STATISTIKA
NAMA :
MAISARAH (1971041098)
KELAS : D
FAKULTAS PSIKOLOGI
Uji asumsi klasik adalah salah satu syarat statistic yang harus ada jika
kita menganalisis pada analisis regresi linear berganda yang dimana regresi ini
berbasis ordinary least square (OLS). Jadi, jika ada regresi yang yang tidak
berbasis OLS tidak perlu lagi menggunakan uji asumsi klasik,misal seperti
regresi logistic, atau regresi ordinal. Dan begitu juga sebaliknya tidak semua uji
asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi linear,misal seperi uji
multikolinearitas. Uji multikolinearitas ini tidak digunakan pada analisis regresi
linear sederhana dan untuk uji autokorelasi regresi linear sederhana dan uji
autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional.
Uji asumsi klasik ini, juga tidak perlu dilakukan pada analisis regresi
linear yang dimana regresi linear tersebut bertujuan untuk menghitung nilai
pada suatu variabel tertentu. Misal seperti perhitungan nilai return,yang dimana
perhitungan nilai return bisa saja diuji dengan menggunakan persamaan
regresi,dan tidak perlu lagi diuji dengan asumsi klasik.
Adapun beberapa macam uji asumsi yang paling sering digunakan yaitu
uji multikolinearitas,uji heteroskedastitas,uji normalitas,uji autokorekasi dan uji
linearitas. Tidak ada ketentuan dimana kita harus berurutan untuk melakukan
suatu pengujian. Analisis dapat dilakukan sesuai dengan data yang ada. Contoh,
dilakukan analisis terhadap semua uji asumsi klasik, kemudian kita lihat mana
uji asumsi yang tidak memenuhi persyaratan. Jika tidak memenuhi persyaratan
maka lakukan perbaikan pada uji tersebut,dan setelah memenuhi persyaratan
yang ada barulah kita melakukan pengujian pada uji yang selanjutnya.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot,
uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov. Tidak
ada metode yang paling baik atau paling tepat. Tipsnya adalah bahwa pengujian
dengan metode grafik sering menimbulkan perbedaan persepsi di antara
beberapa pengamat, sehingga penggunaan uji normalitas dengan uji statistik
bebas dari keragu-raguan, meskipun tidak ada jaminan bahwa pengujian dengan
uji statistik lebih baik dari pada pengujian dengan metode grafik.
Jika residual tidak normal tetapi dekat dengan nilai kritis (misalnya
signifikansi Kolmogorov Smirnov sebesar 0,049) maka dapat dicoba dengan
metode lain yang mungkin memberikan justifikasi normal. Tetapi jika jauh dari
nilai normal, maka dapat dilakukan beberapa langkah yaitu: melakukan
transformasi data, melakukan trimming data outliers atau menambah data
observasi. Transformasi dapat dilakukan ke dalam bentuk Logaritma natural,
akar kuadrat, inverse, atau bentuk yang lain tergantung dari bentuk kurva
normalnya, apakah condong ke kiri, ke kanan, mengumpul di tengah atau
menyebar ke samping kanan dan kiri.
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
5. Uji Linearitas
https://www-statistikian-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.statistikian.com/2018/01/penjelasan-tutorial-
regresi-linear-berganda.html diakses tanggal 22 Februari 2020. Pukul 15.43
https://dawaisimfoni.wordpress.com/karya-tulis-ilmiah-2/metodologi-
penelitian/pengujian-asumsi-klasik-model-regresi/ diakses tanggal 22 Februari
2020, pukul 16.02
http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/uji-asumsi-klasik.html?m=1 diakses
tanggal 22 Februari pukul 16.17