Acara II Theodolit
Acara II Theodolit
PENDAHULUAN
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan
luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief
atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan
kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien. Dengan
adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di
sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan
Pada saat ini peran pengukuran dan pemantauan lingkungan kita menjadi semakin
tingginya harga sebidang tanah, sumber daya alam kita semakin berkurang, dan
aktivitas manusia yang menyebabkan menurunnya kualitas tanah, air, dan udara kita.
Begitu banyak informasi yang telah tersedia untuk seperti; membuat keputusan
Adapun maksud dari praktikum acara theodolit adalah agar peserta dapat
membuat peta topografi berupa peta kontur pada polygon tertutup dengan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Theodolit
2. Tripod
3. Bak Ukur
4. GPS
5. Kompas Geologi
6. Patok
7. Payung
8. Tabel data
9. ATK
Adapun prosedur praktikum yang akan dilakukan pada praktikum ini adalah
sebagai berikut.
cara seimbangkan nivo tersebut antara kanan dan kiri dengan memutar
teropong arah tegak lurus dua kaki awal, atur skrup ketiga untuk
8. Alat siap untuk diarahkan pada titik sasaran , kalau sudah dekat
(BA;BT;BB)
lain (searah jarum jam), lakukan pengamatan seperti no.8 catat semua
kompas sesuai sasaran teropong, atur sudut horizontal pada besar = 000
2. Buka kunci piringan atas, bidik dan putar searah jarum jam arahkan
teropong pada titik sasaran bawah = B (titik polygon yang berada sisi
kiri alat) dengan menggunakan garis bidik yang ada di atas teropong
pesawat.
dan jika benang silang kabur perjelas dengan memutar sekrup pengatur
diafragma.
catat besarannya.
6. Buka kunci skrup piringan atas putar dan arahkan teropong pada titik
sasaran bawah = C ( titik batas polygon lain yang berada ada sisi kanan
alat ), kalau sudah tepat perjelas dan kunci piringan atas , baca dan
skrup piringan bawah, catat besar sudut horizontal = A0, buka skrup
horizontal = D0.
8. Lakukan kegiatan seperti No.6 dan No.7 dan seterusnya sehingga pada
C = D0 – A0 , dan catat.
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang
hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa
sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite merupakan alat yang paling canggih di
antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah
teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang
horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian
sangat tinggi
seluruh permukaan bumi pada bidang dua dimensi dengan menggunakan skala dan
sistem proyeksi tertentu Peta dengan informasi ketinggian disebut sebagai peta
topografi. Sejalan dengan perkembangan teknologi hasil akhir dari kegiatan pemetaan
tidak hanya berupa peta cetak dua dimensi saja, namun dapat berupa peta digital yang
dengan mudah dapat mengatur skala, dapat di gabungkan dengan data lain untuk
analisis lebih lanjut, dan lebih mudah untuk diperbarui. Peta topografi merupakan
peta yang merepresentasikan posisi horisontal dan vertikal dari objek-objek alam
maupun buatan manusia yang berada pada permukaan bumi yang dipetakan sesuai
Peta topografi dapat disebut juga sebagai peta dasar karena peta topografi
menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi, dan peta topografi dapat
digunakan sebagai dasar (base map) dalam pembuatan peta tematik untuk berbagai
tujuan. Peta topografi yang akan dihasilkan dalam format digital sehingga dapat
dengan mudah diintegrasikan dengan data lain, seperti data jaringan drainase yang
sudah ada, jaringan jalan, dan pembangunan di area pekerjaan. Pemetaan topografi
dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik secara terestris maupun ekstraterestris.
canggih diantara peralatan yang digunakan dalam survei. Padadasarnya alat ini
(horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu
pada kiap. Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini
dengan tabung poros sebagai sumbu putar. Pada jenis ini terdapat sekrup
system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis model (alat
secara otomatis akan ditampilkan pada layar (LCD) dalam angka desimal.
Awal azimut instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di
sayapvertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah lingkaran.
Alidade padasebuah dasar yang digunakan untuk melihat objek untuk pengukuran
sudut horizontal, dan yangkedua alidade telah terpasang pada vertikal setengah
lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidadepada vertikal setengah lingkaran dan
alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertama kali dilakukan oleh
JonathanSisson pada 1725.Alat survei theodolite yang menjadi modern, akurat dalam
yang terkenal, yang dia buatmenggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain
sendiri.
kemungkinan yang dibangun oleh Joshua Habermel diJerman pada 1576, lengkap
yang akan dipetakan luas dan ataucukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs
alat ini, keseluruhan kenampakan ataugejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan
efisien
Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap
mendatar).
5. Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo teropong
6. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks skala
tegak.
7. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II
4.1 Kesimpulan
Dari paktikum ini dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut.
dan benar agar tidak terjadi kesalahan saat pengukuran. Setting alat yang
kemudian melihat pada sumbu benang atas, benang tengah dan benang
bawah. Benang tengah sama dengan tinggi alat saat pengukuran di setiap
4. Data hasil pengukuran yang telah diambil di lapangan harus diolah untuk
rumus yang telah ditentukan. Mulai dari menghitung konversi sudut, sudut
sketsa peta topografi. Setelah itu, hubungkan titik – titik dengan tinggi
membutuhkan waktu setting alat yang lebih lama daripada metode tapping
4.2 Saran
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
MUH. NUR AWALLUL SYABAN
D061171009
GOWA
2017