Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber gizi sangat ideal dan aman bagi bayi. ASI
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk 6 bulan pertama, menyediakan ¾ bagian protein
yang dibutuhkan bayi usia 6-12 bulan dan masih merupakan sumber yang cukup berarti untuk
beberapa bulan berikutnya.Menyusui merupakan proses alamiah yang dilakukan ibu setelah
mengalami masa kehamilan. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dianjurkan dilakukan selama 6
bulan pertama tanpa memberikan makanan tambahan (MP-ASI) kecuali obat terapi sesuai
dengan program pemerintah tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. ASI
mengandung zat gizi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi
bagi tubuh bayi usia 0-6 bulan.

ASI yang diproduksi dipengaruhi asupan makan dan riwayat gizi ibu. Masalah yang
sering terjadi pada kelompok dewasa yaitu wanita usia subur (WUS) terutama wanita hamil
dan menyusui salah satunya adalah anemia. Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang
disebabkan karena kekurangan asupan zat besi yang terdapat dalam makanan sehari-hari dan
adanya gangguan penyerapan zat besi oleh tubuh. Anemia sering terjadi terutama di negara
berkembang (developing countries) dan pada kelompok sosial ekonomi menengah kebawah.
Kejadian anemia pada ibu menyusui akan menurunkan produksi ASI, menurunkan kualitas
dan kuantitas ASI. Hal tersebut berkaitan dengan kerja hormon prolaktin dan oksitosin, serta
akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan bayi usia 0-6 bulan. Anemia pada ibu
menyusui akan menyebabkan gangguan nutrisi dan produksi air susu ibu (ASI) menjadi
kurang karena zat besi sangat dibutuhkan pada masa menyusui, bila jumlahnya kurang maka
dapat menimbulkan gangguan peredaran zat nutrisi dalam tubuh ibu yang mengakibatkan
gangguan pertumbuhan pada bayi.

Hasil penelitian Marinawati (2015) diketahui bahwa produksi ASI merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi ibu menyusui untuk melakukan mencukupi kebutuhan
konsumsi bayi dan jangka panjang untuk bayi, diketahui bahwa sebagian Produksi ASI ibu
menyusui yang kurang baik sebanyak 40 (51,6%), sedangkan Produksi ASI ibu menyusui
yang baik sebanyak 37 (48,1%) responden ( Marinawati, 2015). Beberapa penelitian
epidemilogi menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi misalnya
diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Zat kekebalan pada
yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare dan menurunkan
kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyakit alergi
(Kemenkes,2016).

Hal ini didukung dengan penelitian lain di India tahun 2007, bahwa ASI yang berasal
dari ibu anemia akan berpengaruh pada kualitas. Kuantitas ASI akan berpengaruh secara
signifikan apabila tidak seimbang dengan asupan yang tepat pada ibu menyusui. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian anemia pada ibu menyusui dengan status
gizi bayi usia 0-6 bulan. Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan mengenai kejadian
anemia pada ibu menyusui dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan. Selain itu juga digunakan
sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan mengenai program penanganan kejadian
anemia pada ibu menyusui.
Sumber

Pujiastuti nurul.2010. Korelasi Antara Status Gizi Ibu Menyusui Dengan


Kecukupan Asi Di Posyandu Desa Karang Kedawang Kecamatan Sooko Kabupaten
Mojokerto. Program Studi Keperawatan Lawang Poltekkes Kemenkes Malang. Jurnal
Keperawatan, ISSN: 2086-3071.

Saptyaningtiyas Nugraheni, Kusumastuti Candra Aryu.2013. Hubungan


Kejadian Anemia Pada Ibu Menyusui Dengan Status Gizi Bayi Usia 7-12 Bulan.
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Journal of
Nutrition College, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 713-719.

Setiyani Lusi, Kusumastuti Candra Aryu.2013. Hubungan Kejadian Anemia


Pada Ibu Menyusui Dengan Status Gizi Bayi Usia 0-6 Bulan. Program Studi Ilmu
Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Journal of Nutrition College,
Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 608-614.

Anda mungkin juga menyukai