Pada awal tahun pelajaran 2016/2017 pada jenjang pendidikan sekolah dasar sampai
pendidikan menengah secara resmi mulai menerapkan kurikulum 2013 dengan ciri khusus
Pendekatan ilmiah (scientific approach) mengacu pada lima pengalaman belajar sebagai
keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa meliputi mengamati (observing skills), menanya
(associating skills), dan mengomunikasikan (communicating skills). (BSNP, 2016). Dalam mata
pelajaran matematika pada materi atau situasi tertentu sangat dimungkinkan pendekatan ilmiah
ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural (Mahmudi, 2015; Rusindrayanti & Santoso,
dapat dilanjut dengan mencipta (Kemendikbud, 2013) sebagaimana disajikan pada Gambar 2.7.
Mengamati
Menanya
Mencipta Mengkomunikasikan
Mengaplikasikan Pengetahuan
Gambar 2.7 Skema langkah-langkah pendekatan saintifik
pengajaran terhadap pengetahuan ilmiah yang diatur melalui pertimbangan logis dalam
1) Mengamati
(a) Pengamatan nyata dari fenomena alam atau lingkungan. Pengamatan ini sangat cocok
untuk memahami konsep yang akan diturunkan dari suatu proses induktif. Untuk
siswa Sekolah Dasar dan menengah pertama dapat menggunakan induktif murni,
deduktif. Fenomena alam akan menghasilkan suatu fakta yang dituangkan dalam
(b) Pengamatan objek matematika. Pengamatan ini sangat cocok bagi siswa yang mulai
menerima kebenaran logis. Walaupun objek matematika tidak nyata (tidak konkret),
didapat dari penalaran yang benar. Pengamatan ini dikatakan sebagai pengumpulan
konteksnya sedikit diubah. Siswa menjadi bingung karena menganggap tidak sesuai
prosedur. Hal ini terjadi karena sisiwa masih cenderung menghapal suatu algoritma atau
prosedur pengerjaan tertentu. Sehingga tidak terbangun pemikiran siswa yang divergen.
3) Mengumpulkan informasi
pada hasil pengumpulan fakta konkret dari hasil pengamatan atau percobaan. Tetapi
berupa sifat, konsep atau teorema yang berhubungan dengan konsep matematika yang
sedang dibahas. Informasi yang diperoleh selanjutnya diobservasi atau diujicoba untuk
memperoleh suatu kesimpulan pengetahuan yang akan digunakan sebagai dasar untuk
mengasosiasikan.
4) Mengasosiasi
Mengasosiasi dimaknai sebagai penalaran. Penalaran dapat secara induktif atau deduktif.
Kegiatan penalaran secara induktif lebih berpijak pada pengamatan secara empirik.
Sedangkan cara kerja penalaran deduktif adalah menerapkan hal-hal umum terlebih
5) Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan diartikan sebagai kegiatan menyajikan hasil temuannya yang
kegiatannya adalah mengkaitkan hasil temuan dengan materi lain. Lebih tepatnya
mengkaitkan konsep dalam matematika itu sendiri dan mengkaitkan konsep yang
diperoleh terhadap dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari atau dengan disiplin ilmu
lain.
atas, ternyata jika dipahami lebih mendalam sangat berhubungan dengan standar proses
pembelajaran matematika sebagaimana yang dianjurkan oleh NCTM (2000) dan dituangkan
dalam standar isi pendidikan dasar dan menengah kurikulum 2013 (BSNP, 2013) yang meliputi
aktivitas pemecahan masalah, penalaran, koneksi, komunikasi dan representasi. Kelima standar
proses tersebut tidak lain adalah standar proses daya matematis (mathematical power). Jadi dapat
tidak lain adalah untuk dimilikinya daya matematis siswa melalui pembelajaran matematika di
Menurut para pakar pendidikan dalam berbagai seminar ilmiah meyakini bahwa
pendekatan saintifik akan membawa perubahan cara belajar siswa. Siswa menjadi lebih aktif
kemampuan dan keterampilaan tersebut guru harus melaksanakan pembelajaran saintifik di kelas
dengan baik dan tepat. Proses pembelajaran harus didesain dengan kegiatan pembiasaan siswa
untuk menemukan kebenaran. Siswa harus dilatih untuk mampu berpikir logis secara nalar, urut
dan sistematis dengan memberdayakan kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking skills).
perubahan bentuk setting pembelajaran yang pada akhirnya akan mempengaruhi cara belajar
siswa. Beberapa model pembelajaran yang sejalan dengan prinsip pendekatan pembelajaran
saintifik, antara lain (1) problem based learning, (2) project based learning, (3) inquiry, (4)
merumuskan masalah, mencari solusi atau melakukan penndugaan, menguji jawaban sementara,
(mengkomunikasikan) baik secara lisan maupun tertulis. Dimana model-model pembelajaran ini
dipandang sesuai dengan langkah-langkah pendekatan saintifik yang disingkat dengan 5M yaitu