kejang-kejang pada kaki dan tangannya. Satu minggu setelah dirawat dapat dipastikan diagnosannya
Meningo-ensefalitis tuberkulosa . harapan hidup anak ini kecil. Bila ia sembuh, quality of life
diperkirakan rendah, tidak mampu berkomunikasi dan bersosialisasi. Orang tua anak kurang mampu dan
harus meminjam uang kesana kemari untuk biaya perawatan dan pengobatan anaknya.
Suatu ketika dokter menjelaskan kepada orangtua tersebut tentang diagnosis dan prognosis
anaknya. Walaupun masih ada harapan untuk menyelamatkan jiwanya. Tetapi quality of life nya
bermasalah
Akhirnya orang tua anaknya memutuskan membawa pulang anaknya dan 9 hari kemudian
kemudian anak tersebut meninggal. (bobot 5)
C. Beberapa jauh factor kualitas hidup dan kenyamanan financial dapat dipakai sebagai
justifikasi moral untuk menghentikan pengobatan ?
Pada rumah sakit ada 3 pilar utama untuk mencapai corperate govermance yaitu (bobot 3)
a. Foreceable
b. Zsakwameming
f. Das sein
g. Das solen
h. malingering
i. Confidential
Coba saudara analisa kasus dibawah ini dengan 4 KDB serta turunnannya, menurut kalimat perkalimat
(bobot 10)
Sudah 2 hari bapak saya petani miskin didesa sangat terpencil terbaring dirumahnya tanpa pertolongan
karena diare
Dalam pemeriksaan dr. eka , ditemui bapak tersebut dalam keadaan umum jelek, syok dimana tensi
tidak terukur, nadi cepat, turgor jelek
“maaf buk, bapak harus segera dirawat dipuskesmas karena kekurangan cairan untuk di infuse” kata dr.
eka
Melihat situasi diatas, atas inisiatif dr. eka, ia menghubungi ketua RT dan tetangga untuk meminta bapak
tersebut diusahakan digotong ke puskesmas sejauh 1 km
Rasa social dan sifat yang tergolong gotong royong yang tinggi, bapak tersebut sampai di puskesmas.
Dengan cepat dr. eka melakukan vena seksi karena vena mulai menciut seta dibantu oleh paramedis,
bapak tersebut di infuse didua tempat dengan tetesannya yang diguyur
Namun setelah 1 jam berjalan tensi bapak tersebut belum naik, dr. eka menyarankan untuk dirujuk ke
RSUD karena obat tidak memadai di puskesmas sedang kesadaran bapak itu semakin memburuk