Anda di halaman 1dari 5

Nama: Lukluil Maknun

NIM : 1904100102

Prodi : Pendidikan Biologi

Matkul : Biologi Dasar

Tugas individu 1

1. Suaka margasatwa

 Pulau Sumatera

Pulau Sumatra menjadi pulau yang banyak memiliki Suaka Margasatwa dan 23 lokasi
Suaka Margasatwa

1. BALAI RAJA; Bengkalis, Riau. 18.000,00 ha, SK Menteri Kehutanan RI Nomor:


173/Kpts-II/1986, 6 Juni 1986.

2. BARUMUN; Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. 40.330,00 ha, SK Menteri Kehutanan RI


Nomor: 70/Kpts-II/1989, 2 Juni 1989.

3. Bukit BATU; Bengkalis, Riau. 21.500,00 ha, SK Menteri Kehutanan RI Nomor:


482/Kpts-II/1999, 29 Juni 1999.

4. Tasik BELAT; Bengkalis, Riau. 2.529,00 ha, SK Menteri Kehutanan RI Nomor:


480/Kpts-II/1999, 29 Juni 1999.

5. BENTAYAN; Banyuasin, Sumatra Selatan. 19.300,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian


RI Nomor: 276/Kpts/Um/4/81, 6 April 1981.

6. Danau Pulau BESAR–BAWAH; Bengkalis, Riau. 28.237.95,00 ha, Keputusan Men-


hutbun Nomor: 668/Kpts-II/1999, 26 Agustus 1999.

7. Tasik BESAR–METAS; Indragiri Hilir, Riau. 3.200,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan
RI Nomor: 173/Kpts-II/1986, 6 Juni 1986.

8. DANGKU; Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. 70.274,00 ha, SK Menteri Kehutanan RI


Nomor: 755/Kpts-II/1990, 17 Februari 1990. Tambahan kawasan seluas 31.752,00 ha
sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 76/Kpts-II/2001, 15 Maret
2001 – jadi luas total 102.326,00 ha.

9. Pusat Pelatihan GAJAH; Bengkalis, Riau. Luas Suaka Margasatwa ini 5.000,00 ha,
Keputusan Gubernur Riau Nomor: 387/VI1992, 26 Juni 1992.
10. GIAM SIAK KECIL; Bengkalis, Riau. 50.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 173/ Kpts-II/1986, 6 Juni 1986.

11. GUMAI PASEMAH; Lahat, Sumatra Selatan. 45.883,00 ha, Keputusan Menteri
Pertanian RI Nomor: 408/Kpts/Um/6/76, 30 Juni 1976.

12. ISAU-ISAU PASEMAH; Lahat, Sumatra Selatan. 12.144,00 ha, Keputusan Menteri
Pertanian RI Nomor: 69/Kpts/Um/2/78, 7 Februari 1978.

13. KARANGGADING-LANGKAT TIMUR LAUT ; Langkat, Deli Serdang, Sumatra Utara.


15.765,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 811/Kpts/Um/11/80, 5
November 1980.

14. KERUMUTAN; Kampar, Indragiri Hulu, Riau. 120.000,00 ha, Keputusan Menteri
Pertanian RI Nomor: 350/Kpts/Um/6/79, 14 Maret 1979.

15. Tasik Tanjung PADANG; Bengkalis, Riau. 4.925,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan
RI Nomor: 349/Kpts-II/1999, 26 Mei 1999.

16. PAGAI SELATAN; Pesisir Selatan (Kepulauan Mentawai), Sumatra Barat. 4.000,00 ha,
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni
1999.

17. Gunung RAYA; Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan. 39.500,00 ha, Keputusan
Menteri Pertanian RI Nomor: 55/Kpts/Um/2/78, 7 Februari 1978.

18. Bukit RIMBANG-BALING; Kampar, Riau. Suaka Margasatwa ini mempunyai luas
136.000,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 173/Kpts-II/1986, 6 Juni
1986.

19. Tasik SERKAP-SARANG BURUNG; Indragiri Hilir, Pelalawan, Riau. 6.900,00 ha,
Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 173/Kpts-II/1986, 6 Juni 1986.

20. Rawa SINGKIL; Aceh Selatan, NAD. 102.500,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 166/Kpts-II/1998, 26 Februari 1998.

21. SIRANGGAS; Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. 5.657,00 ha, Keputusan Menteri
Kehutanan RI Nomor: 70/Kpts-II/1989, 2 Juni 1989.

22. Padang SUGIHAN; Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. 75.000,00 ha, Keputusan
Menteri Kehutanan RI Nomor: 004/Kpts-II/1983, 19 April 1983.
23. Dolok SURUNGAN; Tapanuli Utara, Sumatra Utara. 23.800,00 ha, Keputusan Menteri
Pertanian RI Nomor: 43/Kpts/Um/2/74, 2 Februari 1974.

 Pulau jawa

Pulau Jawa memiliki Suaka Margasatwa dengan jumlah 9 lokasi Suaka Margasatwa

1. MUARA ANGKE, Jakarta Utara, DKI Jakarta. 25,02 ha, SK Menteri Kehutanan RI
Nomor: 097/Kpts-II/1988, 29 Februari 1988.

2. BAWEAN; Gresik, Jawa Timur. 3.831,60 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:
762/Kpts/Um/5/79, 12 Mei 1979.

3. CIKEPUH; Sukabumi, Jawa Barat. 8.127,50 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI


Nomor: 532/Kpts/Um/10/73, 20 Oktober 1973.

4. PALIYAN; Gunung Kidul, DI Yogyakarta. 615,60 ha, Keputusan Menteri Kehutanan


dan Perkebunan RI Nomor: 171/Kpts-II/2000, 20 Desember 2000.

5. Pulau RAMBUT; Jakarta Utara, DKI Jakarta. 90,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan
dan Perkebunan RI Nomor: 275/Kpts-II/1999, 7 Mei 1999.

6. GUNUNG SAWAL, Ciamis, Jawa Barat. 5.400,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI
Nomor: 420/Kpts/Um/6/79, 4 Juni 1979.

7. SENDANGKERTA; Tasikmalaya, Jawa Barat. 90,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan


RI.Nomor: 6964/Kpts-II/2002, 17 Januari 2002.

8. Gunung TUNGGANGAN; Sragen, Jawa Tengah. 103,90 ha, Keputusan Menteri


Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.

9. Dataran Tinggi YANG; Jember, Probolinggo, JAWA TIMUR. 14.145,00 ha, Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 417/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.

Cagar Alam

 Pulau Sumatra

1. Cagar Alam BATU GAJAH; Simalungun, Sumatera Utara, 0,80 ha, Keputusan Menteri
Pertanian RI Nomor: 923/Kpts/Um/12/82, 27 Desember 1982.

2. Cagar Alam BATU GINURIT; Labuhan Batu, Sumatera Utara, 0,50 ha, ZB No.
390/1934, 17 September 1934.
3. Cagar Alam LIANG BALIK; Labuhan Batu, Sumatera Utara, 0,31 ha, ZB No. 221/1936,
1 November 1936.

4. Cagar Alam LUBUK RAYA; Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, 3.050,00 ha, Keputusan
Menteri Pertanian RI Nomor : 923/Kpts/Um/12/82, 27 Desember 1982.

5. Cagar Alam MARTELU PURBA; Langkat, Sumatera Utara, 195,00 ha, Keputusan
Menteri Kehutanan RCagar Alam AIR PUTIH; Lima Puluh Koto, Sumatera Barat.
23.467,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI dan Perkebunan Nomor: 422/Kpts-
II/1999, 15 Juni 1999.

6. Cagar Alam AIR TERUSAN; Pesisir Selatan, Solok, Sumatera Barat, 25.177,00 ha,
Keputusan Menteri Kehutanan RI dan Perkebunan No: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni
1999.

7. Cagar Alam LEMBAH ANAI; Tanah Datar, Sumatera Barat, 221,00 ha, GB 25 ZB 765,
12 Agustus 1922, dan tambahan wilayah mencakup Sawah Lunto, Sijunjung, Solok,
seluas 100.000,00 ha sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI dan
Perkebunan Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999 – jadi total 100.221,00 ha.

8. Cagar Alam ARAU HILIR; Pasaman, Sumatera Barat, 5.377,00 ha, Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 422/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.I Nomor:
471/Kpts-II/93, 9 Februari 1993.

 Pulau jawa

1. CA BANTAR BOLANG; Pemalang, 24,10 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan


Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.

2. CA BEKUTUK; Blora, 25,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:


595/Kpts/Um/9/79, 21 September 1979.

3. CA GUNUNG BUTAK; Rembang, 25,40 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor:


79/Menteri Kehutanan RI-II/2004, 11 Maret 2004.

4. CA CABAK I/; Blora, 30,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI
Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.

5. CA GUNUNG CELERING; Jepara, 1.379,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI


Nomor: 755/ Kpts-II/1989, 16 Desember 1989

6. A GUNUNG ABANG; Pasuruan, 50,40 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:


458/Kpts/ Um/7/78, 24 Juni 1978.
7. CA NUSA BARONG; Jember, 6.100,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 417/ Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.

8. CA PULAU BAWEAN; Surabaya, 725,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:


762/Kpts/Um/12/1979, 5 Desember 1979.

9. CA BESOWO GADUNGAN; Kediri, 7,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan


Perkebunan RI Nomor: 417/ Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.

10. CA CEDING; Bondowoso, 2,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI
Nomor: 417/Kpts-II/ 1999, 15 Juni 1999.

2.

No Suaka margasatwa Cagar alam

1. merupakan suatu wilayah yang dipakai Cagar alam merupakan wilayah yang di
untuk melindungi satwa-satwa yang dalamnya ada berbagai macam hewan,
terancam punah tumbuhan ataupun ekosistem yang
khas.

2. Suaka margasatwa digunakan juga untuk Segala sesuatu yang berada di cagar
merawat serta mengembangbiakkan alam, diberikan ruang bebas untuk
hewan yang sudah terancam punah. berkembang dengan alami

3. Masuk tanpa surat izin Apabila masuk cagar alam perlu surat izin

3. Kesimpulan

Jadi perbedaan cagar alam dan suaka margasatwa adalah pada apa yang dikonservasi di
dalamnya. Cagar alam meliputi lingkungan dan biota di dalamnya sementara suaka margasatwa
fokus di hewan saja.

Anda mungkin juga menyukai