Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH MENGKONSUMSI BUAH NANAS TERHADAP pH SALIVA PADA SANTRIWATI USIA

12-16 TAHUN PESANTREN PERGURUAN SUKAHIDENG


KABUPATEN TASIKMALAYA
Cahyo Nugroho1
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Email address: Cahyonugroho@gmail.com

Abstrak
Nanas sumber vitamin C dan mangan, buah ini juga mengandung subtansi yang dapat menjaga
kekuatan tulang dan membantu pencernaan. Buah segar mengandung 10% gula, setengahnya adalah sukrosa
sisanya glukosa dan fruktosa (Budiana, 2013). Buah nanas yang kaya akan serat dapat dipercaya
meningkatkan produksi saliva (air liur), membersihkan gigi dan mulut serta memperkuat gusi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Mengkonsumsi Buah Nanas terhadap pH
saliva pada Santriwati usia 12-16 Tahun Pesantren Perguruan Sukahideng Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya.
Metode penelitian yang dilakukan adalah menggunakan jenis One group Pre-test-Post-test Design
yaitu cara pengukuran dengan melakukan satu kali pengukuran didepan (Pre-test) sebelum adanya perlakuan
(Experimental treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi (Post-test) (Nasir, dkk., 2011).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santriwati di Pesantren Perguruan Sukahideng Singaparna
Kabupaten Tasikmalaya. Sampel pada penelitian ini sebanyak 40 orang santriwati. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling atau nonrandom (sampel tak acak) adalah
sampel yang pengambilannya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu (bisa pertimbangan
penelitian maupun pertimbangan peneliti)
Hasil penelitiannilai rata-rata dari pH saliva sebelum mengunyah buah nanas yaitu sebesar 6,7250
termasuk kriteria asam dan pH saliva sesudah mengunyah buah nanas sebesar 6,1500 termasuk kriteria asam,
hasil metode tersebut berbeda cukup jauh (signifikan), sedangkan nilai P-value dari uji-t adalah 0,000 yang
berarti bahwa probabilitas kurang dari 0,05. Jadi hipotesa awal diterima, artinya rata-rata pengaruh pH saliva
sebelum dan sesudah mengunyah buah nanas terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Derajat keasaman
saliva cenderung menurun setelah mengunyah buah nanas. Hal ini berarti buah nanas bermanfaat terhadap
pH saliva pada santriwati usia pesantren perguruan sukahideng singaparna kabupaten tasikmalaya.
KesimpulanPengaruh mengkonsumsi buah nanas Santriwati Pesantren Perguruan Sukahideng Kabupaten
Tasikmalaya dalam penelitian ini terdapat pengaruh mengkonsumsi buah nanas terhadap keasaman mulut
dan mengembalikan pH saliva ke level aman yaitu 6,8-7,2.
Kata Kunci: buah nanas, pH saliva.

10
Cahyo Nugroho./Journal ARSA (Actual Research Science Academic) 2016 November; 11(1): 10-15 ISSN 2548-3986

PENDAHULUAN peningkatan atau penurunan volume saliva maka


akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan
Kesehatan gigi dan mulut memiliki peran pH saliva.
yang besar untuk kehidupan manusia, karena gigi- Umur atau usia adalah satuan waktu yang
geligi memiliki peran penting dalam perilaku mengukur waktu keberadaan suatu benda atau
manusia, contonhnya saat mengekspresikan diri makhluk, baik yang hidup maupun mati. Usia atau
ketika berbicara karena gigi-geligi mempunyai umur yang termasuk kedalam masa remaja adalah
pengaruh dalam terbentuknya suara dan proses usia 12-16. Masa remaja merupakan periode dalam
pengolahan makanan (Putu, 2010). kehidupan manusia dengan karakteristik yang khas
Artikel Kesehatan (2013) memaparkan, Gigi- (Sulaeman, 2011). Perilaku remaja pada masa
geligi dan gusi dapat kuat dan sehat dengan pubertas ditandai dengan perubahan dan
mengkonsumsi buah-buahan yang berserat, karena perkembangan perilaku. Perilaku remaja terdiri
kandungan gizi dan serat yang terdapat di dalam dari perilaku kognitif. Perilaku kognitif merupakan
buah-buahan tersebut sangat baik untuk kesehatan suatu perilaku remaja yang ditandai dengan
gigi dan mulut. Banyak buah-buahan yang baik bagaimana pola berpikir dari remaja itu (Fawziah,
untuk kesehatan gigi dan mulut diantaranya buah dkk., 2013).
apel, pir, strawberry dan buah nanas karena banyak Perilaku seseorang dapat diamati langsung
mengandung kalsium dan fosfor. oleh orang lain, terutama dalam lingkungan
Buah nanas adalah tumbuhan tropis yang sekolah maupun pesantren. Pesantren adalah
berasal dari Brazil, Bolivia dan Paraguay. Pohon sebuah asrama pendidikan tradisional, dimana para
nanas tumbuh subur di daerah beriklim tropis siswanya semua tinggal bersama dan belajar
seperti di Indonesia. Buah ini memiliki warna dibawah bimbingan guru yang lebih dikenal
kuning keemasan, buah nanas juga memiliki rasa dengan sebutan Kiai.
yang enak, asam sampai manis dan sehingga Pondok Pesantren Perguruan Sukahideng
segudang khasiat yang baik untuk tubuh, terletak di Kp. Bageur RT 16/04 Desa Sukarapih
kecantikan maupun kesehatan (Nurjanah., dkk, Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya.
2013). Jarak tempuh dari kota tasikmalaya sekitar 17 km.
Nanas sumber vitamin C dan mangan, buah Pondok Pesantren Perguruan Sukahideng atau
ini juga mengandung subtansi yang dapat menjaga yang biasa dikenal dengan sebutan Pesantrean
kekuatan tulang dan membantu pencernaan. Buah Sukahideng merupakan salah satu pesantren
segar mengandung 10% gula, setengahnya adalah modern dengan visi “Kajian nilai-nilai islam untuk
sukrosa sisanya glukosa dan fruktosa (Budiana, dijadikan standar bagi langkah-langkah dalam
2013). Buah nanas yang kaya akan serat dapat kehidupan sehari-hari”.
dipercaya meningkatkan produksi saliva (air liur), Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah
membersihkan gigi dan mulut serta memperkuat dilakukan di Pesantren Perguruan Sukahideng
gusi (Sugeng, 2013). Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014 di
Saliva diproduksi oleh kelenjar ludah, dapatkan kesimpulan dari 40 orang, 25 orang
kelenjar ludah tersebut terletak dibawah lidah, (62%) mengkonsumsi buah nanas dan hasil
dibawah korpus mandibularis, dan dibawah wawancara yang saya lakukan bahwa santriwati
telinga. Saliva mengandung 99,5% air dan 0,5% tersebut memiliki pengetahuan yang kurang
zat-zat seperti kalsium (zat kapur), fosfor, natrium, tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
magnesium dan lain-lain (Ircham, 1993). dengan hasil pemeriksaan (OHI-S) yaitu 9 orang
Saliva mampu meremineralisasikan karies (22,5%) kriteria baik, 14 orang (35%) kriteria
karena banyak mengandung ion kalsium dan sedang, dan 17 orang (42,5%) kriteria buruk.
fosfat. Saliva mempengaruhi komposisi Berdasarkan permasalahn diatas, penulis tertarik
mikroorganisme di dalam plak (Kidd, dkk., 1992). melakukan penelitian tentang "Pengaruh
Faktor yang menyebabkan perubahan pH saliva Mengkonsumsi Buah Nanas terhadap pH saliva
antara lain: kecepatan aliran saliva, pada Santriwati usia 12-16 Tahun Pesantren
mikroorganisme rongga mulut dan kapasitas buffer Perguruan Sukahideng Singaparna Kabupaten
saliva (Amalia, 2013). Tasikmalaya".
Power of hydrogen (pH) adalah suatu ukuran
yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman
atau kadar alkali dari suatu larutan unit pH diukur BAHAN DAN METODE
pada skala 0 sampai 14 (Miratania, 2010). Metode penelitian yang dilakukan adalah
Penelitian yang telah dilakukan oleh Fitri Apriliya menggunakan jenis One group Pre-test-Post-test
Marasabessy mahasiswa Universitas Hasanudin Design yaitu cara pengukuran dengan melakukan
Makasar dengan judul Hubungan volume dan pH satu kali pengukuran didepan (Pre-test) sebelum
saliva. Bahwa terlihat adanya penurunan volume adanya perlakuan (Experimental treatment) dan
saliva yang diikuti dengan penurunan pH saliva setelah itu dilakukan pengukuran lagi (Post-test)
seiring dengan bertambahnya usia serta terjadi (Nasir, dkk., 2011).

11
Cahyo Nugroho./Journal ARSA (Actual Research Science Academic) 2016 November; 11(1): 10-15 ISSN 2548-3986

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh


santriwati di Pesantren Perguruan Sukahideng
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.Sampel pada Berdasarkan tabel 2 diatas pH saliva sebelum
penelitian ini sebanyak 40 orang santriwati. Teknik mengunyah buah nanas dengan kriteria asam
pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 14 orang (35%), kriteria netral sebanyak
teknik nonprobability sampling atau nonrandom 0 orang (0%) dan kriteria basa sebanyak 36 orang
(sampel tak acak) adalah sampel yang (65%).
pengambilannya didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan tertentu (bisa pertimbangan Tabel 3. Distribusi frekuensi hasil pengukuran pH
penelitian maupun pertimbangan peneliti) (Nasir, saliva sesudah mengunyah buah nanas
dkk., 2011). No Derajat Sesudah mengunyah buah
Alat yang dipakai dalam penelitian adalah keasaman nanas
(pH) saliva Jumlah Persen
sebagai berikut:diagnostic set (sonde, eksavator,
(orang) (%)
pinset, kaca mulut), Nier beiken, gelas kumur, 1. pH< (asam) 32 80 %
lembar status,pH meter alat tulis, ember.
2. pH = (netral) 0 0%
Bahan yang dipakai dalam penelitian ini
adalah kapas, cotton roll dan alcohol, buah nanas. 3. pH> (basa) 8 20 %
Tahap pelaksanaan Penelitian dilaksanakan Jumlah 40 40
pada bulan April Tahun 2014 di Pesantren
Perguruan Sukahideng Kabupaten Tasikmalaya, Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat pH
kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran pH saliva sesudah mengunyah buah nanas dengan
saliva dan mengkonsumsi buah nanas sebelum kriteria asam sebanyak 32 orang (80%), kriteria
perlakuan dan sesudah perlakuan. Santriwati netral sebanyak 0 orang (0%) dan kriteria basa
dijadikan sampel dengan diukur kadar pH saliva sebanyak 8 orang (20%).
sebelum mengkonsumsi buah nanas kemudian Tabel 4. Distribusi frekuensi kriteria pH saliva
sampel diberikan intruksi mengkonsumsi buah sebelum dan sesudah mengunyahbuah
nanas sebanyak 75 gram/orang selama 30 detik, nanas.
setelah itu diukur kembali kadar pH saliva variabel Kriteria Total
tersebut. Asam Netral Basa
Analisa data dalam penelitian ini adalah N % N % N % N %
menggunakan pengolahan data distribusi frekuensi sebelum 14 35 0 0 26 65 40 100
untuk mengetahui adanya pengaruh mengkonsumsi
sesudah 32 80 0 0 8 20 40 100
buah nanas terhadap pH saliva pada Santriwati
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat
usia 12-16 Tahun di Pesantren Perguruan
menunjukkan bahwa adanya perubahan tingkat
Sukahideng Kabupaten Tasikmalaya 2014.
keasaman (pH saliva) santriwati pesantren
sukahideng singaparna kabupaten Tasikmalaya
HASIL
diperoleh kriteria asam sebelum mengunyah buah
Tabel 1. Subjek Penelitian berdasarkan umur
nanas sebanyak 14 orang (35%) menjadi 32 orang
No. Umur Frekuensi Persentase
(80%) ketika sesudah mengunyah buah nanas,
1 13 Tahun 14 35 kriteria netral sebelum mengunyah dan sesudah
2 14 Tahun 13 32,5 mengunyah buah nanas sebanyak 0 orang (0%),
3 15 Tahun 13 32,5 sedangkan kriteria basa sebelum mengunyah buah
Total 32 100 % nanas sebanyak 26 orang (65%) menjadi 8 orang
(20%) ketika sesudah mengunyah buah nanas.
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat
Tabel 5. Rata-rata pH saliva sebelum dan sesudah
sampel yang berumur 13 tahun sebanyak 14 orang
(35%), umur 14 tahun sebanyak 13 orang (32,5%) mengunyah buah nanas.
dan yang berumur 15 tahun sebanyak 13 orang pH Saliva Rata-rata
(32,5%). sebelum sesudah
pH meter 6,7250 6,1500 0,57500
Tabel 2. Distribusi frekuensi hasil pengukuran pH
saliva sebelum mengunyah buah nanas Pada alat ukur pH meter rata-rata sebelum
mengunyah buah nanas di dapatkan nilai sebesar
No Derajat Sebelum mengunyah buah
keasaman nanas 6,7250 dengan kriteria asam dan sesudah
(pH) saliva Jumlah Persen mengunyah buah nanas didapatkan nilai sebesar
(orang) (%) 6,1500 dengan kriteria asam. Pada selisih rata-rata
1. pH< (asam) 14 35 % pH saliva sebelum dan sesudah dengan pH meter
2. pH = (netral) 0 0% sebesar 0,57500 yang berarti nilai derajat
3. pH> (basa) 26 65 % keasaman cenderung menurun yang artinya nilai P
Jumlah 40 100 % cukup signifikan karna pada uji statistic P=0,000.

12
Cahyo Nugroho./Journal ARSA (Actual Research Science Academic) 2016 November; 11(1): 10-15 ISSN 2548-3986

Singaparna Kabupaten Tasikmalaya yang cukup


Tabel 6. Hasil Analisis Paired Sampel Test pada (signifikan).
nilai (pre-test and post-test) pH saliva Buah Nanas merupakan buah yang memiliki
warna kuning keemasan, buah nanas juga memiliki
Santriwati Usia 12-16 Tahun Perguruan
rasa yang enak, asam sampai manis dan segudang
Pesantren Sukahideng khasiat yang baik bagi kesehatan gigi dan tubuh.
SingaparnaKabupaten Tasikmalaya Buah nanas yang kaya akan serat dapat dipercaya
Uji Statistik meningkatkan produksi saliva (air liur),
Perbedaan Rata-
SD membersihkan gigi dan mulut serta memperkuat
pH saliva rata T P
gusi (Sugeng, 2013).
Sebelum 6,7250 0,59861 Buah nanas sangat berpengaruh terhadap pH
6,119 0,000 saliva karena didalam buah nanas tersebut
Sesudah 6,1500 0,42667
mengandung enzim bromelin. Zat ini
mengimbangi kadar keasaman pada nanas karena
Tabel diatas menunjukkan nilai rata-rata mempunyai efek menekan pertumbuhan bakteri
dari pH saliva sebelum mengunyah buah nanas Streptococcus mutans pada rongga mulut
yaitu sebesar 6,7250 termasuk kriteria asam dan seseorang, bakteri tersebut menyebabkan plak pada
pH saliva sesudah mengunyah buah nanas sebesar gigi sehingga dengan mengkonsumsi buah nanas
6,1500 termasuk kriteria asam, hasil metode produksi saliva meningkat dan dapat
tersebut berbeda cukup jauh (signifikan), membersihkan rongga mulut yang mengakibatkan
sedangkan nilai P-value dari uji-t adalah 0,000 pH didalam rongga mulut tidak mencapai angka
yang berarti bahwa probabilitas kurang dari 0,05. kritis (Rakhmanda, 2010).
Jadi hipotesa awal diterima, artinya rata-rata Saliva dihasilkan oleh tiga kelenjar ludah
pengaruh pH saliva sebelum dan sesudah besar yaitu parotis, submandibularis dan
mengunyah buah nanas terdapat perbedaan yang sublingualis. Saliva berperan penting dalam
cukup signifikan. Derajat keasaman saliva menjaga keseimbangan gigi dan dalam
cenderung menurun setelah mengunyah buah kenyataannya kondisi mulut dipengaruhi oleh pH
nanas. Hal ini berarti buah nanas bermanfaat saliva, penurunan pH saliva dalam level aman
terhadap pH saliva pada santriwati usia pesantren yaitu antara 6,8-7,2, meningkatkan produksi saliva
perguruan sukahideng singaparna kabupaten dan mencegah karies gigi, sehingga proses
tasikmalaya. demineralisasi dapat ditekan dan remineralisasi
dapat ditingkatkan (Kidd dan Bechal, 1992).
PEMBAHASAN Menurut kamus kesehatan, pH berasal dari
singkatan power of hydrogen. pH merupakan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH ukuran konsentrasi ion hydrogen yang menunjukan
saliva sebelum dan sesudah mengunyah buah keasaman atau kebasaan suatu zat. Variasi pH
nanas, dengan mengukur derajat keasaman (derajat keasaman) di dalam plak demikian besar,
mengunakan suatu indeks yaitu pH meter dan ini dapat mempengaruhi kelarutan kalsium dan
manfaat buah nanas pada Santriwati Pesantren fosfor dari email. Bila asam banyak dihasilkan
Perguruan Sukahideng Singaparna Kabupaten maka akan membuat nilai pH menjadi rendah dan
Tasikmalaya. mencapai satu angka kritis diantara 5,2-5,5 yang
Derajat keasaman pH saliva pada Santriwati menyebabkan kalsium dan fosfor email akan mulai
Pesantren Perguruan Sukahideng Singaparna larut sehingga karies tidak akan terkendali.
Kabupaten Tasikmalaya, sebelum dan sesudah Derajat keasaman saliva netral diperoleh
mengunyah buah nanas di dapat hasil sebagai setelah sampel tidak makan dan minum selama 1
berikut : kriteria asam dari 14 orang (35%) jam, waktu tersebut adalah waktu yang cukup
menjadi 32 orang (80%), kriteria netral dari 0 (0%) untuk menetralkan pH saliva karena akan
menjadi 0 (0%) dan kriteria basa dari 26 orang seimbang sejalan dengan kecepatan sekresi saliva
(65%) menjadi 8 orang (20%). dan efek buffernya. Power of Hydrogen (pH)
Berdasarkan uji statistic dengan saliva pada saat istirahat cenderung normal karena
menggunakan SPSS versi 16 menunjukan hasil tidak ada aktifitas mekanis atau kimiawi yang
analisis Paried Sampel Test bahwa nilai rata-rata timbul.
hasil pengukuran pH saliva dengan menggunakan Derajat keasaman saliva dalam keadaan
pH meter dari pre-test ke post-test terbilang normal dan pada level aman berkisar antara 6,8-7,2
signifikan, yaitu pre-test 6,7250 (kriteria asam) (Kusumasari 2012), akan tetapi pada hasil
dan post-test sebesar 6,1500, dengan nilai P dari penelitian ini berdominan nilai pH yaitu 6,5.
uji-t adalah P=0,000 yang berarti P<0,05, jadi ada Power of Hydrogen (pH) 6,5 tersebut masih
pengaruh mengkonsumsi buah nanas terhadap terbilang normal karena hasil tersebut didukung
perubahan pH saliva menjadi asam pada Santriwati oleh penelitian (Hidayati, 2010) yang menyatakan
usia 12-16 Tahun Pesantren Perguruan Sukahideng bahwa pH 6,0-7,2 adalah nilai batas pH normal

13
Cahyo Nugroho./Journal ARSA (Actual Research Science Academic) 2016 November; 11(1): 10-15 ISSN 2548-3986

dan merupakan batas keseimbangan buffer pada


rongga mulut seseorang, sehingga buah nanas baik Dwi, B., 2014, Pengertian dan fungsi saliva,
untuk dikonsumsi dan dapat menyehatkan http://www.scribd.com/doc/134567688/,
kesehatan gigi dan mulut. diakses : 11 januari 2014
Fawziah, A, dkk., 2013, Perkembangan Perilaku
KESIMPULAN Remaja Pada Masa Pubertas,
Pengaruh mengkonsumsi buah nanas http://asmianifawziah.wordpress.com/,
Santriwati Pesantren Perguruan Sukahideng diakses : 09 januari 2014
Kabupaten Tasikmalaya dalam penelitian ini Hardiwinoto., 2011, Ilmu Kesehatan Masyarakat,
terdapat pengaruh mengkonsumsi buah nanas http://ilmu-kesehatan-
terhadap keasaman mulut dan mengembalikan pH masyarakat.wodpress.com/, diakses : 09
saliva ke level aman yaitu 6,8-7,2. januari 2014
Herdhani, M., 2013, Larutan asam basa, Student
Blogge
DAFTAR PUSTAKA Hidayati, V.R., M.Chair, E., Yuliana, R.K., 2010,
Departemen Kesehatan R.I., 2006, Pedoman Efek Penggunaan Tiga Pasta Gigi
Penyelenggaraan Pelayanan Kedokteran Terhadap Perbedaan Status Kebersihan
Gigi Keluarga, Direktorat Jenderal Mulut dan pH Saliva Anak Usia 10-12
Pelayanan Medik, Jakarta. Tahun Di Madrasah Ibtidaiyah Nahdatul
Abdullah, P., 2011, Pentingnya pelayanan asuhan Ulama Malang, Universitas Negri Malang.
kesehatan gigi, http://eprints.um.ac.id.pdf
http://praxo.wordpress.com/, diakses : 17 Ircham, dkk., 1993, Pengertian saliva, fungsi
januari 2014 saliva, dan pH saliva, http://bahan-
Amalia, Resty., 2013, Gambaran Status pH dan kuliahmu.wordpress.com/, diakses : 04
Volume Saliva pada Pengguna januari 2014
Kontrasepsi Hormonal di Kecamatan Justiana, 2007, Specification pH tester,
Mappasunggu Kabupaten Takalar, www.purewatercare.com
Universitas Hasanudin, Fakultas Kementerian Kesehatan, R.I., 2011, Profil
Kedokteran Gigi Makasar Kesehatan Indonesia 2010, Kementerian
Andri, F., 2013, Hubungan Kebiasaan Merokok Kesehatan R.I., Jakarta
dengan pH saliva di RT 03 Desa Urug Kidd, E., Joyston, S. dan Bechal, 1992, Dasar-dasar
Kota Tasikmalaya, Karya Tulis Ilmiah Penyakit Karies dan Penanggulangannya,
JKG Poltekkes Tasikmalaya, Tasikmalaya. CV. EGC, Jakarta
Aryuliana, 2006, Makanan dan system pencernaan, Khanza, A.D.A., 2014, Pencernaan,
Erlangga, Jakarta http://cacacaca.byethost7.com/, diakses :
Be Kien Nio, 1987, Preventive Dentistry, Yayasan 29 januari 2014
Kedokteran Gigi Indonesia, Bandung Kusumasari, N., 2012, Pengaruh Larutan Kumur
Budiana, N.S., 2013, Buah ajaib tumpas penyakit, Ekstrak Siwak (Salvadora Persica)
Jakarta Terhadap pH Saliva, Fakultas Kedoteran,
Bejo, O., 2012, Sistem sugesti pencernaan pada Universitas Diponegoro.
manusia, 2012 http://eprints.undip.ac.id.pdf
Chandra., 2007, Nanas Buah dengan Banyak Latifa, A.T.C., 2013, Teknik radiografi
Manfaat, sialography, 2013
http://dchandra.wordpress.com/2007/11/06 Mike., 2008, Pengertian dan fungsi saliva,
/nanas-buah-dengan-banyak-manfaat/, http://m13ke.wordpress.com/, diakses : 9
diakses : 9 januari 2014 januari 2014
Chika., 2009, Macam-macam dan manfaat buah Nasir, dkk., 2011, Metodologi Penelitian
nanas, Jakarta Kesehatan, Mulia Medika, Yogyakarta
Dalimartha, S., 2013, Fakta Ilmiah Buah dan Nurjanah, N., Ihsan, N., 2013, Ancaman dibalik
Sayur, Jakarta segarnya buah dan sayur, Jakarta.
Departemen Kesehatan, R.I., 2010, Estimasi Priyandina, M., 2013, Buah Nanas Baik untuk
Kebutuhan SDM Kesehatan, Departemen Kesehatan
Kesehatan R.I http://gadisfloris.wordpress.com/2012/04/
Departemen Kesehatan, R.I., 2010, Kebijakan 10, diakses : 09 januari 2014
Nasional Promosi Kesehatan, Departemen Sugeng., 2013, 10 Makanan yang dapat
Kesehatan R.I memutihkan gigi, http://www.inti-
Devanjer., 2010, Konsumsi Buah Perorang Perhari, kesehatan.wordpress.com/, diakses : 09
http://devanjer.wordpress.com/2010/03/tab januari 2014
el-konsumsi-buah-per-orang-per-hari.html,
diakses : 13 januari 2014

14
Cahyo Nugroho./Journal ARSA (Actual Research Science Academic) 2016 November; 11(1): 10-15 ISSN 2548-3986

Sugiarti, A., 2012, Pengaruh Perbedaan Minum Sutri, J., 2012, Definisi Pesantren, Tasikmalaya
Soft Drink dan Minum Air Mineral Steven, dkk., 2010, Proses pencernaan yang terjadi
Terhadap Perubahan pH saliva Pada di mulut, 2010
Mahasiswa Tingkat 1 Jurusan Wardana, C., 2012, Pengertian pH dan cara
Keperawatan Gigi Politeknik Kementrian penurunan pH di dalam air, http://cai-
Kesehatan Tasikmalaya, Karya Tulis sl.wordpress.com/, diakses : 17 januari
Ilmiah JKG Poltekkes Tasikmalaya, 2014
Tasikmalaya. Wilder, A., 2011, pH meter
Sulaeman, J., 2011, Perkembangan Perilaku Anak http://Chesemakinghelp.wordpress.com/,
Usia 12 - 15 Tahun, diakses : 09 januari 2014
http://ariesilmiah.wordpress.com/, 09 Yayan., 2010, Sejarah singkat buah nanas,
januari 2014 http://yayanfreak.wordpress.com/, diakses
Supardi, D., 2011, Asam Basa, 09 januari 2014
http://dsupardi.wordpress.com/, diakses : ……………, 2013, Ragam Manfaat Buah Nanas
09 januari 2014 Bagi Kesehatan Tubuh,
Suryawati, N.P., 2010, 100 Pertanyaan Penting http://www.artikelkesehatan99.com/,
Perawatan Gigi Anak, Jakarta. diakses : 09 januari 2014

15

Anda mungkin juga menyukai