulu sinamot itu menjadi alat ken- dikembalikan.
dali untuk menenlukan jadi tidak- Pelaksanaan paulak une yang
n i/a pcrkawinan. Sinamot menjadi dilaksanakan Iangsung dilempat
lcara yang mcrnbedakan antara pesta sebenamya menghilangkan
yang kauin adat dengan yang ka arti dan tujuan acara paulak une.
win lari. Kawin adat maka sina- Sekiranya terjadi bahwa pengan
rnotnya ha,-us jadi dulu baru di tin perempuan bukan gadis lagi,
ka\\'inkan sedangkan yang kawin maka pengantin laki-laki lidak bi-
lari. kiLwin dulu baru sinamotnya sa menceraikannya lagi dengan
dibicalakan. Marhata sinamot ba alasan tidak suci lagi sebelum
gi yang kawin lari hanya sekadar kawin. Karena itu tuntutan perce-
tbrmalitas sebab .jadi tidaknya raiannya tidak sah lagi, sebab su
perkawinan itu sama sekali bukan dah dilaksanakan paulak une yang
tcrgantung pada besarnya sina- berarti kerabat pengantin laki-laki
r1ro1, karena perkawinan itu tidak sudah menyatakan dimuka umum
nrungkin dibatalkan lagi. Dengan bahwa pengantin putri tidak ada
demikian sinamot itu bisa meru- cacat dan masih suci. Dengan de-
pakan alau semacam gengsi dari mikian pertimbangan efisiensi
waktu yang menghendaki semua

一一´
一一一
一一一
一一^
一´一
一一一
一一一
一一一
一一一
一ヽ一
P L: RC ESERAN N I L4 I P T: R KAW I NAN A DAT
^一ヽ


一ヽ一

I]ATAK TAI]A I)AN PI:,RK'I,'D,IN(;ANNYA .


一一
一一一
一一一
一一ヽ
一一一
一一一
一一

rentetan ucara perkawinan adat peniagrl keseinlbanBan kosmis



一^一
一一一

di klen pengantin perempuan


diselesaikan dalam sutu hari ada


一一
一一一
一一

menjadi sekadar dana pembi


untung nrgioya. Karena itu kalilu


一一一
ヽ一一
一一

masih ingin menegakkan maksud ayaan pesta perkawinan, se-



一一一
一一一

hingga tidak perlu lagi dileng


dan tujuan dari paulak une ilu.


一一
一一一
一一一

sebaiknyl acara paulak une dan kapi dcngaD benda pusirka.


一一一
一一一

4.

Corak hukum adat yang di


maningkir tangga sebaiknya dipi-



sahkan dari acara unjuk. namis mcndorong dan rnem-


permudah perubahan proses
perka*,inan adat orang Batak
V KI'SINIPULAN Toba di Jakarta. Perubahan itu
l. Telah terjadi pergeseran nilai- terjadi pada acara marhusip
njlai perkawinan adat Batak yang berubah fungsi seperti
Toba di perantauan, khusus- marhala sinamot, SebaliknYa
nya di Jakarta, Yang diaki- marhata sinamot kehilangan
batkan oleh bcrubahnya ciri o{oritusnya sehingga menjadi
mentalitet hukum adat. acara formalitas saja serla
2. Pergeseran nilai nilai adat itu paulak une kehilangan legal-
disebabkan tersebxrnya aga itas dan tujuannya.
ma Kristen dan Katolik di 5- Perubahan yang tcriadi itu ti-
daerah Batak Toba, yang per- dak pcrlu drastis seperti Yang
caya kepada Tuhan yang Ma- tcrjadi di Jakarta. Acara mir-
ha Esu. Perintah AI)ah yang hata sinamot sebelum Perka-
pertama "Jangan mcnYembah winan dilaksanakan perlu di
berhala berbaktilah kepadaKu pertahankan, sebab aslinYa
saja dan cintaijah Aku lebih memang demikiaD serta Iebih
dari segala sesuatu" mcnetrali_ menghcnlat waktu dan acara
sasikan ciri mentalitet hukum paulak une serta maningkil
adat yang reli3ionagis. Ke- tangga sebaiknya dipisahkan
majuan pendidikan, ilmu pe- dari acara unjuk.
ngetahuan, dan tcknologi serta
kehidupan di kota metropoli-
tan rnembuat orang Batak se
bagai pcnduduk Jakarta ter-
imbas modernisasi dan indi- DAFTAR PUSTAKA
vidualisme sehingga mengikis
Hutagalung, W.M. ( l96l). Pa.fidld
ciri mcntalitet hukum adat
Bdtuk, llrombo doltot Turi-
yang komunal.
turiut ni Bangro Bdrdk. Medan:
3. Sinamot, Boli, Tuhor atau Ma-
C V Tulu\ Java.
har berubah fungsi dari sarana
[沢 ハ ″″κ●│● Ⅳ02,〕 ′ ′
5′JANて 74R′ 2つ θさ


Hadikusuma, H. Hilman (1992)
P?ltunkr llnu Hukun Aclat
hlr-,nc.ria. Bandung C.V.Mandar
M.lu.
Kowani (Kongres Wanita lndonesia).
(tanpl tahun). Pedomdn Pery\L
lultm Urulurg-Undang Perka
ttikrt. (tampa tempat dan
pene$ir).
Prodjohamidjojo, Martiman. (2002).
Hukunr Perkay,inan Indanesia-
Jxkarta: Indonesia I-egal Center
Publishing.
Saragih. Djarcn. (1982). Pengantar
Hukunt Adat lndonesid. Bandung
Tarsito.
Siagian, N4arihot & Robinson Togap
(1992). Atlat (Paradaton) Medan.
Medan: Punguan Raja Siagian
dohot Boruna di Indonesia
bekerja sama C.V.Lopian.
Sihombing, T.M. (1989). (Ompu ni
Mttrhulalan). .ltnlnr Hatn
Dongdn tu Ulaon Adat. Medan:
C.V.Tulus Jaya.
Supomo,R. (.1963). Bab-Bab Hukum
Ar1./t. Jakafta: Penerbitan Univer-
sitas.
'ler Harr. B, Bzn. (1960). Asas'asas
datt Susunan Hukum Adctt.
tc{cinahan K.Ng. Soebakti
Poesponoto. Jakarta: Pradnja
Par Lunila.

Anda mungkin juga menyukai