Anda di halaman 1dari 3

UTS EKONOMI AGROINDUSTRI

Nama : Edwin Realdi Bagaskara


NPM :17024010070
Kelas :Agribisnis B
1.a . Permintaan yaitu sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli untuk memenuhi
kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar. Variabel pada permintaan
yaitu, diantaranya
- Jumlah pendapatan.
- Jumalah penduduk.
- Harga barang komplementer dan subtitusi, dan
- Kondisi sosial ekonomi suatu negara.
Penawaran yaitu sejumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar untuk dijual pada berbagai
tingkat harga dan waktu tertentu. Variabel pada penawaran yaitu, diantaranya :
- Kemajuan teknologi.
- Biaya produksi.
- Peningkatan jumlah produsen.
1b.
- Kegiatan Produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang/jasa, untuk memperoleh
keuntungan, dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Disini saya membahas produksi tempe produksi tempe di indonesia rata – rata masih
menggunakan cara konvesnisonal dan belum bisa dengan cara modern (massal) hal ini
mengakibatkan harga produksi tempe sangat tinggi dan efsisensi waktu yang sangat
kurang baik. Jika industri tempe di indonesia mau untuk bersaing maka caranya dengan
menghemat biaya produksi dengan menggunakan alata yang modern(massal) sehingga
produksi akan lebih cepat dan bisa memangkas biaya produksi. Thamrin dan Nasution
(2014) mengatakan semakin tinggi teknologi, semakin banyak tempe yang dihasilkan
dengan waktu yang relatif singkat.
- Kegiatan Konsumsi adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan
kegunaan barang/jasa baik secara berangsur-angsur atau sekaligus habis.
Permintaan tempe rata-rata orang Indonesia sekitar 6,45 kg per tahun, karena itu
produsen tempe berusaha mencukupi permintaan tersebut, hal ini terbukti dengan
pencapaian Indonesia sebagai negara produsen tempe terbesar dunia (Komalasari
2008).
Mengacu dari penyataan diatas bahwa konsumsi tempe di Indonesia sangat tinggi maka
produsen tempe tidaklah sulit untuk memasarkan produknya, jadi produsen tempe
sebaiknya menggunakan alat produksi modern agar dapat memenuhi konsumsi tempe
yang ada di indonesia
- Kegiatan Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada
konsumen. Sistem distribusi: distribusi langsung, distribusi semi langsung, dan distribusi
tidak langsung.
Distribusi berhubungan dengan tempat agroindustri tersebut jika tempat agroindustri
tersebut baik dan dekat dengan sektor pemasaran dan produksi (bahan baku) maka
akan memangkas biaya distribusi. Jadi kinerja yang akan dihasilkan lebih maksimal dan
bisa memaksimalkan laba dari agroindustri tersebut
1c. Menurut saya, Distori pasar yaitu gangguan yang terjadi terhadap sebuah mekanisme pasar
yang ideal/sempurna Sehingga karena adanya gangguan tersebut, mengakibatkan terjadinya
beberapa kecurangan dalam hal pelaksanaan mekanisme pasar serta ada pula pihak yang
merasa dirugikan

2a.Nilai tambah diperoleh dari nilai produk akhir dikurangi dengan biaya antara. Biaya antara
terdiri atas biaya bahan baku, biaya bahan penolong dan biaya lain - lain dalam melakukan
proses produksi. Konsep nilai tambah yang digunakan adalah nilai tambah bruto, nilai tambah
neto dan nilai tambah per bahan baku. Rumus analisi tarigan

Nilai Tambah Bruto NTb = Na – Ba = Na – (Bb + Bp + Bl)

NTb = Nilai Tambah bruto


Na = Nilai produk akhir
Ba = Biaya antara (Rp)
Bb = Biaya bahan baku
Bp = Biaya bahan penolong (Rp)
Bl = Biaya lain-lain (Rp)

Nilai Tambah Netto (NTn)


NTn = NTb – NP
NP = nilai awal - nilai akhir /Umur ekonomis

Keterangan: NTn = Nilai tambah netto (Rp)


NTb = Nilai tambah bruto (Rp)
NP = Nilai Penyusutan (Rp)

Nilai Tambah per Bahan Baku


NTbb = NTb : ∑bb

Keterangan: NTbb = Nilai tambah per bahan baku yang digunakan (Rp/kg)
NTb = Nilai tambah bruto (Rp)
∑bb = Jumlah bahan baku yang digunakan (kg)

2b. DRC merupakan rasio antara biaya faktor domestik dengan nilai tambah output dari biaya
faktor domestik yang diperdagangkan pada harga sosial. Nilai DRC menunjukkan bahwa jika
DRC lebih kecil dari satu berarti usahatani kopi memiliki keunggulan komparatif, yang berarti
bahwa memproduksi kopi dilokasi penelitian efisien dipandang dari segi penggunaan
sumberdaya domestik, dengan kata lain secara ekonomi memproduksi kopi dalam negeri lebih
efisien dan menguntungkan daripada melakukan impor, dan sebaliknya jika nilai DRC lebih
besar dari satu, berarti memproduksi kopi tidak efisien dipandang dari segi penggunaan
sumberdaya domestik. Hasil analisis PAM yang menunjukkan nilai keunggulan komparatif
usahatani kopi rakyat terdapat dalam Tabel berikut.

Hasil analisis PAM yang disajikan pada Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai DRC usahatani
kopi lebih kecil dari satu yaitu 0,205, nilai ini menunjukkan bahwa usahatani kopi rakyat memiliki
keunggulan komparatif, dan membuktikan bahwa agribisnis kopi (usahatani kopi rakyat)
memiliki keunggulan komparatif.
3a. Kompetitif advantage kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya
suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada
industri atau pasar yang sama.
Misal kedelai di suatu temmpat lebih tinggi daripada komodistas lain yaitu kacang tanah
keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa
lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
Misal ada produk kopi a dan b. maka bisa dilihat keunggulan dari masing maisng produk

3b.
s

Anda mungkin juga menyukai