Mengenal Ilmu Geodesi
Mengenal Ilmu Geodesi
Sementara itu menurut OSU (2001), Geodesi adalah bidang ilmu interdisiplin yang
menggunakan pengukuran-pengukuran pada permukaan bumi serta dari wahana
pesawat dan wahana angkasa untuk mempelajari bentuk dan ukuran bumi, planet-
planet dan satelitnya, serta perubahan-perubahannya; menentukan secara teliti posisi
serta kecepatan dari titik-titik ataupun obyek-obyek pada permukaan Bumi atau yang
mengorbit Bumi dan planet-planet dalam suatu sistem referensi tertentu; serta
mengaplikasikan pengetahuan tersebut untuk berbagai aplikasi ilmiah dan rekayasa
dengan menggunakan matematika, fisika, astronomi, dan ilmu komputer.
Disamping itu dalam konteks aktivitas, ruang lingkup aktivitas pekerjaan-pekerjaan ilmu
geodesi umumnya akan mencakup tahapan-tahapan: pengumpulan data, pengolahan
dan manipulasi data, perepresentasian informasi, serta analisa dan utilisasi informasi.
Mengingat luasnya bidang kajian ilmu geodesi, beberapa sub bidang ilmu geodesi juga
bermunculan. Beberapa contoh diantaranya adalah sub-sub bidang geodesi geometrik,
geodesi fisik, geodesi matematik, dan geodesi geodinamik. Selanjutnya dengan
perkembangan teknologi kita pun kemudian mengenal sub bidang baru seperti geodesi
satelit, geodesi kelautan, geodesi ilmiah dan geomatika.
Geomatika, adalah suatu terminologi ilmiah modern yang mengacu pada pendekatan
terpadu dari pengukuran, analisis, pengelolaan, penyimpanan dan penyajian deskripsi
dan lokasi dari data yang berbasis muka bumi, yang umumnya disebut data spasial.
Geomatika muncul dalam konteks integrasi beberapa profesi atau disiplin ilmu yang
berhubungan dengan bidang geo-informasi.
Penentuan Posisi
Ilmu geodesi pasti akan identik dengan hal penentuan posisi, begitu pula kebalikannya.
Posisi (suatu titik) dapat dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara
kuantitatif posisi suatu titik dinyatakan dengan koordinat, baik dalam ruang satu, dua,
tiga, maupun empat dimensi (1D, 2D, 3D, 4D). Untuk menjamin adanya konsistensi dan
standardisasi, perlu ada suatu sistem dalam menyatakan koordinat. Sistem ini disebut
sistem referensi koordinat, atau secara singkat disebut sistem koordinat, dan
realisasinya umumnya dinamakan kerangka referensi koordinat.
Sistem koordinat dapat didefinisikan dengan menspesifikasikan tiga parameter, yaitu
lokasi titik nol dari sistem koordinat, orientasi dari sumbu-sumbu koordinat, dan
parameter-parameter (kartesian, curvilinier) yang digunakan untuk mendefinisikan
posisi suatu titik dalam sistem koordinat tersebut.
Posisi titik dipermukaan bumi umumnya ditetapkan dalam suatu sistem koordinat
terestris (CTS: Conventional Terrestrial System). Titik nol dari sistem koordinat terestris
ini dapat berlokasi di titik pusat masa bumi (sistem koordinat geosentrik), maupun di
salah satu titik di permukaan bumi (sistem koordinat toposentrik). Sementara itu posisi
titik di ruang angkasa (posisi satelit, dan benda langit) biasanya ditetapkan dalam suatu
sistem koordinat celestial/ sistem Inersia (CIS: Conventional Inersial System).
Survey untuk penentuan posisi dari suatu jaringan di permukaan bumi, dapat dilakukan
secara terestris maupun ekstra-terestris. Pada survey dengan metoda terestris,
penentuan posisi titik-titik dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap target
atau obyek yang terletak di permukaan bumi. Sementara itu pada survey penentuan
posisi secara ekstra-terestris, penentuan posisi titik-titik dilakukan dengan melakukan
pengamatan atau pengukuran terhadap benda-benda langit atau obyek di angkasa,
seperti bintang, bulan, dan quarsar, maupun juga benda-benda atau obyek buatan
manusia yaitu berupa satelit.
Penentuan Gaya Berat Bumi
Salah satu tujuan ilmu geodesi adalah menentukan bentuk dan ukuran bumi termasuk
didalamnya menentukan medan gaya berat bumi dalam dimensi ruang dan waktu.
Bentuk bumi didekati melalui beberapa model diantaranya ellipsoida yang merupakan
bentuk ideal dengan asumsi bahwa densitas ( kerapatan ) bumi homogen. Sementara itu
kenyataan sebenarnya, densitas massa bumi yang heterogen dengan adanya gunung,
lautan, cekungan,dataran akan membuat ellipsoid berubah menjadi Geoid.
Geoid memiliki peran yang penting dalam berbagai hal seperti untuk keperluan aplikasi
geodesi, oseanografi, dan geofisika. Contoh untuk bidang geodesi yaitu penggunaan
teknologi GPS dalam penentuan tinggi orthometrik untuk berbagai keperluan praktis
seperti rekayasa, survei, dan pemetaan membutuhkan infomasi geoid teliti. Pada
prinsipnya geoid (model geopotensial) dapat diturunkan dari data gaya berat sebagai
data utamanya yang distribusinya mencakup seluruh permukaan bumi. Akurasi suatu
model geopotensial terutama ditentukan oleh kualitas data gaya berat, selain juga
ditentukan oleh formulasi matematika yang digunakan ketika menurunkan model
tersebut. Data gaya berat dapat diperoleh dari pengukuran secara terestris
menggunakan gravimeter, dari udara dengan teknik air borne gravimetry, dan
diturunkan dari data satelit (satelit sistem geometrik seperti satelit altimetry (wilayah
laut) dan satelit sistem dynamic seperti GRACE dan GOCCE, serta melalui interpolasi
untuk wilayah-wilayah yang tidak ada data gayaberatnya.
Penentuan dinamika system bumi
Salah satu tujuan ilmu geodesi adalah menentukan bentuk dan ukuran bumi termasuk
didalamnya menentukan medan gaya berat bumi dalam dimensi ruang dan waktu.
Bentuk bumi didekati melalui beberapa model diantaranya ellipsoid. Dahulu orang
menganggap bumi bersifat statis. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, paradigma bumi statis berubah menjadi bumi dinamis, yang mana memang
secara riil bahwa bumi merupakan sistem yang dinamis. Dinamika pergerakan bumi
mempunyai spektrum yang sangat luas, dari skala galaksi sampai skala pergerakan lokal
pada kerak bumi.
Bumi bergerak bersama galaksi kita relatif kita relatif terhadap galaksi-galaksi lain.
Bumi berputar besama sistem matahari kita di dalam galaksi kita. Bumi mengorbit
mengelilingi matahari bersama planet-planet lainnya. Bumi berputar terhadap sumbu
rotasinya, dan kerak-kerak bumi juga bergerak (relatif sangat lambat) relatif satu
terhadap lainnya. Akibat pergerakan kerak bumi ini muncul gunung, gunungapia, dan
pegunungan, serta mengakibatkan terjadinya letusan gunungapi, gempa bumi, longsor,
dan bencana alam lainnya.
Salah satu domain dari geodesi adalah pemantauan sistem bumi, dalam hal ini ditujukan
seperti untuk pendefinisian sistem koordinat, dan dinamika sistem koordinat. Selain itu
peran serta geodesi dalam memantau dinamika sistem bumi yaitu ikut berkontribusi
dalam pemantauan potensi dan mitigasi bencana alam seperti aktivitas vulkanis
gunungapi, gempa bumi, longsor (landslide), penurunan tanah (land subsidence), dan
lain-lain. Penulis : Heri Andreas, Nuraini Rahma Hanifa, Sela Lestari Nurmaulia, M.
Gamal
Geodesi
The Geodesi (Greek γη, ge "bumi", δαιζω, daídso "Saya setuju") adalah definisi klasik Friedrich
Robert Helmert dengan ilmu "pengukuran dan pemetaan permukaan bumi itu". Hal ini termasuk
penentuan geometri bentuk Bumi (geoid, medan), yang graviti dan orientasi bumi di dalam ruangan
('s putaran bumi). Menurut DIN 18709-1 itu adalah ilmu pengukuran dan pemetaan permukaan bumi
(termasuk penentuan medan graviti Bumi dan dasar laut).
Dalam klasifikasi ilmiah, terutama Geodetik kejuruteraan ditugaskan. Hal ini sangat jelas di universiti
teknikal di mana kajian geodesi sering tidak fakulti ilmu-ilmu alam, tapi ke teknik
awam diberikan. Selain itu, Geodesi adalah penghubung antara astronomi dan Geofisika dar.
The matematik menggunakan istilah "geodesic" untuk jarak terpendek secara teori di antara dua titik
pada permukaan melengkung - pada garis geodesik, yang di bumi sebuah lingkaran
besar (Orthodromenilai).
Perincian Geodesi
The Geodesi dibahagikan sampai sekitar 1930 di dua daerah:
dalam Geosains dan ilmu alam, contohnya, dalam astronomi, fizik dan oseanografi,
untuk Geoinformatics dan tanah, untuk peta (selain topografi dan peta tematik) di geologi,
Geofizik dan kartografi, serta untuk pelbagai dokumentasi, seperti arkeologi.
dalam teknik ini terutama untuk sebelum pembinaan dan arsitektur, untuk jurutera awam,
yang teknik, yang radio- dan Geoteknik dan berkaitan database dan sistem maklumat.
Yang disebut Tinggi Geodesi (Matematik Teknik Geodesi, Teknik Geodesi dan Fizikal Geodesi)
membincangkan antara lain dengan matematik itu bentuk bumi, sistem rujukan tepat dan
penentuan geoid dan medan graviti. Untuk penentuan geoid menggunakan teknik pengukuran yang
berbeza: gravimetri, dan dinamik kaedah geometri geodesi satelit dan geodesi Astro.Pengetahuan
tentang graviti yang diperlukan untuk memberikan tepat sistem quality untuk mendirikan, misalnya
tentang Laut Utara (disebut NN-up, lihat juga Amsterdam Level), atauAdriatik. Sistem quality rasmi di
Jerman adalah jumlah pokok bersih Jerman (DHHN) mewujudkan.
The geoid (atau gradien nya, defleksi menegak) juga berfungsi untuk mendefinisikan
dan mengurangkan jarak pengukuran panjang dan koordinat di permukaan. Untuk segitiga dan untuk
saluran lagi mendekati laut oleh elipsoid rujukan , dan mendakwa mereka menggunakan garis
geodesik, juga dalam matematik (geometri pengkamiran), navigation, dan fixture mounting dengan
kubah (Dome Geodetikberlaku). geoid graviti, dan juga untuk yang Gunaan Geofizik dan perhitungan
orbit satelit penting.
Juga dari Tinggi Geodesi adalah luas tanah kajian persatuan, yang untuk survei daerah dan
mereka sistem rujukan pergi. Tugas-tugas ini dahulunya assets dipecahkan, tetapi sekarang semakin
satelit GPS dan kaedah lain.
Yang disebut rendah Geodesi merangkumi pencatatan rencana halaman untuk desain
bangunan, dokumentasi dan penciptaan model digital untuk projek-projek teknik, topografi catatan
dari tanah, para survei kadaster dan bidang pengurusan kemudahan.
waktu selama Jika pemilikan tanah telah rumit (dengan membagi pembelian dan penjualan atau
warisan), maka apa yang disebut pembahagian tanah diperlukan. instrumen utama saya
adalah konsolidasi tanahdi Austria meliorasi disebut. Hal ini juga melayani pengedaran seragam kos
mana lahan untuk projek-projek besar (jalan raya, pusat baruperlu dilaksanakan) (syarikat konsolidasi
tanah).
Dengan kajian teknik merujuk pada teknikalkajian non-rasmi, (contohnya, susun atur bangunan,
Ingenieurnivellements, pembentukan enjin besar, dll)
Dalam melaksanakan tugas survei di bawah tanah- dan di atas tanahperlombongan disebut Galian
Survei atau kajian gunung.
Di antara daerah-daerah khusus Geodesi juga merangkumi kajian laut, kajian Hidrografi dan
merakam profil Hidrografi dari sungai-sungai, yang oseanografi altimetri satelit dan kerjasama dalam
bidang navigation.
1. Hanya satu bola suruh gerhana bulan selalu merupakan bayangan bundar di bulan.
2. Bila arah utara-selatan perjalanan, munculnya bintang baru akan dijelaskan hanya oleh
bentuk bola bumi.
3. Semua benda jatuh di sebuah pusat tujuan umum, iaitu pusat bumi.
Apa yang luar biasa adalah pengukuran tahap sarjana Helenistik dari Eratosthenes antara Alexandria
dan Syene (sekarang Aswan) pada 240 SM. Hal ini menunjukkan lingkar Bumi di 252.000 stadia, apa
yang nilai sebenarnya, walaupun jarak tidak menentu (anggaran 5000 tahap) menjadi sekitar sepuluh
peratus mendekati itu. Para saintis dan pengarah perpustakaan Alexandria menganggarkan keliling
7,2 derajat berbeza dengan matahari.
Seperti di Mesir, adalah perkhidmatan kajian Maya menghairankan, di mana tampaknya yang kuat di
bidang astronomi dan geodesi perhitungan kalendar disambungkan.
Bahkan sulit terowong-mengukur perkhidmatan dari yang pertama Milenium SM diturunkan, seperti
pada keenam Abad SM dengan terowong Eupalinos di Samos.
Marka tanah terpenting dari geodesi kuno juga yang pertama peta dunia Greek, yang pencerapan di
Timur Tengah dan pelbagai instrumen di beberapa pusat di timur Mediterranean. 1023
dikenalpasti Abu Reyhan Biruni - jenius universal Islam dunia ketika itu - yang mencipta pengukuran
baru jari-jari bumi di tepi sungai Kabul, kemudian disebut Indus hampir persis dengan 6339,6 km (jari-
jari di khatulistiwa bumi sebenarnya 6.378, 1 kilometer). Pada saat itu di Saudi dari 11 Century,
pembangunan jam matahari dan astrolabes ditolak ke berbunga tertinggi, selepas dari tahun 1300
yang juga saintis Eropah seperti Peuerbach boleh membina.
Theodolite (untuk mengukur)
Tachymeter (jarak dan pengukuran arah)
Penyamarataan (pengukuran perbezaan quality)
Gravimeter
GNSS penerima (GPS- GLONASS- Kompas- atau Galileo penerima)
Laser Scanner
Bilik (Fotogrametri)
dan peralatan bantu Terperinci
spacer itu, EDM-esei
Doppelpentagonprisma (prisma sudut)
Rentang tiang atau menjalankan kayu
Kombinasi Receiver untuk GPS dan proses serupa (GLONASS, Galileo)
Gyrocompass
LaserDisto
Laser Tracker
Tegak lurus
Lot (solder mekanik: sinker / Lace / plumb bob, batang tegak lurus; menurun optik)
Meridian giro arah
Pita pengukur, meteran atau pita pengukur
Prisma atau reflektor
Tripod (kayu, logam)
Penilaian
Groma
Chorobates
Dioptra
Skiotherikós Gnomon
peralatan Historis era moden
Base papan
Bussolentachymeter
Kippregel
Cross pinggan
Bar
Mengukur meja
Sekstan
Pengukuran dan kaedah pengiraan geodesi
Pengintaian
Astronomi penentuan
Pemprosesan Citra Digital
Remote Sensing
Percuma pilihan kedudukan atau Reseksi
relatif dan mutlak gravimetri
GNSS (Sistem Satelit Navigasi Global): pengkamiran GPS (DGPS)
Gradiometry
Laser Scanning
Rangkaian pengukuran
Levelling
Polar Mount Point
Melintasi (Poligon)
Fotogrametri
Lihat rakaman
Pemangkasan kaedah: memotong lurus (bantalan
cross), reseksi, Vorwärtsschnitt, Reseksi (shock busur)
SLR (Satellite Laser Ranging)
SST (satelit ke satelit Penjejakan)
Mirror, sisik
Segitiga (survey), Trilateration
VLBI (Long Baseline Sangat interferometri)
Perhitungan kaedah dan alat pengkomputeran geodesi