Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN ILMU GEODESI DAN GEOMATIKA

Oleh : Fahmi CMD Widodo

Pengertian Geodesi
Menurut Helmert, Geodesi diartikan sebagai pengetahuan tentang pengukuran dan
penjelasan serta penggambaran tentang permukaan bumi. Sedangkan menurut The
Geodetic Glossary (NGS 2009), Geodesi adalah : a. ilmu yang membahas penentuan ukuran
dan bentuk bumi, b. Ilmu yang untuk menentukan posisi di atas muka bumi dan
menentukan medan gravitasi bumi.

Geodesi dibagi menjadi 3 sub bagian :


1. Geodesi Geometri, yang membahas mengenai penjelasan dalam penentuan lokasi
sehingga salah satu produk utamanya adalah sistem koordinat.
2. Geodesi Fisis, membahas tentang medan gravitasi bumi dan dalam penentuan tinggi
absolut.
3. Geodesi Satelit, membahas pengambilan data melalui pemanfaatan satelit yang
mengorbit di atas bumi.

Untuk memahami Geodesi bisa dimulai dengan pemahaman tentang bagaimana sebuah
peta itu dihasilkan karena muara dari Geodesi adalah pada pemetaan (mapping). Peta
sebagai sebuah istilah berarti : suatu gambaran umum muka bumi, memiliki dua dimensi,
berskala, menunjukkan suatu informasi yang dikehendaki dalam secara relatif benar dalam
hal lokasinya, ukurannya dan bentuknya.

Sementara itu dari sisi tujuan, Geodesi terbagi menjadi 2 hal : keilmuan dan praktis. Dari sisi
keilmuan diikenal sebagai Geodesy Science yang mempelajari bentuk dan ukuran bumi, dan
sejenisnya. Sedangkan Mapping lebih bergerak pada bidang praktis atau keteknikan
(engineering), misalnya penentuan posisi kapal di laut, pembangunan pelabuhan, staking
out jalan dan sebagainya.

State of The Art Geodesy & Geomatics 1


Perkembangan teknologi saat ini menuju digitalisasi dunia. Transformasi data dan pola pikir
analog menjadi digital saat ini menjadi trend. Hal ini disebabkan perkembangan yang luar
biasa dari bidang informatika terutama dipicu oleh Internet dan Teknologi Web 2.0. Dulu
ilmu komputer menjadi kompetensi unggulan, saat ini karena segala sesuatu hampir
komputerisasi maka keahlian dalam ilmu komputer hampir menjadi kompetensi dasar.
Kecenderungan ini dialami pula oleh berbagai disiplin ilmu. Termasuk Geodesi yang
bertransformasi menjadi Geoinfromatika atau Geomatika.

Transformasi Geodesi ke Geomatika


Istilah Geomatika nampaknya merupakan gabungan dari Geodesi dan Informatika menjadi
Geoinformatika atau Geomatika. Hal ini bisa dilihat pada penamaan beberapa program studi
di berbagai universitas di dunia yang bisa dikatakan merupakan pelopor pengembangan
keilmuan geomatika. Sebut saja : Master of Photogrammetri & Geoinformatics HfT Stuttgart
Jerman, Institute for Geoinformatics University of Munster Jerman, Centre of Geoinformatics
University of Saint Andrews Skotlandia, Geography and Geoinformatics University of
Copenhagen Denmark dan lain sebagainya. Namun posisi kelimuan Geomatika di berbagai
universitas bervariasi dalam hal induknya, ada yang di bawah Fakultas Teknik atau dalam
wadah Sekolah Tinggi atau bahkan di bawah Teknik Arsitektur.

Teknik Geomatika merupakan teknologi informasi yang muncul di abad 21. Teknik
Geomatika mengandung arti bidang ilmu modern yang mengintegrasikan pengumpulan,
pemodelan, analisis dan manajemen data spasial berbasis lokasi. Menurut Kavanagh (2003),
Geomatika jauh lebih luas dbanding dengan Geodesi, karena salah satu aplikasi dari
Geomatika adalah Geodesi. Berdasar kerangka kerja keilmuan geodesi, Teknik Geomatika
menggunakan cara akuisisi data berbasis terestrial, laut, udara dan satelit. Termasuk juga
didalamnya bagaimana aspek transformasi dari berbagai sumber menjadi suatu sistem
informasi yang umum digunakan dengan aspek penentuan lokasi menjadi keutamaannya.
Bidang Geomatika antara lain mencakup bidang :
· laser scanning udara dan darat · data geospasial
· digital terrain model · Global Positioning System
· geodesi · hidrografi
· sistem informasi geografis · matematika geodesi

State of The Art Geodesy & Geomatics 2


· navigasi · penginderaan jauh
· jaringan kontrol · pengukuran tanah
· fotogrametri · nirkabel lokasi
· posisi/lokasi

Geomatika Saat Ini


Isu bidang keilmuan geomatika saat ini adalah bagi pakai data dalam paltform yang berbeda
Sejak diwacanakan Spatial Data Interoperability (SDI) telah berkembang pesat.
Perkembangan SDI sejalan dan memang dipicu oleh perkembangan teknologi internet atau
web.
Perkembangan web :
- Web 1.0 : berkenaan dengan penyajian atau diseminasi data (read-only mode)
- Web 2.0 : membuka peluang interaksi (read-write-share mode)

Sedangkan roadmap SDI adalah sebagai berikut :


1. Level 1.0 : hanya sekedar bertukar pakai atau file transfer melalui internet
2. Level 2.0 : mulai dikenal istilah clearinghouse sebagai portal komunal (navigasi.net)
3. Level 3.0 : memasuki babak read-write-search ditandai dengan munculnya layanan
MyMaps
4. Level 4.0 : Collaborative SDI, fungsi read-write-search semakin terdistribusi
5. Level 5.0 : Cloud Computing.
Saat ini Indonesia berada di awal level 3. Untuk memasuki level 4 dan seterusnya, tidak bisa
dihindari model pengumpulan data Crowdsourcing mesti diterapka untuk efisiensi sumber
daya. Isu yang perlu diperhatikan dalam Crowdsourcing adalah masalah kualitas data.

Bahan Bacaan :
Introduction to Geodesy : www.esri.com
Definition of Geodesy : www.geomatics.ucalgary.ca
Handout seminar PPIDS tanggal 2 Oktober 2013 oleh Trias Aditya, PhD.
Apa Itu Geomatika : www.geomatika.its.ac.id

State of The Art Geodesy & Geomatics 3

Anda mungkin juga menyukai